Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

GAMBARAN KOMPONEN FISIK PREDOMINAN (KOMPONEN FISIK DASAR) PELATIH SSO REAL MADRID FIK UNY TAHUN 2016 Arjuna, Fatkurahman
Jurnal Ilmu Keolahragaan Vol 2, No 1 (2019): Jurnal Ilmu Keolahragaan Volume 2 Nomor 1 Tahun 2019
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (549.409 KB) | DOI: 10.26418/jilo.v2i1.32627

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran komponen fisik predominan (komponen fisik dasar) pelatih SSO Real Madrid FC FIK UNY 2016.  Adapun komponen fisik predominan (komponen fisik dasar) yang diukur meliputi kekuatan, daya tahan otot, speed, kelincahan, kelentukan, power dan daya tahan dasar (kardiovaskuler). Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian survai, dengan teknik tes. Subjek penelitian ini adalah pelatih SSO Real Madrid FC FIK UNY tahun 2016 sebanyak 11 orang. Instrumen yang digunakan untuk kekuatan otot punggung dan tungkai dalah leg and back dynamometer. Daya tahan otot perut diukur dengan tes sit up, daya tahan otot lengan dan bahu dengan tes push up, daya tahan otot tungkai dengan tes squat jump. Speed dengan tes lari 30 meter. Kelincahan dengan tes beam side step. Kelentukan dengan alat flexometer. Power otot tungkai dengan tes vertical jumps. Daya tahan umum (kardiovascular) dengan multistage test.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelatih SSO Real Madrid FC FIK UNY 2016 secara umum memiliki kekuatan otot punggung yang baik sekali dengan rata-rata 138,7 kg. Pengukuran kekuatan otot tungkai menunjukkan rata-rata 170,9 kg yang artinya mayoritas pelatih memiliki kekuatan otot tungkai yang cukup dan kurang. Pelatih SSO Real Madrid FC secara umum memiliki daya tahan otot perut yang kurang dengan rata-rata sit up 45,5 kali dan daya tahan otot lengan dan bahu yang baik dan cukup dengan rata-rata push up 20,9 kali. Sedangkan daya tahan otot tungkai secara umum masuk kategori kurang dengan rata-rata squat jump 16,4 kali. Pelatih SSO Real Madrid FC memiliki speed yang kurang dengan rata-rata 4,826 detik. Hasil pengukuran menunjukkan seluruh pelatih memiliki kelincahan yang kurang dengan rata-rata 27,4 detik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh pelatih memiliki kelentukan yang sempurna dengan rata-rata 37,9 cm. Hasil pengukuran power menunjukkan rata-rata vertical jump 45,8 cm, yang artinya pelatih SSO Real Madrid FC memiliki power yang cukup. Sementara hasil penelitian menunjukkan bahwa pelatih SSO Real Madrid FC secara umum memiliki tingkat daya tahan umum (kardiovaskuler) yang kurang dengan rata-rata 33,67 ml.kg/menit.
PROFIL DAYA TAHAN JANTUNG PARU, KEKUATAN OTOT,KELENTUKAN DAN LEMAK MEMBERS BARU FITNESS CENTERCLUB HOUSE CASA GRANDE YOGYAKARTA Fatkurahman Arjuna, Bagus Dwi Wijaya dan
MEDIKORA Vol. XII No. 1 April 2014
Publisher : Faculty of Sports Sciences, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (292.235 KB) | DOI: 10.21831/medikora.v0i1.4581

