Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : JETT (Jurnal Elektro dan Telekomunikasi Terapan)

IMPLEMENTASI INDOOR LOCALIZATION SYSTEMDENGANZONASIBERBASIS VISIBLE LIGHTCOMMUNICATION Muhammad Hilmy Anshoruddin; Willy Anugrah Cahyadi; Angga Rusdinar; Denny Darlis
Jurnal Elektro dan Telekomunikasi Terapan (e-Journal) Vol 8 No 1 (2021): JETT Juli 2021
Publisher : Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Universitas Telkom

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25124/jett.v8i1.4131

Abstract

Industry uses autonomous mobile robots in assisting human work. However, the robot is not aware of its position within an indoor environment. Localization systems that use GPS are less effective when applied indoor. an alternative is Visible Light Communication (VLC) technology utilizing LED lights in the room. It should be noted that a localization system is quite important for knowing the position and location of the mobile robot while in operating. In this project, a localization system based on VLC zones is designed. The data used is transmitted from the LED lighting lamp to the photodiode as an identity (ID) of the lamp. The photodiode captures the light of the LED lamp containing the ID. The decoded output from the photodiode, as the receiver, is the location information displayed by nine LED indicators. The results of the experiments show that the transmitter can send information signals according to the programmed ID, i.e., zone a, b, c, d, e, f, g, h, and i. The receiver side can obtain the ID of LED with an accuracy of 80% and thus show the localized zone of the receiver. The best distance achieved between the transmitter and receiver in VLC communication is 20 to 100 cm using a 20W LED. The maximum zone range of each lamp is in the area of 32 × 32 cm2 and the receiver can identify the nine zones accordingly based on the signal sent by the transmitter.
RANCANG BANGUN ALAT BANTU PENCEGAH LUKA KULIT AKIBAT PENINGKATAN SUHU PADA PASIEN TIRAH BARING Muhammad Danung Putra Wiyadhi; Christian Halomoan Siregar; Ardila Sindiarti; Willy Anugrah Cahyadi; Husneni Mukhar
Jurnal Elektro dan Telekomunikasi Terapan (e-Journal) Vol 10 No 1 (2023): JETT Juli 2023
Publisher : Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Universitas Telkom

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25124/jett.v10i1.6327

Abstract

Tirah baring merupakan suatu keadaan yang mengharuskan pasien beristirahat di tempat tidur, tidak bergerak secara aktif. Hal ini dikarenakan adanya penyakit/gangguan pada alat atau organ tubuh yang bersifat fisik atau mental dalam jangka waktu yang lama. Keadaan ini memberikan dampak negatif seperti adanya peningkatan suhu pada daerah yang bersentuhan langsung dengan alas tidur. Peningkatan suhu antara tubuh pasien dengan alas tidur dapat menyebabkan kulit pasien menjadi lebih merah, terjadinya pembengkakan, dan kulit lebih mudah terkelupas sehingga rentan terjadi infeksi. Penggunaan alas tidur biasa pada pasien tirah baring dapat menimbulkan dampak yang lebih buruk seperti terjadinya luka dekubitus. Luka dekubitus merupakan kerusakan jaringan, kerusakan struktur anatomis, dan fungsi kulit normal akibat tirah baring dalam waktu yang lama tanpa ada perubahan posisi tidur secara berkala. Untuk mengatasi masalah tersebut, direalisasikan suatu alat bantu yang dapat memantau dan menurunkan suhu antara tubuh pasien dengan alas tidur. Alat bantu ini bekerja secara otomatis ketika suhu antara tubuh pasien dengan alas tidur terdeteksi ? 33°C dan pendinginan akan mati secara otomatis ketika suhu antara tubuh pasien dengan alas tidur turun menjadi ? 30°C. Alat yang dirancang dapat mendinginkan permukaan kasur sehingga menurunkan suhu antara tubuh pasien dengan permukaan alas tidur, kenyamanan suhu alas tidur yang digunakan pasien pada iklim tropis yaitu sekitar 33°C - 35°C pada suhu ruangan sekitar 25°C - 27°C.
RANCANG BANGUN ALAT BANTU PENCEGAH LUKA KULIT AKIBAT PENINGKATAN SUHU PADA PASIEN TIRAH BARING Wiyadhi, Muhammad Danung Putra; Siregar, Christian Halomoan; Sindiarti, Ardila; Cahyadi, Willy Anugrah; Mukhtar, Husneni
Jurnal Elektro dan Telekomunikasi Terapan (e-Journal) Vol 10 No 1 (2023): JETT Juli 2023
Publisher : Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Universitas Telkom

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25124/jett.v10i1.6327

Abstract

Tirah baring merupakan suatu keadaan yang mengharuskan pasien beristirahat di tempat tidur, tidak bergerak secara aktif. Hal ini dikarenakan adanya penyakit/gangguan pada alat atau organ tubuh yang bersifat fisik atau mental dalam jangka waktu yang lama. Keadaan ini memberikan dampak negatif seperti adanya peningkatan suhu pada daerah yang bersentuhan langsung dengan alas tidur. Peningkatan suhu antara tubuh pasien dengan alas tidur dapat menyebabkan kulit pasien menjadi lebih merah, terjadinya pembengkakan, dan kulit lebih mudah terkelupas sehingga rentan terjadi infeksi. Penggunaan alas tidur biasa pada pasien tirah baring dapat menimbulkan dampak yang lebih buruk seperti terjadinya luka dekubitus. Luka dekubitus merupakan kerusakan jaringan, kerusakan struktur anatomis, dan fungsi kulit normal akibat tirah baring dalam waktu yang lama tanpa ada perubahan posisi tidur secara berkala. Untuk mengatasi masalah tersebut, direalisasikan suatu alat bantu yang dapat memantau dan menurunkan suhu antara tubuh pasien dengan alas tidur. Alat bantu ini bekerja secara otomatis ketika suhu antara tubuh pasien dengan alas tidur terdeteksi ? 33°C dan pendinginan akan mati secara otomatis ketika suhu antara tubuh pasien dengan alas tidur turun menjadi ? 30°C. Alat yang dirancang dapat mendinginkan permukaan kasur sehingga menurunkan suhu antara tubuh pasien dengan permukaan alas tidur, kenyamanan suhu alas tidur yang digunakan pasien pada iklim tropis yaitu sekitar 33°C - 35°C pada suhu ruangan sekitar 25°C - 27°C.