Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

ENTITAS KEBERAGAMAN DALAM SEMANGAT KEBANGSAAN: KAJIAN SOSIOKULTURAL Lingga, Thomson R; Heni Haryani; Sirait, Asnita
JURNAL KEBANGSAAN RI Vol. 1 No. 2 (2024): JURNAL KEBANGSAAN RI
Publisher : LEMBAGA PUSAT KAJIAN KEBANGSAAN/PUSKAB UKRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The pluralistic existentialist harmonization is built on the basis of the construction of fundamental values because of the need for each individual to interact and relate unconditionally. A reflection of the wisdom of diversity that is rooted and stimulates various fundamental meanings in national life in the midst of a pluralistic community because of encounter. The basic value of diversity is realized and connected in one understanding and an element of openness from interpersonal limitations in realizing the usefulness of the spiritual values of life are constructed in awareness of the need to create and work. The existence of awareness of diversity is manifested in the practice of togetherness because the transparent knitting of basic socio-cultural values (ethics socio-cultural values) and the basic needs of every individual (the basic needs of human life) always emits a beautiful panorama towards the awakening of the horizon of national patriotism. The emanation of these values becomes self-actualization amidst the various forms and realities of the need to achieve a common goal (the social purposeful life).
EDUCATING CHILDREN WITH HEART AND SELF-QUALITY: IMPLICATIONS OF KI HADJAR DEWANTARA'S THINKING ON PRIMARY SCHOOL CHARACTER EDUCATION Yusuf Siswantara; Ace Suryadi; Mupid Hidayat; Ganjar Muhammad Ganeswara; Asnita Sirait
Jurnal Cakrawala Pendas Vol. 9 No. 2 (2023)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jcp.v9i2.4566

Abstract

The problem of bad behavior of the younger generation in the form of juvenile delinquency is a major concern in character education in elementary schools. Using qualitative methods, this study aims to raise character education in the educational paradigm of Ki Hadjar Dewantara as a fundamental solution to the problem of juvenile delinquency. The results showed that both the inner interiority in Neng, Ning, Nung, and Nang, the person (will and heart) who is "antêp, mantêp, têtêp," the child's attitude that is "Ngandel, Kandêl, Kêndêl, Bandêl" (attitude area), and the educational method "Among" with spirit: "Ing Ngarsa Sung Tulada, Ing Madya Mbangun Karsa, Tut Wuri Handayani" can be an effective choice in developing character education. The recommendation for future research is to evaluate the effectiveness of the "Among, Momong, Ngemong" method by focusing on the factors of influence of family environment, peers, and school culture. The concrete solution for primary school education is the preparation of a curriculum that is more focused on building student character by incorporating eastern values and moral education as well as training and developing teacher competencies in carrying out character education in the daily learning process. Masalah perilaku buruk generasi muda dalam bentuk kenakalan remaja menjadi perhatian utama dalam pendidikan karakter di sekolah dasar. Dengan menggunakan metode kualitatif, penelitian ini bertujuan untuk mengangkat pendidikan karakter dalam paradigma pendidikan Ki Hadjar Dewantara sebagai solusi mendasar atas masalah kenakalan remaja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakter baik dalam interioritas batin dalam Neng, Ning, Nung, dan Nang, pribadi (kehendak dan hati) yang "antêp, mantêp, têtêp," sikap anak yang "Ngandel, Kandêl, Kêndêl, Bandêl" (area sikap), dan metode pendidikan “Among” dengan semangat: “Ing Ngarsa Sung Tulada, Ing Madya Mbangun Karsa, Tut Wuri Handayani” dapat menjadi pilihan efektif dalam mengembangkan pendidikan karakter. Rekomendasi untuk penelitian selanjutnya adalah untuk mengevaluasi efektivitas metode "Among, Momong, Ngemong" dengan memfokuskan pada faktor-faktor pengaruh lingkungan keluarga, teman sebaya, dan budaya sekolah. Solusi konkret untuk pendidikan sekolah dasar adalah penyusunan kurikulum yang lebih terfokus pada pembentukan karakter siswa dengan memasukkan nilai-nilai ketimuran dan pendidikan moral serta pelatihan dan pengembangan kompetensi guru dalam melaksanakan pendidikan karakter dalam proses pembelajaran sehari-hari.
Penggunaan Variasi Media Pembelajaran dalam Pengajaran Agama Katolik Seva, Kristining; Siga, Wilfridus Demetrius; Sirait, Asnita
Hanifiya: Jurnal Studi Agama-Agama Vol 6, No 2 (2023): Hanifiya: Jurnal Studi Agama-Agama
Publisher : Program Studi Studi Agama-Agama Pascasarjana UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/hanifiya.v6i2.29518

