Claim Missing Document
Check
Articles

ANALISIS CURAH HUJAN PADA BADAI SIKLON SEROJA TERHADAP ALIRAN DEBIT SUNGAI DI DAS TEMEF Davianto Frangky B. Welkis; Willem Sidharno; Sri Wahyuni; Denik Sri Krisnayanti
Jurnal Ilmiah Desain & Konstruksi Vol 20, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35760/dk.2021.v20i2.5048

Abstract

Badai siklon Seroja yang terjadi  dari tanggal 3 April 2021 di daratan Pulau Timor merupakan salah satu badai siklon dengan kekuatan besar yang terbentuk di selatan Nusa Tenggara Timur. Seroja ini mengakibatkan badai petir dan hujan dengan intensitas tinggi di bebarapa kawasan di Nusa Tenggara Timur yang mengakibatkan banjir besar. Luapan banjir akibat badai Seroja ini juga terjadi pada DAS Temef di Kabupaten Timor Tengah Selatan. Berdasarkan data dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika bahwa siklon tropis Seroja merupakan siklon ketujuh dalam musim siklon wilayah Australia 2020-2021 dan satu-satunya badai yang menyebabkan korban jiwa. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar intensitas hujan terhadap debit sungai di DAS Temef  saat badai Seroja terjadi di awal April 2021. Metode yang digunakan dalam analisis ini dengan cara kuantitatif berdasarkan data citra satelit Global Precipitation Measurement (GPM) dan dari ground station. Hasil yang didapatkan dari analisis ini diperoleh bahwa tinggi hujan saat badai Seroja adalah 146.38 mm/hari - 149.81mm/hari secara merata pada luasan DAS. Kondisi ini diperburuk dengan hujan yang terjadi secara terus menerus selama 5 hari sebelumnya yang sudah diatas 80-90 mm. Badai Seroja ini bisa menjadi tolok ukur dalam mitigasi bencana untuk kondisi anomali cuaca di Nusa Tenggara Timur.
Kajian Nilai Curve Number pada Daerah Aliran Sungai Manikin di Kabupaten Kupang Denik Sri Krisnayanti; Davianto F. Welkis; Tri M.W. Sir; Wilhelmus Bunganaen; Alvine C. Damayanti
Jurnal Teknik Sumber Daya Air Vol. 1 No. 1 (Juni 2021)
Publisher : Himpunan Ahli Teknik Hidraulik Indonesia (HATHI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (625.312 KB) | DOI: 10.56860/jtsda.v1i1.3

Abstract

Daerah Aliran Sungai Manikin terletak di Kabupaten Kupang dengan luasan DAS 45,63 km2 dan panjang sungai utama 8,62 km. Pada musim kemarau, sungai utama hampir tidak ada memiliki baseflow dan aliran permukaan muncul pada musim penghujan. Metode prediksi yang handal untuk menghitung jumlah dan laju limpasan yang berasal dari permukaan tanah dan bergerak menuju sungai di suatu DAS yang tidak dilengkapi alat ukur adalah suatu pekerjaan sulit dan memerlukan waktu yang banyak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menunjukkan bahwa metode Curve Number dapat mepresentasikan hubungan curah hujan – limpasan di DAS Manikin. Data yang digunakan ialah data curah hujan diambil dari pos stasiun hujan Baun dan Oeletsala tahun 1977-2018. Untuk data debit observasi diambil dari pos duga air yang terletak di desa Tarus. Analisis curah hujan digunakan metode Distribusi Normal, Log Normal, Log Person Tipe III, Gumbel dan Generalized Extreme Value (GEV). Analisis Curve Number dilakukan dengan mengunakan peta penggunaan lahan, peta jenis tanah, dan topografi Manikin perangkat lunak Sistem Informasi Geografis (SIG). Hasil penelitian yang diperoleh adalah nilai curve number berada pada masing-masing sub DAS berada pada kisaran 74,76 - 77,24. Nilai CN komposit pada DAS Manikin diperoleh pada angka 75,76 yang artinya limpasan yang terjadi saat curah hujan turun baik karena daerah DAS Manikin bisa menjadi waduk tampungan air dengan kondisi litologi batuan yang didominasi lempung bersisik. Untuk debit banjir rancangan HSS SCS CN dengan menggunakan nilai CN didapat Q2 = 89,80 m3/detik hingga Q1000 = 545,00 m3/detik.
Penentuan Parameter Model NRECA Untuk Debit Pada DAS Temef Denik Sri Krisnayanti; Chrystin Chandra; Wilhelmus Bunganaen; I Made Udiana; Alvine Cinta Damayanti
MEDIA KOMUNIKASI TEKNIK SIPIL Volume 28, Nomor 1, JULI 2022
Publisher : Department of Civil Engineering, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (521.776 KB) | DOI: 10.14710/mkts.v28i1.42035