Abstract

Penelitian ini di latar belakangi oleh permasalahan tidak adanya data speksifikasimengenai pengukuruan awal terhadap members baru yang mencakup tes daya tahanjantung paru, kekuatan otot, kelentukan dan lemak yang bertujuan untuk monitoringperkembangan members baru dari hasil latihan. Penelitian ini dilakukan untukmengetahui profil daya tahan jantung paru, kekuatan otot, kelentukan dan lemakmembers baru Fitness Center Club House Casa Grande Yogyakarta.Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif menggunakan metode tes danpengukuran. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh members baru Center ClubHouse Casa Grande. Sampel dalam penelitian ini adalah members baru pria usia 20-24 Fitness Center Club House Casa Grande yang berjumlah 15 orang. Teknikpengambilan sampel dilakukan dengan purposive random sampling. Komponen tesyang diukur yaitu daya tahan jantung paru dengan menggunakan tes lari 12 menit,kelentukan (fleksibilitas) menggunakan sit and reacd test dengan alat fleksometer,kekuatan otot dengan menggunakan pull and push dynamometer, back and legdynamometer, lemak dengan menggunakan skinfold caliper.Hasil penelitian yang dilakukan pada members baru Fitness Center Club HouseCasa Grande Yogyakarta diperoleh hasil: daya tahan jantung paru 40 %dikategorikan kurang, kekuatan otot 73,3 % dikategorikan sedang, kelentukan 66,7% dikategorikan sedang dan lemak 53,3 % dikategorikan sedang.Kata Kunci : Daya Tahan Jantung Paru, Kekuatan Otot, Kelentukan dan Lemak.
Pengaruh Model Latihan “Kid Tsu Chu Futbol Games" Pada Karakter Siswa Sekolah Sepakbola Realmadrid Foundation Universitas Negeri Yogyakarta Sulistiyono Sulistiyono; Fatkurahman Arjuna; Nawan Primasoni; Fathan Nurcahyo
Jurnal Pendidikan Karakter Vol. 9, No. 1 (2018)
Publisher : LPPM Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (178.687 KB) | DOI: 10.21831/jpk.v8i1.21680

Abstract

Abstrak: Karakter merupakan akar masalah dalam pembangunan bangsa. Sekolah sepakbola memiliki posisi strategis untuk mengembangkan karakter warga negara. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh perubahan karakter jujur, kerja keras, kerja sama, disiplin, hormat dan peduli pada orang lain dengan model latihan kid tsu chu futbol games. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode eksperimen untuk mengetahui pengaruh model latihan terhadap perubahan karakter siswa. Sampel berjumlah 34 siswa. Hasil penelitian menujukkan model latihan kid tsu chu futbol games berpengaruh secara signifikan terhadap perubahan karakter kerja keras, hormat pada orang lain, disiplin, kerja sama, jujur, dan tidak berpengaruh signifikan pada karakter peduli pada orang lain pada siswa Sekolah Sepak Bola (SSB) Realmadrid Foundation Universitas Negeri Yogyakarta. Kata kunci:  karakter, model latihan, sekolah sepakbola,  THE INFLUENCE OF MODEL OF EXERCISE "KID TSU CHU FUTBOL GAMES" ON THE CHARACTER OF STUDENTS SOCCER SCHOOL REALMADRID FOUNDATION YOGYAKARTA STATE UNIVERSITY  Abstract: The character is the root of the problem in the development of the nation. Soccer school has a strategic position to develop the character of citizens. The purpose of this research is to know the influence of the changing character of honest, hard work, teamwork, discipline, respect and care for the other person with a model exercise kid tsu chu futbol games. The method used in this research is experimental method to know the influence of model exercises to changes the character of students. The sample amounted to 34 students. Research shows exercise model kid tsu chu futbol games effect significantly changes the character of hard work, respect for others, discipline, teamwork, honesty, and have no effect on the character concerned significant others at a football school students (SSB) Realmadrid Foundation Yogyakarta State University. Keywords: character, model of exercise  school of football
PENGARUH LATIHAN CIRCUIT BODYWEIGHT TERHADAP KEBUGARAN JASMANI, INDEKS MASSA TUBUH, PERSENTASE LEMAK TUBUH DAN FLEKSIBILITAS Nanda Dwicahya; Fatkurahman Arjuna
MEDIKORA Vol 16, No 1 (2017): April
Publisher : Faculty of Sports Sciences, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (453.205 KB) | DOI: 10.21831/medikora.v16i1.23486

