Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PERFORMANCE ASSESSMENT BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH PADA PEMBELAJARAN IPA TERPADU Novinta Nurulsari; Undang Rosidin; Chandra Ertikanto
Jurnal Pembelajaran Fisika Vol 3, No 1 (2015): Jurnal Pembelajaran Fisika
Publisher : Jurnal Pembelajaran Fisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This development research was aimed to develop performance assessment instrument in integrated science learning and describe appropriateness, easiness, and the benefit of using products of development result. The development included the potentials and problems, gathering the data, product design, validity design, revision design, product test, revision product, and the production. The final products had been proper used with the percentage 81,9% which means that it was very high. The instrument had been valid in appropriateness aspect with the percentage of 83,4% which means it was very high. Beside that, the instrument had been valid in easiness aspect with the percentage 80,5% which means it was very high. Instrument also had been valid in the benefit aspect with the percentage 84,9% which means that it was very high.Penelitian pengembangan ini bertujuan untuk mengembangkan instrumen performance assessment berbasis scientific approach pada pembelajaran IPA Terpadu serta mendeskripsikan kesesuaian, kemudahan, dan kemanfaatan penggunaan produk hasil pengembangan tersebut menurut pendapat guru. Pengembangan tersebut meliputi potensi dan masalah, pengumpulan data, desain produk, validasi desain, revisi desain, uji coba produk, revisi produk, uji coba pemakaian, revisi produk, dan produksi. Produk akhir sudah layak digunakan dengan persentase 81,9% yang berarti sangat tinggi. Instrumen sudah valid dalam aspek kesesuaian dengan persentase 83,4% yang berarti sangat tinggi. Selain itu, instrumen sudah valid dalam aspek kemudahan dengan persentase 80,5% yang berarti sangat tinggi. Instrumen juga sudah valid dalam aspek kemanfaatan dengan persentase 84,9% yang berarti sangat tinggi.Kata kunci: instrumen performance assessment, pembelajaran IPA Terpadu, scientific approach
Development of HOTS Assessment Instruments on Newton's Law of Motion by Using Multiple Types of Problems in High School Physics Lessons Novinta Nurulsari; Undang Rosidin; Eneng Vera Dwi Indriyani
Jurnal Pembelajaran Fisika Vol 9, No 2 (2021): Jurnal Pembelajaran Fisika
Publisher : Jurnal Pembelajaran Fisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to determine the criteria for questions with the type of matchmaking, reasoned plural choice, and causality that can increase HOTS on Newton's Law material about high school physics motion. This research was conducted at MAN 2 Tangerang by using class X, which consisted of two classes. The product developed from this research is the Higher Order Thinking Skills (HOTS) test instrument using Research and Development. The test instruments used were matchmaking, reasoned plural choice, and causality on Newton's Laws of motion in high school physics lessons. Data collection techniques in this development use a questionnaire and Newton's Law of Motion test. The data obtained in the study were analyzed using the Rasch model with the help of Ministep 4.5.1 software. The results showed that the test instrument for higher-order thinking skills on Newton's Law of motion material uses information, pictures, graphics, or data to solve problems, describe information in detail, relate one concept to another, and look for links from different information. can train students' higher-order thinking skills. Keywords: HOTS, Rasch Model, Newton's Laws of MotionDOI: http://dx.doi.org/10.23960/jpf.v9.n2.202101
WORKSHOP INTERNASIONAL STEM EDUCATION: INTEGRASI SCIENCE, TECHNOLOGY, SOCIETY, AND ENVIRONMENT UNTUK MENINGKATKAN TPACK GURU Agus Suyatna; Abdurrahman Abdurrahman; I Wayan Distrik; Hervin Maulina; Novinta Nurulsari
