Claim Missing Document
Check
Articles

Found 34 Documents
Search

Pengaruh Pemberian Kacang Hijau (Phaseolus radiatus L.) terhadap Pencegahan Peningkatan Kadar Glukosa Darah pada Tikus (Rattus novergicus) Galur Wistar Bunting Briliansari, Debby Amalia; Prijadi, Bambang; Nugroho, Fajar Ari
Majalah Kesehatan FKUB Vol 3, No 1 (2016)
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (285.292 KB)

Abstract

Selama kehamilan terjadi peningkatan kadar glukosa darah seiring bertambahnya usia kehamilan. Pilihan sumber karbohidrat yang tepat diperlukan agar kadar glukosa darah terkontrol selama kehamilan, sehingga dapat mencegah terjadinya diabetes melitus gestasional. Kacang hijau mengandung serat larut tinggi dan memiliki indeks glikemik rendah. Kandungan tersebut dapat mengurangi penyerapan karbohidrat dalam tubuh, sehingga dapat menurunkan kadar glukosa darah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian kacang hijau terhadap pencegahan peningkatan kadar glukosa darah pada tikus putih Wistar yang bunting. Penelitian ini bersifat true experimental in vivo dengan rancangan post test only with control group design. Sampel yang digunakan adalah tikus Wistar usia 2-3 bulan yang bunting. Tikus dibagi dalam empat kelompok yaitu kelompok normal tidak diberi kacang hijau (P0), perlakuan 1 diberi kacang hijau 0,3 g/hari (P1), perlakuan 2 diberi kacang hijau 0,6 g/hari (P2), dan perlakuan 3 diberi kacang hijau 1,2 g/hari (P3). Diketahui bahwa kacang hijau mampu mencegah peningkatan kadar glukosa darah pada tikus Wistar bunting, meski tidak signifikan (p = 0,494). Dosis efektif kacang hijau adalah 0,6 g/ekor/hariyang mampu mengontrol kadar glukosa darah sebesar 88,60 + 8,17 mg/dl. Kata kunci: Glukosa darah, Kacang hijau, Kehamilan.
HUBUNGAN KADAR SOD DAN JUMLAH SEL RADANG AKUT AKIBAT PEMBERIAN TEPUNG PSPL PADA TIKUS YANG DIPAPAR ASAP ROKOK Kusumastuty, Inggita; Nugroho, Fajar Ari; Harti, Leni Budhi
GIZI INDONESIA Vol 37, No 1 (2014): Maret 2014
Publisher : PERSATUAN AHLI GIZI INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36457/gizindo.v37i1.146

