Claim Missing Document
Check
Articles

Perbandingan Perubahan Tekanan Darah Lansia Penderita Hipertensi Setelah Dilakukan Terapi Musik Klasik dan Relaksasi Autogenik di Wilayah Kerja Puskesmas Pembina Palembang Dewi Ismarina; Herliawati; Putri Widita Muharyani
Jurnal Keperawatan Sriwijaya Vol. 2 No. 2 (2015): Vol 2, No 2 (2015)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan: Hipertensi merupakan penyakit mematikan yang kemunculannya tidak disertai dengan gejala-gejala lebih dahulu. Terapi musik klasik dan relaksasi autogenik merupakan terapi modalitas untuk tekanan darah tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan efektivitas perubahan tekanan darah lansia penderita hipertensi setelah melakukan terapi musik klasik dengan relaksasi autogenik.Metode: Penelitian ini menggunakan Pre Experimental Design dengan rancangan Pretest Posttest Design.Sampel dalam penelitian ini berjumlah 36 orang lansia penderita hipertensi yang diambil dengan teknik purposive sampling. Sampel dibagi menjadi dua kelompok, yaitu 18 orang kelompok terapi musik klasik dan 18 orang kelompok relaksasi autogenik.Hasil: Hasil uji statistik menggunakan uji T Independent (α=0,05) menunjukkan nilai p value sistolik sebesar 0,104 dan p value diastolik sebesar 0,455.Simpulan: Kesimpulan penelitian ini bahwa tidak terdapat perbedaan efektivitas yang bermakna antara terapi musik klasik dengan relaksasi autogenik dalam menurunkan tekanan darah lansia penderita hipertensi. Diharapkan penelitian ini dapat digunakan sebagai terapi yang membantu menurunkan tekanan darah selain menggunakan obat pada lansia penderita hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Pembina Palembang.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MOTIVASI BERHENTI MEROKOK PADA SOPIR ANGKUTAN UMUM Indah Oktarita; Antarini Idriansari; Putri Widita Muharyani
Jurnal Keperawatan Sriwijaya Vol. 4 No. 1 (2017): Vol 4, No 1 (2017)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan: Merokok dilakukan oleh sebagian besar sopir angkutan umum. Pada sopir angkutan umum ini ingin mengakhiri perilaku merokok namun sering mengalami kekambuhan (relapse). Motivasi menjadi faktor penting dalam berhenti merokok. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan motivasi berhenti merokok pada sopir angkutan umum. Metode: Desain yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan desain analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah non probability sampling dengan pendekatan purposive sampling. Jumlah sampel sebanyak 80 orang yang pernah mencoba berhenti merokok. Alat ukur yang digunakan berupa kuesioner dan uji yang digunakan adalah chi square. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki motivasi berhenti merokok yang rendah sebanyak 48 orang (60%) dengan hasil analisis yaitu terdapat hubungan antara nilai dan persepsi (p value= 0,004), fasilitas (p value= 0,023), lingkungan (p value= 0,043) dan ekonomi (p value=0,028) dengan motivasi berhenti merokok. Tidak terdapat hubungan antara usia, pendidikan, pengalaman dan pengetahuan dengan motivasi berhenti merokok. Simpulan: Meningkatkan motivasi diri untuk berhenti merokok dapat dijadikan sebagai salah satu cara untuk seseorang berhenti merokok.
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN SYSTEMIC INFLAMMATORY RESPONSE SYNDROME PADA PASIEN YANG DIRAWAT DI ICU Eka Yulia Fitri Y; Putri Widita Muharyani; Dhona Andhini
Jurnal Keperawatan Sriwijaya Vol. 4 No. 1 (2017): Vol 4, No 1 (2017)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan: Pengenalan terhadap faktor-faktor yang mungkin berpengaruh terhadap terjadinya SIRS pada pasien yang dirawat di ICU dengan cepat dan penatalaksanaan dini yang sesuai pada pasien yang berisiko atau pasien yang berada dalam kondisi kritis dapat membantu mencegah perburukan lebih lanjut dan memaksimalkan kesempatan untuk sembuh.Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apa saja faktor yang berhubungan dengansystemic inflammatory response syndrome pada pasien yang dirawat di ruang ICU.Metode: Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelatif dengan rancangan cross sectional. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini berasal daridata rekam medis pasien yang dirawat di ICU periode tahun 2016 pada RSUP Dr. Mohammad Hoesin dan RS Bhayangkara Palembang, berjumlah 31 sampel.Hasil: Hasil penelitian menunjukkansecara statistik bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara usia (p value = 0,011), jenis kelamin (p value = 0,009), kasus bedah (p value = 0,029), kasus trauma (p value = 0,033), dan terapi ventilator mekanik (p value = 0,029) dengan kejadian SIRS. Sedangkan faktor skor GCS dan kadar glukosa darah tidak mempunyai hubungan yang signifikan dengan kejadian SIRS pada pasien yang dirawat di ICU. Simpulan:Pengkajian terhadap usia, jenis kelamin, kasus bedah dan trauma, serta pemantauan terhadap terapi ventilator mekanik sangat perlu dilakukan agar dapat mengidentifikasi pasien yang berisiko mengalami SIRS.
