Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

Gambaran Masalah Gizi pada 1000 HPK di Kota dan Kabupaten Malang (Illustration of Nutritional Problem in the First 1000 Days of Life in Both City and District of Malang, Indonesia) Rahmawati, Widya; Wirawan, Nia Novita; Wilujeng, Catur Saptaning; Fadhilah, Eriza; Nugroho, Fajar Ari; Habibie, Intan Yusuf; Fahmi, Ilmia; Ventyaningsih, Agustiana Dwi Indiah
Indonesian Journal of Human Nutrition Vol 3, No 1 (2016): Suplemen "Malang Current Issues On Nutrition (MCION)"
Publisher : Jurusan Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Brawijaya Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (495.412 KB) | DOI: 10.21776/ub.ijhn.2016.003.Suplemen.3

Abstract

AbstrakMasa 1000 hari pertama kehidupan (HPK) merupakan masa terpenting dalam daur kehidupan manusia.  Status gizi pada 1000 HPK akan mempengaruhi terhadap  kualitas kesehatan, intelektual dan produktivitas pada masa yang akan datang. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji gambaran status gizi pada 1000 HPK di wilayah Kota dan Kabupaten Malang. Penelitian ini menganalisis database dan laporan kegiatan survey gizi (Pre Dietetics Internship, Program Studi Ilmu Gizi-Universitas Brawijaya) di wilayah Kota dan Kabupaten Malang dalam kurun waktu Februari 2012-Februari 2016 dengan sasaran ibu hamil (n 777), ibu menyusui (n 718), bayi (n 638) dan baduta (n 554). Status gizi diukur menggunakan metode antropometri, indikator status gizi ibu hamil: IMT sebelum hamil, LILA dan peningkatan BB/minggu; ibu menyusui: IMT dan LILA; bayi dan baduta: z-score BB/PB, PB/U dan BB/U. Asupan zat gizi diperoleh melalui metode 24h recall. Pola pemberian ASI, MP ASI dan faktor yang mempengaruhi status gizi dikaji menggunakan kuesioner terstruktur. Seluruh data disajikan dalam statistik deskriptif. Hasil menunjukkan bahwa prevalensi masalah gizi pada subyek ibu hamil, menyusui, bayi dan baduta masih tergolong tinggi dan sedang. Sebanyak 18,9% ibu hamil kurus dan 30,3% gemuk di awal kehamilan, serta penambahan BB/minggu kurang=49,3%. Status gizi kurang pada ibu menyusui=8,4%. Kurus dan pendek termasuk kategori “masalah sedang” pada bayi dan baduta (kurus: 7,5% vs. 7,8%; pendek: 21,0% vs. 21,2%). Prosentase pemberian ASI termasuk tinggi (94,4%), namun pemberian prelakteal dan MP ASI dini tinggi (52,8% dan 66,5%), dan ASI Eksklusif rendah (28,8%). Masalah gizi di Kota dan Kabupaten Malang masih merupakan tantangan untuk diatasi.Kata Kunci: status gizi, ibu hamil, ibu menyusui, baduta, ASI Eksklusif AbstractThe first 1000 day of life is the most important period in human life. Nutritional status during this period highly influences the quality of health, cognitive and productivity in the future. This research aims to assess the nutritional status of the first 1000 days in City and District of Malang. This research analyses the database and report of nutritional survey (Pre Dietetics Internship, Nutritional Study Program University of Brawijaya) in area of City and District Malang from February 2012-February 2016. The research subjects included pregnant women (n 777), lactating mother (n 718), infant (n 638) and children under two year (n 554). Nutritional status was measured by using anthropometry method, with indicators for pregnant women: BMI pre pregnancy, MUAC and pregnancy weight gain; for lactating mother: BMI and MUAC; infant and under two year children: z-score weight-for-length, length-for-age dan weight-for-age. Nutrient intake was obtained by using 24h recall. Breastfeeding pattern, complementary feeding practice, and factors associated with nutritional status were collected by using structured questionnaire. All data was presented using descriptive statistics. Result shows that nutritional problem among pregnant women, lactating mother, infant and children under two year children was categorized into high and medium. There were 18,9% and 30,3% of pregnant women entering their pregnancy with underweight and overweight problem; and 49,3% low pregnancy weight gain. The percentage of underweight in lactating mother was  8,4%. Wasting and stunting in infant and children under two year were categorized as “medium problem” (wasting: 7,5% vs. 7,8%; stunting: 21,0% vs. 21.2%). There was 94,4% of infant receiving breastmilk. However exclussive breastfeeding practice only accounted for  28,8%, since there were 52,8% dan 66,5% of them received prelacteal and early complementary food. Nutritional problems in City and District Malang are still a challange and need to resolve.Keyword:  nutritional status, pregnant women, lactating mother, children under two year old, exclusive brestfeeding 
KETAHANAN PANGAN KELUARGA BALITA PASCA LETUSAN GUNUNG BROMO, KABUPATEN PROBOLINGGO, INDONESIA Rahmawati, Widya; Erliana, Ummu Ditya; Habibie, Intan Yusuf; Harti, Leny Budhi
Indonesian Journal of Human Nutrition Vol 1, No 1 (2014)
Publisher : Jurusan Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Brawijaya Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (355.722 KB)

