Elis Indrayanti
Departemen Oseanografi , Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Published : 71 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Growth of Favia and Favites Coral Transplants Based on Polyps Number (Pertumbuhan Karang Transplan Genus Favia dan Favites Berdasarkan Jumlah Polip) Diah Permata Wijayanti; Elis Indrayanti; Wandi Febrian Asri; Ambariyanto Ambariyanto
ILMU KELAUTAN: Indonesian Journal of Marine Sciences Vol 20, No 1 (2015): Ilmu Kelautan
Publisher : Marine Science Department Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (643.85 KB) | DOI: 10.14710/ik.ijms.20.1.23-32

Abstract

Budidaya karang melalui teknik transplantasi merupakan salah satu cara untuk menyelamatkan keberadaan karang terumbu di alam. Selain untuk diperdagangkan, karang hasil transplantasi juga dapat ditanam untuk memperbaiki terumbu karang yang rusak. Penelitian ini menggunakan ukuran dan bentuk polip Favia dan Favites sebagai dasar penentuan ukuran benih untuk mengurangi kerusakan koloni donor. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan transplan Favia dan Favites. Penelitian dilakukan secara eksperimental dengan rancangan acak lengkap. Dua ukuran polip dipilih mewakili ukuran benih kecil dan besar, yaitu 2 cm dan 4 cm. Penanaman karang transplan dilakukan di Teluk Awur selama bulan April hingga November. Pengamatan dilakukan tiap 2 minggu sekali. Analisa data menggunakan ANCOVA. Analisa statistik menunjukkan pertumbuhan kedua ukuran transplan tidak berbeda nyata (P>0,05). Pertumbuhan transplan Favia dan Favites ditandai dengan munculnya tunas intratentakular. Pertumbuhan transplan tertinggi dicapai transplan Favites ukuran 4 cm dengan kecepatan tumbuh 0.596 cm2.bulan-1, sedangkan pertumbuhan terendah ditunjukkan oleh transplan Favites ukuran 2 cm dengan pertumbuhan 0.463 cm2.bulan-1. Kata kunci: pertumbuhan karang, transplantasi, Favia, Favites, jumlah polip Cultivation coral by using transplantation method is one attempt to alleviatecorals collection in nature. In addition to be traded, the corals can be transplanted to repair damaged coral reefs. This study utilized size and polyps form of coral Favia and Favites to be transplanted to minimize damage of coral donors. The purpose of this study was to investigate the growth of Favia and Favites transplants. The research was carried out by experimental method using a completely randomized design. Two different size of polyps i.e 2 polypsrepresented small size and 4 polyps represented large size were applied for each coral species. Research was conducted from April–November at Teluk Awur Bay, Jepara. The samples were observed every two weeks. Collected data wereanalyzed by repeated measurement ANCOVA. Statistical analysis showed that the growth of transplants did not show significant differences (P>0.05) between each genus and between 2 and 4 polyps. The growth of transplants have shown by extratentacular budding on Favia and intratentacular budding on Favites. The highest growth rate of transplants was shown by 4 polyps of Favites at 0.596 cm2.mo-1 and the lowest by 2 polyps of Favites at 0.463 cm2.mo-1,respectively. Keywords: Coral Growth, Transplantation, Favia, Favites, Number of Polyps 
Sebaran Material Organik dan Zat Hara Oleh Arus Pasang Surut di Muara Sungai Demaan, Jepara (The Distribution of Organic Matter and Nutrients by Tidal Current at Demaan Estuary, Jepara) Lilik Maslukah; Elis Indrayanti; Azis Rifai
ILMU KELAUTAN: Indonesian Journal of Marine Sciences Vol 19, No 4 (2014): Ilmu Kelautan
Publisher : Marine Science Department Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (582.532 KB) | DOI: 10.14710/ik.ijms.19.4.189-194

