Elis Indrayanti
Departemen Oseanografi , Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Published : 71 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Hubungan Kecepatan Angin dengan Luasan Upwelling Intensitas Kuat di Perairan Selatan Jawa pada Kejadian La Nina, El Nino dan Normal Safitri Dwi Rahayu; Heryoso Setiyono; Elis Indrayanti
Indonesian Journal of Oceanography Vol 5, No 1 (2023): Indonesian Journal of Oceanography
Publisher : University of Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/ijoce.v5i1.15634

Abstract

Fenomena upwelling yang terjadi di Perairan Selatan Jawa selain dipengaruhi oleh angin muson juga sangat dipengaruhi oleh ENSO (El Nino Southern Oscillation) dan IOD (Indian Dipole Mode). Penelitian ini mengkaji lebih jauh tentang hubungan kecepatan angin dan luasan upwelling intensitas kuat di Perairan Selatan Jawa selama kejadian La Nina tahun 2010, Normal Tahun 2013 dan  El Nino tahun 2015. Data yang digunakan meliputi data suhu permukaan laut (SPL) dan klorofil-a dari citra MODIS, data angin dari ASCAT. Peta variasi upwelling serta nilai luasannya diperoleh dari pengolahan ArcGIS dan nilai rata-rata kecepatan angin bulanan diolah dengan IDL. Daerah upwelling intensitas kuat yang terluas pada kejadian La Nina terjadi di bulan Agustus sebesar 1.952 km² dengan kecepatan angin rata-rata bulanan sebesar 6,96 m/s. Sedangkan pada kejadian Normal dan El Nino terjadi di bulan September sebesar 14.432 km² dan 29.120 km² dengan kecepatan angin rata-rata bulanannya sebesar 6,55 m/s dan sebesar 6,15 m/s. Hasil korelasi kecepatan angin dengan luasan upwelling menunjukkan korelasi yang cukup tinggi pada kondisi La Nina dan Normal dengan nilai korelasi sebesar 0,58 dan 0,54. Kecepatan angin tidak terlalu mempengaruhi luasan upwelling pada kondisi El Nino dengan nilai korelasi yang sangat rendah sebesar 0,06.Kata kunci: Luas upwelling, Angin Muson, Perairan Selatan Jawa, La Nina, El Nino Upwelling in the Southern Java waters is directly controlled by monsoon winds and is also strongly influenced by ENSO (El Nino Southern Oscillation) and IOD (Indian Dipole Mode).  This study examines the relationship between wind speed and the area of strong intensity upwelling in the waters of Southern Java during the 2010 La Nina, 2013 Normal, and 2015 El Nino events. The data used are Sea Surface Temperature (SST) and chlorophyll-a from Aqua Modis level 3, and wind data from ASCAT.  The area of strong intensity upwelling is obtained from ArcGIS processing and the average monthly wind speed is processed using IDL. The widest area of strong intensity upwelling during the La Nina event occurred in August at 1,952 km² with a monthly average wind speed of 6.96 m/s. Whereas Normal and El Nino events occurred in September at 14,432 km² and 29,120 km² with monthly average wind speeds of 6.55 m/s and 6.15 m/s. The correlation of wind speed and upwelling area showed a fairly high correlation in La Nina and Normal conditions with a correlation value of 0.58 and 0.54. Wind speed does not significantly affect the upwelling area during El Nino conditions with a very low correlation value of 0.06.Keywords: Upwelling area, Monsoon Wind, the Southern Java Waters, La Nina, El Nino
Prediksi Perubahan Garis Pantai Di Pantai Tanjung Lesung, Kec. Panimbang, Kabupaten Pandeglang, Banten (Studi Kasus: 2022-2047) Maria Kurniawati Lena Liwun; Aris Ismanto; Elis Indrayanti; Bayu Munandar; Hendry Siagian
Buletin Oseanografi Marina Vol 12, No 2 (2023): Buletin Oseanografi Marina
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/buloma.v12i2.50149

