Claim Missing Document
Check
Articles

Found 31 Documents
Search

ANALISA TINGKAT KEHILANGAN AIR PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) TIRTA GALAHERANG KABUPATEN MEMPAWAH Arief Wahyudi; - Elvira; - Nurhayati
Jurnal Teknik Sipil Vol 15, No 2 (2015): JURNAL TEKNIK SIPIL VOL 15 NO 2 EDISI DESEMBER 2015
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (175.529 KB) | DOI: 10.26418/jtst.v15i2.25631

Abstract

PDAM Tirta Galaherang Kabupaten Mempawah memiliki upaya untuk meningkatkan sistem penyediaan air minum. Salah satu upaya yang dapat dilakukan yaitu dengan menurunkan kehilangan air secara fisik. Persentase kehilangan air (Non Revenue Water) saat ini dalam sistem penyediaan air minum Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Galaherang adalah sebesar 49,7%. Hal tersebut tentunya sudah di bawah standar toleransi angka kebocoran air bersih PDAM secara nasional menurut Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 20/PRT/M/2006, yaitu kehilangan air maksimal 20%. Tentunya untuk mencapai target tersebut tidaklah mudah, karena pada kenyataannya analisis jumlah kebocoran fisik di sistem penyediaan air minum sulit untuk dilakukan. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisa, menyusun dan menetapkan strategi penurunan kehilangan air minum di sistem distribusi PDAM Tirta Galaherang Kabupaten Mempawah dengan melakukan analisis pada aspek teknis dengan menggunakan metode steptest yaitu teknik untuk mencari lokasi atau area dengan jumlah kehilangan air terbesar di dalam sebuah area. Cara ini lebih cepat dan efektif dalam menentukan area prioritas yang akan dicari titik bocornya. Steptest dilakukan dengan memasang flow meter portable pada pipa inlet untuk merekam aliran air. Kemudian valve di setiap ruas ditutup secara sistematik dan berurutan. Dengan metode ini, akan diketahui dengan pasti ruas mana yang terindikasi kehilangan airnya tertinggi. Hasil dari penelitian ini adalah menganalisis penurunan tingkat kebocoran dari 49,7% menjadi 43,61% dengan mencari kebocoran pada ruas zona yang telah ditentukan Kata kunci : Sistem distribusi, tingkat kebocoran pipa
STUDI POTENSI AIR BERSIH DI PERBUKITAN BAWANG KECAMATAN KUBU KABUPATEN KUBU RAYA Alfred Yonathan Diju; Henny Herawati; Rudi Sugiono Suyono; - Nurhayati
Jurnal Teknik Sipil Vol 18, No 1 (2018): JURNAL TEKNIK SIPIL EDISI JUNI 2018
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (323.843 KB) | DOI: 10.26418/jtst.v18i1.26404

Abstract

Masalah penyediaan air bersih saat ini menjadi permasalahan di kecamatan kubu khususnya di pedesaan sekitar pegungan bawang. Kebutuhan air bersih tiap tahun mengalami peningkatan sedangkan fasilitas pengelolaan air bersih masih sangat kurang ditambah lagi eksploitasi sumber air baku yang tidak memperhatikan kelestarian sumber air. Agar tidak terjadi kekurangan air, perlu menjaga dan melestarikan sumber air yang ada, efisiensi dalam penggunaan air dan pencarian alternative sumber baru. Dalam penelitian tesis ini, diidentifikasi beberapa sumber air baku yang potensial. Dari hasil data analisa prioritas dengan AHP didapat botot untuk Parung Batang Sungai 0,52 , Parung Cabang Runtuk 0,22 , Parung Air Terjun 0,18 , Parung Parit Godang 0,08. Standar kualitas mutu air yang dikerlurkan oleh lab untuk lokasi parung batang sungai memenuhi kualitas standar air bersih, sehingga berdasaran hasil penelitian merekomendasikan parung parit batang sungai sebagaia lokasi pengembangan insfrastruktur air bersih di pegunungan bawang kecamatan kubu. Kata kunci : Sumber Air Bersih dan AHP
ANALISIS MANAJEMEN LALU LINTAS PADA PERSIMPANGAN JALAN SULTAN HAMID II - JALAN TRITURA - JALAN YA’ M. SABRAN DI KOTA PONTIANAK - Sarpawi; Slamet Widodo; - Marsudi; - Nurhayati
Jurnal Teknik Sipil Vol 18, No 1 (2018): JURNAL TEKNIK SIPIL EDISI JUNI 2018
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (176.404 KB) | DOI: 10.26418/jtst.v18i1.29298

