Claim Missing Document
Check
Articles

Found 29 Documents
Search

Analisis Kebutuhan Fasilitas Integrasi Moda Krl Stasiun di Kawasan Kota Bogor Abdul Malik; Tedy Murtejo; Alimuddin Alimuddin
Jurnal Civronlit Unbari Vol 7, No 1 (2022): April
Publisher : Universitas Batanghari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33087/civronlit.v7i1.94

Abstract

Perpindahan moda merupakan simpul yang menghubungkan berbagai transportasi umum dan menjadi sebuah jaringan. Jika perpindahan di antara moda transportasi tersebut dapat dibuat menjadi lebih mudah, lebih cepat, dan lebih nyaman, maka integrasi dan fleksibilitas dari jaringan secara keseluruhan akan meningkat dengan pesat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah penumpang KRL Stasiun Kota Bogor dan kebutuhan fasilitas integrasi moda. Menganalisis tingkat kesediaan, kepuasan dan kepentingan menurut persepsi penumpang angkutan terhadap fasilitas integrasi yang ada di Stasiun Kota Bogor. Mendapatkan jenis atau tipe fasilitas integrasi moda yang dibutuhkan di Kawasan Stasiun Kota Bogor. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif-verifikatif. Hasil penelitian ini adalah Stasiun Kota Bogor setiap harinya melayani + 51.675 penumpang komuter dengan tujuan sekitar Jakarta dan sebaliknya. Berdasarkan aspek kepuasan dilihat dari kesediaan responden dalam mengisi kuisioner maka didapatkan bahwa tingkat kepuasan yang terendah berada dalam aspek penyediaan infrastruktur pejalan kaki dan jalur sepeda. Aspek kepentingan dinilai sangat penting, untuk Jalan Kapten Muslihat direkomendasikan dengan penyeberangan tak sebidang (JPO), untuk Jalan Mayor Oking dan Jalan Paledang direkomendasikan dengan zebra cross dengan lapak tunggu.
Condition of Coral Reefs and Reef Fishes in Dofa Village, Sula Islands Regency Alimuddin Alimuddin; Nurul Chayati; Tedy Murtejo; La Ode M. Gunawan Giu; Ria Fitri
Journal of Applied Geospatial Information Vol 5 No 1 (2021): Journal of Applied Geospatial Information (JAGI)
Publisher : Politeknik Negeri Batam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30871/jagi.v5i1.2803

Abstract

Coral reefs are unique among ocean associations or communities that are entirely formed by biological activity. This study aims to determine the condition of coral reefs and reef fishes in Dofa Village, West Mangoli District, Sula Islands, 2018. Collecting coral data used the Line Intercept Transect (LIT) method, while coral fish data collection used the visual census method. Water parameters measured are temperature, salinity, degree of acidity (pH), brightness and current velocity. Based on observations, the water temperature ranges from 29.33° C - 29.9° C. The salinity of the waters ranges from 29.67 ‰ - 34 ‰. The degree of acidity is 7.5 which supports the life of coral reef. The water brightness level is 65% - 100%. The current velocity ranges from 0.02 m / s to 0.05 m / s. The condition of the coral reef ecosystem based on the percentage of hard coral cover ranged from 21.02% - 33.7% with low to medium category. The coral mortality index at the study location was small where at station 1 it was 0.487, station 2 was 0.335 and station 3 was 0.205, meaning that there was no significant change for live coral reefs. The abundance of reef fishes ranged from 0.52 ind/m2 - 1.22 ind/m2 which was dominated by the Pomacentridae and Labridae families where the two families were groups of fish that used coral reefs as habitat for feeding ground. The index value of coral fish diversity in the coral reef ecosystem at all stations ranged from 0.58 to 3.60 where the diversity index value was in the low to medium category. The uniformity index is included in the medium category with values ​​ranging from 0.58 to 0.63 which illustrates that the difference in the number of individuals for each species is not too significant. The dominance index of reef fishes at the observation station is very small, ranging from 0.03 - 0.07 which indicates that the dominance of the species is very low, so that the condition of the reef fish community is relatively stable.
Pengaruh Pembangunan Kawasan Transit Oriented Development (TOD) di Stasiun Bogor Ditinjau dari Aspek Lalu Lintas Afif, Mochammad Tharikh; Murtejo, Tedy; Alimuddin, Alimuddin; Sudrajat, Endang
Jurnal Komposit: Jurnal Ilmu-ilmu Teknik Sipil Vol. 8 No. 2 (2024)
Publisher : Universitas Ibn Khaldun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/komposit.v8i2.15473

