Adriani Rahma Pudyaningtyas
PG PAUD UNS

Published : 30 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 29 Documents
Search
Journal : KUMARA CENDEKIA

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA MELALUI ROLE PLAY PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN Citra Fitriyani; Siti Kamsiyati; Adriani Rahma Pudyaningtyas
Kumara Cendekia Vol 7, No 4 (2019): Kumara Cendekia
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (458.713 KB) | DOI: 10.20961/kc.v7i4.31896

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berbicara melalui metode role play.  Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) dilaksanakan selama tiga siklus. Subjek dalam penelitian ini adalah anak usia 5-6 tahun dengan jumlah 32 anak yang terdiri dari 16 anak perempuan dan 16 anak laki-laki. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan unjuk kerja, observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik uji validitas data yang digunakan adalah triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Hasil penelitian tindakan kelas ini menunjukkan bahwa melalui metode role play, anak dapat menyusun kalimat sederhana dalam struktur lengkap, mampu berkomunikasi secara lisan, dan menjawab pertanyaan yang lebih kompleks. Hasil keseluruhan peningkatan persentase setelah diterapkan metode role play, pada siklus I diperoleh ketuntantasan sebesar 40,62%. Peningkatan persentase pada siklus II sebesar 56,62%, dan pada siklus III sebesar 78,12%. Berdasarkan uraian tersebut maka dapat ditarik kesimpulan bahwa melalui metode role play dapat meningkatkan kemampuan berbicara pada anak usia 5-6 tahun.Kata kunci: Kemampuan berbicara, metode role play, anak usia dini ABSTRACT This research aimed to improve speaking ability through role play methods. This type research is Classroom Action Research (CAR), were conducted in three cycles. The subject in this research were 32 children consisted of 16 girls and 16 boys. The technique of data collection in this research used by work performance, observation, interviews, and documentation. Analyzed test the validity of the data used is a triangulation of sources and triangulation techniques. Research result show that class actions through role play methods, children can compose simple sentences in a complete structure, be able to verbal communicate, and answer more questions complex. The overall result show increase in the percentage after applied role play methods, in the first cycle acquired 40.62%. The percentage increase in the second cycle was 56.62%, and the third cycle by 78.12%. Based on the descriptions can be drawn the conclusion that through role play methods could increase the speaking ability children aged 5-6 year.Keywords: Speaking ability, role play methods, early childhood
PENGARUH THE ORFF APPROACH TERHADAP PEMAHAMAN POLA ANAK USIA DINI Tiffani Marcelinawati; Warananingtyas Palupi; Adriani Rahma Pudyaningtyas
Kumara Cendekia Vol 9, No 2 (2021): Kumara Cendekia
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/kc.v9i2.48624

Abstract

Salah satu ranah perkembangan kognitif pada  kelompok anak usia dini adalah kemampuan memahami pola. Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui pengaruh metode The Orff Approach pada pemahaman pola anak usia dini. Riset ini dilakukan dengan metode kuantitatif eksperimen, dan menggunakan metode Quasi  Experimental Design, dengan desain Nonequivalent Control Group Design. Pengumpulan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik Sampling Jenuh. Kelompok anak usia dini dengan usia 4 sampai dengan 5 tahun yang berjumlah 24 orang diputuskan sebagai subjek penelitian. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan tes sebagai metode pengumpulan data. Uji validitas menggunakan validitas konsrtuk. Uji normalitas dan uji homogenitas menggunakan Shapiro-Wilkdan Levene test for Equality of Variance. Analisis data menggunakan statistic parametric dengan uji–t, berupa uji Independent Sample t-test. Melalui hasil dari penelitian ini, disimpulkan bahwa The Orff Approach berpengaruh terhadap pemahaman pola anak usia dini. Hal ini terlihat dari peningkatan hasil rata – rata posttest kelompok eksperimen.Posttest kelompok esperimen menunjukkan 12,92 dari pretest nya 10,00.Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa The Orff Approach mampu diterapkan dalam disiplin ilmu lainnya. 
IDENTIFIKASI PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 5 – 6 TAHUN SELAMA PENERAPAN PEMBELAJARAN DARING Agein Firda Mahanani; Warananingtyas Palupi; Adriani Rahma Pudyaningtyas
Kumara Cendekia Vol 10, No 1 (2022): Kumara Cendekia
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/kc.v10i1.55388

