Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PELATIHAN PENYUSUNAN INSTRUMEN TES MATEMATIKA DAN IPA SD KELAS TINGGI Rini Asnawati; Caswita Caswita; Median Agus Priadi; Novinta Nurulsari
Ruang Pengabdian : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 1, No 1 (2021): RUANG PENGABDIAN
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (183.253 KB)

Abstract

Assesmen merupakan komponen yang sangat penting dalam proses pembelajaran. Assesmen yang dilakukan dengan baik dan menggunakan instrumen tes yang tepat  dapat membantu guru dalam memperoleh informasi, mengindentifikasi dan memetakan tingkat kemampuan siswa dalam memahami materi pembelajaran. Keberhasilan asesmen sangat tergantung pada pengetahuan dan keterampilan guru dalam memilih dan mengembangkan jenis asesmen dalam mengukur kompetensi siswa, sehingga, pemahaman tentang prinsip dasar asesmen yang berkualitas harus dimiliki oleh guru agar dapat melakukan asesmen terhadap siswa secara tepat sesuai dengan jenjang pendidikan dan level berpikir siswa.Permasalahan yang terjadi di sekolah adalah instrumen yang dibuat oleh guru dalam melakukan assesmen hanya berupa instrumen tes yang cenderung lebih banyak menguji aspek ingatan, sedangkan instrumen yang melatih keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa belum banyak dibuat dan digunakan oleh guru khususnya mengenai matematika dan IPA. Selain itu, guru belum memperhatikan tahap perkembangan berpikir siswa, khususnya untuk siswa SD kelas tinggi. Banyak alasan yang dikemukakan oleh guru SD kelas tinggi, diantaranya kurangnya kemampuan dan keteram­pilan guru dalam membuat instrumen penilaian yang melatih siswa untuk berpikir tingkat tinggi. Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini adalah memberikan pelatihan kepada guru SD kelas tinggi di Kecamatan Rajabasa Kota bandar Lampung untuk menyusun instrumen tes pada  materi matematika dan IPA. Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian adalah melalui ceramah, diskusi, dan proyek. Pada kegiatan ceramah pemateri meyampaikan materi tentang teknik penambangan instrumen penilaian sesuai dengan prosedur yang baku dilanjutkan dengan diskusi. Setelah diskusi, peserta pelatihan megerjakan tugas proyek berupa menyusun instrument tes mata pelajaran matematika dan IPA, menganalisis secara kualitatif, mengujicobakannya. Berdasarkan hasil kegiatan, diperoleh simpulan bahwa kegiatan pelatihan ini efektif dalam meningkatkan pemahaman tentang perancangan instrumen tes matematika dan IPA SD kelas tinggi Berdasarkan hasil nilai pretest diketahui bahwa pemahaman awal guru-guru tergolong sedang. Pada akhir pelatihan, rata-rata nilai posttest guru-guru lebih tinggi dibandingkan rata-rata nilai pretest, peningkatan pemahaman guru-guru perancangan instrumen tes matematika dan IPA tergolong sedang. DOI: https://doi.org/10.23960/rp/v1i1.hal.34-40
Pengaruh Model Problem Based Learning terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika Kelas V SD Yufita Sari; Rini Asnawati; Ryzal Perdana
Economic Education and Entrepreneurship Journal Vol 5, No 2 (2022): Economic Education and Entrepreneurship Journal (E3J)
Publisher : FKIP Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masalah dalam penelitian ini adalah masih rendahnya kemampuan berpikir kreatif siswa kelas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Problem Based Learning terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa pada mata pelajaran matematika kelas V SD. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi eksperimen.  Desain penelitian Nonequivalent Control Group Design. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 149 siswa. Sampel pada penelitian ini yaitu siswa kelas V di SDN Dwikora dengan kelas VA sebagai kelas eksperimen yang berjumlah 23 siswa dan kelas VB sebagai kelas kontrol yang berjumlah 27 siswa dengan jumlah sampel 50 siswa. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini yaitu tes. Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh yang signifikan penerapan model pembelajaran Problem Based Learning terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa pada mata pelajaran matematika kelas V SD.Kata kunci: Kemampuan Berpikir Kreatif, Matematika, Problem Based Learning 
PELATIHAN PENGEMBANGAN KETRAMPILAN BERPIKIR KREATIF GURU SLTP DENGAN PENDEKATAN INKUIRI-DISCOVERY PADA MATERI SEGI EMPAT Caswita Caswita; Rini Asnawati; Haninda Bharata; Tia Agnesa
Ruang Pengabdian : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2, No 1 (2022): RUANG PENGABDIAN