Abstract

Kecamatan Bogor Tengah Merupakan salah satu kecamatan di Kota Bogor dengan luas Wilayah 8,39 km2 dengan 11 desa di dalamnya, dan dilintasi jalan utama Antar Provinsi yang menghubungkan Kota Bogor,dengan Kab. Bogor dan menjadi salah satu akses utama yang di lewati dari arah Jakarta maupun Cianjur dan Sukabumi, maka peningkatan pergerakan yang keluar masuk kawasan ini mempengaruhi kinerja ruas jalan hingga menimbulkan permasalahan.Dengan Adanya Wacana Pembangunan Kawasan Terpadu Transit atau TOD (Transit Oriented Development) di kawasan sekitar Stasiun Bogor dan kawasan penting di sekitarnya yang dimana arus lalu lintas ini harus di perhatikan dikarenakan potensi akan pergerakan dan mobilitas baik kendaraan pribadi,Umum,dan Pejalan kaki ini di perkirakan akan meningkat karena dibangunnya pusat pusat keramaian baru di kawasan ini. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar jumlah pergerakan serta bangkitan dan tarikan yang ditimbulkan Kawasan Stasiun Bogor Khususnya Kecamatan Bogor tengah yang menjadi basis penelitian ini dan diharapkan hasil dari penelitian ini dapat diaplikasikan dalam rencana arus lalu lintas yang akan diaplikasikan saat Proses Pembangunan Kawasan TOD dan sesudah proses pembangunan kawasan TOD ini berlangsung, studi seperti pusat pendidikan, perkantoran, rumah sakit, kawasan wisata dan pusat perbelanjaan/perdagangan. Survey traffic counting dilakukan di ruas-ruas jalan utama akses keluar dan masuknya kendaraan dari dan menuju stasiun Bogor yang kemudian diolah berdasarkan metode MKJI 2017. Selanjutnya menggunakan Trip Generation Manual dan menggambarkan besaran bangkitan dan tarikan dalam MAT, kemudian dimodelkan dalam Software SATURN sehingga didapat hasil penelitian yaitu Jumlah bangkitan pada kawasan pendidikan, kesehatan, penginapan, perkantoran, pusat perbelanjaan di Jalan sekitar Kawasan Stasiun Bogor yakni sebesar 36.441 trip/jam sedangkan untuk bangkitan di stasiun Bogor dan Paledang sendiri yakni sebesar 16.764 trip/jam. Sedangkan Jumlah Tarikan dari 15 Jalan di sekitar wilayah Stasiun Bogor & Stasiun Paledang pada saat Hari Kerja adalah 17.199 smp/jam dan saat Hari Libur 15.309 smp/jam. Kata kunci: Bangkitan dan tarikan, MAT, transportasi, TOD (Transit Oriented Development).
Studi Penentuan Tarif untuk Buy the Service Trans Pakuan Koridor 1 dengan Metode Ability to Pay dan Willingness to Pay Adani, Ahmad Kafa; Murtejo, Tedy; Chayati, Nurul
Journal of Applied Civil Engineering and Infrastructure Technology Vol 5 No 1 (2024): Agustus 2024
Publisher : Indonesian Society of Applied Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52158/jaceit.v5i1.567

