Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

PIROLISIS MINYAK GORENG BEKAS DENGAN KATALIS ZEOLIT TERAKTIVASI NaOH Abdullah Abdullah; Yudha Adi Pratama Putra; Azidi Irwan
Konversi Vol 8, No 1 (2019): April 2019
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/k.v8i1.6511

Abstract

Abstrak-Minyak goreng bekas dapat digunakan sebagai bahan baku sumber energi alternatif. Minyak goreng bekas mempunyai rantai hidrokarbon panjang yang dapat dipecah untuk menghasilkan senyawa alkana dan alkena melalui proses pirolisis. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan pirolisat sebagai bahan bakar alternatif berupa bio-oil dengan katalis yang telah teraktivasi larutan NaOH. Selain itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan bio-oil yang dihasilkan dan dibandingkan dengan minyak tanah sebagai bahan bakar kompor. Pirolisis minyak goreng bekas telah dilakukan dengan zeolit yang diaktivasi menggunakan larutan NaOH (1, 2, 3, 4, dan 5M). Konsentrasi optimum aktivasi terjadi pada proses karakterisasi zeolit dengan uji daya serap terhadap larutan methylene blue dan uji keasaman dengan metode adsorpsi desorpsi amonia yang menghasilkan larutan NaOH 4M sebagai konsentrasi optimum. Pirolisis dilakukan dengan variasi jumlah zeolit (0, 5, 10, 15, dan 20%) terhadap minyak goreng bekas dengan parameter pengamatan pada proses pirolisis berupa data mengenai yield, lama pirolisis, dan perubahan massa katalis pergram. Hasil optimum pirolisat diperoleh pada proses pirolisis menggunakan katalis sebanyak 20%. Analisis komponen kimia penyusun pirolisat dengan GC-MS menunjukkan kandungan hidrokarbon sebesar 81,93%. Pirolisat hasil pirolisis minyak goreng bekas berpotensi sebagai bahan bakar alternatif pengganti minyak bahan bakar kompor. Kata kunci: Pirolisis, minyak goreng bekas, zeolit, aktivasi katalis, GC-MS 
PENURUNAN KADAR AMONIAK DAN FOSFAT LIMBAH CAIR TAHU SECARA FOTO KATALITIK MENGGUNAKAN TiO2 DAN H2O2 Taufiqur Rohman; Azidi Irwan; Zakiyatir Rahmi
JURNAL SAINS NATURAL Vol. 8 No. 2 (2018): Sains Natural
Publisher : Universitas Nusa Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (474.816 KB) | DOI: 10.31938/jsn.v8i2.156

Abstract

Decreasing of Amoniac and Phosphate Content of Tofu Wastewater by photocatalytic Using TiO2 And H2O2          The research reduction of ammonia and phosphate content of photocatalytic tofu wastewater by using TiO2 and H2O2 had been done. The aim of this research is to find out the optimum concentration of TiO2 and H2O2, reaction time to decrease ammonia and phosphate in tofu wastewater after treatment with photocatalytic reaction. The photocatalytic reaction was used to degradation of ammonia and phosphate with the radiation by UV lamp, photocatalyst and oxidant. The results are shown that of ammonia content in artificial waste was decreased, variation in the concentration of TiO2, H2O2, and time obtained the optimum concentration of 50 mg/L, 140 mg/L and the optimum time for 60 minutes with a percentage 72,18%, 86,00%, and 83.11%. The decrease of phosphate content, that found of variation in the concentration of TiO2, H2O2, and time obtained the optimum concentration of 100 mg/L, 160 mg/L and the optimum time for 300 minutes with a percentage 79,34%, 77,59% and 78,12% respectively. The photocatalytic treatment of the tofu waste water carried out the addition with aeration. Measurement level of ammonia in tofu wastewater without aeration and with aeration a percentage of decreased are 56.5% and 66.14%. Measurement of phosphate without aeration and with aeration a percentage of decrease are 47.03% and 53.30%. Concluded, ammonia and phosphate content in tofu wastewater can be decreased by photocatalytic with UV rays. Keywords: tofu wastewater, photocatalytic, ammonia, phosphate, TiO2, H2O2  ABSTRAK          Penelitian tentang penurunan kadar amoniak dan fosfat limbah cair tahu secara foto katalitik menggunakan TiO2 dan H2O2 telah dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan konsentrasi TiO2 dan H2O2 optimum, dan waktu reaksi terbaik untuk penurunan amoniak dan fosfat limbah cair tahu setelah pengolahan dengan reaksi foto katalitik. Reaksi foto katalitik digunakan untuk mendegradasi amoniak dan fosfat dengan bantuan sinar ultra violet, fotokatalis dan oksidan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penurunan kadar amoniak pada limbah buatan dengan variasi konsentrasi TiO2 dan H2O2 didapatkan konsentrasi optimum sebesar 50 mg/L dan 140 mg/L dengan persentase penurunan sebesar 72,18% dan 86,00%. Penurunan kadar fosfat dengan variasi konsentrasi TiO2 dan H2O2 didapatkan konsentrasi optimum sebesar 100 mg/L dan 160 mg/L dengan persentase penurunan sebesar 79,34% dan 77,59%. Pada variasi waktu didapatkan waktu terbaik selama 60 menit pada amoniak dan 300 menit pada fosfat dengan persentase penurunan sebesar 83,11% dan 78,12%. Pada perlakuan foto katalitik terhadap limbah cair tahu dilakukan aerasi. Pengukuran kadar amoniak limbah cair tahu tanpa aerasi dan aerasi didapatkan persentase penurunannya sebesar 56,50% dan 66,14%. Pengukuran kadar fosfat limbah cair tahu tanpa aerasi dan aerasi didapatkan persentase penurunannya sebesar 47,03% dan 53,30%. Disimpulkan bahwa kadar amoniak dan fosfat limbah cair tahu terjadi penurunan secara foto katalitik dengan bantuan sinar UV. Kata Kunci: limbah cair tahu, foto katalitik, amoniak, fosfat, TiO2, H2O2
KAJIAN VALIDITAS ANALISIS LAS DENGAN CARA TIGA PANJANG GELOMBANG Azidi Irwan
Jurnal Sains dan Terapan Kimia Vol 3, No 2 (2009)
Publisher : Program Studi Kimia, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (205.846 KB) | DOI: 10.20527/jstk.v3i2.2041

