Claim Missing Document
Check
Articles

Found 36 Documents
Search

Effect of Gibberellin Doses on the Morphologhy of Soybean Strains Infected with Bemisia tabaci Dyah Kusuma Wardhani; Siti Zubaidah; Heru Kuswantoro
BIOEDUKASI Vol 15 No 2 (2017)
Publisher : PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JEMBER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/bioedu.v15i2.6932

Abstract

This study aimed to determine the effect giberelin doses on the morphology of several soybeans strains (UM.4-1, UM.7-2, UM.2-4, UM.7-6, UM.6-2 , Gumitir and Wilis) which have been attacked by Bemisia tabaci. Research was conducted at Research Station, Indonesian Legume and Tuber Crops Research Institute, Malang. The design of the study was a complete split plot randomized block design. Spraying gibberellin on 35 days old (35 HST) after-planting soybean with variation dose of giberellin were 0 ppm, 25 ppm, 50 ppm and 75 ppm. Morphological observation was carried out on leaf length, leaf width, leaf area, ratio of leaf, petiole length, leaf shape, color of hipocotyl, rod coat color, the color of ripe pods and flower color. Data were analyzed using 2 ways Anova. The results showed that there was a difference in treatment’s effect against leaf width, leaf ratio, leaf area and petiole length of soybeans but no effect of dose variation on soybean leaf length. There is the effect of the combination treatment (soybean strains and dosage) of the leaf width, leaf ratio, leaf area and petiole soybeans but there is no effect of combination treatment on soybean leaf length. There is the influence of lines on the leaf width, leaf area and ratio, but there is no influence on the long soybean lines of soybean leaf and petiole). Keywords: Gibberelin, Bemisia tabaci, Morphology, Soybean
MODUL UNIT KARANTINA PORTABLE SEBAGAI FASILITAS PEMBANTU RUANG ISOLASI DARURAT DI LINGKUNGAN KAMPUNG PADAT PENDUDUK Yusuf Ariyanto; Wira Widjaya Lindarto; Dyah Kusuma Wardhani
Share : Journal of Service Learning Vol. 7 No. 2 (2021): AUGUST 2021
Publisher : Institute of Research and Community Outreach - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (358.981 KB) | DOI: 10.9744/share.7.2.78-85