Abstract

Daun ubi jalar unggu (Purple Sweet Potato Leaves, PSPL) mengandung antioksidan yang tinggi dan dapat memperbaiki tingkat stres oksidatif akibat tingginya oksidan di dalam tubuh. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan SOD dengan jumlah sel radang akut alveoli paru tikus yang diberi PSPL dan dipapar asap rokok. Penelitian ini menggunakan rancangan Randomized Post Test Control Design dengan menggunakan sampel tikus putih sebanyak 30 ekor. Kelompok perlakuan dipapar asap rokok dan diberikan tepung PSPL sejumlah 0,07 g (P1); 0,14 g (P2) dan 0,28 g (P3) selama 30 hari. Kadar SOD dan jumlah sel radang akut alveoli paru kemudian diukur.  Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa PSPL dapat meningkatkan SOD dan menurunkan jumlah sel radang akut alveoli paru pada tikus. Ada hubungan antara kadar SOD dengan jumlah sel radang akut alveoli paru, dimana semakin tinggi kadar SOD maka semakin rendah jumlah sel radang akut alveoli paruABSTRACT    THE RELATION BETWEEN SODAND NUMBER OF ACUTE INFLAMMATORY IN RATS WITH PSPL  POWDER TREATMENT AND CIGARETTE SMOKE EXPOSURE Purple sweet potato leaves (PSPL) contains polyphenols in high concentration that lead to improve oxidative Stres levels due to high oxidant present in the body. The purpose of this study was to determine the relationship between SOD with the number of acute inflammatory cells of lung alveoli rats that it was fed with PSPL and exposure with cigarette smoke. This research was Randomized Post Test Control Design using 30 white rats. The treatment groups exposed with cigarette smoke and PSPL’s powder that they were 0.07 g (P1), 0.14 g (P2) and 0.28 g (P3) in 30 days. The level of SOD and acute inflammatory cell lung alveoli will measured. The result is PSPL powder have ability to increase SOD and decrease the number of acute inflammatory cells of the lung alveoli of rats.There was a correlation between the level of SOD and the number of  acute inflammatory pulmonary alveoili, where the higher levels of SOD induced the lower number of acute inflammatory pulmonary alveoli.Keywords: PSPL, SOD, antioxidant
NUTRITIONAL STATUS RELATION TOWARD DEVELOPMENT OF NEURODEVELOPMENTAL TO INFANTS AGED 0-6 MONTHS WHO RECEIVED BREAST MILK EXCLUSIVELY AND NONEXCLUSIVELY (IN PUSKESMAS KEDUNGKANDANG MALANG) Ida, Brigitta; Nugroho, Fajar Ari; Arysanthi, Inke Triana
Malang Neurology Journal Vol 2, No 2 (2016): July
Publisher : Malang Neurology Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (567.63 KB) | DOI: 10.21776/ub.mnj.2016.002.02.5

Abstract

Background. Breastfeeding is an important activity to maintain and prepare the next generation in the future. The low of exclusive breastfeeding at the family is one of the triggers for low of nutritional status and it associated with neurodevelopmental delays of infants.Objective. To identify and analyze the correlation of nutritional status on neurodevelopmental development in infants aged 0-6 months who are exclusive and non-exclusive breastfeeding in Kedungkandang Health Center Malang.Methods. An observational analytic using a cross-sectional approach . The samples were taken by Consecutive Sampling technique. Data were analyzed by Spearman Rank correlation test.Results. There is a significant correlation between nutritional status with neurodevelopmental development in infants aged 0-6 months with significance value p = 0.000 ( 0.000 < 0.05 ) and the strength of correlation (r=0,552) is medium.Conclusion. There is a positive correlation between nutritional status with neurodevelopmental progress of infants aged 0-6 months who are exclusively breastfed . Exclusive breastfeeding affects the nutritional status better, then a good nutritional status affected neurodevelopmental development also better.
Asupan Serat dan Tekanan Darah WUS Madura Penderita Tekanan Darah Tinggi di Malang (Fiber Intake and Blood Pressure among Madurese People Residing in Malang) Sari, Novita; Rahmawati, Widya; Nugroho, Fajar Ari; Wirawan, Nia Novita
Indonesian Journal of Human Nutrition Vol 3, No 1 (2016)
Publisher : Jurusan Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Brawijaya Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (334.394 KB) | DOI: 10.21776/ub.ijhn.2016.003.01.1

