Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

PENGEMBANGAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA DALAM PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (Suatu Kajian Pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Sumenep) Aisyah Haris, Rillia
Jurnal Ilmiah Administrasi Publik Vol 15, No 2 (2015): Jurnal Ilmu Administrasi Publik
Publisher : FIA UB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.9874/fia-ub.v15i2.494

Abstract

Pengembangan Kapasitas Sumber Daya Manusia Dalam Penyusunan Perencanaan Pembangunan Daerah (Suatu Kajian Pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Sumenep). Pengembangan kapasitas sumber daya manusia merupakan upaya yang ditujukan untuk menghasilkan dan menyediakan tenaga profesional, berkualitas dan memiliki kemampuan teknis yang memadai. Badan perencanaan pembangunan daerah sebagai institusi yang memegang peranan penting dalam perencanaan pembangunan di daerah perlu didukung dengan kapasitas sumber daya manusia yang memadai. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengembangan kapasitas sumber daya manusia dalam penyusunan perencanaan pembangunan daerah serta untuk menganalisis faktor pendukung dan faktor penghambat dari pengembangan kapasitas sumber daya manusia sebagai aparatur perencana. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan kapasitas sumber daya manusia dalam penyusunan perencanaan pembangunan daerah pada Bappeda Kabupaten Sumenep meliputi kegiatan rekruitmen, kompensasi, pendidikan dan pelatihan (diklat) serta promosi dan mutasi belum terlaksana secara optimal.
Implementasi Kebijakan Pengembangan Kompetensi Aparatur Sipil Negara Di Kabupaten Sumenep Haris, Rillia Aisyah
Publisia: Jurnal Ilmu Administrasi Publik Vol 2, No 2 (2017): Oktober
Publisher : Universitas Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26905/pjiap.v2i2.1928

Abstract

Policy reform in the development of state civil apparatus competence is the government's commitment to continuously make improvements in the management of civil state apparatus. It aims to produce the optimal performance of the state civil apparatus. Especially in performing public service duties. The commitment is marked by the enactment of Law No. 5 of 2014 on State Civil Apparatus. This study aims to determine the implementation of apparatus competency development policy in Sumenep regency. The research method used is qualitative with descriptive approach. The focus of this research emphasizes the implementation model of Edward III covering communication, resources, disposition, and bureaucratic structure. The result of the research shows that implementation of apparatus competency development policy in Sumenep regency has been implemented effectively.DOI: https://doi.org/10.26905/pjiap.v2i2.1928
Revitalisasi pasar tradisional dalam mewujudkan pengembangan ekonomi lokal di Kabupaten Sumenep Rillia Aisyah Haris; Elsya Muzayyana; Irma Irawati. P.
Publisia: Jurnal Ilmu Administrasi Publik Vol 4, No 2: Oktober 2019
Publisher : Universitas Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (348.087 KB) | DOI: 10.26905/pjiap.v4i2.3284

Abstract

The various polemics of the traditional market are often the subject of ongoing conversations. Behind all the processes of economic activity that are taking place, the problems that continue to occur today are the slum condition of the market environment, disorderly parking arrangements, and congestion that often occur making the traditional market conditions increasingly out of control. Traditional market revitalization efforts have been carried out. The aim of revitalization which is actually to fix the market becomes more organized, orderly and cleaner for the convenience of the community, but until now it has not been realized. This study uses descriptive qualitative research methods. The focus in this study refers to the role of the government in local economic development through revitalization of traditional markets including the role of the coordinator and the role of the facilitator. The results of the study indicate that the local government has acted as a coordinator and facilitator in revitalizing traditional markets but has not been able to carry out optimally. One reason is the absence of a clear and specific legal umbrella governing traditional market revitalization. Some recommendations that can be offered are: 1) The Sumenep Regency Government needs to coordinate with all stakeholders involved to identify problems while finding appropriate solutions to problems in traditional market revitalization; 2) The local government of Sumenep Regency needs to establish specific policies governing the revitalization of traditional markets so that the objective of market revitalization can be achieved optimally; 3) Carry out monitoring and evaluation of the revitalization program.DOI: https://doi.org/10.26905/pjiap.v4i2.3284
Pengembangan sumber daya ekonomi lokal di Kabupaten Sumenep: pendorong dan penghambat Mochammad Rozikin; Rillia Aisyah Haris
Publisia: Jurnal Ilmu Administrasi Publik Vol 6, No 2: Oktober 2021
Publisher : Universitas Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26905/pjiap.v6i2.6201