Abstract

The capacity of the isolation room at the hospital appointed by the Government to treat Covid-19 patients is no longer able to accommodate the positive Covid-19 patients. Positive Covid-19 patients with no symptoms or other signs of worsening physical conditions are advised to do self-quarantine and isolation independently. This self-quarantine/isolation becomes a problem especially in densely populated settlements, especially informal settlements. The case study on this community service activity is an informal settlement located along the Surabaya railroad. Together with the Surabaya ARKOM team as partners, this community service activity conducting field observations with the results that there are still many poor house conditions in this area, the conditions of the houses are tight and not fulfilled the standards of a healthy house, which causes a larger potential spread of Covid-19 virus and makes it impossible to carry out self-isolation in their each homes. The solution offered is to create a communal isolation room module as an emergency isolation room for informal village communities during a pandemic or can be used in other certain emergency conditions with a participatory design method that meets health standards for isolation rooms designed with the easy and fast module applications process. The purpose of this activity is to provide a set of modules for communal quarantine units as prototypes that can be made by the community with a simple system, easily available materials, fast and prioritizing community participation in its assembling.   Abstrak: Kapasitas ruang isolasi di Rumah Sakit yang ditunjuk Pemerintah untuk merawat pasien Covid-19 sudah tak mampu menampung membeludaknya pasien positif Covid-19. Pasien positif Covid-19 yang belum mengalami atau bahkan yang tidak menunjukkan gejala penurunan kondisi fisik, dianjurkan untuk melakukan karantina dan perawatan secara mandiri. Karantina secara mandiri ini menjadi tantangan tersendiri untuk permukiman padat penduduk, terutama permukiman informal. Menjadi studi kasus pada kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah permukiman informal yang berada di tepi kereta api. Bersama tim ARKOM Surabaya sebagai mitra melakukan observasi lapangan dengan hasil menunjukkan bahwa kondisi rumah yang memprihatinkan masih banyak terdapat di area ini, kondisi rumah berdempetan dan tidak sesuai standar rumah sehat inilah yang menyebabkan potensi besar penularan Covid-19 dan tidak memungkinkan untuk melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing. Solusi yang ditawarkan adalah membuat modul ruang karantina komunal sebagai ruang karantina darurat bagi masyarakat kampung informal pada masa pandemi atau kondisi darurat tertentu dengan metode desain partisipatif yang memenuhi standar kesehatan untuk sebuah ruang karantina yang didesain dengan proses aplikasi modul yang mudah, murah dan cepat. Tujuan dari kegiatan ini adalah memberikan modul unit karantina komunal sebagai prototype yang dapat dibuat sendiri oleh masing-masing kampung padat penduduk dengan sistem yang sederhana (portable), material mudah didapat, cepat dan mengedepankan usaha partisipatif masyarakat dalam pembuatannya.
EDUKASI PENCEGAHAN PENYAKIT MENULAR DAN PEMANTAUAN TUMBUH KEMBANG ANAK DI TEMPAT PENITIPAN ANAK PADA STAF GRIYA ANAK SURABAYA Etha Rambung; Hanna T. Hasianna Silitonga; Melania Rahadiyanti; Dyah Kusuma Wardhani; Gusto B. Yakobus Messakh; Irene Sisilia Filipin Nggebu
INTEGRITAS : Jurnal Pengabdian Vol 4 No 1 (2020): JULI
Publisher : Relawan Jurnal Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36841/integritas.v4i1.522

Abstract

Griya anak adalah tempat penitipan anak dan sekaligus pendidikan anak usia dini di Kecamatan Rungkut, Surabaya. Griya anak memiliki visi menjadi partner orang tua yang terpercaya dalam mendidik anak-anak sehingga berkembang dan bertumbuh sesuai tingkat perkembangannya baik secara fisik, mental, psikologis dan spiritual. Permasalahan yang ditemukan pada Griya Anak adalah terbatasnya pengetahuan staf tentang penyakit menular anak, tumbuh kembang anak dan belum ada ruang peralihan dari luar ke dalam ruang Griya Anak untuk meminimalisir terjadinya infeksi dari luar. Kegiatan ini bertujuan memberikan solusi atas permasalahan yang dihadapi Griya Anak dengan memberikan edukasi cara pencegahan penyakit menular pada anak, cara memantau tumbuh kembang anak, dan membuat ruang peralihan untuk pencegahan infeksi dari luar. Metode pelaksanaan yang dilakukan adalah penyuluhan, diskusi, pendampingan, membuat desain dan membuat ruangan pencegahan infeksi. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan pengetahuan staf untuk deteksi dini penyakit menular dan gangguan tumbuh kembang anak serta pencegahannya dan tersedianya ruang pencegahan infeksi di Griya Anak.
Perancangan Proyek Rumah Makan dan Rest Area Tongas Asri dengan Pendalaman Healing Architecture Feline Victoria; Dyah Kusuma Wardhani
Tekstur (Jurnal Arsitektur) Vol 3, No 2 (2022): Tekstur
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31284/j.tekstur.2022.v3i2.3375

