Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Identification of Thermal Comfort of Opens Space in Soppeng Regency Nurhasanah, Nurhasanah; Mulyadi, Rosady; Kusno, Asniawaty
EPI International Journal of Engineering Vol 6 No 2 (2023): Volume 6 Number 2, August 2023
Publisher : Center of Techonolgy (COT), Engineering Faculty, Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25042/epi-ije.082023.07

Abstract

Thermal comfort is always associated with the climatic situation. Thermal comfort, known as a sense of comfort in thethermal situation in the surrounding environment, is also a necessity for space users. Open space is a place for spaceusers who must be able to create a comfortable situation, one of which is thermal comfort. Temperature, humidity, windvelocity, and radiation intensity are elements of the thermal environment, as well as human metabolism and clothinginsulation as human physical and physiological factors, are the six parameters of outdoor thermal comfort levelaccording to ASHRAE Standard. This research is a type of descriptive research that aims to explain the thermalconditions felt by the perpetrators of activities in one of the open spaces in the Soppeng Regency, the Ompo LakeTourism Area. The results obtained were from 349 respondents and as many as 216 respondents felt comfortable in themost comfortable temperature conditions in the range of 27.1 - 31˚C, with humidity > 70%, wind velocity 0.2 – 0.5 m/s,and radiation intensity <150 W/m2. Activity with a relaxed sitting (1 met) and moderate tropical clothes (0.3 – 0.5 clo).
Analisis Perencanaan Tempat Evakuasi Sementara dan Jalur Evakuasi Tsunami di Area kurang Sistem Informasi Geografi studi kasus: Kabupaten Mamuju Yusri Tanra, Andi Ayurita; Mulyadi, Rosady; Sir, Mohammad Mochsen
Jurnal Linears Vol 6, No 2 (2023): Jurnal LINEARS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/j-linears.v6i2.11572

Abstract

Gempa yang terjadi pada daerah sulawesi barat khususnya di kabupaten mamuju pada tanggal 15 januari 2021 dan beberapa gempa setelah nya dapat memicu banyak getaran sehingga dapat mendorong timbulnya gelombang tsunami. Sehingga kabupaten mamuju merupakan daerah yang sangat rawan terhadap bencana tsunami. Bencana tersebut dapat diminimalkan dengan TES dan perencanaan penempatan jalur evakuasi tsunami. Namun, kurangnya informasi tentang permasalahan tersebut di Kabupaten Mamuju sehingga sangat penting untuk menganalisis TES dan jalur terdekat menuju TES. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk menganalisis TES dan analisis jalur evakuasi sehingga masyarakat mudah untuk mengevakuasi diri. Pada Penentuan TES menggunakan metode analisis spasial pada ArcGIS (Geographic Information System) dan untuk analisis jalur evakuasi menggunakan metode Network Analysis. Penggunaan analisis spasial pada ArcGIS karena mengacu pada posisi atau TES dan jalur evakuasi adapun penggunaan ArcGIS dapat mempermudah peenggabungan informasi dari beberapa data yang ada dan untuk analisis jalur evakuasi menggunakan metode network analysis agar menemukan jalur yang tercepat menuju ke TES. Hasil analisis penentuan titik evakuasi sementara dipeeroleh 21 titik evakuasi yang tersebar di kecamatan Mamuju, , 11 titik yang tidak layak digunakan untuk menjadi TES. Perencanaan jalur evakuasi dengan network analysis menggenakan jalur terpendek menuju TES dihasilkan dengan pertimbangan area rawan bencana Tsunami dan di area padat penduduk sehingga terdapat 54 jalur evakuasi. Dengan adanya 21 titik TES mempermudah masyarakat untuk di evakuasi dan hasil dari Network Analysis mempercepat masyarakan untuk mengevakuasi diri.
EVALUASI DISTRIBUSI CAHAYA PADA BANGUNAN PUSAT PERBELANJAAN (STUDI KASUS: MALL RATU INDAH MAKASSAR) Baharuddin, Atikah Nurulfajri; Jamala, Nurul; Mulyadi, Rosady
Nature : National Academic Journal of Architecture Vol 8 No 2 (2021): December
Publisher : Department of Architecture, Faculty of Science and Technology, Alauddin State Islamic University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/nature.v8i2a7