Abstract

Kemacetan adalah masalah utama pada jaringan transportasi darat khususnya jalan raya, terutama pada persimpangan dan penyempitan arus pada jembatan, pergerakan kendaraan pada tiap-tiap lengan simpang menimbulkan titik-titik konflik. Perilaku pengendara yang tidak mentaati aturan akan memperparah kemacetan. Simpang merupakan simpul dalam jaringan transportasi jalan raya dimana dua atau lebih ruas jalan bertemu. Metode Penelitian yang digunakan adalah metode survey dan metode analisis. Metode survey menggunakan teknik manual dalam pengambilan data di lapangan. Analisis tingkat pelayanan simpang menggunakan software PTV. Vissim 9.00-06 Student Version, dengan mengevaluasi tingkat pelayanan simpang pada jalan Sultan Hamid II, jalan Tritura, jalan Ya’ M. Sabran Kota Pontianak. Penggunaan simulasi lalu lintas dengan software PTV. Vissim 9.00-06 Student Version untuk dapat memprediksikan panjang antrian rata-rata, panjang antrian maksimum dan tundaan kendaraan. Analisis data pada kondisi existing tundaan kendaraan 61.19 detik, lavel of service F tingkat pelayan sangat buruk. Dari beberapa simulasi lampu lalu lintas tidak terlalu berpengaruh terhadap tingkat pelayanan simpang, dengan melakukan penambahan lajur pada kiri dan kanan jalan Ya’ M. Sabran dapat mengangkat tundaan kendaraan 32.81 detik tingkat pelayanan D. pelarangan seluruh kendaraan berat melintasi simpang jalan Sultan Hamid II, jalan Tritura, jalan Ya’ M. Sabran Kota Pontianak pada jam sibuk sore 16.00-18.00 wib. Tundaan kendaraan 27.41 detik masih D tetapi dengan nilai yang lebih baik Kata kunci : Software Vissim, Simpang, Tundaan
KAPASITAS TAMPUNG SALURAN DI DAERAH TANGKAPAN AIR PARIT DEMANG KOTA PONTIANAK Anugrah Henny Martyawati; - Nurhayati; Eko Yulianto
JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang Vol 6, No 3 (2019): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI DESEMBER 2019
Publisher : JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (676.041 KB) | DOI: 10.26418/jelast.v6i3.38928

Abstract

Parit Demang merupakan daerah tangkapan air (DTA) yang terletak di Kota Pontianak dengan penggunaan lahan sebagai kebun warga dan permukiman. Semakin bertambahnya pertumbuhan penduduk, maka kebutuhan rumah dan pangan akan  meningkat, sehingga    mengakibatkan alih  fungsi  lahan. Perubahan penggunaan lahan akan mempengaruhi fluktuasi debit aliran air pada saat musim kemarau dan musim hujan. Tujuan penelitian ini  adalah  menentukan kapasitas tampung saluran  pada  saat  debit  maksimum untuk mengatasi  aliran  limpasan.     Analisis  hidrologi  dan  hidrolika  pada  saluran  Parit  Demang  dilakukan berdasarkan data primer dan sekunder. Hasil pengamatan debit aliran di saluran yang dilakukan saat musim kemarau diperoleh sebesar 0,09 m3/detik. Debit rencana sebesar 1,654 m3/detik masih dapat ditampung saluran dengan kapasitas saluran eksisting sebesar 1,785 m3/detik. Kata Kunci: Debit Aliran, Kapasitas Saluran, Parit Demang, Kota Pontanak
PENENTUAN BULAN BASAH DAN BULAN KERING DI DAS SAMBAS - Aflahal; - Nurhayati; Azwa Nirmala
JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang Vol 7, No 3 (2020): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI DESEMBER 2020
Publisher : JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v7i3.42666

