Elis Indrayanti
Departemen Oseanografi , Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Published : 71 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Studi Luasan Genangan Banjir Rob Akibat Kenaikan Muka Air Laut Dan Penurunan Muka Tanah Di Kecamatan Sayung, Demak Khalida Khadija Khairullah; Azis Rifai; Elis Indrayanti
Indonesian Journal of Oceanography Vol 6, No 4 (2024): Indonesian Journal of Oceanography
Publisher : University of Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/ijoce.v6i4.19468

Abstract

Kenaikan muka air laut dan penurunan muka tanah merupakan faktor yang dapat menyebabkan terjadinya banjir rob di daerah pesisir. Kecamatan Sayung, Demak merupakan salah satu daerah pesisir Pantai Utara Jawa (pantura) yang rawan terdampak banjir rob. Penelitian ini bertujuan untuk memperkirakan luasan genangan banjir rob Kecamatan Sayung, Demak berdasarkan faktor laju kenaikan muka laut dan penurunan muka tanah. Laju kenaikan muka air laut dihitung dari data pasang surut yang diolah menggunakan metode least square. Laju penurunan muka tanah menggunakan data citra SAR Sentinel-1 yang dihitung menggunakan metode DinSAR. Peta topografi dihasilkan menggunakan metode Topo to Raster dengan menggunakan data DEM. Tinggi genangan banjir rob kemudian dihitung dengan menggunakan hasil selisih HHWL dan MSL. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tinggi genangan pada bulan Maret 2023 di Kecamatan Sayung, Demak adalah 56,7 cm. Penurunan muka tanah selama tahun 2021 hingga 2023 tejadi antara 7-21 cm/tahun. Luas total genangan banjir rob yang diperoleh mencakup luas 1.266,52 hektar.
A Robust Algorithm for Estimating Total Suspended Solids (TSS) Using Sentinel-2: Case Study in Coastal Waters of Teluk Awur, Jepara, Indonesia Sabila, Anis Yasmin; Maslukah, Lilik; Wirasatriya, Anindya; Indrayanti, Elis; Prasetyawan, Indra Budi; Widada, Sugeng
ILMU KELAUTAN: Indonesian Journal of Marine Sciences Vol 29, No 4 (2024): Ilmu Kelautan
Publisher : Marine Science Department Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/ik.ijms.29.4.495-502

Abstract

Total suspended solids (TSS) is an important parameter of water quality, so regular monitoring is necessary to prevent further marine pollution due to TSS. Remote sensing is one of the most effective and efficient methods to monitor TSS with cost-effective operations. The Sentinel-2 satellite is freely available to users with high spectral and spatial resolution (10m, 20m, 60m). Dynamic changes in coastal waters and their characteristics cause TSS retrieval algorithms built from available imagery having less optimal results in other water regions. This research aims to develop an empirical TSS algorithm model that specifically applies to the coastal waters of Teluk Awur, Jepara. The algorithm was developed using an empirical method through correlation between spectral values of Sentinel-2 imagery and in situ TSS values. Water sampling was conducted at 110 stations with a depth of 0.5 m on 22 July 2023 simultaneously collocated with Sentinel-2 image recording. Half of the data was used for algorithm tuning and the other half used for validation. The best regression analysis is found in the red band (B4) and the model is linear. The relatively good performance is shown by the coefficient of determination (R²) of 0.45, RMSE (3.40 mg.L-1), and MAPE (10.76%). The resulting algorithmic model was TSS (mg.L-1) =817.213*(B4)-0.959. This study shows that Sentinel-2 MSI images for TSS retrieval in the coastal waters of Teluk Awur could be applicable and the red band (B4) can be used for mapping TSS concentrations in the surrounding study area.
Total Suspended Solids in Teluk Awur, Jepara using Red Reflectance from Landsat-8 Andhita, Laviola Reycha Fitri; Maslukah, Lilik; Wirasatriya, Anindya; Indrayanti, Elis; Prasetyawan, Indra Budi
Jurnal Kelautan Tropis Vol 27, No 3 (2024): JURNAL KELAUTAN TROPIS
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jkt.v27i3.23717

