S Nurlaily Kadarini
Unknown Affiliation

Published : 25 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

KEBUTUHAN U-TURN PADA JALAN SULTAN ABDURAHMAN TERHADAP PERKEMBANGAN ARUS LALU LINTAS Nurdinta, Wahyuni; Erwan, Komala; Kadarini, S Nurlaily
JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang Vol 5, No 3 (2018): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI DESEMBER 2018
Publisher : JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (580.143 KB) | DOI: 10.26418/jelast.v5i3.30782

Abstract

Tidak adanya fasilitas putaran balik arah (u-turn) pada ruas Jalan Sultan Syarif Abdurrahman mengakibatkan beberapa kendaraan yang ingin memutar balik arah kendaraan terpaksa melakukan gerakan putar balik pada ujung median. kendaraan yang melakukan putar balik arah lebih padat pada hari kerja yaitu hari senin dengan total  yaitu 372 smp/hari sedang daripada hari sabtu dengan jumlah 193 smp/hari dan minggu dengan total 231 smp/hari yang meliputi kendaraan ringan (MC) dan kendaraan sedang (LV). untuk rangkuman hasil pada simulasi kondisi eksisting menggunakan vissim 10 didapat volume 780 kendaraan, dengan kepadatan 49.62 kendaraan, tundaan 22.62% dan kecepatan 40.93 km/jam. Hasil analisa menunjukkan bahwa ruas Jalan Sultan Syarif Abdurrahman dengan nilai derajat kejenuhan 0,38<1 yang artinya tidak jenuh dengan total 2399 kendaraan smp/jam. Hasil penelitian yang diperoleh setelah menggunakan simulasi vissim 10 untuk mencari kebutuhan u-turn pada alternatif pertama didapat tundaan sebesar 26.07%, alternatif kedua sebesar 25.29%, dan alternatif ketiga sebesar 23.31%.Keywords :  U-Turn, Performance, Kondisi yang ada
ANALISIS PENGARUH AKTIVITAS HAMBATAN SAMPING TERHADAP KINERJA RUAS JALAN DESA KAPUR Arsyi, Janity; Suyono, Rudi S; Kadarini, S Nurlaily
JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang Vol 5, No 3 (2018): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI DESEMBER 2018
Publisher : JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (249.998 KB) | DOI: 10.26418/jelast.v5i3.30519

Abstract

Tingginya aktivitas di Jalan Tanjung Raya 2 Desa Kapur menyebabkan terjadinya konflik arus lalu lintas. Analisa kinerja  terhadap kendaraan yang melintas, diperlukan dalam upaya pengetahui pengaruh aktifitas hambatan samping terhadap kinerja ruas jalan Tanjung Raya 2 Desa Kapur. Penilai kinerja kondisi sekaran,g serta perkiraan akan datang (2023) serta rekomendasi perkembangan kedepan. Data primer berupa survei volume lalu lintas jalan, geometrik jalan serta hambatan samping jalan pada hari sabtu, minggu, dan senin jam 06.00 – 18.00. Analisis dilakukan terhadap volume lalu lintas,  kapasitas jalan dan derajat kejenuhan lalu lintas dengan kinerja jalan 5 tahun mendatang. Hasil analisa derajat kejenuhan, hambatan samping segmen 1 tahun 2018 yaitu 0,39 dan segmen 2 yaitu 0,32. Prediksi 5 tahun mendatang (tahun 2023) derajat kejenuhan saat beraktifitasnya hambatan samping segmen 1 menjadi 0,9 dan segmen 2 menjadi 1,2. Sedangkan diluar beraktifitasnya, hambatan samping derajat kejenuhan segmen 1 tahun 2018 yaitu 0,29 dan pada segmen 2 yaitu 0,09. Prediksi 5 tahun yang akan datang tahun 2023 derajat kejenuhan di luar beraktifitasnya hambatan samping pada segmen 1 yaitu 0,43 dan pada segmen 2 yaitu 0,35. Sehinga Jalan Tanjung Raya 2 Desa Kapur harus dilakukan pelebaran karena kapasitas jalan sangat tinggi saat beraktifitasnya yang berada di kelas E dan F. Kata Kunci : Jalan Tanjung Raya 2 Desa Kapur, Derajat Kejenuhan, Kinerja Jalan
EVALUASI KEBUTUHAN RUANG TERMINAL TANJUNG NIAGA KECAMATAN NANGA PINOH KABUPATEN MELAWI PROVINSI KALIMANTAN BARAT Arief, Asril; Akhmadali, -; Kadarini, S Nurlaily
JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang Vol 4, No 4 (2017): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI JUNI 2017
Publisher : JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1043.639 KB) | DOI: 10.26418/jelast.v4i4.21985

