Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

PENGGUNAAN BIOMASSA Potamogeton sp TERIMOBILKAN PADA SILIKA GEL SEBAGAI BIOSORBEN Cd(II) Noe Komari; Ahmad Budi Junaidi; Fatmawati Fatmawati
Jurnal Sains dan Terapan Kimia Vol 1, No 1 (2007)
Publisher : Program Studi Kimia, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (97.327 KB) | DOI: 10.20527/jstk.v1i1.2004

Abstract

Keberadaan logam berat, seperti kadmium di lingkungan menjadi perhatian dewasa ini. Upaya untuk mengurangi tingkat pencemaran logam berat kadmium dapat dilakukan dengan metode biosorpsi. Penelitian ini ingin mengetahui kemampuan biomassa Potamogeton sp terimobilkan pada silika gel sebagai biosorben Cd(II) untuk mengurangi pencemaran logam berat Cd. Beberapa variabel yang berpengaruh terhadap biosorpsi ditentukan pada berbagai variasi antara lain : rasio biomassa - silika gel, pH dan kemampuan recovery biomassa. Penentuan gugus fungsi biomassa Potamogeton sp, biomassa Potamogeton sp-silika gel, biomassa Potamogeton sp-silika gel-Cd dilakukan dengan Spektroskopi Inframerah. Hasil penelitian menunjukkan biosorpsi Cd(II) oleh biomassa Potamogeton sp yang terimobilkan pada silika gel optimum pada rasio 12,5 % biomassa, dengan Cd(II) yang terserap sebesar 20,07 %. pH optimum biosorpsi terjadi pada pH = 5, dengan Cd(II) yang terserap sebesar 30,35 %. Kemampuan recovery diatas 95,55 % pada recovery ke-3. Spektra IR menunjukkan adanya gugus -OH, -NH, -CH, COO-, -C=O, -C-O, C-N. Kata kunci : Potamogeton sp, silika gel, imobilisasi, recovery 
KAJIAN PENGHAMBATAN DEPOLIMERISASI PADA PROSES DEASETILASI KITIN MENGGUNAKAN EDTA Ahmad Budi Junaidi; Randy Saputra; Azidi Irwan
Jurnal Sains dan Terapan Kimia Vol 10, No 1 (2016)
Publisher : Program Studi Kimia, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (469.901 KB) | DOI: 10.20527/jstk.v10i1.3160

Abstract

EKSTRAKSI LIPID DARI BIOMASSA Synechococcus sp. DENGAN METODE OSMOTIC SHOCK Ahmad Budi Junaidi; Zulfikurrahman Zulfikurrahman; Abdullah Abdullah; Gunawan Gunawan
Jurnal Sains dan Terapan Kimia Vol 8, No 2 (2014)
Publisher : Program Studi Kimia, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (298.561 KB) | DOI: 10.20527/jstk.v8i2.2138

Abstract

Telah dilakukan penelitian mengenai ekstraksi lipida dari biomassa mikroalga Synechococcus sp. dengan metode osmotic shock. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan kondisi optimum ekstraksi, produktivitas lipida, dan karakteristik lipida yang dihasilkan. Osmotic agent yang digunakan dalam penelitian ini adalah NaCl, KCl, CH3COONa, dan glukosa dengan variasi konsentrasi 50, 100, 150, 200, dan 250 g/L. Hasil ekstraksidan produktivitas lipida tertinggi dari Synechococcus sp. diperoleh menggunakan osmotic agent CH3COONa pada konsentrasi 250 g/L dengan nilai berturut- turut 12,19% dan 95,42 mg/L/hari. Karakterisasi produk esterifikasi menggunakan GCMS diperoleh lima senyawa metil ester utama yang menyusun produk hasil esterifikasi yaitu metil palmitat, metil linoleat, metil stearat, metil elaidat dan metil oleat. Berdasarkan data-data yang diperoleh, mikroalga Synechococcus sp.potensial untuk dikembangkan sebagai bahan baku biodiesel. Kata kunci: osmotic shock, osmotic agent, lipid, mikroalga, Synechococcus sp. 
KAJIAN PENGARUH RASIO MOL GLUKOSA DAN POLIETILENA GLIKOL 6000 DENGAN AgNO3 TERHADAP EFEKTIVITAS SINTESIS NANOPARTIKEL PERAK DAN STABILITASNYA PADA SAAT PENYIMPANAN Ahmad Budi Junaidi; Nurul Zanah; Sunardi Sunardi
Jurnal Sains dan Terapan Kimia Vol 13, No 2 (2019)
Publisher : Program Studi Kimia, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (711.9 KB) | DOI: 10.20527/jstk.v13i2.5961