Abstract

Terjadinya pergantian musim secara terus menerus, sehingga ditemukan beberapa bulan yang tidak seharusnya mengalami musim kemarau, dan mengalami kurangnya kebutuhan air dibeberapa wilayah. Dampak dari sering mengalami kekeringan, banyak analisa yang di temukan untuk mengetahui bulan basah dan bulan kering untuk suatu wilayah yang akan di analisa. Lokasi yang akan dianalisa berada di DAS Sambas Kalimantan Barat Indonesia. DAS Sambas memiliki luas yaitu 7.463 km2 yang terbentang dari Kabupaten Sambas sampai  Kabupaten Bengkayang yang meliputi banyak statsiun hujan memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Dari hasil perhitungan klasifikasi kekeringan dengan menggunakan Theory of Run nilai basah lebih tinggi dari nilai kering, dengan perbandingan nilai selisih basah dan keringnya sangat kecil yaitu 3,62%, jadi di DAS Sambas dari tahun 1989-2018 tidak mengalami kekeringan, tetapi dengan selisih yang kecil  kemungkinan di DAS Sambas rawan terjadinya kekeringan. Tingkat kekeringan paling parah terdapat pada bulan Agustus di tahun 1994 dengan persentase 22%, sedangkan nilai basah tertinggi pada bulan Februari tahun 2016 dengan persentase 267 %.Kata kunci : Kekeringan, DAS Sambas
UJI KONSISTENSI DATA HUJAN DARI STASIUN HUJAN YANG BERPENGARUH DIWILAYAH KOTA PONTIANAK Dian Bela Paraga P; - Nurhayati; Eko Yulianto
JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang Vol 7, No 3 (2020): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI DESEMBER 2020
Publisher : JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v7i3.42661

Abstract

Beberapa stasiun hujan yang dekat dengan Kota Pontianak dan sekitarnya, sehingga  memiliki uji konsistensi yang berbeda di setiap stasiun hujan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui konsistensi  hujan di daerah pengaruh hujan di Kota Pontianak dan sekitarnya. Stasiun Hujan yang berpengaruh di wilayah kota Pontianak yaitu stasiun hujan Ambawang dan stasiun Hujan Pontianak-11. Data hujan dari stasiun yang ada di Kota Pontianak dan sekitarnya memiliki data curah hujan yang berbeda . Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui Konsistensi data hujan disetiap stasiun  hujan yang berpengaruh di Kota Pontianak dan sekitarny. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Konsistensi data curah hujan untuk stasiun hujan Ambawang dan stasiun hujan Pontianak-11 Berdasarkan analisis konsistensi  dengan menggunakan metode RAPS (Rescaled Adjusted Partial Sums) dimana metode berupa pendekatan analisis data yang dilakukan untuk menguji konsisten atau tidaknya data curah hujan diperoleh bahwa curah hujan atau data hujan yang berpengaruh di wilayah kota Pontianak yaitu Stasiun hujan  Ambawang dan stasiun hujan Pontianak-11 adalah konsisten dan Homogen. Luas Pengaruh stasiun Hujan Ambawang 161222,86 ha dan stasiun hujan Pontianak-11 25361,353 ha.Kata kunci : Curah Hujan, Data Hujan, Kota Pontianak.
POLA SEBARAN DO DAN BOD DI PARIT TOKAYA PONTIANAK Pratiwi Putri Dwi Randy; - Nurhayati; Azwa Nirmala
JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang Vol 6, No 1 (2019): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI FEBRUARI 2019
Publisher : JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (438.721 KB) | DOI: 10.26418/jelast.v6i1.32210

