Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

FUNCTIONING DISCOURSE MARKERS TO CONSTRUCT A SOCIAL SITUATION IN SPEECH Jayantini, I Gusti Agung Sri Rwa; Juniartha, I Wayan; Aditana, I Kadek Arya; Umbas, Ronald; Suwastini, Ni Komang Arie
LiNGUA: Jurnal Ilmu Bahasa dan Sastra Vol 16, No 2 (2021): LiNGUA
Publisher : Laboratorium Informasi & Publikasi Fakultas Humaniora UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18860/ling.v16i2.12225

Abstract

This study relates the discussion of discourse markers to their functions from a social context. It aims to identify discourse markers and analyze their function to construct a social situation in Steve Jobs’ speech delivered at Stanford Commencement Address. To analyze the data in this study, the researchers used a qualitative descriptive method. This study showed that the dominant discourse markers used were connective, followed by cause result, temporal adverb, and marker of response, respectively, in which the last marker was the least used. Furthermore, all discourse markers functioned to gain coherent message delivery in the speech by considering the “setting and scene," "participants," "ends,” “act sequence,” “key,” “instrumentalities,” “norms of interaction,” and “genre,” all of which were shortened in the acronym of “speaking.”  Finally, based on its social situation, the present study is expected to broaden the understanding of discourse markers in a particular text.
Paradoks dalam Antologi Puisi Rupi Kaur “The Sun and Her Flowers” I Gusti Agung Sri Rwa Jayantini; Ronald Umbas; Ni Nyoman Ayu Dewi Lestari
Wanastra: Jurnal Bahasa dan Sastra Vol 12, No 2 (2020): September
Publisher : LPPM Universitas Bina Sarana Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31294/w.v12i2.8591

Abstract

Sebagai salah satu genre karya sastra, puisi menjadi representasi universal yang menguatkan komunikasi antarindividu melalui gaya bahasa yang digunakan oleh sang penyair. Penggambaran suasana bertentangan yang dapat dicapai melalui paradoks membuat puisi mampu memacu daya analitis pembaca karena mereka harus mengulik makna dibalik pernyataan yang kontradiktif. Penelitian ini ditujukan untuk mengidentifikasi paradoks dan cara pengungkapannya dalam kumpulan puisi ”The Sun and Her Flowers” karya penyair yang terkenal di media sosial Instagram, Rupi Kaur. Analisis didasarkan pada fitur khas paradoks dari Morner dan Rausch (1991). Penelitian kualitatif berupa analisis konten (content analysis) ini dilakukan dengan pendekatan stilistika melalui langkah interpretasi puisi (Griffith, 2010). Hasil penelitian menunjukkan bahwa paradoks yang ditemukan bersifat retorik dengan dua cara interpretasi untuk memahami hubungan kontradiktif yang terjadi yaitu (1) paradoks yang diungkapkan melalui diksi dan (2) paradoks yang disampaikan melalui deskripsi paradoksal. Tujuan penggambaran suasana melalui gaya bahasa paradoks lebih dari sekadar membangun interpretasi. Paradoks dalam puisi memancing pemikiran kritis pembaca yang menginterpretasi makna di balik proposisi bertentangan.Kata kunci: paradoks, diksi, deskripsi paradoksal
Narasi keseimbangan di Bali dalam novel Eat Pray Love karya Elizabeth Gilbert I Gusti Agung Sri Rwa Jayantini; Ronald Umbas; Ni Komang Arie Suwastini
KEMBARA: Jurnal Keilmuan Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol. 7 No. 2 (2021): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/kembara.v7i2.17178