Abstract

Minat masyarakat Kota Bogor menggunakan layanan transportasi massal BisKita Trans Pakuan semakin meningkat, ditandai dengan terus meningkatnya load faktor pada bulan September 2022 sudah sampai 101%. Besarnya load faktor membuktikan bahwa masyarakat Kota Bogor masih percaya terhadap angkutan umum. Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengatakan, Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kementerian Perhubungan telah meminta Pemerintah Kota Bogor untuk melakukan kajian Ability to Pay (ATP) dan Willingness to Pay (WTP) sebelum menetapkan tarif. Metode yang digunakan adalah metode Ability to Pay (ATP) dan Willingness to Pay (WTP) yang bertujuan untuk menganalisis karakteristik pengguna BTS Trans pakuan koridor 1 dan menganalisis tarif berdasarkan analisis ATP dan WTP. Hasil analisis ATP dan WTP menunjukan bahwa analisis penentuan tarif BTS Trans Pakuan koridor 1 dengan metode Ability to Pay (ATP) dan Willingness to Pay (WTP) didapat nilai ATP sebesar Rp3.920 dan nilai WTP sebesar Rp4.155, dimana hasil ATP<WTP. Hal ini memungkinkan terjadi bagi pengguna yang mempunyai penghasilan relatif rendah tetapi utilitas terhadap jasa tersebut sangat tinggi, sehingga keinginan pengguna untuk membayar jasa tersebut cenderung lebih dipengaruhi oleh utilitas. Untuk penetapan tarif yang layak untuk saat ini adalah sebesar Rp4.038. Survei nilai headway rata-rata adalah 6,54 menit, dimana hasil tersebut telah sesuai dengan standar penilaian ideal 5-10 menit. Prioritas paling tinggi dalam pelayanan Biskita Trans Pakuan koridor 1 adalah aspek keteraturan, diikuti dengan aspek kenyamanan.
Paid Parking Performance Evaluation at Depok Baru Station Syaiful, Syaiful; Murtejo, Tedy; Rulhendri, Rulhendri; Gunawan, Dede; Wardhani, Asri Kusuma; Lestari, Dini Hari Mulya
ASTONJADRO Vol. 14 No. 1 (2025): ASTONJADRO
Publisher : Universitas Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/astonjadro.v14i1.15729

Abstract

Depok Baru Station is a train operating facility that stops regularly to pick up and drop off passengers, Depok Baru Station is in the operational area of DAOP 1 Jakarta. Depok Baru Station has so many passengers that one of the motorized vehicle parking facilities cannot accommodate vehicles parked in the area at Depok Baru Station. Therefore, it is necessary to study parking analysis at Depok Baru Station to provide benefits for motorbike users who do not get parking space, this is to create comfort and security for passengers who park their motorbikes in the Depok Baru Station area. So that it can provide an alternative parking control at Depok Baru Station so that no more motorized vehicles are found that are not parked neatly. This study aims to obtain the existing capacity of parking locations at Depok Baru Station and to obtain parking characteristics (accumulation, duration of each vehicle, parking space turnover rate and parking index) of motorized vehicles in the Depok Baru Station area. This study uses quantitative methods, data collection is carried out by means of observation as primary data, including data on the number of incoming vehicles, data on the number of outgoing vehicles, data representing peak hours, peak days, normal hours, normal days, number of Parking Space Units (SRP) . The results of this study are that the existing parking lot obtained secondary data using the survey method to produce existing data on an area of 840m2 motorcycle parking area with a capacity of 300 SRP (parking space units) and a slope angle of 90° at Depok Baru Station. the largest accumulation stasis was 358 vehicles with an average parking duration of 12.20 hours on Tuesday 13 June 2023. During the eight days of the survey, the maximum parking volume was 480 vehicles with a maximum accumulated vehicle parking of 424 vehicles which occurred on Monday June 12, 2023, the highest turn over for motorcycle parking at Depok Baru Station reached 161.00%, therefore the performance of motorcycle parking is quite high. The capacity of motorcycle parking spaces at Depok Baru Station cannot accommodate the available parking space requirements. This can be reviewed by looking at the parking index which exceeds 100%.
EVALUASI KINERJA RUAS JALAN TRANSYOGI SESI TRANSPARK-CITRA MALL Ariyanto, Riki; Murtejo, Tedy; Rulhendri, Rulhendri
Jurnal Komposit: Jurnal Ilmu-ilmu Teknik Sipil Vol. 2 No. 2 (2018)
Publisher : Universitas Ibn Khaldun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/komposit.v2i2.1554

