Claim Missing Document
Check
Articles

Found 36 Documents
Search

PRINCE SAMUDRA'S TOMB AS A GROWTH GENERATOR FOR GUNUNG KEMUKUS SETTLEMENT IN SRAGEN REGENCY Tri Hartanto; A Bamban Yuuwono; Danarti Karsono; Wahyu Prabowo
Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur Vol. 28 No. 1 (2023): JURNAL TEKNIK SIPIL DAN ARSITEKTUR
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tunas Pembangunan Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36728/jtsa.v28i1.2257

Abstract

The Javanese have many traditions, which illustrate that the Javanese or Javanese people in achieving their expectations are not enough just to work and pray, but there are other ways such as ritual efforts that are carried out based on their belief in various myths and the history of places considered sacredness that develops in society. One of the ritual places and has a strong mythical belief is the tomb of Prince Samudra on Gunung Kemukus, Pendem Village, Sumberlawang District, Sragen Regency, Central Java. This hill (mountain of cubes), there is the tomb of Prince Samudra, Nyai Ontrowulan and his servants. The Javanese people, especially the people around them, have a belief that the tombs are considered sacred. Then the community began to build houses and live around the tomb. The habit of people seeking blessings through the tradition of ngalap blessing, which is an activity to seek goodness from an essence, object or something that is considered by humans to have benefits and goodness, or seeking barakah (ngalap blessing) or other words "tabarruk". This tomb is also a destination for the ngalap blessing ritual by the surrounding community and from the people on the island of Java. More and more community visits have led to the growth of settlements around the tomb, where previously there were no settlements, only hills. Based on the results of research, the existence of Prince Samudra's tomb is a generator for the emergence of settlements.
PRINCE SAMUDRA'S TOMB AS A GROWTH GENERATOR FOR GUNUNG KEMUKUS SETTLEMENT IN SRAGEN REGENCY Tri Hartanto; A Bamban Yuuwono; Danarti Karsono; Wahyu Prabowo
Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur Vol. 28 No. 1 (2023): JURNAL TEKNIK SIPIL DAN ARSITEKTUR
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tunas Pembangunan Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36728/jtsa.v28i1.2257

Abstract

The Javanese have many traditions, which illustrate that the Javanese or Javanese people in achieving their expectations are not enough just to work and pray, but there are other ways such as ritual efforts that are carried out based on their belief in various myths and the history of places considered sacredness that develops in society. One of the ritual places and has a strong mythical belief is the tomb of Prince Samudra on Gunung Kemukus, Pendem Village, Sumberlawang District, Sragen Regency, Central Java. This hill (mountain of cubes), there is the tomb of Prince Samudra, Nyai Ontrowulan and his servants. The Javanese people, especially the people around them, have a belief that the tombs are considered sacred. Then the community began to build houses and live around the tomb. The habit of people seeking blessings through the tradition of ngalap blessing, which is an activity to seek goodness from an essence, object or something that is considered by humans to have benefits and goodness, or seeking barakah (ngalap blessing) or other words "tabarruk". This tomb is also a destination for the ngalap blessing ritual by the surrounding community and from the people on the island of Java. More and more community visits have led to the growth of settlements around the tomb, where previously there were no settlements, only hills. Based on the results of research, the existence of Prince Samudra's tomb is a generator for the emergence of settlements.
Pengaruh Perkembangan Permukiman Swadaya terhadap Upaya Pelestarian Cagar Budaya Tamansari Indro Sulistyanto; Eny Krisnawati; Danarti Karsono
Jurnal Permukiman Vol 10 No 1 (2015)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Permukiman dan Perumahan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31815/jp.2015.10.49-60

