Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

Catchment Area in Health Services: Studies in Kasembon and Pujon Subdistricts, Malang Regency Deasy Ariffiani; Sri Umiyati; Sri Wahyuni
Jurnal Administrasi Publik (Public Administration Journal) Vol. 12 No. 1 (2022): Jurnal Administrasi Publik (Public Administration Journal), June
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/jap.v12i1.6318

Abstract

This study aims to analyze the application of health services in Kasembon and Pujon Districts in Malang Regency based on the catchment area perspective, as well as analyze the challenges of the practice of accessing health services. With the background of service improvement efforts that have been done a lot, but in fact, the accessibility is very difficult or even impossible to change. This study uses a qualitative method with a soft system methodology (SSM) approach. The data processing of the findings is carried out through a comparison of real facts with alternative normative models so that they have the opportunity to generate improvement ideas. The results of the study show that there are still challenges in the form of weak access to health insurance, facilities, and human resources, quality standards of health services, the role of monitoring stakeholders, to patterns of community participation. This then resulted in 3 main points of concern to produce corrective action, namely the evaluation of the health care system, health service practice standards, and the accuracy of the health service program targets. This study recommends a top-down mechanism priority by optimizing the improvement of the quality of health service standards in Kasembon and Pujon by policymakers and bottom-up through a participatory pattern by optimizing local public service agencies (BLUD) through community synergy with various institutions and government at lower levels. for managing access to health services.
Pelatihan Pengasapan Ikan dengan Pengawet Alami dan Permodalan Syariah di Desa Penatarsewu Kecamatan Tanggulangin Kabupaten Sidoarjo Sri Wahyuni; Sri Umiyati; Susi Ratnawati; Titiek Indhira Agustin; Djoko Siswanto
Jurnal Abdidas Vol. 4 No. 2 (2023): April, Pages 121 - 220
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/abdidas.v4i2.777

Abstract

Ikan asap merupakan salah satu produk olahan ikan yang banyak ditemukan di Desa penatarsewu Kecamatan Tanggulangin Kabupaten Sidoarjo. Ikan asap adalah produk ikan yang telah melewati proses pengasapan. Pengasapan ikan sendiri merupakan salah satu teknologi pengolahan pangan yang telah dikenal sejak lama. Selama ini, produksi ikan asap yang dilakukan di Desa Penatsewu masih menggunakan metode tradisional yang dianggap kurang higienis dan hasil yang diperoleh tidak seragam. Dengan demikian mutu ikan asap yang dihasilkan menjadi tidak konsisten dan tidak ada jaminan keamanan produk ikan asap bagi konsumen. Metode pelaksanaan dilakukan dengan memberikan pelatihan dan pendampingan terkait pengasapan yang benar menggunakan pengawet alami serta memberikan pelatihan terkait permodalan syariah, kemudian dilakukan evaluasi secara berkala. Hasil dari pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat ini terkait dengan permasalahan produksi ikan asap yang selama ini belum optimal. Secara proses, pengasapan menggunakan alat asap ramah lingkungan lebih higienis dibandingkan dengan pengasapan secara tradisional. Pengasapan dengan alat asap ramah lingkungan mempunyai masa simpan yang lebih lama dibandingkan tradisional. Penggunaan jenis bahan bakar pengasap yang berbeda dapat berpengaruh terhadap mutu ikan asap yang dihasilkan. Ada beberapa komoditas yang menghasilkan limbah yang bisa dimanfaatkan sebagai bahan bakar asap, di antaranya sabut siwalan, bonggol jagung dan batok kelapa. Kesimpulannya, setelah pelatihan para pelaku UMKM ikan asap pengetahuannya bertamah, skill bertambah dan berpengaruh kepada hasil ikan asap yang lebih higienis dan awet.
Efektivitas Aplikasi Program e-Kinerja Berbasis e-Government (Studi Kasus pada Bagian Sumber Daya (BAGSUMDA) Polresta Sidoarjo) Anggia Kartika Sari; Sri Umiyati; M. Husni Tamrin; Susi Ratnawati
Governance, JKMP (Governance, Jurnal Kebijakan & Manajemen Publik) Vol 13 No 1 (2023): GOVERNANCE: Jurnal Kebijakan dan Manajemen Publik
Publisher : FISIP UWP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38156/gjkmp.v13i1.166

