Claim Missing Document
Check
Articles

Perbedaan Efektivitas Metode Diskusi dan Ceramah Terhadap Pengetahuan Pekerja Tentang Alat Pelindung Diri (APD) di Bengkel Las Kelurahan Bukit Lama Palembang Mely Sakiyah; Jaji Jaji; Putri Widita Muharyani
Jurnal Keperawatan Sriwijaya Vol 2, No 2 (2015)
Publisher : Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan: Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektivitas metode diskusi dan metode ceramah terhadap pengetahuan tentang alat pelindung diri.   Metode: Desain penelitian menggunakan quasi experimental dengan pretest posttest group designs. Penelitian ini dilakukan pada 22 pekerja bengkel las di Kelurahan Bukit Lama Palembang. Pengambilan sampel menggunakan total sampling. Analisis penelitian ini menggunakan uji t-test dan uji mann-whitney.   Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan ada perbedaan pengetahuan responden antara sebelum dan sesudah dilakukan pendidikan kesehatan dengan metode diskusi dengan p value 0,001 dan ada perbedaan pengetahuan responden antara sebelum dan sesudah dilakukan pendidikan kesehatan dengan metode ceramah dengan p value 0,001. Hasil menunjukkan p value 0,349 yang berarti tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara metode diskusi dan metode ceramah.   Simpulan: Metode diskusi lebih efektif dalam peningkatan pengetahuan yang dilihat dari peningkatan rata-rata skor nilai pengetahuan pekerja sebelum dan sesudah pendidikan kesehatan. Diharapkan pekerja menggunakan alat pelindung diri secara lengkap saat bekerja guna mencegah terjadinya kecelakaan saat bekerja.   Kata Kunci: alat pelindung diri, metode diskusi, metode ceramah
UPAYA MENINGKATKAN DUKUNGAN KELUARGA PENDERITA DIABETES MELLITUS TIPE 2 DALAM MENJALANKAN TERAPI MELALUI TELENURSING Fuji Rahmawati; Antarini Idriansari; Putri Widita Muharyani
Jurnal Keperawatan Sriwijaya Vol 5, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan: Dukungan keluarga terbukti meningkatkan kepatuhan penderita DM Tipe 2 dalam menjalankan terapinya, tidak hanya pada penderita yang tidak mempunyai komplikasi, tetapi juga sebagai salah satu komponen pendukung dari perawatan paliatif pada penderita DM Tipe 2 yang telah memiliki banyak komplikasi. Telenursing yang memanfaatkan kemajuan teknologi komunikasi dan informasi adalah alternatif baru dalam pelayanan keperawatan untuk meningkatkan respon pasien dan keluarga tanpa terkendala masalah jarak dan waktu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh telenursing terhadap peningkatan dukungan keluarga penderita DM Tipe 2 dalam menjalankan terapi. Metode: Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang menggunakan rancangan penelitian Quasy experiment pretest posttest with control group design. Populasi dalam penelitian ini adalah semua penderita DM Tipe 2 di wilayah kerja Puskesmas Indralaya tahun 2017. Jumlah sampel yang digunakan adalah 15 responden untuk kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Analisis bivariat menggunakan uji paired T test. Hasil: Terdapat perbedaan nilai dukungan keluarga setelah yang bermakna antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol dengan p value 0,001. Simpulan: Telenursing berpengaruh terhadap kenaikan nilai dukungan keluarga penderita DM Tipe 2 dalam menjalankan terapi di wilayah kerja Puskesmas Indralaya. Diharapkan Puskesmas Indralaya dapat memberikan promosi kesehatan tentang penanganan pasien DM Tipe 2 tidak hanya berfokus pada penderita saja, akan tetapi juga ke keluarganya dengan memanfaatkan teknologi komunikasi telenursing untuk meningkatkan dukungan keluarga penderita DM Tipe 2.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MOTIVASI BERHENTI MEROKOK PADA SOPIR ANGKUTAN UMUM Indah Oktarita; Antarini Idriansari; Putri Widita Muharyani