Abstract

Pengajaran mata pelajaran Agama Katolik di tingkat menengah seringkali dihadapi oleh tantangan untuk menjadikan pembelajaran yang menarik dan relevan bagi siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengatasi tantangan tersebut dengan menganalisis penerapan variasi media pembelajaran dan metode pengajaran yang inovatif terutama media ajar flashcards dalam pengajaran Agama Katolik di Biara Pratista Kumara Warabarata, OSC Sultan Agung Kota Bandung. Metode kualitatif dengan desain studi kasus digunakan untuk menggali pengalaman dan pandangan frater-frater pengajar serta siswa-siswa yang menjadi peserta pengajaran Agama Katolik di biara tersebut. Studi ini juga akan melibatkan program pelatihan bagi frater-frater pengajar untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam menggunakan media dan metode pengajaran yang lebih interaktif. Hasil penelitian ditemukan bahwa dalam upaya meningkatkan pembelajaran mata pelajaran Agama Katolik di kalangan siswa tingkat menengah, penerapan media ajar berupa flashcards telah menjadi alternatif yang efektif. Metode pengajaran ini memanfaatkan kartu-kartu dengan informasi singkat, pertanyaan, kata kunci, atau gambar di satu sisi dan jawaban atau penjelasan di sisi lainnya. Dalam konteks pembelajaran Agama Katolik, penggunaan flashcards dapat memberikan sejumlah manfaat yang signifikan seperti membantu siswa memahami dan menginternalisasi nilai-nilai dan konsep agama dengan lebih baik, meningkatkan kemampuan hafalan ayat Kitab Suci, meningkatkan keterlibatan siswa, memberikan pengulangan yang efektif, memungkinkan pembelajaran mandiri, dan membuat pembelajaran lebih interaktif dan menyenangkan. Penelitian ini memiliki implikasi penting dalam mengembangkan pendidikan Agama Katolik yang lebih dinamis dan menarik bagi generasi siswa masa depan, serta merespons kekhawatiran masyarakat akan kurangnya minat siswa terhadap mata pelajaran ini dan dampaknya terhadap karakter siswa dan perkembangan mereka di lingkungan sekolah.
ENTITAS KEBERAGAMAN DALAM SEMANGAT KEBANGSAAN: KAJIAN SOSIOKULTURAL Lingga, Thomson R; Heni Haryani; Sirait, Asnita
JURNAL KEBANGSAAN RI Vol. 1 No. 2 (2024): JURNAL KEBANGSAAN RI
Publisher : LEMBAGA PUSAT KAJIAN KEBANGSAAN/PUSKAB UKRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31848/jkri.v1i2.3401

Abstract

The pluralistic existentialist harmonization is built on the basis of the construction of fundamental values because of the need for each individual to interact and relate unconditionally. A reflection of the wisdom of diversity that is rooted and stimulates various fundamental meanings in national life in the midst of a pluralistic community because of encounter. The basic value of diversity is realized and connected in one understanding and an element of openness from interpersonal limitations in realizing the usefulness of the spiritual values of life are constructed in awareness of the need to create and work. The existence of awareness of diversity is manifested in the practice of togetherness because the transparent knitting of basic socio-cultural values (ethics socio-cultural values) and the basic needs of every individual (the basic needs of human life) always emits a beautiful panorama towards the awakening of the horizon of national patriotism. The emanation of these values becomes self-actualization amidst the various forms and realities of the need to achieve a common goal (the social purposeful life).
Digital Humanities: Nurturing Nationalism Through Social Media Siga, Willfridus Demetrius; Seva, Kristining; Wijaya, Chandra; Sirait, Asnita
TEMALI : Jurnal Pembangunan Sosial Vol. 5 No. 1 (2022): Temali: Jurnal Pembangunan Sosial
Publisher : Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/jt.v5i1.19194

