Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : METAMORFOSA Journal of Biological Sciences

The Isolasi Aktinomiset Pelarut Fosfat Asal Perakaran Tembakau (Nicotiana tabacum L.) di Antirogo Jember Esti Utarti; Saniyah Fatkhul Alim; Dwi Setyati; S Sutoyo
Metamorfosa: Journal of Biological Sciences Vol 8 No 2 (2021)
Publisher : Prodi Magister Ilmu Biologi, Fakultas MIPA, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/metamorfosa.2021.v08.i02.p09

Abstract

Fosfor (P) merupakan makronutrien terpenting kedua yang dibutuhkan tanaman. Fosfat dalam tanah berada dalam bentuk terikat oleh ion Fe3+, Al3+ dan Ca2+ sehingga tidak tersedia bagi tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi dan mendapatkan aktinomiset sebagai agen pelarut fosfat dari perakaran tembakau (Nicotiana tabacum L.). Jenis penelitian ini termasuk dalam penelitian eksplorasi yang dilanjutkan dengan pengamatan morfologi secara makroskopis dan mikroskopis isolat pelarut fosfat terbaik. Sampel penelitian diambil dari Desa Antirogo, Kecamatan Sumbersari, Kabupaten Jember. Sampel tanah diambil dari bagian perakaran tanaman tembakau. Isolasi aktinomiset dilakukan dengan metode pengenceran dan disebar pada media SCA. Pemurnian dilakukan pada media ISP-2 atau ISP-4. Uji aktivitas pelarutan fosfat menggunakan media Pikovskaya dan diukur indeks pelarutan fosfatnya. Sebanyak 71 isolat aktinomiset berhasil diisolasi dari tanah perakaran tembakau di daerah Antirogo. Hasil skrining menunjukkan bahwa terdapat 28 isolat (39,4%) dari 71 isolat yang diperoleh, memiliki kemampuan melarutkan fosfat. Lima isolat tertinggi berdasarkan rangking indeks pelarut fosfat terbaik dilakukan karakterisasi morfologi makroskopis dan mikroskopis. Berdasarkan bentuk rantai spora, empat isolat aktinomiset yang memiliki rangking indeks pelarutan fosfat tertinggi termasuk dalam genus Streptomyces. Kata kunci: aktinomiset, pelarut fosfat, perakaran, Antirogo Jember
Skrining Aktinomisetes Pendegradasi Nikotin Pada Daun Tembakau (Nicotiana tabacum L.) Esti Utarti; Dina Amalia Syahidah; Sattya Arimurti
Metamorfosa: Journal of Biological Sciences Vol 10 No 1 (2023)
Publisher : Prodi Magister Ilmu Biologi, Fakultas MIPA, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/metamorfosa.2023.v10.i01.p14

Abstract

Kabupaten Jember merupakan salah satu sentral penghasil tembakau tertinggi di Jawa Timur dan pada tahun 2018 produksinya mencapai 163,267,5 ton. Produksi tanaman tembakau menghasilkan limbah organik yang berbahaya yaitu nikotin. Nikotin merupakan alkaloid beracun aktif, berminyak, tersusun atas unsur karbon, hidrogen, nitrogen, dan sangat larut terhadap alkohol, eter, minyak tanah, dan air. Kelarutannya berisiko mengalami leaching (pencucian) selama masa penyimpanan limbah tembakau. Hal tersebut mengakibatkan nikotin yang tercuci dapat mengalir ke dalam badan air sehingga membahayakan makhluk hidup dan lingkungan. Beberapa mikroorganisme mampu mendegradasi nikotin dengan memanfaatkannya sebagai sumber karbon dan nitrogen untuk pertumbuhannya, salah satunya aktinomisetes. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan aktinomisetes asal rhizosfer tembakau yang memiliki aktivitas pendegradasi nikotin dan besar daya degradasinya. Penelitian dilakukan skrining 23 isolat aktinomisetes pendegradasi nikotin dengan indikator tumbuh aktinomisetes pada media hingga terdapat 3 isolat terpilih, uji degradasi nikotin pada media cair dengan metode titrasi dan daun tembakau dilakukan di Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang (BPSMB) kota Surakarta, dan identifikasi morfologi secara mikroskopis isolat terpilih menggunakan cover slide method. Hasil skrining menunjukkan bahwa 5 isolat memiliki kemampuan tumbuh, 13 isolat mumpu tumbuh baik, 3 isolat tumbuh lebih baik dan 2 isolat tidak tumbuh. Isolat yang terpilih yaitu ATG 60, ATG 68, dan ATG 69 tumbuh lebih baik pada media nikotin (NIM). Daya degradasi nikotin media cair dan daun tembakau pada ATG 60 (2,33% dan 30,56%); ATG 68 (2,53% dan 31,16%); dan ATG 69 (2,1% dan 25,82%). Identifikasi struktur spora menunjukkan masing-masing isolat adalah Saccharopolyspora sedangkan ATG 68 dan 69 genus Streptomyces.