Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

PEMBENTUKAN PERILAKU DAMAI DI KALANGAN REMAJA:INTERPRETATIVE PHENOMENOLOGICAL ANALYSIS TERHADAP PROSES KONSELING (THE FORMATION OF PEACE BEHAVIOR IN ADOLESCENTS:AN INTERPRETATIVE PHENOMENOLOGICAL ANALYSIS OF THE COUNSELING PROCESS) Latipun, Latipun
Jurnal Psikologi Indonesia Vol 7, No 1 (2010): VOL 7, NO 1 (2010)
Publisher : Jurnal Psikologi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan menganalisis keefektifan Peer Conflict Resolution focused Counseling (PCRC) untuk meningkatkan perilaku damai di kalangan remaja serta mengeksplorasi tahap-tahap dalam meningkatkan perilaku damai selama proses konseling. Subjek meliputi tujuh dari empat puluh siswa SMA di Mataram, Indonesia, yang menjalani proses konseling. Analisis data meliputi penerapan Interpretative Phenomenological Analysis (IPA) terhadap verbatim proses konseling. Hasilnya menunjukkan bahwa PCRC meningkatkan perilaku damai di kalangan remaja, yang tercermin dari kecenderungan mereka menghargai orang lain, memecahkan masalah secara konstruktif, menghindari konflik dengan teman-teman mereka, dan berdamai dengan musuh mereka. Juga berhasil diidentifikasikan lima tahap peningkatan perilaku damai yang terbentuk secara bertahap selama proses konseling, meliputi: (1) kesadaran menyelesaikan konflik, (2) membebaskan hambatan psikologis dan membangun harapan untuk menyelesaikan konflik, (3) kesadaran perkembangan diri dan hubungan interpersonal, (4) pengembangan metode-metode konstruktif untuk menyelesaikan konflik, dan(5) memelihara dan mempromosikan perilaku damai di kalangan teman-teman.Kata kunci: Peer Conflict Resolution focused Counseling (PCRC), peaceful behavior, Interpretative Phenomenological Analysis (IPA).This research aimed to analyze the effectiveness of Peer Conflict Resolution focused Counseling (PCRC) in improving peaceful behavior among adolescents and exploring the stages in improving peaceful behavior during the counseling process. The subjects were 7 of the 40 senior high school students in Mataram, Indonesia, who had been undergoing a counseling process. The data analysis consisted of applying the Interpretative Phenomenological Analysis (IPA) on the verbatim of the counseling process. The results showed that PCRC enhanced peaceful behavior among adolescents, which was evident in their tendency to respect others, solve problems constructively, avoid conflicts with their friends, and reconcile with their opponent. Five stages of peaceful behavior improvement built gradually in the counseling process were also identified, including: (1) consciousness to resolve the conflict, (2) attempt to alleviate psychological barrier and nurture the hope to resolve the conflict, (3) self-improvement and interpersonal relationship, (4) development of constructive methods to resolve the conflict, and (5) aintainance and encouragement of peaceful behavior to one’s friends.Keywords: Peer Conflict Resolution focused Counseling (PCRC), peaceful behavior, Interpretative Phenomenological Analysis (IPA).
PENGARUH STRES KERJA TERHADAP PERFORMA KERJA DIMODERASI OLEH MANAJEMEN DIRI PADA GURU HONORER SD DI BANDA ACEH Lukman, Imam Abdillah; Latipun, Latipun; Hasanati, Nida
JURNAL DIVERSITA Vol 5, No 2 (2019): JURNAL DIVERSITA DESEMBER
Publisher : Faculty of Psychology, Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/diversita.v5i2.3030

Abstract

Performa kerja guru akan sangat menentukan baik buruknya kualitas pendidikan, dalam menjalankan tugas stres kerja tidak dapat dihindari, bagaimana guru mengelola stres kerja sehingga mencapai performa kerja yang diinginkan, dan bagaimana manajemen diri memainkan peran mempengaruhi hubungan antara stres kerja dan performa kerja. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh stres kerja terhadap Performa kerja yang dimoderasi oleh manajemen diri, metode penelitian ini adalah kuantitatif penentuan subjek menggunakan teknik purposive sampling, Moderated Regression Analysis (MRA) sebagai analisa data. Subjek dalam penelitian ini adalah guru honorer SD di Banda Aceh sebanyak 222 subjek dari 44 sekolah di kota Banda Aceh. Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah The new job stressscale untuk mengukur stress kerja, Individual work performance questionnaire (IWPQ), untuk mengukur performa kerja, dan Self-Control and Self-Management Scale (SCMS), untuk mengukur manajemen diri. Hasil penelitian menunjukkan stres kerja berpengaruh negatif terhadap performa kerja dan manajemen diri memoderasi dengan arah negatif terhadap hubungan stres kerja dan performa kerja.
TERAPI WARNA UNTUK MENGURANGI KECEMASAN PADA REMAJA YANG HAMIL DI LUAR NIKAH Aysha, Kafiyatul; Latipun, Latipun
Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan Vol 4, No 2 (2016)
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (754.944 KB) | DOI: 10.22219/jipt.v4i2.3521