Abstract

Jalan Transyogi merupakan jalan yang menghubungkan 5 pemerintahah daerah yaitu DKI Jakarta, Kota Depok, Kabupaten Bogor, Kabupaten Bekasi dan Kota Bekasi. Daerah dengan tingkat pertumbuhan tinggi untuk wilayah Kabupaen Bekasi, Kota Bekasi, dan Kabupaten Bogor karena menghubungkan pusat-pusat wisata di Jawa Barat. Untuk jalan Transyogi sesi Transpark-Citra Mall berjarak 2.89 km dan berada di dua wilayah pemerintahan daerah yaitu Kota Depok dan Kota Bekasi, Untuk mengetahui kinerja ruas jalan Transyogi sesi TransparkCitra Mall dalam konteks transportasi maka perlu diadakannya analisis kinerja ruas jalan tersebut dengan metode (MKJI 1997). Menurut MKJI 1997 jalan perkotaan merupakan segmen jalan yang mempunyai perkembangan secara permanen dan menerus sepanjang seluruh atau hampir seluruh jalan, minumum pada satu sisi jalan, apakah berupa perkembangan lahan atau bukan. Penelitian yang dilakukakan yaitu survey jumlah kendaraan (Traffic counting), survey data hambatan samping, dan survey geometrik jalan. Untuk survey jumlah kendaraan (traffic counting) di lakukan pada hari kamis untuk mewakili hari kerja dan hari minggu untuk mewakili hari libur. Data hasil survey kemudian di olah dengan menggunakan metode (MKJI 1997),untuk jalan perkotaan seperti di jalan Transyogi sesi Transpark-Citra Mall. Kinerja ruas jalan, di jalan Transyogi sesi Transpark-Citra Mall dengan LOS di hari kerja B, sedangkan untuk hari libur LOS nya adalah C terkecuali untuk segmen 7 yaitu untuk hari kerja adalah mempunyai LOS C dan hari libur LOS nya adalah D disebabkan oleh adanya aktifitas mall dan simpang kranggan dengan APIL (Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas) yang menimbulkan tundaan dan antrian panjang
KAJIAN DAMPAK LINGKUNGAN TERHADAP RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN APARTEMEN, HOTEL, DAN AREA KOMERSIL OLYMPIC CITY BOGOR Khaerulyansyah, Fabri; Murtejo, Tedy; Alimuddin, Alimuddin
Jurnal Komposit: Jurnal Ilmu-ilmu Teknik Sipil Vol. 2 No. 2 (2018)
Publisher : Universitas Ibn Khaldun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/komposit.v2i2.1555

Abstract

Pembangunan yang pesat di Kota Bogor dikarenakan tempatnya yang berdekatan dengan ibu kota ini mengharuskan pembangunan tidak hanya di pusat kota, untuk itu perlu juga redistrifungsi di pinggiran kota.Akibat dari pembangunan tersebut memberikan pula dampak negatif berupa meningkatnya tekanan terhadap lingkungan. Hal ini terjadi karena pembangunan yang ada kurang memperhatikan masalah daya dukung dan daya tampung lingkungan setempat, yang pada akhirnya meningkatkan pencemaran dan kerusakan lingkungan. Salah satu upaya yang dilakukan untuk mengurangi dampak negatif yang timbul dari suatu kegiatan maka dilakukan kajian kelayakan lingkungan berupa kajian Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL) yang di dalamnya memuat Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak negatif dan positif, dan cara penanggulangan dampak yang akan terjadi di kawasan komersial dan residensian Olympic City Bogor. Metode penelitian yang digunakan adalah metode observasi untuk mengetahui dampak dari rencana pembangunan apartemen, hotel dan area komersil Olympic City Bogor. Pengumpulan data dilakukan dengan pengamatan langsung di lapangan dan wawancara menggunakan kuisioner. Dampak yang ditimbulkan pada tahap prakonstruksi adalah perubahan persepsi masyarakat dan keresahan masyarakat, sedangkan dampak yang ditimbulkan pada tahap konstruksi adalah penurunan kualitas udara, peningkatan kebisingan, penurunan kualitas air permukaan, peningkatan limpasan air, kesempatan kerja, peluang berusaha, peningkatan pendapatan masyarakat, keresahan masyarakat, perubahan persepsi masyarakat dan peningkatan pendapatan lalu lintas.Pencegahan yang dilakukan pada pembangunan apartemen, hotel, dan area komersil Olympic CityBogor dengan melakukan cara cara untuk meminimalisir dampak dengan melalui pendekatan teknologi, pendekatan sosial dan pendekatan institusi.
EVALUASI KINERJA SIMPANG JALAN M.H. THAMRIN, SENTUL CITY KABUPATEN BOGOR WS, Andriyanto; Murtejo, Tedy; Rulhendri, Rulhendri
Jurnal Komposit: Jurnal Ilmu-ilmu Teknik Sipil Vol. 1 No. 1 (2017)
Publisher : Universitas Ibn Khaldun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/komposit.v1i1.3739