Abstract

Kajian pengaruh rasio mol glukosa dan Polietilena Glikol 6000 dengan AgNO3 terhadap efektivitas sintesis nanopartikel perak dan stabilitasnya pada saat penyimpanan telah dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data ilmiah mengenai pengaruh rasio mol agen pereduksi dan capping agent terhadap hasil sintesis nanopartikel perak (AgNP). Sintesis AgNP dilakukan dengan metode reduksi kimia dan monitoring pembentukkan AgNP dianalisis menggunakan spektrofotometer UV-Vis. Kestabilan AgNP  terhadap penyimpanan dapat dilihat dari pergeseran λmaks dan absorbansi yang kecil selama penyimpanan dengan menggunakan spektrofotometer UV-Vis. Karakterisasi TEM digunakan untuk memperoleh morfologi, ukuran dan distribusi ukuran AgNP. Hasil penelitian menunjukkan rasio mol berpengaruh terhadap efektivitas sintesis maupun kestabilan AgNP. Rasio mol Ag+ : D(+)-glukosa yang efektif  yaitu 1:10 dan nanopartikel yang paling stabil adalah  pada rasio mol Ag+ : PEG-6000 dengan perbandingan 10:4 ditandai dengan tidak berubahnya λmaks yang signifikan selama 7 hari. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa ukuran partikel rata-rata AgNP dengan rasio mol Ag+ : D(+)-glukosa : PEG-6000 (1:10:4) yaitu 6,51 ± 2,06 nm dan morfologi berbentuk spheric.
KAJIAN BIOSORPSI BIOMASSA BEKATUL TERHADAP TIMBAL(II) Noer Komari; Ahmad Budi Junaidi; Sri Hendriani
Jurnal Sains dan Terapan Kimia Vol 6, No 1 (2012)
Publisher : Program Studi Kimia, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (179.574 KB) | DOI: 10.20527/jstk.v6i1.2102

Abstract

Telah dilakukan penelitian kajian biosorpsi biomassa bekatul terhadap Pb(II). Biomassa bekatul didapatkan langsung dari pabrik penggilingan padi yang bertempat di Kecamatan Batang Alai Selatan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan. Kajian pH dan waktu optimum dilakukan untuk mengetahui kemampuan biosorpsi Pb(II) oleh biomassa bekatul. Di samping itu juga dilakukan recovery Pb(II) yang sudah diikat oleh biomassa bekatul. Kemampuan biosorpsi dan recovery dikaji pada bekatul tak terimobilkan dengan menggunakan metode Batch dan bekatul terimobilkan dengan menggunakan metode kolom. Hasil penelitian menunjukkan pada pH 5 dan selang waktu 15 menit bekatul dapat mengikat Pb(II) secara maksimal, dimana diperoleh kemampuan biosorpsi bekatul tak terimobilkan 3,96 mg Pb(II)/g biomassa dan bekatul terimobilkan 5,25 mg Pb(II)/g biomassa. Kemampuan recovery Pb(II) dari bekatul tak terimobilkan berkisar antara 63,35 – 84,36% dan untuk bekatul terimobilkan berkisar antara 98,48 – 99,88%. Kata kunci : biosorpsi, biomassa, timbal. 
STABILITAS LAPISAN KITOSAN PADA KAIN KATUN : PENGARUH BERAT MOLEKUL KITOSAN Ahmad Budi Junaidi; Ikhsan Kamil; Sunardi Sunardi
Jurnal Sains dan Terapan Kimia Vol 5, No 2 (2011)
Publisher : Program Studi Kimia, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (287.681 KB) | DOI: 10.20527/jstk.v5i2.2093