Abstract

Air saluran Parit Tokaya merupakan saluran terbuka yang mengalir melalui daerah permukiman, daerah pasar dan dekat dengan pusat perbelanjaan. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pola sebaran konsentrasi DO (Dissolved Oxygen) dan BOD (Biological Oxygen Demand) pada saat pasang dan surut sehingga dapat memberikan informasi yang berguna untuk pemanfaatan sumber daya air Parit Tokaya. Penelitian dilakukan di ruas saluran sepanjang 1669 m dari GOR Pangsuma menuju Ramayana. Sampel air diambil pada tiga titik, yaitu di GOR Pangsuma (stasiun 1669), di Flamboyan (stasiun 370), dan di Ramayana (stasiun 0). Pemodelan sebaran DO dan BOD menggunakan perangkat lunak HEC-RAS. Konsentrasi kualitas air hasil simulasi dibandingan dengan hasil pengamatan memiliki nilai error tertinggi sebesar 9,09%. Hasil simulasi HEC-RAS menunjukkan pola sebaran DO dan BOD mengalami kenaikkan dan penurunan dari hilir ke hulu, penurunan terjadi antara stasiun 0 dan stasiun 60, stasiun 78 dan 460, stasiun 484 dan 1181, stasiun 1193 dan 1210, stasiun 1221 dan 1669 sementara kenaikkan terjadi diantara stasiun 60 dan 78, stasiun 460 dan 484, stasiun 1181 dan 1193, stasiun 1221 dan 1669. Kata kunci: Sebaran Kualitas Air, HEC-RAS, Dissolved Oxygen, Biological Oxygen Demand, Parit Tokaya
OPTIMALISASI ALAT LABORATORIUM TILTING FLUME PADA PINTU SORONG Stelly Novita Aryanti; Nashrullah Chatib; - Nurhayati
JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang Vol 3, No 3 (2016): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI DESEMBER 2016
Publisher : JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v3i3.17797

Abstract

Untuk menganalisa karakteristik loncat air pada saluran berdasarkan variasi tinggi bukaan pintu dari dasar saluran sangat menarik. Variasi seperti sifat dasar saluran (halus atau kasar), kemiringan dasar saluran, profil dan bentuk saluran mempengaruhi karakteristik loncat air itu sendiri. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui karakteristik loncat air yang melewati pintu sorong pada saluran. Penelitian dilakukan dengan cara menggunakan model saluran dengan dasar bergerak di laboratorium pada saluran kaca (Tilting Flume) dengan ukuran B rata-rata = 0,074 m, panjang saluran kaca keseluruhan = 2,572 m, ukuran saluran kaca sisi kanan berbentuk persegi panjang dengan ukuran p = 0,242 m, t = 0,44 m dan l = 0,075 m dan ukuran bak penampungan air sisi kiri berbentuk persegi dengan ukuran p = 0,647 m, t = 0,61 m dan l = 0,496 m. Untuk kekasaran dasar saluran, digunakan  jenis kekasaran yang tersedia di laboratorium, denganukuran p = 0,995 m dan l = 0,073 m. Dari hasil penelitian diperoleh nilai kecepatan aliran terbesar terjadi pada kekasaran dasar saluran 1 dan bukaan pintu 0,02 m dengan nilai v = 0,5962 m/s.Nilai bilangan Froude terbesar terjadi pada kekasaran dasar saluran 1 dan bukaan pintu 0,02 m dengan nilai Fr = 2,0064 (aliran superkritis). Nilai kehilangan energi terbesar terjadi pada kedua saluran, yaitu saluran tanpa kekasaran pada bukaan pintu 0,025 m dan saluran dengan kekasaran dasar saluran 1 pada bukaan pintu 0,02 m dengan nilai                   ∆E = 0,059 m. Nilai efisiensi loncat air terbesar terjadi pada saluran tanpa kekasaran dasar dan bukaan pintu 0,02 m dengan nilai ζ = 0,7085 (70,85 %). Nilai koefisien Manning terbesar terjadi pada kekasaran dasar saluran 1 dan bukaan pintu 0,065 m dengan nilai n = 0,0012 m/s.   Kata kunci :loncat air, bukaan pintu, tilting flume, laboratorium, optimal
PENENTUAN JALUR TRANSMISI AIR BAKU UNTUK WILAYAH PERKOTAAN DI KECAMATAN BENUA KAYONG Lusia Dewi Nurjana; - Nurhayati; Aji Ali Akbar
JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang Vol 6, No 1 (2019): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI FEBRUARI 2019
Publisher : JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v6i1.31634

