Claim Missing Document
Check
Articles

Found 29 Documents
Search

PEMBELAJARAN BIOLOGI MODEL PBL MENGGUNAKAN EKSPERIMEN LABORATORIUM DAN LAPANGAN DITINJAU DARI KEMAMPUAN BERFIKIR ANALISIS DAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN Priadi, Median Agus; Sudarisman, Suciati; Suparmi, Suparmi
Prosiding Seminar Biologi Vol 9, No 1 (2012): Seminar Nasional IX Pendidikan Biologi
Publisher : Prodi Pendidikan Biologi FKIP UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (448.303 KB)

Abstract

ABSTRAK   Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: Pengaruh penggunaan model PBL melalui metode Eksperimen di Laboratorium dan Lapangan, Kemampuan Menganalisis, Sikap Peduli Lingkungan, dan interaksinya terhadap prestasi belajar ranah kognitif, afektif dan psikomotorik siswa.  Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dan dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran 211/ 2012. Populasi penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA N 9 Bandar Lampung. Sampel diperoleh dengan teknik Cluster Random Sampling yang terdiri dari dua kelas, X 8 dan X 9. Kelas X 8 diberi pembelajaran dengan metode Eksperimen Lapangan dan kelas X 9 diberi pembelajaran dengan metode Eksperimen Laboratorium. Data dikumpulkan dengan metode tes, observasi dan angket terhadap siswa. Hipotesis diuji menggunakan anova . Berdasarkan hasil analisis data disimpulkan: 1) Tidak ada pengaruh penggunaan metode eksperimen laboratorium dan eksperimen lapangan terhadap prestasi belajar kognitif dan psikomotorik siswa sedangkan prestasi belajar afektif ada, 2) Ada pengaruh kemampuan berfikir analisis terhadap prestasi belajar kognitif siswa sedangkan pada prestasi belajar afektif dan psikomotorik tidak ada, 3) Ada pengaruh sikap peduli lingkungan terhadap prestasi belajar kognitif dan psikomotorik siswa, sedangkan untuk afektif tidak ada, 4) Ada interaksi antara metode dengan kemampuan analisis terhadap prestasi belajar kognitif, afektif dan psikomotorik siswa, 5) Ada interaksi antara metode dan sikap peduli lingkungan terhadap prestasi belajar kognitif, afektif dan psikomotorik siswa, 6) Ada interaksi antara kemampuan berfikir analisis dengan sikap peduli lingkungan terhadap prestasi belajar kognitif dan afektif sedangkan psikomotorik tidak ada, 7) ada interaksi antara metode, kemampuan analisis, dengan sikap peduli lingkungan terhadap prestasi belajar kognitif, afektif dan psikomotorik siswa.   Kata Kunci: Model Problem Based Learning, Eksperimen Laboratorium, Eksperimen Lapangan, Kemampuan Berfikir Analisis, Sikap Peduli Lingkungan
PENINGKATAN PROFESIONALISME GURU-GURUBIOLOGI SMA DI KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT MELALUI PELATIHAN PEMBUATAN MEDIA VIDEO TUTORIAL DANIMPLEMENTASINYA DALAM REMEDIAL TEACHING Median Agus Priadi; Berti Yolida; Rini Rita T. Marpaung; Wisnu Juli Wiono
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Sakai Sambayan Vol 5 No 3 (2021)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jss.v5i3.292

