Claim Missing Document
Check
Articles

REVITALISASI GREENHOUSE DAN TAMAN HALAMAN SMA NEGERI 14 SEMARANG SEBAGAI SUMBER BELAJAR KEANEKARAGAMAN HAYATI BERORIENTASI KONSERVASI DALAM MENDUKUNG TERWUJUDNYA GREEN SCHOOL Saptono, Sigit; Mubarok, Ibnul; Purwantoyo, Eling; Irsadi, Andin; Hadiyanti, Lutfia Nur; Ramadhan, Ahmad Naharuddin; Kartijono, Nugroho Edi; Lukitasary, Deasy Arta
Prosiding Seminar Nasional Biologi Vol. 13 (2025)
Publisher : Prosiding Seminar Nasional Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

SMA Negeri 14 Semarang merupakan salah satu sekolah mitra Universitas Negeri Semarang (UNNES) yang memperoleh penghargaan Adiwiyata Mandiri sejak tahun 2019. Secara global, program Adiwiyata setara dengan program Green School. Sebagai sekolah yang menyandang penghargaan Adiwiyata, tentu SMA Negeri 14 Semarang memiliki prasyarat utama yang memenuhi kriteria yang ditentukan. Jargon BERKELAS (Bersih, Estetik, Religius, Kreatif, Etik, Lugas, Adaptif, dan Sportif) yang dimiliki, merupakan gambaran semangat para pengelola sekolah tersebut untuk menjaga dan mempertahankan Adiwiyata. Seiring berjalannya waktu, kondisi prasarana hardware Adiwiyata, seperti keberadaan greenhouse dan tanaman-tanaman di halaman sekolah, perlu mendapat perhatian. Greenhouse mengalami penurunan fungsi, hanya tanaman tertentu saja yang masih hidup, tanaman di halaman sekolah banyak yang mati dan harus diganti. Ditinjau dari aspek green school dan keindahan sudah seharusnya dibenahi, dan perlu dipertimbangkan juga pemanfaatan greenhouse dan taman halaman sekolah sebagai sumber belajar siswa, terutama pada topik Keanekaragaman Hayati, mata pelajaran Biologi. Tujuan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini untuk melakukan revitalisasi dan pembenahan kembali keberadaan greenhouse dan taman halaman sekolah agar dapat memenuhi dua tujuan, yaitu mempertahankan Adiwiyata dan dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar siswa yang berorientasi pada kesadaran dan perilaku berkonservasi di SMA Negeri 14 Semarang. Kegiatan ini juga mendukung implementasi pendidikan berkelanjutan (Education for Sustainable Development), sebagai salah satu SDGs. Metode yang diterapkan untuk memecahkan masalah dalam kegiatan ini adalah (1) analisis permasalahan mitra di SMA Negeri 14 Semarang, (2) merumuskan solusi/revitalisasi/inovasi, (3) pelaksanaan kegiatan, dan (4) monitoring dan evaluasi hasil kegiatan. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa telah dilakukan perbaikan fisik greenhouse, penambahan species tanaman, serta penataan greenhouse dan taman halaman sekolah. Greenhouse dan taman halaman sekolah SMA Negeri 14 Semarang dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar siswa, khususnya pada materi Keanekaragaman Hayati.
Analysis of Total Hardness Levels in Water Around the Trunojoyo Campus using the Complexometric Method Mubarok, Ibnul; Putri, Nuraida Ameliana
Jurnal Beta Kimia Vol 5 No 2 (2025): Volume 5 Number 2, November 2025
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/jbk.v5i2.24596

Abstract

Water hardness, primarily caused by dissolved calcium (Ca²⁺) and magnesium (Mg²⁺) ions, affects the suitability of groundwater for domestic use and may have adverse health and operational effects when concentrations are high. Indonesia’s clean water quality standard (PERMENKES No. 492/MENKES/PER/IV/2010) sets a maximum hardness of 500 mg/L as CaCO₃. This study determined the total hardness of well water in three villages surrounding the Universitas Trunojoyo Madura campus (Telang, Gili Timur, and Labang) using complexometric titration with 0.01 M EDTA. Samples were collected by simple random sampling and titrated in triplicate. Results showed pronounced spatial variation: Telang village exhibited very high total hardness average 715.7 mg/L, Gili Timur had moderate hardness 146 mg/L, and Labang had low hardness 101.3 mg/L. The elevated hardness in Telang exceeds the national standard and likely reflects local geology (limestone contact and calcareous soils). We recommend pretreatment of well water used for drinking in areas with very high hardness.