Abstract

AbstrakPenelitian sebelumnya menunjukkan bahwa kejadian obesitas sentral pada suku Madura lebih tinggi dibandingkan suku Jawa. Obesitas sentral meningkatkan risiko kejadian penyakit degeneratif seperti tekanan darah tinggi. Menurut Riskesdas, 2013, prevalensi kurang makan buah dan sayur di Jawa Timur adalah 90,5%. Konsumsi rendah serat memiliki risiko menderita hipertensi 4,5 kali lebih besar dibandingkan dengan sampel yang mengkonsumsi serat cukup. Tujuan penelitian adalah mengetahui hubungan asupan serat dan tekanan darah pada Wanita Usia Subur (WUS) dengan tekanan darah tinggi di Kecamatan Kedungkandang. Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel pada penelitian ini adalah WUS usia 19-44 tahun sebanyak 48 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Analisis menggunakan uji korelasi Spearman dengan tingkat kemaknaan 95%. Hasil penelitian didapatkan bahwa tidak terdapat sampel yang asupan seratnya sesuai dengan anjuran. Hasil uji korelasi Spearman, hubungan antara asupan serat dengan tekanan darah sistolik maupun diastolik tidak bermakna secara statistik (p=0,787 ; p=0,521). Dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan bermakna antara asupan serat dengan tekanan darah. Kata kunci : asupan serat, tekanan darah AbstractPrevious research which was conducted in Madurese and Javanese ethnic groups showed that the incidence of central obesity in Madurese ethnic group was higher than the Javanese. Central obesity increases the risk of incidence of degenerative diseases such as high blood pressure. According to Riskesdas, 2013, the prevalence of eating less fruit and vegetables in East Java were about 90.5%. People with low consumption of dietary fiber have a risk of suffering from hypertension, 4.5 times greater than the respondents with enough dietary fiber. The purpose of this study was to determine the correlation of dietary fiber intake with blood pressure in WUS with high blood pressure in Kecamatan Kedungkandang. The design of this study was a descriptive cross sectional analytic approach. Respondents in this study were 19-44 years of age WUS as many as 48 people. Respondents retrieval technique using purposive sampling technique. Analysis using Spearman correlation test with significance level of 95%. The result of the research showed that the respondents did not consume the appropriate dietary fiber intake. Spearman correlation test results, shown the correlation between dietary fiber intake with systolic and diastolic blood pressure were not statistically significant (p = 0.787 ; p = 0.521). It can be concluded that there was no statistical relationship between dietary fiber intake with blood pressure, but there was a trend where more and more dietary fiber intake, the lower the systolic and diastolic blood pressure at WUS with pre hypertension and hypertension.Keywords: dietary fiber intake, blood pressure
Asupan Sayur dan Buah dengan Variasi Warnanya pada Siswa SD Insan Permata Malang Rizkyana, Okky; Nugroho, Fajar Ari; Anggraeny, Olivia
Indonesian Journal of Human Nutrition Vol 4, No 1 (2017)
Publisher : Jurusan Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Brawijaya Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (441.42 KB) | DOI: 10.21776/ub.ijhn.2017.004.01.2

Abstract

AbstrakCapaian konsumsi sayur dan buah masih menjadi masalah yang disoroti di Indonesia. Penyajian variasi warna sayur dan buah di sekolah yang memiliki fasilitas penyediaan makan pada anak merupakan salah satu cara untuk meningkatkan asupan sayur dan buah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan asupan sayur dan buah berdasarkan variasi warnanya pada siswa SD Insan Permata Kota Malang. Penelitian ini menggunakan desain pra experimental dengan metode purposive sampling. Jumlah sampel 45 orang yang dibagi dalam 3 kelompok, masing–masing berjumlah 15 orang, setiap kelompok mendapatkan sayur dan buah satu warna, dua variasi warna, dan tiga variasi warna yang berbeda pada 6 hari yang tidak berurutan. Hasil berdasarkan uji statistik yang dilakukan pada setiap kelompok menunjukkan bahwa terdapat perbedaan asupan sayur pada penyajian satu warna (kembang kol) dan tiga variasi warna (wortel, brokoli, kembang kol) (p=0,036). Hasil berbeda ditemukan apabila dilakukan uji pada setiap perlakuan, tidak terdapat perbedaan asupan sayur (p=0,622) dan asupan buah (p=0,368) antar perlakuan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah tidak terdapat perbedaan asupan sayur dan buah pada penyajian satu warna, dua variasi warna, dan tiga variasi warna.Kata kunci: Asupan, Anak, Buah, Sayur, Warna AbstractVegetable and fruit consumption remains a highlighted issue in Indonesia. Presenting variations of vegetable and fruit colors in schools that have meal provision facilities is one way to increase vegetable and fruit intake. The purpose of this research is to know the difference of vegetable and fruit intake based on color variation on the students of Insan Permata Elementary School Malang. This research used pre experimental design with purposive sampling method. A sample size of 45 students was divided into 3 groups, each of which amounted to 15 students. Each group received one color of vegetable and fruit, two color variations, and three different color variations on 6 non-consecutive days. The statistical test results conducted on each group showed vegetable intake differences in one color presentation (cauliflower) and three color variations (carrot, broccoli, cauliflower) (p = 0.036). Different results were found when tests were conducted on each treatment, but there was no difference of vegetable intake (p=0.622) and fruit intake (p=0.368) between treatments. This research concludes that there is no difference of vegetable and fruit intake on one color presentation, two color variations, and three color variations.Keywords: intake, children, fruit, vegetables, color
Substitusi Tepung Ampas Kedelai pada Mie Basah sebagai Inovasi Makanan Penderita Diabetes Hidayatullah, Apriliawan; Amukti, Redy; Avicena, Rizki Satria; Kawitantri, Orchidara Herning; Nugroho, Fajar Ari; Kurniasari, Fuadiyah Nila
Indonesian Journal of Human Nutrition Vol 4, No 1 (2017)
Publisher : Jurusan Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Brawijaya Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (489.818 KB) | DOI: 10.21776/ub.ijhn.2017.004.01.4