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam era revolusi industry 4.0, Higher Order Thinking Skills (HOT’s) merupakan suatu keterampilan yang dibutuhkan seseorang agar berdaya saing tinggi yang seharusnya diperoleh siswa dari pengalaman belajar, khususnya pembelajaran matematika melalui pemecahan masalah tak rutin dan pembuatan keputusan yang kompleks. Saat ini, secara umum pembelajaran matematika di sekolah, termasuk di Lampung Timur, masih kurang bahkan belum mewujudkan aktivitas yang berorientasi HOT’s. Penyebab utama kondisi ini salah satunya adalah ketrampilan berpikir ktreatif guru yang masih rendah.  Karena itu, suatu pelatihan untuk meningkatkan ketrampilan berpikir kreatif guru matematika SLTP di Kabupaten Lampung Timur melalui kajian konsep segiempat dengan pendekatan inkuiri-discovery merupakan kegiatan yang sangat penting dan mendesak untuk dilaksanakan. Adapun metode yang diterapkan meliputi aktivitas refleksi, pemaparan materi, focus group discussion (FGD) konsep segiempat dengan pendekatan inkuiri-discovery, presentasi hasil, dan penugasan membuat produk yang ditargetkan. Berdasarkan hasil analisis data n-gain diperoleh peningkatan ketrampilan berpikir kreatif tergolong tinggi dengan rata-rata sebesar 0,68. Peningkatan ketrampilan guru dalam menyusun bahan ajar dan desain pembelajaran segiempat berorientasi HOTs yang sangat baik dan sedang berturut-turut sebesar 54,84% dan 45,16%. Oleh karena itu, tindak lanjut dari kegiatan ini, seperti in-house training perlu segera dilakukan. DOI: https://doi.org/10.23960/rp/v2i1.hal.103-111
PELATIHAN PEMBUATAN MEDIA PRESENTASI MATEMATIKA BERBASIS THINGLINK BAGI GURU MATEMATIKA SMA KABUPATEN PRINGSEWU Caswita Caswita; Sugeng Sutiarso; Haninda Bharata; Rini Asnawati
Ruang Pengabdian : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2, No 2 (2022): RUANG PENGABDIAN
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Various technological and information facilities that are now developing are no longer tertiary materials but have become necessary for everyone, including students, to own. This is undoubtedly a challenge for every teacher to be able to optimally utilize existing facilities to support the achievement of learning objectives. One of the learning technologies that can be used is technology-based learning media such as thinglink. This service aims to increase teacher knowledge in making thinglink-based presentations and skill in making thinglink-based presentations. The method used is lecture and practice. The activity targets high school mathematics teachers in Pringsewu Regency who are members of the Mathematics MGMP. This service activity will be carried out at SMAN 1 Sukoharjo, Pringsewu. This training is beneficial for mathematics teachers at Pringsewu District High School because the teachers have the knowledge and skills to make mathematical thinglink presentations after participating in this training. The training activities have also increased teachers' confidence in preparing engaging mathematical presentations. ABSTRAKBeragam fasilitas teknologi dan informasi yang kini berkembang bukan lagi menjadi bahan tersier melainkan menjadi suatu kebutuhan yang wajib dimiliki setiap orang tidak terkecuali peserta didik. Hal ini tentu menjadi tantangan tersendiri bagi setiap guru untuk dapat memanfaatkan secara optimal fasilitas yang ada guna menunjang pencapaian tujuan pembelajaran. Salah satu teknologi pembelajaran yang dapat digunakan dalam pembelajaran adalah media pembelajaran berbasis teknologi seperti thinglink. Tujuan pengabdian ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan guru dalam membuat presentasi berbasis thinglink, dan terampil membuat presentasi berbasis thinglink.  Metode yang digunakan adalah ceramah dan praktek. Sasaran kegiatan adalah guru matematika SMA di Kabupaten Pringsewu yang tergabung dalam MGMP Matematika. Kegiatan pengabdian ini akan dilaksanakan di SMAN 1 Sukoharjo, Pringsewu.  Pelatihan ini sangat bermanfaat bagi guru matematika SMA Kabupaten Pringsewu, karena setelah mengikuti pelatihan ini guru memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam membuat presentasi matematika thinglink.  Kegiatan pelatihan juga telah meningkatkan kepercayaan diri guru dalam menyusun presentasi matematika dengan menarik.  DOI: https://doi.org/10.23960/rp/v2i2.hal.123-128
Bimbingan Teknis Pemanfaatan Learning Management System (LMS) dalam Pembelajaran Daring untuk Guru-Guru di Kecamatan Natar Agung Putra Wijaya; Rini Asnawati; Widyastuti; Nurain Suryadinata
Nuwo Abdimas Vol. 2 No. 1 (2023): Nuwo Abdimas
Publisher : FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Online learning is a learning interaction solution during the Covid-19 Pandemic. A Learning Management System (LMS) is essential to facilitate the implementation of online learning. Teachers can use many LMS. Schoology and Google Classroom are LMS that teachers can use in online learning. However, the facts show that most junior high school teachers need help utilizing Schoology and Google classrooms in online learning. Therefore, technical guidance activities are carried out to increase teacher knowledge, understanding, and skills in utilizing Schoology and google classroom in online learning. The method used in this activity is job training, divided into off and on-the-job training. Off-the-job training is carried out to increase teachers' knowledge and understanding of the use of Schoology and google classroom in online learning. The resulting output is an increase in teacher knowledge and experience as indicated by the n-gain between the scores before (pretest) and after (posttest) attending the training. On-the-job training is carried out to improve the skills of teachers in utilizing Schoology and google classroom in online learning. The results of this activity show an increase in teacher knowledge, understanding, and skills in using Schoology and google classroom in online learning.