Abstract

Terminal Tanjung Niaga merupakan terminal tipe C dengan luas 2000 m² yang fungsinya sebagai terminal angkutan dalam kota, angkutan pedesaan dan angkutan antar kecamatan dirasa perlu adanya studi mengenai “Evaluasi Kebutuhan Ruang Terminal Tanjung Niaga Kecamatan Nanga Pinoh Kabupaten Melawi Provinsi Kalimantan Barat” untuk 10 tahun mendatang guna mengantisipasi terjadinya fluktuasi dan kogesti yang akan terjadi pada suatu waktu yang diakibatkan maksimumnya arus penumpang dan kendaraan (oplet dan bis) yang menggunakan jasa terminal tersebut. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah mengumpulkan data Primer dengan survey dilapangan selama 7 hari dari tanggal 4 s/d 10 April 2016 untuk mengumpulkan data arus kendaraan dan arus penumpang dan data fasilitas yang ada di terminal Tanjung Niaga hal tersebut digunakan untuk menetukan kapasitas parkir, menentukan nilai Load factor, menentukan daya tampung terminal terhadap angkutan umum serta untuk mengetahui fasilitas yanga ada diterminal. sedangkan data Sekunder mengumpulkan data kondisi existing terminal, data rencana tata ruang wilayah, data peraturan yang berlaku dan data pertumbuhan penduduk, data pertumbuhan jumlah penumpang dan angkutan umum untuk menentukan luas terminal prediksi  10 tahun akan datang dengan metode statistic bunga berganda.Hasil evaluasi kebutuhan ruang terminal didapat luas terminal Tanjung Niaga saat ini sudah tidak mampu melayani kebutuhan angkutan umum  dimana luas yang ada sekarang hanya 2.000 m ² sedangkan kebutuhan sekarang 2.333 m².Kebutuhan luas terminal 10 tahun akan datang dari evaluasi proyeksi pertumbuhan penduduk adalah 2.419,53 m², proyeksi dari pertumbuhan penumpang 2.315,53 m² dan dari pertumbuhan angkutan umum 2.843 m² Kata Kunci: Kebutuhan Ruang parkir Bus Terminal Tanjung Niaga
SKALA PRIORITAS DAN KEBUTUHAN INFRASTRUKTUR DI DESA GRESIK KECAMATAN JAGOI BABANG KABUPATEN BENGKAYANG Sarfin, Inshianeri; Kadarini, S Nurlaily; Azwansyah, Heri
JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang Vol 1, No 1 (2015): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL UNTAN
Publisher : JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v1i1.10002