Abstract

AbstrakDiabetes merupakan penyakit metabolik yang prevalensinya terus meningkat. Karakteristik hiperglikemia dan stress oksidatif penderita diabetes dapat meningkatkan risiko komplikasi. Terapi gizi medis dengan makanan indeks glikemik rendah dan sumber antioksidan dapat menurunkan risiko komplikasi. Tepung ampas kedelai merupakan bahan  makanan yang mengandung serat pangan, protein dan β-karoten yang cukup tinggi. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh substitusi tepung ampas kedelai pada mie basah terhadap mutu gizi (serat pangan, protein, β-karoten), mutu organoleptik, serta nilai indeks glikemik. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 5 pengulangan. Perlakuan substitusi tepung ampas kedelai adalah P0 (0%), P1 (10%), P2 (20%), dan P3 (30%). Data mutu gizi dan mutu organoleptik  dianalisis menggunakan uji Kruskal Wallis. Sedangkan data indeks glikemik dianalisis menggunakan uji Paired T-test. Hasil penelitian menunjukkan  substitusi tepung ampas kedelai berpengaruh nyata terhadap mutu gizi dan mutu organoleptik. Hasil perlakuan terbaik adalah mie basah P1 dengan nilai indeks glikemik rendah (IG&lt;55).  Analisa perbandingan nilai indeks glikemik antara mie basah P1 dan P0 menunjukkan tidak ada perbedaan nyata (p=0,339). Kesimpulanya adalah substitusi tepung ampas kedelai berpengaruh nyata terhdap mutu gizi dan mutu organoleptik, namun tidak berpengaruh nyata terhadap nilai indeks glikemik.Kata kunci : tepung ampas kedelai, mie basah, mutu gizi, mutu organoleptik, nilai indeks glikemik. AbstractDiabetes is a metabolic disease whose prevalence continues to increase. Hyperglycemia and oxidative stress on diabetic patient may increase  the risk of complications. Medical nutrition therapy with low glycemic index and antioxidant source foods can lower the risk of complications. Soybean dregs flour contains high levels of dietary fiber, protein, and β-carotene. This research aims to determine the effect of soybean dregs flour substitution of wet noodles on nutritional quality (dietary fiber, protein, β-carotene), organoleptic quality, and glycemic index value. This study used Completely Randomized Design with 4 treatments and 5 repetitions. The substitutions of soybean dregs flour used were P0 (0%), P1 (10%), P2 (20%), and P3 (30%).  Data of nutritional quality and organoleptic quality were analyzed using Kruskall-Wallis test, while the glycemic index data were analyzed using Paired T-test. The results showed that substitution of soybean dregs flour had significant effect on nutritional quality and organoleptic quality. The best treatment was wet noodle P1 with low glycemic index value (&lt;55). Comparative analysis of  glycemic index value between P1 and P0 showed no significant difference (p=0.339). In short, substitution of soybean dregs flour on wet noodles has significant effect on nutritional quality and organoleptic quality, but doesn’t affect glycemic index value.Keywords: soybean dregs flour, wet noodles, nutritional quality, organoleptic quality, glycemic index value
Kadar NF- Kβ Pankreas Tikus Model Type 2 Diabetes Mellitus dengan Pemberian Tepung Susu Sapi Nugroho, Fajar Ari; Ginting, Rizka Mayang Saputri; Diana, Nur
Indonesian Journal of Human Nutrition Vol 2, No 2 (2015)
Publisher : Jurusan Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Brawijaya Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (537.489 KB) | DOI: 10.21776/ub.ijhn.2015.002.02.4