Abstract

Memiliki status kebugaran jasmani yang baik dan tubuh yang ideal merupakan harapan semua orang. Sebagian besar member fitness Ros-In Hotel memliki tubuh yang kurang ideal dan kebugaran jasmani yang kurang bagus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh latihan circuit bodyweight terhadap kebugaran jasmani, indeks massa tubuh, persentase lemak tubuh, dan fleksibilitas member fitness Ros-In Hotel Yogyakarta.Penelitian ini merupakan pre-experimental design dengan one-group pretest-posttest design. Sampel dalam penelitian ini adalah member dengan usia antara 19-25 tahun, aktif minimal dua bulan, dan bersedia mengikuti latihan 18 kali pertemuan. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 10 orang. Pengambilan data dilakukan dengan tes dan pengukuran. Instrumen yang digunakan yaitu tes rockport, stadiometer, timbangan, scinfold caliper, dan sit and reach. Analisis data penilitian menggunakan uji t untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan variabel antara pretest dan posttest pada kelompok eksperimen.Hasil penelitian ini menunjukan uji t data VO2Max diperoleh nilai t hitung 3.000 t tabel 2.262, dan nilai p 0,015 0,05 maka ada peningkatan VO2Max yang signifikan. Hasil uji t IMT diperoleh nilai t hitung 6.957 t tabel 2.262, dan nilai p 0,000 0,05 maka ada penurunan berat badan yang sangat signifikan. Hasil uji t lemak tubuh diperoleh nilai t hitung 9.221 t tabel 2.262, dan nilai p 0,000 0,05 maka ada penurunan lemak tubuh yang sangat signifikan. Hasil uji t fleksibilitas diperoleh nilai t hitung 6.332 t tabel 2.262, dan nilai p 0,000 0,05 maka ada peningkatan fleksibilitas yang sangat signifikan.
PENGARUH LATIHAN CIRCUIT BODYWEIGHT TERHADAP KEBUGARAN JASMANI, INDEKS MASSA TUBUH, PERSENTASE LEMAK TUBUH DAN FLEKSIBILITAS Nanda Dwicahya; Fatkurahman Arjuna
MEDIKORA Vol 16, No 1 (2017): April
Publisher : Faculty of Sports Sciences, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (453.205 KB) | DOI: 10.21831/medikora.v16i1.23487

Abstract

Memiliki status kebugaran jasmani yang baik dan tubuh yang ideal merupakan harapan semua orang. Sebagian besar member fitness Ros-In Hotel memliki tubuh yang kurang ideal dan kebugaran jasmani yang kurang bagus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh latihan circuit bodyweight terhadap kebugaran jasmani, indeks massa tubuh, persentase lemak tubuh, dan fleksibilitas member fitness Ros-In Hotel Yogyakarta.Penelitian ini merupakan pre-experimental design dengan one-group pretest-posttest design. Sampel dalam penelitian ini adalah member dengan usia antara 19-25 tahun, aktif minimal dua bulan, dan bersedia mengikuti latihan 18 kali pertemuan. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 10 orang. Pengambilan data dilakukan dengan tes dan pengukuran. Instrumen yang digunakan yaitu tes rockport, stadiometer, timbangan, scinfold caliper, dan sit and reach. Analisis data penilitian menggunakan uji t untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan variabel antara pretest dan posttest pada kelompok eksperimen.Hasil penelitian ini menunjukan uji t data VO2Max diperoleh nilai t hitung 3.000 t tabel 2.262, dan nilai p 0,015 0,05 maka ada peningkatan VO2Max yang signifikan. Hasil uji t IMT diperoleh nilai t hitung 6.957 t tabel 2.262, dan nilai p 0,000 0,05 maka ada penurunan berat badan yang sangat signifikan. Hasil uji t lemak tubuh diperoleh nilai t hitung 9.221 t tabel 2.262, dan nilai p 0,000 0,05 maka ada penurunan lemak tubuh yang sangat signifikan. Hasil uji t fleksibilitas diperoleh nilai t hitung 6.332 t tabel 2.262, dan nilai p 0,000 0,05 maka ada peningkatan fleksibilitas yang sangat signifikan.
PENGARUH LATIHAN PLYOMETRIC TERHADAP HASIL TENDANGAN BOLA LAMBUNG JAUH PADA PEMAIN SEPAK BOLA Yusuf Sanggantara; Fatkurahman Arjuna
MEDIKORA Vol 15, No 2 (2016): Oktober
Publisher : Faculty of Sports Sciences, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (983.547 KB) | DOI: 10.21831/medikora.v15i2.23200