Abstract

The purpose of this study is to identify and analyze the drivers and restraining factors of the development of local economic resources. This study uses force field analysis to analyze the various forces / factors that affect a change, determine the source of its strength, and develop strategies to strengthen the drivers and weaken the inhibitors. The results showed that there were a number of driving factors, namely: 1) superior commodities; 2) Rules / policies; 3) Budget allocation; 4) Human resources availability; 5) Leadership. The restraining factors are: 1) Lack of coordination and collaboration of stakeholders involved; 2) The quality of human resources of farmers is still low; 3) community participation is still low; 4) Availability of infrastructure; 5) Commitment of stakeholders involved. This research is expected to be a material consideration for developing strategies to achieve success in developing local economic resources and providing recommendations to local governments to implement planned changes to be able to increase the added value and welfare of local communities.
IbM PEMBANGUNAN DESA WISATA MELALUI KONSEP LOCAL COMMUNITY BASED Mohammad Harun; Anita Intan Nura Diana; Rillia Aisyah Haris
Jurnal Ilmiah MITSU (Media Informasi Teknik Sipil Universitas Wiraraja) Vol 5 No 2 (2017): Jurnal Ilmiah MITSU
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Wiraraja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (377.549 KB) | DOI: 10.24929/ft.v5i2.397

Abstract

Pariwisata merupakan salah satu sektor yang diandalkan pemerintah untuk memperoleh devisa dan penghasilan non migas. Desa Semaan, Kecamatan Dasuk dan Desa Belluk Ares, Kecamatan Ambunten, Kabupaten Sumenep merupakan dua Desa yang sangat berpotensi untuk dikembangkan menjadi tempat tujuan pariwisata yang berbasi masyarakat lokal (local community based). Di Desa Semaandan Desa Belluk Ares banyak kegiatan wisata yang dapat dinikmati misalnya, menikmati indahnya pantai slopeng dan pantai tanerros, rokat tase’(petik laut), tari muang sangkal, saronen Madura, dan batu cenneng. Beberapa permasalahan diantaranya : 1)Kurangnya kesadaran dan respon masyarakat lokal terhadap pembangunan desa wisata sebagai upaya peningkatan perekonomian masyarakat, 2) Belum adanya komunitas atau masyarakat lokal yang secara resmi membentuk kelompok sadar wisata (POKDARWIS), 3) Belum tersedianya sarana penunjang (tempat) bagi komunitas masyarakat untuk berdiskusi dan menuangkan ide-ide pembangunan desa wisata, 4) Belum banyaknya jumlah masyarakat yang memiliki pengetahuan dan kemampuan mengoperasikan komputer dan internet, 5) Kurangnya media informasi dan promosi wisata terkait keberadaan tempat-tempat wisata di Desa Semaan dan Desa Belluk Ares, Kabupaten Sumenep, 6) Kurangnya pengetahuan tentang sistem manajemen dan strategi promosi desa wisata. Hasil kegiatan meliputi kegiatan sosialisasi pentingnya desa wisata, pembentukan pokdarwis, pendampingan penyusunan program kerja, pembuatan gazebo, serah terima gazebo, sosialisasi pengelolaan website, sosialisasi manajemen dan strategi promosi, serta serah terima Laptop. Setelah dilakukan evaluasi dan monitoring terhadap kedua desa mitra, Desa Semaan memiliki rasa tanggung jawab yang lebih tinggi untuk mengembangkan desa wisata dibandingkan dengan Desa Belluk Ares.
ANALISIS KEBIJAKAN REFORMASI MANAJEMEN GURU DALAM PERSPEKTIF EKONOMI POLITIK Rillia Aisyah Haris
PUBLIC CORNER Vol 14 No 1 (2019): Public Corner
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Wiraraja, Sumenep