Abstract

The transformation of information and communication technology is believed to not only change the context and pattern of social networks but also the perspective in addressing a social problem. The facilitation of the internet medium and cellular technology, for example, has changed the paradigm of nationalism, especially through audiovisual content. Through the mixed method as a research method, namely the combination of quantitative methods (a survey technique for the younger generation with an age range of 18-22 years) and qualitative methods (through a digital ethnographic approach obtained from the “drone emprit academy”), this study shows that the use of social media by the younger generation shows positive trends in maintaining the spirit of nationalism such as uploading topics with the theme of nationalism, Pancasila, and unity. It means that the more content with nationalism nuances that is shared through social media, the greater the awareness and encouragement to maintain the spirit of nationalism.
Development Of Games And Teaching Media For Catholic Religion Primary School Teachers Seva, Kristining; Simanjuntak, Mardohar Batu Bornok; Sirait, Asnita
Jurnal Ilmu Sosial Mamangan Vol 12, No 3 (2025): Jurnal Ilmu Sosial Mamangan Accredited 2 (SK Dirjen Ristek Dikti No. 0173/C3/DT
Publisher : LPPM Universitas PGRI Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22202/mamangan.v12i3.7963

Abstract

This devotion takes priority method studies documentation through observation, interview, study libraries, and also training that places application draft method teaching interactive in education Budi character For increase teaching ability of Catholic religious teachers at elementary school level throughout West Java, with scheme Work The same partner with BIMAS Catholic, Ministry of Religion of West Java Province. Besides that, implementation method teaching interactive for teachers it is also useful For support performance teaching. Hence, reinforcement education religion is also close connection with strengthening character based on Catholicism would be more interesting If be delivered in method interactive teaching based game. Training about method teaching, creating teaching media (online and offline), becoming content training for these teachers the in this devotion.
Konseptualisasi dan Skema Metafora Hatimelalui Pendekatan Semantik Kognitif Sirait, Asnita
Sapientia Humana: Jurnal Sosial Humaniora Vol 1 No 02 (2021): Vol 1 No 02 (2021)
Publisher : Universitas Katolik Parahyangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (280.676 KB) | DOI: 10.26593/jsh.v2i01.5365

Abstract

Metaphor is one of interesting objects to be research for its rich cognition and use. This study aims at investigating the conceptualization of heart metaphors and to describe the image schemas of heart metaphors. The data of the study were collected from Corpus of Contemporary American English (COCA) which provides significant data relevant to the study. This is a literature study using a qualitative descriptive study through the framework of the Conceptual Metaphor Theory (CMT) proposed by Lakoff and Johnson. After the selection of metaphorical expressions of heart, the analysis was conducted to categorize the conceptual metaphor of each selected data. The image schemas were then drawn in accordance to the concept given. The study found that people mainly use metaphors to state these three types of concepts of heart metaphors, they are; HEART IS A CONTAINER, HEART IS AN OBJECT, and HEART IS HUMAN/BEING. These main concepts were then elaborated into several smaller categorizations. There are three image schemas drawn in accordance to the types of the conceptual metaphors like containment schema, compulsion schema, and removal of restraint schema. Then, image schemas are helpful to draw the mapping of abstract thing of target domain into more concrete thing of target domain.
Kesiapan Mahasiswa UNPAR dalam Menghadapi Penyebaran Hoax dan Kerancuan Berpikir di Media melalui Literasi Digital Wastujaya, Ariel; Nathania, Cathrine; Claudia Rumayar, Fidelia; Debora, Sintia; Sirait, Asnita
Sapientia Humana: Jurnal Sosial Humaniora Vol 2 No 01 (2022): Vol 2 No 01 (2022)
Publisher : Universitas Katolik Parahyangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (582.252 KB) | DOI: 10.26593/jsh.v2i01.5916