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh ketika peneliti melakukan observasi serta pengambilan data di klub sepak bola Arkansas FC, power otot tungkai yang dimiliki para pemain klub sepak bola Arkansas FC Magelang masih sangat kurang maksimal sehingga pada saat melakukan tendangan lambung masih mengalami kesulitan.Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan pengaruh latihan plyometric terhadap peningkatan tendangan bola lambung jauh pemain sepak bola, membuktikan metode latihan yang lebih efektif dalam meningkatkan power otot tungkai. Jenis penelitian ini adalah eksperimental. Metode yang digunakan adalah metode tes, untuk mengetahui pengaruh latihan dan power tungkai terhadap jauhnya tendangan bola lambung. Untuk menganalisis data menggunakan uji beda mean, yaitu dengan membandingkan mean hasil pretest dengan Mean hasil posttest pada kelompok eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah para pemain klub sepak bola Arkansas FC Magelang yang berumur 17-23 tahun dan masih aktif berlatih sepak bola, sampel sebanyak 24 pemain, yang semuanya terdiri atas laki-laki.Hasil nilai rerata jauhnya tendangan saat pretest adalah sebesar 41,89 m sedangkan jauhnya rerata tendangan bola lambung saat posttest sebesar 44,57 m. Ternyata besarnya rerata setelah diberikan metode latihan plyometric meningkat sebesar 2,68 m atau sebesar 6,39 %. Hal ini merupakan suatu hal yang sangat positif karena secara teknis kemampuan para pemain klub sepakbola Arkansas FC mengalami peningkatan yaitu pada aspek tendangan bola lambung.
PROFIL DAYA TAHAN JANTUNG PARU, KEKUATAN OTOT PUNGGUNG, KEKUATAN OTOT TUNGKAI, FLEKSIBILITAS, KOMPOSISI TUBUH DAN SOMATOTYPE PEMAIN SEPAK BOLA U-17 ROMBERZ FC BANTUL YOGYAKARTA Dwi Riyan Susanto; Fatkurahman Arjuna
MEDIKORA Vol. XI No. 1 Oktober 2013
Publisher : Faculty of Sports Sciences, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/medikora.v11i2.2815

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil daya tahan jantung paru, kekuatan otot punggung, kekuatan otot tungkai, fleksibilitas, komposisi tubuh dansomatotype pemain sepak bola U-17 Romberz FC. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Metode yang digunakan adalah metode survei dengan teknik pengambilan datanya menggunakan tes pengukuran. Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus dengan subjek pemain Romberz U 17 yang berjumlah 21 pemain. Teknik analisis data yang dilakukan adalah menuangkan frekuensi ke dalam bentuk persentase. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa daya tahan jantung paru pemain U-17 Romberz FC berada dalam kategori sedang yaitu sebanyak 9 pemain (42,86 %). Kekuatan otot punggung pemain U-17 Romberz FC berada dalam kategori kurang sebanyak 21 pemain (100 %). Kekuatan otot tungkai berada dalam kategori kurang sebanyak 10 pemain (47,62 %). Fleksibilitas pemain U 17 Romberz FC berada dalam kategori cukup dan kurang, masing-masing sebanyak 7 pemain (33,33 %). Profil komposisi tubuh pemain U-17 Romberz FC yng berkaitan dengan indek massa tubuh berada dalam kategori berat badan normal atau ideal sebanyak 9 pemain (42,86 %). Lemak tubuh berada dalam kategori baik sebanyak 10 pemain (47,62 %). Somatotype pemain U-17 Romerz FC berada dalam kategori tipe tubuh balanced ectomorph sebanyak 13 pemain (61,90 %).Kata Kunci: daya tahan jantung paru, kekuatan otot punggung, kekuatan otot tungkai, fleksibilitas, komposisi tubuh, somatotype
GAMBARAN KOMPONEN FISIK PREDOMINAN (KOMPONEN FISIK DASAR) PELATIH SSO REAL MADRID FIK UNY Fatkurahman Arjuna
MEDIKORA Vol 17, No 2 (2018): Oktober
Publisher : Faculty of Sports Sciences, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (362.446 KB) | DOI: 10.21831/medikora.v17i2.29181