Abstract

Metode tiga panjang gelombang pada spektrofotometri UV-Vis dapat digunakan untuk mengeliminasi gangguan yang hadir sebagai absorpsi latar belakang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mencari metode penentuan LAS (Linear Alkyl Benzene Sulfonate) yang lebih baik dengan tingkat validasi yang tinggi, dan mampu untuk menekan atau mengurangi gangguan pengukuran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengukuran pada 3 : 642-652-662 nm memberikan validasi yang lebih baik dibandingkan dengan pemilihan yang lain. Nilai rerata perolehan kembali dan koefisien keragaman (KK) berturut-turut adalah 83,10% dan 0,91%. Hasil ini digunakan untuk mengukur kadar LAS dalam contoh air minum, air sungai, dan contoh dengan zat penginterferensi ion tiosianat dan ion nitrat. Nilai rerata perolehan kembali dan KK dari contoh berturut-turut adalah 98,81% (KK 3,00%); 107,73% (KK 37,44%); 111,04% (7,98%), dan 94,13% (KK 9,07%). Disimpulkan semua pengukuran belum memberikan hasil yang baik karena ketelitian atau KK lebih besar daripada 2%. Kata Kunci : LAS, metode tiga panjang gelombang, ion tiosianat, ion nitrat, ketelitian, perolehan kembali 
UJI PENGARUH PENGIKAT-SILANG METILENBISAKRILAMIDA (MBA) TERHADAP KARAKTERISTIK POLIMER SUPERABSORBEN KITOSAN TERCANGKOK ASAM AKRILAT (AA) Umi Baroroh Lili Utami; Azidi Irwan; Ma’rifatul Mahmudah
Jurnal Sains dan Terapan Kimia Vol 8, No 1 (2014)
Publisher : Program Studi Kimia, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (756.328 KB) | DOI: 10.20527/jstk.v8i1.2132