Abstract

Abstrak Guru sebagai tenaga pengajar dan pendidik dituntut untuk mampu merencanakan, melaksanakan, melakukan evaluasi, dan harus terampil dalam membuat dan memanfaatkan media pembelajaran. Salah satu kegiatan pembelajaran adalah Remedial teaching. Remedial teaching merupakan kegiatan pembelajaran bagi siswa yang belum memenuhi Kriteria Ketuntusan Minimal (KKM). Siswa yang belum tuntas umumnya pada materi yang berbeda-beda antara siswa satu dan yang lainnya. Hal ini menjadi kendala bagi guru dalam pelaksanakan kegiatan remedial teaching. Untuk itu guru harus memanfaatkan media pembelajaran. Guru-guru BIOLOGI SMA di Kabupaten Tulang Bawang Barat baik guru SMA Negeri maupun swasta selama ini belum terampil dalammembuat media pembelajaran serta memanfaatkannya khsusnya dalam remedial teaching. Oleh karena itu perlu adanya pelatihan terhadap guru-guru dengan tujuan meningkatkan keterampilan dan pemahaman guru-guru Biologi SMA di Kabupaten Tulang Bawang Baratdalam membuat media pembelajaran dan memahami strategi memanfaatkan media dalam remedial teaching. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah ceramah,demonstrasi,dan praktikmembuat media video tutorial, dan evaluasi. Hasil pelaksanaan kegiatan ini menunjukkan bahwa pelatihan yang dilakukan dapat meningkatkan pemahaman dan kemampuan guru-guru dalam membuat media video tutorial dan implementasinya dalam pembelajaran remedial teaching. Semua guru mampu membuat dan menyelesaikan produk berupa media video tutorial dengan baik. Kata kunci:Media, Remedial Teaching, Video Tutorial
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERIMBING BERBASIS KEARIFAN LOKAL TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK PADA MATERI BIOTEKNOLOGI Berti Yolida; Median Agus Priadi; Darlen Sikumbang; Nanda Denny
Jurnal Bioterdidik: Wahana Ekspresi Ilmiah Vol 9, No 2 (2021): Jurnal Bioterdidik
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to determine the effect of local wisdom-based guided inquiry learning models on students' creative thinking skill. The design in this research used a pretest-posttest non-equivalent control grup. The sample of this research was students of class IX E dan IX F which were sampled from the population in a cluster random sampling manner. Data in this research were quantitatif data obtained fromnthe average pretest, posttest, and N-gain values which were then statistically analyzed using the t test at 5% confidence level through the SPSS 17.  The results showed that the creative thinking skill of experimental class students obtained good criteria with an average acquisition of 58.9 and it is known that the significance value at sig. (2-tailed) 0.05 which means that there is a significant influence on the experimental class. Thus, learning using guided inquiry models based on local wisdom influences students' creative thinking skill. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran inkuiri terbimbing berbasis kearifan lokal terhadap kemampuan berpikir kreatif peserta didik. Desain dalam penelitian ini menggunakan pretest-posttest non-equivalent control grup. Sampel penelitian adalah peserta didik kelas IX E dan IX F yang dicuplik dari populasi secara cluster random sampling. Data dalam penelitian ini berupa data kuantiatif yang diperoleh dari rata-rata nilai pretest, posttest dan N-gain yang kemudian dianalisis secara statistik menggunakan uji t pada taraf kepercayaan 5% melalui program SPSS 17. Hasil penelitian menunjukan bahwa kemampuan berpikir kreatif peserta didik kelas eksperimen diperoleh kriteria baik dengan perolehan rata-rata sebesar 58,9 dan diketahui bahwa nilai signifikansi pada sig. (2-tailed) 0,05 yang artinya terdapat pengaruh signifikan pada kelas eksperimen. Dengan demikian, pembelajaran menggunakan model inkuiri terbimbing berbasis kearifan lokal berpengaruh terhap kemampuan berpikir kreatif peserta didik. Kata kunci: bioteknologi, kearifan lokal, model pembelajaran inkuiri terbimbing, kemampuan berpikir kreatif DOI: http://dx.doi.org/10.23960/jbt.v9i2.22772
Analisis Kesesuaian Buku Teks IPA SMP Dengan Kompetensi Dasar Kurikulum 2013 Median Agus Priadi; Tri Jalmo; Dina Maulina; Sudarto Sudarto
Jurnal Bioterdidik: Wahana Ekspresi Ilmiah Vol 10, No 1 (2022): Jurnal Bioterdidik
