Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

Sealing Performance Layered Metal Gasket Based on the Simulation Method Karohika, I Made Gatot; Haruyama, Shigeyuki; Antara, I Nyoman Gde; Budiarsa, I Nyoman; Penindra, I Made Dwi Budiana
TEKNIK Vol 41, No. 1 (2020): May 2020
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (803.986 KB) | DOI: 10.14710/teknik.v41i1.26125

Abstract

Studies for corrugated metal gaskets are still ongoing to improve its performance. This is considered to be a single gasket with SUS304 material when contact with flanges that have greater surface roughness, reduced contact width and plastic deformed contact surfaces are incomplete and cannot fill the surface roughness of flanged flanges. The use of softer material than the base material as a surface covering material is used to improve the performance of the gasket. In this study, therefore the effect of modulus of elasticity ratio and thickness ratio on contact width and contact stress, 25A three-layer metal gasket was investigated using Finite Element Analysis. The results showed that the material with tangent modulus, Ehal = Eal / 150 had the highest slope for contact width. While the contact width of the plastic mode gasket is higher than the elastic mode gasket.
PENGEMBANGAN POTENSI DESA KEDISAN TEGALLALANG MELALUI PENERAPAN ALAT TEKNOLOGI TEPAT GUNA I.M.D.B. Penindra; D.M.P. Wedagama
Buletin Udayana Mengabdi Vol 17 No 2 (2018): Buletin Udayana Mengabdi
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (215.425 KB) | DOI: 10.24843/BUM.2018.v17.i02.p06

Abstract

Desa Kedisan merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Tegallalang, Kabupaten Gianyar. Lokasi Desa Kedisan berdekatan dengan Sungai Petanu di sebelah timur serta panorama Ceking di sebelah barat. KKN PPM di Desa Kedisan telah terlaksana dengan baik berkat kerjasama dari masyarakat, mahasiswa dan dukungan penuh dari pejabat Desa Kedisan. Adapun program yang telah dijalankan selama kegiatan adalah Penyuluhan intensif tentang peningkatan kualitas dan kuantitas hasil produksi kerajinan serta pembuatan mesin pengering dan pembuatan Art Shop di “WARTA SHOP”, penyuluhan mengenai penyakit tanaman padi dan pemanfaatan kotoran hewan ternak untuk pupuk organik dan pembuatan biogas pada kelompok tani ternak, penyuluhan tentang pemanfaatan kotoran babi melalui pembuatan biogas di tempek Manik Sawang, penyuluhan intensif DBD serta pelatihan Self Jumantik di wilayah desa, pemberdayaan lansia melalui latihan senam lansia serta pemeriksaan kesehatan tulang gratis bekerjasama antara mahasiswa, pemerintah kabupaten Gianyar dan PERWATUSI, penyuluhan cuci tangan dan tanaman obat keluarga obat keluarga (TOGA), pemberdayaan karang taruna melalui pelatihan tari bali bagi anak-anak dan karang taruna, pembersihan dan pemberian buku untuk perpustakaan di SD, mengadakan pelatihan bahasa asing, pelajaran dasar, penyuluhan AIDS, narkotika dan psikotropika, penanaman pohon cempaka, albesia, dan Intaran di sekitar lingkungan Desa Kedisan, pembuatan program kependudukan untuk Desa Kedisan, pengadaan tong sampah dan gotong royong rutin serta pembuatan papan nama Desa, objek wisata serta rambu-rambu jalan yang penting di wilayah Desa Kedisan, Kabupaten Gianyar.
PERBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PENGEMBANGAN USAHA KELOMPOK TANI BERBASIS TEKNOLOGI TEPAT GUNA DI DESA BUNUTAN KECAMATAN ABANG KABUPATEN KARANGASEM BALI I. M. D. B. Penindra; I. G. R. Purbant
Buletin Udayana Mengabdi Vol 15 No 2 (2016): Jurnal Udayana Mengabdi
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (281.786 KB)