Abstract

The coastal waters of Teluk Awur, Jepara are affected by human activities such as aquaculture, tourism, agriculture, and settlements. The number of human activities on land will contribute to high suspended solids (TSS) entering coastal waters by run-off. The high TSS in coastal areas will affect the entry of light intensity, disrupting the photosynthesis process and ecosystem. This study compares TSS values based on Landsat images using several TSS algorithms such as Wirasatriya, Budhiman, Ajiperwata, and Parwati algorithms and the algorithm resulting from the July 2023 field data calibration against red reflectance. The algorithm's performance from calibration has a smaller error value with RMSE = 8.51, MAPE = 25.77%, and Bias = 7.52. TSS estimation from Landsat 8 satellite imagery has a range of values of 30.56 - 62.55 mg/L (average 35.60 mg/L), while field measurements of TSS values are 22.40 - 64.52 mg/L (average 32.69 mg/L). This research will be valuable information for using the right Landsat-8 algorithm for temporal and sustainable TSS monitoring. It can be used in abrasion monitoring and management in the Teluk Awur coastal waters of Jepara.
Symbiont Types of Scleractinian Corals in Java and Bali Waters, Indonesia Wijayanti, Diah Permata; Indrayanti, Elis; Haryanti, Dwi; Azizah, Mila Amelia Nur; Bhagooli, Ranjeet
ILMU KELAUTAN: Indonesian Journal of Marine Sciences Vol 30, No 1 (2025): Ilmu Kelautan
Publisher : Marine Science Department Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/ik.ijms.30.1.71-82

Abstract

Several effects of global warming, particularly coral bleaching, have threatened the symbiotic system of coral reefs. Coral reefs perform a reciprocal system that coincides with coral and their algal symbiont, the environment, and human activities. Nowadays, the system has been threatened by local and global stressors, including global warming.  Understanding the ecological resilience of coral reefs to temperature stress relied heavily on the functional variations between algae symbionts as well as their genotypes. Indonesian coral reefs which play a critical value in supporting the reef fisheries, have been reported to experience bleaching events. However, a few reports were on the symbiont type of Indonesian corals.  This study investigates the Symbiodiniaceae communities of coral hosts of Panjang Island and Karimunjawa Archipelago in Java Sea, and Tulamben Waters, Bali using internal transcribed spacer two (ITS2) amplicon sequencing. In total, 63 sequences out of 119 coral colonies from 16 genera were obtained from Panjang Island, Karimunjawa Archipelago, and Tulamben waters, Bali. All sequences showed approximately 600 bp in the length of the amplified ITS-rDNA region. The BLAST homology analysis of ITS-rDNA region sequences showed that samples matched Cladocopium sp. and Durusdinium sp. with similarities ranging between 96.79-100%. Cladocopium dominated the symbiont type of the Acropora, and Porites, While Durusdinium is the dominant symbiont in the Pavona, Both algal can be found in Pocillopora sp, Montipora sp, Goniastrea sp., and Lobophyllia sp. The occurrence of the two symbiont types suggests that coral species may adopt heat-tolerant Symbiodiniaceae to adapt to the high environmental temperatures. 
Pola Sebaran Klorofil-A Berdasarkan Citra Landsat-9 Dengan Perbedaan Algoritma Di Perairan Jepara Prastiwi, Fatiha Hening; Maslukah, Lilik; Indrayanti, Elis
Indonesian Journal of Oceanography Vol 7, No 1 (2025): Indonesian Journal of Oceanography
Publisher : University of Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/ijoce.v7i1.25629