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran komponen fisik predominan (komponen fisik dasar) pelatih SSO Real Madrid FC FIK UNY 2016.  Adapun komponen fisik predominan (komponen fisik dasar) yang diukur meliputi kekuatan, daya tahan otot, speed, kelincahan, kelentukan, power dan daya tahan dasar (kardiovaskuler). Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian survai, dengan teknik tes. Subjek penelitian ini adalah pelatih SSO Real Madrid FC FIK UNY tahun 2016 sebanyak 11 orang. Instrumen yang digunakan untuk kekuatan otot punggung dan tungkai dalah leg and back dynamometer. Daya tahan otot perut diukur dengan tes sit up, daya tahan otot lengan dan bahu dengan tes push up, daya tahan otot tungkai dengan tes squat jump. Speed dengan tes lari 30 meter. Kelincahan dengan tes beam side step. Kelentukan dengan alat flexometer. Power otot tungkai dengan tes vertical jumps. Daya tahan umum (kardiovascular) dengan multistage test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelatih SSO Real Madrid FC FIK UNY 2016 secara umum memiliki kekuatan otot punggung yang baik sekali dengan rata-rata 138,7 kg. Pengukuran kekuatan otot tungkai menunjukkan rata-rata 170,9 kg yang artinya mayoritas pelatih memiliki kekuatan otot tungkai yang cukup dan kurang. Pelatih SSO Real Madrid FC secara umum memiliki daya tahan otot perut yang kurang dengan rata-rata sit up 45,5 kali dan daya tahan otot lengan dan bahu yang baik dan cukup dengan rata-rata push up 20,9 kali. Sedangkan daya tahan otot tungkai secara umum masuk kategori kurang dengan rata-rata squat jump 16,4 kali. Pelatih SSO Real Madrid FC memiliki speed yang kurang dengan rata-rata 4,826 detik. Hasil pengukuran menunjukkan seluruh pelatih memiliki kelincahan yang kurang dengan rata-rata 27,4 detik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh pelatih memiliki kelentukan yang sempurna dengan rata-rata 37,9 cm. Hasil pengukuran power menunjukkan rata-rata vertical jump 45,8 cm, yang artinya pelatih SSO Real Madrid FC memiliki power yang cukup. Sementara hasil penelitian menunjukkan bahwa pelatih SSO Real Madrid FC secara umum memiliki tingkat daya tahan umum (kardiovaskuler) yang kurang dengan rata-rata 33,67 ml.kg/menit. DESCRIPTION OF PREDOMINANT PHYSICAL COMPONENTS (BASIC PHYSICAL COMPONENTS) REAL MADRID SSO TRAINER AbstractThis study aims to determine the description of predominant physical components (basic physical components) SSO coach of Real Madrid FC FIK UNY 2016. The predominant physical components (basic physical components) measured include strength, muscular endurance, speed, agility, flexibility, power and power basic (cardiovascular) resistance. The design used in this study was survey research, with test techniques. The subjects of this study were 11 SSO Real Madrid FC FIK UNY trainers. The instrument used for back and leg muscle strength is leg and back dynamometer. Abdominal muscle endurance was measured by sit-up tests, arm and shoulder muscular endurance by push-up tests, leg endurance by squat jump tests. Speed with a 30 meter test run. Agility with beam side step tests. Make use of the flexometer. Leg muscle power with a vertical jump test. General endurance (cardiovascular) with a multistage test. The results showed that the 2016 Real Madrid FC FIK UNY SSO coach in general had excellent back muscle strength with an average of 138.7 kg. Measurement of leg muscle strength shows an average of 170.9 kg, which means the majority of trainers have sufficient and less leg muscle strength. SSO coaches Real Madrid FC in general have less abdominal endurance with an average sit-up of 45.5 times and good endurance of arm and shoulder muscles and enough with an average push-up of 20.9 times. While leg muscle endurance is generally in the category of less with an average squat jump of 16.4 times. SSO coaches Real Madrid FC have less speed with an average of 4.826 seconds. The measurement results show that all trainers have less agility with an average of 27.4 seconds. The results showed that all trainers had perfect flexibility with an average of 37.9 cm. Power measurement results show an average vertical jump of 45.8 cm, which means SSO Real Madrid FC coaches have enough power. While the results of the study show that SSO coaches Real Madrid FC in general have a general level of endurance (cardiovascular) which is less with an average of 33.67 ml.kg/min.
Pengaruh latihan sirkuit dengan interval istirahat tetap dan menurun terhadap komposisi tubuh pemain bola voli putri Fatkurahman Arjuna
MEDIKORA Vol 19, No 1 (2020): April
Publisher : Faculty of Sports Sciences, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (468.41 KB) | DOI: 10.21831/medikora.v19i1.30975