Abstract

Situs Cagar Budaya Tamansari memiliki nilai sejarah yang tinggi, sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari keberadaan Kraton Yogyakarta, yang pada awalnya berperan sebagai tempat Raja dan Kerabat Kraton beristirahat dan mesanggrah (menenangkan pikiran). Permasalahan yang terjadi adalah sisa-sisa artefak yang ada bercampur-baur dengan perkembangan perumahan dan kegiatan usaha di sekitarnya, menurun eksistensinya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran terhadap tingkat kerusakan yang terjadi pada artefak berupa elemen-elemen benda cagar budaya yang ada. Metoda yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan menggunakan pisau analisis berupa kerangka gagasan pelestarian situs Cagar Budaya Tamansari yang kita pakai untuk menganalisis dan mensintesis tingkat kerusakan yang diakibatkan oleh perkembangan permukiman swadaya yang tidak terkendali, dengan melakukan analisis terhadap variabel situs Cagar Budaya Tamansari terhadap variabel perkembangan permukiman swadaya di sekitarnya. Beberapa elemen-elemen peninggalan berupa artefak, masih dapat ditengarai dalam bentuk puing-puing yang tidak lagi utuh, keberadaannya masih sangat menunjang untuk memberikan gambaran situasi Kawasan Cagar Budaya Tamansari pada keadaan aslinya. Hasil akhir dari kegiatan penelitian menunjukkan adanya korelasi antara pergeseran perilaku masyarakat dalam pengembangan dan pembangunan permukiman swadaya terhadap upaya konservasi bangunan cagar budaya
Pengembangan Fasilitas Internet Guna Peningkatan Pelayanan Administrasi Kemasyarakatan wartono; Vera Wati; Erni Widarti; Moh Erkamim; Muhammad Rizal Pamungkas Fernandita; Danarti Karsono
GANESHA: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2024): Juli 2024
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Tunas Pembangunan Surakarta (UTP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36728/ganesha.v4i2.3676

Abstract

Balai Desa Banyurip di Kecamatan Jenar, Kabupaten Sragen, masih minim dalam pemanfaatan internet di balai desanya untuk pelayanan publik. Hal ini disebabkan oleh sulitnya sinyal di area blank spot tersebut, akibat kondisi geografis yang menantang dan kurangnya infrastruktur pendukung seperti BTS (Base Transceiver Station). Padahal Balai Desa merupakan pusat layanan publik dan kegiatan pemerintahan desa, seperti pengelolaan, pembuatan, dan pembauatan surat pengantar dokumen kependudukan, pengurusan izin usaha, program pembangunan, penyaluran bantuan sosial, serta kegiatan sosial dan budaya. Sehingga untuk mengatasi hal ini, tim pengabdian mengembangkan fasilitas internet guna meningkatkan pelayanan administrasi kemasyarakatan. Metode pelaksanaan kegiatan dengan melakukan proyek insiatif untuk menyediakan perangkat keras, konfigrurasi akses internet yang dibutuhkan, serta pelaksanaan monitoring. Pelaksanaan kegiatan pengabdian menjadi 2 tahapan utama, yaitu tahapan analisis pemecahan masalah dan pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat pada mitra. Sehingga dihasilkan, pemasangan berhasil dilakukan secara gratis tanpa biaya langganan, dengan kecepatan 50 Mbps tanpa batasan kuota dan tersedia selama jam operasional Balai Desa Banyurip. Pengaturan ini memastikan penggunaan fasilitas internet secara efektif selama jam kerja pelayanan. Pemasangan fasilitas internet terletak pada lokasi yang strategis yaitu bagian depan pada kantor pelayanan. Internet ini menggunakan dedicated 1:1 simetris, yang berarti kecepatan unggah dan unduh sama cepatnya. Fasilitas ini dapat meningkatkan efisiensi administrasi dan mendukung berbagai kegiatan masyarakat dengan akses internet yang andal dan stabil
IMPLEMENTATION OF SMART CITY APPLICATION IN SUSTAINABLE TRANSPORT SYSTEMS: PROSPECTS AND DEVELOPMENT OF SMARTCITY IN INDONESIA Danarti Karsono; Muhammad Rizal Fernandita Pamungkas; Moh. Erkamim; A. Bamban Yuuwono
INTERNATIONAL JOURNAL OF SOCIETY REVIEWS Vol. 2 No. 6 (2024): JUNE
Publisher : Adisam Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The study aims to discuss the prospects and development of the Smart City concept in sustainable transportation systems in Indonesia. The study assesses the various challenges and opportunities emerging from the integration of information and communication technology into existing transport infrastructure. Through an in-depth literature exploration, the research identifies key factors that influence the implementation of Smart Cities and explores strategies that can accelerate the realization of efficient, inclusive, and sustainable smart transport. Research results show that the implementation of Smart Cities in Indonesia is still in its early stages, but has great potential due to the demands of rapid urbanization and development. The Smart City concept is expected to support reducing congestion, improving energy efficiency, and reducing greenhouse gas emissions. However, the research also reveals a number of major obstacles, including the need for massive investment in infrastructure, cyber security, and the digital gap between regions.
Pendampingan Manajemen Kesekretariatan Organisasi Pemuda Desa Melalui Aplikasi E-Archive Wati, Vera; Widarti, Erni; Erkamim, Moh; Wartono, Wartono; Pamungkas, Muh. Rizal F.; Karsono, Danarti; Setyawati, Nisrina Yulia; Rundi, Allesandro U.B.; Khofid, Adi Nur
Madani : Indonesian Journal of Civil Society Vol. 7 No. 1 (2025): Madani : Februari 2025
Publisher : Politeknik Negeri Cilacap

