Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

BUDIDAYA TANAMAN SELADA (Lactuca sativa L.) DI MEDIA TAILING PASCA TAMBANG TIMAH DENGAN PERLAKUAN LEBAR SUMBU IRIGASI SISTEM GROWICK Lusty Febrianti; Ismed Inonu; Tri Lestari
J-PEN Borneo : Jurnal Ilmu Pertanian Vol 5, No 2 (2022)
Publisher : FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35334/jpen.v5i2.2974

Abstract

Sistem irigasi growick merupakan sistem irigasi yang berada di bawah tanah dengan prinsip kapilaritas. Penggunaan lebar sumbu dalam sistem growick mampu memenuhi kebutuhan air di media tailing pasca tambang timah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lebar sumbu terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman selada di media tailing pasca tambang timah dengan menggunakan media irigasi growick. Penelitian   dilaksanakan pada bulan Maret hingga Juni 2021. Tempat Penelitian di Kebun Percobaan dan Penelitian, Fakultas Pertanian Perikanan dan Biologi, Universitas Bangka Belitung. Penelitian dilakukan menggunakan metode eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 5 taraf perlakuan. Perlakuan terdiri atas penyiraman secara langsung (kontrol), lebar sumbu 0,5 cm, lebar sumbu 1,5 cm, lebar sumbu 2,5 cm, dan lebar sumbu 3,5 cm. Lebar sumbu berpengaruh sangat nyata terhadap parameter tinggi tanaman dan volume air yang digunakan, serta berpengaruh nyata terhadap parameter bobot basah akar. Lebar sumbu dengan sistem irigasi growick di media tailing cenderung memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan pada parameter tinggi tanaman dan bobot basah akar, dan tidak memberikan pengaruh terhadap hasil tanaman selada. Pertumbuhan dan hasil tanaman selada pada perlakuan lebar sumbu 0,5 cm cenderung lebih baik daripada perlakuan lebar sumbu lainnya di media tailing pasca tambang timah dengan menggunakan sistem irigasi growick. Kata kunci : Kapilaritas, Lebar Sumbu, Sistem Irigasi Growick, Tailing 
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI USAHA PEMBIBITAN TANAMAN MENUJU DESA JADA BAHRIN SEBAGAI SENTRA PRODUKSI BIBIT TANAMAN PERKEBUNAN DAN BUAH DI PROVINSI BANGKA BELITUNG Ismed Inonu; Kartika Kartika; Muntoro Muntoro; Yudi Sapta Pranoto
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Bangka Belitung Vol 1 No 1 (2014): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Bangka Belitung
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33019/jpu.v1i1.3367

Abstract

KKN-PPM entitled "Community Empowerment Through Plant Nursery Business Towards Jada Bahrin Village As A Center For Plantation And Fruit Seedling Production In The Province Of Bangka Belitung Islands" aims to increase students' concern and empathy for the problems of weak economic communities, especially farmers around the Universitas Bangka Belitung Campus so that there are changes in the behavior of students, farmers and farm families that are intended to be developed by the KKN PPM program. In addition, KKN PPM aims to overcome the problem of farmers' low income through community empowerment by becoming seed producers, and compiling KKN-PPM work plans that can achieve the objectives of KKN-PPM implementation as mentioned in numbers 1 and 2 above and get funding partners to support the sustainability of the business of developing Jada Bahrin Village as a seed production center. The target outcomes of the KKN-PPM program are: 1) the establishment of Jada Bahrin Village as a seedling production center for plantation and fruit crops in Bangka Belitung Islands Province, 2) at least 50 farmers and farmer families can become seedling breeders who have the knowledge and skills of vegetative plant propagation, such as grafting, grafting, grafting, and grafting, 3) the production of superior seeds of pepper, rubber, white longan, and citrus from vegetative propagation that are ready to be marketed, 4) a number of cadres have been formed for the formation of seed breeder farmer groups, which will then spearhead the formation of groups, and 5) a synergistic partnership has been established between farmers, NGOs, universities, and SOEs in order to empower the community through KKN PPM. Efforts are made through training in plant propagation techniques, construction of facilities and infrastructure, and empowerment of seedling breeder farmer groups. In the first year of KKN PPM, training on plant propagation techniques will first be conducted for a number of farmers, from the construction of mother gardens to the seed/seedling certification process. In order for the strategy to develop a plant nursery center to be achieved and sustainable, cooperation with relevant partner institutions, namely the Yayasan Bergema Emas Penghijau Lingkungan, and the Merawang Agricultural Extension Agency (BPP), will be conducted. Activities consisted of student debriefing, vegetative plant propagation training for farmers, and managerial training to strengthen farmer groups. As a result of the KKN PPM activities, 17 farmers were categorized as skilled in vegetative plant propagation, two farmer groups were formed, and a group garden for plant propagation was successfully established. These three achievements are the first step for the next stage to make Jada Bahrin Village the center of fruit and plantation seedling production in Bangka Belitung Islands Province.
Hubungan Penerapan GAP dan GHP dengan Mutu Lada Putih (Piper nigrum L.) di Kabupaten Bangka Anjani, Nikmah Ceusaria; Kusmiadi, Riwan; Inonu, Ismed
Agrikultura Vol 34, No 3 (2023): Desember, 2023
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/agrikultura.v34i3.43151