Abstract

Kalimantan Barat memiliki daerah yang berbatasan dengan negara Malaysia. Salah satu daerah yang berbatasan langsung dengan Malaysia adalah Kecamatan Jagoi Babang  yang termasuk kedalam Kabupaten Bengkayang. Salah satu desa yang terdapat di Kecamatan Jagoi Babang adalah Desa Gresik. Kondisi infrastruktur di Desa Gresik masih tertinggal dan perlu penanganan yang serius. Untuk itu dalam menentukan kebutuhan  penduduk setiap desa maka perlu dilakukan kajian aksesibilitas mengenai kebutuhan prioritas sektor desa dalam usaha mengembangkan kawasan serta pemenuhan kebutuhan/pencapaian yang di inginkan.  Adapun tujuan dari skripsi ini Menentukan sektor dan desa prioritas dengan menggunakan metode IRAP untuk mendapatkan penaganan perbaikan aksesibilitas sesuai dengan Standar Pelayanan Minimum (SPM). Hasil analisa penelitian  menyimpulkan bahwa prioritas untuk Desa Gresik adalah pada Sektor Sumber Tenaga Listrik dengan nilai aksesibilitas sebesar 15,756. Sedangkan untuk prioritas kedua dan ketiga ditempati oleh Sektor Pendidikan dan Sektor Pasar dengan masing-masing nilai prioritas sebesar 13,440 dan 13,333. Untuk setiap sektor dilakukan penanganan permasalahan yang bertujuan untuk mempermudah aksesibilitas warga dalam mengakses tiap infrastruktur baik berupa fasilitas, sarana maupun prasarana. Hasil analisis terbagi atas tiga klasifikasi, yaitu aksesibilitas fasilitas, aksesibilitas sarana transportasi dan aksesibilitas prasarana transportasi. Untuk itulah diperlukan penambahan atau perbaikan fasilitas serta perbaikan prasarana berupa peningkatan kualitas jalan dan pembangunan jembatan untuk mempermudah aksesibilitas. Sedangkan untuk sarana diperlukan pengadaan angkutan umum darat dan air yang didukung fasilitas berupa terminal ataupun dermaga. Kata kunci : Aksesibilitas, IRAP,Sektor, Prioritas
OPTIMALISASI KEBUTUHAN ANGKUTAN UMUM (TAKSI DAN BUS) RUTE PONTIANAK-SINTANG, PONTIANAK-NANGA PINOH DAN PONTIANAK-PUTUSSIBAU Saputra, Darma; Juniardi, Ferry; Kadarini, S Nurlaily
JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang Vol 1, No 1 (2013): Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil Untan
Publisher : JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v1i1.2159

Abstract

Seiringdengan perkembangan Provinsi Kalimantan Barat baik dalam jumlah maupunperkembangan sosial ekonomi, maka sarana dan prasarana transportasi secarakeseluruhan sangatlah penting. Untuk menunjang atau mendukung perkembangantersebut diperlukan sarana transportasi yang memadai dan dapat dijangkau olehsemua lapisan masyarakat. Hasil perhitungan yang menggunakan metode Try and Error dapat dilihat Jumlah angkutan umum (Taksi) yang optimal untuktrayek Pontianak-Sintang adalah sebanyak26 armada dari 32armada dengan tarif optimal yaitu sebesar Rp. 160.000,00,-, sedangkan untuk angkutan umum (Bus) yang optimal adalah sebanyak 42armada dari 26 armadadengan tarif optimal yaitu sebesar Rp.110.000,00,- jumlah angkutan umum (Taksi) yang optimal untuk trayek Pontianak-NangaPinoh adalah sebanyak 7 armada dari 9 armada dengan tarif optimal yaitu sebesar200.000,00,-, sedangkan untuk angkutan umum(Bus) yang optimal adalah sebanyak 17 armada dari 10 armada dengan tarif optimal yaitu sebesar Rp. 120.000,00,- dan jumlahangkutan umum (Taksi) yang optimal untuk trayek Pontianak-Putussibau adalahsebanyak 12 armada dari 15 armada dengan tarif optimal yaitu sebesar Rp.300.000,00,-. Kata-kata kunci: optimalisasi,kebutuhan, angkutan umum (taksi dan bus), metode tryand error
ANALISIS MODEL TARIKAN PERGERAKAN KENDARAAN PADA TEMPAT WISATA (STUDI KASUS DI KABUPATEN KUBU RAYA) Widiarsih, Finda; AS, Syafaruddin; Kadarini, S Nurlaily
JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang Vol 4, No 4 (2017): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI JUNI 2017
Publisher : JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v4i4.20865