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35970/madani.v7i1.2408

Abstract

Secretarial management in village organizations is an important part of the sustainability of its operations because the management of activities and documentation containing information functions as a set of assets for the organization. Thus, a systematic approach to secretarial management facilitates the process of searching and retrieving documents when needed. However, several village organizations, such as Ikatan Pemuda Pemudi Banjarsari (IPPB), still manage documents manually, which can increase the risk of losing documents due to irregular storage. Referring to this problem, is the basis for the need for community service activities in the IPPB organization to implement a more modern and organized document management system through the Android-based E-Archive application. The activity methodology is based on organizational participation and empowerment, with the main priority being the needs of the community or organization. The implementation of PKM began with participants installing E-Archive on their respective devices, followed by demonstration assistance, and Q&A. The results of this service went smoothly, with this activity attended by representatives of organizational advisors and IPPB core administrators. Assistance focused on installing the application has been successfully carried out on each device, and its management has been carried out successfully according to its features. The facilities provided by multi-user E-Archive allow use according to each role in the IPPB organization. The presence of E-Archive technology solutions with IPPB secretarial management is more efficient because it can be easily accessed via smartphone and provides better storage space compared to manual document storage methods.
Penentuan Lokasi Optimal Stasiun Bike Sharing Dalam Mendukung Pariwisata di Kota Surakarta Pamungkas, Muhammad Rizal Fernandita; Wartono, Wartono; Karsono, Danarti; Sandi, Elisa Harlia; Rundi, Allesandro Umbu Balla
Majalah Geografi Indonesia Vol 39, No 1 (2025): Majalah Geografi Indonesia
Publisher : Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/mgi.100545