Abstract

Jalan MH. Thamrin adalah jalan utama yang langsung menerima kendaraan dari semua arah pintu toll, baik itu dari arah jakarta ataupun arah bogor. Jalan MH. Thamrin ini menjadi salah satu titik pusat kemacatan di daerah perumahan Sentul City karena jalan tersebut merupakan muara kendaraan yang akan masuk dan keluar dari dareah Sentul City. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi kinerja simpang tak bersinyal dan membuat pola yang efektif untuk meningkatkan kinerja simpang dengan sesuai Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997. Adapun hal yang perlu dihitung antara lain Kapasitas (C), Derajat Kejenuhan (DS), Tundaan, Peluang Antrian (QP%), Volume Capacity Rasio (VCR). Adapun data-data pendukung untuk pengerjaannya antara lain kondisi geometri jalan, kondisi lalu lintas, kondisi lingkungan. Evaluasi dilakukan pada hari kerja dan hari libur, serta pola pengaturan yang efektif. Dari hasil analisis dan data hasil survei pada hari kerja, didapat DS pada kawasan Simpang Belanova tertinggi pada pukul 11.00-12.00 dengan derajat kejenuhan (DS) =0.103 dan nilai peluang antrian (QP%) yaitu 1,16 – 4,71,sedangkan pada Simpang Karimata pada pukul 07.00-08.00 dengan derajat kejenuhan(DS) = 0.118 dan peluang antrian (QP%) yaitu 1,36 – 5,36. Dari hasil analisis dan data hasil survei pada hari libur didapat DS pada kawasan Simpang Belanova tertinggi pada pukul 16.00-17.00 dengan Derajat Kejenuhan (DS)= 1,105 dan nilai peluang antrian (QP%) yaitu 49,39 – 98,86 dan pada Simpang Karimata tertinggi pada pukul 17.00-18.00 dengan Derajat Kejenuhan (DS)= 0.831 dan nilai peluang antrian (QP%) yaitu 27,76 – 54,96. Adapun pada pengaturan pola lalu lintas pada Simpang Belanova didapat hasil analisis dan data hasil survei, didapat DS tertinggi pada pukul 16.00-17.00 dengan derajat kejenuhan (DS) = 0.677 dan nilai peluang antrian (QP%) yaitu 18.83 – 38.51, sehingga penerapan pola pengaturan pada lebih efektif dalam memecah masalah kapasitas.
STUDI PENINGKATAN KONEKTIVITAS PEMUKIMAN BOGOR NIRWANA RESIDENCE BERBASIS JABODETABEK RESIDENCE CONNECTION Setiawan, Deni; Murtejo, Tedy
Jurnal Komposit: Jurnal Ilmu-ilmu Teknik Sipil Vol. 4 No. 1 (2020)
Publisher : Universitas Ibn Khaldun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/komposit.v4i1.3759

Abstract

Abstrak: Pengembangan transportasi kawasan akan berpengaruh terhadap lalu lintas di sekitar kawasan tersebut. Analisis dampak lingkungan lalu lintas dipergunakan untuk memprediksi apakah infrastuktur transportasi di dalam daerah pengaruh pembangunan dapat melayani lalu lintas yang ada (existing) ditambah dengan lalu lintas yang dibangkitkan atau ditarik oleh pembangunan kawasan baru. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan potensi demand Penumpang JRC (Jabodetabek Residence Connection) dan kinerja ruas jalan dengan adanya rencana pelayanan JRC di perumahan Bogor Nirwana Residence. Hasil studi menujukkan bahwa jumlah pergerakan 406.239 orang. Pada tahun 2020, pengguna JRC diprediksikan sebanyak 121.871 hingga 284.367 orang per tahun. Tingkat pelayanan jalan di tahun 2016 adalah sebesar 0,29 dan tergolong kategori A di hari kerja dan berubah menjadi kategori D di akhir pekan. Pada tahun 2020, tingkat pelayanan diprediksi sebesar 1.63 dengan tingkat pelayanan F, dengan demikian diperlukan manajemen lalu lintas terpadu berbasis JRC di Kawasan BNR agar kondisi tersebut tidak terjadi. Kata Kunci: pengembangan transportasi, daerah pengaruh, tingkat pelayanan jalan, Jabodetabek Residence Connection.Abstract: The development of regional transportation will affect traffic around the area. Traffic environmental impact analysis is used to predict whether the transportation infrastructure within the area of development influence can serve existing traffic coupled with the traffic generated or attracted by the development of a new area. The purpose of this research is to get the potential demand for JRC (Jabodetabek Residence Connection) Passengers and the performance of road sections with the JRC service plan in Perumahan Nirwana Residence Bogor. The study results showed that the number of movements was 406,239 people. In 2020, the number of JRC users is predicted to be 121,871 to 284,367 people. The level of road service in 2016 was 0.29 and was classified as category A on weekdays and changed to category D on weekends. In 2020, the service level is predicted to be 1.63 with the service level F, thus integrated JRC-based traffic management is needed in the BNR area so that this condition does not occur.Keywords: transportation development, area of influence, road service level, Jabodetabek Residence Connection.
Analisa Penentuan Lokasi Park And Ride di Kota Tangerang Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) Murtejo, Tedy; Alimuddin, Alimuddin; Superta, Superta
Jurnal Komposit: Jurnal Ilmu-ilmu Teknik Sipil Vol. 6 No. 2 (2022)
Publisher : Universitas Ibn Khaldun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/komposit.v6i2.7033