Abstract

Penerapan Good Agricultural Practices (GAP) dan Good Handling Practices (GHP) dalam produksi komoditas pertanian merupakan hal yang sangat penting untuk meningkatkan daya saing produk pertanian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan GAP dan GHP lada, mutu lada petani, dan mengetahui hubungan GAP dan GHP dengan mutu lada putih di Kabupaten Bangka. Penelitian dilakukan pada Februari – Juni 2021. Metode yang digunakan adalah melakukan survei terhadap 30 petani dan pengujian mutu lada petani di Laboratorium. Analisis data menggunakan regresi linear berganda dan korelasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan GAP oleh petani untuk variabel pembibitan, pemeliharaan dan pemanenan baik, variabel pengendalian hama dan penyakit buruk. GHP yang diterapkan oleh petani pada tiap variabel telah dilakukan dengan baik. Mutu lada putih di Kabupaten Bangka termasuk rendah karena lada petani belum memenuhi SNI sebanyak 83.3%, lada dengan mutu II sebanyak 16.67% dan tidak terdapat lada petani yang memenuhi mutu I. Persamaan regresi pada GAP menunjukkan bahwa kegiatan pemanenan memberikan pengaruh paling besar terhadap mutu lada dan nilai korelasi sebesar +0.563 yaitu korelasi sedang. Persamaan regresi pada GHP menunjukkan kegiatan panen dan penanganan buah lada memberikan pengaruh paling besar pada mutu lada dengan nilai korelasi sebesar +0.325 yaitu korelasi lemah. Kegiatan GAP mempunyai pengaruh lebih besar dibandingkan GHP terhadap mutu lada.
PENGARUH KONSENTRASI PUPUK ORGANIK CAIR BULU AYAM TERHADAP STATUS HARA NITROGEN DAN PERTUMBUHAN TANAMAN PAKCOY (Brassica rapa L.) DENGAN HIDROPONIK SISTEM SUMBU Purtiwi, Nima; Inonu, Ismed; Prayoga, Gigih Ibnu
Enviagro: Jurnal Pertanian dan Lingkungan Vol 9 No 1 (2023): Enviagro: Jurnal Pertanian dan Lingkungan
Publisher : Program Studi Magister Ilmu Pertanian, Fakultas Pertanian, Fakultas Pertanian, Perikanan dan Biologi Universitas Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33019/enviagro.v9i1.4275

Abstract

Budidaya tanaman menggunakan teknologi hidroponik semakin berkembang seiring dengan menurunnya luas lahan pertanian setiap tahun karena banyak dialihfungsikan. Kekurangan budidaya secara hidroponik yaitu harga nutrisi yang relatif mahal dan penggunaan bahan kimia pada larutan nutrisi. Upaya yang dapat dilakukan yaitu dengan pemanfaatan limbah bulu ayam menjadi pupuk organik cair sebagai pengganti nutrisi anorganik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian berbagai konsentrasi pupuk organik cair limbah bulu ayam terhadap status hara nitrogen (N) dan pertumbuhan tanaman pakcoy pada hidroponik sistem sumbu. Penelitian ini dilaksanakan pada November 2019 sampai April 2020 di Kebun Percobaan dan Penelitian fakultas Pertanian, Perikanan, dan Biologi. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 6 kali ulangan dan 4 taraf perlakuan yaitu K0 (AB Mix 100%), K1 (POC 90%), K2 (POC 70%), dan K3 (POC 50%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi Pupuk Organik Cair bulu ayam, jumlah Ntotal dalam jaringan tanaman semakin meningkat. Pemberian pupuk organik cair memberikan pengaruh pertumbuhan tanaman pakcoy. Perlakuan konsentrasi POC 50% menghasilkan pertumbuhan tanaman pakcoy yang terbaik namun lebih rendah dibandingkan dengan AB Mix.
Visual Daun dan Identifikasi Hara Mikro pada Tanaman Lada dengan Kriteria Pertumbuhan Baik Irman; Nyayu Siti Khodijah; Ismed Inonu; Muntoro; Iwan Setiawan
Jurnal Galung Tropika Vol 13 No 1 (2024)
Publisher : Fakultas Pertanian, Peternakan dan Perikanan Universitas Muhammadiyah Parepare

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31850/jgt.v13i1.1162

Abstract

Fertility and continuity of results are needed in pepper cultivation, so the right compatibility of nutrients is needed. Micronutrient observations are often not carried out regularly and tend to lag behind macronutrients, even though they are equally essential. Symptoms will be visible visually on the leaves and it is important to know that identifying nutrient symptoms is important. The leaf samples were represented by 20 old leaves and 20 young leaves which were observed visually by comparing them based on the nutrient symptom table, then the micronutrients of the young leaf tissue were analyzed. Based on the visuals of the leaves, symptoms of micronutrients were found dominantly found in young leaves. The diagnosis results based on visual symptoms were that pepper plants with the criteria for healthy growth still found symptoms of Fe deficiency in the form of yellowing in young leaves and also in old leaves, symptoms of Zn toxicity in the form of chlorosis between the leaves. young and Kahat B which shows that there are several young leaves which are also darker in color than normal young leaves. Based on analysis of the micro nutrient content found in young leaf tissue, the content of Cu, available Fe, Mn, Zn, B, Mo is below 100 ppm (100 mg/Kg), this figure shows that it is still in the low category.