Abstract

AbstrakType 2 Diabetes Mellitus dihubungkan dengan kerusakan sel pankreas yang mempengaruhi jumlah dan fungsi insulin penderitanya. NF-Kb merupakan golongan protein dalam faktor transkripsi yang diduga memiliki peran penting dalam pro-apoptosis sel pankreas. NF-Kb merupakan pemicu pro- dan anti-apotosis sel beta pankreas dengan kecenderungan pro-apoptosis lebih besar dibandingkan peran anti-apoptosisnya. Vitamin D dari susu sapi bubuk adalah vitamin dengan kemampuan menghambat aktifitas NF-Kβ, melalui proses perbaikan sensitivitas dan produksi insulin, serta peningkatan pertahanan sel pankreas. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur kekuatan efek pemberian susu sapi bubuk terhadap penurunan NF-Kb pankreas tikus model type 2 diabetes. Selama 90 hari penelitian, tikus dibagi menjadi 5 kelompok, terdiri dari 2 kelompok kontrol (negative = non-diabetic rat dan positive = diabetic rat) dan 3 kelompok perlakuan (P1, P2 dan P3) dengan dosis pemberian tepung susu sapi adalah 0,9 g/hr, 1,8 g/hr dan 2,7 g/hr. Pada akhir penelitian kadar NF-Kb pankreas tikus diukur menggunakan metode Elisa. Hasil uji Mann Whitney U terhadap kadar NF-Kb kelompok perlakuan dibandingkan kontrol positif  menunjukkan tidak ditemukan perbedaan (p value = 1,000; 0,086; 0,248). Efek penurunan kadar NF-Kb yang diharapkan dari pemberian susu sapi bubuk pada keadaan diabetes tidak terbukti. Sehingga disimpulkan pemberian susu sapi bubuk tidak dapat digunakan untuk mencegah kerusakan sel pankreas melalui mekanisme penurunan NF-Kb.Kata Kunci: Type 2 Diabetes Mellitus, NF-Kβ, vitamin D, susu sapi bubuk AbstractType 2 Diabetes mellitus starts with the damage of pancreas cells and the loss of insulin sensitivity. Furthermore, it will lead to continuously progressive damage of pancreatic cells and worsening loss of insulin sensitivity. NF-Kb is discovered as protein transcription marker that is assumed to have a vital role in pancreatic cell apoptosis. NF-Kb has two different functions in apoptosis process. However, despite its anti-apoptosis function that it could protect the pancreas damage, NF-Kb tends to lead pancreas’s cells death. On the other hand, vitamin D from cow’s milk powder is known as a substance that can inhibit NF-Kb activity by improving insulin sensitivity, and it can rise the protection of pancreatic cells from death. This research aims to know the effect of cow’s milk powder vitamin D to NF-Kb rate on type 2 diabetes rat models. For 90 days, the rats were divided into 5 groups of experiment, two groups of control, (negative = non diabetic non treatment rats and positive = diabetic non treatment rats) and three groups of treatment that they were administrated cow’s milk powder with different doses (0,9 g/day, 1,8 g/day and 2,7 g/day). At the end, all groups were measured to know the rate of NF-Kb by Elisa method. The final result showed that there was no difference of NF-Kb rates between positive control and treatment groups (p value = 1,000; 0,086; 0,248). The reduction NF-Kb effect expected from cow’s milk powder administration was not proven. The conclusion was that cow’s milk powder could not be used to protect pancreatic damage by the mechanism of lowering NF-Kb rates.Keywords: type 2 diabetes mellitus, NF-Kβ, vitamin D, cow’s milk powder
Gambaran Masalah Gizi pada 1000 HPK di Kota dan Kabupaten Malang (Illustration of Nutritional Problem in the First 1000 Days of Life in Both City and District of Malang, Indonesia) Rahmawati, Widya; Wirawan, Nia Novita; Wilujeng, Catur Saptaning; Fadhilah, Eriza; Nugroho, Fajar Ari; Habibie, Intan Yusuf; Fahmi, Ilmia; Ventyaningsih, Agustiana Dwi Indiah
Indonesian Journal of Human Nutrition Vol 3, No 1 (2016): Suplemen "Malang Current Issues On Nutrition (MCION)"
Publisher : Jurusan Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Brawijaya Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (495.412 KB) | DOI: 10.21776/ub.ijhn.2016.003.Suplemen.3