Abstract

Penelitian tentang uji pengaruh pengikat-silang metilenbisakrilamida (MBA) terhadap karakteristik polimer superabsorben kitosan tercangkok asam akrilat(AA) telah dilakukan. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan jumlah agen pengikat-silang MBA terhadap kapasitas absorpsi dan rasio swelling dari polimer superabsorben yang dihasilkan.Pembuatan polimer superabsorben dilakukan dengan memvariasi berat agen pengikat-silang MBA terhadap asam akrilat (AA). Berat agen pengikat-silang yang digunakan adalah 1,00; 1,25; 1,50; 1,75, 2,00; 2,25 dan 2,50% (b/b) dari asam akrilat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa polimer superabsorben yang dihasilkan dengan variasi jumlah agen pengikat-silang MBA memberikan kenaikan dan penurunan terhadap kapasitas absorpsi dan rasio swelling. Nilai optimum yang dihasilkan terjadi pada 1,75% dengan nilai kapasitas adsorpsi pada akuades, sebesar 140,22 g/g, dan rasio swelling sebesar 109,44 g/g. Kata Kunci: Kitosan,asam akrilat, metilenbisakrilamida, polimer superabsorbent 
KAJIAN PENGARUH JUMLAH AGEN PENGIKAT SILANG TERHADAP KARAKTERISTIK SUPERABSORBEN ASAM AKRILAT TERCANGKOK SELULOSA DARI ALANG-ALANG (Imperata cylindrica) Sunardi Sunardi; Azidi Irwan; Asmianoor Latifah; Wiwin Tyas Istikowati; Abdul Haris
Jurnal Sains dan Terapan Kimia Vol 11, No 1 (2017)
Publisher : Program Studi Kimia, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (475.509 KB) | DOI: 10.20527/jstk.v11i1.3169

Abstract

KAJIAN PENYERAPAN LOGAM Cd, Ni, DAN Pb DENGAN VARIASI KONSENTRASI PADA AKAR, BATANG, DAN DAUN TANAMAN BAYAM (Amaranthus tricolor L.) Azidi Irwan; Noer Komari; Yenny Era Nova
Jurnal Sains dan Terapan Kimia Vol 2, No 2 (2008)
Publisher : Program Studi Kimia, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (181.587 KB) | DOI: 10.20527/jstk.v2i2.2019

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari serapan Cd, Ni, dan Pb pada akar, batang, dan daun setelah pemberian logam-logam itu pada media tumbuhnya dan mengamati pengaruhnya terhadap komponen pertumbuhan bayam yang terdiri dari jumlah daun, tinggi tanaman, diameter batang, penampilan daun, dan bobot kering masing-masing bagian akar, batang, dan daun. Penelitian ini dilaksanakan dengan rancangan acak lengkap dengan kombinasi variasi konsentrasi logam 75, 150, dan 300 ppm. Hasil penelitian menunjukkan komponen pertumbuhan jumlah daun, tinggi tanaman, diameter batang, bobot kering daun tidak berbeda secara signifikan setelah pemberian logam. Akan tetapi memberikan pengaruh nyata terhadap penurunan bobot kering akar dan batang bayam (α = 5%). Penyebaran konsentrasi rerata Cd, Ni, dan Pb masing-masing di akar berturut-turut adalah 22,27; 30,49; dan 137,18 ppm, di batang 12,03; 14,46; dan 88,61 ppm, di daun 11,49; 7,31; dan 35,52 ppm. Kata Kunci : Absorpsi logam, Cd, Ni, Pb, Bayam, variasi konsentrasi 
KAJIAN PENGHAMBATAN DEPOLIMERISASI PADA PROSES DEASETILASI KITIN MENGGUNAKAN EDTA Ahmad Budi Junaidi; Randy Saputra; Azidi Irwan
Jurnal Sains dan Terapan Kimia Vol 10, No 1 (2016)
Publisher : Program Studi Kimia, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (469.901 KB) | DOI: 10.20527/jstk.v10i1.3160

Abstract

SINTESIS DAN KARAKTERISASI POLIMER SUPERABSORBEN BERBASIS SELULOSA DARI TANAMAN PURUN TIKUS (Eleocharis dulcis) TERCANGKOK AKRIL AMIDA(AAM) Aulia Azizah; Azidi Irwan; Sunardi Sunardi
Jurnal Sains dan Terapan Kimia Vol 6, No 1 (2012)
Publisher : Program Studi Kimia, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (700.112 KB) | DOI: 10.20527/jstk.v6i1.2106

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang sintesis dan karakterisasi polimer superabsorben berbasis selulosa dari tanaman purun tikus (Eleocharis dulcis) tercangkok akril amida (AAM). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan selulosa dari tanaman purun tikus (Eleocharis dulcis) terhadap karakteristikpolimer superabsorben yang dihasilkan serta kemampuan dalam menyerap air dan sifat mengembang (swelling ratio) dalam larutan urea 5% dan NaCl 0,15 M. Pembuatan polimer superabsorben dilakukan dengan memvariasi berat selulosa terhadap berat akrilamida (AAM). Berat selulosa yang digunakan adalah 5, 10, 15, 20, 25, 30, 35, 40% (b/b). Hasil penelitian menunjukkan polimer superabsorben yang dihasilkan dengan penambahan selulosa memiliki karaktersitik yang lebih baik dibandingkan poliakrilamida yang disintesis. Polimer superabsorben dengan rasio 15% berat selulosa terhadap berat akrilamida mempunyai nilai kapasitas absorpsi, rasio swelling pada larutan urea 5% dan NaCl 0,15 M yang paling besar berturut-turut yakni 18,49 g/g air, 22,77 dan 18,41. Kata kunci : selulosa, akrilamida, polimer superabsorben 
SKRINING FITOKIMIA DAUN TUMBUHAN KATIMAHA (Kleinhovia hospital L.) Yunita Yunita; Azidi Irwan; Radna Nurmasari
Jurnal Sains dan Terapan Kimia Vol 3, No 2 (2009)
Publisher : Program Studi Kimia, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (188.316 KB) | DOI: 10.20527/jstk.v3i2.2034