Abstract

Suatu Daerah Aliran Sungai (DAS) yang tidak memiliki data debit pengamatan atau data debit pengamatan tidak lengkap maka akan menjadi permasalahan dalampemanfaatan sumber daya airnya.Data debit observasi yang diperoleh dari Pos Duga Air Sungai Temef kurang bisa diandalkan karena pengukuran data tinggi muka air selama beberapa tahun terakhir dilakukan dengan pengamatan langsung tanpa menggunakan alat pengukur debit. Untuk memperoleh data debit sungai dapat dilakukan dengan mensimulasi data hujan menjadi data debit, salah satunya adalah Model NRECA. Pada Model NRECA, terdapat beberapa parameter yaitu indeks kapasitas tampungan kelengasan tanah (nominal), Percent Sub Surface (PSUB), Ground Water Flow (GWF), dan koefisien tanaman (kc). Penentuan parameter Model NRECA diperoleh dengan cara coba-coba berdasarkan batasan nilai yang telah diberikan sehingga memperoleh koefisien korelasi (r) antara debit observasi dan simulasi mendekati 1. Nilai yang digunakan untuk parameter indeks kapasitas tampungan kelengasan tanah (nominal), percent sub surface (PSUB), ground water flow (GWF), dan koefisien tanaman (kc) adalah 0,20; 0,85; 0,50;dan 0,60.
Analisis Debit Tersedia pada DAS Temef dengan Menggunakan Metode NRECA, F.J. Mock dan Tangki Denik Sri Krisnayanti; I Made Udiana; Chrystin Chandra; Davianto Frangky B. Welkis
MEDIA KOMUNIKASI TEKNIK SIPIL Volume 27, Nomor 2, DESEMBER 2021
Publisher : Department of Civil Engineering, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (546.82 KB) | DOI: 10.14710/mkts.v27i2.40505

Abstract

Temef Dam is located in Oenino Village Oenino District and Konbaki Village Polen District, Timor Tengah Selatan Regency which has a capacity of 45.79 millions m3. This research aimed to determine the amount of potential evapotranspiration using Penman Modification Method, the amount of dependable discharge with three methods that are NRECA, F.J. Mock, and Tank Methods, from those three methods will be selected a method that have closest characteristic of Temef Watershed, and filling timein Temef Reservoir. The maximum half monthly potential evapotranspiration in Temef Watershed using Penman Modification Method is 142.72 mm and the minimum is 71,25 mm. The average of annual discharge using NRECA Method is 249.89 m3/sec, F.J. Mock Method is 258.66 m3/sec, and Tank Method is 92.15 m3/sec. Based from three methods that have been used, Tank Method is the closest method to the characteristics of Temef Watershed, which RMSE value from Tank Method is 2.99. Filling time of Temef Reservoir to reach the planned reservoir volume in normal water year condition is three months and fifteen days and in low water year condition is six months.
Analysis of Flood Discharge due to Impact of Tropical Cyclone Denik Sri Krisnayanti; Philipi de Rozari; Vilkanova C. Garu; Alvine C. Damayanti; Djoko Legono; Hamdan Nurdin
Civil Engineering Journal Vol 8, No 9 (2022): September
Publisher : Salehan Institute of Higher Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28991/CEJ-2022-08-09-01