Abstract

Arus pasang surut di muara sungai dapat mempengaruhi penyebaran material organik dan zat hara. Keberadaan material organik dan zat hara di perairan dapat menentukan kualitas suatu perairan. Kandungan material organik dan zat hara dalam jumlah berlebihan dapat menyebabkan terjadinya eutrofikasi pada badan air dan menyebabkan kandungan oksigen di perairan menjadi rendah. Penelitian ini bertujuan untuk melihat sebaran material organik, nitrat dan fosfat oleh pengaruh arus pasang surut. Penelitian dilakukan di muara Sungai Demaan, Jepara. Penentuan konsentrasi material organik dalam contoh air laut menggunakan metode titrasi permanganate, sementara nitrat dan fosfat ditentukan dengan menggunakan metode spektrofometrik. Sebaran material organik, nitrat dan fosfat digambarkan dengan software ArGIS, sedangkan simulasi arus pasang surut menggunakan software SMS. Hasil menunjukkan bahwa konsentrasi material organik dan zat hara lebih tinggi saat surut dibanding saat pasang. Sebaran material organik dan fosfat mengikuti arus pasang surut yaitu  mengarah ke utara saat surut dan kembali  mengarah ke arah selatan pada saat pasang. Disimpulkan bahwa material organik dan fosfat bersumber dari sungai. Kata kunci : arus pasang surut, material organik, zat hara The distribution of organic matter and nutrients in the estuary can be influenced by tidal current. The presence of organic matter and nutrients can determine the water quality. However, the exceed amount of organic matter and nutrient in the water could lead to eutrofication that caused the depletion of dissolved oxygen. The research was aimed to determine the distribution of organic matter and nutrients (i.e. phophate and nitrate) due to the tidal current in Demaan estuary, Jepara. The titration method with permanganate was used to measure the organic matter concentration in the samples. Meanwhile, the spectrophotometric method was used to measure nitrate and phosphate concentration in the samples. Tidal current was simulated by Surface water Modelling System (SMS) software, and the distribution of organic matter, nitrate and phosphate was plotted using ArGIS software. The result showed that the concentration of organic matter and nutrients is higher at ebb tide than flood tide. The distribution of organic matter and phosphate followed the tidal current, flowing to the north at ebb tide and back to south at flood tide. It is concluded that organic matter and phosphate sourced from the rivers. Keywords : tidal current, organic matter, nutrient
Pasang Surut, Arus dan Gelombang Berdasarkan Data Pengukuran Acoustic Doppler Current Profiler di Perairan Pulau Cilik, Karimunjawa Elis Indrayanti; Diah Permata Wijayanti; Hendry Syahputra Ropinus Siagian
Buletin Oseanografi Marina Vol 9, No 1 (2020): Buletin Oseanografi Marina
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (726.734 KB) | DOI: 10.14710/buloma.v9i1.29065