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan menguji ada tidaknya perbedaan pengaruh jenis latihan sirkuit dengan interval istirahat tetap dan menurun terhadap komposisi tubuh pemain bola voli putri. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan Metode eksperimen semu (quasi eksperimen). Analisis data menggunakan analisis kuantitatif kelompok perlakuan menggunakan jenis latihan sirkuit dengan interval istirahat tetap dan menurun terhadap IMT (indeks masa tubuh dan lemak tubuh). Subjek dalam penelitian ini pemain bola voli baja 78 yang berjumlah 36 orang. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa perlakuan latihan sirkuit interval dengan istirahat tetap dan kontrol sama-sama tidak menunjukkan peningkatan yang berarti antara pretest dan posttest sedangkan pada pengukuran IMT perlakuan latihan sirkuit dengan interval menurun menunjukkan peningkatan yang berarti. Effect of circuit training with fixed and decreased resting interval on body composition of female volleyball playersAbstractThis study aims to examine and test whether there are differences in the effect of circuit training types with fixed and decreased resting interval on the body composition of female volleyball players. This research is a quantitative research with quasi-experimental method. The data analysis used quantitative analysis of the treatment group using a type of circuit training with fixed and decreased rest intervals for BMI (body mass index and body fat). Subjects in this study were “baja 78” volleyball players totaling 36 people. The measurement results showed that the treatment of interval training circuits with constant rest and control equally did not show a significant increase between pretest and posttest whereas the measurement of BMI treatment circuit training with a decreased interval showed a significant increase.
PERSEPSI INSTRUKTUR MENGENAI KEBUGARAN DAN CEDERA DI KAMPUNG WISATA AIR TITIK 0 JAWA TENGAH: STUDI DESKRIPTIF KUANTITATIF Rizki Mulyawan; Yudik Prasetyo; Fatkurahman Arjuna; Atikah Rahayu; Farid Imam Nurhadi
JSKK (Jurnal Sains Keolahragaan dan Kesehatan) Vol 6 No 2 (2021)
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/jskk.2021.6.2.7

Abstract

Resiko terjadi cedera tidak hanya ada di lapangan, aktivitas fisik di lingkungan tempat wisata pun memiliki potensi terjadinya cedera yang sangat besar. Persepsi mengenai cedera perlu dipertimbangkan sebagai langkah awal antisipasi kejadian cedera akibat aktivitas fisik di tempat rekreasi. Mayoritas praktisi mungkin lupa bahwa peran instruktur khususnya di tempat wisata perlu dipelajari lebih mendalam karena masih jarang ada yang berani untuk menelusuri lebih lanjut. Observasi studi ini dilakukan kepada 18 instruktur melalui teknik pengambilan subjek dengan total sampling di Kampung Wisata Air Titik 0 Jawa Tengah. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa semua instruktur yang terlibat terbiasa melakukan aktivitas fisik 1-2 kali seminggu sebesar 88,89%, lebih besar dibandingkan instruktur yang terbiasa beraktivitas fisik 3-4 kali seminggu yang hanya sebesar 11,11%. Cedera di bagian kepala belum pernah dialami oleh seluruh instruktur, satu orang mengalami cedera pada bagian punggung (5,5%) dan tubuh bagian atas (5,5%), dan mayoritas instruktur mengalami cedera pada tubuh bagian bawah (88,89%). Kondisi tegang (38,89) dan memar (27,78%), retak (16,67%), berputar atau terkilir (5,56%) dialami oleh semua intruktur. Penyebab cedera terjadi mayoritas akibat jatuh (72,27%), kontak fisik (16,67%) dan beban berlebih (11,11%). Lebih dari 50% instruktur mengalami pengulangan cedera dan berhenti melakukan kegiatan kurang lebih sampai rentang 2 minggu. Terjadi penurunan waktu peregangan, meskipun semua instruktur tidak lupa untuk melakukan sebelum dan setelah aktivitas. Perlu adanya penerapan strategi pemulihan, meskipun instruktur beranggapan bahwa cedera tidak menurunkan kondisi kebugaran.