Abstract

Tropical Cyclone Seroja, which occurred between April 2 to 6, 2021, is one of the strongest storms ever in East Nusa Tenggara. The track results of the cyclone showed that Seroja, formed at coordinates 10.5° S and 123° E, moved towards west longitude to Sumba Island and continued towards Australia. Moreover, the Global Precipitation Measurement (GPM) output was used to analyze the rainfall conditions at the center of the Seroja cyclone through the Kambaniru watershed in East Sumba, and the results showed that the precipitation continued to increase during Seroja's development to reach 225 mm. Therefore, this study aimed to analyze the effect of the rainfall during the storm on the maximum runoff experienced in the Kambaniru watershed through the application of quantitative analysis on the rainfall data from GPM data. The process involved analyzing the flood discharge using the HSS-SCS Curve Number method and GPM data, which were initially used to evaluate the rainfall during the TC Seroja due to limited field data. The results showed that the CN value in the Kambaniru watershed was in the AMC III condition with a curve number of 88.90 and the maximum flood during the Seroja storm was recorded to be 2,987 m3/s which is higher than the flood discharge for the 500 year return period. It was also discovered that the narrowing of the river channel on the Kambaniru Bridge section contributed to the collapse of the bridge. Doi: 10.28991/CEJ-2022-08-09-01 Full Text: PDF
ANALISIS KEKERINGAN METEOROLOGI DENGAN MENGGUNAKAN METODE STANDARDIZED PRECIPITATION INDEX DI KUPANG – NUSA TENGGARA TIMUR Denik Sri Krisnayanti; Mirnawati S Pasoa; Remigildus Cornelis
JURNAL SUMBER DAYA AIR Vol 19, No 1 (2023)
Publisher : Bina Teknik Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32679/jsda.v19i1.793

Abstract

ABSTRACT Kupang City and Kupang Regency have semiarid climatological conditions where annual rainfall ranges from an average of 1,250 mm/year. Kupang City and Kupang Regency experience long days without rain, which potentially causes meteorological drought. The study aims to determine the value and distribution of the drought index in Kupang City and Kupang Regency. This study uses the Standardized Precipitation Index (SPI) method using rainfall data for 21 years (1998-2018) from 12 rainfall stations, while the mapping uses ArcGIS Software. The results obtained from this study are the extreme level of drought in Kupang Regency and Kupang City occurred in 2015-2016. A 1-month SPI Kupang City experienced the highest drought in January 2004 at -3.48, while Kupang Regency occurred in November 2015 at -3.06.  The 3-month SPI Kupang City experienced the highest drought in January 2016 at -3.85, while Kupang Regency occurred in December 2012 at -4.13. The 6-month SPI of  Kupang City experienced the highest drought in January 2016 at -4.04, while Kupang Regency occurred in November 2015 at -4.82.  The 12-month SPI Kupang City experienced the highest drought in March 2016 at -3.76, while Kupang Regency occurred in April 2016 at -3.36. The 6-month SPI tends to fluctuate more in value than the 1-month SPI, 3-month SPI, and 12-month SPI. The drought years that occurred in 2015 – 2016 triggered forest and land fires in Kupang City. Besides that,  the Meteorological drought must be anticipated by setting appropriate cropping patterns to avoid food insecurity. Keywords: Drought, semiarid, land fires, mapping ABSTRAKKota Kupang dan Kabupaten Kupang merupakan daerah yang memiliki kondisi klimatologi semi-ringkai dimana curah hujan tahunan berkisar rata-rata 1.250 mm/Tahun. Kota Kupang dan Kabupaten Kupang mengalami hari tanpa hujan yang panjang sehingga berpotensi menyebabkan kekeringan meteorologis. Studi ini bertujuan untuk mengetahui nilai dan hasil sebaran indeks kekeringan di Kota Kupang dan Kabupaten Kupang. Analisis ini menggunakan Metode Standardized Precipitation Index (SPI) dengan menggunakan data curah hujan selama 21 tahun (1998-2018) dari 12 pos hujan, sedangkan pemetaan menggunakan Software ArcGIS. Hasil yang didapatkan adalah tingkat kekeringan terparah terjadi di Kabupaten Kupang dan Kota Kupang terjadi tahun 2015-2016. Untuk perhitungan SPI-1, Kota Kupang mengalami kekeringan tertinggi pada bulan Januari tahun 2004 sebesar -3,48, sedangkan Kabupaten Kupang terjadi pada bulan November tahun 2015 sebesar -3,06. Pada perhitungan SPI 3, Kota Kupang mengalami indeks kekeringan tertinggi pada bulan Januari tahun 2016 sebesar -3,85, sedangkan Kabupaten Kupang terjadi pada bulan Desember tahun 2012 sebesar -4,13. Pada perhitungan SPI-6, Kota Kupang mengalami indeks kekeringan tertinggi pada bulan Januari tahun 2016 sebesar -4,04, sedangkan Kabupaten Kupang terjadi pada bulan November tahun 2015 sebesar -4,82. Pada perhitungan SPI-12, Kota Kupang mengalami indeks kekeringan tertinggi pada bulan Maret tahun 2016 sebesar -3,76, sedangkan Kabupaten Kupang terjadi pada bulan April tahun 2016 sebesar -3,36. Indeks kekeringan SPI-6 cenderung lebih fluktuatif dibandingkan SPI-1, SPI-3, dan SPI-12. Kondisi tahun kering yang pernah terjadi tahun 2015 – 2016 memicu timbulnya kebakaran hutan dan lahan di Kota Kupang. Selain itu, kekeringan meteorologi harus diantisipasi dengan pengaturan pola tata tanam yang tepat guna menghindari rawan pangan.
POLA TATA TANAM DAERAH IRIGASI TEMEF GUNA MENINGKATKAN KETAHANAN PANGAN DI PULAU TIMOR Demonsa Bintang Putra Lende; Elia Hunggurami; Denik Sri Krisnayanti
Jurnal Ilmiah Desain & Konstruksi Vol 22, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35760/dk.2023.v22i1.6920