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to find out the level of the materials breadth and depth, and misconceptions in the human circulatory system material in science textbooks for SMP class VIII with basic competencies in the 2013 curriculum. This reseacrh use 4 textbooks as a sample that selected by purposive sampling technique. This research is a simple descriptive research. Data collection is done by documentation technique. Data analysis was carried out using descriptive statistical techniques using the percentage formula and described by category level. The results showed that the level of materials breadth in the four textbooks was classified as "very appropriate". The level of misconceptions in the four textbooks is classified as "very low". In book A, 2 misconceptions were found, in book B, C and D, there were no misconceptions. The conclusion of this research, in the four textbooks the level of material breadth is "very appropriate", the level of depth of material is "diverse", and the level of misconception of material is "very low".Penelitian ini bertujuan mengetahui tingkat keluasan, kedalaman, dan miskonsepsi materi sistem peredaran darah manusia pada buku teks IPA SMP kelas VIII dengan kompetensi dasar kurikulum 2013. Sampel penelitian adalah 4 buku teks yang dipilih secara purposive sampling. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif sederhana. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan teknik statistik deskriptif menggunakan rumus persentase dan dideskripsikan berdasarkan tingkat kategori. Hasil penelitian menunjukkan tingkat keluasan materi sistem peredaran darah manusia pada keempat buku teks tergolong “sangat sesuai”. Tingkat miskonsepsi materi sistem peredaran darah manusia keempat buku teks tergolong “sangat rendah”. Pada buku A ditemukan 2 miskonsepsi, buku B, C dan D tidak ditemukan miskonsepsi. Kesimpulan penelitian ini, pada keempat buku teks tingkat keluasan materi “sangat sesuai”, tingkat kedalaman materi “beragam”, dan tingkat miskonsepsi materi “sangat rendah”.Kata kunci: buku teks, keluasan materi, kedalaman materi, miskonsepsi DOI: http://dx.doi.org/10.23960/jbt.v10i1.23869
PENGUATAN KEMAMPUAN GURU IPA SMP DI LAMPUNG SELATAN DALAM MENGEMBANGKAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN MODEL ARGUMENT-DRIVEN INQUIRY Neni Hasnunidah; Arwin Surbakti; Median Agus Priadi; Wisnu Juli Wiono
Ruang Pengabdian : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2, No 1 (2022): RUANG PENGABDIAN
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakPengembangan profesionalitas guru terutama harus didasarkan pada kebutuhan individu guru itu sendiri, selain kebutuhan institusi dan kelompok guru. Selama ini terindikasi bahwa guru terutama pada jenjang SMP/MTs mengalami kendala dalam menyusun program pembelajaran berbasis pendekatan saintifik, apalagi dalam mengimplementasikannya. Kegiatan Pelaksanaan Iptek bagi Masyarakat (IbM) telah diselenggarakan untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan guru-guru IPA SMP di Kabupten Lampung Selatan dalam mengembangkan bahan ajar berbasis pendekatan saintifik dengan model pembelajaran Argument-Driven Inquiry (ADI). Dosen sebagai nara sumber sekaligus pakar pendidikan dalam sistem pembinaan profesional guru mengkoordinir pelaksanaan program dan implementasinya. Hasil kegiatan IbM ini menunjukkan adanya peningkatan pemahaman guru tentang perancangan bahan ajar IPA SMP berbasis pendekatan saintifik dengan model pembelajaran argument-driven inquiry. Keterampilan guru meningkat terutama dalam menyusun Lembar Kerja Siswa (LKS) IPA SMP berbasis pendekatan saintifik dengan model ADI. Dengan demikian, kegiatan pengabdian yang dilakukan telah berjalan secara efektif dan sesuai dengan hasil yang diharapkan. Kata Kunci: argument-driven inquiry; pendekatan saintifik; profesionalitas AbstractThe development of teacher professionalism must primarily be based on the individual needs of the teacher himself, in addition to the needs of the institution and group of teachers. So far, it has been indicated that teachers, especially at the SMP/MTs level, have problems in developing a scientific approach based learning program, especially in implementing it. The implementation of Science and Technology for Society (IbM) has been held to improve the understanding and skills of junior high school science teachers at South Lampung in developing teaching material based on scientific approach with the Argument-Driven Inquiry learning model. Lecturers as resource persons and education experts in the development of teacher professionalism coordinate the implementation of the program and its implementation. The results of the implementation this IbM indicate an increase in teacher understanding of the design of junior high school science teaching materials based on the scientific approach with the Argument-Driven Inquiry learning model. Teacher skills are improved, especially in compiling a Science Worksheet for Students in a Junior High School based on a scientific approach with argumentation. Therefore, the implementation of IbM carried out effectively and in accordance with the expected results. Keywords: argument-driven inquiry; professionalism; scientific approach DOI: https://doi.org/10.23960/rp/v2i1.hal.10-25
PELATIHAN PENYUSUNAN INSTRUMEN TES MATEMATIKA DAN IPA SD KELAS TINGGI Rini Asnawati; Caswita Caswita; Median Agus Priadi; Novinta Nurulsari
Ruang Pengabdian : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 1, No 1 (2021): RUANG PENGABDIAN
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (183.253 KB)