Abstract

Pantai Tanjung Lesung merupakan proyek strategis nasional yang menjadi potensi wisata pantai untuk perkembangan perekonomian Provinsi Banten. Kerusakan daerah pesisir telah terjadi dari tahun ke tahun di wilayah ini. Kondisi ini perlu dilakukan mitigasi untuk mengurangi resiko rusaknya infrastruktur dan sangat mengganggu permukiman, pariwisata, dan aktivitas masyarakat yang lain. Penelitian ini bertujuan untuk memprediksi perubahan garis pantai di Pantai Tanjung Lesung yang terjadi dalam 25 (2002 – 2047) tahun yang akan datang. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan dalam perencanaan pengembangan wisata pantai dengan mencegah terjadinya abrasi dan akresi di titik-titik krusial. Pemodelan perubahan garis pantai pada penelitian ini, menggunakan modul LITLINE, salah satu modul utama dari LITPACK dari MIKE 21. Pengumpulan data dilakukan dengan survey lapangan dan pengambilan data dari instansi terkait. Analisis hasil model perubahan garis pantai di Pantai Tanjung Lesung, Kab. Pandeglang menunjukkan potensi terjadinya proses abrasi dan akresi untuk 25 tahun ke depan. Selama 25 tahun dari tahun 2022 – 2047 garis pantai Tanjung Lesung mengalami abrasi sebesar 48.69 m dan akresi sebesar 51,7 m. Nilai rata – rata perubahan garis pantai adalah 11,5 dan 11,75 pada kejadian abrasi dan akresi secara berurut. Akumulasi akresi dengan kala periode 5 tahun hingga 2047 di daerah teluk adalah sebesar 61,65 m, sedangkan akumulasi abrasi dengan kala periode 5 tahun hingga 2047 adalah sebesar 72,49 m.   Tanjung Lesung Beach is a national strategic project that becomes a potential for coastal tourism for the economic development of Banten Province. Damage to coastal areas has occurred from year to year in this region. This condition needs to be mitigated to reduce the risk of infrastructure damage and greatly disrupt settlements, tourism, and other community activities This study aims to predict shoreline changes at Tanjung Lesung Beach that will occur in the next 25 (2002–2047) years.. The results of this study are expected to be considered in planning the development of coastal tourism by preventing abrasion and accretion at crucial points. The modeling of shoreline changes in this study uses the LITLINE module, one of the main modules of LITPACK from MIKE 21. Data collection is carried out by field surveys and data collection from relevant agencies. Analysis of the results of the model of shoreline change at Tanjung Lesung Beach, Pandeglang district shows the potential for abrasion and accretion processes for the next 25 years. For 25 years, from 2022 to 2047, the Tanjung Lesung coastline experienced 48.69 m of abrasion and 51.7 m of accretion. The average value of shoreline change is 11.5 and 11.75 for accretion and sedimentation events, respectively. The accumulation of accretion with a period of 5 years to 2047 in the bay area is 61.65 m, while the accumulation of abrasion with a period of 5 years to 2047 is 72.49m.
Struktur vertikal upwelling – downwelling di Samudera Hindia Selatan Jawa hingga Selatan Bali berdasarkan salinitas musiman periode 2004 – 2010 Restu Wardani; Widodo S Pranowo; Elis Indrayanti
Depik Vol 2, No 3 (2013): December 2013
Publisher : Faculty of Marine and Fisheries, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (554.239 KB) | DOI: 10.13170/depik.2.3.994