Abstract

Abstrak Indonesia berada di wilayah bumi yang rentan mengalami bencana gunung meletus. Letusan gunung berapi dapat menimbulkan kerusakan lahan pertanian, tanaman, dan ternak sehingga menyebabkan gangguan ketahanan pangan terutama bagi wilayah yang mayoritas penduduknya adalah petani. Penelitian cross sectional ini bertujuan untuk mengetahui ketahanan pangan pada keluarga balita di Desa Ngadirejo Kabupaten Probolinggo (n 56) dua tahun pasca meletusnya Gunung Bromo. Ketahanan pangan dianalisa menggunakan indikator ketahan pangan modifikasi dari kuesioner USDA. Hasil menunjukkan bahwa dua tahun setelah letusan Gunung Bromo, ketahanan pangan masyarakat di wilayah penelitian masih berada dalam kondisi rawan. Keluarga tahan pangan sebanyak 41%, selebihnya ambang batas tahan pangan (9%), ketahanan pangan rendah (43%) dan ketahanan pangan sangat rendah (7%). Sisa abu vulkanik dan kondisi cuaca menyebabkan hasil pertanian tidak optimal dan petani tidak memperoleh pendapatan yang layak. Keluarga yang memiliki pendapatan lebih tinggi, memiliki tanaman dan ternak bervariasi cenderung tidak mengalami kekurangan makanan dan memiliki ketahanan pangan yang lebih baik. Dapat disimpulkan bahwa variasi tanaman dan ternak dapat meningkatkan ketahanan pangan keluarga, baik secara langsung meningkatkan akses terhadap makanan, maupun melalui peningkatan pendapatan. Untuk meningkatkan ketahanan pangan keluarga, perlu diupayakan menambah jenis tanaman dan ternak yang dipelihara. Penting untuk memilih jenis tanaman yang lebih tahan terhadap perubahan cuaca dan dapat dipanen dalam waktu yang relatif singkat. Kata Kunci: ketahanan pangan, letusan gunung berapi, pendapatan, tanaman, ternak Abstract Indonesia is located in region which is prone to volcano eruption. Volcano eruption may damage agriculture field, crops and livestock which result in food insecurity among population especially agriculture-based population. This cross sectional study aimed to assess food security among under-five children’s family (n 56) in Ngadirejo Villages, Probolinggo District, 2 years after Bromo Volcano eruption. Food security was identified using modified USDA’s household food security questionnaire. The result showed that two years after Bromo Volcano eruption, food security among population was low. Food secure was only 41%, the rest was marginal food secure, low food secure, and very low food secure (9%, 43%, 7%, consecutively). Volcano ash made the crops not grow well yet, causing the family did not receive proper income. Family with higher income and more variety of crops and livestock was likely to have better household food security and was not facing food difficulty in the last one year. In conclusion, number of crops and livestock variety will increase household food security, by increasing household’s access on food and household’s purchasing power to food.  In order to increase household food security, it is important to improve variety of crops and livestock. It is important to select crops variety which are more adaptive to weather condition and can be harvested in short time. Keywords: food security, volcano eruption, income, crops, livestock
Asupan Vitamin C dan E Tidak Mempengaruhi Kadar Gula Darah Puasa Pasien DM Tipe 2 Dini, Cleonara Yanuar; Sabila, Maulida; Habibie, Intan Yusuf; Nugroho, Fajar Ari
Indonesian Journal of Human Nutrition Vol 4, No 2 (2017)
Publisher : Jurusan Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Brawijaya Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (373.19 KB) | DOI: 10.21776/ub.ijhn.2017.004.02.1