Pelatihan Menyusun Modul Ajar IPA Berdasarkan Prinsip Berdiferensiasi Terintegrasi Keterampilan Abad 21 M. Setyarini; Rini Asnawati; Wisnu Juli Wiono; Gamilla Nuri Utami
Nuwo Abdimas Vol. 2 No. 2 (2023): Nuwo Abdimas
Publisher : FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan pembelajaran IPA di SMP/MTs adalah menumbuhkan kesadaran pada peserta didik tentang dirinya dan lingkungan sekitar serta mengetahui bagaimana cara menjaga dan melestarikan. Selain itu, peserta didik juga perlu disiapkan dalam menyongsong abad 21 dengan keterampilan yang relevan. Memastikan capaian peserta didik terhadap tujuan tersebut, perlu dilakukan proses pembelajaran yang representatif. Pembelajaran berdiferensiasi adalah strategi yang tepat agar guru mampu mengidentifikasi capaian belajar setiap siswa. Beberapa guru masih kesulitan menerapkan strategi pembelajaran berdiferensiasi dalam praktik di kelas. Perlu pembekalan secara berkelanjutan kepada guru-guru selaku ujung tombak pelaksana kurikulum merdeka di sekolah. Pelatihan diadakan secara tatap muka dilanjutkan dengan daring untuk sesi pembimbingan tugas. Hasil pelatihan menunjukkan bahwa kegiatan terlaksana sesuai dengan perencanaan. Analisis terhadap hasil pretest dan postes menunjukkan angka 0,61 yang berarti peserta mengalami peningkatan dalam katagori sedang. Secara keseluruhan, sebanyak 73% peserta menyatakan baik sekali terhadap penyelenggaraan kegiatan pelatihan. Perlu dilanjutkan kegiatan serupa agar para guru dapat merancang modul ajar IPA yang representatif berdasarkan prinsip pembelajaran berdiferensiasi dan terintegrasi keterampilan abad 21.
Pelatihan Pengembangan Bahan Ajar Lingkaran bagi Guru SMP untuk Meningkatkan Kemampuan Geometri Siswa Agung Putra Wijaya; Caswita; Rini Asnawati; Nurain Suryadinata
Nuwo Abdimas Vol. 3 No. 1 (2024): Nuwo Abdimas
Publisher : FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Teachers' understanding and skills in developing teaching materials are absolute requirements that teachers must have. In reality, the understanding and skills of junior high school mathematics teachers in South Lampung in developing teaching materials, especially geometry, are still low. This has implications for the low quality of learning which has an impact on students' low geometry abilities. One of the geometric materials is circles. The teacher views that circle material only contains a collection of formulas so that learning is mechanistic and dogmatic. Therefore, it is necessary to carry out training to improve the understanding and skills of junior high school mathematics teachers in South Lampung in developing circle teaching materials. This activity involved 26 junior high school mathematics teachers in South Lampung as participants. This training method takes the form of presenting material and workshops. Activities are carried out through presentation of material, discussion, group work and presentation of work results. Activity data is in the form of teacher understanding and skill scores in developing circle teaching materials obtained through pretest and posttest. Data analysis was carried out using descriptive statistics. The results of data analysis show that as many as 80% of teachers have initial understanding and skills that are not yet good. After attending the training, as many as 96.15% of teachers had relatively high levels of understanding and skills. Thus, this training is effective in increasing teachers' understanding and skills in developing circle teaching materials.