Abstract

Daerah Irigasi Temef terletak di Kabupaten Timor Tengah Selatan Provinsi Nusa Tenggara Timur, yang merupakan daerah penyangga pangan khususnya untuk masyarakat di Pulau Timor. Pembangunan Bendungan Temef di Kabupaten TTS juga bertujuan untuk melayani daerah irigasi potensial seluas 4500 ha dan supply air baku 0,131 m3/detik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besar ketersediaan air irigasi Daerah Aliran Sungai (DAS) Temef, mengetahui besar kebutuhan air irigasi dan mengetahui pola tata tanam pada Daerah Irigasi Temef sebesar 1.018 Ha. Data sekunder berupa data curah hujan dari 3 (tiga) pos stasiun hujan yaitu Stasiun Nifukani, Batinifukoko, dan Noelnoni, serta data Klimatologi dengan panjang data dari tahun 2001-2020. Metode yang digunakan untuk menghitung evapotranspirasi yaitu Metode Penman Modifikasi sedangkan untuk menghitung debit andalan digunakan Metode F.J Mock. Ketersediaan air irigasi setengah bulanan untuk DAS Temef memperoleh nilai maksimum pada bagian pertama (I) bulan Januari sebesar 21,45 m3/detik dan nilai minimum terjadi pada bagian pertama (I) bulan November sebesar 0,47 m3/detik. Sedangkan rerata ketersediaan air irigasi tahunan untuk DAS Temef sebesar 234,43 m3/detik. Rekomendasi pola tanam yang sesuai dengan kondisi di Daerah Irigasi Temef adalah Pola tanam padi-palawija-palawija simulasi 4 dengan kebutuhan air irigasi maksimum sebesar 2,69 m3/detik sedangkan kebutuhan air irigasi minimum sebesar 0,41 m3/detik. Keseimbangan air yang terjadi antara ketersediaan air irigasi dan kebutuhan air irigasi untuk simulasi 4 pada musim hujan (Desember-Maret) diperoleh nilai maksimum sebesar 27,11 m3/dt dan nilai minimum sebesar 14,20 m3/dt sedangkan pada musim kemarau (April-November) diperoleh nilai maksimum sebesar 10,77 m3/dt dan nilai minimum sebesar -0,90 m3/dt.
Perencanaan Jaringan Air Bersih di Desa Bolok Kecamatan Kupang Barat Kabupaten Kupang Jordy Georgia Makunimau; Denik Sri Krisnayanti; Dolly W. Karels
Jurnal Teknik Pengairan: Journal of Water Resources Engineering Vol. 12 No. 2 (2021)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.pengairan.2021.012.02.09