Abstract

Abstract. Salinity plays an important role for phenomenon identification of upwelling and downwelling. Upwelling that occurs in the Indian Ocean south of Java to South of Bali is influenced by monsoons, ENSO (El Nino Southern Oscillation) and IOD (Indian Dipole Oscillation Mode). Upwelling and downwelling patterns based on vertical structure of salinity and its seasonal variability within seven years (2004 to 2010) is studied here. Argo Float dataset is used in this study, processed by Ferret software for a vertical schematic model, and Pearson correlated with IOD and SOI indexes. The aim of this study is to  obtain the pattern of upwelling and downwelling based on profile of seasonal salinity during the period 2004-2010 in Indian Ocean south of Java – Bali and correlated with ENSO and IOD.  Further discussion on upwellling is provided since it is more important to the fisheries activity. Result shows an intensive upwelling phenomenon occurs at 110°E correlated with fishing ground area. ENSO and IOD phenomena has been founded also affect upwelling. Upwelling increasing in intensity during the La Nina - IOD (+). The upwelling is negative linear correlated with SOI(-0,89643), but its positive linear correlated with IOD (+0,798168).Keywords : vVrtical structure salinity; Seasonal upwelling; Indian Ocean; South Java-Bali Seas. Abstrak. Salinitas berperan penting untuk mengidentifikasi fenomena upwelling dan downwelling. Upwelling yang terjadi di samudera Hindia Selatan Jawa hingga Selatan Bali dipengaruhi oleh angin musim, ENSO (El Nino Southern Oscillation) dan IOD (Indian Oscillation Dipole Mode). Dalam peneletian ini dikaji pola upwelling dan downwelling berdasarkan distribusi salinitas secara vertikal dan vaeriabilitas musiman dikaji dalam waktu tujuh tahun (2004 – 2010). Data hasil akuisisi argo float digunakan dalam penelitian ini, diolah menggunakan software Ferret selanjutnya dilakukan  pembuatan model skematik  dan analisa korelasi pearson terhadap Indeks IOD dan SOI. Tujuan dari penelitian ini untuk memperoleh pola upwelling dan downwelling terhadap musim berdasarkan profil salinitas selama periode 2004 – 2010 di Samudera Hindia Selatan Jawa hingga Bali dan hubungannya dengan fenomena ENSO dan IOD.Penelitian lebih lanjut tentang upwelling penting untuk industri perikanan. Hasil penelitian menunjukkan Fenomena upwelling secara intensif terjadi pada koordinat bujur 110°BT, menunujukkan adanya kesesuaian dengan lokasi daerah penangkapan ikan. Fenomena ENSO dan IOD juga mempengaruhi upwelling, intensitasnya meningkat saat periode La Nina-IOD (+). Upwelling berkorelasi negatif terhadap SOI (-0,89643), sedangkan  upwelling berkorelasi posetif dengan IOD (+0,798168).Kata Kunci: Struktur vertikal salinitas; Upwelling musiman; Samudera Hindia; Laut Selatan Jawa-Bali
Sebaran Material Padatan Tersuspensi Berdasarkan Data Citra Sentinel-2 di Perairan Tanjung Jati, Jepara Dhany Ajiperwata; Elis Indrayanti; Baskoro Rochaddi
Jurnal Kelautan Tropis Vol 26, No 2 (2023): JURNAL KELAUTAN TROPIS
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jkt.v26i2.18468

Abstract

Tanjung Jati waters are located around the Tanjung Jati Coal Fired Power Plant, Jepara. Burning coal as a fuel for power plant produces fly and bottom ash, which can affect the concentration of total suspended solid (TSS). This study aims to determine the distribution of TSS based on Sentinel-2 level 2A imagery data of Tanjung Jati waters, Jepara. TSS data from field survey, TSS, and Reflectance Remote Sensing (RRS) data from the Copernicus Sentinel site on 25 October 2021 with a resolution of 10 m were used in this study. Processing data using the algorithm of Lemigas, Budhiman, Parwati, Laili, and developing a new algorithm with a regression function method to estimate TSS concentration. The distribution pattern of TSS in Tanjung Jati Waters, Jepara has a high concentration in areas near land and decreases towards the open sea. The Root Mean Square Error (RMSE) value is 2.704 mg/l, it can be concluded that the proposed algorithm is suitable for describing the distribution of TSS concentrations in Tanjung Jati waters, Jepara. Observation of the distribution of TSS can be used for further analysis to determine sedimentation patterns and water quality.  Perairan Tanjung Jati merupakan perairan yang berada di sekitar area PLTU Tanjung Jati, Jepara. Batu bara sebagai bahan bakar untuk kebutuhan PLTU menghasilkan fly dan bottom ash yang dapat mempengaruhi konsentrasi material padatan tersuspensi (MPT) di perairan sekitarnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sebaran MPT di Perairan Tanjung Jati, Jepara berdasarkan data citra Sentinel-2 Level 2A. Data yang digunakan dalam penelitian meliputi data MPT hasil pengukuran lapangan, data MPT dan Reflectance Remote Sensing (RRS) dari situs sentinel copernicus tanggal 25 Oktober 2021, dengan resolusi 10 m. Pengolahan data menggunakan algoritma Lemigas, Budhiman, Parwati, Laili, dan pengembangan algoritma baru dengan metode regresi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola sebaran MPT di Perairan Tanjung Jati, Jepara memiliki konsentrasi tinggi pada daerah dekat daratan dan semakin berkurang menuju laut lepas. Nilai RMSE sebesar 2,704 mg/l, hal ini menunjukkan bahwa formula algoritma usulan yang diperoleh sesuai untuk menggambarkan sebaran konsentrasi MPT di perairan Tanjung Jati, Jepara. Hasil sebaran MPT ini dapat digunakan dalam analisa lebih lanjut untuk mengetahui pola sedimentasi dan penilaian kualitas air.
Struktur vertikal upwelling – downwelling di Samudera Hindia Selatan Jawa hingga Selatan Bali berdasarkan salinitas musiman periode 2004 – 2010 Restu Wardani; Widodo S Pranowo; Elis Indrayanti
Depik Vol 2, No 3 (2013): December 2013
Publisher : Faculty of Marine and Fisheries, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.13170/depik.2.3.994