Abstract

Anak usia 4 – 6 tahun termasuk dalam usia keemasan (golden age), sehingga memerlukan stimulasi yang tepat untuk perkembangannya. Masa pandemi sekarang ini pendidikan di Indonesia beralih ke dalam pembelajaran daring, yang mana dalam pelaksanaan pembelajaran pasti akan mempengaruhi perkembangan anak salah satu yang terpengaruhi ialah perkembangan motorik halus anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pencapaian perkembangan motorik halus anak usia 5 – 6 tahun selama penerapan pembelajaran daring. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Sampel yang digunakan pada penelitian ini merupakan anak usia 5 – 6 tahun di tiga lembaga TK yang ada di Gugus XVII kecamatan Banjarsari dengan jumlah 40 anak. Pengambilan sampel untuk penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Data yang digunakan pada penelitian ini diperoleh melalui observasi, wawancara, serta dokumentasi. Teknik analisis data pada penelitian ini dilakukan secara interaktif, yang terdiri dari empat tahapan yaitu reduksi data, penyajian data, verifikasi data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukan jika selama pembelajaran daring aspek perkembangan motorik dilihat dari indikator perkembangan terdapat tiga indikator yang berkembang kurang maksimal yaitu indikator menggambar sesuai gagasan, melipat menjadi bentuk yang bermakna, serta menggunting pola. Akan tetapi terdapat satu indikator yang tetap berkembang secara maksimal yaitu menempel gambar.
EFEKTIVITAS METODE MIND MAPPING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR SIMBOLIK ANAK USIA 4-5 TAHUN Tiyas Fahmila Nuransa; Adriani Rahma Pudyaningtyas; Novita Eka Nurjanah
Kumara Cendekia Vol 9, No 1 (2021): Kumara Cendekia
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/kc.v9i1.42373

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berpikir simbolik anak kelompok A Tk AT-Tamyiz Jajar Surakarta melalui metode mind mapping. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif dengan jenis penelitian yaitu penelitian tindakan kelas model Kemmis dan Mc Tagart yang dilaksanakan dalam dua siklus, setiap siklus terdiri dari tiga tahap yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap pengamatan dan refleksi. Teknik pengumpulam data yang digunakan yaitu unjuk kerja, observasi, wawancara, dan dokumentasi. Uji validitas data dalam penelitian ini menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Analisis data kuantitatif menggunakan teknik analisi deskriptif komparatif dan analisi data kualitatif menggunakan model Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat peningkatan pada kemampuan berpikir simbolik  anak. pada tahap pratindakan diperoleh hasil 40%  atau 8 anak telah tuntas dan 60% atau 12 anak belum tuntas.  pada siklus I diperoleh hasil 70 % atau 14 anak telah tuntas dan 30% atau 6 anak belum tuntas . pada siklus II diperoleh hasil 80% atau 16 anak telah tuntas dan 20% atau 4 anak belum tuntas. Keberhasilan pada penelitian tersebut dibuktikan dengan peningkatan kemampuan berpikir simbolik anak pada setiap pertemuannya seperti anak sudah dapat membilang dan menyebutkan lambang bilangan 1-10 dengan benar, anak dapat menunjukkan lambang bilangan 1-10 dengan benar serta anak dapat menghubungkan lambang bilangan 1-10 dengan benda dengan benar. Berdasarkan papaan diatas maka dapat disimpulkan bahwa metode mind mappig dapat meningkatkan kemampuan berpikir simbolik anak kelompok A di Tk At-Tamyiz Jajar Surakarta. Kata Kunci  : Mind mapping, Kemampuan berpikir Simbolik, anak usia 4-5 tahun ABSTRACTThis study aims to improve the symbolic thinking ability of children in group A Tk AT-Tamyiz Jajar Surakarta through the mind mapping method. This study uses a quantitative qualitative approach to the type of research that is Kemmis and Mc Tegart's model class action research which is carried out in two cycles, each cycle consisting of three stages namely the planning phase, the implementation phase, the observation and reflection stage. Data collection techniques used are performance, observation, interviews, and documentation. Test the validity of the data in this study using source triangulation and technique triangulation. Quantitative data analysis use comparative descriptive analysis techniques and qualitative data analysis using the Miles and Huberman models. The results of the research show that there is an increases in the ability to think symbolically. At the pre-action stage, 40% or 8 children have completed and 60% or 12 children have not completed . The cycle I produce 70% or 14 children have completed and 30% of children or 6 children have not completed. In the second cycle stage, 80% or 16 children have completed and 20% or 4 children have not completed. The success of this research is proven by increasing the ability of children to symbolically think at each meeting, such as children can be able to count and mention 1-10 numbers correctly, children can show 1-10 numbers correctly and children can connect 1-10 numbers with objects correctly. Based on the above statement, it can be concluded that the mind mappig method can improve the symbolic thinking skills of group A children at Tk At-Tamyiz Jajar Surakarta. Keywords: Mind mapping, Symbolic thinking ability, children aged 4-5 years 
UPAYA MENINGKATKAN KEMANDIRIAN ANAK MELALUI PRACTICAL LIFE ACTIVITY PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN Titik Wijayanti; Muhammad Munif Syamsuddin; Adriani Rahma Pudyaningtyas
Kumara Cendekia Vol 7, No 4 (2019): Kumara Cendekia
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (493.72 KB) | DOI: 10.20961/kc.v7i4.31774