Abstract

Rumah Makan dan Rest area Tongas Asri berada tepat di Jalan Tongas (Jalan Pantai Utara) Km. 84, Tongas, Probolinggo, Jawa Timur yang merupakan area strategis karena berada pada Jalan Pantai Utara yang memiliki traffic tinggi, terdiri dari kendaraan yang menuju dan berasal dari Pulau Bali, dan kendaraan wisatawan yang menuju dan berasal dari Gunung Bromo. Saat mencapai Rumah Makan dan Rest area Tongas Asri, kendaraan yang tiba sudah melakukan perjalanan selama 1-10 jam. Untuk mengembalikan stamina pengemudi yang sudah mengemudi selama 2 jam, dan untuk mengurangi resiko kecelakaan lalu lintas yang dapat membahayakan keselamatan dan nyawa wisatawan diperlukan rest area yang dapat menunjang aktivitas istirahat tersebut. Ekplorasi desain rumah makan dan rest area dengan pendalaman Healing architecture, diharapkan mampu membantu memaksimalkan proses istirahat dari para pengunjung, dengan memanjakan panca indera para pengunjung. Dalam eksplorasi desain dengan pendalaman healing architecture ini dilakukan beberapa tahapan yaitu melalui wawancara dan pengamatan, studi literatur & tipologi, serta mendesain dengan menggunakan pendekatan design thinking agar hasil desain sesuai dengan kebutuhan pengguna dan dapat menjawab permasalahan. Terdapat beberapa cara untuk mencapai restorative environment dalam proyek ini, seperti nature connectedness, penggunaan material alami, penggunaan restorative gardens, desain yang memanjakan indera pengunjung, serta upaya untuk memaksimalkan penchayaan dan penghawaan alami.
Evaluasi Performa Panel Surya Terintegrasi Bangunan berdasarkan Standar Greenship: Menuju Bangunan Sekolah Net Zero Energi Susan Susan; Dyah Kusuma Wardhani; Yusuf Ariyanto; Daniel Martomanggolo Wonohadidjojo; Eric Harianto
EMARA: Indonesian Journal of Architecture Vol. 8 No. 1 (2022): Vol. 8 No. 1 (2022): EIJA August-October edition
Publisher : Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29080/eija.v8i1.1442

Abstract

generated from a variety of sources, both renewable and nonrenewable. Switching from nonrenewable to renewable energy sources is one of many strategies that can be used to achieve net-zero buildings. In Indonesia, this strategy is very feasible due to its abundant renewable energy resources, particularly solar energy. This research presents a school building as the proposed case. The school, SCK Citra Garden, is chosen as the pilot project due to its access to solar radiation and its minimum shading conditions. Using Helioscope software, BIPV modelling was simulated on its roof, and the electrical energy output from BIPV was calculated. The substitution percentages of BIPV energy output for conventional electrical energy consumed by the building were then measured. This percentage was compared to the National Energy Mix target and Greenhouse Gas Standard to assess its performance towards net-zero school buildings. The result shows that BIPV has a good performance. Even though the substitution percentage is still below the national energy mix target, it exceeds the greenhouse gas standard target for on-site renewable energy tools.
PERANCANGAN PROYEK SDN TAMBAKREJO 02 DENGAN PENDEKATAN SUSTAINABLE DESIGN OLEH KONSULTAN ORPHIC DESIGN Michael Ivan Nurcahyaa; Dyah Kusuma Wardhani
KREASI Vol. 7 No. 1 (2021): KREASI
Publisher : Universitas Ciputra Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37715/kreasi.v7i1.3730