Abstract

Desa Bolok merupakan salah satu desa di Kabupaten Kupang yang belum terlayani oleh pelayanan penyediaan air bersih. Belum tersedianya pelayanan air bersih menjadi masalah untuk masyarakat memenuhi kebutuhan air hariannya. Penelitian ini ditujukan untuk merencanakan jaringan perpipaan air bersih agar membantu masyarakat Desa Bolok memenuhi kebutuhan air bersihnya. Jaringan perpipaan air bersih direncanakan menggunakan software Epanet 2.0 dengan perhitungan kehilangan energi menggunakan metode Hazen William. Terdapat 2 sumber air yang bisa dipakai yaitu sumur bor Taman Eden milik Desa Bolok dengan debit air 1,314 ltr/detik dan sumur bor milik PDAM Kabupaten Kupang dengan debit air 5 ltr/detik. Proyeksi penduduk pada tahun 2028 dilakukan dengan metode aritmatik, geometrik dan least square. Berdasarkan hasil uji standar deviasi dan koefisien korelasi, maka digunakan hasil proyeksi penduduk dengan metode geometrik yaitu 4075 jiwa. Hasil proyeksi penduduk ini kemudian digunakan untuk proyeksi terhadap fasilitas umum yang ada di Desa Bolok. Berdasarkan perhitungan, total kebutuhan rata-rata air Desa Bolok pada tahun 2028 adalah 5,00 ltr/detik. Pipa yang digunakan adalah galvanized iron pipe (GIP) dengan diameter berkisar antara 25 mm – 125 mm. Volume reservoir yang direncanakan adalah 90 m3 dengan ukuran panjang = 5 m, lebar = 4,5 m dan tinggi = 4 m.
Penggunaan Data Satelit TRMM terhadap Stasiun Curah Hujan di WS Noelmina Forisman R. Nomnafa; Denik Sri Krisnayanti; Ruslan Ramang; I Made Udiana
Jurnal Teknik Pengairan: Journal of Water Resources Engineering Vol. 13 No. 1 (2022)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.pengairan.2022.013.01.01

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data curah hujan dari TRMM dan pos hujan yang dapat dipakai pada analisis hidrologi. Analisis ini dilakukan pada 24 data pos hujan yang dikunci oleh grid TRMM dengan resolusi 0,25° x 0,25°. Dalam setiap grid TRMM terdapat minimal 1 data pos hujan sehingga berdasarkan persebarannya pada penelitian ini terdapat 8 grid TRMM. Hasil yang diperoleh adalah nilai koefisien korelasi pada basis hujan bulanan sebesar 0,3218 – 0,9351. Nilai RMSE pada basis hujan bulanan sebesar 69,46 – 856,25. Nilai error pada basis hujan harian maksimum tahunan (HHMT) sebesar 0,0597 – 1,1138. Nilai error pada basis hujan harian sebesar 0,0023 – 0,0321. Data curah hujan yang lolos uji karakteristik hujan rencana ialah data yang memiliki nilai R100/R2 antara 1,5–3,4 serta grafik lengkung faktor pertumbuhannya memiliki trend yang relatif sama dengan data hujan lainnya. Data satelit yang lolos uji karakteristik hujan rencana ialah yakni TRMM I, II, III, IV, V, VI dan VIII. Pos hujan yang lolos uji karakteristik hujan rencana yakni Nifukani, Nule, Kesetnana, Oinlasi, Tilong, Lasiana, Penfui, Tarus, Oeletsala, Naibonat, Tubutesbatan, Raknamo, Camplong, Batuliti, dan Baun.
PEMANFAATAN DATA TROPICAL RAINFALL MEASURING MISSION PADA STASIUN HUJAN DI WILAYAH SUNGAI BENANAIN Wilhelmus Bunganaen; Denik Sri Krisnayanti; Judi K Nasjono; Nichorids S Saudale
Jurnal Ilmiah Desain & Konstruksi Vol 22, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35760/dk.2023.v22i2.8627