Abstract

ABSTRAK Tujuan penelitian dilaksanakan untuk meningkatkan kemandirian anak melalui practical life activity pada anak kelompok B1 TK Aisyiyah Ngrawoh tahun ajaran 2018/2019. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Subjek yang diteliti yaitu anak yang berusia 5-6 tahun yang berjumlah 19 anak pada kelompok B1 TK Aisyiyah Ngrawoh tahun ajaran 2018/2019. Sumber data dalam penelitian ini adalah anak dan guru. Teknik pengumpulan data menggunakan cara unjuk kerja, observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik uji validitas data menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Hasil penelitian tindakan kelas menunjukkan bahwa melalui practical life activity anak dapat mengikat tali sepatu sendiri, mengancing dan membuka kancing baju sendiri, mengaitkan retsleting sendiri, memakai dan melepas baju sendiri dan memakai dan melepas celana sendiri. Persentase ketuntasan pratindakan adalah 42,10% atau 8 anak telah tuntas, hasil siklus I meningkat dengan persentase 63,15% atau 12 anak telah tuntas dan siklus II juga mengalami peningkatan dengan persentase 84,21% atau 16 anak telah tuntas. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa practical life activity dapat meningkatkan kemandirian anak kelompok B TK Aisyiyah Ngrawoh tahun ajaran 2018/2019.Kata kunci: Kemandirian, practical life activity, anak usia dini  ABSTRACT The purpose of this study was to improved children's autonomy through practical life activity in group B children of TK Aisyiyah Ngrawoh in the academic year of 2018/2019. This type of research was classroom action research (CAR) and used quantitative and qualitative as an approach. The subjects studied were children aged 5-6 years with the total amount 19 children in group B TK Aisyiyah Ngrawoh in the academic year of 2018/2019. The data sources in this study were children and teachers. The data collection techniques used performance, observation, interviews and documentation. The data validity test technique used was source triangulation and technical triangulation. The results of this class action research showed that through practical life activity children can tie their own shoelaces, fasten and unbutton their own clothes, hook their own zippers, wear and take off their own clothes and wear and take off their own pants. The percentage of pre-action completeness is 42.10% or 8 children has been completed, the results of the first cycle increased with the percentage of 63,15% or 12 children completed and the second cycle also increased with the percentage of 84,21% or 16 children completed. Based on the results of these studies it can be concluded that practical life activity can increase the autonomy of children in group B TK Aisyiyah Ngrawoh in the academic year of 2018/2019.Keywords: Autonomy, practical life activity, early childhood
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGINGAT CERITA MELALUI METODE BERCERITA DENGAN MEDIA BONEKA TANGAN PADA ANAK KELOMPOK B TK MASYITOH IV SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/ 2016 Wuri Maulani; Ruli Hafidah; Adriani Rahma Pudyaningtyas
Kumara Cendekia Vol 6, No 1 (2018): Kumara Cendekia
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (354.849 KB) | DOI: 10.20961/kc.v6i1.34997

