Claim Missing Document
Check
Articles

PREPARASI DAN KARAKTERISASI SILIKA LIMBAH LEACHING ZIRKON SEBAGAI ADSORBEN ION Fe(III) Uriastanti, Octavia; Mahatmanti, F. Widhi Tri; Prasetya, Agung Tri; Sari, Erlin Purwita
Indonesian Journal of Chemical Science Vol 5 No 3 (2016)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/ijcs.v5i3.10413

Abstract

Studi tentang preparasi silika dari limbah leaching zirkon untuk proses adsorpsi ion Fe(III) telah dilakukan. Hasil preparasi silika di manfaatkan dalam proses adsorpsi ion Fe(III). Limbah leaching zirkon dipreparasi melalui 3 tahap yaitu leaching, pencucian dan pengeringan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik silika hasil preparasi memiliki struktur amorf sesuai hasil analisis XRD, dan analisis SAA menunjukkan luas permukaan sebesar 232,6872 m2/g serta ukuran mesopori. Pemanfaatan silika dalam proses adsorpsi ion Fe(III), diperoleh kapasitas adsorpsi terbesar pada variasi konsentrasi 150 ppm. Adsorpsi ion Fe(III) menggunakan silika dari limbah leaching zirkon mengikuti isoterm Freundlich dengan harga Kf yaitu 41,557 dan n sebesar 6,9252.
ADSORPSI REMAZOL BRILLIANT BLUE MENGGUNAKAN ZEOLIT YANG DISINTESIS DARI ABU LAYANG BATUBARA Maghfiroh, Luluatul; Mahatmanti, F Widhi; Kusumastuti, Ella
Indonesian Journal of Chemical Science Vol 6 No 1 (2017)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/ijcs.v6i1.11213

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui karakteristik zeolit yang disintesis dari abu layang batubara, dan mengaplikasikannya sebagai adsorben remazol brilliant blue serta menentukan kapasitas adsorpsinya. Abu layang (silika 34,0%) digunakan sebagai bahan sintesis zeolit. Zeolit hasil sintesis dikarakterisasi menggunakan XRD dan FTIR, untuk mengetahui kondisi optimum adsorpsi dilakukan variasi pH (5, 6, 7, 8, dan 9), waktu kontak (30, 60, 90, 120, dan 150 menit), dan konsentrasi remazol brilliant blue (50, 100, 150, 200 dan 250 ppm). Hasil penelitian menunjukkan sintesis menghasilkan zeolit yang mirip Na-P1 dan carcrinite. Karakterisasi FTIR menunjukkan bahwa zeolit telah terbentuk dengan serapan spesifik pada bilangan gelombang 432,05 cm-1. Adsorpsi zeolit terhadap zat warna optimum terjadi pada pH 6 dengan waktu kontak 120 menit pada konsentrasi awal larutan remazol brilliant blue 200 ppm. Adsorpsi remazol brilliant blue cenderung mengikuti pola isoterm Langmuir dan memiliki kapasitas adsorpsi sebesar 6,45 mg/g dengan energi 20,44 kJ/mol.
EFEKTIVITAS BENTONIT TERAKTIVASI SEBAGAI PENURUN KADAR ION FOSFAT DALAM PERAIRAN Lestari, Indah Puji; Mahatmanti, Framsiska Widhi; Haryani, Sri
Indonesian Journal of Chemical Science Vol 5 No 2 (2016)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/ijcs.v5i2.11448

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas bentonit teraktivasi dalam menurunkan kadar ion fosfat dalam perairan menggunakan metode adsorpsi. Bentonit yang digunakan pada penelitian ini diaktivasi menggunakan asam sulfat 2 M, dan bentonit alam sebagai pembanding. Kondisi optimum adsoprsi dicari dengan menentukan waktu kontak optimum serta konsentrasi awal optimum. Kondisi optimum proses adsorpsi bentonit aktif yaitu pada waktu kontak 180 menit pada konsentrasi 110 ppm, sedangkan bentonit alam pada waktu kontak 120 menit pada konsentrasi 100 ppm. Pada kondisi optimum bentonit aktif memiliki kapasitas adsorpsi sebesar 7,0323 mg/g sedangkan kapasitas adsoprsi bentonit alam sebesar 0,6566 mg/g. Proses adsorpsi pada bentonit ini termasuk adsorpsi kimia dan mengikuti pola isoterm adsorpsi Langmuir. Hasil aplikasi bentonit aktif secara langsung pada perairan (sawah) yaitu bentonit aktif mampu menurunkan kadar ion fosfat dalam perairan sebesar 3,2043 ppm atau sebesar 9,057%.
PENGEMBANGAN KATALIS CaO.SrO UNTUK SINTESIS BIODISEL DARI MINYAK KELAPA SAWIT Yuniarti, Rizki; Widiarti, Nuni; Mahatmanti, Fransiska Widhi
Indonesian Journal of Chemical Science Vol 5 No 2 (2016)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/ijcs.v5i2.11449