Abstract

Dewasa ini banyak sekali kasus kehamilan yang terjadi diluar nikah pada remaja dan banyak sekali remaja yang tidak siap dengan kehamilannya. Adapun dampak dari kehamilan di luar nikah adalah remaja tersebut mengalami kecemasan, terlebih lagi ketika remaja tersebut menghadapi persalinan. Oleh karena itu dibutuhkan suatu terapi khusus untuk menurunkan kecemasan saat persalinan, salah satunya adalah terapi warna. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan kecemasan antara kelompok kontrol dan eksperimen setelah diberikan intervensi berupa terapi warna pada remaja yang hamil di luar nikah. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan desain control group pre-test post-test dengan subjek penelitian sebanyak 10 orang. Dari penelitian  yang  dilakukan,  diperoleh  hasil  bahwa  terdapat  perbedaan  yang  signifikan mengenai tingkat kecemasan dari kelompok kontrol dan eksperimen, dimana kelompok eksperimen memiliki tingkat kecemasan yang lebih rendah dibandingkan kelompok kontrol. Dapat disimpulkan bahwa terapi warna mampu mengurangi kecemasan pada remaja yang hamil diluar nikah.Kata Kunci: Terapi warna, Kecemasan pada Remaja, Kehamilan diluar nikahNowadays the are many cases of adolescent premarital pregnancy and they have no preparation on it. The impact of premarital pregnancy is the solicitude that is happened to adolescent, especially when they face the childbirth. Therefore, it is necessary to conduct a therapy. An appropriate therapy for this case is the color therapy. The aim of this study is to show the reader if there is an difference of anxiety between control and experimental group after intervention of color therapy for adolescents who has premarital pregnancy. This study employed experimental research design with pre-test and post-test on control group and it has 10 research subjects. From this study, the researcher got the significant difference in regard to level of anxiousness in facing childbirth from control and experimental group.  The  experimental  group  has  the  lower  level  of anxiousness than control group. In consequence, the color therapy could decrease anxiousnessin facing childbirth of adolescent premarital pregnancy.Keywords: Color Therapy, Adolescent’s Anxiousness, Premarital Pregnancy
TERAPI WARNA UNTUK MENGURANGI KECEMASAN PADA REMAJA YANG HAMIL DI LUAR NIKAH Kafiyatul Aysha; Latipun Latipun
Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan Vol. 4 No. 2 (2016): August
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (754.944 KB) | DOI: 10.22219/jipt.v4i2.3521

Abstract

Dewasa ini banyak sekali kasus kehamilan yang terjadi diluar nikah pada remaja dan banyak sekali remaja yang tidak siap dengan kehamilannya. Adapun dampak dari kehamilan di luar nikah adalah remaja tersebut mengalami kecemasan, terlebih lagi ketika remaja tersebut menghadapi persalinan. Oleh karena itu dibutuhkan suatu terapi khusus untuk menurunkan kecemasan saat persalinan, salah satunya adalah terapi warna. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan kecemasan antara kelompok kontrol dan eksperimen setelah diberikan intervensi berupa terapi warna pada remaja yang hamil di luar nikah. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan desain control group pre-test post-test dengan subjek penelitian sebanyak 10 orang. Dari penelitian  yang  dilakukan,  diperoleh  hasil  bahwa  terdapat  perbedaan  yang  signifikan mengenai tingkat kecemasan dari kelompok kontrol dan eksperimen, dimana kelompok eksperimen memiliki tingkat kecemasan yang lebih rendah dibandingkan kelompok kontrol. Dapat disimpulkan bahwa terapi warna mampu mengurangi kecemasan pada remaja yang hamil diluar nikah.Kata Kunci: Terapi warna, Kecemasan pada Remaja, Kehamilan diluar nikahNowadays the are many cases of adolescent premarital pregnancy and they have no preparation on it. The impact of premarital pregnancy is the solicitude that is happened to adolescent, especially when they face the childbirth. Therefore, it is necessary to conduct a therapy. An appropriate therapy for this case is the color therapy. The aim of this study is to show the reader if there is an difference of anxiety between control and experimental group after intervention of color therapy for adolescents who has premarital pregnancy. This study employed experimental research design with pre-test and post-test on control group and it has 10 research subjects. From this study, the researcher got the significant difference in regard to level of anxiousness in facing childbirth from control and experimental group.  The  experimental  group  has  the  lower  level  of anxiousness than control group. In consequence, the color therapy could decrease anxiousnessin facing childbirth of adolescent premarital pregnancy.Keywords: Color Therapy, Adolescent’s Anxiousness, Premarital Pregnancy
KONTRIBUSI DUKUNGAN TEMAN SEBAYA TERHADAP REGULASI DIRI PADA REMAJA Munawarah Munawarah; Latipun Latipun; Sofa Amalia
PSIKOVIDYA Vol 23 No 2 (2019)
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Wisnuwardhana Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37303/psikovidya.v23i2.144