Abstract

Abstrak Prevalensi diabetes melitus di Jawa Timur menempati urutan ke-5 teratas Indonesia. Diabetes melitus terjadi akibat resistensi insulin sehingga kadar gula darah tinggi. Kontrol glukosa darah pada pasien diabetes mellitus dapat dipengaruhi oleh asupan vitamin C dan E dengan menghambat stres oksidatif. Banyak penelitian melihat efek pemberian suplementasi kedua vitamin tersebut namun penelitian mengenai asupan makan harian sumber vitamin C dan vitamin E terhadap kadar glukosa darah puasa di Indonesia belum banyak dilakukan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan asupan vitamin C dan E terhadap kadar gula darah puasa pasien rawat jalan diabetes melitus tipe 2 di Puskesmas Dinoyo dan Janti Kota Malang. Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional dengan jumlah responden 31 orang yang diambil secara purposive sampling. Data asupan vitamin C dan E selama 3 bulan terakhir dicatat menggunakan form SQ-FFQ. Nilai median asupan vitamin C dan vitamin E seluruh responden berturut-turut adalah 95,1 mg dan 5,3 mg. Median kadar glukosa darah puasa seluruh responden adalah 191 mg/dL. Uji analisa hubungan vitamin C dan E dengan kadar gula darah menggunakan uji Pearson (CI 95%) menunjukkan nilai hubungan asupan vitamin C dan E terhadap kadar gula darah berturut-turut p = 0.697 dan p = 0.215. Disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara asupan vitamin C dan vitamin E terhadap kadar gula darah pasien rawat jalan DM tipe 2 di Puskesmas Dinoyo dan Janti Kota Malang.Kata kunci: Diabetes Melitus Tipe 2; Gula Darah Puasa; Asupan Vitamin C; Asupan Vitamin E AbstractThe prevalence of diabetes mellitus in East Java is ranked 5th in Indonesia. Diabetes mellitus occurs due to insulin resistance that results in high blood glucose level. Blood glucose control in diabetes mellitus patients can be affected by vitamin C and E intake through inhibiting oxidative stress. Many research have studied the effects of both vitamins supplementation but research on daily intake of vitamin C and vitamin E sources on fasting blood glucose level in Indonesia have not been widely conducted. This research aims to determine the effect of vitamin C and E intake on fasting blood sugar level of diabetes mellitus type 2 patients in Dinoyo and Janti Health Center Malang. This research was cross sectional research with 31 respondents taken by purposive sampling. Data on vitamin C and E intake during the last 3 months were documented using SQ-FFQ form. The mean values of vitamin C and vitamin E intake of all respondents were 95.1 mg and 5.3 mg, respectively. The mean fasting blood glucose level of all respondents was 191 mg/dL. Test analysis of vitamin C and E relationship with blood sugar level using Pearson test (95% CI) showed the value of vitamin C and E intake relation to blood sugar level were p = 0.697 and p = 0.215, respectively. It is concluded that there is no correlation between intake of vitamin C and vitamin E on blood glucose level of DM type 2 patient in Dinoyo and Janti Health Center Malang.Keywords: Type 2 Diabetes Mellitus; Fasting Blood Glucose; Vitamin C intake; Vitamin E intake
Asupan Vitamin C tidak Berhubungan dengan Kadar Hemoglobin pada Remaja Putri di SMA Negeri 5 Kota Malang Habibie, Intan Yusuf; Oktavia, Fransiska; Indiah Ventiyaningsih, Agustiana Dwi
Indonesian Journal of Human Nutrition Vol 5, No 2 (2018)
Publisher : Jurusan Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Brawijaya Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (340.585 KB) | DOI: 10.21776/ub.ijhn.2018.005.02.5