Abstract

Zona Pariwisata adalah salah satu jenis penggunaan tata guna lahan yang memiliki daya Tarik cukup besar bagi masyarakat karena berkaitan erat dengan kebutuhan tersier. Tempat wisata merupakan salah satu jenis pemanfaatan tata guna lahan yang akan menimbulkan tarikan pergerakan kendaraan. Kubu Raya memiliki tata guna lahan yang semakin meningkat dari tahun ke tahun. Diantaranya obyek wisata Paradis-Q waterpark, memiliki potensi besar untuk mendatangkan wisatawan karena satu-satunya wisata air terbesar di Kabupaten Kubu Raya. Hal ini mengakibatkan Kuburaya merupakan daerah tarikan yang cukup kuat bagi daerah sekitar. Tidak hanya Paradis-Q namun ada Taman Dangau dan Gardenia Resort merupakan tempat wisata yang berada di jalan arteri Supadio. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat suatu model yang digunakan untuk menghitung besar tarikan pergerakan kendaraan pada tempat wisata yang berada di jalan arteri Supadio Kabupaten Kubu Raya dan untuk mengidentifikasi dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi untuk mendapatkan model tarikan pergerakan kendaraan dan pengunjung di zona tempat wisata. Data yang diperoleh dengan melakukan uji korelasi, dan kemudian dilakukan analisis regresi untuk mendapatkan model equations. Dari analisis regresi, ditemukan model yang baik untuk menarik gerakan adalah model regresi berganda yang terdiri dari: Y = -0,231 + 2,969 X8  dengan koefisien determinasi (R2) = 0,579, Y = -3,454 + 0,008 X2 dengan koefisien deteminasi (R2) = 0,579 dan Y = 9,657 + 2,414 X7 dengan koefisien determinasi (R2) = 0,882. Model tersebut menjelaskan bahwa variabel bebas yang mempengaruhi besar tarikan pergerakan kendaraan adalah total luas bangunan (X2), jumlah fasilitas (X7) dan jumlah wahana bermain (X8). Model-model yang dihasilkan kemudian di uji secara statistik dan di uji kriteria BLUE. Hasil menunjukan persamaan Y = 9,657 + 2,414 X7 dengan variabel bebas X7 adalah jumlah fasilitas yang merupakan model yang paling memenuhi persyaratan hasil uji statistik dan uji persyaratan kriteria BLUE. Tingkat validitas pada model berdasarkan nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,882. Sehingga persamaan regresi yang dihasilkan baik untuk mengestimasi nilai variable terikat. Kata kunci : Tarikan pergerakan, tempat wisata, pemodelan, Analisis regresi berganda, SPSS
EVALUASI WAKTU HILANG PADA SIMPANG BERSINYAL DI KOTA PONTIANAK UA, T. Rahamaur,; AS, Syafaruddin; Kadarini, S Nurlaily
JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang Vol 1, No 1 (2015): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL UNTAN
Publisher : JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v1i1.10190

Abstract

Persimpangandalamsystem jaringanjalankotamerupakantitiksimpulyangpenting.Ini dicerminkan olehterpusatnyakonflikdankemacetan padatitik Simpang tersebut.Untuksebagian besarukuranefisiensi.keamanan kenyamanan,kecepatan,biayaoperasi,dankapasitasjalan tergantungpadaperancangan persimpangan.Perencanaandanperancanganpersimpanganyang baik akanmenghasilkankualiatasoprasionalyangbaik  bagi arus lalu lintasyangmelewati persimpangandanmengurangitingkatkecelakaanhinggaketitikminimum. Beberapafaktorpentingyangharusdiperhitungkanyangakanmempengaruhikapasitas darisetiaplenganpersimpanganadalah:arusjenuh,komposisilalu-lintas,waktusiklus,fase, pembagianjalur,waktuhilang,danlain-lain.Arusjenuhdarisetiaplenganakan berbedadalam berbagaifaktor,seperti :lebarlengan,komposisilalu-lintasdankemiringanjalan.Padawaktu sinyalberubahmenjadiaspekhijau,arus lalu-lintasmelewati‘stop line' meningkathingga mencapaiarusjenuh(s),dimanakondisiini bertahansecarakonstansampaiantrianselesaiatau periodewaktuhijauberakhir.Belum adanya perhatian khusus terhadap waktu hilang (lost time) didalam perencanaan pengaturan lalu – lintas di simpang – simpang bersinyal di Kota Pontianak  menyebabkan kurangnya efektifitas dan efisiensi dari kinerja simpang. Pada penelitian ini, untuk mengetahui  waktu hilang (lost time) dapat dilakukan dengan sebuah metode, yaitu dengan menggunakan metode cumulative curve yang juga dianalisis dengan metode time slice kedua metode akan memberikan hasil berupa arus jenuh pelepasan antrian kendaraan yang meliwati garis stop yang di implementasikan pada sebuah grafik yang mengasilkan pergeseran kebutuhan simpang sehingga dari analisa tersebut  dapat dijadikan acuan perancangan persimpangan yang lebih efektif dan efisien. Hasil penelitian menunjukan bahwa Pengaturan simpang yang ada masih efektif dengan waktu hilang yang terjadi relatif kecil hal ini dapat diketahui setelah melakukan survey di lapanagan dan melakukan perhitungan didapatkan hasil waktu hilang yang terjadi untuk simpang empat dengan waktu  hilang tertinggi yang terjadi adalah sebesar 2.39 (detik) dan untuk simpang tiga waktu hilang tertinggi yang terjadi adalah sebesar 2.26 (detik) hasil ini masih memenuhi syarat yang di tentukan oleh peraturan yang ada yaitu oleh MKJI 1996  sebesar 4.8 (detik).   Kata kunci: Persimpangan,Cumulative curce,Time Slice,Waktu Hilang
MODEL PEMILIHAN RUTE JALUR KERETA API BARANG DI KALIMANTAN BARAT BERBASIS KAWASAN INDUSTRI Alvens Robby Dwi Tama Sinurat; Elsa Tri Mukti; S Nurlaily Kadarini
JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang Vol 6, No 3 (2019): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI DESEMBER 2019
Publisher : JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v6i3.36540