Abstract

Abstract. Salinity plays an important role for phenomenon identification of upwelling and downwelling. Upwelling that occurs in the Indian Ocean south of Java to South of Bali is influenced by monsoons, ENSO (El Nino Southern Oscillation) and IOD (Indian Dipole Oscillation Mode). Upwelling and downwelling patterns based on vertical structure of salinity and its seasonal variability within seven years (2004 to 2010) is studied here. Argo Float dataset is used in this study, processed by Ferret software for a vertical schematic model, and Pearson correlated with IOD and SOI indexes. The aim of this study is to  obtain the pattern of upwelling and downwelling based on profile of seasonal salinity during the period 2004-2010 in Indian Ocean south of Java – Bali and correlated with ENSO and IOD.  Further discussion on upwellling is provided since it is more important to the fisheries activity. Result shows an intensive upwelling phenomenon occurs at 110°E correlated with fishing ground area. ENSO and IOD phenomena has been founded also affect upwelling. Upwelling increasing in intensity during the La Nina - IOD (+). The upwelling is negative linear correlated with SOI(-0,89643), but its positive linear correlated with IOD (+0,798168).Keywords : vVrtical structure salinity; Seasonal upwelling; Indian Ocean; South Java-Bali Seas. Abstrak. Salinitas berperan penting untuk mengidentifikasi fenomena upwelling dan downwelling. Upwelling yang terjadi di samudera Hindia Selatan Jawa hingga Selatan Bali dipengaruhi oleh angin musim, ENSO (El Nino Southern Oscillation) dan IOD (Indian Oscillation Dipole Mode). Dalam peneletian ini dikaji pola upwelling dan downwelling berdasarkan distribusi salinitas secara vertikal dan vaeriabilitas musiman dikaji dalam waktu tujuh tahun (2004 – 2010). Data hasil akuisisi argo float digunakan dalam penelitian ini, diolah menggunakan software Ferret selanjutnya dilakukan  pembuatan model skematik  dan analisa korelasi pearson terhadap Indeks IOD dan SOI. Tujuan dari penelitian ini untuk memperoleh pola upwelling dan downwelling terhadap musim berdasarkan profil salinitas selama periode 2004 – 2010 di Samudera Hindia Selatan Jawa hingga Bali dan hubungannya dengan fenomena ENSO dan IOD.Penelitian lebih lanjut tentang upwelling penting untuk industri perikanan. Hasil penelitian menunjukkan Fenomena upwelling secara intensif terjadi pada koordinat bujur 110°BT, menunujukkan adanya kesesuaian dengan lokasi daerah penangkapan ikan. Fenomena ENSO dan IOD juga mempengaruhi upwelling, intensitasnya meningkat saat periode La Nina-IOD (+). Upwelling berkorelasi negatif terhadap SOI (-0,89643), sedangkan  upwelling berkorelasi posetif dengan IOD (+0,798168).Kata Kunci: Struktur vertikal salinitas; Upwelling musiman; Samudera Hindia; Laut Selatan Jawa-Bali
Struktur vertikal upwelling – downwelling di Samudera Hindia Selatan Jawa hingga Selatan Bali berdasarkan salinitas musiman periode 2004 – 2010 Restu Wardani; Widodo S Pranowo; Elis Indrayanti
Depik Vol 2, No 3 (2013): December 2013
Publisher : Faculty of Marine and Fisheries, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.13170/depik.2.3.994