Ruang Pengabdian : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2, No 1 (2022): RUANG PENGABDIAN
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Science, Technology, Engineering, and Mathematics (STEM) education has recently become the most trending issue in the world of education. STEM education is considered to be able to overcome real problems that occur in society. Integrating Science, Technology, Engineering, and Mathematics into the learning and teaching process is inevitable in this modern world, so all teachers need to master Technology Pedagogical Content Knowledge (TPACK) with confidence. Unfortunately, the approach to teacher education programs in many countries, particularly in Indonesia, has not yet integrated TPACK into the curriculum. To improve the quality of in-service teacher teaching competencies, the TPACK framework can be used as a reference and adoption in learning. Therefore, an international workshop on STEM education was held: integrating science, technology, society, and the environment for the development of TPACK activities for in-service teachers. The result of this workshop is an increase in inservice physics teacher TPACK (as a participant) in integrating science, technology, society, and the environment. STEM education can be done by conducting a kind of workshop that explains clearly and provides experience for all participants. In addition, it can be seen that the supporting and inhibiting factors for the implementation of the inservice physics teacher workshop in integrating science, technology, society, and the environment in STEM education with respect are knowledge and technology and the inhibiting factor is that in-service teachers do not have enough time to carry it out, especially during the pandemic covid-19.Keywords: inservice physics teacher; STEM; TPACK AbstrakPendidikan Science, Technology, Engineering, and Mathematics  (STEM) akhir-akhir ini menjadi isu yang paling trending di dunia pendidikan. Pendidikan STEM dinilai mampu mengatasi permasalahan nyata yang terjadi di masyarakat. Mengintegrasikan Science, Technology, Engineering, and Mathematics  ke dalam proses pembelajaran dan pengajaran tidak dapat dihindari di dunia modern ini, sehingga sangat penting bagi semua guru untuk menguasai Pengetahuan Konten Pedagogis Teknologi (TPACK) dengan percaya diri. Sayangnya, pendekatan terhadap program pendidikan guru di banyak negara, khususnya di Indonesia, belum mengintegrasikan TPACK ke dalam kurikulum. Untuk meningkatkan kualitas kompetensi mengajar inservice teacher, kerangka TPACK dapat menjadi acuan dan adopsi dalam pembelajaran. Oleh karena itu, diadakan lokakarya internasional pendidikan STEM: mengintegrasikan ilmu pengetahuan, teknologi, masyarakat, dan lingkungan untuk pembinaan kegiatan TPACK guru inservice. Hasil dari workshop ini adalah peningkatan inservice physics teacher TPACK (sebagai peserta) dalam mengintegrasikan ilmu pengetahuan, teknologi, masyarakat, dan lingkungan Pendidikan STEM dapat dilakukan dengan melakukan semacam workshop yang menjelaskan secara jelas dan memberikan pengalaman bagi semua peserta. Selain itu, dapat diketahui faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan workshop inservice physics teacher dalam mengintegrasikan sains, teknologi, masyarakat, dan lingkungan dalam Pendidikan STEM dengan hormat adalah pengetahuan dan teknologi dan faktor penghambatnya adalah guru dalam jabatan tidak memiliki cukup waktu untuk melaksanakannya terutama di masa pandemi covid-19. DOI: https://doi.org/10.23960/rp/v2i1.hal.56-65
PELATIHAN PENYUSUNAN INSTRUMEN TES MATEMATIKA DAN IPA SD KELAS TINGGI Rini Asnawati; Caswita Caswita; Median Agus Priadi; Novinta Nurulsari
Ruang Pengabdian : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 1, No 1 (2021): RUANG PENGABDIAN
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (183.253 KB)