Abstract

Saat ini pelayanan air bersih oleh PDAM Ketapang untuk penduduk Kecamatan Benua Kayong melalui fasilitas sambungan rumah masih sangat minim, yaitu sekitar 11,95% dari jumlah penduduk di Kecamatan Benua Kayong walaupun wilayahnya memiliki banyak sungai. Pertumbuhan penduduk yang bertambah berdampak terhadap besarnya kebutuhan air. Diperlukan pengembangan sarana dan prasarana dalam penyediaan air bersih yang lebih besar untuk mencukupi kebutuhan penduduk di Kecamatan Benua Kayong. Sistem perpipaan akan berpengaruh terhadap elevasi jalur transmisi sehingga penentuan jalur transmisi yang efisien sangatlah penting direncanakan. Penentuan jalur transmisi dilakukan berdasarkan hasil survei di lapangan yang dihubungkan dengan data spasial, seperti peta topografi dan peta tata guna lahan. Jalur transmisi air baku untuk IPA Muliakerta ada 2 jalur alternatif dengan panjang transmisi dan penggunaan lahan yang berbeda. Jalur transmisi terpilih adalah alternatif 2 dengan panjang transmisi 17,4 km.Kata-kata kunci:   transmisi air baku, Kecamatan Benua Kayong, PDAM Ketapang, IPA Muliakerta
ANALISA KETERSEDIAAN DAN KEBUTUHAN AIR IRIGASI DI DAERAH IRIGASI TERDU Leni Dwiwana; - Nurhayati; - Umar
JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang Vol 6, No 1 (2019): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI FEBRUARI 2019
Publisher : JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (439.388 KB) | DOI: 10.26418/jelast.v6i1.32202

Abstract

Daerah irigasi Terdu Anjongan terletak di Desa Anjongan dengan luas area pertanian sebesar 57 hektar yang mengambil sumber air dari Sungai Tangkit. Informasi ketersediaan dan kebutuhan air sangat penting dalam kegiatan irigasi. Faktor yang mempengaruhi cara penyedian dan pemberian air adalah kondisi tanah pertanian, tanaman, iklim setempat termasuk kondisi hujan, topografi tanah, dan lain-lain. Data yang digunakan dalam penelitian ini ialah data sekunder dan data primer. Data sekunder berupa klimatologi dan peta topografi. Data primer meliputi posisi global daerah irigasi, dimensi saluran, dan kecepatan aliran. Metode yang digunakan dalam penelitian ini meliputi perhitungan evapotranspirasi dengan metode Penman Modifikasi, ketersediaan air irigasi menggunakan metode Mock. Hasil analisa ketersediaan air menggunakan metode Mock didapat debit andalan 80% Sungai Tangkit sebesar 0,028 m3/detik atau 28 liter/detik. Analisa imbangan air dengan membandingkan debit ketersediaan dan debit dipintu pengambilan diperoleh hasil dari kedua pola tanam yang dianalisa menunjukan ketersediaan air memungkinkan penanaman dengan pola padi-padi dan pola tanam padi-padi jagung. Kata Kunci: Kinerja jaringan irigasi, Terdu Anjongan