Abstract

Eat Pray Love adalah salah satu novel laris yang mempunyai ciri kuat dalam hal penggunaan latar tempat. Unsur ini sangat jelas memengaruhi alur cerita. Pulau dewata, Bali, menjadi tempat merepresentasikan kata “love” pada judul novel. Cinta yang ditemukan di Bali dapat diinterpretasi sebagai upaya pencarian keseimbangan (the pursuit of balance) yang tegas dinyatakan dalam 36 episode terakhir novel Eat Pray Love. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi struktur naratif dari keseimbangan yang terbangun dalam cerita. Metode kajian tekstual dipadukan dengan analisis diksi dari Keraf dan prinsip keseimbangan hidup berdasar perspektif Tri Hita karana yang memandang kebahagiaan manusia tercipta dari keseimbangan relasi manusia dengan Tuhan, antarmanusia, dan alam. Penelitian ini menemukan bahwa narasi keseimbangan di Bali dalam novel Eat Pray Love adalah (1) keseimbangan hubungan dengan Tuhan, (2) keseimbangan hubungan antarmanusia, dan (3) keseimbangan hubungan dengan alam. Ketiga keseimbangan dinarasikan secara dominan melalui dua cara. Pertama, diksi berupa kata umum, kata khusus yang memiliki daya sugesti, dan kata abstrak untuk menunjukkan konsep yang hidup dalam pikiran. Kedua, narasi ekspositoris dan sugestif menunjukkan gambaran pencarian keseimbangan di Bali dalam kerangka Tri Hita Karana agar hidup menjadi harmonis. Implikasi penelitian ini adalah bahwa identifikasi suatu nilai dalam novel dapat dilihat dari diksi dan narasi, baik secara ekspositoris dengan pernyataan eksplisit dan narasi sugestif dengan penyampaian secara implisit. Hasil identifikasi dalam penelitian ini dapat menjadi bahan perenungan bagi pembaca sehingga karya sastra bisa berkontribusi dalam memberi pemahaman tentang nilai filosofis yang tumbuh di masyarakat.
Photography Terms In Understanding Exposure And Their Translations Ronald Umbas
Linguistika: Buletin Ilmiah Program Magister Linguistik Universitas Udayana Vol 24 No 1 (2017): Maret
Publisher : Program Magister Linguistik Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (307.166 KB)

Abstract

This article aims to analyze the translation procedures adopted in translating photography terms from English into Indonesian. The data were taken from the book entitled Understanding Photography (Peterson, 2010) and its Indonesian version Pintar Eksposur (Andwiani, 2013). The data in this qualitative research were collected using note-taking technique. The analyzed data were presented informally and formally. The theory used to analyze the problems and what procedures were applied in translating photography terms from English into Indonesians and why those procedures were applied were the theory and procedures proposed by Newmark (1988) who presented eighteen translation procedures. There were five translation procedures applied in translating the photography terms including the literal, transference, naturalization, functional equivalent, and couplet procedures.
DIKSI MAJAS OKSIMORON DAN TERJEMAHANNYA DALAM ANTOLOGI PUISI “TIDAK ADA NEW YORK HARI INI” I Gusti Agung Sri Rwa Jayantini; Ronald Umbas
LITERA Vol 17, No 3: LITERA NOVEMBER 2018
Publisher : Faculty of Languages and Arts, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/ltr.v17i3.20438