Abstract

Abstrak_ Pada sebagian besar jenis bangunan, penggunaan cahaya alami sangat penting. Desain pencahayaan harus mencerminkan peran dan kebutuhan penghuni untuk memastikan bahwa bangunan diterangi dengan baik. Skylight adalah salah satu cara untuk meningkatkan kuantitas cahaya yang diperlukan tanpa menyebabkan silau. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis distribusi cahaya antara desain skylight eksisting dengan berbagai usulan desain skylight yang dilakukan melalui simulasi pada atrium Mall Ratu Indah Makassar. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi desain bangunan eksisting menyebabkan distribusi cahaya tidak merata, sementara simulasi desain bukaan 40% menggunakan material kaca skylight dengan nilai VLT (Visible Light Transmission) sebesar 0.7, lebih memberikan hasil distribusi yang baik.Kata kunci : Pengaruh; Desain Skylight; Distribusi Cahaya; Pusat Perbelanjaan; Mall Ratu Indah Makassar. Abstract_ In most types of buildings, the use of natural light is very important. Lighting design should reflect the role and needs of occupants to ensure that the building is well lit. Skylights are one way to increase the quantity of light needed without causing glare. This research aims to analyze the distribution of light between existing skylight designs and various skylight design proposals carried out through simulations in the atrium of Ratu Indah Makassar Mall. The research method used is a quantitative method with descriptive analysis. The results showed that existing building design conditions caused uneven light distribution, while 40% aperture design simulation using skylight glass material with VLT (Visible Light Transmission) value of 0.7, more gave good distribution results.Keywords : Influence; Skylight Design; Distribusi  Cahaya; Shopping Mall; Mall Ratu Indah Makassar.  
Model pergerakan udara pada lingkungan termal dalam bangunan dengan elemen air dan lansekap sebagai pengubah iklim mikro di iklim tropis panas dan lembab Hamdy, Muhammad Awaluddin; Hamzah, Baharuddin; Wikantari, Ria; Mulyadi, Rosady
ARTEKS : Jurnal Teknik Arsitektur Vol 8 No 2 (2023): ARTEKS : Jurnal Teknik Arsitektur | Mei 2023 ~ Agustus 2023
Publisher : Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Katolik Widya Mandira

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30822/arteks.v8i2.2138

Abstract

Thermal comfort in buildings is determined by several aspects of the climate, such as external and internal wind speeds. Therefore, this research aims to analyze the effect of water elements and vegetation as microclimate modifiers in buildings, to obtain thermal comfort through air velocity and flow analysis. In this context, the field analysis emphasized microclimate parameters. Two cases were also encompassed, namely the interior space of a residential building and a shopping center. By using field measurements with quantitative methods, data were obtained through the analysis of the PMV (thermal comfort index Predicted Mean Vote), PPD (Predicted Percentage of Dissatisfied), and TSV (Thermal Sensation Vote). This experiment was conducted to determine the influential levels of the building water and vegetation on comfort and the thermal environment. Data analysis was also processed using a statistical approach, with airflow being simulated through CFD (Computational Fluid Dynamics) method. The results showed that the air movement occurring in the building to the comfort and thermal environment, through architectural elements, reduced the temperature and humidity in the room. This was due to the heat radiation outside the building, leading to an impact on the effective air temperature for the thermal sensation of visitors. In this case, the movement of air in the building with the placement of architectural elements, such as water, vegetation, and good ventilation, was important for various activities. These activities included the following, (1) providing positive value, (2) improving the quality of the indoor environment, (3) maintaining the stability of the thermal environment at the building scale, and (4) achieving a comfortable thermal sensation.
Kenyamanan Termal Siswa Pada Ruang Kelas (Studi Kasus: SMAN 08 Gowa) Duminggu, Priscilla Agatha; Mulyadi, Rosady; Ishak, Taufik
Jurnal Penelitian Enjiniring Vol 27 No 1 (2023)
Publisher : Center of Techonolgy (COT), Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25042/jpe.052023.01

