Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

PELATIHAN SADARI MENINGKATKAN PENGETAHUAN WANITA MENOPAUSE TENTANG SADARI SEBAGAI CARA DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA Sumarni Sumarni; Hartati Hartati; Afiyah Sri Harnany
Jurnal Lintas Keperawatan Vol 2, No 1 (2021): April 2021
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (206.346 KB) | DOI: 10.31983/jlk.v2i1.6846

Abstract

Menopause is a normal change that occurs in a woman's life when her menstrual period stops. Menopause causes women to be susceptible to cancer, one of which is breast cancer. One way that can be done to detect early incidence of breast cancer is by doing Breast Self-Examination (BSE) routinely, and this requires a woman's knowledge of how to detect breast cancer with the breast self-examination method (BSE). This study used a quasi-experimental study with a pre test - post test design with a control group. The population in this study were all menopausa women (45 - 55 years) in Wates Village, Wonotunggal Subdistrict, Batang Regency. The sampling technique was simple random (simple ramdom). In this study, the sample used was 60 respondents, with a sample size of 30 for the intervention group and 30 samples for the control group. The data analysis used the Wilcoxon test to determine the effect of BSE training, while to determine the difference in knowledge between the intervention group and the control group, the Friedman test was used to test the normality of the data using the Kolmogorov-Smirnov non-parametric statistical test. The results showed that there was an effect of providing BSE training in the intervention group on knowledge with a value of p 0.05.Suggestions are given to increase public awareness, especially menopausal women about breast self-examination (BSE), through health training activities. Keywords: BSE training, menopausal age women, knowledge
STUDI KASUS : EFEKTIVITAS PENGGUNAAN APLIKASI MOTHER DALAM MENINGKATKAN PENGETAHUAN IBU TENTANG KEHAMILAN RISIKO TINGGI DAN KEGAWATAN JANIN Hartati ,; Maslahatul Inayah; Afiyah Sri Harnany
Jurnal Lintas Keperawatan Vol 4, No 1 (2023): APRIL 2023
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/jlk.v4i1.9800

Abstract

Latar Belakang : Kehamilan merupakan fase yang sangat vital bagi wanita. Kehamilan perludimonitor agar ibu dan janin tetap dalam kondisi sehat. Salah satu hambatan ketika masa pandemicovid19 adalah pembatasan interaksi. Untuk mengantisipasi hal tersebut perlu diterapkan inovasidalam hal monitoring dan edukasi ibu hamil. Salah satu yang dapat diterapkan adalahmemanfaatkan aplikasi android. Smartphone berbasis android banyak digunakan di Indonesiasehingga dapat menjadi media efektif untuk melakukan monitoring dan edukasi. Sebuah aplikasiberbasis android yaitu “Mother” dapat dimanfaatkan untuk melakukan monitoring dan edukasi ibuhamil. Aplikasi ini menyediakan fitur berupa monitoring mandiri kondisi kehamilan dan edukasidengan berbagai materi salah satunya tentang tanda bahaya kehamilan dan menjaga kehamilan.Aplikasi ini dapat diunduh melalui penyedia aplikasi android yaitu Play Store.Metode : Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode studi kasus. Penelitimenerapkan edukasi kesehatan menggunakan aplikasi “Mother” yang diinstall pada smartphoneresponden. Responden pada penelitian ini berjumlah 30 orang. Responden diberikan pre-test danpost-test. hasil pre dan post test akan dibandingkan serta dilihat perbedaan skor tingkatpengetahuanya.Hasil : Hasil dari penelitian ini adalah adanya peningkatan rerata tingkat pengetahuan respondensebelum dan sesudah diberikan edukasi tentang tanda bahaya kehamilan untuk mencegahterjadinya kehamilan risiko tinggi dan kegawatan janin.Simpulan : Aplikasi “Mother” efektif dalam meningkatkan tingkat pengetahuan responden.Aplikasi ini dapat digunakan untuk mengelola ibu hamil secara mandiri sehingga memudahkantenaga kesehatan dalam melaksanaan pekerjaanya.Kata Kunci : aplikasi android, mother, kegawatan ibu hamil, kegawatan janin
Implementasi Keperawatan Breast Care Pada Ibu Post Partum Dengan Masalah Menyusui Tidak Efektif di RSUD Kraton Kabupaten Pekalongan. Maslahatul Inayah; Afiyah Sri Harnany; Hartati Hartati; Suryo Pratikwo
Jurnal Lintas Keperawatan Vol 4, No 2 (2023): OKTOBER 2023
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/jlk.v4i2.10644