Abstract

A total of 1534 households (2015) in the village of Bunutan constitute the majority of poor families who livein the mountains. There are so many poor households in the village of Bunutan, it becomes one of the targetsof the program Study Field Experience Community Service (KKN PPM) Udayana University, where it willneed community empowerment through mentoring by involving students under the coordination of thesupervisor field. The programs that have been implemented include counseling and intensive training onorganic fertilizer and biogas in Farmers Livestock Gunung Kembar, training fishing groups Mina SegaraLanggeng about fish processing in the form of shredded meat and fish crackers, counseling to groupEconomic Empowerment Creative People on medicinal plant at the provision of seeds of medicinal plantsand water pumps, the socialization of rabies and record wild dogs, training traditional dance for children,implementation of voluntary work in the office of the head of the village and its surroundings along with theoffice staff, the event execution voluntary work with the residents in the Gajah Wea Field, surgical stalls,garden arrangement in SD Negeri 8 Bunutan, manufacture boundary of the village, the arrangement of thelibrary and provide books, provision of garbage bins, extension Correctural Posture, cleanliness of hands, feetand fingernails, oral hygiene in primary schools, the implementation of prevention exercise bone loss, bloodsugar checks, examination of bone loss, and health talk shows, teaches basic lessons for children and youth,tropical tree planting around the neighborhood of the village of Bunutan.
Perbaikan Performa Traksi dengan Modifikasi Rasio Gigi Tansmisi I Gusti Agung Kade Suriadi; I Ketut Adi Atmika; I Made Dwi Budiana Penindra
Jurnal Energi Dan Manufaktur Vol 7 No 2 (2014): Oktober 2014
Publisher : Department of Mechanical Engineering, University of Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (126.276 KB)

Abstract

Salah satu aspek penting dalam menentukan daya saing suatu produk otomotif adalahkemampuan atau performa traksi, yaitu kemampuan kendaraan untuk melakukan percepatan,melawan hambatan angin, melawan hambatan rolling, melawan gaya tanjakan dankemungkinan untuk menarik suatu beban. Besar kecilnya traksi untuk setiap tingkat gigi sertakecepatan kendaraan yang mampu dicapai dapat dikendalikan dengan mengatur rasio dantingkat transmisi. Rasio transmisi berpengaruh terhadap besarnya torsi yang dapatditransmisikan, sedangkan jumlah tingkat kecepatannya berpengaruh terhadap kehalusanproses transmisi dan transformasi daya pada sistem transmisi tersebut. Untuk mencariperbandingan gigi antara tingkat transmisi terendah dan tertinggi adalah dengan cara progresigeometri. Dasar dari penggunaan metode ini adalah untuk mendapatkan rasio dan jumlahtingkat kecepatan gigi transmisi pada daerah kecepatan operasi mesin yang sama sehinggafuel economy pada setiap gigi akan sama. Modifikasi rasio gigi menghasilkan kurva traksidimana jarak kurva gigi yang berdekatan semakin dekat. Hal ini menunjukkan kehilangan dayawaktu pemindahan gigi transmisi semakin kecil, atau dengan kata lain kinerja traksinyasemakin baik. Perancangan rasio dengan pemasangan 6 tingkat kecepatan,menghasilkankurva traksi dengan jarak antara kurva traksi sangat dekat, berarti kinerja traksinya palingbaik.Kata kunci: Gaya traksi, rasio gigi, jumlah tingkat kecepatan, hambatan rollingOne of important aspect in determining competitiveness of a product otomotif is tractionperformance, that is ability vehicle to incressing the acceleration, melawan of wind resistance,overcoming of rolling resistance, overcoming of grade resitance and possibility to draw anburden. The level of traction from gear ratio stage and also vehicle speed capable to bereached manageable by arranging ratio and number of level transmission. Transmission ratiohave an effect on to level of torque which can transmission, while amount mount its speed havean effect on to softness process the transmission and transformasi energy at the transmissionsystem. Giving for the gear ratio by progresi geometry method. Elementary from this methoduse is to get the ratio and sum up the level of speed at speed area operate for the samemachine so that fuel economy in each gear ratio will be equal. Modification of gear ratio givingthe traction curve where nearby gear ratio curve distance closer. Ratio scheme with theinstallation 6 stage of kecepatan giving traction curve with the distance of traction curve stingnear by, meaning best performance traction..Keywords: Traction, gear ratio, amount level stage, rolling resistance
Penerapan european foundation for quality management’s (efqm) excellence model pada sistem pengukuran kinerja jurusan Teknik Mesin Universitas Udayana I Made Dwi Budiana Penindra
Jurnal Energi Dan Manufaktur Vol 10 No 2 (2017): Oktober 2017
Publisher : Department of Mechanical Engineering, University of Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (394.212 KB)