Abstract

Assesmen merupakan komponen yang sangat penting dalam proses pembelajaran. Assesmen yang dilakukan dengan baik dan menggunakan instrumen tes yang tepat  dapat membantu guru dalam memperoleh informasi, mengindentifikasi dan memetakan tingkat kemampuan siswa dalam memahami materi pembelajaran. Keberhasilan asesmen sangat tergantung pada pengetahuan dan keterampilan guru dalam memilih dan mengembangkan jenis asesmen dalam mengukur kompetensi siswa, sehingga, pemahaman tentang prinsip dasar asesmen yang berkualitas harus dimiliki oleh guru agar dapat melakukan asesmen terhadap siswa secara tepat sesuai dengan jenjang pendidikan dan level berpikir siswa.Permasalahan yang terjadi di sekolah adalah instrumen yang dibuat oleh guru dalam melakukan assesmen hanya berupa instrumen tes yang cenderung lebih banyak menguji aspek ingatan, sedangkan instrumen yang melatih keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa belum banyak dibuat dan digunakan oleh guru khususnya mengenai matematika dan IPA. Selain itu, guru belum memperhatikan tahap perkembangan berpikir siswa, khususnya untuk siswa SD kelas tinggi. Banyak alasan yang dikemukakan oleh guru SD kelas tinggi, diantaranya kurangnya kemampuan dan keteram­pilan guru dalam membuat instrumen penilaian yang melatih siswa untuk berpikir tingkat tinggi. Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini adalah memberikan pelatihan kepada guru SD kelas tinggi di Kecamatan Rajabasa Kota bandar Lampung untuk menyusun instrumen tes pada  materi matematika dan IPA. Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian adalah melalui ceramah, diskusi, dan proyek. Pada kegiatan ceramah pemateri meyampaikan materi tentang teknik penambangan instrumen penilaian sesuai dengan prosedur yang baku dilanjutkan dengan diskusi. Setelah diskusi, peserta pelatihan megerjakan tugas proyek berupa menyusun instrument tes mata pelajaran matematika dan IPA, menganalisis secara kualitatif, mengujicobakannya. Berdasarkan hasil kegiatan, diperoleh simpulan bahwa kegiatan pelatihan ini efektif dalam meningkatkan pemahaman tentang perancangan instrumen tes matematika dan IPA SD kelas tinggi Berdasarkan hasil nilai pretest diketahui bahwa pemahaman awal guru-guru tergolong sedang. Pada akhir pelatihan, rata-rata nilai posttest guru-guru lebih tinggi dibandingkan rata-rata nilai pretest, peningkatan pemahaman guru-guru perancangan instrumen tes matematika dan IPA tergolong sedang. DOI: https://doi.org/10.23960/rp/v1i1.hal.34-40
PELATIHAN PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) DALAM MENGUKUR DIMENSI PENGETAHUAN BAGI GURU-GURU BIOLOGI SMA DI KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT Median Agus Priadi; Tri Jalmo; Darlen Sikumbang
Ruang Pengabdian : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 1, No 1 (2021): RUANG PENGABDIAN
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (524.615 KB)