Abstract

Wilayah Sungai Benanain merupakan salah satu wilayah sungai yang berada di Pulau Timor. Sumber air yang berada pada wilayah sungai ini memiliki kontribusi yang sangat besar dalam pemanfaatannya bagi pemenuhan kebutuhan hidup masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data curah hujan dari TRMM dan pos hujan yang dapat dipakai pada analisis hidrologi. Analisis ini dilakukan pada 26 data pos hujan yang dikunci oleh grid TRMM dengan resolusi 0,25° x 0,25°. Dalam setiap grid TRMM terdapat minimal 1 data pos hujan sehingga berdasarkan persebarannya pada penelitian ini terdapat 11 grid TRMM. Hasil yang diperoleh adalah nilai koefisien korelasi pada basis hujan bulanan sebesar 0,1143 – 0,8760. Nilai RMSE pada basis hujan bulanan sebesar 34,59 – 1102,86. Nilai error pada basis hujan harian maksimum tahunan (HHMT) sebesar 0,0610 – 1,3647. Nilai error pada basis hujan harian sebesar 0,0029 – 0,0463. Data curah hujan yang lolos uji karakteristik hujan rencana ialah data yang memiliki nilai R100/R2 antara 1,5–3,4 serta grafik lengkung faktor pertumbuhannya memiliki trend yang relatif sama dengan data hujan lainnya. Data satelit yang lolos uji karakteristik hujan rencana ialah yakni TRMM I, II, III, IV, V, VIII, IX, X dan XI. Pos hujan yang lolos uji karakteristik hujan rencana yakni Kaubele, Haliwen, Baurasi, Lahurus, Oekoni, Manufui, Uaba’u, Noemuti, Kesetnana, dan Oinlasi.
Co-Authors A. Nursyam, Nurul Alvine C. Damayanti Alvine C. Damayanti Alvine C. Damayanti Alvine Cinta Damayanti Ananda, Yokti Anang Galang Anargi Djalil Mangu Andi H. Rizal Andi Kumalawati Chrystin Chandra Chrystin Chandra Costandji Nait Dantje A. T. Sina Davianto F. Welkis Davianto Frangky B. Welkis Davianto Frangky B. Welkis Decaprio, Alex Demonsa Bintang Putra Lende Djoko Legono Djoko Legono Dolly W. Karels Elia Hunggurami Eugenius Nino Mbauth Fery Moun Hepy Forisman R. Nomnafa Galla, Andrea Z. Hamdan Nurdin Hangge, Elsy E. Henry Jefrison Benu I Made Udiana I Made Udiana I Made Udiana Jacob Kedoh John H. Frans John Hendrik Frans Jordy Georgia Makunimau Judi K Nasjono Judi K. Nasjono Jusuf J. S. Pah Khaerudin, Dian Noorvy Klau, Ralno R. Klau, Ralno Robson Lomi, Desinta Banni M. Solichin Maulana, Mahendra Andiek Megonondo, Batara Doa Mirnawati S Pasoa Munaisyah, Farah Nichorids S Saudale Pah, Jusuf J.S Partogi H. Simatupang, Partogi H. Pasoa, Mirnawati S Philipi de Rozari Remigildus Cornelis Rohi D. Radja Pono Rosmiyati A Bella Ruslan Ramang Ruslan Ramang SATRIYAS ILYAS Seran, Yustinus A. Sereh, David Peterson Sri Wahyuni Suhardjono Suhardjono Syamsumarlin, . Taopan, Angelio A Tatas, Tatas Tri M. W. Sir Tri M.W. Sir Tri M.W. Sir Very Dermawan Vilkanova C. Garu Wilhelmus Bunganaen Wilhelmus Bunganaen Wilhelmus Bunganaen Wilhelmus Bunganaen Wilhelmus Bunganaen Wilhelmus Bunganaen Wilis, Kezia Georginia Patricia Willem Sidharno Yerison Dimu Ratu Yunita A. Messah Yustinus Akito Seran