Abstract

Abstrak Globalisasi merupakan fenomena yang tidak dapat dihindari dalam tata kehidupan kita dimana persaingan antar negara semakin terbuka terutama pada bidang sumber daya manusia. Untuk menghadapi keadaan tersebut maka perguruan tinggi diharapkan menjadi pusat penyelenggaraan dan pengembangan pendidikan tinggi yang menghasilkan manfaat dan meningkatkan mutu kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Jurusan Teknik Mesin adalah salah satu jurusan yang telah mendapatkan akreditasi A dari BAN PT dimana saat ini baru 20% jurusan yang terakreditasi di lingkungan Unuversitas Udayana. Didalam meningkatkan kinerja perlu kiranya dirancang suatu sistem pengukuran kinerja yang terintegrasi dimana saat ini Jurusan Teknik Mesin belum memiliki sistem pengukuran kinerja yang baik. Dalam menyempurnakan sistem pengukuran kinerja yang telah ada, maka akan dilakukan Analisis, perancangan dan implementasi sistem pengukuran kinerja dengan European Foundation for Quality Management’s (EFQM) Execellence Model dimana metode tersebut diintregasikan dengan beberapa metode yaitu Metode Objectives Matrix (OMAX), Integrated Performance Measurement Systems (IPMS), dan Analytical Hierarcy Process (AHP) pada Jurusan Teknik Mesin Universitas Udayana. Langkah-langkah atau rincian dari metode penelitian yang diharapkan adalah mengikuti tahapan sebagai berikut : Pemilihan Metode Pengukuran Produktivitas, Jenis dan Metode Pengumpulan Data, Identifikasi Indikator-Indikator atau Kriteria Produktivitas yang Akan Diukur, Pemberian Bobot Dari Masing-Masing KPI Yang Diukur, Pengolahan Data Atau Pengukuran Kriteria Produktivitas, Evaluasi Produktivitas. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Implementasi Sistem Pengukuran Kinerja dengan European Foundation for Quality Management’s (EFQM) Execellence Model yang diintegrasikan Integrated Performance Measurement Systems (IPMS) dan Metode Objectives Matrix (OMAX) memiliki perbedaan pandangan pada penentuan stakeholder requirement, dari 40 stakeholder requirement dijabarkan menjadi 15 KPI. Implementasi pada semester genap 2014/2015 menunjukkan peningkatan sebesar 83,92 % dari periode sebelumnya dengan Indeks Performance Indicator sebesar 773,35. Kata kunci: Pengukuran kinerja, European Foundation for Quality Management’s (EFQM) Execellence Model, Metode Objectives Matrix (OMAX), Integrated Performance Measurement Systems (IPMS), dan Analytical Hierarcy Process (AHP) Abstract Globalization is a phenomenon that can not be avoided in the governance of our lives where competition between countries become more open, especially in the field of human resources. To deal with the situation, the college is expected to be the center of the implementation and development of higher education that generate benefits and improve the quality of life of society, nation and state. Department of Mechanical Engineering is one of the departments that have earned accreditation from BAN PT where currently only 20% of accredited departments in the university. In order to improve its performance, it would need to design an integrated performance measurement system which is now the Department of Mechanical Engineering has not had a good performance measurement system yet. Enhancing performance measurement systems that already exist, analysis, design and implementation of performance measurement system will be done with the European Foundation for Quality Management's (EFQM) excellence model wherein the method is integrated by several methods, namely Methods Objectives Matrix (OMAX), Integrated Performance Measurement Systems (IPMS), and Hierarcy Analytical Process (AHP) in the Department of Mechanical Engineering University of Udayana. Steps or details of the research methods to be expected is as following steps: Selection Method of Measuring Productivity, Types and Data Collection Methods, Identification Indicators or the Criterion productivity will be measured, Giving Weights From Each KPI The Measured, Data Processing or Measurement Criteria Productivity, Productivity Evaluation. The results of this research concluded the implementation of Performance Measurement System with the European Foundation for Quality Management's (EFQM) excellence model integrated Integrated Performance Measurement Systems (IPMS) and Methods Objectives Matrix (OMAX) have differing views on the determination of stakeholder requirements, from 40 stakeholder requirements outlined to 15 KPI. Implementation of the second semester of 2014/2015 showed an increase of 83.92% from the previous period with Performance Indicator index of 773.35 Keywords: Productivity Measurement, European Foundation for Quality Management's (EFQM) excellence model integrated Integrated Performance Measurement Systems (IPMS) and Methods Objectives Matrix (OMAX), dan Analytical Hierarcy Process (AHP)
Perancangan Sistem Pengukuran Kinerja Terintegrasi Pada Program Studi Teknik Mesin Universitas Udayana I Made Dwi Budiana Penindra; Dewa Made Priyantha Wedagama
Jurnal Energi Dan Manufaktur Vol 11 No 1 (2018): Published in April 2018
Publisher : Department of Mechanical Engineering, University of Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (930.256 KB) | DOI: 10.24843/JEM.2018.v11.i01.p04