Pengaruh modifikasi sayur terhadap porsi konsumsi sayur anak prasekolah Eva Citra Dewi; Putri Widita Muharyani; Arie Kusumaningrum
Jurnal Keperawatan Sriwijaya Vol. 4 No. 2 (2017): Vol 4, No 2 (2017)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan: Konsumsi sayur yang kurang merupakan salah satu masalah makan yang sering terjadi pada anak prasekolah. Hal ini dapat menyebabkan kurangnya asupan vitamin dan mineral serta berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan anak. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh modifikasi sayur terhadap porsi konsumsi sayur anak prasekolah.Metode: Metode penelitian ini adalah preeksperimental one-grup pra-post tes design. Sampel berjumlah 15 orang yang diambil mengunakan teknik purposive sampling.Hasil: Karakteristik responden terdiri dari jenis kelamin 60,0% laki–laki dan rata–rata usia 5,57±0,36 tahun. Uji wilcoxon menunjukkan adanya perbedaan rata–rata yang bermakna antara porsi konsumsi sayur sebelum dan setelah dilakukan modifikasi sayur dengan p value = 0,001 dan α = 0,05. Rata–rata porsi konsumsi sayur sebelum dilakukan modifikasi 164,33±23,08 gram dan porsi setelahnya meningkat menjadi 272,07±26,81 gram.Simpulan: Modifikasi sayur diharapkan dapat diterapkan baik di komunitas maupun di keluarga. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat melakukan analisis terhadap faktor lain yang mempengaruhi konsumsi sayur anak prasekolah.
Faktor yang berhubungan dengan systematic inflammatory response syndrome pada pasien yang dirawat di ICU Eka Yulia Fitri Y; Putri Widita Muharyani; Dhona Andhini
Jurnal Keperawatan Sriwijaya Vol. 4 No. 2 (2017): Vol 4, No 2 (2017)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan: Pengenalan terhadap faktor-faktor yang mungkin berpengaruh terhadap terjadinya SIRS pada pasien yang dirawat di ICU dengan cepat dan penatalaksanaan dini yang sesuai pada pasien yang berisiko atau pasien yang berada dalam kondisi kritis dapat membantu mencegah perburukan lebih lanjut dan memaksimalkan kesempatan untuk sembuh.Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apa saja faktor yang berhubungan dengan systemic inflammatory response syndrome pada pasien yang dirawat di ruang ICU.Metode: Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelatif dengan rancangan cross sectional. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari data rekam medis pasien yang dirawat di ICU periode tahun 2016 pada RSUP Dr. Mohammad Hoesin dan RS Bhayangkara Palembang, berjumlah 31 sampel. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan secara statistik bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara usia (p value = 0,011), jenis kelamin (p value = 0,009), kasus bedah (p value = 0,029), kasus trauma (p value = 0,033), dan terapi ventilator mekanik (p value = 0,029) dengan kejadian SIRS. Sedangkan faktor skor GCS dan kadar glukosa darah tidak mempunyai hubungan yang signifikan dengan kejadian SIRS pada pasien yang dirawat di ICU. Simpulan: Pengkajian terhadap usia, jenis kelamin, kasus bedah dan trauma, serta pemantauan terhadap terapi ventilator mekanik sangat perlu dilakukan agar dapat mengidentifikasi pasien yang berisiko mengalami SIRS
PENGARUH SUPPORT GROUP DENGAN MODEL KEPERAWATAN KOLCABA TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PENDERITA DIABETES MELLITUS TIPE 2 Fuji Rahmawati; Putri Widita Muharyani; Angeline Tarigan
Jurnal Keperawatan Sriwijaya Vol. 6 No. 1 (2019): Vol 6, No 1 (2019)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan: Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2 selain mempunyai keluhan fisik, juga menunjukkan keluhan psikologis yaitu kecemasan. Untuk itu, penanganan yang diberikan kepada penderita DM Tipe 2 hendaknya bukan hanya berfokus pada aspek fisik, namun juga psikologis. Konsep teori kenyamanan Kolcaba adalah teori keperawatan yang mengedepankan kenyamanan. Salah satu strategi dari teori kenyamanan Kolcaba yaitu intervensi sosial dengan menggunakan support group. Support group dilakukan dengan tujuan agar para penderita DM Tipe 2 dapat sharing pengalaman, berbagi informasi, saling belajar dan menguatkan antar sesama penderita. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Support Group dengan Model Keperawatan Kolcaba terhadap Tingkat Kecemasan Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2.Metode: Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian pra eksperimen dan desain one group pretest posttest. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 15 responden yang merupakan penderita DM Tipe 2 di wilayah kerja Puskesmas Simpang Timbangan. Tingkat kecemasan diukur dengan menggunakan kuesioner Hamilton Rating Scale for Anxiety (HARS). Data kemudian dianalisis menggunakan uji statistik paired T-test.Hasil: Ada pengaruh yang signifikan support group dengan model keperawatan Kolcaba terhadap penurunan kecemasan penderita DM Tipe 2 di wilayah kerja Puskesmas Simpang Timbangan (p value = 0,002).Simpulan:. Support Group dapat menjadi salah satu terapi nonfarmakologi yang dapat dilakukan guna pendampingan dalam pengobatan DM Tipe 2 sekaligus dapat menemukan dan meningkatkan kebermaknaan hidupnya sehingga responden dapat beradaptasi dengan sakit yang dideritanya dan memunculkan koping positif terhadap sakit yang dideritanya.