Abstract

Abstrak Hemoglobin (Hb) adalah komponen sel dаrаh merаh yаng berperan dalam mengаngkut oksigen dаn kаrbondioksidа, dan kondisi anemia ditemukan ketika kadar Hb dalam darah <12 g/dL. Kelompok usia remaja merupakan kelompok yang rawan menderita anemia, khususnya remaja putri mengingat remaja putri mengalami menstruasi setiap bulannya. Resiko anemia dapat dicegah salah satunya dengan konsumsi diet yang sehat dengan konsumsi makanan kaya zat besi. Akan tetapi, zat besi yang diserap dalam tubuh bergantung pada bahan makanan yang dapat menghambat dan meningkatkan penyerapan zat besi. Makanan yang dapat meningkatkan penyerapan zat gizi salah satunya adalah vitamin C. Tujuаn penelitiаn ini untuk mengetаhui hubungаn аsupаn vitаmin C terhаdаp kаdаr hemoglobin pаdа remаjа putri di SMА Negeri 5 di Kotа Mаlаng. Jenis penelitiаn ini аdаlаh penelitiаn observаsi аnаlitik, dengan menggunakan desain cross-sectionаl. Populаsi dаlаm penelitiаn ini аdаlаh remаjа putri SMА 5 di Kotа Mаlаng dengan jumlah 58 orаng responden dan uji statistik yang digunakan adalan uji statistik korelasi Pearson. Berdаsаrkаn uji statistik, diperoleh hasil bаhwа tidаk terdаpаt hubungаn аntаrа аsupаn vitаmin C terhаdаp kаdаr hemoglobin pаda remаjа putri di SMА Negeri 5 di Kota Mаlаng dengan p-value sebesar 0,383 (p>0,05), dengan rata-rata asupan vitamin C 140 ± 85,19 mg, dan rata-rata kadar Hb remaja putri 12,7 ± 1,33 g/dL. Kesimpulan dari penelitian ini tidak terdapat hubungan antara vitamin C dengan kadar Hb pada remaja putri di SMA Negeri 5 di Kota Malang.Kata kunci: hemoglobin, vitamin C, remaja putri Abstract Hemoglobin (Hb) is a cell component that has a role in carrying oxygen and carbon dioxide, and an anemia condition is found when blood Hb level is below 12 g/dL. Adolescent is an age group that is prone to anemia, especially young women who experience monthly menstrual cycle. The risk of anemia can be prevented by consuming a healthy diet rich in iron. However, iron absorbed in the body depends on food ingredients that can inhibit or increase iron absorption. One of the foods that can increase the nutrient absorption is vitamin C. This study aims to recognize the correlation between vitamin C intake and hemoglobin level in female adolescents in Public Senior High School 5 (SMA Negeri 5) in Malang. The type of this study was analytical observation using a cross sectional design. The population in this study was female adolescents in SMА Negeri 5 Mаlаng with a total of 58 respondents, and the statistical test used was the Pearson correlation statistical test. Results from the statistical test showed that there is no relationship between vitamin C intake and hemoglobin level in female adolescents in SMА Negeri 5 Mаlаng with p-value=0.383 (p>0.05), the average vitamin C intake was 140 ± 85.19 mg, and the mean value of Hb level of the female adolescents was 12.7 ± 1.33 g/dL. This study concludes that there is no relationship between vitamin C intake and the hemoglobin level in female adolescents in SMA Negeri 5 Malang. Keywords: female adolescents, hemoglobin, vitamin C
EFEKTIVITAS EDUKASI GIZI BERBASIS SEKOLAH DALAM MANAJEMEN OBESITAS REMAJA DI INDONESIA: LITERATURE REVIEW Intan Yusuf Habibie; Arifatur Rafiqa; Diana Maghfiroh
Journal of Nutrition College Vol 11, No 3 (2022): Juli
Publisher : Department of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jnc.v11i3.33128