Abstract

This study aims to analyze the Effectiveness of the E-Government-Based E-Performance Program Application in the Resources Section of the Sidoarjo Police. This study uses a descriptive qualitative method with a case study approach. The existence of the E-Kinerja application can increase work transparency and personnel welfare by getting benefits according to performance results. The data sources used are secondary data and primary data obtained through interviews, observations and documentation. There are six variables to measure program effectiveness, namely 1) Program Understanding 2) Right on Target 3) On Time 4) Achievement of Goals 5) Real Change 6) Availability of Facilities and Infrastructure. The research results show that the Effectiveness of the E-Performance Program Application in the Resources Section (Bagsumda) of the Sidoarjo Police is said to be Effective, there are seven sub-indicators that are already running well, namely Performance Achievement, Program Realization to be achieved by an institution, Performance Transparency, Improvement Performance, Work Achievement, Employee Welfare, and Applications. However, there are indicators that have not gone well, namely, the time used to fill out the E-Kinerja, there are still personnel who are late filling out the Work Diary and the available Internet is still slow
ANALISIS PROGRAM PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO DINAS PERDAGANGAN KOTA SURABAYA DALAM PENINGKATAN EKONOMI Saifuddin Afif; Sri Umiyati
Policy and Maritime Review VOLUME 1 NO 2
Publisher : Faculty of Social and Political Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30649/pmr.v1i2.36

Abstract

Analysis of the Surabaya City Trade Office's Micro Business Empowerment Program in Improving the Economy of Micro Business Actors Case Study on Selendang Semanggi Micro Business, Sambikerep District, Surabaya City in 2019. Etymologically empowerment comes from the basic word "daya" which means strength or ability. Starting from this understanding, empowerment can be interpreted as a process towards being empowered, or a process to gain power, strength, ability, or the process of giving power, strength, ability from those who have power to those who are less or not yet empowered. This study aims to find out how the Micro Business empowerment program run by the Surabaya City Trade Office can improve the economy of Micro Business actors. The theory used is community empowerment which is linked to the Surabaya City RPJMD which has the following programs: Product Standardization Program, Strengthening Business Competitiveness, and Marketing Expansion Program. There are three programs in the Surabaya City RPJMD 2016-2021 which are tools to be able to improve the economy of Micro Business actors.
Human Capital dan Peran Quadrope Helix dalam Mengembangkan UMKM di Desa Campurejo Panceng Sri Umiyati; Sri Wahyuni; Wildan Taufik Raharja
Jurnal Abdidas Vol. 4 No. 2 (2023): April, Pages 121 - 220
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/abdidas.v4i2.780

Abstract

Jumlah pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Kabupaten Gresik berkembang pesat. Quadruple Helix merupakan salah satu pilar utama mendorong tumbuhnya UMKM dan menjadi salah program trobosan baru untuk UMKM guna meninggkatkan kualitas produk dan SDM. Peran Quadruple Helix bagi UMKM sangat diperlukan, karena pemerintah selalu berupaya meningkatkan kualitas sumberdaya manusia dalam sektor pertanian agar lebih inovatif, kreatif dan proaktif bisa bergerak dalam ekonomi yang berbasis inovasi, sehingga diperlukan dukungan semua pihak yaitu pemerintah bersama dengan akademisi, pengusaha dan dukungan masyarakat yang tergabung dalam Quadruple Helix untuk meningkatkan pertumbuhan sektor UMKM. Metode pelaksanaan kegiatanm melalui tahapan diantaranya: 1). Survei di desa Campurejo kecamatan Panceng kabupaten Gresik dengan menggali data dan menggali permasalahan-permasalahan yang telah dihadapi oleh Pelaku usaha/UMKM. 2). Pelaksanaan Kegiatan, Sosialisasi dan FGD dilakukan selama 1 hari dengan memberikan pengetahuan dan informasi tentang UMKM dan FGD dengan pelaku usaha / UMKM. 3). Evaluasi Kegiatan, Sosialisasi dan FGD tentang mengembangkan UMKM melalui Human Capital dan Peran Quadrupe Helix telah dihadiri 25 orang sebagai target. Hasil pengabdian masyarakat dari kegiatan tersebut para pelaku usaha /UMKM memahami bahwa untuk mencapai kemandirian usaha menjadi sukses harus mampu memberikan sebuah peluang dan penguatan pada produk UMKM dalam bersaing dipasaran. Karena didalamnya terdapat sinergisitas antara masyarakat, akademisi, pebisnis, dan goverment.
Implementasi Kebijakan Pengelolaan Sungai Brantas Kota Surabaya Pada Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur Jarot Prianggoro; Agus Subianto; Sri Umiyati; Lunariana Lubis
Jurnal ilmiah Manajemen Publik dan Kebijakan Sosial Vol 5 No 2 (2021)
Publisher : Universitas Dr. Soetomo Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25139/jmnegara.v5i2.3213