Abstract

Pulau Cilik merupakan gugusan pulau di Karimunjawa yang menjadi salah satu destinasi wisata bahari di Indonesia. Perairan ini kaya akan terumbu karang dan ikan berwarna-warni dengan  tutupan karang hidup yang masih tinggi. Proses hidrodinamika seperti pasang surut, arus laut dan gelombang laut secara langsung maupun tidak langsung berpengaruh terhadap kondisi terumbu karang, oleh karena itu penelitian ini perlu dilakukan. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui karakteristik pasang surut, arus laut dan gelombang berdasarkan data pengukuran Acoustic Doppler Current Profiler (ADCP) di Perairan Pulau Cilik, Karimunjawa. Pengukuran dilaksanakan selama 7x24 jam dengan interval waktu 600 dt dan sample rate 300 dt. Posisi ADCP pada -5.8177°S  dan 110.5096°E. Kedalaman total pengukuran 14 m dengan kedalaman aktif pengukuran 12 m, yang terbagi menjadi 6 lapisan kedalaman yaitu 2 m, 4 m, 6 m, 8 m, 10 m, dan 12 m.  Hasil pengukuran menunjukkan bahwa Perairan Pulau Cilik, Karimunjawa memiliki tipe pasang surut campuran condong harian tunggal dengan nilai formzahl sebesar 2.55. Kecepatan arus bervariasi dengan rata-rata pada seluruh lapisan antara 5.57–6.35 cm/dt, sedangkan arahnya bi-directional yaitu memiliki dua muka arah (timur dan barat-barat daya). Tinggi dan periode gelombang yang didapatkan pada saat pengamatan relatif kecil. Cilik Island Waters in Karimunjawa is one of the marine tourism destinations in Indonesia. These waters are rich in coral reefs and colorful fish with high live coral cover. Hydrodynamic processes as tides, ocean currents, and waves influence the performance of coral reef through direct or indirect effects. Therefore this research needs to be done. The purpose of this study was to determine the characteristics of tides, ocean currents, and waves based on Acoustic Doppler Current Profiler (ADCP) measurement data in Cilik Island Waters, Karimunjawa. Measurements were carried out for 7 x 24 hours (2 April 2017 - 9 April 2017) with a time interval of 600 s and a sample rate of 300 s. The ADCP position is -5.8177 ° S and 110.5096 ° E. The total depth is 14 m with an actual measurement depth of 12 m, which is divided into 6 layers of depth namely 2 m, 4 m, 6 m, 8 m, 10 m, and 12 m. Result shown that  Cilik Island, Karimunjawa, have a single mixed daily tidal type with a formzahl value of 2.55. Current velocity varies with the average in all layers between 5.57-6.35 cm/s, while the direction is bi-directional, which has two faces (east and west-southwest). The height and wave period obtained at the time of observation are relatively small. 
Studi Persistensi Suhu Permukaan Laut Tinggi (>30°C) di Perairan Selat Malaka Metrio Swandiko; Anindya Wirasatriya; Jarot Marwoto; Muslim Muslim; Elis Indrayanti; Petrus Subardjo; Dwi Haryo Ismunarti
Buletin Oseanografi Marina Vol 10, No 2 (2021): Buletin Oseanografi Marina
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/buloma.v10i2.31554

Abstract

Hot Event merupakan fenomena suhu permukaan laut (SPL) tinggi lebih dari 30°C dan memiliki mekanisme khusus dalam pembentukannya, yaitu kecepatan angin lemah dan radiasi matahari tinggi. Hot Event memiliki peran penting dalam menyumbang bahang pada pacific warm pool di Samudra Pasifik bagian barat dan berperan mengatur variasi iklim global. Indonesia sebagai negara kepulauan memiliki potensi besar melemahkan sirkulasi angin dan potensi kejadian Hot Event. Selat Malaka merupakan selat terpanjang di Indonesia dan berpotensi untuk menjadi area kajian Hot Event. Fenomena SPLtinggi (>30°C) dan konstan selama 13 tahun (2003 – 2015) di Selat Malaka merupakan hal unik untuk dikaji. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengetahui mekanisme terjadinya SPL tinggi (>30°C) dan konstan selama 13 tahun (2013 - 2015) di Selat Malaka. Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif. Data yang digunakan adalah data harian SPL, angin, arus permukaan, radiasi matahari selama 13 tahun serta batimetri. Pengolahan data menggunakan bahasa pemograman untuk memvisualisasi SPL tinggi >30°C, angin lemah <2 m/det, arus, radiasi matahari tinggi 200 W/m² serta data batimetri. Variasi SPL paling tinggi dan konstan terjadi pada musim timur (Agustus) dan paling rendah pada musim barat (Februari). Fenomena SPL tinggi dan konstan di wilayah kajian B terhadap kajian A dan C disebabkan lemahnya kecepatan angin <2 m/det di wilayah B dibandingkan wilayah A dan C, serta didukung dengan tingginya radiasi matahari dan batimetri wilayah kajian B yang relatif dangkal, sehingga proses pemanasan massa air lebih cepat dibandingkan wilayah kajian lainnya.  Hot Event is a phenomenon of high sea surface temperature (SST) over 30 °C and it has a unique mechanism in its formation by the lower wind speed and high solar radiation. Hot Event has an important role in contributing heat to the pacific warm pool in the western Pacific Ocean and play a role in regulating global climate variations. Indonesia as an archipelagic country has the potential to weaken wind circulation and potential Hot Event. The Malacca Strait is the longest strait in Indonesia and it is potential for Hot Events. The phenomenon of high SST (>30 °C) and constant for 13 years (2003 - 2015) in the Malacca Strait is unique to be studied. The present research aims to identify and determine the mechanism of the occurrence of high SST (>30 °C) and constant for 13 years (2013 - 2015). The method used in this study is quantitative method. The data used are daily data of SST, wind, surface currents, solar radiation for 13 years, and bathymetry. Programming was used to visualize high SST >30 °C, lower speed winds <2 m/s, currents, high solar radiation 200 W/m² also bathymetry data. The highest and constant variation of SST occurs in the east season (August) and the lowest in the west season (February). The phenomenon of high and stable SST in area B on A and C is due to the low wind speed <2 m/s in region B compared to A and C and it is supported by high solar radiation and shallow bathymetry in area B, so that the heating process of water mass is faster than other areas.
Skrining Beberapa Jenis Spons Sebagai Upaya Pencarian Bahan Bioaktif Antijamur Aspergillus flavus dan Candida albicans Aziz Rifai; Irene Ulsadriatny; Lilik Maslukah; Elis Indrayanti; Sri Sedjati; Agus Trianto
Buletin Oseanografi Marina Vol 2, No 4 (2013): Buletin Oseanografi Marina
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (428.316 KB) | DOI: 10.14710/buloma.v2i4.11169