Abstract

The digital media that is currently developing makes human activities centered around digital media. However, there are various negative impacts of digital media that are detrimental to humans, such as being affected by inaccurate information (hoax). The purpose of this study was to determine the readiness of Unpar students in facing the development of digitalization to avoid confusion and the spread of hoaxes in digital media. This study uses quantitative methods, data collection is carried out by conducting a survey via google form to Parahyangan Catholic University students from all generations and faculties with 80 respondents. Based on the results of the survey and discussion of the survey, it shows that the majority of Unpar students have received hoax news through digital media, particularly across group chats and social media like Instagram and Facebook. According to most Unpar students, the factors that cause the number of hoaxes circulating in digital media are the public's tendency to easily believe in new information or news and the lack of public digital literacy. As well as effective efforts to minimize hoax news circulating in digital media is to increase people's digital literacy through educational institutions such as schools, universities, and other educational institutions. In addition, preventive steps that can be taken so as not to be easily consumed by hoaxes are critical in receiving information and not easily believing in news that is not yet known to be true.
Pendidikan karakter melalui literasi seni dan dongeng untuk SD Melania Seva, Kristining; Siga, Willfridus Demetrius; Sirait, Asnita
Abdimas Siliwangi Vol. 8 No. 2 (2025): Juni 2025
Publisher : IKIP SILIWANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/as.v8i2.27111

Abstract

Proses penguatan karakter dipandang sebagai perlindungan dalam menghadapi tantangan moral, etika, dan karakter. Oleh karena itu, pemahaman mengenai Profil Pelajar Pancasila dan Pembelajaran Paradigma Baru untuk siswa perlu diupayakan. Oleh karena itu, pengabdian ini bertujuan untuk mendorong siswa-siswi Sekolah Dasar Santa Melania Bandung untuk menemukan pemahaman tentang P5 berbasis proyek pendidikan karakter dengan menggunakan medium aktivitas-aktivitas berbasis literasi dongeng dan seni. Tim pengabdian berperan sebagai fasilitator dan pendamping yang akan bersama para guru melakukan penerapan literasi dongeng dan seni yang mendukung keberlangsungan P5. Dengan adanya penerapan metode dan media yang terangkum dalam literasi dongeng dan seni berbasis aktivitas untuk anak SD usia 7-12 tahun yang meliputi aspek visual, audio, dan kinestetik, tidak hanya hanya berdampak pada para siswa Sekolah Dasar Santa Melania Bandung, tetapi juga pada guru-guru SD Santa Melania untuk dapat mengimplementasikan metode dan media yang sama dalam mata pelajaran yang lainnya dengan fokus pengembangan karakter yang lain. Dengan pendekatan design thinking ini, pendidikan karakter melalui dapat menjadi kebiasaan yang terintegrasi dalam kehidupan sehari-hari siswa.
Mengangkat Pewacanaan Nasionalisme, Pancasila, dan Seni Simanjuntak, Mardohar Batu Bornok; Bolo, Andreas Doweng; Sirait, Asnita
SUBAKTYA: UNPAR COMMUNITY SERVICE JOURNAL Vol. 1 No. 1 (2024): (JULI 2024) SUBAKTYA: UNPAR Community Service Journal
Publisher : Universitas Katolik Parahyangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26593/sucsj.v1i1.7928.9-19

Abstract

Pengabdian yang menyasar para seniman muda ini dimaksudkan untuk memperkuat landasan ideologis mereka dengan cara menanamkan Pancasila sebagai sebuah ideologi yang kokoh dalam bernegara. Penanaman ideologi ini dilakukan dengan tiga tema yang semuanya membentuk satu kesatuan: bagaimana prinsip Pancasila berperan dalam mengobati luka sejarah, bagaimana menerapkan gagasan besar Pancasila dalam kehidupan sehari-hari lewat aktivitas yang berdampak pada masyarakat luas, dan terakhir bagaimana Pancasila dapat kita pergunakan untuk menafsirkan ulang makna kepahlawanan. Ketiga tema tersebut diberikan lewat seminar daring (webinar) yang dilakukan dengan cara mengundang ketua-ketua komunitas seniman muda atau perwakilannya. Kegiatan yang berlangsung dari bulan September hingga November 2020 ini melibatkan lima orang pakar, tiga orang dari Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Teknologi Bandung (FSRD-ITB), satu orang dari galeri seni WOT BATU, dan satu orang dari Institut Seni Indonesia Padangpanjang (ISI Padangpanjang). Dari pengabdian ini dapat disimpulkan bahwa para seniman yang aktif di dunia seni di Indonesia memiliki kepedulian yang mendalam tentang urgensi Pancasila dalam kaitannya dengan rasa nasionalisme bangsa ini. Dengan kata lain, integrasi Pancasila bukan hanya sebuah kewajaran, melainkan sebuah keharusan.