Abstract

Latar Belakang : Post Partum atau masa nifas merupakan masa yang dimulai setelah plasenta lahir dan berakhirnya setelah alat-alat kandungan kembali seperti sebelum hamil yang berlangsung sekitar 6 minggu atau 42 hari (Yuliana Hakim, 2020). Saat masa nifas ibu mengalami perubahan pada organ reproduksinya yaitu rahim akan kembali seperti sebelum hamil (Nandia et all,2021). Perubahan lain yang terjadi adalah membesarnya payudara dan area disekitar puting susu menghitam yang menandakan bahwa ibu siap untuk menyusui bayinya (Sukmawati Pasetyorini, 2022). Menyusui merupakan proses memberikan makan oleh ibu kepada bayi  melalui payudara secara langsung yang berupa air susu. Menyusui tidak efektif merupakan kondisi ibu dan atau bayi mengalami ketidakpuasan atau kesukaran pada proses menyusui. Menyusui tidak efektif dapat menghambat pemberian ASI eksklusif sehingga harus segera diatasi.Tujuan : Menggambarkan hasil asuhan keperawatan menyusui tidak efektif dengan Tindakan breast care pada ibu post partum di RSUD Kraton Kabupaten Pekalongan.Metode : Desain penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif yaitu sebuah penelitian dengan tujuan untuk menggambarkan hasil asuhan keperawatan menyusui tidak efektif dengan tindakan breast care pada ibu post partum di RSUD Kraton Kabupaten Pekalongan. Penelitian ini merupakan studi kasus dengan subyek penelitian sejumlah 2 orang yang memenuhi kriteria inklusi.Hasil : Pengkajian dilakukan pada 2 klien  yaitu Ny. L dan Ny. N dengan metode wawancara, studi dokumentasi, observasi, dan pemeriksaan fisik. Data dari pengkajian tersebut  didapatkan masalah keperawatan menyusui tidak efektif. Tindakan keperawatan breast care diberikan selama 3 ( tiga ) hari pada waktu pagi dan sore hari. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa status menyusui membaik setelah diberikan tindakan breast care yang di tandai dengan pancaran ASI meningkat, suplai ASI meningkat dan perlekatan bayi pada payudara ibu meningkat.Kesimpulan: Menyusui menjadi efektif setelah di lakukan Tindakan breast care baik pada klien Ny.L maupun Ny. NKata Kunci: Breast Care, Menyusui Tidak Efektif.  
Pengaruh Perilaku dan Status Gizi terhadap Kejadian TB Paru Di Kota Pekalongan ,, Supriyo; Baequny, Ahmad; Hidayati, Sri; Harnany, Afiyah Sri
Pena Medika Jurnal Kesehatan Vol 4, No 1 (2013): PENA MEDIKA JURNAL KESEHATAN
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/pmjk.v4i1.289

Abstract

Background : Burden countries toward Pulmonary TBC, one of them is Indonesia. Data of WHO shows that Indonesia, every years is found 580.000 the new sufferers of Pulmonary TBC and the number of death because of Pulmonary TBC reaches 140.000 per year. The large number of sickness placed Indonesia as a country that has the most Third Pulmonary TBC sufferers in the world, after China and India, the prevalence reaches up to 225/100.000 inhabitant. In Pekalongan, according to the Puskesmas report shows there is an increase Pulmonary TBC case year by year, we can find it in a range of sufferers BTA tuberculosis positive findings or Case Detection Rate (CDR) in 2009 registered 88,7% in prevalence is 81,43%, in 2010 is 97,81% in prevalence is 78,73%, in 2011 there is 132, 78% in prevalence 92,79%. This case shows that in Pekalongan, the Pulmonary TBC disease case is still high. Some BTA pulmonary tuberculosis positive cases that be found and cured in Pekalongan in 2011 is 229 sufferers. This number is categorized as high, and the majority sufferers are from the incapable socioeconomic family, so that they have malnutrition tendency. The aim of this research is to know the influence of behavior and nutrient status toward the case of Pulmonary TBC in Pekalongan. This research is a kind of case control research. The independent variable that being researched are behavior and nutrient status, and the sufferers’ contact are as confounding variable.Methods : This research wad done to 70 respondents’ sufferers of TBC with BTA (+) as case and 70 respondents not sufferers as a control to the same characteristics. Results : The result of the finding is that there is no influence between behavior influence toward Pulmonary TBC and the percentage is p= 0,285. Then, there is an influence of nutrient status toward case of Pulmonary TBC and the percentage is p= 0,000 and OR= 7.583 and also there is an influence of sufferers’ contact toward the case of Pulmonary TBC and the percentage is p= 0,049 and OR= 4,387. The researcher suggests doing the effort to increase the crawl of sufferers Pulmonary TBC to increase the new case of finding, increase the hygienic and healthy behavior and increase the citizens’ nutrient status. Key words: behavior, nutrient status, Pulmonary TBC.
STUDI KASUS : IMPLEMENTASI MANAJEMEN HIPERTERMIA PADA ANAK DENGAN KEJANG DEMAM KOMPLEK Hartono, Mardi; Harnany, Afiyah Sri; Angkasa, Moh. Projo; Agustin, Fina Agianti
Jurnal Lintas Keperawatan Vol 5, No 2 (2024): OKTOBER 2024
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/jlk.v5i2.12245