Abstract

Jurusan Teknik Mesin merupakan salah satu jurusan yang terakreditasi A. Jurusan Teknik Mesin Universitas Udayana pada tahun 2016 telah berhasil mempertahankan akreditasi A yang diperoleh sejak tahun 2011. Salah satu penunjang keberhasilan tersebut adalah karena telah dimilikinya sistem pengukuran kinerja yang dihasilkan penulis pada tahun 2015 dimana sistem tersebut telah mampu memantau kinerja jurusan secara berkesinambungan. Walaupun sistem pengukuran kinerja tersebut telah digunakan, tetapi pada implementasinya masih banyak kekurangan yang dimiliki oleh sistem tersebut terutama karena sistem tersebut masih berbentuk manual. Kekurangan lain juga dapat dilihat dari hasil penelitian penulis tahun 2016 yang menunjukkan bahwa dari Importance Performance Analysis (IPA) rata-rata persepsi dari mahasiswa sebesar 2,91 masih dibawah rata-rata ekspektasi mereka yaitu 3,14. Pada penelitian ini dilakukan perancangan kembali sistem pengukuran kinerja yang terintegrasi berdasarkan hasil-hasil penelitian di tahun 2015 dan 2016 dengan metode Performance Prism dimana metode tersebut diintegrasikan dengan beberapa metode yaitu Integrated Performance Measurement Systems (IPMS) di dalam penentuan Key Performande Indicator (KPI) yang menjadi indikator penentu kinerja yang kemudian dibantu menggunakan metode Analytical Hierarcy Process (AHP) di dalam pemberian bobot masing-masing KPI. Setelah KPI memiliki bobot kemudian dilakukan scoring secara menyeluruh dengan Metode Objectives Matrix (OMAX) sehingga dihasilkan angka indeks per periode yang menjadi acuan tingkat kinerja jurusan, serta Traffic Light System (TLS) untuk mengetahui KPI mana yang memerlukan perbaikan berdasarkan warna. Dari hasil penelitian didapatkan hasil Performance Indicator dari periode 1 sebesar 322,8 dan mengalami peningkatan 7,6% dibanding Performance Indicator rata-rata 300. Performance Indicator dari periode 2 sebesar 352,50 dan mengalami peningkatan 9,2% dibanding periode 1. Performance Indicator dari periode 3 sebesar 354,66 dan mengalami sedikit peningkatan 0,61% dibanding periode 2. Performance Indicator dari periode 4 sebesar 354,52 dan mengalami sedikit penurunan 0,04% dibanding periode 3. Performance Indicator dari periode 5 sebesar 573,35 dan mengalami peningkatan 61,73% dibanding periode 4. Performance Indicator dari periode 6 sebesar 606,68 dan mengalami peningkatan 5,81% dibanding periode 5 dan merupakan periode dengan Performance Indicator tertinggi dalam sistem pengukuran ini. Department of Mechanical Engineering Udayana University in 2016 has managed to maintain the A accreditation obtained since 2011. One of the supporting success is because it has owned performance measurement system generated by the author in 2015 where the system has been able to monitor the performance of majors on an ongoing basis. Although the performance measurement system has been used, but in its implementation there are still many shortcomings possessed by the system mainly because the system is still in the form of manual. Another disadvantage can also be seen from the results of research authors of 2016 which shows that from the Importance Performance Analysis (IPA) average perception of students of 2.91 is still below the average of their expectations of 3.14. In this research, re-design of integrated performance measurement system based on the results of research in 2015 and 2016 with Performance Prism method where the method is integrated with several methods of Integrated Performance Measurement Systems (IPMS) in the determination of Key Performande Indicator (KPI) a performance indicator that is then assisted using the Analytical Hierarcy Process (AHP) method in the weighting of each KPI. After KPI has weight then scoring thoroughly with Objectives Matrix (OMAX) method so that the result of index number per period become reference of department performance level, and Traffic Light System (TLS) to know which KPI need improvement based on color. From the research results obtained Performance Indicator from period 1 of 322.8 and increased 7.6% compared to Performance Indicator average 300. Performance Indicator from period 2 amounted to 352.50 and increased 9.2% compared to period 1. Performance Indicator from period 3 was 354.66 and slightly increased by 0.61% compared to period 2. Performance Indicator from period 4 was 354.52 and decreased slightly 0.04% compared to period 3. Performance Indicator from period 5 was 573.35 and an increase of 61.73% compared to period 4. Performance Indicator from period 6 of 606.68 and increased 5.81% compared to period 5 and is the period with the highest Performance Indicator in this measurement system.
Pendekatan Malcolm Baldrige Criteria For Performance Excellent (Education Criteria) dalam Perancangan Sistem Pengukuran Kinerja Fakultas Teknik Univeritas Udayana menuju Sertifikasi AUN-QA I Made Dwi Budiana Penindra; I Made Gatot Karohika
Jurnal Energi Dan Manufaktur Vol 13 No 2 (2020)
Publisher : Department of Mechanical Engineering, University of Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/JEM.2020.v13.i02.p06