Abstract

Perairan Jepara memiliki produktivitas tinggi  potensi perikanannya. Potensi perikanan perairan dapat di tinjau melalui pemantauan produktivitas primernya, yang dapat diidentifikasi melalui parameter klorofil-a yang merupakan pigmen fotosintesis dalam fitoplankton. Untuk mengidentifikasi klorofil-a dapat menggunakan metode penginderaam jauh, seperti citra Sentinel atau Landsat yang memiliki resolusi tinggi sehingga dapat diaplikasikan di perairan pantai. Penelitian ini mengkaji pola sebaran klorofil-a citra Landsat-9 menggunakan empat algoritma berbeda di Perairan Jepara bagian barat. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data insitu klorofil-a yang diambil pada Juli 2023 dan perekaman citra Landsat-9 pada waktu yang sama . Analisis konsentrasi klorofil-a menggunakan metode spektrofotometri dan empat algoritma yang digunakan yaitu Algoritma Wibowo, Jaelani, Arif & Laksmi, dan Pentury. Berdasarkan pengolahan data, konsentrasi klorofil-a insitu memiliki rentang nilai 0,736-21,130 µg/L. Nilai prediksi klorofil-a hasil Algoritma Wibowo, Jaelani, Arif & Laksmi, dan Pentury masing-masing 24,6065-115,5899 µg/L; 0,0597-0,0144 µg/L; 1,0133-0,4602 µg/L; 2.6512-2,5199 µg/L. Hasil Akurasi menunjukkan kinerja Algoritma Pentury lebih baik dari algoritma lain dengan nilai RMSE, MAPE, Bias sebesar 4236 µg/L; 49%; dan -2,74. Namun demikian untuk pola sebaran Algoritma Wibowo memperlihatkan kemiripan dengan sebaran dari data insitu yaitu dengan konsentrasi tertinggi di bagian Selatan Perairan Teluk Awur. Sedangkan algoritma lain memiliki pola sebaran yang jauh berbeda daripada data insitu. Untuk mendapatkan nilai klorofil-a mirip lapangan, tentunya perlu di kembangkan algorithma khusus untuk penggunaan Landsat-9.
Konsentrasi dan Sebaran Klorofil-A di Muara Sungai Mrican, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah Amalya, Afroh; Indrayanti, Elis; Handoyo, Gentur; Zainuri, Muhammad
Indonesian Journal of Oceanography Vol 7, No 1 (2025): Indonesian Journal of Oceanography
Publisher : University of Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/ijoce.v7i1.25529

Abstract

Muara Sungai Mrican di Perairan Pekalongan dimanfaatkan untuk pemukiman, budidaya ikan, dan industri sehingga berpotensi menghasilkan limbah organik dan mempengaruhi konsentrasi klorofil-a sebagai indikator kesuburan perairan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi konsentrasi dan sebaran klorofil-a serta menganalisis korelasinya dengan suhu, salinitas, pH, DO. Metode yang digunakan pada menelitian ini adalah metode kuantitatif dengan pengambilan sampel air dan data parameter kualitas perairan secara in situ di 28 titik lokasi pada 30 Mei 2024 pukul 07.00 – 12.00 WIB.. Korelasi klorofil-a dengan suhu, salinitas, pH, dan DO dianalisis menggunakan korelasi Pearson. Berdasarkan hasil penelitian yang lakukan, konsentrasi klorofil-a menunjukkan kisaran antara 2.6329 – 30.5967 mg/L. Konsentrasi klorofil-a tersebut berkaitan erat dengan suplai nutrien, hasil degradasi limbah organik pada perairan Mrican. Konsentrasi klorofil-a menunjukkan nilai yang tinggi di wilayah muara dan menurun saat menjauh dari pantai. Klorofil-a memiliki korelasi positif dengan suhu,  serta berkorelasi negatif dengan salinitas, pH, dan DO, yaitu perairan dengan salinitas, pH, dan DO.
Pengaruh Pembangunan Breakwater Terhadap Perubahan Garis Pantai Di Pantai Dadap Indramayu Rahmalia, Fahri; Indrayanti, Elis; Widada, Sugeng
Indonesian Journal of Oceanography Vol 7, No 1 (2025): Indonesian Journal of Oceanography
Publisher : University of Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/ijoce.v7i1.25624