Abstract

Spons telah diketahui sebagai sumber bahan bioaktif dengan berbagai bioaktivitas seperti antikanker, antivirus, antibakteri dan antijamur. Potensi spons sebagai bahan bioaktif  belum banyak diteliti. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data berbagai jenis spons yang berpotensi sebagai sumber bahan bioaktif anti jamur, maka dilakukan skrining terhadap Aspergillus flavus dan Candida albican. Sampel dikoleksi dari perairan Bandengan dan Empurancak, Jepara dengan  SCUBA diving dan skin diving pada bulan April 2003. Sampel selanjutnya diekstrak dengan menggunakan metanol. Uji antijamur dilakukan dengan metoda disk diffusion agar menurut Kirby-Bauer dengan konsentrasi 100, 200 dan 400 µg disk-1. Rendemen ekstrak metanol pada spons berkisar antara 0.04% sampai dengan 7.34% dari berat basahnya.  Seluruh ekstrak spons yang digunakan dalam penelitian ini dapat menghambat pertumbuhan C. albicans dan A. flavus pada konsentrasi 200 dan 400 µg disk-1. Ekstrak spons Reniera sp mempunyai bioaktivitas yang tertinggi yang ditunjukan dengan adanya zona hambat sebesar 12.58-14.93 mm terhadap C. albicans dan 6,94 -10,79 mm terhadap A. flavus pada konsentrasi uji.   Kata kunci : spons, bahan bioaktif, Aspergillus flavus, Candida albicans, ekstrak
Proses Pasang Surut dalam Pola Fluktuasi Nutrien Fosfat di Muara Sungai Demaan, Jepara Lilik Maslukah; Elis Indrayanti; Stephanus Budiono
Buletin Oseanografi Marina Vol 3, No 1 (2014): Buletin Oseanografi Marina
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (608.619 KB) | DOI: 10.14710/buloma.v3i1.11215