Abstract

ABSTRAKLatar belakang: Obesitas remaja merupakan satu masalah gizi yang meningkat pesat dan telah menjadi masalah kesehatan utama. Prevalensi obesitas remaja di Indonesia pada usia 13-15 tahun sebesar 16,0% dan pada usia 16-18 tahun sebesar 13,5%.Tujuan: Untuk mengetahui efektifitas dan mengevaluasi efek maupun perubahan yang didapat dari edukasi gizi berbasis sekolah pada remaja dalam pencegahan dan manajemen obesitas di Indonesia.Metode: Penelitian ini merupakan literature review dengan metode naratif dengan mengkaji 3 artikel berdasarkan tujuan, metode dan hasil yang disajikan pada artikel. Pencarian artikel dilakukan dengan menggunakan artikel nasional dan internasional yang ditelusuri dengan database Google Scholar, ScienceDirect, SAGE Journals, dan ProQuest.Hasil: Hasil kajian menyatakan bahwa edukasi gizi dapat meningkatkan pengetahuan terkait gizi, latihan fisik dan pengaturan makan. Selain itu edukasi gizi berbasis sekolah juga dapat meningkatkan kesadaran, sikap, self-efficacy, dan norma subjektif.Simpulan: Hal ini menunjukkan bahwa program edukasi gizi berbasis sekolah dapat efektif untuk dilaksanakan. Perlu dilakukan intervensi edukasi gizi berbasis sekolah dengan periode waktu yang lebih lama dan evaluasi tindak untuk mengamati pengaruh pada perubahan perilaku.
Evaluating Change Behaviour Training Model for Improving Nutrition Knowledge and Counseling Skill among Peer Couselors in Malang District Nurul Muslihah; Intan Yusuf Habibie; Annisa Rizky Maulidana; Netty Dyah Kurniasari; Bunga Farida; Ririn Harini
Media Gizi Indonesia Vol. 17 No. 1SP (2022): Media Gizi Indonesia (National Nutrition Journal) Special Issue: Internation
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/mgi.v17i1SP.180-185

Abstract

Capacity strengthening and interpersonal communication are important in social behavior change communication and would support accelerating the reduction of stunting in Indonesia. Participating actively in learning during the training model can increase capacity among the family support team and the community health workers as peer counselors. The study evaluated the changed behavior training model for nutrition knowledge and counseling skill among peer counselors. The nutrition training using active participation learning was conducted through participants' small discussions on complementary feeding problems and counseling practice. The total participation is 125 from family support teams and community health workers. The study used a mixed methodology with cross-sectional study and open interviews to explore perceived participant training on child feeding problem and couseling skills. A pre-post evaluation of nutrition knowledge showed a significant improvement score (p<0.005). At the end of the training, participants' nutrition knowledge score increased to 17 points, and the proportion of the high category of nutrition knowledge improved from 0.4% to 13.5% (p<0.005). The change behavior training model can increase counseling skills and identify barrier factors of breastfeeding and complementary feeding among peer counselors.
Hubungan antara Jenis Kelamin dengan Kategori Stres pada Remaja di SMP Brawijaya Smart School Catur Saptaning Wilujeng; Intan Yusuf Habibie; Agustiana Dwi Indiah Ventyaningsih
Smart Society Empowerment Journal Vol 3, No 1 (2023): Maret
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/ssej.v3i1.69257

Abstract

Pendahuluan:  Gangguan Kesehatan mental yang sering terjadi pada usia remaja adalah depresi dan kecemasan.  Di Kota Malang, Jawa Timur, ditemukan bahwa terdapat 32,5% remaja SMU depresi ringan, 28,2 % depresi sedang dan 11,1% depresi berat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara jenis kelamin dengan kategori stress pada remaja putri di SMP Brawijaya Smart School (BSS).Metode: Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling dengan jumlah sampel penelitian ini adalah sebanyak 61 siswa kelas 8. Data stres pada remaja diambil dengan menggunakan kuesioner DASS (Depression Anxiety Stres Scale). Untuk menguji adanya hubungan antara jenis kelamin dengan kategori stres menggunakan Chi-square.Hasil dan pembahasan: Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 129 siswa SMP Brawijaya Smart School (BSS), sebanyak 51,9% kategori stressnya adalah normal. Tetapi terdapat 14,0% termasuk kategori stress ringan, 14,0% termasuk kategori stress sedang, 17,8% termasuk kategori stress berat dan 2,3% termasuk kategori stress sangat berat. Hasil uji Chi square menunjukkan bahwa  ada hubungan antara jenis kelamin dengan kategori stress (p=0,041)Kesimpulan: Sebagian besar tingkat stress remaja adalah pada kategori normal baik pada siswa laki-laki maupun perempuan. Hasil uji hubungan menunjukkan bahwa ada hubungan antara jenis kelamin dengan kategori stress remaja. Kesehatan mental pada remaja merupakan fenomena yang harus mendapatkan perhatian khusus dari sekolah melalui guru Bimbingan Konseling (BK) dan edukasi melalui guru Unit Kesehatan Sekolah (UKS).
NARRATIVE LITERATURE REVIEW: MEDIA EDUKASI KALENDER BERPENGARUH TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN PERUBAHAN PERILAKU MENGENAI STUNTING DI INDONESIA Intan Yusuf Habibie; Agni Nur Imanti; Ghina Putri Dyanti; Rohis Inggrit Aprilia
Journal of Nutrition College Vol 12, No 3 (2023): Juli
Publisher : Department of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jnc.v12i3.37648