Abstract

Abstrak Tren pariwisata di Kota Surakarta terus berkembang seiring dengan meningkatnya jumlah wisatawan dan kebutuhan transportasi yang ramah lingkungan. Meningkatnya wisatawan telah menambah masalah kemacetan dan emisi karbon sehingga diperlukan solusi mobilitas yang berkelanjutan. Sistem bike sharing menjadi salah satu solusi yang dapat mendukung mobilitas wisatawan dan mengurangi dampak lingkungan. Saat ini, Kota Surakarta telah memiliki transportasi wisata berupa Bus Werkudara dan kendaraan listrik khusus wisata. Peneliti melihat, potensi pengembangan moda transportasi sepeda untuk transportasi sebagai alternatif mobilitas mengingat Kota Surakarta sudah memiliki jalur sepeda serta transportasi umum yang cukup baik. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan lokasi optimal stasiun bike sharing yang mendukung kegiatan pariwisata di Kota Surakarta. Penelitian mendorong pentingnya mendukung pariwisata berkelanjutan yang juga memperkaya pengalaman wisatawan. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah komponen 4A yang mendukung aktivitas kepariwisataan. Penelitian ini menggunakan metode analytical hierarchy process dan analisis spasial multi kriteria untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi penentuan lokasi optimal stasiun bike sharing untuk mendukung kegiatan pariwisata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 12 stasiun bike sharing yang dapat dikembangkan berdasarkan analisis AHP dan analisis spasial multi kriteria. Sebagian stasiun bike sharing memiliki jarak rata-rata kurang dari 3 kilometer menuju obyek-obyek wisata di Kota Surakarta. Pusat Kota Surakarta terutama di sepanjang koridor Jalan Slamet Riyadi merupakan lokasi yang paling sesuai untuk pengembangan stasiun bike sharing karena memiliki tingkat bikeability yang tinggi juga memiliki fasilitas pendukung kepariwisataan. Penempatan stasiun bike sharing dengan jarak antar stasiun sekitar 1 kilometer dinilai efektif untuk mendukung mobilitas wisatawan. Selain itu, hasil penelitian ini memberikan rekomendasi bagi pemerintah daerah untuk memperkuat infrastruktur sepeda di area wisata utama. Abstract The tourism trend in Surakarta City continues to grow along with the increasing number of tourists and the need for environmentally friendly transportation. The increase in tourists has added to the problem of congestion and carbon emissions so that a sustainable mobility solution is needed. Bike sharing system is one of the solutions that can support tourist mobility and reduce environmental impact. Currently, Surakarta City already has tourist transportation in the form of the Werkudara Bus and special tourist electric vehicles. The researcher sees the potential for developing bicycle transportation modes for transportation as an alternative mobility considering that Surakarta City already has bicycle lanes and good public transportation. This research aims to determine the optimal location of bike sharing stations that support tourism activities in Surakarta City. The research encourages the importance of supporting sustainable tourism that also enriches the tourist experience. The data used in this research is the 4A components that support tourism activities.  This research uses the analytical hierarchy process method and multi-criteria spatial analysis to analyse the factors that influence the determination of the optimal location of bike sharing stations to support tourism activities. The results showed that there are 12 bike sharing stations that can be developed based on AHP analysis and multi-criteria spatial analysis. Most of the bike sharing stations have an average distance of less than 3 kilometres to tourist attractions in Surakarta City. Surakarta City Centre, especially along the Jalan Slamet Riyadi corridor, is the most suitable location for the development of bike sharing stations because it has a high level of bikeability and also has tourism support facilities. Placement of bike sharing stations with a distance of about 1 kilometre between stations is considered effective to support tourist mobility. In addition, the results of this study provide recommendations for local governments to strengthen bicycle infrastructure in major tourist areas.dapat mendukung mobilitas wisatawan dan mengurangi dampak lingkungan. Saat ini, Kota Surakarta telah memiliki transportasi wisata berupa Bus Werkudara dan kendaraan listrik khusus wisata. Peneliti melihat, potensi pengembangan moda transportasi sepeda untuk transportasi sebagai alternatif mobilitas mengingat Kota Surakarta sudah memiliki jalur sepeda serta transportasi umum yang cukup baik. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan lokasi optimal stasiun bike sharing yang mendukung kegiatan pariwisata di Kota Surakarta. Penelitian mendorong pentingnya mendukung pariwisata berkelanjutan yang juga memperkaya pengalaman wisatawan. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah komponen 4A yang mendukung aktivitas kepariwisataan. Penelitian ini menggunakan metode analytical hierarchy process dan analisis spasial multi kriteria untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi penentuan lokasi optimal stasiun bike sharing untuk mendukung kegiatan pariwisata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 12 stasiun bike sharing yang dapat dikembangkan berdasarkan analisis AHP dan analisis spasial multi kriteria. Sebagian stasiun bike sharing memiliki jarak rata-rata kurang dari 3 kilometer menuju obyek-obyek wisata di Kota Surakarta. Pusat Kota Surakarta terutama di sepanjang koridor Jalan Slamet Riyadi merupakan lokasi yang paling sesuai untuk pengembangan stasiun bike sharing karena memiliki tingkat bikeability yang tinggi juga memiliki fasilitas pendukung kepariwisataan. Penempatan stasiun bike sharing dengan jarak antar stasiun sekitar 1 kilometer dinilai efektif untuk mendukung mobilitas wisatawan. Selain itu, hasil penelitian ini memberikan rekomendasi bagi pemerintah daerah untuk memperkuat infrastruktur sepeda di area wisata utama.Submitted: 2024-10-09 Revisions:  2025-03-04 Accepted: 2025-03-13  Published: 2024-09-17
OPTIMALISASI QOS PADA JARINGAN INTERNET BUMDES DESA KARANGSARI wartono; Moh. Erkamim; Erni Widarti; Muhammad Rizal Fernandita Pamungkas; Danarti Karsono; Saifuddin Saifuddin; Argia Putri Ramadhani
GANESHA: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2025): Januari 2025
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Tunas Pembangunan Surakarta (UTP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36728/ganesha.v5i1.4496