Abstract

Abstract. Salinity plays an important role for phenomenon identification of upwelling and downwelling. Upwelling that occurs in the Indian Ocean south of Java to South of Bali is influenced by monsoons, ENSO (El Nino Southern Oscillation) and IOD (Indian Dipole Oscillation Mode). Upwelling and downwelling patterns based on vertical structure of salinity and its seasonal variability within seven years (2004 to 2010) is studied here. Argo Float dataset is used in this study, processed by Ferret software for a vertical schematic model, and Pearson correlated with IOD and SOI indexes. The aim of this study is to  obtain the pattern of upwelling and downwelling based on profile of seasonal salinity during the period 2004-2010 in Indian Ocean south of Java – Bali and correlated with ENSO and IOD.  Further discussion on upwellling is provided since it is more important to the fisheries activity. Result shows an intensive upwelling phenomenon occurs at 110°E correlated with fishing ground area. ENSO and IOD phenomena has been founded also affect upwelling. Upwelling increasing in intensity during the La Nina - IOD (+). The upwelling is negative linear correlated with SOI(-0,89643), but its positive linear correlated with IOD (+0,798168).Keywords : vVrtical structure salinity; Seasonal upwelling; Indian Ocean; South Java-Bali Seas. Abstrak. Salinitas berperan penting untuk mengidentifikasi fenomena upwelling dan downwelling. Upwelling yang terjadi di samudera Hindia Selatan Jawa hingga Selatan Bali dipengaruhi oleh angin musim, ENSO (El Nino Southern Oscillation) dan IOD (Indian Oscillation Dipole Mode). Dalam peneletian ini dikaji pola upwelling dan downwelling berdasarkan distribusi salinitas secara vertikal dan vaeriabilitas musiman dikaji dalam waktu tujuh tahun (2004 – 2010). Data hasil akuisisi argo float digunakan dalam penelitian ini, diolah menggunakan software Ferret selanjutnya dilakukan  pembuatan model skematik  dan analisa korelasi pearson terhadap Indeks IOD dan SOI. Tujuan dari penelitian ini untuk memperoleh pola upwelling dan downwelling terhadap musim berdasarkan profil salinitas selama periode 2004 – 2010 di Samudera Hindia Selatan Jawa hingga Bali dan hubungannya dengan fenomena ENSO dan IOD.Penelitian lebih lanjut tentang upwelling penting untuk industri perikanan. Hasil penelitian menunjukkan Fenomena upwelling secara intensif terjadi pada koordinat bujur 110°BT, menunujukkan adanya kesesuaian dengan lokasi daerah penangkapan ikan. Fenomena ENSO dan IOD juga mempengaruhi upwelling, intensitasnya meningkat saat periode La Nina-IOD (+). Upwelling berkorelasi negatif terhadap SOI (-0,89643), sedangkan  upwelling berkorelasi posetif dengan IOD (+0,798168).Kata Kunci: Struktur vertikal salinitas; Upwelling musiman; Samudera Hindia; Laut Selatan Jawa-Bali
Seasonal Constellation of Juvenile Whale Sharks in Gorontalo Bay Coastal Park Yasir, Moh.; Hartati, Retno; Indrayanti, Elis; Amar, Fahri; Tarigan, Ariyo Imanuel
ILMU KELAUTAN: Indonesian Journal of Marine Sciences Vol 29, No 2 (2024): Ilmu Kelautan
Publisher : Marine Science Department Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/ik.ijms.29.2.241-253

