Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Analisis komoditas unggulan perikanan budidaya Kabupaten Pidie Jaya Farok Afero; Muhammad Nazir; Arie Muhardy
Depik Vol 4, No 2 (2015): AUGUST 2015
Publisher : Faculty of Marine and Fisheries, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (566.859 KB) | DOI: 10.13170/depik.4.2.2401

Abstract

Abstract. Snapper (Lates calcarifer), grouper (Epinephelus coioides), tiger shrimp (Penaeus monodon), vannamei shrimp (Litopenaeus vannamei) and tilapia (Oreochromis niloticus) are leading commodity worthly cultivated in Pidie Jaya. Bandar Baru and Tringgadeng an appropriate areas for black tiger shrimp while Jangka Buya and Ulim approriate areas for vannamei cultivation. AHP analysis showed black tiger shrimp is top priority based on the economic value while vannamei shrimp is top priority based on enterprise sustainability. Financial analysis of snapper, grouper, black tiger shrimp, vannamei shrimp and tilapia farming generated positive cash flow and NPV, IRR 100%, the ratio of benefit to cost of production 1,30 and payback period of investment costs   1 year, thus demonstrating the feasibility of cultivation of these leading commodities. Vannamei shrimp cultivation showed positive prospect as long the market offers premium price. Grouper and snapper had a positive outlook because high demand of high-quality fish in the international market.Keywords: Leading commodity; financial analysis; aquaculture; Pidie Jaya Abstrak. Komoditas kakap (Lates calcarifer), kerapu (Epinephelus coioides),udang windu (Penaeus monodon), udang vannamei (Litopenaeus vannamei) dan nila (Oreochromis niloticus) adalah komoditas unggulan yang layak dibudidaya di Kabupaten Pidie Jaya. Bandar Baru dan Tringgadeng merupakan kawasan yang layak untuk pengembangan komoditas udang windu sedangkan Jangka Buya dan Ulim layak untuk pengembangan komoditas udang vannamei. Analisis AHP menunjukkan komoditas udang windu menjadi prioritas utama untuk dikembangkan berdasarkan nilai ekonomi sedangkan udang vannamei menjadi prioritas utama berdasarkan keberlanjutan usaha. Analisis indikator keuangan budidaya kakap, kerapu, udang windu, vannamei dan nila menunjukkan usaha budidaya komoditas unggulan menghasilkan arus kas kumulatif dan NPV positif, nilai  IRR diatas 100%, rasio keuntungan terhadap biaya produksi diatas 1,30 serta periode pengembalian biaya investasi 1 tahun, sehingga menunjukkan kelayakan usaha budidaya komoditas unggulan tersebut. Budidaya udang vannamei menunjukkan prospek yang positif selama harga yang ditawarkan oleh pasar masih tinggi. Ikan kerapu dan kakap memiliki prospek yang positif karena masih banyaknya permintaan ikan berkualitas tinggi di pasar internasional.Kata kunci: Komoditas unggulan; Analisa ekonomi; Perikanan Budidaya; Pidie Jaya
Analisis komoditas unggulan perikanan budidaya Kabupaten Pidie Jaya Farok Afero; Muhammad Nazir; Arie Muhardy
Depik Vol 4, No 2 (2015): AUGUST 2015
Publisher : Faculty of Marine and Fisheries, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.13170/depik.4.2.2401