Abstract

PENERAPAN PROGRAM TAMAN PENDIDIKAN ALQURAN (TPA) UNTUK ANAK USIA DINI Desi Nurjayanti; Adriani Rahma Pudyaningtyas; Nurul Kusuma Dewi
Kumara Cendekia Vol 8, No 2 (2020): Kumara Cendekia
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (307.438 KB) | DOI: 10.20961/kc.v8i2.34631

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan program TPA untuk anak usia dini di rusunawa Jurug Surakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus.. Informan dalam penelitian ini adalah wali santri dan pengelola TPA. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik uji validitas data dengan triangulasi sumber, triangulasi teknik, triangulasi waktu, dan perpanjangan pengamatan. Teknik analisis data menggunakan model analisis data interaktif (Miles and Huberman). Hasil penelitian ini yaitu program TPA rusunawa Jurug menggunakan kurikulum yang mengacu pada pedoman dari kementerian agama dengan ditambahi mutatan lokal rusunawa Jurug. Kegiatan pengelolaan meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi terhadap administrasi, pembelajaran, dan pendanaan. Kegiatan pembelajaran TPA dilaksanakan pada hari Senin, Rabu, dan Jumat pada pukul 16.00-20.00. Program  TPA dapat menstimulasi perkembangan anak usia dini melalui pembiasaan dan materi yang diajarkan di TPA.
Pola Pengasuhan Orangtua Tunggal terhadap Pengaturan Emosi Anak Usia 4-5 Tahun Ade Purwati; Ruli Hafidah; Adriani Rahma Pudyaningtyas
Kumara Cendekia Vol 8, No 2 (2020): Kumara Cendekia
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (374.927 KB) | DOI: 10.20961/kc.v8i2.32300

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola pengasuhan orangtua tunggal terhadap pengaturan emosi anak usia 4-5 tahun. Jenis penelitian ini adalah fenomenologi dengan pendekatan kualitatif. Informan penelitian yaitu tiga orang ibu sebagai orangtua tunggal karena perceraian. Teknik pengambilan data menggunakan purposive sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dua orang ibu mengasuh anaknya dengan cara memberikan batasan waktu bermain, menekankan kemandirian dan selalu mengajak anak berdiskusi, termasuk dalam pola pengasuhan demokratis yang berdampak pada perilaku anak menjadi mudah diatur dan memiliki jiwa sosial yang tinggi. Sedangkan satu orang ibu mengasuh anak dengan cara tidak membatasi anak dalam melakukan aktivitas dan cenderung memanjakan anak, termasuk dalam pola pengasuhan permisif yang berdampak pada perilaku anak menjadi cenderung agresif dan sering memberontak. Simpulan dari penelitian ini adalah pola pengasuhan demokratis menyebabkan anak menjadi penurut dan memiliki jiwa sosial yang tinggi. Sedangkan pola pengasuhan permisif menyebabkan anak menjadi agresif dan cenderung sulit diatur.Kata kunci:Pola Pengasuhan, Orangtua Tunggal, Emosi Anak
PROFIL KECERDASAN MUSIKAL ANAK USIA 5-6 TAHUN Lilin Kristiana; Siti Wahyuningsih; Adriani Rahma Pudyaningtyas
Kumara Cendekia Vol 9, No 2 (2021): Kumara Cendekia
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/kc.v9i2.48456