Abstract

The whale shark (Rhincodon typus Smith, 1828) is the largest extant fish species in the world, and it is endangered, with population numbers declining in the last three decades. The appearance of whale sharks in the Botubarani Waters has attracted a lot of attention. Therefore, this study aimed to determine the whale shark's appearance, their habitat constellation pattern, and its oceanographic conditions. This research was conducted during the 2019-2022 period. The Photographic Identification (Photo-ID) method is used to observe and determine whale shark individual's number and pattern of presence. Oceanographic data includes chlorophyll-a concentration using Ocean Color Image (CCI) data and sea surface temperature (SST) using OSTIA image data processed with Interactive Data Language (IDL) software. The research showed there are 38 individuals with an estimated total length ranging from 2.3 to 7.3 meters. All whale sharks appearing in Botubarani include juvenile male individuals with a composition of 53% new individuals (N=20) and 47% (N=18) old individuals seen again with a rare seasonal and sporadic presence pattern mainly in the Eastern season (June). The average SST value during the study period ranged from 28.36-30.29⁰C while chlorophyll-a ranged from 0.174-0.698 mg.m-3. Although the present findings show that the whale shark's appearance in Botubarani waters was not significantly influenced by SST and chlorophyll-a, it might be affected by other oceanography factors such as Sea Surface Height Distribution (SSHD) and depth (Bathymetry). As the Botubarani aggregation site is the only whale shark emergence area with easy access throughout the year and is rapidly developing into a new ecotourism industry in Indonesia; the information on whale shark appearance provides useful support for the sustainable protection and Whale Sharks conservation in the future.
Simulasi Pola Arus Permukaan 2 Dimensi di Perairan Pulau Nyamuk Taman Nasional Karimunjawa Pada Musim Peralihan II Alam, Mikala Faza; Indrayanti, Elis; Yusuf, Muh
Indonesian Journal of Oceanography Vol 5, No 2 (2023): Indonesian Journal of Oceanography
Publisher : University of Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/ijoce.v5i2.16554

Abstract

Pulau Nyamuk adalah salah satu gugusan kepulauan yang berada di Kawasan Taman Nasional Karimunjawa, Kabupaten Jepara, Provisi Jawa Tengah. Pulau Karimunjawa ini memiliki karakteristik yang spesifik baik secara geografis maupun ekologissebagai kawasan perairan tipe semi tertutup. Pulau ini dikelilingi oleh gugusan pulau-pulau besar dan kecil. Lokasi yang spesifik ini akan mempengaruhi arah, kecepatan dan pola arus serta karakteristik gelombang. Tujuan dari penelitian ini akan mengkaji pola pergerakan arus permukaan melalui pendekatan model dua dimensi di Perairan Karimunjawa, khususnya di perairan Pulau Nyamuk. Pola pergerakan arus diperoleh berdasarkan model pendekatan hidrodinamika 2D. Verifikasi kesesuaian model dilakukan dengan membandingkan terhadap hasil pengukuran lapangan tanggal 23-26 Oktober 2021. Pengukuran arus menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Penelitian menunjukkan bahwa kecepatan arus maksimum 0,056 m/s ke arah 66° dan arus minimum 0,001 ke arah 38° dengan karakteristik arus pasut sebesar 51,44%. Pasang surut perairan Nyamuk, Karimunjawa bertipe pasang surut tunggal. Hasil simulasi model menggunakan pendekatan hidrodinamika 2D menggambarkan arah pergerakan arus yang terjadi cenderung bersifat bolak–balik akibat adanya dominasi arus pasut dengan kecepatan rata–rata 0,013 m/s.AbstractNyamuk Island is one of the island groups in the Karimunjawa National Park area of Karimunjawa, Jepara Regency, Central Java Province. Karimunjawa has specific characteristics both geographically and ecologically, namely the water area is a semi-closed type, because it is surrounded by a group of islands, both large and small islands. Karimunjawa waters will be greatly influenced by the direction, speed, and pattern of currents and the characteristics of the waves that occur at that time. This study aims to determine the pattern of surface current movement with a two-dimensional model approach in Nyamuk Waters, Karimunjawa. The current movement pattern is obtained based on the 2D hydrodynamic approach model. Verification of the suitability of the model is carried out by comparing the results of field measurements carried out on October 23-26 October 2021. The current is carried out using a quantitative descriptive method. The results showed that the maximum current velocity was 0.056 m/s in the direction of 66° and the minimum current was 0.001 in the direction of 38° with a tidal current characteristic of 51.44%. Tides Nyamuk waters, Karimunjawa single tidal type. The simulation results using a 2D hydrodynamics approach describe the direction of current movement that tends to be alternating due to the dominance of tidal currents with an average speed of 0.013 m/s.
Hubungan Ketinggian Air Laut Dan Daya Hantar Listrik Pada Muara Sungai Ketiwon, Tegal Lisa Khumaeroh; Elis Indrayanti; Baskoro Rochaddi
Indonesian Journal of Oceanography Vol 5, No 4 (2023): Indonesian Journal of Oceanography
Publisher : University of Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/ijoce.v5i4.16869