Jurnal Keperawatan Sriwijaya Vol 4, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan: Merokok dilakukan oleh sebagian besar sopir angkutan umum. Pada sopir angkutan umum ini ingin mengakhiri perilaku merokok namun sering mengalami kekambuhan (relapse). Motivasi menjadi faktor penting dalam berhenti merokok. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan motivasi berhenti merokok pada sopir angkutan umum. Metode: Desain yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan desain analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah non probability sampling dengan pendekatan purposive sampling. Jumlah sampel sebanyak 80 orang yang pernah mencoba berhenti merokok. Alat ukur yang digunakan berupa kuesioner dan uji yang digunakan adalah chi square. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki motivasi berhenti merokok yang rendah sebanyak 48 orang (60%) dengan hasil analisis yaitu terdapat hubungan antara nilai dan persepsi (p value= 0,004), fasilitas (p value= 0,023), lingkungan (p value= 0,043) dan ekonomi (p value=0,028) dengan motivasi berhenti merokok. Tidak terdapat hubungan antara usia, pendidikan, pengalaman dan pengetahuan dengan motivasi berhenti merokok. Simpulan: Meningkatkan motivasi diri untuk berhenti merokok dapat dijadikan sebagai salah satu cara untuk seseorang berhenti merokok. Kata kunci: Motivasi Berhenti Merokok, Sopir angkutan Umum
Perbandingan Perubahan Tekanan Darah Lansia Penderita Hipertensi Setelah Dilakukan Terapi Musik Klasik dan Relaksasi Autogenik di Wilayah Kerja Puskesmas Pembina Palembang Dewi Ismarina; Herliawati Herliawati; Putri Widita Muharyani
Jurnal Keperawatan Sriwijaya Vol 2, No 2 (2015)
Publisher : Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan: Hipertensi merupakan penyakit mematikan yang kemunculannya tidak disertai dengan gejala-gejala lebih dahulu. Terapi musik klasik dan relaksasi autogenik merupakan terapi modalitas untuk tekanan darah tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan efektivitas perubahan tekanan darah lansia penderita hipertensi setelah melakukan terapi musik klasik dengan relaksasi  autogenik.   Metode: Penelitian ini menggunakan Pre Experimental Design dengan rancangan Pretest Posttest Design. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 36 orang lansia penderita hipertensi yang diambil dengan teknik purposive sampling. Sampel dibagi menjadi dua kelompok, yaitu 18 orang kelompok terapi musik klasik dan 18 orang kelompok relaksasi autogenik.   Hasil: Hasil uji statistik menggunakan uji T Independent (α=0,05) menunjukkan nilai p value sistolik sebesar 0,104 dan p value diastolik sebesar 0,455.   Simpulan: Kesimpulan penelitian ini bahwa tidak terdapat perbedaan efektivitas yang bermakna antara terapi musik klasik dengan relaksasi autogenik dalam menurunkan tekanan darah lansia penderita hipertensi. Diharapkan penelitian ini dapat digunakan sebagai terapi yang membantu menurunkan tekanan darah selain menggunakan obat pada lansia penderita hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Pembina Palembang.   Kata Kunci: Hipertensi, musik klasik, relaksasi autogenik
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN SYSTEMIC INFLAMMATORY RESPONSE SYNDROME PADA PASIEN YANG DIRAWAT DI ICU Eka Yulia Fitri; Putri Widita Muharyani; Dhona Andhini
Jurnal Keperawatan Sriwijaya Vol 4, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan: Pengenalan terhadap faktor-faktor yang mungkin berpengaruh terhadap terjadinya SIRS pada pasien yang dirawat di ICU dengan cepat dan penatalaksanaan dini yang sesuai pada pasien yang berisiko atau pasien yang berada dalam kondisi kritis dapat membantu mencegah perburukan lebih lanjut dan memaksimalkan kesempatan untuk sembuh.Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apa saja faktor yang berhubungan dengansystemic inflammatory response syndrome pada pasien yang dirawat di ruang ICU. Metode: Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelatif dengan rancangan cross sectional. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini berasal daridata rekam medis pasien yang dirawat di ICU periode tahun 2016 pada RSUP Dr. Mohammad Hoesin dan RS Bhayangkara Palembang, berjumlah 31 sampel. Hasil: Hasil penelitian menunjukkansecara statistik bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara usia (p value = 0,011), jenis kelamin (p value = 0,009), kasus bedah (p value = 0,029), kasus trauma (p value = 0,033), dan terapi ventilator mekanik (p value = 0,029) dengan kejadian SIRS. Sedangkan faktor skor GCS dan kadar glukosa darah tidak mempunyai hubungan yang signifikan dengan kejadian SIRS pada pasien yang dirawat di ICU. Simpulan:Pengkajian terhadap usia, jenis kelamin, kasus bedah dan trauma, serta pemantauan terhadap terapi ventilator mekanik sangat perlu dilakukan agar dapat mengidentifikasi pasien yang berisiko mengalami SIRS. Kata kunci:ICU, infeksi, SIRS, trauma.