Abstract

Objek penelitian adalah implementasi kebijakan pengelolaan sungai pada Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur, khususnya Sungai Brantas yang mengalir melalui Kota Surabaya. Kebijakan Pengelolaan Sungai telah dikeluarkan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur sebagai Peraturan Daerah Nomor 18 Tahun 2016 yang mencakup konservasi, pemanfaatan dan pengendalian kerusakan air. Kondisi sungai Brantas telah tercemar oleh aktivitas masyarakat, oleh karena itu diperlukan pengawasan dan pencegahan pencemaran sungai dalam konservasi sungai yang mana standar kualitas air sungai menjadi syarat untuk kebutuhan masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah (1) Menganalisis implementasi kebijakan pengelolaan sungai di Kantor Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur; dan (2) menganalisis dan mengidentifikasi faktor-faktor yang mendukung dan menghambat implementasi kebijakan. Teori Merillee S. Grindle yang digunakan dalam penelitian ini dalam mendefinisikan keberhasilan implementasi kebijakan adalah Isi Kebijakan dan Konteks Implementasi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik studi kasus dalam pengumpulan datanya melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Analisis data dilakukan secara interaktif dan dikembangkan dengan teknik triangulasi. Hasil penelitian sebagai berikut bahwa implementasi kebijakan pengelolaan sungai Brantas di hilir Kota Surabaya yang meliputi pencegahan pencemaran akibat pembuangan sampah dan air limbah belum optimal sehingga perlu adanya keterpaduan sinergi dan kolaborasi yang baik antar stakeholder dalam rangka mencapai tujuan implementasi kebijakan.
Analisis Kualitas Pelayanan Dalam Perspektif Survei Kepuasan Masyarakat di Kelurahan Semolowaru Kota Surabaya Elok Gita Cahyani; Sri Umiyati; Wildan Taufik Raharja
Governance, JKMP (Governance, Jurnal Kebijakan & Manajemen Publik) Vol 13 No 2 (2023): GOVERNANCE: Jurnal Kebijakan dan Manajemen Publik
Publisher : FISIP UWP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38156/gjkmp.v13i2.167

Abstract

The aim of the study was to analyze the quality of service at the Semolowaru Village Office, Surabaya City in the SKM perspective according to PermenPAN & RB No. 14 of 2017 which has 9 service elements, which uses a type of quantitative descriptive research and the type of data collection uses observation, questionnaires, and documentation, while the data analysis technique uses SKM calculations in accordance with PermenPAN & RB No. 14 of 2017. The research method uses qualitative methods. Data analysis in this study used quantitative methods to produce descriptive data to describe the actual situation, which did not use statistical calculations but by reading tables, graphs or figures. Research methods are research procedures and techniques Based on the results of the analysis, it can be seen that service quality in the SKM perspective at the Semolowaru Village Office, Surabaya City, obtained an SKM conversion result of 78.03. The performance of the Semolowaru Village Office, Surabaya City, is in the service quality "B" with "Good" service performance, but 2 out of 9 elements get a bad score, including: Complaint Handling, Suggestions and Feedback get a score of 62.2675 and the Completion Time element gets a score of 75 ,4625. This happened because there was still a discrepancy between reality and expectations in the field which were stated by several applicants during interviews.
Inovasi Pelaksanaan Pelayanan Administrasi Kependudukan Melalui Program Kawasan Lingkungan Masyarakat Sadar Administrasi Kependudukan Dispendukcapil Kota Surabaya Puput Candra Ningtyas; Sri Umiyati
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 3 No. 5 (2023): Innovative: Journal of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari Inovasi Program Kalimasada untuk meningkatkan kesadaran masyarakat pada administrasi kependudukan dan juga memberikan kemudahan akses dalam mengurus administrasi kependudukan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis pendekatan studi kasus. Hasil penelitian ini, yaitu: 1) kebaruan, yaitu kepengurusan layanan administrasi kependudukan dapat diurus melalui RT Kalimasada; 2) kemanfaatan, inovasi program memberikan kemudahan akses layanan dan jarak bagi masyarakat; 3) memberi solusi, dengan adanya inovasi program Kalimasada memberikan solusi atas permasalahan waktu proses pengurusan administrasi kependudukan; 4) dapat direplikasikan, pelaksanaan layanan administrasi kependudukan dapat direplikasikan di tingkat RT; 5) compability, adanya pihak pemerintah dan non pemerintah yang terlibat dalam pelaksanaan inovasi program Kalimasada. Faktor pendukung pelaksanaan inovasi program adalah adanya pihak lain yang terlibat dalam pelaksanaanya. Sedangkan faktor penghambat terdapat pada kurangnya sosialisasi atau arahan dari pihak Kelurahan yang mengakibatkan rendahnya kesadaran masyarakat dalam kepengurusan administrasi kependudukan.