Abstract

Tumbuhan katimaha (Kleinhovia hospital L.) merupakan salah satu sumber daya alam hayati Indonesia yang perlu diberdayakan secara ilmiah. Tumbuhan ini mengandung senyawaan bahan alam yang dapat dimanfaatkan secara tradisional untuk keperluan hidup manusia. Katimaha di daerah Kalimantan Selatan secara empirik dimanfaatkan oleh masyarakat sekitarnya untuk mencegah pertumbuhan uban pada rambut kepala. Namun untuk pemanfaatan daun tersebut belum ada kajian yang membuktikannya secara ilmiah. Pada penelitian ini telah dilakukan uji kualitatif secara fitokimia dan uji kuantitatif untuk mengetahui dan menentukan konsentrasi senyawaan bahan alam alkaloid, flavonoid, saponin, steroid, triterpenoid, glikosida jantung, dan tannin yang terkandung dalam daun katimaha. Hasil penelitian menunjukkan bahwa daun katimaha (+) mengandung alkaloid, flavonoid, dan saponin. Besarnya kandungan senyawaan tersebut dalam ekstrak kasarnya adalah alkaloid 2,83%, flavonoid 19,78%, dan saponin 14,23%. Kata Kunci : katimaha, Kleinhovia hospital L., uji fitokimia, alkaloid, flavonoid, saponin 
PENGARUH TEMPERATUR DAN WAKTU REAKSI PADA KARAKTERISTIK BIODIESEL HASIL TRANSESTERIFIKASI MINYAK SAWIT DENGAN SISTEM PELARUT PETROLEUM BENZIN Abdullah Abdullah; Ayu Savitri; Azidi Irwan
Jurnal Sains dan Terapan Kimia Vol 11, No 1 (2017)
Publisher : Program Studi Kimia, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (341.679 KB) | DOI: 10.20527/jstk.v11i1.3171

Abstract

Transesterifikasi pada minyak sawit dengan pelarut petroleum benzin untuk mendapatkan biodiesel telah dilakukan. Pada penelitian ini dipelajari pengaruh perubahan temperatur dan waktu reaksi terhadap beberapa karakteristik biodiesel. Transesterifikasi dilakukan dengan mereaksikan minyak sawit dengan metanol pada perbandingan mol 1:6, menggunakan katalis  KOH 1,5% b/v.  Temperatur reaksi pada penelitian ini adalah 30,5; 40; 50; 60 oC dan 70oC, dengan waktu reaksi 10 menit untuk transesterifikasi tahap pertama dan 5 menit untuk tahap kedua.  Percobaan selanjutnya dilakukan dengan memvariasi waktu reaksi, yaitu 10, 20, 30, 40, 50 menit (untuk reaksi tahap pertama).  Biodiesel hasil transesterifikasi kemudian dikarakterisasi melalui penentuan viskositas, bilangan asam, kadar air, yield dan berat jenis dan kemudian dibandingkan dengan standar ASTM.  Biodiesel yang dihasilkan pada kondisi optimum  (temperatur dan waktu), selanjutnya dianalisis dengan menggunakan GCMS. Berdasarkan data hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa temperatur optimum reaksi transesterifikasi adalah 30,5oC, dengan waktu reaksi 10 menit tahap pertama dan 5 menit untuk reaksi tahap kedua. Viskositas kinematik biodiesel yang dihasilkan adalah 5,60 cSt, dan telah sesuai dengan standar ASTM. Hasil analisis dengan GC-MS menunjukkan bahwa biodiesel hasil transesterifikasi minyak sawit pada penelitian ini mengandung metil palmitat dan metil oleat sebagai komponen utama.  Kata Kunci: Transesterifikasi, minyak sawit, metil ester, temperatur optimum, waktu reaksi optimum.