Gerakan-gerakan
senam sangat sesuai untuk mendapat penekanan di dalam program pendidikan jasmani,
terutama karena tuntutan fisik yang dipersyaratkannya, seperti kekuatan dan
daya tahan otot dari seluruh bagian tubuh. Senam adalah
olahraga yang melibatkan performa latihan yang membutuhkan kekuatan fisik,
kelenturan, kelincahan, koordinasi, dan keseimbangan. Senam dibagi menjadi 6 kelompok, yaitu:
1) senam artistik (artistic gymnastics), 2) senam ritmik sportif (sportive
rhythmic gymnastics), 3) senam akrobatik (acrobatic gymnastics), 4) senam
aerobic (aerobic gymnastics), 5) senam trampoline (trampolining), 6) senam umum
(general gymnastics). Senam artistik dibagi
menjadi, a.
untuk pria: lantai (floor), kuda pelana (pommel horse), Gelang-gelang (still rings), lompat (vault), palang sejajar (parallel bars), dan palang tinggi
(high bars), b. untuk wanita: lompat (vault), palang tunggal (uneven bars), balok kesetimbangan (balance beam), dan lantai (floor).
Teknik
dasar gerakan Kuda Pelana adalah; a. pegangan dan dasar-dasar naik (support
position and basic mounts), b. mengayun dan kaki silang (single-leg cuts and
swings), c. gerakan menggunting (scissors). Beberapa hal yang menjadi dasar
penunjang terkait dengan senam artisitk kuda pelana, antara lain; code of
point, kesetimbangan dan titik gravitasi, aspek mekanika dalam
gerakan senam, posisi gerakan dan sendi, fungsi otot pada sendi gelang bahu,
rangkaian proses
terjadinya kontraksi otot.
Latihan beban adalah proses berlatih yang dilakukan
secara tertur, terencana berulang-ulang dan semakin lama semakin bertambah
bebannya, serta dimulai dari yang sederhana ke yang lebih komplek, dengan
media/alat yang digunakan sebagai sarana latihan beban menggunakan barbel,
dumbel dan peralatan mekanis (mesin-mesin beban) yang mengaplikasikan
prinsip-prinsip latihan dan serba terukur. Efek latihan yang diharapkan dalam bentuk
penggunaan latihan beban adalah; keterampilan dasar lokomotor, nonlokomotor,
dan manipulatif.