Abstract

Telah dilakukan penelitian modifikasi katalis CaO.SrO untuk sintesis biodiesel dari minyak kelapa sawit. Katalis CaO.SrO disintesis dengan metode kopresipitasi, sedangkan sintesisi biodiesel dilakukan dengan menggunakan microwave. Karakter katalis CaO.SrO dianalisis dengan XRD dan SAA, untuk memperoleh karakter kristalinitas dan luas permukaan, sedangkan biodiesel hasil reaksi transesterifikasi menggunakan metode microwave. Hasil reaksi transesterifikasi dianalisis menggunkan GC-MS. Analisis dengan XRD menunjukan karakter gabungan CaO dan SrO yang ditunjukkan 2θ = 25,1 , 34,06 dan 54,3.  Hasil Analisis luas permukaan diperoleh luas area 4,512 m²/g. Hasil reaksi sintesis biodiesel yang optimal diketahui dengan analis GC-MS dilakukan dengan variasi waktu reaksi dan perbandingan katalis untuk sintesis biodiesel, waktu optimal 420 detik , perbandingan molar katalis 4:1 dengan rasio volume 1:6 (metanol : minyak) katalis yang digunakan 1% dari B/V menghasilkan metil ester sebesar 98%. Komposisi senyaewa biodiesel ditentukan dengan GC-MS dan karakterisasi fisik dilakukan menurut SNI. Biodisel dari hasil sintesis memiliki densitas sebesar 0,8678 g/mL dan viskositas sebesar 7,0313 cSt yang terdiri dari metil palmitat 6,67%, metil dan linoleat 14,68.
SINTESIS KOMPOSIT BEADS KITOSAN/ARANG AKTIF TEMPURUNG KELAPA UNTUK ADSORPSI ION Cu(II) Basir, Ikhsan Fadilah; Mahatmanti, Fransiska Widhi; Haryani, Sri
Indonesian Journal of Chemical Science Vol 6 No 2 (2017)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/ijcs.v6i2.12860

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang sintesis komposit beads dari arang aktif tempurung kelapa teraktivasi ZnCl2 dan kitosan. Komposit dibuat dengan perbandingan arang aktif dan kitosan 50:50%.Karakterisasi gugus fungsi menunjukan gugus fungsi khas kitosan dalam komposit beads. Karakterisasi permukaan menunjukkan luas permukaan dari arang aktif 19,595 m2/g, kitosan beads 3,826 m2/g, dan komposit beads 1,041 m2/g.Arang aktif, kitosan beads, dan komposit beads termasuk ke dalam kategori mesopori.Hasil optimasi adsorpsi ion Cu(II) menunjukkan bahwa pH optimum diperoleh pada pH 5. Waktu kontak optimum selama 90 menit dicapai oleh arang aktif, dan selama 120 menit dicapai oleh kitosan beads dan komposit beads.Kapasitas adsorpsi ion Cu(II)arang aktif 1,064x10-4 mol/g, kitosan beads 5,663x10-4 mol/g dan komposit beads 5,960x10-4 mol/g.
Pemanfaatan Bentonit Teraktivasi HCl sebagai Adsorben Ion Logam Cd(II) Nugraha, Muhammad Septian; Mahatmanti, Fransiska Widhi; Sulistyaningsih, Triastuti
Indonesian Journal of Chemical Science Vol 6 No 3 (2017)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/ijcs.v6i3.13765