Abstract

Intrusi air laut sering menjadi permasalahan daerah pesisir. Salah satu daerah pesisir yang mengalami kondisi intrusi adalah Kota Tegal. Keberadaan muara Sungai Ketiwon yang berada di Kota Tegal ini mengakibatkan intrusi yang semakin parah di wilayah ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan ketinggian air laut dan salinitas pada aliran Sungai Ketiwon melalui daya hantar listriknya. Penelitian ini dilakukan tanggal 13-16 Juni 2022. Metode yang digunakan dalam melakukan analisis data adalah menggunakan regresi linier. Variabel yang diukur meliputi ketinggian air laut dan daya hantar listrik. Distribusi daya hantar listrik secara vertikal digambarkan menggunakan software Ocean Data View (ODV) 4.0. Berdasarkan pengukuran di lapangan didapatkan nilai daya hantar listrik di sepanjang daerah penelitian berkisar antara 516 µs/cm hingga 1999 µs/cm. Sedangkan besarnya daya hantar listrik yang dihitung berdasarkan persamaan regresi, ketinggian air laut dan salinitas adalah 2494,33 µs/cm - 3631,176 µs/cm pada saat kondisi pasang dan 1428,332 µs/cm - 1672,517 µs/cm saat kondisi menuju surut. Hasil olahan menggunakan korelasi regresi linier didapatkan nilai R sebesar sebear 0,7 – 0,9. Angka tersebut mempunyai arti bahwa terdapat korelasi yang positif dan cukup kuat antara ketinggian air laut terhadap daya hantar listrinya.
Pemodelan Banjir ROB di Wilayah Pesisir Mataram, Nusa Tenggara Barat Menggunakan Delft3D (Studi Kasus pada Bulan Desember 2021) Riyanti Maharani Ilyas; Aris Ismanto; Elis Indrayanti
Indonesian Journal of Oceanography Vol 5, No 3 (2023): Indonesian Journal of Oceanography
Publisher : University of Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/ijoce.v5i3.19660