Abstract

Proses pasang dan surut di muara sungai dapat mempengaruhi fluktuasi unsur-unsur fisika kimia, seperti salinitas, temperatur, pH, oksigen terlarut, dan nutrien (nitrat, silikat dan fosfat). Fosfat merupakan salah satu nutrien yang sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan fitoplankton. Dalam jumlah yang besar, fosfat  memberikan kontribusi untuk terjadinya eutrofikasi pada badan air. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi respon pasang dan surut terhadap nutrien fosfat. Materi penelitian yang digunakan adalah sampel air laut yang diambil dari muara Sungai Demaan, Jepara. Penelitian dilakukan pada November 2013. Penentuan konsentrasi fosfat dalam contoh air laut ditentukan dengan menggunakan metode spektrofometrik yang didasarkan pada penambahan pereaksi asam molibdate yang mengandung asam askorbit dan potassium antimonil tatrat. Metode hubungan antara fosfat dengan salinitas menggunakan analisis korelasi. Hasil menunjukkan bahwa konsentrasi fosfat lebih tinggi pada saat pasang daripada saat surut. Fosfat dengan salinitas berkorelasi sangat kuat pada saat surut (r=0.8) dan berkorelasi lemah pada saat pasang (r=0.06).  Pada kondisi surut, sumber fosfat lebih banyak dipengaruhi oleh adanya aliran air tawar dari sungai, sedangkan pada kondisi pasang sumber fosfat  lebih dipengaruhi oleh sumber dari sedimen  dasar. Kata kunci : Muara Sungai Demaan, Fosfat, Pasang surut
Pertumbuhan Karang Lunak Sarcophyton sp. yang Dibudidayakan di Teluk Awur, Jepara Diah Permata Wijayanti; Ayu Charismawaty; Elis Indrayanti; Agus Trianto
Buletin Oseanografi Marina Vol 6, No 1 (2017): Buletin Oseanografi Marina
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (641.011 KB) | DOI: 10.14710/buloma.v6i1.15744

Abstract

Upaya budidaya karang lunak di Indonesia masih kurang berkembang, terutama karang lunak yang bernilai jual tinggi. Sarcophyton adalah salah satu karang lunak yang sering dimanfaatkan sebagai pengisi akuarium. Namun seringkali produk yang dipasarkan berasal dari alam. Penemuan berbagai manfaat Sarcophyton sebagai kandidat bahan obat, turut menurunkan keberadaan keberadaan Sarcophyton di alam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan dan kelangsungan hidup fragmen karang lunak Sarcophyton sp. di perairan Teluk Awur, Jepara. Eksperimen dilakukan dengan menggunakan rancangan acak lengkap. Penelitian menggunakan fragmen dengan luas awal ≈10-12 cm2 dan >12-15 cm2. Hasil penelitian menunjukkan tingkat kelangsungan hidup karang lunak Sarcophyton sp. berkisar antara 63,64–77,78%. Pertumbuhan tertinggi ditemukan pada fragmen dengan luas awal ≈10-12 cm2 yakni sebesar 74,68±19,84 cm2 dengan laju pertumbuhan total 0.47 cm2/hari. Pertumbuhan terendah terlihat pada fragmen dengan luas awal >12-15 cm2 yakni sebesar 60,41±22,96 cm2 dengan laju pertumbuhan total 0.38 cm2/hari. Ukuran luas awal fragmen ≈10-12 cm2 memiliki pertumbuhan yang lebih besar dibandingkan dengan fragmen karang lunak dengan ukuran  luas awal >12-15 cm2. Efforts to soft coral cultivation in Indonesia are still underdeveloped, especially soft corals with high selling value. Sarcophyton is one of the soft coral that is often used as an aquarium ornament. But often the marketed products come from nature. The discovery of various benefits of Sarcophyton as a candidate ingredient of drugs, helped reduce the existence of Sarcophyton in nature. This study aims to determine the growth and survival of soft coral fragments Sarcophyton sp. in the waters of Awur Bay, Jepara. The experiment was performed using a complete randomized design. The study used fragments with an initial area ≈10-12 cm2 and >12-15 cm2. The results showed the soft coral survival rate of Sarcophyton sp. ranged from 63.64 to 77.78%. The highest growth was found in fragments with an initial area of ≈10-12 cm2i.e of 74.68 ± 19.84 cm2 with a total growth rate of 0.47 cm2 / day. The lowest growth was seen in fragments with an initial area of > 12-15 cm2, which was 60.41 ± 22.96 cm2 with a total growth rate of 0.38 cm2 / day. The size of the initial fragment ≈10-12 cm2 has a larger growth compared to soft coral fragments with an initial baseline size > 12-15 cm2.
Model Arus Permukaan Teluk Lampung pada Musim Peralihan II dengan Pendekatan Hidrodinamika Ayuk Milasari; Dwi Haryo Ismunarti; Elis Indrayanti; Farid Muldiyatno; Aris Ismanto; Aziz Rifai
Buletin Oseanografi Marina Vol 10, No 3 (2021): Buletin Oseanografi Marina
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/buloma.v10i3.38293