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh proses aktivasi pada bentonit dengan menggunakan asam klorida dan mengaplikasikannya sebagai adsorben ion logam Cd(II). Beberapa faktor yang mempengaruhi proses adsorpsi seperti pH, waktu optimum, dan konsentrasi awal ion logam. Selain itu, studi isoterm dan kinetika adsorpsi juga dipelajari dalam penelitian ini. Sampel bentonit sebelum dan sesudah diaktivasi dikarakterisasi menggunakan Surface Area Analyzer (SAA). Analisis kandungan ion logam Cd(II) yang tersisa dilakukan dengan menggunakan spektrofotometer serapan atom (SSA). Hasil penelitian menunjukkan sampel bentonit memiliki luas permukaan 73,356 m²/g, dan pada bentonit teraktivasi luas permukaan sebesar 100,732 m²/g. Kondisi optimum adsorpsi tercapai pada pH 6 selama 45 menit dan pada konsentrasi awal ion logam Cd(II) 70 mg/L. Adsorpsi ini lebih mengikuti model adsorpsi isoterm Freundlich dengan faktor heterogenitas 1,0940 pada bentonit, dan 1,0465 pada bentonit teraktivasi, dan kinetika adsorpsi pseudo orde dua Ho dengan konstanta laju adsorpsi ion logam Cd(II) sebesar 121,4 g/mg.menit pada bentonit, dan 117,2 g/mg.menit pada bentonit teraktivasi
PEMANFAATAN ZEOLIT ALAM TERAKTIVASI H3PO4 SEBAGAI ADSORBEN ION LOGAM Cd(II) DALAM LARUTAN Pratomo, Sigit Wahyu; Mahatmanti, Fransisca Widhi; Sulistyaningsih, Triastuti
Indonesian Journal of Chemical Science Vol 6 No 2 (2017)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/ijcs.v6i2.13769

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kondisi optimum adsorpsi pada waktu kontak (15, 30, 45, 60 dan 75 menit), pH (3,4,5, 6 dan 7), dan konsentrasi awal ion logam Cd(II) (10, 30, 50, 70 dan 90 mg/L) menggunakan zeolit alam dan zeolit teraktivasi H3PO4 5 M terhadap adsorpsi ion logam Cd(II). Hasil penelitian menunjukkan bahwa waktu kontak optimum 60 menit, pH larutan optimum dicapai pada pH 5 untuk zeolit alam dan zeolit teraktivasi dan konsentrasi awal optimum 30 mg/L dengan ion logam Cd(II) yang teradsorpsi sebesar 1,387 mg/gram pada zeolit alam dan konsentrasi awal optimum 50 mg/L dengan ion logam Cd(II) yang teradsorpsi sebesar 2,414 mg/gram pada zeolit teraktivasi. Adsorpsi ion Cd(II) lebih mengikuti model isoterm Langmuir dengan kapasitas adsorpsi sebesar 1,164 mg/g untuk zeolit alam sedangkan kapasitas adsorpsi zeolit teraktivasi sebasar 2,016 mg/g dan mengikuti model kinetika orde dua semu dengan konstanta laju adsorpsi sebesar 0,104 g/mg menit untuk zeolit alam sedangkan konstanta laju adsorpsi zeolit teraktivasi sebesar 0,026 g/mg menit.
Preparasi dan Karakterisasi Nanozeolit dari Zeolit Alam Gunungkidul dengan Metode Top-Down Setiawan, Yogo; Mahatmanti, F Widhi; Hanis, Harjono
Indonesian Journal of Chemical Science Vol 7 No 1 (2018)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/ijcs.v7i1.19074

Abstract

Zeolit merupakan material berpori yang berbentuk tetrahedral antara alumina dan silikat berhidrat. Zeolit dengan ukuran nanopartikel memiliki kemampuan yang lebih baik dan lebih efektif. Telah dilakukan penelitian pembuatan nanozeolit dari zeolit alam yang bertujuan untuk mengetahui perbandingan karakteristik hasil preparasi nanozeolit yang dipreparasi dari zeolit alam Gunungkidul. Zeolit yang digunakan diayak dengan ukuran 230 mesh dan diaktivasi dengan HCl 1M selama 4 jam dan dikalsinasi pada suhu 600oC selama 3 jam yang selanjutnya dilakukan milling selama 10 jam dengan metode Top-down. Hasil preparasi yang dikarakterisasi menggunakan PSA, XRD, SAA, dan SEM. Berdasarkan hasil analisis PSA diperoleh ukuran zeolit alam nanopartikel sebesar 188,3 nm. Hasil analisis XRD diperoleh jenis material ZA, ZAA, dan ZAN adalah mordenite, dan kristalinitas menurun seiring dengan proses aktivasi dan milling, sehingga pada ZAN dalam keadaan fase amorf. Ukuran kristal yang diperoleh berturut-turut yaitu 184, 165, dan 32 nm. Hasil analisis SAA pada ZA, ZAA dan ZAN dihasilkan luas permukaan sebesar 19,3290; 18,9070; dan 18,980 m2/g dan ukuran pori 126,434; 125,813; dan 132,878 Ã…. Hasil morfologi SEM nanozeolit berbentuk bulat-bulat kecil yang berukuran 63,7 nm. Zeolit alam nanopartikel dengan metode Top-down memiliki karakteristik yang signifikan terhadap ukuran partikel dan tidak signifikan terhadap luas paermukaan partikel dengan efisiensi lamanya waktu milling.
Pemanfaatan Zeolit Alam Teraktivasi HNO3 sebagai Ion Logam Fe(III) dan Cr(VI) Renni, Chayun Pida; Mahatmanti, F Widhi; Widiarti, Nuni
Indonesian Journal of Chemical Science Vol 7 No 1 (2018)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/ijcs.v7i1.19627