Abstract

Karya sastra dan penerjemahan mempunyai peran penting dalam perkembangan bahasa. Cara berekspresi dengan menggunakan diksi dalam karya sastra, khususnya puisi dan terjemahannya memberi peluang bagi pengayaan kosa kata dan pendalaman makna. Penelitian ini merupakan kajian penerjemahan puisi yang berfokus pada diksi majas oksimoron. Analisis ditujukan untuk mengetahui jenis antonim dan strategi  penerjemahan diksi bertentangan pada antologi puisi “Tidak ada New York Hari Ini” dan terjemahannya dalam bahasa Inggris. Metode kualitatif diterapkan dengan melakukan pengamatan (observation) dan analisis isi (content analysis) untuk mencermati diksi yang menciptakan nuansa bertentangan. Ada dua hal utama yang menjadi hasil penelitian ini. Pertama, diksi majas oksimoron dapat berupa (a) oposisi kembar yakni pertentangan mutlak dari dua leksikon, (b) gradual yakni leksikon bertentangan yang menunjukkan gradasi terukur, dan (c) relasional yakni oposisi yang memiliki kaitan hirarkis. Kedua, strategi penerjemahan secara harfiah dan harfiah-makna. Secara harfiah, penerjemahan dilakukan dengan padanan yang makna leksikalnya sesuai, sedangkan secara harfiah-makna penerjemahan dilakukan dengan menggunakan padanan alternatif untuk memberi kesan lebih estetis dan puitis. Kata Kunci: diksi, oksimoron, strategi penerjemahan, penerjemahan puisi DICTIONS OF OXYMORONIC EXPRESSION AND  THEIR TRANSLATION IN THE POEM ANTHOLOGY “TIDAK ADA NEW YORK HARI INI”AbstractLiterary works and translation play a significant role in language development. The expression realized through dictions in literary works, particularly as found in a poem can encourage the enrichment of vocabulary and the exploration of meaning. This is a poetry translation study that is focused on dictions of oxymoronic expressions. It aims at investigating the types of antonym and strategies used to translate the dictions selected to represent the opposite atmosphere in the poem anthology “Tidak ada New York Hari Ini” and its translation in English. This study utilized qualitative method that was applied through close observation and content analysis on the dictions, which were chosen to create a contradictory situation. Two significant results were found in this study. First, this study showed that the dictions of oxymoronic expressions were classified into binary, gradable and relational antonyms. Binary opposition constitutes the oppositeness that cannot be measured. Gradable antonym is the word pairs whose meaning is possibly graded. Relational antonym is shown in the pairs of words that are related to each other through converse relations. Second, two translation strategies – literal translation and literal-meaning translation – were applied in translating the antonyms representing oxymoronic expressions.  Literal translation was shown by the choice of utilizing established equivalent in the translation whose meaning is very close to the source language. Meanwhile, literal-meaning was applied to establish idiomatic translation through the utilization of alternative equivalents that were meant to give more aesthetic and poetic impressions. Keywords: diction, oxymoron, strategies of translation, poetry translation
Diction and Message Logic in the Podcast of Deddy Corbuzier in Episode "Malih, Pesan Pedas Tuk Ade Londok" Ronald Umbas; I Gusti Agung Sri Rwa Jayantini
RETORIKA: Jurnal Ilmu Bahasa Vol. 7 No. 1 (2021): April
Publisher : Magister of Linguistic, Postgraduated Program, Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (399.368 KB) | DOI: 10.22225/jr.7.1.2902.50-57