Abstract

Lokasi geografis Teluk Lampung yang terletak di Pulau Sumatra bagian Selatan dan dipisahkan dari Pulau Jawa melalui Selat Sunda mempunyai akses langsung dengan perairan lepas dari Samudera Hindia. Hal ini akan berpengaruh terhadap pola sirkulasi arus permukaan yang terbentuk. Penelitian ini bertujuan untuk memodelkan arus permukaan di Teluk Lampung dengan menggunakan pendekatan model hidrodinamika khususnya pada musim peralihan II (Oktober – November 2020). Verifikasi model dilakukan dengan cara membandingkan hasil model arus dengan hasil pengukuran arus lapangan menggunakan currentmeter valeport yang dilaksanakan dari tanggal 12 Oktober sampai 9 November 2020. Hasil penelitian menunjukkan bahwa arus permukaan dominan dibangkitkan oleh pasang surut dengan prosentase arus pasang surut sebesar 89,09 %. Tipe pasang surut adalah tipe campuran condong harian ganda dengan nilai Formzahl 0,4. Kecepatan arus maksimum 0,168 m/s ke arah 352° dan arus minimum 0,017 ke arah 33°, sehingga arah pergerakan cenderung bolak balik. Pada kondisi pasang, arus bergerak ke utara yaitu dari Selat Sunda masuk ke perairan Teluk Lampung, dan sebaliknya pada saat surut arus bergerak ke arah selatan keluar dari perairan Teluk Lampung menuju Selat Sunda. The geographical location of Lampung Bay, which is located in the southern part of Sumatra Island and separated from Java Island by the Sunda Strait, has direct access to the waters off the Indian Ocean. This will affect the surface current circulation pattern that is formed. This research aims to model surface currents in Lampung Bay using a hydrodynamic model approach, especially in 2nd transitional monsoon (October - November 2020). Model verification is carried out by comparing the results of the current model with the results of field current measurements using a valeport current meter which was carried out from 12 October to 9 November 2020. The results showed that the dominant surface current was generated by tides with a tidal current percentage of 89.09%. The tidal type is a mixed type of mixed tide prevailing semidiurnal with a Formzahl value of 0.4. The maximum current speed is 0.168 m/s in the direction of 352° and the minimum current is 0.017 in the direction of 33°, so that the direction of movement tends to be back and forth. At high tide, the current moves northward from the Sunda Strait into the waters of Lampung Bay, and vice versa at low tide the current moves southward out of the waters of the Lampung Bay towards the Sunda Strait.
Identifikasi Arus Pasang Surut di Perairan Kemujan, Karimunjawa Berdasarkan Data Pengukuran Acoustic Doppler Current Profiler Elis Indrayanti; Denny Nugroho Sugianto; Purwanto Purwanto; Hendry Syahputra Ropinus Siagian
Jurnal Kelautan Tropis Vol 24, No 2 (2021): JURNAL KELAUTAN TROPIS
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jkt.v24i2.11049