Abstract

Balai Desa Karangsari di Kecamatan Jatiyoso, Kabupaten Karanganyar, dalam meningkatkan pendapatan desa memiliki usaha berupa internet mandiri. Internet ini berasal dari internet service provider (ISP) swasta yang mana untuk penyaluran koneksi ke end user BUMDES karangsari mengelola jaringan kabel atau nirkabel secara mandiri. Jaringan Kabel yang digunakan berupa Fiber to the home (FTTH) sebagai media dalam pendistribusian koneksi internet. Selain menggunakan FTTH, untuk lokasi yang masih belum terjangkau oleh fiber optik, desa karangsari menggunakan media wireless untuk melakukan Point to point (PTP) atau point to multipoint (PTMP) agar dapat menghubungkan kawasan atau daerah yang belum dapat terjangkau oleh kabel tersebut. BUMDES karangsari memiliki mini server berupa Mikrotik yang digunakan untuk mengelola dan memonitoring koneksi internet. Saat ini user atau pengguna yang dikelola BUMDES karangsari sudah lebih dari 1000 user yang terbagi kedalam 3 server. Dengan resource server yang terbatas untuk dapat mengelola koneksi internet dengan baik maka perlu dilakukan manajemen user sebaik mungkin guna meningkatkan stabilitas internet yang ada. Manajemen user yang dilakukan pada server BUMDES Karangsari saat ini masih menggunakan manajemen default atau standar Mikrotik baik dari limitasi ataupun konfigurasi lainnya. Maka perlu dilakukan manajemen QOS lebih lanjut untuk mendapatkan koneksi yang baik mengingat jumlah user semakin banyak. Manajemen QOS yang dilakukan berupa konfigurasi QOS Priority yang mana koneksi-koneksi tertentu akan dipisah dan diprioritaskan seperti koneksi DNS, PING, Game, Aplikasi online dan lain sebagainya sehingga jika koneksi internet BUMDES Karangsari dalam posisi Peak masih nyaman untuk digunakan. Dengan adanya manajemen user yang baik diharapkan pengguna internet Desa karangsari bisa meningkat dan dapat menjadi tambahan pendapatan desa dan menjadi desa yang mandiri secara koneksi internet dan finansial.
PUSAT EDUWISATA PERTANIAN MODERN DI PACITAN YANG ATRAKTIF DAN REKREATIF DENGAN PENERAPAN ARSITEKTUR ORGANIK Suci Ratnasari; Danarti Karsono; Tri Hartanto
Journal of Architecture Cultural and Tourism Studies Vol. 1 No. 1 (2023): APRIL 2023
Publisher : Universitas Tunas Pembangunan Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36728/jacts.v1i1.2522

Abstract

Dalam mengoptimalkan program pembangunan tanaman pangan dan hortikultura, tenaga kerja berperan penting. Tenaga kerja pertanian di Jawa Timur sebesar 18,63% dari tenaga kerja pertanian nasional. Jumlah tersebut hanya mampu memberikan kontribusi PDRB Jawa Timur tahun 2014 sebesar 13,73%. Kabupaten Pacitan merupakan salah satu Kota di Jawa Timur yang pembangunannya bertumpu pada pertanian. Namun sektor pertanian di sana juga tidak luput dari masalah regenerasi petani. Usia petani di Kabupaten Pacitan yang di dominasi usia 50 tahun ke atas mencapai angka 76%. Bagi anak muda di pedesaan sektor pertanian tidak menarik, selain terlihat tidak menjanjikan secara ekonomi, namun yang lebih berpengaruh lagi adalah karena adanya subkultur baru yang berkembang di era digital saat ini. Edukasi pertanian melalui wisata edukasi atau eduwisata dipercaya merupakan salah satu cara terbaik dalam memperkenalkan ilmu dan pengetahuan di bidang pertanian kepada semua kalangan. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif. Hasil dari penelitian ini adalah suatu konsep perencanaan dan perancangan arsitektur bangunan pusat eduwisata pertanian modern yang atraktif dan rekreatif di Kabupaten Pacitan.
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN ATLET PENYANDANG DISABILITAS DI KARANGANYAR Kunthi Cintya Anjani; Danarti Karsono; Tri Hartanto
Journal of Architecture Cultural and Tourism Studies Vol. 1 No. 1 (2023): APRIL 2023
Publisher : Universitas Tunas Pembangunan Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36728/jacts.v1i1.2526

Abstract

Manfaat olahraga bagi penyandang disabilitas adalah sebagai kesempatan untuk berubah, kesempatan untuk memfasilitasi potensi mereka bagi integrasi sosial, meningkatkan kebugaran, dan mempromosikan kemampuan diri, yang mengarah pada peningkatan harga diri dan meningkatkan nasib diri sendiri. Selain untuk menjaga kesehatan pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani yang dilakukan secara teratur maupun hanya dalam waktu luang, olahraga juga dapat dijadikan sebagai ajang meraih prestasi. Dalam bidang olahraga penyandang disabilitas juga diberikan hak yang sama dalam olahraga sehingga dapat meraih prestasi yang dibanggakan, meskipun mempunyai keterbatasan tetapi tidak menjadi halangan bagi seseorang untuk berprestasi dengan perolehan mendali. Namun sejauh ini fasilitas yang diberikan masih kurang ramah untuk memenuhi kebutuhan penyandang disabilitas maka perlu adanya wadah untuk mendukung kegiatan olahraga bagi atlet penyandang disabilitas dengan aksesibilitas yang ramah.