Abstract

This study aims to identify diction which is related to message logic in communicating on social media. The identification is carried out based on Deddy Corbuzier’s podcast that is aired on YouTube. The analysis of diction is an interesting study when, as one of the reasons, it is related to the efforts to effectively convey messages that are beneficial to a society. This study combines the concept of diction and Message Logic Theory, particularly "message design logic." The method applied is observation on the data source in the form of a video recording with note-taking techniques by which identification, classification and data reduction could be carried out. There are two main results in this study. First, the diction includes general words consisting of graded words and abstract words, and particular words consisting of proper names and the words that have suggestive power. Second, the dominant message logic that appears in Deddy Corbuzier's podcast episode "Malih, Pesan Pedas Tuk Ade Londok” (Malih, Sharp Message for Ade Londok) is expressive logic and rhetorical logic. The implication of this research on diction and communication logic is a description of the importance of choosing the right words in public spaces. This study also recommends other researchers to do further researches by using more speech data so that public communication patterns can be mapped better.
IMPLEMENTASI PERATURAN PRESIDEN NOMOR 16 TAHUN 2018 TENTANG PENGADAAN BARANG DAN JASA PEMERINTAH Suarsana I Komang; Sugiantiningsih Agung; Ronald Umbas
Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Vol. 34 No. 2 (2020): Juli-Desember 2020
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Sosial Politik Wira Bhakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The Government of the Republic of Indonesia has done efforts to make the process of procuring goods and services free from corruption, collusion and nepotism. The Presidential Regulation Number 16 of 2018, which emphasizes the process based on information technology, aims at providing the right goods and services for every money spent. This is measured based on quality, quantity, time, cost, location, and provider. This process hopefully results in a Center of Excellent (COE), which is a sign of a good organization. The implementation of Presidential Regulation Number 16 of 2018 at Bureau of Goods and Services Procurement for the Regional Secretariat of Bali Province was observed with the theory of successful implementation of George Edward III. Policy implementation was measured with four indicators; disposition, communication, resources, and bureaucratic structures. The procedure must be efficient, effective, transparent, competitive, open, non-discriminatory and accountable. The method used in this study was qualitative research. The data collection technique was done by interviewing, observing and documenting. The data analysis techniques used were data reduction, data presentation and data verification. The results showed that there was one indicator that was less supportive, which was indicator of resources, either Human Resources (HR) or financial resources. It is expected that professionalism of Human Resources (HR) in this bureau could be improved. Financial resources could hopefully support this improvement, so that the Presidential Regulation can optimally be implemented. In the end, the vision of The Provincial Government of Bali, Nangun Sad Kerthi Loka Bali, could be realized.   Pemerintahh Republik Indonesia telah melakukan berbagai upaya untuk mewujudkan proses pengadaan barang dan jasa yang bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN). Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 yang menitikberatkan pada pengadaan barang dan jasa berbasiskan teknologi informasi, bertujuan menghasilkan penyediaan tersebut sesuai setiap uang yang dibelanjakan. Hal ini berdasarkan aspek kualitas, jumlah, waktu, biaya, lokasi, dan penyedia (value for money). Proses ini diharapkan menjadi Center Of Excellent (COE) yang merupakan kematangan kelembagaan Unit Kerja Pengadaan Barang/Jasa (UKPBJ). Implementasi Peraturan Presiden pada Biro Pengadaan Barang/Jasa Sekretariat Daerah Provinsi Bali diamati berdasarkan teori keberhasilan implementasi menurut George Edward III. Implementasi kebijakan diukur dari empat indikator yaitu; disposisi, komunikasi, sumber daya, dan struktur birokrasi yang dikorelasikan dengan prinsip-prinsip pengadaan barang dan jasa yang terkandung di dalam Perpres tersebut yaitu; efesien, efektif, transparan, bersaing, terbuka, adil dan akuntabel. Metode penelitian ini adalah kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data dan verifikasi data. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada satu indikator yang kurang mendukung yaitu indikator sumber daya, baik Sumber Daya Manusia (SDM) maupun sumber daya finansial. Profesionalisme Sumber Daya Manusia (SDM) di Biro Pengadaan Barang/Jasa Sekretariat Daerah Provinsi Bali diharapkan menjadi lebih baik. Sumber daya finansial diharapkan dapat mendukung pembentukan Sumber Daya Manusia (SDM), sehingga keberhasilan implementasi Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018, dapat secara maksimal untuk mencapai tujuan yang telah dicanangkan guna mendukung visi misi dari Pemerintah Provinsi Bali yakni Nangun Sad Kerthi Loka Bali.
PENGARUH KUALIFIKASI PENDIDIKAN TERHADAP PENEMPATAN KERJA APARATUR SIPIL NEGARA (ASN) Fatmawati Mujiati; Sugiantiningsih Agung; Ronald Umbas
Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Vol. 35 No. 1 (2021): Januari-Juni 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Sosial Politik Wira Bhakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52318/jisip.2021.v35.1.3