Abstract

SDN Tambakrejo 02 merupakan sekolah dasar yang berlokasi di Semarang Barat yang ditengahi oleh Lembaga KeSeMat Lembaga ini merupakan Lembaga pencinta alam yang memiliki cita-cita agar sekolah memberikan dampat positif bagi para siswa-siswi dan lingkungan sekitarnya,Secara khusus Lembaga KeSeMat menginginkan penambahan perpustakaan pada sekolah. Melihat keinginan dan permasalahan klien maka dengan penerapan sustainable design sebagai solusi dan melihat peluang untuk turut berontribusi dalam menghadapi isu permasalahan lingkungan yang ada di masyarakat Dikutip dari Ketua Umum Himpunan Desainer Interior Indonesia, Lea Aviliani Aziz, dengan meningkatnya kebutuhan desain interior, maka desain yang diberikan harus memberikan dampak yang baik untuk masyarakat awam, yaitu salah satunya dengan menggunakan desain yang sustainable. Orphic Design yang akan menangani desain ini, membentuk layanan usaha dibagi menjadi desain arsitektur dan desain interior dengan guidelines sustainable dari Global Reporting Initiative (GRI). Dalam merancang sekolah tersebut Standar GRI yang digunakan juga merupakan sub topik mengenai Material dan Energi, karena dengan menerapkan 2 sub topik tersebut diharapkan dapat terbentuk desain berkelanjutan dan berdampak bagi pengguna SDN Tambakrejo 02 secara positif.
Perancangan Proyek Co-Working Space Di Surabaya Dengan Menggunakan Pendekatan Visual Art PERANCANGAN PROYEK CO-WORKING SPACE DI SURABAYA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN VISUAL ART Jonathan Kurniawan; Gervasius Herry Purwoko; Dyah Kusuma Wardhani
KREASI Vol. 5 No. 2 (2020): KREASI
Publisher : Universitas Ciputra Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37715/kreasi.v5i2.3736

Abstract

Setiap lapangan usaha memiliki pengaruh yang besar terhadap perekonomian Indonesia serta menentukan kemajuan ekonomi Indonesia di masa yang akan datang. Begitu pula dengan konsultan desain interior. Namun terdapat beberapa masalah yang ada pada konsultan desain interior, dimana kualitas layanan serta desain yang dirancang tidak memberikan solusi yang tepat dan mempunyai harga yang cukup mahal sehingga menyebabkan ketidakpuasan klien. Sementara itu masyarakat juga mulai mengganggap bahwa mural art hanya sebuah gambar yang ada di dinding jalan. Perancangan proyek co-working space di Surabaya dengan menggunakan visual art berupa mural oleh Jon Project dibuat sebagai solusi alternatif untuk desain interior co-working space untuk masa mendatang serta akan menjadi portofolio bisnis penulis di masa mendatang sebagai pemilik dari perusahaan Jon Project yang bergerak di bidang layanan jasa konsultasi desain interior. Pada projek ini terdapat suatu permasalahan dimana kurangnya gambar kerja site existing karena site tersebut merupakan tanah kosong sehingga penulis mengalami dalam menentukan bagian fasad bangunan tersebut. Sementara itu klien juga ingin membuat co-working tersebut memiliki konsep modern dan memiliki suasana yang berbeda dari tempat-tempat komersial pada umumnya sehingga penulis merasa ada kesempatan untuk membuat suatu co-working space yang memiliki design unik dan dapat menarik para pelanggan yang akan berkunjung ke co-working space tersebut.
WEBSITE BERBASIS KONSEP SENSE OF PLACE PASAR KREATIF KAWASAN PARIWISATA Astrid Kusumowidagdo; Cicilia Larasati Rembulan; Melania Rahadiyanti; Dyah Kusuma Wardhani; Stevanus Christian Anggrianto
Share: Journal of Service Learning Vol. 9 No. 1 (2023): FEBRUARY 2023
Publisher : Institute of Research and Community Outreach - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1234.476 KB) | DOI: 10.9744/share.9.1.39-49