Abstract

Pantai Dadap merupakan salah satu wilayah di Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu yang mengalami kemunduran garis pantai yang menyebabkan kerusakan properti serta hilangnya lahan warga. Penanggulanan masalah ini maka Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk Cisanggarung membangun bangunan pengaman pantai berupa breakwater. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk untuk mengetahui pengaruh pembangunan breakwater terhadap perubahan garis pantai di Pantai Dadap Indramayu. Periode waktu yaitu tahun 2020 hingga 2024 dari hasil interpretasi citra satelit Google Earth. Data yang digunakan yaitu data kelerengan pantai, ukuran butir sedimen, dan citra Google Earth. Pengolahan data sedimen dilakukan menggunakan metode buchanan. Data citra Google Earth di analisis untuk mendapatkan perubahan garis pantai tahun 2020 dan 2024 dan pengambilan garis pantai lapangan untuk tahun 2024. Hasil dari penelitian ini menunjukan pada tahun 2020 – 2022, Pantai Dadap lebih banyak terjadi abrasi dibandingkan terjadinya akresi. Luasan abrasi yang terjadi seluas 1,37 hektar dan luasan akresi seluas 0,52 hektar. Tahun 2022 – 2024, dinamika garis pantai cenderung stabil dengan terjadinya abrasi dan akresi dalam luasan yang lebih kecil. Luasan abrasi yang terjadi seluas 0,36 hektar dan luasan akresi seluas 0,29 hektar. Hal ini dikarenakan adanya penambahan panjang breakwater sehingga garis pantai lebih terlindungi dari terjangan arus dan gelombang secara langsung.
Hubungan Kandungan Fosfat dan Parameter Lingkungan di Muara Sungai Mrican, Pekalongan Pratiwi, Nadien; Handoyo, Gentur; Indrayanti, Elis
Indonesian Journal of Oceanography Vol 7, No 1 (2025): Indonesian Journal of Oceanography
Publisher : University of Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/ijoce.v7i1.25527

Abstract

Muara sungai merupakan perairan yang kompleks dimana terjadi pertemuan antara air sungai dan air laut. Masukan air sungai ke laut membawa sumber zat hara yang dapat meningkatkan produktivitas perairan. Muara Sungai Mrican, Pekalongan menjadi salah satu tempat mengalirnya limbah yang berasal dari berbagai kegiatan manusia dan industri yang diduga mengandung unsur fosfat. Fosfat adalah salah satu unsur hara yang berperan penting dalam ekosistem perairan, namun konsentrasi yang tinggi dapat menyebabkan eutrofikasi dan mengganggu keseimbangan ekosistem perairan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara kandungan fosfat dan parameter lingkungan (suhu, salinitas, pH dan DO) di Muara Sungai Mrican, Pekalongan. Pengambilan sampel  dilaksanakan pada 30 Mei 2024 di 28 titik yang mewakili daerah sungai, muara dan sekitar pantai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan fosfat di Muara Sungai Mrican. Pekalongan berkisar antara 0,002 – 0,817 µmol/L; yang membentuk pola konvergen di beberapa titik stasiun, dengan nilai yang cenderung tinggi pada daerah muara, dan menurun pada perairan pantai menuju laut. Korelasi fosfat menunjukkan hubungan positif dengan suhu (r = 0,433) yang menunjukkan bahwa semakin tinggi kandungan fosfat, semakin tinggi pula suhu air, namun berhubungan sebaliknya dengan salinitas (r = -0,819); pH (r = -0,715); dan DO (r = -0,022).
Modelling Migratory Pinch Points and Connectivity of Pygmy Blue Whale Using Circuit Theory: A Case Study of Savu Sea, Indonesia Jihadi, Muhammad Shulhan; Zainuri, Muhammad; Goff, Virginia Andrews-; Widiaratih, Rikha; Kunarso, Kunarso; Indrayanti, Elis
ILMU KELAUTAN: Indonesian Journal of Marine Sciences Vol 30, No 2 (2025): Ilmu Kelautan
Publisher : Marine Science Department Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/ik.ijms.30.2.174-182