Abstract

Assesmen merupakan komponen yang sangat penting dalam proses pembelajaran. Assesmen yang dilakukan dengan baik dan menggunakan instrumen tes yang tepat  dapat membantu guru dalam memperoleh informasi, mengindentifikasi dan memetakan tingkat kemampuan siswa dalam memahami materi pembelajaran. Permasalahan yang terjadi di sekolah adalah instrumen yang dibuat oleh guru dalam melakukan assesmen hanya berupa instrumen tes yang cenderung lebih banyak menguji aspek ingatan, sedangkan instrumen yang melatih keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa belum banyak dibuat dan digunakan oleh guru.Selain itu, guru belum memperhatikan tahap perkembangan berpikir siswa.Banyak alasan yang dikemukakan oleh guru, diantaranya kurangnya kemampuan dan keteram­pilan guru dalam membuat instrumen penilaian yang melatih siswa untuk berpikir tingkat tinggi.Berdasarkan uraian di atas, guru perlu dilatihdalam membuat atau menyusun instrumen tes sebagai Assesment for learningyang dapat membantu melatih kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa. Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini adalah memberikan pelatihan kepada guru biologi SMA di Kabupaten Tulang Bawang Barat untuk menyusun instrumen tes pada materi Biologi. Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian adalah melalui ceramah, diskusi, dan proyek. Pada kegiatan ceramah pemateri meyampaikan materi tentang teknik penambangan instrumen penilaian sesuai dengan prosedur yang baku dilanjutkan dengan diskusi. Setelah diskusi, peserta pelatihan megerjakan tugas proyek berupa menyusun instrument tes mata pelajaran, menganalisis secara kualitatif, mengujicobakannya. Berdasarkan hasil kegiatan, diperoleh simpulan bahwa kegiatan pelatihan ini efektif dalam meningkatkan pemahaman tentang perancangan instrumen tes biologi  Berdasarkan hasil nilai pretest diketahui bahwa pemahaman awal guru-guru tergolong sedang. Pada akhir pelatihan, rata-rata nilai posttest guru-guru lebih tinggi dibandingkan rata-rata nilai pretest, peningkatan pemahaman guru-guru perancangan instrumen tes Biologi tergolong sedang.DOI: https://doi.org/10.23960/rp/v1i1.hal.14-26 
PENINGKATAN PROFESIONALISME GURU-GURU BIOLOGI SMA MELALUI MEDIA VIDEO TUTORIAL DALAM REMEDIAL TEACHING Berti Yolida; Rini Rita T. Marpaung; Wisnu Juli Wiono; Median Agus Priadi
Ruang Pengabdian : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 1, No 1 (2021): RUANG PENGABDIAN
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (243.766 KB)

Abstract

Guru sebagai tenaga pengajar dan pendidik dituntut untuk mampu merencanakan, melaksanakan, melakukan evaluasi, dan harus terampil dalam membuat dan memanfaatkan media pembelajaran. Salah satu kegiatan pembelajaran adalah Remedial Teaching. Remedial teaching merupakan kegiatan pembelajaran bagi siswa yang belum memenuhi Kriteria Ketuntusan Minimal (KKM). Siswa yang belum tuntas umumnya pada materi yang berbeda-beda antara siswa satu dan yang lainnya. Hal ini menjadi kendala bagi guru dalam pelaksanakan kegiatan remedial teaching. Untuk itu guru harus memanfaatkan media pembelajaran. Guru-guru Biologi SMA di Kabupaten Tulang Bawang Barat baik guru SMA Negeri maupun swasta selama ini belum terampil dalam membuat media pembelajaran serta memanfaatkannya khsusnya dalam remedial teaching. Oleh karena itu perlu adanya pelatihan terhadap guru-guru dengan tujuan meningkatkan keterampilan dan pemahaman guru-guru Biologi SMA di Kabupaten Tulang Bawang Barat dalam membuat media pembelajaran dan memahami strategi memanfaatkan media dalam remedial teaching. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah ceramah, demonstrasi,dan praktik membuat media video tutorial, serta evaluasi. Hasil pelaksanaan kegiatan ini menunjukkan bahwa pelatihan yang dilakukan dapat meningkatkan pemahaman dan kemampuan guru-guru dalam membuat media video tutorial dan implementasinya dalam pembelajaran remedial teaching. Semua guru mampu membuat dan menyelesaikan produk berupa media video tutorial dengan baik. DOI: https://doi.org/10.23960/rp/v1i1.hal.27-33 
Book of insects’ immune system: development and implementation with pbl in increasing students’ learning outcome Dina Maulina; Median Agus Priadi; Dewi Lengkana; Tri Jalmo; Ave Suakanila Fauzisar; Mohamad Amin
Biosfer: Jurnal Pendidikan Biologi Vol 13 No 1 (2020): Biosfer: Jurnal Pendidikan Biologi
Publisher : Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1126.816 KB) | DOI: 10.21009/biosferjpb.v13n1.42-58