Abstract

Preservasi Sense of Place atau keunikan lokal pada pasar pariwisata dengan produk-produk kreatif penting dilakukan untuk pembangunan pariwisata Indonesia. Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini bertujuan untuk memotret keunikan lokal dari berbagai daerah dan menyajikannya secara modern dalam bentuk website. Harapannya, website ini dapat memudahkan calon turis untuk mengenal keindahan pariwisata Indonesia. Proses aktivitas dilakukan dalam dua tahap yaitu proses eksplorasi pasar kreatif dan proses desain website. Proses eksplorasi pasar kreatif dilakukan secara kualitatif pada lokasi-lokasi pasar di seluruh Indonesia dan proses desain website dilakukan dengan proses design thinking untuk menghasilkan website yang dapat optimal dipergunakan. Hasil dari perancangan website telah melalui uji coba terbatas dan mendapatkan nilai cukup baik. Proses pengabdian masyarakat melalui website berbasis konsep sense of place pasar kreatif kawasan pariwisata telah tuntas dikerjakan. Beberapa hal yang perlu ditindaklanjuti yaitu eksplorasi pengembangan website dari segi fitur-fitur, misalnya penambahan lokasi-lokasi lain di Indonesia untuk melengkapi website ini. Selain itu perlu ada diversifikasi pengabdian dalam bentuk perancangan teknologi terkait obyek, seperti aplikasi yang dapat meningkatkan penjualan industri kreatif dan meningkatkan awareness pada pariwisata Indonesia. Selanjutnya, dapat dikembangkan fitur interaktif, berbasis virtual reality yang dapat menggambarkan kondisi asli sehingga pengunjung dapat menikmati pengalaman visual langsung, dan dapat pula dilengkapi dengan event yang aktual.
Sense Of Place Pasar Barang Antik Triwindu: Eksplorasi Faktor Fisik Dan Sosial Pada Kompleks Arsitektur Komersial Di Surakarta Dyah Kusuma Wardhani; Astrid Kusumowidagdo; Thomas Kaihatu; Melania Rahadiyanti
Mudra Jurnal Seni Budaya Vol 34 No 1 (2019): Februari
Publisher : Institut Seni Indonesia Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31091/mudra.v34i1.526

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi keunikan tempat atau sense of place dari Pasar Barang Antik Triwindo Surakarta, khususnya pada faktor fisik dan sosialnya. Penelitian kualitatif ini dilaksanakan dengan pengambilan data melalui focus group discussion pengunjung, studi literatur dan dokumen, observasi dan dokumentasi visual. Informan dalam  focus group discussion berjumlah 11 orang yaitu pengelola, pengunjung dan juga pedagang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor faktor-faktor  fisik  pembentuk sense of place Pasar Triwindu  adalah arsitektur dan kawasan (fasad bangunan menggambarkan arsitektur rumah Jawa, kawasan Ngarsopuro yang unik, ornamen ukiran khas Jawa pada fasad, patung Roro Blonyo pada gerbang pasar dan patung topeng pada halaman), interior (pengelompokan area berdasarkan jenis barang dagangan, display barang dagangan pada elemen ruang dinding, pembatas lapak, tangga dan plafon, batas lapak pada lantai, signage, lebar koridor), dan varian produk dagangan. Sedangkan faktor sosial adalah history dan memory, narasi pohon sawo kecik, karakter pedagang dan pengunjung, aktivitas even kuliner dan promosi.
The COVID-19 Isolation Unit Design at Railway-Line Informal Settlement with Participatory Planning Approach Yusuf Ariyanto; Dyah Kusuma Wardhani; Yulia Kristi
RUAS Vol. 21 No. 1 (2023): Volume 21 no 1 June-December 2023
Publisher : Departemen Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Brawijaya, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.ruas.2023.021.01.10

Abstract

The increase in the number of patients who are positive for COVID-19 is not equipped by the capacity of isolation rooms in hospitals and safe houses assigned by the government, only 20% of infected patients require hospital care, while the rest 80% are suggested for self-quarantine and isolation. The problem becoming more complex for dense informal settlements, as a case study is a railway-line settlement in Surabaya. Based on the result of the observation, the house at the railway-line settlement has not met the healthy housing category, if there are residents infected with the COVID-19 virus, self-quarantine in their own house is also inadequate and it can cause the spread of the virus to other family members. This study aims to find a design solution for self-isolation units that can be applied in dense informal settlements during a pandemic. In addition to meeting health requirements, this isolation unit must be easy to assemble, cheap, and fast in its construction. The approach used for its design is participatory planning so that the design results are suitable for community needs and strengthen the community's sense of belonging towards its development and maintenance.