Abstract

Penelitian ini terkait dengan pemanfaatan zeolit alam teraktivasi HNO3 sebagai adsorben ion logam Fe(III) dan Cr(VI). Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana karakteristik zeolit alam sebelum dan sesudah dilakukan aktivasi, pengaruh variasi pH, waktu kontak dan konsentrasi ion logam dan kapasitas adsorpsi zeolit alam dan zeolit teraktivasi dalam menyerap ion logam Fe(III) dan Cr(VI). Pengaktivasian zeolit alam dilakukan dengan HNO3 1M serta dikalsinasi pada suhu 400ËšC. Karakteristik zeolit alam sebelum dan sesudah aktivasi dapat dilihat melalui data XRD. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kristalinitas zeolit teraktivasi lebih tinggi dibandingkan dengan zeolit alam. Kondisi optimum ion logam Fe(III) pada zeolit alam diperoleh pada pH 8, waktu kontak 120 menit dan konsentrasi 200 ppm sedangkan pada zeolit teraktivasi diperoleh pada pH 2, waktu kontak 150 menit dan konsentrasi 125 ppm. Kondisi optimum ion logam Cr(VI) pada zeolit alam diperoleh pada pH 8, waktu kontak 180 menit dan konsentrasi 100 ppm sedangkan pada zeolit teraktivasi diperoleh pada pH 4, waktu kontak 120 menit dan konsentrasi 150 ppm. Adsorpsi zeolit alam pada ion logam Fe(III) mengikuti pola isoterm Freundlich dengan nilai n sebesar 0,09 sedangkan pada ion logam Cr(VI) mengikuti pola isoterm Langmuir dengan kapasitas maksimum (Qm) sebesar 1,48 mg/g. Adsorpsi zeolit teraktivasi pada ion logam Fe(III) mengikuti pola isoterm Langmuir dengan kapasitas maksimum (Qm) sebesar 1,18 mg/g sedangkan pada ion logam Cr(VI) mengikuti pola isoterm Freundlich dengan nilai n sebesar 0,17.
IMMOBILISASI Fe3+ DAN Cr6+ PADA GEOPOLIMER BERBASIS ABU LAYANG-ABU SEKAM PADI Persada, Mega Bunga; Kusumastuti, Ella; Mahatmanti, F.Widhi
Indonesian Journal of Chemical Science Vol 7 No 1 (2018)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/ijcs.v7i1.19995