Abstract

AbstrakMasa 1000 hari pertama kehidupan (HPK) merupakan masa terpenting dalam daur kehidupan manusia.  Status gizi pada 1000 HPK akan mempengaruhi terhadap  kualitas kesehatan, intelektual dan produktivitas pada masa yang akan datang. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji gambaran status gizi pada 1000 HPK di wilayah Kota dan Kabupaten Malang. Penelitian ini menganalisis database dan laporan kegiatan survey gizi (Pre Dietetics Internship, Program Studi Ilmu Gizi-Universitas Brawijaya) di wilayah Kota dan Kabupaten Malang dalam kurun waktu Februari 2012-Februari 2016 dengan sasaran ibu hamil (n 777), ibu menyusui (n 718), bayi (n 638) dan baduta (n 554). Status gizi diukur menggunakan metode antropometri, indikator status gizi ibu hamil: IMT sebelum hamil, LILA dan peningkatan BB/minggu; ibu menyusui: IMT dan LILA; bayi dan baduta: z-score BB/PB, PB/U dan BB/U. Asupan zat gizi diperoleh melalui metode 24h recall. Pola pemberian ASI, MP ASI dan faktor yang mempengaruhi status gizi dikaji menggunakan kuesioner terstruktur. Seluruh data disajikan dalam statistik deskriptif. Hasil menunjukkan bahwa prevalensi masalah gizi pada subyek ibu hamil, menyusui, bayi dan baduta masih tergolong tinggi dan sedang. Sebanyak 18,9% ibu hamil kurus dan 30,3% gemuk di awal kehamilan, serta penambahan BB/minggu kurang=49,3%. Status gizi kurang pada ibu menyusui=8,4%. Kurus dan pendek termasuk kategori “masalah sedang” pada bayi dan baduta (kurus: 7,5% vs. 7,8%; pendek: 21,0% vs. 21,2%). Prosentase pemberian ASI termasuk tinggi (94,4%), namun pemberian prelakteal dan MP ASI dini tinggi (52,8% dan 66,5%), dan ASI Eksklusif rendah (28,8%). Masalah gizi di Kota dan Kabupaten Malang masih merupakan tantangan untuk diatasi.Kata Kunci: status gizi, ibu hamil, ibu menyusui, baduta, ASI Eksklusif AbstractThe first 1000 day of life is the most important period in human life. Nutritional status during this period highly influences the quality of health, cognitive and productivity in the future. This research aims to assess the nutritional status of the first 1000 days in City and District of Malang. This research analyses the database and report of nutritional survey (Pre Dietetics Internship, Nutritional Study Program University of Brawijaya) in area of City and District Malang from February 2012-February 2016. The research subjects included pregnant women (n 777), lactating mother (n 718), infant (n 638) and children under two year (n 554). Nutritional status was measured by using anthropometry method, with indicators for pregnant women: BMI pre pregnancy, MUAC and pregnancy weight gain; for lactating mother: BMI and MUAC; infant and under two year children: z-score weight-for-length, length-for-age dan weight-for-age. Nutrient intake was obtained by using 24h recall. Breastfeeding pattern, complementary feeding practice, and factors associated with nutritional status were collected by using structured questionnaire. All data was presented using descriptive statistics. Result shows that nutritional problem among pregnant women, lactating mother, infant and children under two year children was categorized into high and medium. There were 18,9% and 30,3% of pregnant women entering their pregnancy with underweight and overweight problem; and 49,3% low pregnancy weight gain. The percentage of underweight in lactating mother was  8,4%. Wasting and stunting in infant and children under two year were categorized as “medium problem” (wasting: 7,5% vs. 7,8%; stunting: 21,0% vs. 21.2%). There was 94,4% of infant receiving breastmilk. However exclussive breastfeeding practice only accounted for  28,8%, since there were 52,8% dan 66,5% of them received prelacteal and early complementary food. Nutritional problems in City and District Malang are still a challange and need to resolve.Keyword:  nutritional status, pregnant women, lactating mother, children under two year old, exclusive brestfeeding 
Hubungan Tingkat Konsumsi Protein, Zat Besi (Fe) dan Zinc (Zn) dengan Kondisi Penyembuhan Luka Perineum Derajat II pada Ibu Nifas Dewi, Septia Sari; Soemardini, Soemardini; Nugroho, Fajar Ari
Majalah Kesehatan FKUB Vol 3, No 3 (2016): MAJALAH KESEHATAN
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (265.365 KB)