Abstract

ABSTRAK Secara geografis Kota Tangerang berjarak ± 60 km dari Ibukota Provinsi Banten dan ± 27 km dari Ibukota Negara Indonesia, DKI Jakarta. Luas wilayah Kota Tangerang adalah ± 164,55 km2, Kota Tangerang terdiri dari 13 kecamatan Berdasarkan data dari statistic komuter Jabodetabek tahun 2019 moda transportasi yang paling banyak di gunakan untuk pulang-pergi tempat kejadian 63% sepeda motor, 27% angkutan umum, 10% Mobil. Oleh karena itu perlu di ambil langkah untuk meningkatkan pengguna transportasi umum di wilayah kota tangerang. Salah satunya dengan penyediaan fasilitas park and ride pada titik simpul yang paling berprioritas. Dimulai dengan survey traffic counting dan wawancara pada 2 lokasi titik simpul yakni Terminal poris Plawad Serta halte transciledug. Selanjutnya survey traffic countuing untuk mengetahui akumulasi parkir dan kebutuhan parkir serta wawancara diolah untuk mengetahui minat masyarakat terhadap pembangunan pembangunan park and ride. Hasil pengolahan data untuk potensi pengguna park and ride di terminal poris plawad 3166 dan di halte transjakarta 1470. nilai total pembobotan untuk lokasi poris plawad pada opsi lahan 1 sebesar 63, poris plawad opsi lahan 2 sebesar 66, poris plawad opsi lahan 3 sebesar 66 dan untuk halte trans ciledug Opsi Lahan 1 sebesar 57 dan untuk opsi lahan 2 sebesar 62. 4. Lokasi Prioritas untuk di jadikan Park and Ride di terminal poris plawad adalah pada opsi 2, status jarak dari titik simpul terminal poris plawad hanya 583 m, Luas lahan 13836 m2 melebihi kebutuhan ruang parkir yang sebesar 5048 m2 , aksesibilitas yang baik serta potensi pengguna yang tinggi.Kata Kunci: Transportasi, park and ride, AHPABSTRACT Geographically, Tangerang City is ± 60 km from the capital city of Banten Province and ± 27 km from the capital city of Indonesia, DKI Jakarta. The area of Tangerang City is ± 164.55 km2, Tangerang City consists of 13 sub-districts. Based on data from Jabodetabek commuter statistics in 2019, the most widely used mode of transportation for commuting to the scene is 63% motorcycles, 27% public transportation, 10% Car. Therefore, it is necessary to take steps to increase public transportation users in the Tangerang city area. One of them is by providing park and ride facilities at the most prioritized node points. Starting with a traffic counting survey and interviews at 2 node locations, namely Poris Plawad Terminal and Transciledug bus stop. Furthermore, a traffic counting survey to determine parking accumulation and parking needs and interviews were processed to determine public interest in the development of park and ride development. The results of data processing for potential park and ride users at the Poris Plawad terminal 3166 and at the Transjakarta bus stop 1470. The total weighting value for the Poris Plawad location on land option 1 is 63, Poris Plawad land option 2 is 66, Poris Plawad land option 3 is 66 and for the trans ciledug stop, Land Option 1 is 57 and for land option 2 it is 62. 4. The priority location to be used as a Park and Ride at the Poris Plawad terminal is option 2, the status of the distance from the node point of the Poris Plawad terminal is only 583 m, Land area 13836 m2 exceeds the parking space requirement of 5048 m2. Good accessibility and high user potential..Key words : Transportation, park and ride, AHP .