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang pengaruh berat molekul kitosan terhadap stabilitas ikatan kitosan pada kain katun. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan pengaruh kitosan dengan berat molekul tinggi, medium dan rendah terhadap kestabilan lapisan kitosan pada kain, kekakuan kain dan struktur morfologi kain. Larutan kitosan dibuat dengan variasi berat molekul. Larutan kitosan dilapiskan pada kain katun dengan metode pad-dry-cure dan diuji kestabilan lapisan kitosan melalui proses pencucian. Kain hasil pelapisan sebelum dan setelah dicuci dianalisis menggunakan spektrofotometer FTIR, UV- Reflectant dan analisis kadar kitosan dilakukan dengan metode Kjedahl. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan berat molekul mampu meningkatkan pelapisan kitosan ke kain. Peningkatan berat molekul juga menyebabkan peningkatan kekakuan kain hasil pelapisan. Kata kunci: berat molekul kitosan, kain katun, stabilitas 
KUANTIFIKASI TOKSISITAS GLIFOSAT TERHADAP PERTUMBUHAN FITOPLANKTON BERDASARKAN KONSENTRASI KLOROFIL DAN CACAH SELNYA Dahlena Ariyani; Ahmad Budi Junaidi
Jurnal Sains dan Terapan Kimia Vol 1, No 1 (2007)
Publisher : Program Studi Kimia, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (165.37 KB) | DOI: 10.20527/jstk.v1i1.2001

Abstract

Telah dilakukan penelitian terhadap pengaruh herbisida glifosat pada pertumbuhan fitoplankton berdasarkan peningkatan kerapatan sel dan berdasarkan peningkatan konsentrasi klorofil. Fitoplankton dikultur dalam media yang diberi perlakuan glifosat yang bervariasi. Konsentrasi klorofil fitoplankton ditentukan pada selang waktu kultur pertumbuhan eksponensial. Klorofil di ekstrak menggunakan aseton 80 % dan konsentrasinya ditetapkan dengan pengukuran secara spektrofotometri pada panjang gelombang 630, 647 dan 663 nm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa glifosat menghambat laju pertumbuhan fitoplankton. Besarnya hambatan laju pertumbuhan fitoplankton berbanding lurus dengan besarnya konsentrasi glifosat dalam medium kultur. Secara kuantitatif diperoleh harga EC50 glifosat terhadap laju pertumbuhan fitoplankton berdasarkan peningkatan konsentrasi klorofil dan peningkatan kerapatan sel masing-masing adalah 0,02848 ppm dan 0,02037 ppm. Hal ini mengindikasikan bahwa penggunaan kerapatan sebagai parameter pertumbuhan fitoplankton memiliki sensitivitas lebih tinggi dari pada penggunaan konsentrasi klorofil sebagai parameter pertumbuhan. Kata kunci : Glifosat, toksisitas, fitoplankton, konsentrasi 
SINTESIS AgNPs SECARA REDUKSI KIMIA MENGGUNAKAN CAPPING AGENT KITOSAN DAN PEREDUKSI GLUKOSA Ahmad Budi Junaidi; Ari Wahyudi; Dewi Umaningrum
Jurnal Sains dan Terapan Kimia Vol 9, No 2 (2015)
Publisher : Program Studi Kimia, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (774.65 KB) | DOI: 10.20527/jstk.v9i2.2149

Abstract

Kajian sintesis AgNPs pada kitosan sebagai capping agent dan glukosa sebagai agen pereduksi telah dilakukan. Nanopartikel perak disintesis dengan menggunakan metode reduksi kimia selama 1, 2 dan 3 jam pada temperatur titik didihnya. Nanopartikel perak hasil sintesis dikarakterisasi dengan menentukan laju pembentukan, ukuran, morfologi, distribusi ukuran, dan gugus fungsi. Laju pembentukan dianalisis menggunakan spektroskopi UV-Vis. Ukuran, morfologi, dan distribusi ukuran ditentukan menggunakan Transmission Electron Microscope, sedangkan gugus fungsi yang berperan dalam pembentukan AgNPs dianalisis menggunakan spektroskopi FT-IR. Hasil penelitian menunjukkan bahwa AgNPs berhasil disintesis. Pembentukan AgNPs ditandai dengan adanya puncak serapan khas pada λmax 320-430 nm.Penggunaan agen pereduksi glukosa meningkatkan laju pembentukan AgNPs.distribusi ukuran partikel AgNPs yang dihasilkan berkisar antara 2-16 nm dengan Ukuran partikel rata-rata antara 8-9 nm. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa morfologi AgNPs yang dihasilkan berbentuk sferis. Interaksi AgNPs dengan kitosanterjadi melalui gugus NH2, OH, C=O, dan -C-O-C-. Kata kunci : AgNPs, kitosan, glukosa, dan metode reduksi kimia 
KUANTIFIKASI TOKSISITAS Cr(III) DAN Cr(VI) TERHADAP PERTUMBUHAN FITOPLANKTON BERDASARKAN KONSENTRASI KLOROFIL DAN KERAPATAN SELNYA Ahmad Budi Junaidi; Ahmad Riadi; Rahmat Yunus; Uripto Trisno Santoso
Jurnal Sains dan Terapan Kimia Vol 4, No 2 (2010)
Publisher : Program Studi Kimia, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (184.08 KB) | DOI: 10.20527/jstk.v4i2.2056