Abstract

Blue whale and their subspecies is an endangered whale species that needs to be conserved by protecting their important habitat and migration corridor. Research about designing and modelling blue whale habitat for marine protected area has been done many times. However, incorporation of connectivity in marine protected areas design and management has been limited due to the complexity of methods used to model connectivity, therefore the implementation among practitioners is inconsistent. An alternative method to model connectivity of pygmy blue whale habitat is discussed through a combination of maximum entropy model and circuit theory. The habitat suitability models were made using satellite-tagged pygmy blue whale data (2012-2016) and oceanographic variables, such as sea surface temperature, chlorophyll, salinity, bathymetry, and seafloor geomorphology for four season that is March-April-May (MAM), June-July-August (JJA), September-October-November (SON), and December-January-February (DJF). The habitat suitability model shows different importance of environmental variables in their preference of habitat in each season, with distance from slope as the most influential parameter during the migration season (54.4% for MAM, 37.8% for SON), mean climatological chlorophyll during winter (31%), and mean climatological sea surface temperature during summer (54.7%). Habitat suitability result were then used to model connectivity, assuming that the whales migrate during MAM and SON. The migration model from Omniscape showed some pinch point, such as Sumba-Sape strait, Alor strait, Rote strait, Ombai strait. These pinch points can be seen as corridors with high potential of pygmy blue whale migration or high connectivity, therefore this area could become priority for conservation.
Sebaran Nitrat dan Ammonium di Wilayah Mangrove Mojo, Kabupaten Pemalang Parry, Markus Julio; Zainuri, Muhammad; Indrayanti, Elis; Lukman, Annisa Aulia; Jihadi, Muhammad Shulhan; Wahyuningsih, Candra
Indonesian Journal of Oceanography Vol 7, No 3 (2025): Indonesian Journal of Oceanography
Publisher : University of Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/ijoce.v7i3.26529