Abstract

Regulasi diri membuat remaja dapat terhindar dari perilaku yang tidak sehat, seperti perilaku membolos, pengaruh negatif dari lingkungan dan penggunaan zat terlarang. Memiliki tujuan hidup yang akan dicapai akan membuat remaja mengatur dirinya dengan baik. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui kontribusi dukungan teman sebaya terhadap regulasi diri pada remaja. Metode pengambilan data pada penelitian ini menggunakan simple random sampling. Peneliti menyebarkan skala di empat sekolah menengah pertama yang ada di Malang dengan jumlah subjek 347 orang. Hasil regresi linier menunjukkan bahwa dukungan teman sebaya berpengaruh secara signifikan terhadap regulasi diri dengan nilai signifikan sebesar p=0.00. adapun besar nilai koefisien regresi (F = 34.10; r = 0.30; R2 = 0.09) yang mengartikan bahwa terdapat pengaruh positif yang signifikan antara dukungan teman sebaya terhadap regulasi diri. Semakin tinggi dukungan teman sebaya maka semakin tinggi pula regulasi diri pada remaja.
PENGARUH POLA ASUH OTORITER TERHADAP AGRESIVITAS DIMEDIASI OLEH HARGA DIRI ANGGOTA PENCAK SILAT KECAMATAN GEGER KABUPATEN MADIUN Arif Wahyudi; Latipun Latipun; Nida Hasanati
PSIKOVIDYA Vol 25 No 1 (2021)
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Wisnuwardhana Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37303/psikovidya.v25i1.155

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pola asuh otoriter terhadap agresivitas yang dimediasi oleh harga diri. Responden dari penelitian ini merupakan anggota pencak silat Kabupaten Madiun yang berjumlah 195 subjek. Adapun teknik sampling yang digunakan adalah accidental sampling.. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh yang positif dan signifikan pola asuh otoriter terhadap agresivitas (β= 1,68; p= 0,00), ada pengaruh yang negatif dan signifikan pola asuh otoriter terhadap harga diri (β= -0,53; p= 0,00), pengaruh yang negatif dan tidak signifikan harga diri terhadap agresifitas (β= -0,20; p= 0,11), dan harga diri tidak mampu menjadi mediator terhadap pegaruh dari pola asuh otoriter dengan agresivitas (β= 0,11; p = 0,55) The purpose of this study was to determine the effect of authoritarian parenting on aggressiveness mediated by self-esteem. Respondents from this study were 195 Madiun pencak silat members. The results showed that there was a positive and significant influence on authoritarian parenting towards aggressiveness (β = 1.68; p = 0.00), there was a negative and significant effect on authoritarian parenting on self-esteem (β = -0.53; p = 0.00), negative and insignificant influence of self-esteem on aggressiveness (β = -0.20; p = 0.11), and self-esteem is not able to be a mediator to the influence of authoritarian parenting with aggressiveness (β = 0 , 11; p = 0.55) Keywords: authoritarian parenting; aggressiveness; self-esteem
Problem psikologi dan intervensinya Latipun Editor
Procedia : Studi Kasus dan Intervensi Psikologi Vol. 1 No. 1 (2013): Procedia : Studi Kasus dan Intervensi Psikologi
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/procedia.v1i1.1367