Pengaruh modifikasi sayur terhadap porsi konsumsi sayur anak prasekolah Eva Citra Dewi; Putri Widita Muharyani; Arie Kusumaningrum
Jurnal Keperawatan Sriwijaya Vol 4, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan: Konsumsi sayur yang kurang merupakan salah satu masalah makan yang sering terjadi pada anak prasekolah.  Hal ini dapat menyebabkan kurangnya asupan vitamin dan mineral serta berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan anak. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh modifikasi sayur terhadap porsi konsumsi sayur anak prasekolah. Metode: Metode penelitian ini adalah preeksperimental one-grup pra-post tes design. Sampel berjumlah 15 orang yang diambil mengunakan teknik purposive sampling. Hasil: Karakteristik responden terdiri dari jenis kelamin 60,0% laki–laki dan rata–rata usia 5,57±0,36 tahun. Uji wilcoxon menunjukkan adanya perbedaan rata–rata yang bermakna antara porsi konsumsi sayur sebelum dan setelah dilakukan modifikasi sayur dengan p value = 0,001 dan ? = 0,05. Rata–rata porsi konsumsi sayur sebelum dilakukan modifikasi 164,33±23,08 gram dan porsi setelahnya meningkat menjadi 272,07±26,81 gram. Simpulan: Modifikasi sayur diharapkan dapat diterapkan baik di komunitas maupun di keluarga. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat melakukan analisis terhadap faktor lain yang mempengaruhi konsumsi sayur anak prasekolah. Kata Kunci: Konsumsi sayur, modifikasi, anak, prasekolah Abstract Aim: Less consumption of vegetables is one of the most common eating problems in preschool children. This can lead to inadequate intake of vitamins and minerals as well as the impact on the growth and development of children. This research aimed to determine the influence of modification of vegetable dishes to servings of vegetable consumption of preschool children. Method: This study used preexperiment one-group pre-post test design. Samples were 15 people were taken using purposive sampling technique. Result: Respondent characteristics including gender 60.0% male and mean of age 5.57±0.36 years. Wilcoxon test showed asignificant difference of average of vegetable consumption before and after the modification of vegetables with p value = 0.001 and ? = 0.05. The average of vegetables consumption before modification of vegetable dishes were 164.33±23.08 grams and after it increased to 272.07±26.81 grams.Conclusion: Modification of vegetable dishes expected to be applied both in the community and in the family. Expected to futureresearchcan be analyze other factors that influence to vegetable consumption in preschool children. Keywords: Consumption of vegetables, modification, children, preschool
HUBUNGAN FAKTOR INTERNALDAN EKSTERNAL IBU DENGAN KETEPATAN PEMBERIAN MP-ASI Okta Winarsih; Putri Widita Muharyani; Herliawati Herliawati
Proceeding Seminar Nasional Keperawatan Vol 6, No 1 (2020): Proceeding Seminar Nasional Keperawatan 2020