Abstract

Assesmen merupakan komponen yang sangat penting dalam proses pembelajaran. Assesmen yang dilakukan dengan baik dan menggunakan instrumen tes yang tepat  dapat membantu guru dalam memperoleh informasi, mengindentifikasi dan memetakan tingkat kemampuan siswa dalam memahami materi pembelajaran. Keberhasilan asesmen sangat tergantung pada pengetahuan dan keterampilan guru dalam memilih dan mengembangkan jenis asesmen dalam mengukur kompetensi siswa, sehingga, pemahaman tentang prinsip dasar asesmen yang berkualitas harus dimiliki oleh guru agar dapat melakukan asesmen terhadap siswa secara tepat sesuai dengan jenjang pendidikan dan level berpikir siswa.Permasalahan yang terjadi di sekolah adalah instrumen yang dibuat oleh guru dalam melakukan assesmen hanya berupa instrumen tes yang cenderung lebih banyak menguji aspek ingatan, sedangkan instrumen yang melatih keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa belum banyak dibuat dan digunakan oleh guru khususnya mengenai matematika dan IPA. Selain itu, guru belum memperhatikan tahap perkembangan berpikir siswa, khususnya untuk siswa SD kelas tinggi. Banyak alasan yang dikemukakan oleh guru SD kelas tinggi, diantaranya kurangnya kemampuan dan keteram­pilan guru dalam membuat instrumen penilaian yang melatih siswa untuk berpikir tingkat tinggi. Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini adalah memberikan pelatihan kepada guru SD kelas tinggi di Kecamatan Rajabasa Kota bandar Lampung untuk menyusun instrumen tes pada  materi matematika dan IPA. Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian adalah melalui ceramah, diskusi, dan proyek. Pada kegiatan ceramah pemateri meyampaikan materi tentang teknik penambangan instrumen penilaian sesuai dengan prosedur yang baku dilanjutkan dengan diskusi. Setelah diskusi, peserta pelatihan megerjakan tugas proyek berupa menyusun instrument tes mata pelajaran matematika dan IPA, menganalisis secara kualitatif, mengujicobakannya. Berdasarkan hasil kegiatan, diperoleh simpulan bahwa kegiatan pelatihan ini efektif dalam meningkatkan pemahaman tentang perancangan instrumen tes matematika dan IPA SD kelas tinggi Berdasarkan hasil nilai pretest diketahui bahwa pemahaman awal guru-guru tergolong sedang. Pada akhir pelatihan, rata-rata nilai posttest guru-guru lebih tinggi dibandingkan rata-rata nilai pretest, peningkatan pemahaman guru-guru perancangan instrumen tes matematika dan IPA tergolong sedang. DOI: https://doi.org/10.23960/rp/v1i1.hal.34-40
PELATIHAN PERANCANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN PROGRAM BENIME DAN KINEMASTER BERBASIS ANDROID BAGI GURU FISIKA SMA DI BANDAR LAMPUNG Chandra Ertikanto; I Wayan Distrik; Novinta Nurulsari; Anggreini Anggreini
Ruang Pengabdian : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2, No 1 (2022): RUANG PENGABDIAN
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menerbitkan surat edaran nomor 3 tahun 2020 tentang pencegahan covid-19 pada satuan pendidikan sebagai antisipasi terhadap penyebaran virus corona di sekolah maupun perguruan tinggi. Menindaklanjuti surat edaran tersebut, penyelenggara pendidikan meniadakan pembelajaran secara tatap muka, tetapi dilaksanakan secara daring. Pengabdian ini ditujukan bagi guru fisika SMA, yang dilakukan dengan mengadakan pelatihan perancangan media pembelajaran menggunakan Program Benime dan Kinemaster berbasis Android. Pembelajaran yang dirancang menggunakan program-program yang terdapat dalam Android, mudah digunakan dan hampir setiap guru memiliki android, serta tidak memerlukan bahan habis pakai. Melalui pengabdian ini guru-guru fisika SMA di Bandar Lampung memiliki keterampilan dalam merancang pembelajaran menggunakan android. Metode kegiatan ini dilakukan dengan beberapa tahapan yaitu ceramah/diskusi, lokakarya, kegiatan mandiri, dan presentasi. Evaluasi dilakukan secara kualitatif berdasarkan: (1) tanggapan guru terhadap kegiatan pelatihan yang diungkapkan melalui kuesioner, dan (2) pengetahuan yang diperoleh melalui pretes dan postes. Kegiatan pelatihan dinyatakan berhasil karena peserta merespon positif, juga telah berhasil membuat media pembelajaran dengan kriteria baik, dan rata-rata nilai postes diperoleh skor sebesar 85,0 dan jumlahnya diatas 75%. DOI: https://doi.org/10.23960/rp/v2i1.hal.34-42
BIMTEK PENYUSUNAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERORIENTASI LITERASI TANGGAP BENCANA Abdurrahman Abdurrahman; Feriansyah Sesunan; Hervin Maulina; Novinta Nurulsari
ABDIMAS ALTRUIS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4, No 1 (2021): April 2021
Publisher : Universitas Sanata Dharma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (418.381 KB) | DOI: 10.24071/aa.v4i1.2689

Abstract

Educating residents around the coastal areas not only involves the central and regional governments, but also all aspects of the community structure. Considering the number of children who are victims of disasters and the lack of integration of disaster response literacy in the field of education, University of Lampung, in this case the Faculty of Teacher Training and Education (FKIP) also participated in educating residents around the coast, especially the South Lampung area, through the field of Education. In addition, based on the results of direct interviews with one of the Sciences Teachers of Primary School in South Lampung, it is known that the unavailability of teaching materials that build disaster response literacy and the weakness of teachers' skills in developing integrated lesson plan for disaster response. Therefore, there was a Technical Guidance (Bimtek) activity for the preparation of lesson plan oriented towards disaster response literacy of junior high school students for science teachers. Through this Bimtek, science teachers are equipped with knowledge about integrating disaster response into learning through lesson plan and learning media.
Penyusunan Unit Pembelajaran Inquiry Based Learning Berorientasi Kemampuan Abad 21 Feriansyah Sesunan; Abdurrahman; Novinta Nurulsari; Hervin Maulina
Dinamisia : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 5 No. 2 (2021): April 2021, Dinamisia: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/dinamisia.v5i2.4377