Abstract

Telah dilakukan penelitian pengaruh Cr(VI) dan Cr(III) terhadap pertumbuhan fitoplankton berdasarkan pengukuran kerapatan sel dan peningkatan konsentrasi klorofil. Fitolankton dikultur dalam media yang diberi nutrien dan mengandung Cr(VI) atau Cr(III) dengan konsentrasi bervariasi. Kerapatan sel dan konsentrasi klorofil ditentukan pada waktu kultur 16, 24, 32, 40, 48, 56 jam. Konsentrasi klorofil ditentukan secara spektrofotometri. Kerapatan sel dihitung menggunakan haemocytometer dengan pengamatan di bawah mikroskop. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Cr(VI) dan Cr(III) menghambat laju pertumbuhan fitoplankton. Besarnya hambatan laju pertumbuhan sebanding dengan besarnya konsentrasi Cr(VI) dan Cr(III) dalam media kultur. Secara kuantitatif diperoleh harga EC50 Cr(VI) dan Cr(III) terhadap laju pertumbuhan fitoplankton berdasarkan kerapatan sel, masing-masing sebesar 0,0005 dan 0,0014 ppm, sedangkan berdasarkan konsentrasi klorofil, masing-masing sebesar 0,0012 dan 0,0056 ppm. Hal ini mengindikasikan bahwa Cr(VI) lebih toksik daripada Cr(III) terhadap pertumbuhan fitoplankton. Hal ini mengindikasikan bahwa penggunaan kerapatan sel sebagai parameter pertumbuhan fitoplankton yang dipengaruhi Cr(VI) dan Cr(III) memiliki sensitivitas yang lebih baik daripada penggunaan parameter peningkatan konsentrasi klorofil. Kata Kunci : Konsentrasi klorofil, kerapatan sel, Fitoplankton, Cr(VI), Cr(III). 
Uji Potensi Antifungi Koloid Perak Nanopartikel (AgNPs) terhadap Aspergillus niger Witiyasti Imaningsih; Ahmad Budi Junaidi; Imam Kurniawan
Bioscientiae Vol 17, No 1 (2020): BIOSCIENTIAE Volume 17 No. 1
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (394.967 KB) | DOI: 10.20527/b.v17i1.3131

Abstract

Silver nanoparticles (AgNPs) antimicrobial activity has known to be more effective than any antibiotics. Diseases which caused by pathogenic fungi has increased because of the ability of pathogenic fungi to survive against antibiotic. Silver nanoparticles have the ability to inhibit the transport material from the environment around microorganisms. The aims of this study are to measure the value of Minimal Inhibitory Concentrations (MIC) and Minimal Fungicidal Concentrations (MFC) of colloidal AgNPs to Aspergillus niger. MIC and MBC are determined based on the correlation between concentration of colloidal AgNPs and biomass of Aspergillus niger. Measurement of Aspergillus niger biomass based on treatments of Aspergillus niger spore which was applied by various concentrations of the colloidal AgNPs. Aspergillus niger spores were incubated for 5 days at room temperature above orbital shacker. MIC of colloidal AgNPs was Aspergillus niger was 1,18 µg·L-1 . MFC of colloidal AgNPs to Aspergillus niger is 60,57 µg·L-1.