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah menyusun alternatif rute kereta api barang di Kalimantan Barat berdasarkan rencana pengembangan wilayah industri serta pergerakan dominan barang lalu memilih prioritas alternatif rute yang paling baik berdasarkan kriteria yang telah ditentukan. Langkah yang dilakukan adalah: 1) Pra-penelitian untuk menentukan lokasi, masalah dan tujuan penelitian; 2) Pengumpulan data dan infromasi; 3) Penyusunan rute dan pemodelan spasial; 4) Pengolahan dan analisis rute dan 5) Pemilihan Rute. Pemilihan rute terbaik menggunakan Analisis Multi Kriteria. Kriteria yang digunakan dalam penentuan alternatif terbaik adalah panjang rute, lahan gambut, topografi, hambatan alam (sungai), tutupan lahan, potensi angkutan barang, dukungan pengembangan kawasan industri, dan integrasi terhadap moda lain. Sedangkan metode yang digunakan untuk menentukan bobot masing-masing kriteria adalah metode penilaian ahli. Menurut hasil studi, dari tiga alternatif rute yang telah disusun berdasarkan wilayah industri dan pergerakan barang dominan, didapat bahwa rute 1 (Pontianak-Aruk) merupakan alternatif terbaik dengan nilai 9,18. Diikuti oleh rute 3 (Pontianak-Badau) dengan nilai 7,47 dan rute 2 (Pontianak-Kendawangan) dengan nilai 6,89. Kata kunci: wilayah industri; kereta api barang; analisis multi kriteria; penilaian ahli
ANALISIS ANTRIAN SPBU IMAM BONJOL DAN PENGARUHNYA TERHADAP RUAS JALAN IMAM BONJOL Arief Ikhsandi; Komala Erwan; S Nurlaily Kadarini
JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang Vol 7, No 3 (2020): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI DESEMBER 2020
Publisher : JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v7i3.42784

Abstract

Peningkatan jumlah kendaraan otomatis akan berpengaruh pada peningkatan kebutuhan bahan bakar,  akibat dari kelangkaan bahan bakar menyebabkan para pemilik kendaraan bermotor sanggup untuk mengantri berjam-jam di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi kondisi antrian kendaraan pada SPBU Imam Bonjol dan pengaruhnya terhadap kinerja jalan. Penelitian menggunakan metode survei untuk mendapatkan data primer. Adapun data primer yang di peroleh meliputi data fisik SPBU, data antrian kendaraan SPBU, data arus lalu lintas jalan Imam Bonjol, dan data geometrik jalan Imam Bonjol. Data sekunder yang di peroleh meliputi data antrian kendaraan SPBU Pada tahun 2008, data luas lahan SPBU, gambar layout pada SPBU, data volume lalu lintas jalan Imam Bonjol pada tahun 2017 dan data karakteristik jalan Imam Bonjol. Data yang diperoleh digunakan untuk analisis antrian kendaraan dan analisis kinerja ruas jalan. Analisis antrian meliputi penentuan model antrian, distribusi kedatangan, distribusi pelayanan dan antrian kendaraan SPBU Imam Bonjol. Analisis kinerja jalan meliputi hambatan samping, kapasitas, derajat kejenehun dan tingkat pelayanan ruas jalan Imam Bonjol. Hasil penelitian menunjukkan terjadinya antrian kendaraan di SPBU Imam Bonjol pada saat kendaraan berat mengisi bahan bakar, antrian tersebut mempengaruhi arus lalu lintas sehingga arus di jalan Imam Bonjol menjadi tidak stabil.Kata Kunci: Antrian, Tingkat Kedatangan, Tingkat Pelayanan, Jalan Imam Bonjol.
STUDI PENGARUH PENGGUNAAN PELICAN CROSSING TERHADAP PANJANG ANTRIAN KENDARAAN (STUDI KASUS JALAN GAJAH MADA PONTIANAK, KALIMANTAN BARAT) Pribadi, Ramadhan; Kadarini, S Nurlaily; Mukti, Elsa Tri
JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang Vol 10, No 3 (2023): JeLAST Edisi Agustus 2023
Publisher : JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v10i3.68804