Publisher : Proceeding Seminar Nasional Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sejak berusia 6 bulan, selain ASI bayi memerlukan makanan pendamping ASI (MP-ASI) guna memenuhi kebutuhan nutrisinya. Namun pada kenyataannya masih banyak ibu yang melakukan praktik pemberian makan yang tidak tepat bagi bayinya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan faktor internal dan eksternal ibu dengan ketepatan pemberian MP-ASI di Poskesdes Harjowinangun Belitang OKU Timur. Desain dalam penelitian ini adalah analitik korelasi dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan teknik cluster sampling dengan jumlah sampel sebanyak 70 ibu yang memiliki anak berusia 6-24 bulan. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner. Hasil penelitian didapatkan faktor internal yang berhubungan dengan ketepatan pemberian MP-ASI meliputi umur (p=0,005; OR=6), pendidikan (p=0,002; OR=4,667), status pekerjaan (p=0,005; OR=4,030), paritas (p<0,001; OR=11), pengetahuan (p<0,001; OR=12,964) dan sikap (p<0,001; OR=11,333). Faktor eksternal yang berhubungan dengan ketepatan pemberian MP-ASI meliputi dukungan keluarga (p<0,001; OR=13,182), dukungan petugas kesehatan (p<0,001; OR=15,583) dan dukungan sosial budaya (p<0,001; OR=8,250). Petugas kesehatan diharapkan dapat memberikan edukasi pada ibu tentang waktu dan variasi yang tepat dalam memberikan MP-ASI, serta mengadakan konseling gizi dan diskusi berbagai permasalahan yang dihadapi ibu selama memberikan MP-ASI pada anak. Kata kunci: anak, MP-ASI, nutrisi, pemberian makan
GAMBARAN PEMBERIAN AIR SUSU IBU DAN IMUNISASI PADA BAYI Putri Widita Muharyani; Asmaripa Ainy; Arie Kusumaningrum
Proceeding Seminar Nasional Keperawatan Vol 3, No 1 (2017): Proceeding Seminar Nasional Keperawatan 2017
Publisher : Proceeding Seminar Nasional Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (527.285 KB)

Abstract

Air Susu Ibu (ASI) dan imunisasi sangat penting untuk kesehatan bayi. ASI bermanfaat untuk melindungi bayi dari infeksi, menurunkan risiko alergi dan terserang berbagai penyakit. Sedangkan imunisasi bermanfaat untuk meningkatkan kekebalan tubuh. Namun, ternyata cakupan pemberian ASI dan imunisasi belum mencapai target yang ditetapkan pemerintah Indonesia. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran pemberian ASI dan imunisasi pada bayi di Puskesmas Kenten. Desain penelitian yang digunakan adalah survey analitik. Populasi dalam penelitian ini adalah bayi yang tinggal di wilayah kerja Puskesmas Kenten. Jumlah sampel 30 bayi. Analisis data statistik menggunakan aplikasi komputer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya 56,7% bayi yang diberikan ASI eksklusif dan 96.7% bayi sudah diimunisasi lengkap. Tenaga kesehatan selayaknya dapat mengkaji faktor yang mempengaruhi cakupan pemberian ASI dan imunisasi sehingga kemudian dapat menerapkan strategi intervensi yang tepat di komunitas untuk meningkatkan cakupan pemberian ASI dan imunisasi pada bayi.