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (305.21 KB) | DOI: 10.24929/fisip.v14i3.704

Abstract

Reformasi kebijakan manajemen guru ditujukan sebagai langkah konkrit dalam peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia. Dikeluarkannya Undang-Undang No.14 Tahun 2005 harusnya menjadi momentum dan komitmen terhadap reformasi manajemen guru di Indonesia. Namun demikian, pada realitanya manajemen guru di Indonesia masih menyimpan segudang masalah khususnya yang berhubungan dengan ekonomi politik. Analisa kebijakan reformasi manajemen guru dalam perspektif ekonomi politik dibutuhkan sebagai bahan pertimbangan agar nantinya dapat merumuskan secara sistematis solusi yang dapat direkomendasikan. Beberapa upaya yang harus dilakukan untuk mensukseskan reformasi manajemen guru di Indonesia adalah antara lain dengan: 1) Mengubah paradigma masyarakat bahwa profesi guru bukan profesi sembarangan yang bisa dilakukan oleh semua orang. Profesi guru membutuhkan kualifikasi khusus; 2) Menetapkan peraturan tentang kualifikasi dan rekruitmen guru berdasarkan kompetensi; 3) Menentukan arah kebijakan pendidikan yang jelas berdasarkan learning outcome, sehingga dapat mencetak generasi terpelajar yang siap kerja dan ahli dibidangnya; 4) Menjamin kesejahteraan guru, gaji, kompensasi dan tunjangan yang diterima guru mampu mencukupi kebutuhan guru sehingga mereka dapat fokus dan benar-benar profesional dibidangnya, tidak lagi mencari pekerjaan sampingan untuk tambahan penghasilan; 5) Menetapkan reward dan punishment yang jelas terhadap prestasi dan peningkatan kompetensi maupun kualitas guru.
Collaborative governance in the development of local economic resources in Sumenep Regency Rillia aisyah haris; Ida Syafriyani; Nur Inna Alfiyah
Publisia: Jurnal Ilmu Administrasi Publik Vol 8, No 2: Oktober 2023
Publisher : Universitas Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26905/pjiap.v8i2.8998

Abstract

Local economic development is currently very intensively carried out in several regions in Indonesia. Local economic development is believed to be a holistic perspective to address regional economic problems based on local resources. Sumenep Regency is one of the regencies in East Java, which is currently developing several of Sumenep's superior agricultural commodities consisting of shallots, chili herbs, and Moringa into processed products that have added value to improve the community's economy. This research studies efforts to develop local economic resources in Sumenep Regency from a Collaborative Governance perspective, including initial conditions, leadership, institutional design, and collaboration processes. This study used a qualitative method. Interviews, documentation, and observation were used in data collection. The research results showed that adequate initial conditions have supported collaborative Governance in the development of local economic resources. However the collaboration process needs to be managed properly. This study recommends strengthening collaborative institutional designs and facilitative leadership on all fronts.
Strategi Komunikasi Pemasaran Kelompok Tani Rubaru dalam Meningkatkan Penjualan Bawang Merah sebagai Komoditi Unggulan Kabupaten Sumenep Kurli, Anis; Haris, Rillia Aisyah; Syafriyani, Ida; Sari, Raudhah Pattria; Putri, Purnama Violita; Riady, Rahman
Jurnal Riset Komunikasi Vol 7 No 1 (2024): Februari 2024
Publisher : Asosiasi Pendidikan Tinggi Ilmu Komuniasi (ASPIKOM) Wilayah Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38194/jurkom.v7i1.956