Abstract

Latar Belakang : Febrile convulsion ataupun kejang demam adalah penyakit yang disebabkan oleh proses ekstrakranium yang mengakibatkan peningkatan suhu tubuh 38°C. Kejang demam disebabkan oleh hipertermi yang muncul secara cepat yang berkaitan dengan infeksi virus dan bakteri. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan tindakan keperawatan hipertermi pada pasien anak dengan kejang demam kompleks.Tujuan : untuk menggambarkan implementasi beberapa tindakan manajemen penatalaksanaan hipertermi pada anak dengan kejang demam komplek. Responden terdiri dari 2 pasien anak di bawah 5 tahun dan mengalami masalah hipertermi. Manajemen penatalaksanaan hipertermi dilakukan selama 3 hari. yang dilakukan pada tanggal 17-20 Januari 2024 dengan pendekatan studi kasus.Metode : Rancangan penelitian ini adalah metode deskriptif dengan jenis studi kasus.Hasil: Jenis tindakan manajemen pengelolaan hipertermi pada kedua pasien anak dengan kejang demam sudah sesuai dengan kriteria hasil yang sudah direncanakan. Tindakan yang diberikan pada kedua pasien tersebut yaitu tindakan manajement hipertermi. Termasuk tindakan kompres hangat yang berpengaruh terhadap penurunan suhu tubuh pada anak yang mengalami hipertermi.Simpulan : Berdasarkan data yang didapatkan manajemen hipertermi dapat mengatasi masalah hipertermi setelah pemberian tindakan manajement hipertermi, pasien tampak mengalami perubahan suhu tubuh, sehingga masalah hipertermi pada kedua pasien dapat teratasi dan intervensi dihentikan. Kata Kunci : Manajemen Hipertermi, Kejang Demam 
KARAKTERISTIK KADER POSYANDU PADA PENCEGAHAN ANEMIA DALAM KEHAMILAN DI KELURAHAN BENDAN KERGON KOTA PEKALONGAN Inayah, Maslahatul; Anonim, Tri; Supriyo, Supriyo; Sudirman, Sudirman; Harnany, Afiyah Sri; Dwiningsih, Sri Utami; Sumarni, Sumarni; Triasari, Lis
Jurnal Lintas Keperawatan Vol 6, No 1 (2025): APRIL 2025
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/jlk.v6i1.12883

Abstract

ABSTRAKAnemia merupakan kondisi dimana sel darah merah tidak mencukupi kebutuhan fisiologis tubuh. Ibu yang mengalami anemia memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami perdarahan pasca persalinan. Kader Posyandu memiliki peran yang penting dalam meningkatkan kesehatan masyarakat, di antaranya sebagai penyuluh kesehatan. Kader Posyandu berperan sebagai penyuluh kesehatan masyarakat untuk memberikan edukasi tentang pentingnya hidup sehat dan pola hidup sehat.Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang bertujuan untuk menggambarkan karakteristik kader posyandu . Penelitian di lakukan mulai bulan Juli – Agustus 2024 di Kelurahan Bendan Kergon Wilayah Kerja Puskesmas Bendan Kota Pekalongan dengan jumlah responden 20 orang. Distribusi frekuensi karakteristik kader di wilayah Kelurahan Bendan Kergon yaitu sebagian besar berumur lebih dari 30 tahun (90%), ibu rumah tangga (60%), menikah (85%), Pendidikan SMA (50%) dan lama menjadi kader  kurang dari 10 tahun (60%).Rekomendasi pada Puskesmas untuk meningkatkan pembinaan kader kesehatan melalui pelatihan-pelatihan agar bisa meningkatkan kemampuan kader dalam memberikan pelayanan di posyandu.Kata Kunci : Kader Posyandu , Anemia dalam Kehamilan