Abstract

Abstract. Snapper (Lates calcarifer), grouper (Epinephelus coioides), tiger shrimp (Penaeus monodon), vannamei shrimp (Litopenaeus vannamei) and tilapia (Oreochromis niloticus) are leading commodity worthly cultivated in Pidie Jaya. Bandar Baru and Tringgadeng an appropriate areas for black tiger shrimp while Jangka Buya and Ulim approriate areas for vannamei cultivation. AHP analysis showed black tiger shrimp is top priority based on the economic value while vannamei shrimp is top priority based on enterprise sustainability. Financial analysis of snapper, grouper, black tiger shrimp, vannamei shrimp and tilapia farming generated positive cash flow and NPV, IRR 100%, the ratio of benefit to cost of production 1,30 and payback period of investment costs   1 year, thus demonstrating the feasibility of cultivation of these leading commodities. Vannamei shrimp cultivation showed positive prospect as long the market offers premium price. Grouper and snapper had a positive outlook because high demand of high-quality fish in the international market.Keywords: Leading commodity; financial analysis; aquaculture; Pidie Jaya Abstrak. Komoditas kakap (Lates calcarifer), kerapu (Epinephelus coioides),udang windu (Penaeus monodon), udang vannamei (Litopenaeus vannamei) dan nila (Oreochromis niloticus) adalah komoditas unggulan yang layak dibudidaya di Kabupaten Pidie Jaya. Bandar Baru dan Tringgadeng merupakan kawasan yang layak untuk pengembangan komoditas udang windu sedangkan Jangka Buya dan Ulim layak untuk pengembangan komoditas udang vannamei. Analisis AHP menunjukkan komoditas udang windu menjadi prioritas utama untuk dikembangkan berdasarkan nilai ekonomi sedangkan udang vannamei menjadi prioritas utama berdasarkan keberlanjutan usaha. Analisis indikator keuangan budidaya kakap, kerapu, udang windu, vannamei dan nila menunjukkan usaha budidaya komoditas unggulan menghasilkan arus kas kumulatif dan NPV positif, nilai  IRR diatas 100%, rasio keuntungan terhadap biaya produksi diatas 1,30 serta periode pengembalian biaya investasi 1 tahun, sehingga menunjukkan kelayakan usaha budidaya komoditas unggulan tersebut. Budidaya udang vannamei menunjukkan prospek yang positif selama harga yang ditawarkan oleh pasar masih tinggi. Ikan kerapu dan kakap memiliki prospek yang positif karena masih banyaknya permintaan ikan berkualitas tinggi di pasar internasional.Kata kunci: Komoditas unggulan; Analisa ekonomi; Perikanan Budidaya; Pidie Jaya
Analisis komoditas unggulan perikanan budidaya Kabupaten Pidie Jaya Farok Afero; Muhammad Nazir; Arie Muhardy
Depik Vol 4, No 2 (2015): AUGUST 2015
Publisher : Faculty of Marine and Fisheries, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.13170/depik.4.2.2401

Abstract

Abstract. Snapper (Lates calcarifer), grouper (Epinephelus coioides), tiger shrimp (Penaeus monodon), vannamei shrimp (Litopenaeus vannamei) and tilapia (Oreochromis niloticus) are leading commodity worthly cultivated in Pidie Jaya. Bandar Baru and Tringgadeng an appropriate areas for black tiger shrimp while Jangka Buya and Ulim approriate areas for vannamei cultivation. AHP analysis showed black tiger shrimp is top priority based on the economic value while vannamei shrimp is top priority based on enterprise sustainability. Financial analysis of snapper, grouper, black tiger shrimp, vannamei shrimp and tilapia farming generated positive cash flow and NPV, IRR 100%, the ratio of benefit to cost of production 1,30 and payback period of investment costs   1 year, thus demonstrating the feasibility of cultivation of these leading commodities. Vannamei shrimp cultivation showed positive prospect as long the market offers premium price. Grouper and snapper had a positive outlook because high demand of high-quality fish in the international market.Keywords: Leading commodity; financial analysis; aquaculture; Pidie Jaya Abstrak. Komoditas kakap (Lates calcarifer), kerapu (Epinephelus coioides),udang windu (Penaeus monodon), udang vannamei (Litopenaeus vannamei) dan nila (Oreochromis niloticus) adalah komoditas unggulan yang layak dibudidaya di Kabupaten Pidie Jaya. Bandar Baru dan Tringgadeng merupakan kawasan yang layak untuk pengembangan komoditas udang windu sedangkan Jangka Buya dan Ulim layak untuk pengembangan komoditas udang vannamei. Analisis AHP menunjukkan komoditas udang windu menjadi prioritas utama untuk dikembangkan berdasarkan nilai ekonomi sedangkan udang vannamei menjadi prioritas utama berdasarkan keberlanjutan usaha. Analisis indikator keuangan budidaya kakap, kerapu, udang windu, vannamei dan nila menunjukkan usaha budidaya komoditas unggulan menghasilkan arus kas kumulatif dan NPV positif, nilai  IRR diatas 100%, rasio keuntungan terhadap biaya produksi diatas 1,30 serta periode pengembalian biaya investasi 1 tahun, sehingga menunjukkan kelayakan usaha budidaya komoditas unggulan tersebut. Budidaya udang vannamei menunjukkan prospek yang positif selama harga yang ditawarkan oleh pasar masih tinggi. Ikan kerapu dan kakap memiliki prospek yang positif karena masih banyaknya permintaan ikan berkualitas tinggi di pasar internasional.Kata kunci: Komoditas unggulan; Analisa ekonomi; Perikanan Budidaya; Pidie Jaya
Deteksi Tepi pada Gambar Buah-buahan dengan Operator Canny Muhammad Nazir; Ramadani; Mahesa Birawa; Lisda Pebriyanti; Perani Rosyani
Jurnal Riset Informatika dan Inovasi Vol 1 No 12 (2024): JRIIN : Jurnal Riset Informatika
Publisher : shofanah Media Berkah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini mengkaji penerapan algoritma Canny untuk deteksi tepi pada gambar buah-buahan. Menggunakan bahasa pemrograman Python dan library OpenCV, studi ini mendemonstrasikan proses pengolahan citra digital dari konversi grayscale, penerapan Gaussian Blur, hingga deteksi tepi dengan metode Canny. Hasil menunjukkan bahwa algoritma Canny efektif dalam mengidentifikasi kontur dan bentuk buah dengan akurasi tinggi. Visualisasi setiap tahap pemrosesan menggunakan Matplotlib memungkinkan analisis komparatif yang komprehensif. Penelitian ini memberikan landasan untuk pengembangan lebih lanjut dalam sistem sortasi buah otomatis dan aplikasi pengenalan jenis buah berbasis computer vision.
Model Pelibatan Masyarakat Dan Organisasi Lainnya Terhadap Lembaga Pendidikan Neila Qonita; Muhammad Nazir; Septuri; Erjati Abbas; Afifuddin Ahmad Robbani
IHSANIKA : Jurnal Pendidikan Agama Islam Vol. 2 No. 2 (2024): Juni : IHSANIKA : Jurnal Pendidikan Agama Islam
Publisher : STIKes Ibnu Sina Ajibarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59841/ihsanika.v2i2.1218