HUBUNGAN STATUS SOSIAL EKONOMI PETANI KARET DAN POLA MAKAN DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA MASA PANDEMI COVID-19 Riski Dinda Yanti; Khoirul Latifin; Putri Widita Muharyani
Proceeding Seminar Nasional Keperawatan Vol 8, No 1 (2022): Proceeding Seminar Nasional Keperawatan 2022
Publisher : Proceeding Seminar Nasional Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hipertensi merupakan penyakit yang jarang ada keluhan sehingga disebut sebagai The Silent Disease, penderita hipertensi sering tidak menyadari bahwa dirinya menderita hipertensi. Hipertensi sebagian besar terjadi pada kalangan masyarakat dengan status sosial ekonomi rendah. Status sosial ekonomi juga berpengaruh terhadap pola makan. Pola makan memberikan kontribusi terbesar terhadap hipertensi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara status sosial ekonomi petani karet dan pola makan dengan kejadian hipertensi pada masa pandemi COVID-19. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif analitik menggunakan pendekatan cross sectional.Sampel dalam penelitian ini sebanyak 75 responden yang diambil menggunakan teknik simple random sampling yang memenuhi kriteria inklusi.Instrumen penelitian ini menggunakan kuesioner kondisi status sosial ekonomi dan kuesioner pola makan, serta menggunakan alat sphygmomanometer untuk mengukur tekanan darah. Analisis statistik menggunakan uji chi square. Berdasarkan pada hasil uji statistik variabel status sosial ekonomi diperoleh nilai p value sebesar 0,000 ( p < 0,05) dan hasil uji statistik variabel pola makan diperoleh nilai p value sebesar 0,001 ( p < 0,05). Hal ini menunjukan adanya hubungan yang signifikan antara status sosial ekonomi petani karet dan pola makan terhadap kejadian hipertensi. Hipertensi pada penelitian ini berhubungan dengan status sosial ekonomi sedang hingga rendah dan pola makan tidak sehat. Diharapkan masyarakat lebih memperhatikan status kesehatan serta menjaga pola makan sehingga meminimalisir kejadian hipertensi.Kata Kunci: Hipertensi, pola makan, status sosial ekonomi.