Abstract

ABSTRAKLatar belakang: Berdasarkan data terakhir SSGI (Survei Status Gizi Indonesia) pada tahun 2021, stunting masuk dalam kategori sedang dengan prevalensi kejadian stunting di Indonesia sebesar 24,4%. Salah satu upaya intervensi untuk mencegah stunting dapat dilakukan dimulai dari calon pengantin dan ibu balita dengan meningkatkan pengetahuan terkait stunting. Peningkatan pengetahuan dan perubahan perilaku dapat dibantu dengan suatu media seperti kalender. Kalender dapat dijadikan sebagai upaya preventif yang dapat memberikan dampak positif yang dapat meningkatkan pengetahuan dan sikap sehingga dapat merubah perilaku terkait upaya pencegahan kejadian stunting.Tujuan: Mengetahui efektifitas kalender dalam peningkatan pengetahuan dan perubahan perilaku mengenai stunting di Indonesia.Metode: Penelitian ini berupa literature review dengan metode naratif serta mengkaji dua artikel berdasarkan tujuan, metode dan hasil yang disajikan dari artikel tersebut. Pencarian artikel dilakukan dengan menggunakan artikel nasional dan internasional yang ditelusuri dengan database Google Scholar, ScienceDirect dan Academia.edu.Hasil: Hasil kajian literatur menyatakan bahwa edukasi gizi menggunakan media kalender dapat meningkatkan pengetahuan terkait stunting dan upaya pencegahan stunting. Selain itu, penggunaan media kalender dalam edukasi gizi juga dapat meningkatkan sikap terhadap perubahan perilaku, perspektif, dan praktik terhadap upaya peningkatan kesehatan pada ibu dan anak.Simpulan: Pemberian edukasi gizi kalender memiliki pengaruh dalam meningkatkan pengetahuan dan perubahan perilaku mengenai upaya pencegahan stunting di Indonesia. 
PHYSICAL ACTIVITY EDUCATION FOR ADOLESCENTS AT SMP BRAWIJAYA SMART SCHOOL MALANG Habibie, Intan Yusuf; Wilujeng, Catur Saptaning
Caring: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 4, No 1 (2024): CARING Jurnal Pengabdian Masyarakat (April 2024)
Publisher : Caring: Jurnal Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/10.21776/ub.caringjpm.2024.004.01.5