Abstract

ABSTRAKJalan Gajah Mada merupakan salah satu jalan terpadat di Kota Pontianak dan merupakan jalan dengan tata guna lahan di sekitar kawasan perhotelan, komersial dan fasilitas umum lainnya. Selain itu terdapat fasilitas penyeberangan orang seperti zebra cross dan pelican crossing. Tujuan penelitian ini adalah untuk mencari pemodelan tundaan dan panjang antrian pada jalur kendaraan menggunakan analisis regresi linier dan mengetahui pengaruh dari pelican crossing berdasarkan hasil pemodelan. Pengambilan data penelitian ini dilakukan secara observasi langsung ke lokasi penelitian. Data penelitian yang diambil merupakan data primer berupa survei jumlah penyeberang, survei jumlah kendaraan terhenti, tertunda, dan panjang antrian kendaraan. Lokasi penelitian ini berada di Jalan Gajah Mada, Kota Pontianak, Kalimatan Barat.Berdasarkan Analisis dan pembahasan, model yang mewakili perbandingan panjang antrian (Y) dengan jumlah kendaraan terhenti (X1) adalah Y = 2,24 + 2,86X1 dan panjang antrian (Y) dengan jumlah penyeberangan (X2) adalah Y = 6,43 + 0,21X2. Untuk model yang mewakili perbandingan hubungan antara tundaan (Y) dengan variabel bebas yang sama adalah Y = 1,80 + 0,11X1 dan Y = 2,07 - 0,01X2. Panjang antrian maksimum sebesar 22,3 meter dengan tundaan maksimum sebesar 7,78 detik.Jalan Gajah Mada merupakan salah satu jalan terpadat di Kota Pontianak dan merupakan jalan dengan tata guna lahan di sekitar kawasan perhotelan, komersial dan fasilitas umum lainnya. Selain itu terdapat fasilitas penyeberangan orang seperti zebra cross dan pelican crossing. Tujuan penelitian ini adalah untuk mencari pemodelan tundaan dan panjang antrian pada jalur kendaraan menggunakan analisis regresi linier dan mengetahui pengaruh dari pelican crossing berdasarkan hasil pemodelan. Pengambilan data penelitian ini dilakukan secara observasi langsung ke lokasi penelitian. Data penelitian yang diambil merupakan data primer berupa survei jumlah penyeberang, survei jumlah kendaraan terhenti, tertunda, dan panjang antrian kendaraan. Lokasi penelitian ini berada di Jalan Gajah Mada, Kota Pontianak, Kalimatan Barat.Berdasarkan Analisis dan pembahasan, model yang mewakili perbandingan panjang antrian (Y) dengan jumlah kendaraan terhenti (X1) adalah Y = 2,24 + 2,86X1 dan panjang antrian (Y) dengan jumlah penyeberangan (X2) adalah Y = 6,43 + 0,21X2. Untuk model yang mewakili perbandingan hubungan antara tundaan (Y) dengan variabel bebas yang sama adalah Y = 1,80 + 0,11X1 dan Y = 2,07 - 0,01X2. Panjang antrian maksimum sebesar 22,3 meter dengan tundaan maksimum sebesar 7,78 detik.