Abstract

Immobilization of Fe3+ and Cr6+ by using geopolymer based on fly ash (FA) and rice husk ash (RHA) and the effect on quality of geopolymer qualitatively have been investigated. Type C fly ash from Karang Kandri power plant in Cilacap and rice husk ash from burning briks in Klaten Central Java was used as the raw material. Rice husk ash was added from 0-7.5 g to produce geopolymer with optimum compressive strength, which composition used for geopolymer synthesis with addition of Fe3+ and Cr6+ metal ions. Fe3+ and Cr6+ metal ions were added into geopolymer paste at the level of 20-100 mmol. The result showed that the addition of 3 g rice husk ash produce geopolymer with optimum compressive strength to 35.43 MPa. The addition of 60 mmol of Fe3+ and Cr6+ metal ions improve the compressive strength to 37.22 MPa and 36.4 MPa. Further addition of metal ions reduce these value and the lowest compressive strength was observed on the additon of 100 mmol of Fe3+ and Cr6+ namely 20.36 MPa and 20.74 MPa. Leaching test was conducted by using AAS, leaching tests show that geopolymers can immobilize Fe3+ metal ions more effectively when compared to Cr6+ metal ions which is distributed throughout the geopolymer and is not chemically bound making it easier to leach out.
Co-Authors - Jumaeri A.A. Ketut Agung Cahyawan W Adhi, Nino Agung Tri Prasetya Agung Tri Prasetya Ainul, Ahmad Akhib Aisyah, Amma Aisyah, Amma Alighiri, Dante Andri Cahyo Kumoro Anindya, Bella Diska Aprilia, Nurkintan Arie Fitry Apriyanti, Arie Fitry Arum Mawar Wati Astuti, Indri Puji Atika Rapierna, Atika Bahron, Hadariah Basir, Ikhsan Fadilah Basir, Ikhsan Fadilah Cepi Kurniawan Cindy Dwi Herawan, Cindy Dwi Deviani, Siska Shelvia Deviani, Siska Shelvia Dewi, Nuriana Rahmani Dian Sri Asmorowati Didik Prasetyoko Edy Cahyono Eka Hartanti, Eka Eko Budi Susatyo Ella Kusumastuti, Ella Endang Susilaningsih Endang Susilowati Fitria, Reffy Ika Fivi Dessy Khodijah Hanis, Harjono Hanis, Harjono Haq, Ismi Arinal Harjito - Hayyu Fitriah, Hayyu Hilda Chalimatus SC, Hilda Chalimatus Hutasoit, Parpulungan Hutasoit, Parpulungan Indah Puji Lestari Laeli Kurniasari Latifah Latifah Libiyana Nurviantika, Libiyana Luluatul Maghfiroh, Luluatul M. Alauhdin, M. Mahardika Prasetya Aji Mahfudz, Johar Marsudi Marsudi Martien Herna Susanti Maulida Zakia Melykhatun, Rizka Ayu Mika Septiawan, Mika Miranda Oxtariani Moch. Setyadji Moh Djaeni Mohammad Alauhdin, Mohammad Muryani Dinata, Muryani Naftalina Ulik Adhelia Nanik Wijayati Narsito Narsito Narsito Narsito Noviana, Melly Nugraha, Muhammad Septian Nugraha, Muhammad Septian Nugraha, Rizki Nuni Widiarti Nurmala, Novera Ayang Nurmala, Novera Ayang Nuryono Nuryono Nuryono Nuryono octavia uriastanti, octavia Patricia, Amelinda Diana Patricia, Amelinda Diana Persada, Mega Bunga Persada, Mega Bunga Pratiwi, Khana Fitri Pratomo, Sigit Wahyu Pratomo, Sigit Wahyu PUJI LESTARI Putra, Rizki Suhendar Putri, Syarafina Dirinda Qonita, Ulya Rachmadiyono, Dwi Rahayu, Endah Fitriani Rahmalia, Berliana Putri Ramadhan, Dinar Alghifari Ratri, Irwandari Rahma Nur Ratri, Irwandari Rahma Nur Renni, Chayun Pida Renni, Chayun Pida Rini Susanti Wulandari Rizki Yuniarti, Rizki Roichatuttamamah, Wirda Rusadi, Eka Rusadi, Eka Samuel Budi Wardhana Kusuma Sari, Erlin Purwita Sari, Erlin Purwita Sari, Nur Vita Sari, Nur Vita Senda Kartika Rakainsa Seta Kahardian Ardana, Seta Kahardian Setia Budi Sasongko Siti Maesaroh Siti Sundari Miswadi Sri Haryani Sri Mantini Rahayu Sedyawati, Sri Mantini Rahayu Sri Nurhayati Sri Susilogati Sumarti Sri Wahyuni SRI WARDANI Sudarmin - Sudarmin Sudarmin Sudibyo, Raden Sulistyani, Martin Suprapto, Surapto Sutikno Sutikno Syafi'i, Imam Triastuti Sulistyaningsih Wara Dyah Pita Rengga Wardani, Deta Sri Warlan Sugiyo Wati, Safna Rahma Widhihastuti, Endah Widiya Aprilianti Wisnu Sunarno Woro Sumarni Yogo Setiawan Yuan Maylia Rosanti Yuni Susanti, Devi