Abstract

The context of learning in the 21st century directs teachers to think whether they will continue to play the role of "sage-on-the-stage". In connection with teacher competencies and the implementation of inquiry-based learning (IBL), in the teaching and learning process Physics teachers should be able to make learning designs suitable for inquiry learning in the 21st century. However, the form of IBL tools compiled by Physics teachers is not yet oriented towards 21st century abilities needed by students. Based on the results and discussion, it is known that 1) high school physics teachers in Bandar Lampung already know and have knowledge of the IBL model, 2) almost all high school physics teachers have applied IBL-based science learning even though they have not fully understood each IBL syntax and are not yet oriented 21st century skills, 3) there is an increase in teacher knowledge about IBL after the implementation of technical guidance, and 4) the need for further assistance in overcoming teacher obstacles in making IBL-based learning units or devices oriented towards 21st century abilities.
PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DENGAN BERBANTUAN SCHOOLOGY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA I Dewa Putu Nyeneng; Frista Berliana Biwarno; Novinta Nurulsari
JURNAL INOVASI DAN PEMBELAJARAN FISIKA Vol 9, No 1 (2022): JURNAL INOVASI DAN PEMBELAJARAN FISIKA
Publisher : Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/jipf.v9i1.17042

Abstract

This study aims to describe the effect of applying a contextual approach assisted by Schoology on student learning outcomes. This research was conducted at SMA Negeri 1 Tanjung Bintang using the One Group Pretest-Posttest research design. The sample of this research is students of class X MIPA 1 and X MIPA 2 SMA Negeri 1 Tanjung Bintang based on the purposive sampling technique. The research data were analyzed using normality test, hypothesis testing using Paired Sample T-Test, and N-Gain test. Based on the results of hypothesis testing using Paired Sample T-Test, the results of the analysis are significant, so it can be stated that there is an effect of applying a contextual approach assisted by Schoology on student learning outcomes. In addition, the results of the N-Gain pretest and posttest of students showed an increase in student learning outcomes in the cognitive domain with a moderate category. Thus, it can be concluded that the application of a contextual approach with the help of Schoology can improve student learning outcomes in the cognitive domain.
PELATIHAN PEMBUATAN APLIKASI PEMBELAJARAN BERBASIS ANDROID BAGI GURU IPA SMP DI KABUPATEN LAMPUNG SELATAN Berti Yolida; Median Agus Priadi; Rini Rita T. Marpaung; Novinta Nurulsari
Ruang Pengabdian : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2, No 2 (2022): RUANG PENGABDIAN
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The objectives of this community service activity are: 1) increasing teacher knowledge regarding open-source biology applications based on Android, which can be used as learning media in the new normal era; and 2) improving teacher skills in using open-source biology applications based on Android as learning media in the new normal era. This community service activity targets science teachers who are members of the Science MGMP of South Lampung Regency. Community service activities were carried out at SMP Negeri 3 Natar, South Lampung. This service activity adopts a training model with methods of providing material, discussion and feedback, group practice, and independent activities accompanied by mentoring. This service activity will be evaluated for the implementation and sustainability of the program using the CIPP evaluation model. Service activities were declared successful if the average ability of junior high school science teachers increased by ≥ 80%. Based on the results of the activities, it was concluded that these training activities effectively increased teachers' abilities in making learning media based on Android applications. This is based on increasing teachers' understanding of the design of android application-based learning media for junior high school science teachers in the South Lampung Regency. Based on the results of the initial evaluation, it was found that the teachers' initial understanding was low. At the end of