Abstract

The Faculty of Engineering, Udayana University is one of the faculties in Udayana University. The Faculty of Engineering has 5 departments that have a lot of interest. Currently, the Faculty of Engineering is preparing to support Udayana University in obtaining the Asean University Network - Quality Assurance (AUN-QA) certification which is targeted for a visitation in 2021. One of the supporters in obtaining this certification is that the Faculty of Engineering must have a performance measurement system. In this research using an integrated performance measurement system that designed through the Malcolm Baldrige Criteria For Performance Excellent (Education Criteria) approach which is integrated with several methods, namely IPMS in determining the Key Performance Indicator (KPI) which becomes a determining indicator of later performance. assisted by using the Analytical Hierarchy Process (AHP) method in giving the weight of each KPI. After the KPI has a weight, then a comprehensive scoring is carried out using the Objectives Matrix (OMAX) method so that an index number per period is generated which is the reference for the level of performance of the department, as well as a Traffic Light System (TLS) to find out which KPIs require improvement based on color. With the creation of an integrated performance measurement system, it is hoped that the Faculty of Engineering can make continuous improvements. The results showed that the Performance Indicator from the Faculty of Engineering in this period was 427.19 with 24 KPIs being measured. The Performance Indicator shows that the overall performance of the Faculty of Engineering is above average (300). Only 2 categories are in the red zone of 21%, namely Student Criteria (KPI 1 and KPI 4) and Management Criteria (KPI 18, KPI 19, and KPI 20). In the following year, the Faculty of Engineering must focus on the five KPIs so that later they can improve performance.
A Analisis Kinerja PLTD Dual-Fuel Di PT. Indonesia Power UBP Bali I Gede Kusuma Putra; I Gusti Bagus Wijaya Kusuma; I Made Dwi Budiana Penindra
Jurnal Mettek: Jurnal Ilmiah Nasional dalam Bidang Ilmu Teknik Mesin Vol 5 No 1 (2019)
Publisher : Program Studi Magister Teknik Mesin Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/METTEK.2019.v05.i01.p06

Abstract

Penelitian kinerja PLTD dual-fuel berbahan bakar solar dan gas hasil gasifikasi bambu di PT. Indonesia Power UBP Bali ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan bambu agar mampu mengurangi penggunaan bahan bakar solar yang kini ketersediaannya semakin menispis dengan menggunakan sistem dual-fuel pada pembangkit listrik tenaga diesel. Pengukuran dilakukan dengan mengukur laju alir udara pembakaran dengan bukaan 0%, 50% dan 100%, laju alir gas produser (syngas), konsumsi bahan bakar spesifik, dan daya genset, serta rasio beban listrik yang diberikan 0%, 10%, 20%, 30%, 40%, 50%, 60%, 70%, 80%, 90%, 100% dengan kapasitas genset 40 kW. Data yang didapatkan menunjukkan daya yang dihasilkan dari mode dual-fuel lebih besar yaitu 36,6 kW, dan konsumsi bahan bakar yang lebih sedikit yaitu 6,55 L/jam dengan 100% bukaan valve udara pembakaran.Substitusi penggunaan bahan bakar syngas terhadap bahan bakar solar mampu mengurangi total penggunaan bahan bakar solar sebesar 47,3%. Research on the performance of dual-fuel diesel power plant with diesel fuel and bamboo gasification gas in PT. Indonesia Power UBP Bali aims to determine the ability of bamboo to be able to reduce the use of diesel fuel which is now the availability is running low, by using a dual-fuel system in a diesel power plant. Measurements were made by measuring the combustion air flow with openings of 0%, 50% and 100%, producer gas flow rate (syngas), specific fuel consumption, and generator power, and the ratio of electrical loads given 0%, 10%, 20%, 30%, 40%, 50%, 60%, 70%, 80%, 90%, 100%, with a generator capacity of 40 kW. The data obtained shows that the power produced from the dual-fuel mode is greater at 36.6 kW, and less fuel consumption of 6.55 L/h with 100% combustion air valve openings.The substitution for the use of syngas fuel for diesel fuel is able to reduce the total use of diesel fuel by 47.3%.
PENERAPAN MATERIAL REQUIREMENTS PLANNING DALAM PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU CARDED FIBER PADA PT. HILON INDONESIA-BALI I Made Dwi Budiana Penindra; I Dewa Made Krishna Muku; Hadi Santosa
JISI: Jurnal Integrasi Sistem Industri Vol 2, No 1 (2015): JISI UMJ
Publisher : Fakultas teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/jisi.2.1.38-47