PENGARUH PIJAT OKSITOSIN TERHADAP KELANCARAN ASI PADA IBU POST OPERASI SECTIO CAESAREA Chandeni Khoirunnisa; Putri Widita Muharyani
Proceeding Seminar Nasional Keperawatan Vol 8, No 1 (2022): Proceeding Seminar Nasional Keperawatan 2022
Publisher : Proceeding Seminar Nasional Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sectio caesarea merupakan proses persalinan yang mempunyai dampak tersendiri pada ibu antara lain tindakan anestesi, keadaan sepsis yang berat, mobilisasi terganggu, adanya trombo emboli, Activity of Daily Living (ADL) terganggu, tantangan pelaksanaan inisiasi menyusui dini (IMD) yang dapat mengakibatkan masalah pada proses menyusui. Salah satu cara untuk memperlancar pengeluaran ASI adalah dengan pijat oksitosin yang dapat dilakukan dengan cara memijat area disekitar punggung. Literature review ini bertujuan untuk melakukan review artikel tentang pengaruh pijat oksitosin terhadap kelancaran asi pada ibu post operasi sectio caesarea. Literature review dilakukan dengan mengumpulkan, membaca dan menganalisis artikel-artikel penelitian yang diterbitkan antara tahun 2017- 2021. Artikel dikumpulkan dari jurnal nasional dan internasional dengan menggunakan kata kunci post operasi sectio caesarea, pemberian ASI, pijat okstitoksin. Artikel penelitian diperoleh dari ProQuest, PubMed, Google Scholar dan PNRI. Penelitian dalam literature review ini dianalisis menggunakan analisis PICO (Population, Intervention, Compare, Outcome). Didapatkan 10 artikel penelitian yang menganalisis terkait dengan judul yaitu pengaruh pengaruh pijat oksitosin terhadap kelancaran asi pada ibu post operasi sectio caesarea. Pijat oksitosin berpengaruh terhadap kelancaran ASI pada ibu post operasi sectio caesareaKata Kunci: post operasi sectio caesarea, pemberian ASI, pijat okstitoksin
Tantangan yang Dihadapi Ibu Menyusui dalam Pemenuhan Hak Anak: Asi Eksklusif Putri Widita Muharyani; Putri Nadra Maulida; Karolin Adhisty; Herliawati Herliawati; Dina Aprimilda
Jurnal Keperawatan Vol 14 No 3 (2022): Jurnal Keperawatan: September 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (332.734 KB)

Abstract

Menyusui merupakan proses alamiah, tampak mudah namun dalam kenyataannya tidak sedikit ibu mengalami tantangan dalam proses menyusui. Identifikasi tantangan yang dihadapi ibu dalam menyusui mampu meningkatkan dukungan kepada ibu dalam pemberian ASI yang selanjutnya dapat meminimalisir kemungkinan penghentian ASI eksklusif. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui tantangan yang dihadapi ibu saat menyusui dan menganalisis hubungannya dengan penghentian ASI eksklusif. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian korelasional kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional. Sampel penelitian adalah 100 ibu menyusui yang pilih dengan menggunakan purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner yang telah dimodifikasi dan melewati tahap uji validitas dan reliabilitas. Analisis data menggunakan uji chi square. Hasil penelitian didapatkan persepsi ASI tidak cukup (p value 0,000) dan puting lecet (p value 0,018) berhubungan dengan penghentian ASI eksklusif, namun tidak ada hubungan yang signifikan antara bayi menolak menyusu dengan penghentian ASI eksklusif (p value 0,754). Mayoritas responden mengalami penghentian ASI eksklusif. Persepsi ASI tidak cukup dan puting lecet merupakan tantangan ibu menyusui yang dapat menyebabkan penghentian ASI eksklusif, sementara bayi menolak menyusu tidak berhubungan dengan penghentian ASI eksklusif.
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN MASALAH DEFISIT PENGETAHUAN ANEMIA DAN IMPLIKASI PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG ANEMIA DALAM MENINGKATKAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI Anjar Dwi Fahni; Putri Widita Muharyani
Proceeding Seminar Nasional Keperawatan Vol 9, No 1 (2023): Proceeding Seminar Nasional Keperawatan 2023
Publisher : Proceeding Seminar Nasional Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan: Anemia adalah keadaan dimana hemoglobin dalam darah kurang dari nilai normal yang dapat mempengaruhi kebutuhan oksigen dalam tubuh sehingga menyebabkan penurunan daya ingat, kemampuan fisik dan pertumbuhan serta aktivitas harian. Salah satu faktor yang menyebabkan tingginya angka kejadian anemia pada remaja putri yakni pengetahuan yang kurang mengenai definisi, penyebab, dampak, serta pencegahan dan penanggulangan anemia. Pemberian pendidikan kesehatan mengenai anemia melalui media video menjadi salah satu cara untuk meningkatkan pengetahuan keluarga terutama remaja putri tentang anemia. Tujuan penulisan karya ilmiah ini adalah untuk memberikan asuhan keperawatan keluarga dengan menggunakan media video untuk meningkatkan pengetahuan mengenai anemia. Metode: Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Hasil: Hasil pengkajian ketiga keluarga kelolaan didapatkan diagnosis keperawatan yaitu defisit pengetahuan mengenai anemia berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenalmasalah anemia dan penatalaksanaan anemia. Ketiga keluarga kelolaan ini telah mendapatkan asuhan keperawatan serta penatalaksanaannya yaitu dengan pemberian pendidikan kesehatan tentang anemia menggunakan media video yang dapat meningkatkan pengetahuan. Simpulan: Adapun pemberian pendidikan kesehatan dengan menggunakan media video membuktikan bahwa terdapat perubahan peningkatan pengetahuan klien mengenai anemia dan penatalaksanaannya sehingga media tersebut dapat digunakan sebagai salah satu media untuk edukasi kesehatan pada keluarga. Kata kunci: Anemia, Keluarga, Media video, Pendidikan kesehatan, Pengetahuan