Abstract

Kita menyadari bahwa masalah psikologi di masyarakat tetap saja terjadi. Kita dengan mudah menjumpai berbagai keluhan masyarakat terkait dengan pribadinya, keluarganya, tetangganya, atau orang yang ada di sekitarnya. Problem psikologi, baik yang level klinis maupun yang menjadi perhatian secara klinis, perlu memperoleh perhatian dari kita untuk membantu mengatasi masalah yang dialami mereka.Psikologi telah memberikan sumbangan yang sangat berarti dalam mengatasi masalah psikologi yang ada di masyarakat. Berbagai kasus dan masalah psikologi dicoba diatasi dengan berbagai teknik intervensi psikologi tertentu. Tulisan ini merupakan berbagai pengalaman di dalam mengatasi masalah psikologis yang terjadi di masyarakat.Artikel yang dimuat dalam Procedia ini merupakan pengalaman dan informasi yang baik mengenai cara dan hasil yang diperoleh oleh para penulisnya dalam mengatasi kasus psikologi yang di jumpai. Artikel tersebut menggambarkan bahwa banyak peristiwa dan pengalaman intervensi yang unik, dan setiap praktisi memiliki pengalaman yang sangat beragam. Pengalaman menjalankan intervensi sebagaimana yang dijelaskan pada setiap artikel dapat saja diterapkan untuk kasus yang sama, tetapi tidak menutup kemungkinan ada jenis intervensi lain yang lebih efektif dalam mengatasi kasus sejenis.Sebagai laporan kasus, pengalaman ini diharapkan memberi sumbangan bagi pengetahuan dan praktik psikologi. Pendekatan dan jenis intervensi yang baru sebenarnya sangat diharapkan dapat ditularkan dan didiskusikan dengan pengalaman lainnya. Harapan kami, para praktisi di bidang intervensi psikologi memperoleh pemehaman yang lebih luas dan efektif di dalam menjalankan tugasnya.
Belajar dan mangambil hikmah dari tsunami Latipun editor
Procedia : Studi Kasus dan Intervensi Psikologi Vol. 3 No. 1 (2015): Procedia : Studi Kasus dan Intervensi Psikologi
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/procedia.v3i1.2176

Abstract

TSUNAMI Aceh 2004 sebagai peristiwa besar. Setelah sepulub tahun terjadi patut untuk direnungi dan sebagai akademisi sepatutnya mengkaji untuk memberi pemahaman yang lebih baik mengenai tanda-tanda alam dan segala kaitannya dengan kehidupan kemanusiaan. Sebuah peristiwa seperti tsunami bersifat multidimensional, sehingga kajian tentang tsunami semestinya juga bersifat multidimensional.
Trauma, tsunami dan perdamaian Latipun Latipun
Procedia : Studi Kasus dan Intervensi Psikologi Vol. 3 No. 1 (2015): Procedia : Studi Kasus dan Intervensi Psikologi
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/procedia.v3i1.2177

Abstract

Tsunami Aceh tahun 2004 merupakan peristiwa yang penuh makna. Meskipun secara saintifik terjadi karena pergeseran lempeng dasar bumi di sepanjang Samudera India, peristiwa itu dengan juga dikaitkan perkembangan psikososial dan spiritual yang ada hidup dalam masyarakat Aceh. Masalah keamanan, kemakmuran, dan perubahan perilaku spiritual masyarakat Aceh dijadikan “alasan” mengapa Tsunami terjadi. Peristiwa tersebut juga telah menimbulkan korban yang luar biasa yang tidak terlupakan oleh masyarakat dunia, dan sekarang telah memberikan efek bagi banyak perubahan secara psikososial dan spiritual masyarakat dan kesadaran dunia terhadap perubahan alamiah. Setelah sepuluh tahun berlaku, Tsunami menyisakan akibat trauma bagi sebagian korbannya. Namun di balik semua itu, perdamaian justru diperolehnya dengan sangat cepat, perkembangan ekonomi dan infratruktur, kesadaranbersama dan ketahanan terhadap bencana, kesiapsiagaan dan perubahan positif terus tumbuh berkembang di masyarakat Aceh.Kata kunci: Tsunami, perdamaian, Aceh, trauma, bencana, resiliensi, recovery
Pengaruh Stres Kerja Terhadap Performa Kerja Dimoderasi Oleh Manajemen Diri Pada Guru Honorer SD Di Banda Aceh Imam Abdillah Lukman; Latipun Latipun; Nida Hasanati
Jurnal Diversita Vol 5, No 2 (2019): JURNAL DIVERSITA DESEMBER
Publisher : Faculty of Psychology, Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/diversita.v5i2.3030

Abstract

Performa kerja guru akan sangat menentukan baik buruknya kualitas pendidikan, dalam menjalankan tugas stres kerja tidak dapat dihindari, bagaimana guru mengelola stres kerja sehingga mencapai performa kerja yang diinginkan, dan bagaimana manajemen diri memainkan peran mempengaruhi hubungan antara stres kerja dan performa kerja. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh stres kerja terhadap Performa kerja yang dimoderasi oleh manajemen diri, metode penelitian ini adalah kuantitatif penentuan subjek menggunakan teknik purposive sampling, Moderated Regression Analysis (MRA) sebagai analisa data. Subjek dalam penelitian ini adalah guru honorer SD di Banda Aceh sebanyak 222 subjek dari 44 sekolah di kota Banda Aceh. Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah The new job stressscale untuk mengukur stress kerja, Individual work performance questionnaire (IWPQ), untuk mengukur performa kerja, dan Self-Control and Self-Management Scale (SCMS), untuk mengukur manajemen diri. Hasil penelitian menunjukkan stres kerja berpengaruh negatif terhadap performa kerja dan manajemen diri memoderasi dengan arah negatif terhadap hubungan stres kerja dan performa kerja.