Abstract

Kecerdasan musikal merupakan kemampuan yang dimiliki seseorang untuk mengapresiasi bentuk musikal  berkaitan dengan nada, irama, dan melodi. Penelitian bertujuan untuk mengetahui profil kecerdasan musikal anak usia 5-6 tahun di TK Gugus Cut Mutia Kecamatan Jenawi Karanganyar tahun ajaran 2019/2020. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif dengan metode survei. Penelitian menggunakan sampel 96 anak usia 5-6 tahun Se Gugus Cut Mutia Jenawi Karanganyar. Teknik pengambilan data melalui Lembar observasi dan wawancara yang merujuk  pada 4 indikator (1) mengerti nada dasar, (2) menyesuaikan tempo, (3) Mengikuti irama lagu, dan (4) memainkan melodi lagu. Hasil survei menunjukkan kecerdasan musikal anak usia 5-6 tahun TK Gugus Cut Mutia Jenawi yaitu 1 anak (1,1%) mulai berkembang, yakni anak dapat membedakan 4 nada dasar, menyesuikan tempo lagu cepat dan sedang, menyanyikan dengan birama 4/4 dan ¾ dan dapat memainkan melodi ½ lagu. 61 anak (63,5%) berkembang sesuai harapan, yaitu anak dapat membedakan 7 nada dasar, menyesuiakan tempo lambat, sedang, dan cepat, bernyanyi dengan birama 4/4,3/4, dan 2/4, dan dapat memainkan melodi 1 lagu. 34 anak (35,4%) berkembang sangat baik yaitu anak dapat membedakan 7 nada dasar dan menyebutkan namanya, menyesuiakan tempo lagu lambat, sedang, dan cepat sambil menghayati makna lagu, bernyanyi dengan birama 4/4,3/4, 2/4 sambil mengerakkan anggota tubuh sesuai ketukan, serta dapat memainkan melodi 1 lagu sambil bernyanyi. Hasil capaian ini dipengaruhi oleh faktor minat, bakat, pengalaman musikal, fisik, dan lingkungan. 
PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS ANAK USIA 5-6 TAHUN Tila Rahmasari; Adriani Rahma Pudyaningtyas; Novita Eka Nurjanah
Kumara Cendekia Vol 9, No 1 (2021): Kumara Cendekia
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/kc.v9i1.48175

Abstract

Kemampuan berpikir kritis menjadi sebuah kebutuhan utama untuk menghadapi abad 21. Kemampuan ini merupakan perkembangan berkesinambungan dan dapat distimulasi sedari dini. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat profil kemampuan berpikir kritis anak usia dini. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif survei. Sampel yang digunakan sejumlah 103 anak usia 5-6 tahun di TK Gugus Kenanga Colomadu dengan teknik pengambilan sampe proporsional random sampling. Teknik pengumpulan data melalui kuisioner  dan wawancara untuk mengetahui kemampuan berpikir kritis anak. Analisis data yang digunakan yaitu deskriptif kuantitatif dengan menyajikan persentase dan histogram. Profil kemampuan berpikir kritis ditinjau dari 6 item indikator yakni (1) menemukan dan menunjukkan perbedaan objek, (2) menyusun pola, (3) mengelompokkan benda berdasarkan kategori, (4) mengembalikan sebuah susunan setelah dipisahkan, (5) menempatkan benda sesuai peringkat, dan (6) membuat keputusan. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, kemampuan berpikir kritis anak usia 5-6 tahun di Gugus Kenanga Colomadu Karanganyar dengan rincian sebanyak 1% (1 anak) berada dalam kategori belum berkembang, 10,7% (11 anak) mulai berkembang, 56,3%  (58 anak) berkembang sesuai harapan, dan 32%  (33 anak) berkembang sangat baik. Hasil penelitian menemukan bahwa capaian anak dalam kemampuan berpikir kritis bervariasi. Hal ini diperngaruhi oleh berbagai faktor,  khususnya faktor lingkungan.Kata Kunci: profil, berpikir kritis, anak usia dini