Abstract

Salah satu penyebab utama kematian ibu di Indonesia adalah infeksi. Infeksi terjadi karena dampak status gizi yang tidak adekuat sehingga mengganggu proses penyembuhan luka. Infeksi ini sebagai penyebab utama morbiditas dan mortalitas bagi kebanyakan pasien sehingga memerlukan perhatian klinis yang serius. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat konsumsi protein, zat besi (Fe) dan zinc (Zn) dengan kondisi penyembuhan luka perineum derajat II. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan cross sectional di BPS Ny. Sumidjah Ipung, Amd.Keb periode Oktober-Desember 2012. Jumlah responden yang digunakan yaitu 30 ibu nifas dengan luka perineum derajat II karena episiotomi dan melakukan kontrol pada hari ke 6-7 postpartum. Selain itu, dilakukan 2x24-hours Recall dengan kunjungan rumah dan observasi luka perineum pada ibu nifas yang kontrol pada hari 6-7 postpartum. Hasil uji regresi logistik menunjukkan bahwa tingkat konsumsi protein berpengaruh terhadap kondisi penyembuhan luka perineum derajat II (p = 0,008), sedangkan untuk tingkat konsumsi zat besi tidak memiliki pengaruh terhadap kondisi penyembuhan luka perineum derajat II (p = 0,518). Hasil uji chi square tunggal tingkat konsumsi zinc (p = 0,278) menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan tingkat konsumsi zinc dengan kondisi penyembuhan luka. Kesimpulan penelitian ini adalah tingkat konsumsi protein memiliki pengaruh paling besar terhadap kondisi penyembuhan luka perineum derajat II dibandingkan variabel lain. Kata kunci: Nifas, Penyembuhan luka perineum derajat II, Protein, Tingkat konsumsi, Zat besi, Zinc.
HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH (IMT) DENGAN RESPON KLINIS KEMORADIASI PASIEN KANKER SERVIKS STADIUM III DI RSUD Dr. SAIFUL ANWAR MALANG Werestandina, Adys; Nurseta, Tatit; Nugroho, Fajar Ari
Majalah Kesehatan FKUB Vol 4, No 1 (2017): MAJALAH KESEHATAN FAKULTAS KEDOKTERAN
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (340.048 KB) | DOI: 10.21776/ub.majalahkesehatan.2017.004.01.4