Abstract

In general, community participation is often interpreted as a contribution of energy, money or goods in order to make a development program or project a success. In general, the relationship between schools and the community has a goal to be achieved, namely improving the quality of education, so that the community can feel the direct impact of improving the quality of education in the form of school progress.Library research or literature review is the research method used in this research. Several data and information were obtained regarding community involvement in educational institutions sourced from several journal articles and books as primary and secondary data sources. The school's relationship with the community includes the school's relationship with other schools, the school with the local government, the school with other agencies and departments, and the school with the community in general. First, educational relationships are cooperative relationships in terms of education/students, between teachers at school and parents in the family. Second, cultural relations are collaborative efforts between the school and the community which enable mutual development and development of the culture of the community where the school is located. Third, institutional relationships, namely cooperative relationships between schools and other official institutions or agencies, both private and government.
Islamic Education Curriculum Reform as a Pathway to Muslim Nationalism in Germany Firma, Heldi; Helmiati; Muhammad Nazir
The Future of Education Journal Vol 4 No 6 (2025)
Publisher : Lembaga Penerbitan dan Publikasi Ilmiah Yayasan Pendidikan Tumpuan Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61445/tofedu.v4i6.681

Abstract

This paper examines how the reform of the Islamic education curriculum in Germany serves as an effort to strengthen Muslim nationalism within the context of a pluralistic and secular German society. Using a qualitative descriptive method through a literature study, this research analyzes curriculum policies. The findings show that curriculum reform includes integrating inclusive Islamic teachings, national values, and interfaith dialogue into the Islamic education curriculum. These reform efforts contribute significantly to the development of Muslim nationalism in Germany. The implications of Islamic Religious Education in Germany include improved learning outcomes and significant changes in the teaching and learning system in schools. These reforms also call for changes in the legal framework to ensure and regulate the implementation of a nationally consistent Islamic Religious Education system in the country.
Curriculum Reform in Brunei Darussalam’s Education System in Realizing Brunei Vision 2035 Setyawan, Roby; Helmiati; Muhammad Nazir
The Future of Education Journal Vol 4 No 6 (2025)
Publisher : Lembaga Penerbitan dan Publikasi Ilmiah Yayasan Pendidikan Tumpuan Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61445/tofedu.v4i6.682

Abstract

Curriculum reform in Brunei Darussalam is a strategic step in supporting the national vision, Brunei Vision 2035, which aims to build a well-educated, highly skilled society with the highest standard of living. This transformation is reflected through the implementation of the 21st Century National Education System (SPN21), which focuses on competency development, technology integration, character education, and the application of a bilingual curriculum. The reform encompasses not only primary and secondary education levels but also vocational and higher education, with active involvement from both the business sector and the government. Through this approach, Brunei strives to produce a generation that excels academically and is well-equipped to face global challenges with competence and integrity.