Abstract

Sumenep as one of the easternmost districts on Madura Island has the most promising agro-political potential. The agricultural sector is the primary source of livelihood, both on land and in some areas. According to the statistics of the Central Statistical Authority (CST) of Sumenep district in 2021 the largest contributor of Gross Regional Domestic Product (GDP) is 39.41% as the largest agropolitical producer compared to other sectors. The agricultural area of Sumenep district reached 207.010 hectares with a total production of 828.814 tons. As for the purpose of this study is how the Marketing Communication Strategy of Tani Rubaru Group in increasing the sale of red onions as a major commodity in Sumenep district. The method used in this research uses qualitative descriptive with data collection techniques were in-depth interviews and observation. The results of this research show the marketing communication strategy carried out by Tani Rubaru Group to increase the sale of Red Onion with the development of production activities, development of processing products of various variants, development and practice in marketing activities through social media
PEMBANGUNAN PARIWISATA MELALUI MODEL PENTAHELIX: STUDI KASUS PASIR PUTIH KEPULAUAN KANGEAN Auliyani, Alya; Haris, Rillia Aisyah
PUBLIC CORNER Vol 19 No 2 (2024): Public Corner
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Wiraraja, Sumenep

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24929/fisip.v19i2.3882

Abstract

White sand beaches offer significant tourism potential, promising economic growth and development opportunities for local communities. This tourism development can improve community welfare through various sectors, such as tourism, hospitality and culinary. However, this large white sand tourism potential has not been utilized optimally due to lack of attention from stakeholders, including the government. The pentahelix model, which involves academics, government, business, community and media, is considered the right solution to optimize this tourism potential. This research aims to analyze the tourism potential of white sands and examine the role of the pentahelix model in its development. The research method used is literature study and direct field observation on white sand beaches. The results of the research show that tourism development is not yet optimal because there are no real shortages that have not been maximized by each stakeholder, they do not yet know the results of tourism development. Keywords: Pentahelix model, tourism development, Pasir Putih Beach
MEKANISME ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN MENJADI PERUMAHAN DI KABUPATEN SUMENEP Hidayat, Imam; Haris, Rillia Aisyah; Siswanto, Irfan Jaya
JURNAL PERTANIAN CEMARA Vol 20 No 1 (2023): JURNAL PERTANIAN CEMARA (CENDEKIAWAN MADURA)
Publisher : Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24929/fp.v20i1.2547

Abstract

Mekanisme alih fungsi lahan pertanian menjadi perumahan adalah salah satu lahan pertanian yang dianggap dapat terjadi permasalahan jika alih fungsi lahan pertanian di jadikan pembangunan perumahan dan pesatnya jika tidak diatasi maka terjadi lahan dari tahun ke tahun berkurang. Tujuan peneliti ini untuk mendeskripsikan dan menganalisis mekanisme alih fungsi lahan pertanian menjadi perumahan di Kabupaten Sumenep. Mekanisme alih fungsi lahan pertanian menjadi perumahan di latar belakangi dari adanya beberapa indikator banyaknya lahan yang beralih fungsikan menjadi pembangunan perumahan dikarenakan peralihan fungsi lahan ini banyak terjadi sehingga mengalami suatu perubahan termasuk lahan pertanian yang berkurang, dampak sumber daya manusia dan sumber daya alam timbul terjadi secara positif dan juga negatif, serta semakin pesatnya pembangunan di Kabupaten Sumenep. Fokus penelitian pada POAC menurut George R. Terry (2011:10) yang terdiri empat indikator yaitu perencanaan, organisasi, penggerakan, dan pengawasan. Adapun metode yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Lokasi penelitian di Dinas Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional Kantor Pertanahan Kabupaten Sumenep. Pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisa data menggunakan beberapa tahapan yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa setiap peralihan fungsi lahan pertanian yang dijadikan perumahan. Perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan di Dinas Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional Kantor Pertanahan Kabupaten Sumenep dilakukan dengan masih meliputi beberapa aktor, baik dari pemerintah Kabupaten Sumenep. Untuk peningkatan sudah dilakukan dengan baik dan memberikan pemahaman terhadap masyarakat terkait permasalahan alih fungsi lahan sehingga lahan dapat berfungsi dengan baik dan memaksimalkan bagaimana cara kedepannya tidak terjadi terkait tanah yang dialihfungsikan terhadap pembangunan perumahan dan tidak terjadi pemicu utama antara pemerintah dan masyarakat yang mengalami faktor positif dan negatif sehingga kedepannya dapat mengurangi permasalahan alih fungsi lahan.