BEKAM BERPENGARUH TERHADAP KUALITAS TIDUR PADA PENDERITA STROKE Mia Audina; Dian Wahyuni; Putri Widita Muharyani
Proceeding Seminar Nasional Keperawatan Vol 6, No 1 (2020): Proceeding Seminar Nasional Keperawatan 2020
Publisher : Proceeding Seminar Nasional Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penderita stroke yang diberikan kunjungan rumah menunjukan rendah pada domain;emosi, kognitif, komunikasi, mobilitas kelelahan, merasa sakit, gangguan istirahat dan tidur. Jika seseorang tidak mendapatkan kuantitas dan kualitas tidur yang baik maka menyebabkan pelupa, konfusi, disorientasi. Salahsatu terapi komplementer yang dipilih oleh pasien riwayat stroke adalah bekam. Penelitian dilakukan untukmengetahui pengaruh  bekam terhadap kualitas tidur pada klien stroke. Desain yang digunakan Pra Eksperimental dengan rancangan one group pretest-postest. Subjek penelitian adalah semua penderita stroke yang melakukan homecare bekam dari Rumah Bekam “IS” sebanyak 19 responden dan diberikan kuesioner PSQI.. Analisa data menggunakan marginal homogeneity,dengan hasil pvalue 0,000. Ini menunjukan  adanya pengaruh bekam terhadap kualitas tidur pada penderita stroke. Implikasipenelitianini bekam meingkatkan kualitas tidur pada pendertia stroke. Diharapkan  perawat mampu memberikan terapi komplementer bekam dan mensosialisasikan manfaat bekam bagi penderita stroke. Kata Kunci: terapi komplementer, bekam, kualitas tidur, stroke
DETERMINAN FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPATUHAN IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI Lilia Tiara Lestari; Putri Widita Muharyani; Hikayati Hikayati
Proceeding Seminar Nasional Keperawatan Vol 5, No 1 (2019): Proceeding Seminar Nasional Keperawatan 2019
Publisher : Proceeding Seminar Nasional Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (626.611 KB)

Abstract

AbstrakImunisasi sangat penting diberikan pada anak sejak lahir untuk menurunkan angka kematian dankesakitan pada bayi akibat penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi. Namun, angka cakupanpemberian imunisasi dasar pada bayi di Kelurahan 14 Ulu Palembang masih dibawah target UniversalChild Immunzation (UCI) yang hanya sebesar 80,6%. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktordeterminan yang berhubungan dengan kepatuhan ibu dalam pemberian imunisasi dasar pada bayi diKelurahan 14 Ulu Palembang. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah analitik korelasidengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive samplingdengan besar sampel sebanyak 66 ibu yang memiliki anak usia 12-23 bulan. Data dikumpulkan denganmenggunakan kuesioner. Hasil penelitian didapatkan faktor yang berhubungan dengan kepatuhan ibumeliputi pendidikan (p = 0,013), pengetahuan(p = 0,017), sikap (p = value 0,007), motivasi (p = 0,038),dan dukungan keluarga (p = 0,000). Hasil analisis regresi logistik menunjukkan variabel yang palingberpengaruh terhadap kepatuhan ibu dalam pemberian imunisasi dasar adalah dukungan keluarga (ExpB= 21.250). Disarankan perlu adanya pendidikan kesehatan khususnya pada keluarga, karena keluargamemiliki peran utama sebagai pengambil keputusan dalam memelihara kesehatan anggota keluarga, salahsatunya dengan memberikan imunisasi dasar secara lengkap pada anak.Kata Kunci: Pendidikan, Pengetahuan, Dukungan Keluarga, Pelayanan Kesehatan, Kepatuhan Ibu dalamPemberian Imunisasi DasarAbstractImmunization is very important to be given to infants since they were born to reduce and preventmortality and morbidity due to illness. However, the coverage of basic immunization 14 Ulu villagePalembang is still under the target of Universal Child Immunization (UCI) reaching only 80.6%. Thisstudy was conducted to determine the determinants factors associated with maternal compliance in givingbasic immunization to infants in 14 Ulu village Palembang. The design used in this study is analyticcorrelation with cross sectional approach. The samples, 66 mothers who have children aged 12-23months, were obtained using purposive sampling technique. The data were gathered usingquestionnaires. The results showed that factors related to maternal compliance included education (p -0.013), knowledge (p – 0.017), attitudes (p value = 0.007), motivation (p = 0.038), and family support (p= 0,000). The result of logistic regression analysis shows that the most influential variable on maternalcompliance in giving basic immunization is family support (EXpB = 21,250). It is suggested to havehealth education especially for families because a family has a major role as a decision maker inmaintaining the health of family members, one of them is giving complete basic immunization to infants.Keywords: Education, Knowledge, Family Support, HealthService, Maternal Compliance in Giving BasicImmunization.