Abstract

Activity restrictions imposed during the Covid 19 pandemic had an impact on health aspects, especially for adolescents. Activities during a pandemic for teenagers tend to be mostly done at home and there are several lifestyle changes. In addition, a significant decrease in the physical activity of children and adolescents occurred during the pandemic, especially among adolescents who were currently studying high school. Changes in limited physical activity, the presence of a sedentary lifestyle and the tendency to overeat during the pandemic have been associated with an increase in the prevalence of overweight and obesity. The tendency that may occur due to staying at home for a long time will increase the behavior of sitting, watching television, playing with gadgets, lying down more often, which causes reduced energy use and has a higher risk of suffering from non-communicable diseases. So a change intervention is needed for adolescent behavior related to physical activity. This is important in order to support adolescent health and reduce the prevalence of overweight and obesity in adolescents. This community service is carried out with webinars on physical activity. The results of this activity obtained an average increase in pre-test to post-test scores of 10.7 points.
Nutrition Goes to School: Program Edukasi Gizi Berbasis Sekolah dengan Pemberdayaan Guru SMP di Kota Malang Habibie, Intan Yusuf; Maulidiana, Annisa Rizky; Cempaka, Anggun Rindang
Prosiding Seminar Nasional Unimus Vol 7 (2024): Transformasi Teknologi Menuju Indonesia Sehat dan Pencapaian Sustainable Development G
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia dihadapkan dengan kondisi triple burden of malnutrition pada remaja. Permasalahan tripleburden of malnutrition tersebut meliputi overnutrition (overweight dan obesitas), undernutrition(underweight), dan defisiensi mikronutrien, khususnya anemia pada remaja. Remaja rentan mengalamipenambahan berat badan karena tingginya konsumsi snack tinggi lemak dan rendahnya aktivitas fisik yangditandai dengan perubahan komposisi tubuh, sensitivitas insulin, perilaku makan, aktivitas fisik, danpenyesuaian psikologis sehingga beresiko mengalami penyakit degeneratif sejak dini. Sementara itu, jugaditemukan remaja putri dengan status gizi underweight yang erat kaitannya dengan pembatasan pola makanyang ketat. Merespon situasi ini, di mana remaja banyak menghabiskan waktu di sekolah, maka perludilaksanakan edukasi gizi yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran terkait gizi dan kesehatan.Edukasi gizi yang dilakukan dalam kegiatan ini adalah edukasi gizi yang difokuskan kepada guru SMP diSekolah dengan harapan Guru ke depannya dapat menyusun program gizi dan turut memberikan edukasigizi secara berkelanjutan di sekolah. Peserta dalam kegiatan ini adalah perwakilan Guru SMP dari SMPN 3 Malang, SMP Islam Terpadu As-Salam dan SMP Islam Unggulan Al-Ya’lu Malang. Hasil yangdidapatkan dalam kegiatan edukasi gizi ini adalah peningkatan pengetahuan guru dari skor pre-test 82,4menjadi skor 88 dalam post-test. Kegiatan ini berpotensi untuk disebarluaskan pada SMP / sederajat untukmeningkatkan cakupan dan memperluas dampak edukasi gizi demi meningkatkan kesadaran dan perilakukesehatan dan gizi pada remaja.  Kata Kunci : Edukasi gizi, sekolah, guru
Co-Authors Agni Nur Imanti Agus Putra Murdani Agustiana Dwi Indiah Ventyaningsih Agustiana Dwi Indiah Ventyaningsih, Agustiana Dwi Indiah Agustina, Mulya aji, muhammad tri Amalia, Mia Vergoreta Amanda, Efina Anggun Rindang Cempaka Annisa Fitri, Annisa Annisa Rizky Maulidana Annisa Rizky Maulidiana Arifatur Rafiqa Ariska, Hanisa Iis Arista, Nadya Ariyani, Anita Dwi Asti Melani Astari Astuti, Retno Tri Balqis, Rani Diana Bunga Farida Caressa, Dea Amanda Catur Saptaning Wilujeng Cedarta, Marchya Karima Damayanti, Fransiska Erna Dayuti, Sri Diana Maghfiroh Dini, Cleonara Yanuar Eko Waluyo Elvira Sari Dewi Eriza Fadhilah, Eriza Fajar Ari Nugroho Fajar Pradana Fitra Abdurrachman Bachtiar Ghina Putri Dyanti Hermanto, Andrik Ilmia Fahmi, Ilmia Indiah Ventiyaningsih, Agustiana Dwi Inggita Kusumastuty Ismail, Dina Dewi Sartika Lestari Johanis, Johan Kawitantri, Orchidara Herning Kharisma, Merinda Yolla Kinasih, Adiandari Astu Kumboyono Kumboyono Kusuma, Bayu Kusumawati, Diana Leny Budhi Harti Lola Ayu Istifiani Mubarok, Ahmad Syihab Fahmil QR Muladefi Choiriyah Munif, Badrul Mustika Dewi Netty Dyah Kurniasari Nia Novita Wirawan, Nia Novita Nora Idiawati Nurul Muslihah Oktavia, Fransiska Pamungkas, Akhmad Yanuar Fahmi Perdana, Angga Wira Prasetyawan, Riyan Dwi Putri, Ristavia Rahmawan, Fajri Andi Renata, Antonia Retno Indah Rokhmawati, Retno Indah Rohis Inggrit Aprilia Roshanti, Dian Rosuli, Ahmad Rudiyanto Rudiyanto, Rudiyanto Sabila, Maulida Salihanisa, Audri Lukita Satrianto, Anang Supriyanto Supriyanto Suryanto Suryanto Swasta Priambada Syihab Q.R.M., Ahmad Fahmi Tian Nur Ma’rifat Titin Andri Wihastuti Toga, Erik Ummu Ditya Erliana Ventiyaningsih, Agustiana Dwi Indiah Widya Rahmawati Yufidasari, Hefti Salis