Abstract

Sekolah Menengah Atas Negeri 08 Gowa merupakan salah satu sekolah Menengah Atas yang terletak di Kabupaten Gowa, Kelurahan Romang Lompoa. Ruang kelas yang dimiliki sebanyak 31 kelas dan memiliki ruang ruang lainnya. Ruang belajar SMA Negeri 08 Gowa memiliki bukaan jendela yang membuat keluar masuknya udara tidak sempurna, sehingga ruang kelas diperkirakan kurang nyaman untuk digunakan oleh para pelajar maupun pengajar. Diantara banyaknya bukaan hanya ada sebagian bukaan jendela yang bisa dibuka-tutup selebihnya menggunakan kaca mati. Adapun hal yang membuat ruang kelas kurang nyaman yaitu di depan ruang kelas kurangnya penggunaan vegetasi, sehingga membuat ruang kelas menjadi terasa panas. Dengan demikian, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis persepsi siswa pada kondisi lingkungan termal SMA Negeri 08 Gowa dengan menggunakan metode penelitian pendekatan kuantitatif didukung oleh software Ecotect Analysis 2011 untuk menganalisis desain ruang kelas. Data yang dianalisis dengan software Ecotect dimasukkan dahulu letak geografis dan data iklimnya lalu membuat 3D model dan pengisi properti material yang digunakan. Kemudian, 3D model dianalisis menggunakan software Ecotect dan data persepsi di analisis menggunakan software IBM SPSSV Versi 16.0. Kemudian, hasil dari simulasi akan dituangkan dalam bentuk grafik. Hasil penelitian ini secara keseluruhan menunjukan bahwa ruang kelas di SMAN 08 Gowa memiliki rata-rata temperatur 29°C, dapat dikategorikan ruang kelas ini berada di ambang batas kenyamanan termal. Berdasarkan persepsi siswa-siswi SMAN 08 Gowa, merasakan panas di dalam ruang kelas dikarenakan bukaan di dalam ruang kelas kurang optimal.
The Effect of Shading Devices on OTTV (Overall Thermal Transfer Value) Value of Office Buildings: Case Study of PT Industri Kapal Indonesia (IKI) Building Zahari, A. Firman; Mulyadi, Rosady; Jamala, Nurul
ASTONJADRO Vol. 12 No. 3 (2023): ASTONJADRO
Publisher : Universitas Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/astonjadro.v12i3.14255

Abstract

One of the passive design strategies that effectively reduce the heat load on the building envelope, especially in areas with a large surface area of glass shading Device. The research aims to measure the design influence of shading devices against the value of Overall Thermal Transfer Value (OTTV) buildings. Research using quantitative methods, research done by trying Shading devices with Vertical Models, Horizontal multiple fins, and Egg crates, which have the length and slope provided by the Indonesian National Standard SNI. It tests each design shading measured on an impairment basis OTTV the best and best under 45 Watt/m². The results of the study show that shading devices affect the impairment of OTTV. The longer the shading device and the higher the slope, the more effective it is in blocking incoming radiation through the glass surface. Impairment OTTV existing buildings without a shading device have an initial value of 69.572 W/m2, decreased by 55% to 31.57 W/m2. Shading an egg crate with length120 cm with a slope of 40° is the best shading based on a comparative analysis between vertical louver shading and horizontal multiple fin shading. This is due to shading egg crates being able to respond to the sun in incoming low and high altitude angles to minimize or block radiation that enters through the glass surface.
Type on the Sound Absorption Coefficient Chicken Feather Composite Artayani, Meldawati; Kusno, Asniawaty; Jamala, Nurul; Mulyadi, Rosady
ASTONJADRO Vol. 13 No. 2 (2024): ASTONJADRO
Publisher : Universitas Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/astonjadro.v13i2.15112

Abstract

the potential to be a composite reinforcement and increase sound absorption through the Chemical Pulping process. This study aims to investigate the alleged influence of the use of matrix type on the strength of sound absorption in chicken feather fiber composites. The research method used is experimental research with the manufacture of composite specimens that vary the volume fraction of composite fibers with various types of matrices. Sound absorption testing using impedance tubes. Data analysis techniques in this study use descriptive data analysis. The results of this test show the effect of using matrix type on increasing the absorption coefficient of SBA composites. The maximum absorption coefficient is found in the SBA-K composite (Chicken Feathers – Kanji).
Penataan Kampung Nelayan Barombong dengan Pendekatan Green Architecture Arif, Muh.; Mulyadi, Rosady; Amalia, Andi Annisa; Amal, Citra Amalia; Nur, Khilda Wildana; Latif, Sahabuddin
Journal of Muhammadiyah’s Application Technology Vol. 1 No. 2 (2022)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/jumptech.v1i2.8824

Abstract

Penataan Kampung Nelayan Barombong Kota Makassar merupakan bentuk dalam memenuhi prinsip-prinsip layak huni sesuai dengan UndangUndang No. 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Permukiman bahwa setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat, yang merupakan kebutuhan dasar manusia, dan yang mempunyai peran yang sangat strategis dalam pembentukan watak serta kepribadian bangsa sebagai salah satu upaya membangun manusia Indonesia seutuhnya, berjati diri, mandiri, dan produktif.. Penelitian ini bertujuan untuk untuk mewujudkan permukiman ramah lingkungan dengan meningkatkan efisiensi pemakaian energi, air dan pemakaian bahan-bahan yang mereduksi dampak bangunan terhadap lingkungan dan kesehatan. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode observasi dan perancangan. Hasil penelitian ini adalah penataan kampong nelayan barombong dengan konsep green architecture. Hunian pada Kawasan Kampung Nelayan Barombong ini terdapat tiga tipe yaitu tipe besar, sedang dan kecil. Hunian ini menggunakan material berkelanjutan dan sistem struktur kayu dan beton. Untuk utilitas bangunan ini sendiri yaitu pemberian jalur air bersih dan listrik yang akan di alirkan ke tiap hunian.
Perancangan Pusat Rehabilitasi Narkoba dengan Pendekatan Green Architecture di Kabupaten Bulukumba Sulfajri, Andi; Idrus, Irnawaty; Latif, Sahabuddin; Mulyadi, Rosady; Fuadillah, Siti; Syarif, Muhammad
Journal of Muhammadiyah’s Application Technology Vol. 1 No. 3 (2022)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/jumptech.v1i3.8826