Abstract

Ocean currents are dynamic hydro-oceanographic parameters which is play an important role in the transport of nutrients, larvae, sediment, and so on. Therefore, the identification of ocean currents including velocity, direction, sea level and the type of currents important to be studied. The research was conducted in Kemujan Water, Karimunjawa. Data for this research is based on velocity data measured using the Acoustic Doppler Current Profiler (ADCP) for 3 x 24 hours. Furthermore, the raw data of the measurement are analyzed using least square methods to obtain the characteristic of tidal current. The total current is separated into tidal currents and residual current (non-tidal currents). Result shown that the characteristic of current in Kemujan Water, Karimunjawa was tidal current. Tidal current moves bi-directional, toward the northeast and the southwest.. Arus laut merupakan parameter hidro-oseanografi yang dinamis dan mempunyai peran penting dalam transpor nutrien, larva, material, dan lain sebagainya. Oleh karena itu identifikasi arus laut meliputi kecepatan, arah, elevasi muka air laut dan tipe arus laut perlu untuk dikaji. Penelitian dilaksanakan di Perairan Kemujan  yang merupakan salah satu gugusan pulau di Karimunjawa. Data  yang dianalisa merupakan data kecepatan arus hasil pengukuran langsung menggunakan Acoustic Doppler Current Profiler (ADCP) selama 3x24 jam. Selanjutnya raw data hasil pengukuran diolah dengan metode least square untuk mengetahui karakteristik arus. Arus total dipisahkan menjadi arus pasang surut dan arus non-pasang surut (residu). Hasil penelitian menunjukkan bahwa prosentase arus pasang surut lebih besar dari arus residu, sehingga arus di Perairan Kemujan, Karimunjawa teridentifikasi sebagai arus pasang surut. Arus  bergerak secara bertolak belakang (bi-directional) yaitu pada saat surut menuju pasang arah arus menuju ke timur laut dan pada saat pasang menuju surut arah arus menuju ke barat daya.
Pengaruh Arus terhadap Sebaran Horizontal Suhu dan Salinitas pada 3 Kedalaman yang Berbeda di Perairan Samudera Hindia Bagian Selatan Pulau Jawa Sagita Difa Wardhani; Agus Anugroho Dwi Suryo; Warsito Atmodjo; Elis Indrayanti; Baskoro Rochaddi
Indonesian Journal of Oceanography Vol 3, No 2 (2021): Indonesian Journal of Oceanography
Publisher : University of Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (416.271 KB) | DOI: 10.14710/ijoce.v3i2.10972