Abstract

The purpose of this research was to develop a research-based reference book and applied it through the problem-based learning (PBL) using reference books in learning activities. The method for the reference book used the ADDIE development models. The reference book's effectiveness test results were conducted using a purposive sampling technique, with a total sample of 55 students and analyzed by t-test. The research results showed that the reference books of the development results were validated by media experts and material experts. The integration of the development of reference books in learning activities has an impact on increasing student understanding as demonstrated through the pre-test and post-test scores that differ significantly with t-value> t-table (4.149> 2.045) at p <0.05. Therefore, the development of the insect's immune system book with the PBL model increasthe student learning outcomes significantly. Also, this research has been able to improve students' ability and competence in solving problems in insects' immune system subject matter.
PENGUATAN PROFESIONALITAS GURU BIOLOGI DALAM MENYUSUN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK DI BANDARLAMPUNG Wisnu Juli Wiono; Median Agus Priadi
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 6, No 2 (2022): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (503.833 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v6i2.7286

Abstract

Abstrak: Penerapan pembelajaran berbasis pendekatan saintifik pada mata pelajaran biologi di Bandarlampung mengalami beberapa kendala. Salah satunya adalah pemberdayaan guru sebagai pengendali pembelajaran di kelas belum optimal. Kegiatan pengabdian ini ditujukan untuk memberikan wawasan dan bimbingan kepada para guru biologi dalam menyusun program pembelajaran berbasis pendekatan saintifik. Bentuk workshop dipilih sebagai metode kegiatan karena mempertimbangkan karakteristik kesibukan guru. Peserta yang tergabung sebanyak 37 orang yang berasal dari MGMP Biologi Kota Bandarlampung. Pengukuran keberhasilan kegiatan menggunakan model CIPP (Context, Input, Process, Product) yang dikembangkan oleh Daniel Stufflebeam. Berdasarkan analisis hasil kegiatan ditemukan bahwa peserta (1) sangat membutuhkan materi tentang pendekatan saintifik, penilaian dan model pembelajaran; (2) sebanyak 84% peserta mengalami peningkatan peningkatan pemahaman (n-gain ≥ 1) tentang materi pelatihan; (3) sebanyak 93% peserta pelatihan terlibat aktif dan antusias dalam diskusi dan berbagi gagasan selama mengikuti pelatihan; dan (4) mampu menghasilkan produk rancangan program pembelajaran yang selaras dengan pendekatan saintifik. Berdasarkan hasil analisis, maka bentuk workshop peningkatan profesionalitas guru tersebut mampu menghasilkan luaran yang bermutu. Diharapkan bentuk workshop tersebut dapat menjadi rujukan dalam meningkatkan mutu kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat di masa mendatang.Abstract: The application of learning based on a scientific approach to biology subjects in Bandarlampung experienced several obstacles. One of them is the empowerment of teachers as controllers of learning in the classroom has not been optimal. This service activity is intended to provide insight and guidance to biology teachers in preparing learning programs based on a scientific approach. The form of the workshop was chosen as the activity method because it took into account the busy characteristics of the teacher. The participants who joined were 37 people who came from the Biology teacher community Bandarlampung. The measurement of activity success uses the CIPP (Context, Input, Process, Product) model developed by Daniel Stufflebeam. Based on the analysis of the results of the activity, it was found that participants 1) really needed material on scientific approaches, assessments and learning models; 2) as many as 84% of participants experienced an increase in understanding (n-gain ≥1) about the training material; 3) 93% of the training participants were actively and enthusiastically involved in discussions and sharing ideas during the training; and 4) able to produce learning program design products that are in line with the scientific approach. Based on the results of the analysis, the form of the workshop for improving the professionalism of teachers is able to produce quality outcomes. It is hoped that this form of workshop can be a reference in improving the quality of Community Service activities in the future.