Abstract

Wilayah Mojo terletak di pantai utara Pulau Jawa tepatnya di Kabupaten Pemalang, yang merupakan daerah potensial dan memiliki  kawasan mangrove strategis yang berperan penting dalam ekowisata, produksi tambak, dan keseimbangan ekosistem pesisir. Di tengah tingginya aktivitas antropogenik seperti industri, pelabuhan, pemukiman, dan pertanian yang berdampak pada peningkatan konsentrasi nutrien, penelitian ini penting untuk dilakukan dengan tujuan mengidentifikasi konsentrasi dan sebaran horizontal nitrat dan ammonium sebagai indikator kualitas perairan. Sampel diambil dari 14 stasiun yang mewakili empat daerah yaitu laut, pantai, sungai, dan laguna. Nitrat dianalisa dengan metode reduksi cadmium (SNI 6989.79:2011) menggunakan spektrofotometer UV-Vis dengan panjang gelombang 543 nm. Analisa ammonium dengan metode oksidasi (SNI 06-6989.30-2005) menggunakan spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang 640 nm. Hasil penelitian menunjukkan konsentrasi tertinggi berada pada daerah sungai yaitu nitrat dengan kisaran nilai antara 0,355–1,608 mg/L dan ammonium dengan kisaran nilai antara 0,029–0,056 mg/L, dan secara perlahan mengalami penurunan ke arah laut mengikuti pola arus. Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi masukan dalam penentuan strategi pengelolaan perairan yang efektif dan berkelanjutan guna mengantisipasi gangguan pada kualitas perairan, menjaga kelestarian ekosistem mangrove dan mendukung kesejahteraan masyarakat pesisir.
Co-Authors A Aziz Alfani Aditya Dendy Pratama Agus Trianto Alam, Mikala Faza Alfi Satriadi Althaf Zhafran Haidar Amalya, Afroh Amar, Fahri Ambariyanto Ambariyanto Andhita, Laviola Reycha Fitri Andi Dwi Pramulya Anindya Wirasatriya Anugerah Cahyo Yudianto Argian Nisyar Amirullah Aris Ismanto Ayu Charismawaty Ayuk Milasari Azis Rifai Aziz Rifai Aziz Rifai Azizah, Mila Amelia Nur Baskoro Rochaddi Bayu Munandar Bhagooli, Ranjeet Dayat Afrianto, Dayat Denny Nugroho Sugianto Dhany Ajiperwata Diah P Wijayanti Diah Permata W Diah Permata Wijayanti Diah Permata Wijayanti Diah Permata Wijayanti Dwi Haryanti, Dwi Dwi Haryo Ismunarti Dwi Haryo Ismunarti Dwi Haryo Ismunarti Endianto Arief Prabowo Fajar Purnomo Farid Muldiyatno Fie'ulya Yusro Ramadlanie Gentur Handoyo Gentur Handoyo Gentur Handoyo Gerdha Muhamad Yogaswara, Gerdha Muhamad Goff, Virginia Andrews- Haidar, Althaf Zhafran Hariadi Hariadi Hariyadi Hariyadi Hendry Siagian Hendry Syahputra Ropinus Siagian Hendry Syahputra Ropinus Siagian Herni Cahayani Sidabutar Heryoso Setiyono Heryoso Setiyono Indra Budi Prasetyawan Indra Budi Prasetyawan Intan Meilistya R. R Irene Ulsadriatny Jarot Marwoto Jejen Jenhar Hidayat Jihadi, Muhammad Shulhan Khalida Khadija Khairullah Kidung Baskara Widhi Komang Mustiawan Komaria Fahmi Krisna, Heru Nur Kunarso Kunarso Lilik Maslukah Lisa Khumaeroh Ludy Cahya Permadi, Ludy Cahya Lukman, Annisa Aulia Lusi Swastika Dewi Maria Kurniawati Lena Liwun Metrio Swandiko Mochamad Iqbal Herwata Putra, Mochamad Iqbal Muh Yusuf Muh Yusuf Muh. Yusuf Muhammad Zainuri Muhammad Zainuri Muslim Muslim Nico Tri Wibowo Nugroho Agus D Nugroho Priyo Cahyanto Osen Faber Romario Tampubolon Parry, Markus Julio Petrus Subardjo Prastiwi, Fatiha Hening Pratiwi, Nadien Purwanto Purwanto Purwanto Purwanto Rachmawatie, Rifka Pramesti Asa Rahardjo Djati Rahmalia, Fahri Rahmat Yolansyah Putra Restu Wardani Restu Wardani Restu Wardani Retno Hartati Rifka Pramesti Asa Rachmawatie Rikha Widiaratih Riyanti Maharani Ilyas Sabila, Anis Yasmin Safitri Dwi Rahayu Sagita Difa Wardhani Salsabila Salsabila Samudera Adi Bramastya Shastya Addienda Puspitasari Sri Sedjati Sri Yulina Wulandari Stephanus Budiono Subagiyo Subagiyo Sugeng Widada Talitha Rahma Damayanti Tarhadi Tarhadi Tarigan, Ariyo Imanuel Taufix Rudy Pratama Wahyu Budi Setyawan Wahyuningsih, Candra Wandi Febrian Asri Warsito Atmodjo Widiaratih, Rikha Widodo S Pranowo Widodo S Pranowo Widodo S. Pranowo Widodo Setiyo Pranowo Wita Melisa Yasir, Moh. Yoga Adhiatma Yuyun Kurnia Sari