the training, the teacher's understanding and ability to utilize and create teacher learning media were higher than before attending the training. As many as 80% of teachers can make learning media based on Android applications. An improved understanding of teachers designing learning media based on Android applications is classified as good. ABSTRAKTujuan kegiatan pengabdian ini adalah: 1) meningkatkan pengetahuan guru terkait aplikasi open-source biologi berbasis android yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran di era new normal; dan 2) meningkatkan keterampilan guru dalam menggunakan aplikasi open-source biologi berbasis android sebagai media pembelajaran di era new normal. Sasaran kegiatan pengabdian ini adalah guru-guru IPA yang tergabung dalam MGMP IPA Kabupaten Lampung Selatan. Kegiatan pengabdian dilaksanakan di SMP Negeri 3 Natar Lampung Selatan. Kegiatan pengabdian ini mengadopsi model pelatihan dengan metode pemberian materi, diskusi dan umpan balik, praktik berkelompok, dan kegiatan mandiri disertai pendampingan. Kegiatan pengabdian ini akan dievaluasi pelaksanaan dan keberlanjutan program menggunakan model evaluasi CIPP. Kegiatan pengabdian dinyatakan berhasil apabila rerata kemampuan guru-guru IPA SMP mengalami peningkatan sebesar ≥ 80% .Berdasarkan hasil kegiatan, diperoleh simpulan bahwa kegiatan pelatihan ini efektif dalam meningkatkan kemampuan guru dalam pembuatan media pembelajaran berbasis aplikasi android. Hal ini didasarkan pada peningkatan pemahaman guru- guru tentang perancangan pembuatan media pembelajaran berbasis aplikasi android bagi guru-guru IPA SMP di Kabupaten Lampung Selatan. Berdasarkan hasil evaluasi awal diketahui bahwa pemahaman awal guru-guru tergolong rendah. Pada akhir pelatihan, pemahaman dan kemampuan guru dalam memanfaatkan dan membuat media pembelajaran guru-guru lebih tinggi dibandingkan dengan sebelum mengikuti pelatihan. Sebanyak 80% guru mampu membuat media pembelajaran berbasis aplikasi android. Peningkatan pemahaman guru-guru perancangan pembuatan media pembelajaran berbasis aplikasi android tergolong Baik.  DOI: https://doi.org/10.23960/rp/v2i2.hal.112-122  
Analisis Kebutuhan Pengembangan E-Modul Terintegrasi 4C sebagai Implementasi Indikator Ketercapaian Utama Kelas Kolaboratif dan Partisipatif Anggreini Anggreini; Dimas Permadi; Novinta Nurulsari
Jurnal Ilmu Fisika dan Pembelajarannya (JIFP) Vol 7 No 1 (2023): JIFP (Jurnal Ilmu Fisika dan Pembelajarannya)
Publisher : Program Studi Pendidikan Fisika, UIN Raden Fatah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19109/jifp.v7i1.14396

Abstract

Proses pelaksanaan dan penilaian mata kuliah Metodologi Penelitian Pendidikan (MPP) sudah mengikuti program MBKM yang dirancang untuk memenuhi IKU 7. Namun pelaksanaannya dinilai belum optimal untuk Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (CPMK) MPP. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui keadaan dan kebutuhan mahasiswa calon guru fisika saat melaksanakan pembelajaran di kelas kolaboratif dan partisipatif. Serta menganalisis materi dan tugas untuk mencapai CPMK MPP. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitis dengan instrumen penelitian berupa kuesioner yang disebarkan secara online dengan bantuan google form. Sampel dalam penelitian ini adalah 58 mahasiswa calon guru Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Lampung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa sudah memiliki kemampuan untuk berkomunikasi serta berkolaborasi dalam tugas kelompok, namun baru sebagian kecil yang memiliki kemampuan berpikir kritis dan kreatif jika menyelesaikan suatu permasalahan kasus penelitian pendidikan. Selain itu mahasiswa masih kurang berpartisipasi aktif saat diskusi kelas, dikarenakan kurangnya pemahaman akan materi yang dibahas. Hal ini disebabkan oleh belum tersedianya bahan ajar dan media pembelajaran yang tersusun secara sistematis sesuai dengan CPMK, study kasus yang dibahas bukan contoh penelitian pendidikan. Analisis materi dan tugas yang dikembangkan diperoleh rincian lima bab yang dicapai untuk enam sub-CMPK MPP. Berdasarkan hasil analisis kebutuhan ini, dosen perlu mengembangkan bahan ajar dan media pembelajaran berupa modul digital yang terintegrasi dengan keterampilan abad-21, yaitu critical thinking, collaboration, creativity, dan communication guna mendukung tercapaikan IKU 7 program MBKM.