Abstract

Dewasa ini, Kasus penyalahgunaan Narkotika, Obat-obatan dan Psikotropika (Narkoba) beberapa tahun terakhir ini menjadi masalah serius dan telah mencapai keadaan yang memprihatinkan di Indonesia oleh karena itu dibutuhkan perancangan Pusat Rehabilitasi Narkoba dengan konsep green architecture di Bulukumba untuk memberikan suatu kesembuhan baik mental atau spiritual bagi para korban NAPZA. Penelitian ini bertujuan untuk Membuat desain bangunan pusat rehabilitasi narkoba di Kabupaten Bulukumba dengan konsep Green Architecture serta Menentukan tata ruang dan fasilitas penunjang gedung pusat rehabilitasi narkoba di Kabupaten Bulukumba dengan konsep Green Architecture. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode observasi dan perancangan. Hasil penelitian ini adalah Perancangan pusat rehabilitasi narkoba dengan konsep green architecture. Pada bangunan dapat terdapat 4 ciri Green Architecture, diantaranya yaitu Penggunaan panel surya, penggunaan bukaan atau jendela yang lebar, Pemanfaatan material dari daerah sekitar dan Pengolahan air hujan dan air buangan yang di gunakan kembali untuk kebutuhan Flushing toilet dan menyiram tanaman.
Analisis potensi angin dan penggunaan turbin angin pada bangunan tinggi yang terletak di sisi barat Kota Makassar (Studi kasus: Delft Apartemen) Rawal, Andi Resky; Hamzah, Baharuddin; Mulyadi, Rosady
Teknosains Vol 17 No 2 (2023): Mei-Agustus
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/teknosains.v17i2.37677

Abstract

Kelangkaan energi saat ini menjadi masalah bersama dan menjadi latar belakang perkembangan pada bidang ilmu pengetahuan, sains, industri dan bisnis di hampir semua negara saat ini. Energi angin merupakan salah satu sumber daya alam yang dapat diperoleh secara cuma-cuma dan jumlahnya tak terbatas. Bahkan Indonesia sebagai negara kepulauan, mempunyai sekitar 17.500 pulau dengan panjang garis pantai lebih dari 81.290 kilometer yang mana cukup potensial untuk Pembangkit Listrik Tenaga Angin. Dalam hal ini Integrasi teknologi turbin angin pada bangunan tinggi pada dasarnya cukup menjanjikan walaupun kondisi Angin di Indonesia sendiri tergolong fluktuatif, relatif tinggi tapi tidak merata. Penelitian dilakukan pada bulan Agustus-September 2022 di Gedung Delft Apartemen yang memiliki ketinggian 70 meter berdiri tepat di tepi laut sebelah barat Kota Makassar, dengan metode penelitian kuantitatif deskriptif yaitu menginterpretasikan data hasil pengukuran lapangan dan simulasi dengan komputer. Dari hasil penelitian diketahui orientasi arah angin didominasi dari arah barat sekitar 44%, dari arah barat daya 30%, barat laut 13 % dan selatan 6%, utara dan timur masing-masing 3% serta tenggara 1%. Kecepatan angin rata-rata tertinggi 4,8 m/s dan terendah 3,04 m/s serta kecepatan maksimum 9,7 m/s. Intensitas kecepatan angin rata-rata tertinggi terjadi saat orientasi angin dari arah barat daya, yaitu 4,9 atau 5 m/s. Sekitar 65% kecepatan angin di atas 3 m/s dimana menjadi batas minimum operasional rata-rata sebuah turbin angin. Tekanan angin yang diatur secara merata sebesar 4 m/s dapat meningkat sampai 9,7 m/s di sisi kiri, kanan dan atas saat mengenai model 3D gedung Delft Apartemen pada simulasi CFD (Computational Fluid Dynamics). Adapun analisis pada software RETScreen, turbin angin model Enercon (Enercon-33-50m) dianggap sesuai karena potensi energi output maksimal hingga 2.164 MWh pada kecepatan angin maksimum 15 m/s dan energi output minimal 104 MWh pada kecepatan angin minimum 3 m/s dengan diameter bilah turbin 33 meter.