Abstract

Perairan Samudera Hindia bagian Selatan Pulau Jawa merupakan perairan yang dinamis karena dipengaruhi oleh sistem monsun yang memicu sistem arus musim. Perubahan kecepatan arus dapat menyebabkan pergerakan lapisan pada permukaan laut yang membangkitkan pengadukan dan percampuran secara horizontal sehingga kecepatan dan arah arus merupakan salah satu faktor penting penyebaran suhu maupun salinitas pada kolom perairan. Keterkaitan yang kompleks antar parameter oseanografi di perairan Samudera Hindia bagian selatan Pulau Jawa terutama kondisi arus, angin, suhu, dan salinitas sangat menarik untuk diteliti dan dipelajari. Tujuan penelitian ini yakni mengetahui pengaruh arus terhadap sebaran horizontal suhu dan salinitas pada mixed layer, thermocline/halocline, dan deep layer. Pada penelitian ini menggunakan data arus, suhu, dan salinitas bulanan (Januari 2014-Desember 2018) reanalysis dari Marine Copernicus. Data tersebut diolah menggunakan Interactive Data Language (IDL) dengan metode komposit dan korelasi pergrid. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa arus permukaan Musim Peralihan 2 bergerak paling kencang mencapai 0,266 m/s, dengan suhu permukaan terpanas yakni 30oC pada Musim Peralihan 1 dan kadar salinitas tertinggi berada pada lapisan dalam mencapai 34,8-34,875 psu terutama saat Musim Peralihan 1. Pengaruh arus terhadap sebaran horizontal suhu dan salinitas pada mixed layer, thermocline/halocline, dan deep layer cukup lemah yang dibuktikan dengan semakin kencang arus maka nilai suhu belum tentu rendah dan nilai salinitas tinggi.
Co-Authors A Aziz Alfani Aditya Dendy Pratama Agus Trianto Alam, Mikala Faza Alfi Satriadi Althaf Zhafran Haidar Amalya, Afroh Amar, Fahri Ambariyanto Ambariyanto Andhita, Laviola Reycha Fitri Andi Dwi Pramulya Anindya Wirasatriya Anugerah Cahyo Yudianto Argian Nisyar Amirullah Aris Ismanto Ayu Charismawaty Ayuk Milasari Azis Rifai Aziz Rifai Aziz Rifai Azizah, Mila Amelia Nur Baskoro Rochaddi Bayu Munandar Bhagooli, Ranjeet Dayat Afrianto, Dayat Denny Nugroho Sugianto Dhany Ajiperwata Diah P Wijayanti Diah Permata W Diah Permata Wijayanti Diah Permata Wijayanti Diah Permata Wijayanti Dwi Haryanti, Dwi Dwi Haryo Ismunarti Dwi Haryo Ismunarti Dwi Haryo Ismunarti Endianto Arief Prabowo Fajar Purnomo Farid Muldiyatno Fie&#039;ulya Yusro Ramadlanie Gentur Handoyo Gentur Handoyo Gentur Handoyo Gerdha Muhamad Yogaswara, Gerdha Muhamad Goff, Virginia Andrews- Haidar, Althaf Zhafran Hariadi Hariadi Hariyadi Hariyadi Hendry Siagian Hendry Syahputra Ropinus Siagian Hendry Syahputra Ropinus Siagian Herni Cahayani Sidabutar Heryoso Setiyono Heryoso Setiyono Indra Budi Prasetyawan Indra Budi Prasetyawan Intan Meilistya R. R Irene Ulsadriatny Jarot Marwoto Jejen Jenhar Hidayat Jihadi, Muhammad Shulhan Khalida Khadija Khairullah Kidung Baskara Widhi Komang Mustiawan Komaria Fahmi Krisna, Heru Nur Kunarso Kunarso Lilik Maslukah Lisa Khumaeroh Ludy Cahya Permadi, Ludy Cahya Lukman, Annisa Aulia Lusi Swastika Dewi Maria Kurniawati Lena Liwun Metrio Swandiko Mochamad Iqbal Herwata Putra, Mochamad Iqbal Muh Yusuf Muh Yusuf Muh. Yusuf Muhammad Zainuri Muhammad Zainuri Muslim Muslim Nico Tri Wibowo Nugroho Agus D Nugroho Priyo Cahyanto Osen Faber Romario Tampubolon Parry, Markus Julio Petrus Subardjo Prastiwi, Fatiha Hening Pratiwi, Nadien Purwanto Purwanto Purwanto Purwanto Rachmawatie, Rifka Pramesti Asa Rahardjo Djati Rahmalia, Fahri Rahmat Yolansyah Putra Restu Wardani Restu Wardani Restu Wardani Retno Hartati Rifka Pramesti Asa Rachmawatie Rikha Widiaratih Riyanti Maharani Ilyas Sabila, Anis Yasmin Safitri Dwi Rahayu Sagita Difa Wardhani Salsabila Salsabila Samudera Adi Bramastya Shastya Addienda Puspitasari Sri Sedjati Sri Yulina Wulandari Stephanus Budiono Subagiyo Subagiyo Sugeng Widada Talitha Rahma Damayanti Tarhadi Tarhadi Tarigan, Ariyo Imanuel Taufix Rudy Pratama Wahyu Budi Setyawan Wahyuningsih, Candra Wandi Febrian Asri Warsito Atmodjo Widiaratih, Rikha Widodo S Pranowo Widodo S Pranowo Widodo S. Pranowo Widodo Setiyo Pranowo Wita Melisa Yasir, Moh. Yoga Adhiatma Yuyun Kurnia Sari