Abstract

Bencana banjir, menjadi salah satu bencana yang kini cukup sering melanda di berbagai kawasan di Indonesia terutama di wilayah Pesisir laut dan wilayah sekitar sungai. Salah satu bencana yang kerap terjadi ialah kenaikan muka air laut ke wilayah pesisir laut (banjir rob). Salah satu wilayah terdampak adalah wilayah pesisir bagian barat Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat, khususnya di sekitar pesisir pantai Pesisir Bagik Kembar. Tanjung Karang. Banjir rob melanda kawasan pesisir pantai Pesisir Bagik Kembar pada tanggal 4-8 Desember 2021. Pemodelan dilakukan untuk mengidentifikasi area yang terdampak dan pengaruh pasang surut terhadap fenomena banjir tersebut. Pemodelan dilakukan menggunakan software open source Delft3D dengan 2 skenario, yaitu skenario pertama menggunakan set up angin dan konstanta pasang surut, sedangkan set up kedua dengan inputan gelombang. Hasil model menunjukkan adanya kenaikan elevasi muka air laut pada 4 titik observasi yang berada di darat dengan ketinggian berkisar 0.9-1 m setiap pasang di setiap tanggal kejadian. Hasil model lainnya berupa grafik elevasi muka air laut, hasil menunjukkan kesesuaian yang yang cukup baik dengan data elevasi pasang surut di lapangan yang diperoleh dari Badan Informasi Geospasial (BIG), nilai verifikasi sebagai validasi RMSE didapatkan 0.1080. 
Co-Authors A Aziz Alfani Aditya Dendy Pratama Agus Trianto Alam, Mikala Faza Alfi Satriadi Althaf Zhafran Haidar Amalya, Afroh Amar, Fahri Ambariyanto Ambariyanto Andhita, Laviola Reycha Fitri Andi Dwi Pramulya Anindya Wirasatriya Anugerah Cahyo Yudianto Argian Nisyar Amirullah Aris Ismanto Ayu Charismawaty Ayuk Milasari Azis Rifai Aziz Rifai Aziz Rifai Azizah, Mila Amelia Nur Baskoro Rochaddi Bayu Munandar Bhagooli, Ranjeet Dayat Afrianto, Dayat Denny Nugroho Sugianto Dhany Ajiperwata Diah P Wijayanti Diah Permata W Diah Permata Wijayanti Diah Permata Wijayanti Diah Permata Wijayanti Dwi Haryanti, Dwi Dwi Haryo Ismunarti Dwi Haryo Ismunarti Dwi Haryo Ismunarti Endianto Arief Prabowo Fajar Purnomo Farid Muldiyatno Fie'ulya Yusro Ramadlanie Gentur Handoyo Gentur Handoyo Gentur Handoyo Gerdha Muhamad Yogaswara, Gerdha Muhamad Goff, Virginia Andrews- Haidar, Althaf Zhafran Hariadi Hariadi Hariyadi Hariyadi Hendry Siagian Hendry Syahputra Ropinus Siagian Hendry Syahputra Ropinus Siagian Herni Cahayani Sidabutar Heryoso Setiyono Heryoso Setiyono Indra Budi Prasetyawan Indra Budi Prasetyawan Intan Meilistya R. R Irene Ulsadriatny Jarot Marwoto Jejen Jenhar Hidayat Jihadi, Muhammad Shulhan Khalida Khadija Khairullah Kidung Baskara Widhi Komang Mustiawan Komaria Fahmi Krisna, Heru Nur Kunarso Kunarso Lilik Maslukah Lisa Khumaeroh Ludy Cahya Permadi, Ludy Cahya Lukman, Annisa Aulia Lusi Swastika Dewi Maria Kurniawati Lena Liwun Metrio Swandiko Mochamad Iqbal Herwata Putra, Mochamad Iqbal Muh Yusuf Muh Yusuf Muh. Yusuf Muhammad Zainuri Muhammad Zainuri Muslim Muslim Nico Tri Wibowo Nugroho Agus D Nugroho Priyo Cahyanto Osen Faber Romario Tampubolon Parry, Markus Julio Petrus Subardjo Prastiwi, Fatiha Hening Pratiwi, Nadien Purwanto Purwanto Purwanto Purwanto Rachmawatie, Rifka Pramesti Asa Rahardjo Djati Rahmalia, Fahri Rahmat Yolansyah Putra Restu Wardani Restu Wardani Restu Wardani Retno Hartati Rifka Pramesti Asa Rachmawatie Rikha Widiaratih Riyanti Maharani Ilyas Sabila, Anis Yasmin Safitri Dwi Rahayu Sagita Difa Wardhani Salsabila Salsabila Samudera Adi Bramastya Shastya Addienda Puspitasari Sri Sedjati Sri Yulina Wulandari Stephanus Budiono Subagiyo Subagiyo Sugeng Widada Talitha Rahma Damayanti Tarhadi Tarhadi Tarigan, Ariyo Imanuel Taufix Rudy Pratama Wahyu Budi Setyawan Wahyuningsih, Candra Wandi Febrian Asri Warsito Atmodjo Widiaratih, Rikha Widodo S Pranowo Widodo S Pranowo Widodo S. Pranowo Widodo Setiyo Pranowo Wita Melisa Yasir, Moh. Yoga Adhiatma Yuyun Kurnia Sari