Abstract

Kanker serviks merupakan gangguan yang terjadi pada sel somatik, ketika perubahan materi genetik menyebabkan sel normal berperilaku abnormal. Pada kanker serviks stadium III dilakukan pengobatan standar yaitu kemoradiasi. Respons klinis kemoradiasi dipengaruhi beberapa faktor salah satunya yaitu indeks massa tubuh (IMT). Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan indeks massa tubuh dengan respons klinis kemoradiasi pasien kanker serviks stadium III. Desain penelitian yaitu observasi dengan pendekatan cohort retrospective menggunakan data rekam medis pasien kanker serviks di RSUD dr. Saiful Anwar Malang. Data rekam medis yang digunakan sebanyak 27 pasien. Analisis data dengan uji korelasi Spearman’s rho, didapatkan hubungan yang signifikan antara indeks massa tubuh terhadap respons klinis kemoradiasi dengan nilai P = 0,001 (0.001 &lt; α=0.05). Uji hubungan keeratan dengan correlation coefficient didapatkan hasil -0,594, yang berarti bahwa ada hubungan yang kuat namun berkebalikan antara IMT dengan respons klinis. Kata kunci: IMT, kanker serviks, kemoradiasi.
Co-Authors Adi Lukas Kurniawan Adys Werestandina, Adys Agustiana Dwi Indiah Ventyaningsih, Agustiana Dwi Indiah Amukti, Redy Anggun Rindang Cempaka Apriani, Yosi Aryanti, Shabrina Dessy Avicena, Rizki Satria Ayuningtyas Dian Ariestiningsih Bambang Prijadi Barakatun Nisak Mohd Yusof Catur Saptaning Wilujeng Chandra, Rico Budhiarta Chusna, Safira Mauliyatul Darmayani, Ckristy Diana Deananta, Senja Deananta Debby Amalia Briliansari, Debby Amalia Della Martha Halimatussa’diah Devi puspitasari, Devi Dewi, Diva Regita Dian Handayani Dian Handayani Dian Handayani Dian Handayani Dini, Cleonara Yanuar Dwia Ridhanti Eriza Fadhilah, Eriza Fuadiyah Nila Kurniasari Hidayatullah, Apriliawan Ida, Brigitta Ilmia Fahmi, Ilmia Inggita Kusumastuty Inggita Kusumastuty Inke Triana Arysanthi, Inke Triana Intan Yusuf Habibie Kawitantri, Orchidara Herning Kumboyono Kumboyono Kusumawardani, Septya Ayu Laila, Nike Latif, Atifa Nafia Hasantie Leni Budhi Harti, Leni Budhi Leny Budhi Harti Lilik Supriati, Lilik Liri Sisca Wulandari Lola Ayu Istifiani Maulia, Putri Hersya Median Rolando, Median Mesa, Nofita Dewi Kok Mileniati, Fajriati Ramadhini Nur Nia Novita Wirawan, Nia Novita Novita Sari Nur Diana Nurdiana Nurdiana Oktania, Rizkyah Olivia Anggraeny Olivia Anggraeny, Olivia Prasetyo Adi Putri, Oktaviana Manda Reswari, Ardhana Kusuma Rizka Mayang Saputri Ginting, Rizka Mayang Saputri Rizkyana, Okky Rukia, Sera Sabila, Maulida Septia Sari Dewi, Septia Sari Septiana, Pipit Soemardini Soemardini, Soemardini Supriyadi, Muchamad Tatit Nurseta Titin Andri Wihastuti Wardani, Diadjeng Setya Widya Rahmawati Yuseva Sariati, Yuseva Zakia Umami Zunita Puri Prihandini