Abstract

Effective and efficient governance is demanded in this competitive globalization era. Work performance of bureaucrats that still does not meet people’s expectation is still experienced by the people. That problem can be reduced by  the implementation of the ministerial regulation on civil servants and bureaucratic reform number:Kep/33/M.PAN/7/2011. It regulates the placement of civil servants and has been applied by the Office for Housing Facilities Bali Province. Its bureaucrats were placed in the positions according to their knowledge, educational background, and expertise and skills so that they work and serve the people better. The writer used perspctective qualitative approach to identify the phenomenon.  Primary and secondary data were collected through observation and interview, and analysed with interactive data analysis technique (Miles, Hubernam, and Saldana 2014). Based on the analysis, it can be concluded that the indicators that were used to assign a civil servant in a certain position in this office were knowledge, skills, and expertise.
ANALISIS KUALITAS PELAYANAN ADMINISTRASI TERHADAP KEPUASAN MAHASISWA JURUSAN KEBIDANAN POLTEKKES KEMENKES DENPASAR I Nyoman Galung Aryawan; I Nengah Merta; Ronald Umbas
Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Vol. 36 No. 1 (2022): Januari-Juni 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Sosial Politik Wira Bhakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52318/jisip.2022.v36.1.5

Abstract

Sebagai salah satu perguruan tinggi yang bertujuan mencetak sumber daya manusia yang berkualitas dan memiliki daya saing unggul khususnya di bidang ilmu kebidanan, Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Denpasar sudah seharusnya memberikan pelayanan administrasi yang berkualitas sebagai salah satu penunjang tercapainya tujuan tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis faktor yang paling dominan untuk membentuk tingkat kepuasan mahasiswa tentang kualitas pelayanan administrasi Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Denpasar. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 318 orang mahasiswa Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Denpasar. Dengan menggunakan rumus Slovin maka didapat 76 orang mahasiswa sebagai sampel yang ditentukan dengan propotionate stratified random sampling. Metode pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, studi pustaka, dokumentasi, dan kuesioner. Data dianalisis dan diolah menggunakan analisis deskriptif kuantitatif untuk menilai kepuasan mahasiswa terhadap kualitas pelayanan administrasi Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Denpasar. Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa mahasiswa menyatakan puas terhadap kualitas pelayanan administrasi Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Denpasar pada dimensi bukti langsung (tangible), mahasiswa menyatakan puas terhadap kualitas pelayanan administrasi Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Denpasar pada dimensi kehandalan (reliability), mahasiswa menyatakan puas terhadap kualitas pelayanan administrasi Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Denpasar pada dimensi daya tanggap (responsiveness), mahasiswa menyatakan puas terhadap kualitas pelayanan administrasi Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Denpasar pada dimensi jaminan, mahasiswa menyatakan puas terhadap kualitas pelayanan administrasi Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Denpasar pada dimensi empati.
EKSPRESI PUITIK DALAM ANTOLOGI PUISI DWIBAHASA M.AAN MANSYUR: KAJIAN TERJEMAHAN PUISI I Gusti Agung Sri Rwa Jayantini; Ronald Umbas; Ni Komang Arie Suwastini; Putu Desi Anggerina Hikmaharyanti
Kajian Linguistik dan Sastra Vol 7, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1304.892 KB) | DOI: 10.23917/kls.v7i1.14077

Abstract

Poetic expression in poetry of different languages is an interesting study because this literary work reflects not only the personal expression of the poet but also the world through diction and figurative language that carry certain moral messages. This study aims to reveal the translation of comparative and contradictory figurative languages which are used to convey poetic expressions found in the poems about love and the existence of a poem, which are understood by the poet, M.Aan Mansyur, in his bilingual poetry collection, "There is No New York Today." The method used in this research was a combination of content analysis and stylistic approach. The writer compared figurative language in two languages, Indonesian and English and the strategies applied to translate them. This study found that first, poetic expressions were expressed in three ways, namely (1) comparative figurative language represented by metaphors, (2) contradictory figurative language manifested through paradoxes, and (3) combinations of comparison and contradiction in one verse of poetry, and second, the translation strategies applied were literal translation and literal-meaning translation. These two findings are useful for exploring the use of comparative and contradictory figurative language as well as how to translate them so that the message is conveyed perfectly and the language style used by the translator is as beautiful as the poetry of the source language.