Abstract

Suatu industri manufaktur dalam mengendalikan produksi secara tepat waktu serta kesediaan bahan baku dalam jumlah yang memadai merupakan hal yang utama. Pada PT Hilon Indonesia-Bali proses produksi dan penyediaan bahan baku sering tidak terkendali dengan baik. Kadangkala persediaan bahan baku tidak ada pada saat proses produksi, namun kadangkala berlebih yang menyebabkan menumpuknya bahan baku di gudang. Hal ini menyebabkan kurang efisiennya biaya persediaan bahan baku yang dikeluarkan oleh perusahaan. Untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan maka digunakan konsep Material Requirement Planning (MRP). Penelitian ini dilakukan dengan melakukan peramalan permintaan pada periode sebelumnya sebagai langkah awal untuk perencanaan produksi dan dipakai untuk membuat Jadwal Induk Produksi (JIP). Selanjutnya dengan menerjemahkan JIP menjadi “kebutuhan bersih” untuk semua jenis dan mengatur aliran bahan baku dan persediaan dalam proses sehingga sesuai dengan jadwal produksi untuk produk akhir. Setelah  menerapkan sistem MRP pada perusahaan,  terjadi penurunan persediaan bahan baku sebesar 73%.  Kata Kunci : Pengendalian produksi, peramalan permintaan, Jadwal Induk Produksi (JIP) dan Material Requirement Planning (MRP).
Pemberdayaan Masyarakat dan Pengembangan Potensi Wilayah di Desa Manukaya Gianyar Bali Luh Gede Krisna Dewi; I Made Dwi Budiana Penindra
WIDYABHAKTI Jurnal Ilmiah Populer Vol. 2 No. 2 (2020): Maret
Publisher : STIKOM Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (405.473 KB)

Abstract

Desa Manukaya adalah sebuah desa yang terletak di Kabupaten Gianyar. Wilayah Desa Manukaya adalah 1496 km2, ada 13 banjar di Desa Manukaya. Wilayah desa terdiri dari 141 km2 sawah dan kebun 891,79 km2 dan memiliki potensi di bidang budaya, pertanian, perkebunan, peternakan dan industri kerajinan, yang belum dieksplorasi secara optimal, sehingga sinergi antara masyarakat dan kampus dibutuhkan sebagai bentuk penerapan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Mitra kegiatan adalah KWT Mertha Jati yang diberikan pelatihan dalam pengolahan makanan yang terbuat dari jeruk (permen jeruk), para wanita yang bekerja di industri rumah keripik rempeyek melalui pelatihan manajerial (packing and labeling). Mitra lainnya adalah KSU Banjar Malet di sektor usaha simpan pinjam. Program kerja terdiri dari produksi VCO, pemanfaatan limbah VCO sebagai pakan ternak, program Pemeriksaan Mata Gratis, pencegahan stunting, senam lansia, pengajaran Polisi Sekolah Kecil, penyuluhan tentang TOGA, pengembangan kelompok tari dan tabuh, program pengajaran bahasa Inggris dan mengembangkan paket wisata untuk Pura Pegulingan. Kegiatan pendampingan dilakukan melalui program KKN PPM dengan metode pelatihan, penyuluhan, sosialisasi dan pemanfaatan teknologi tepat guna. Hasil atau luaran yang dicapai dari kegiatan ini adalah peningkatan produktivitas mitra, peningkatan mutu kesehatan dan pendidikan, serta pengembangan seni budaya yang menunjang pariwisata.