Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Analisis Persepsi dan Nilai Ekonomi Implementasi Eco Enzyme dan Smart Farming di Pondok Pesantren Eumpe Awee Ramli, Ichwana; Siregar, Ameilia Zuliyanti; Nasution, Indera Sakti; Mahidin, Mahidin; Muhibbuddin, Muhibbuddin; Arahman, Nasrul; sulastri, sulastri; melinda, melinda; Nasution, Zulkifli; Nauly, meutia; Siregar, Netti Herlina; Tulus, Tulus
Suluah Bendang: Jurnal Ilmiah Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 25, No 2 (2025): Suluah Bendang: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/sb.06420

Abstract

Pengabdian ini bertujuan untuk menganalisis persepsi, minat, dan potensi ekonomi dari penerapan teknologi Eco Enzyme dan Smart Farming di Pondok Pesantren Eumpe Awee. Metode yang digunakan adalah pendekatan Participatory Rural Appraisal (PRA) dengan melibatkan 26 santri sebagai responden utama dan pelaku praktik pertanian. Hasil menunjukkan bahwa sebagian besar santri memiliki tingkat pengetahuan dan minat yang tinggi terhadap teknologi ini, didukung oleh tersedianya sarana seperti sensor kelembapan tanah, sistem irigasi otomatis, dan perlengkapan tanam lainnya yang diperoleh melalui program PMKI Universitas Syiah Kuala. Budidaya kangkung dan bayam yang dilakukan menghasilkan total penerimaan Rp 330.000 dengan biaya produksi Rp 237.000, menghasilkan R/C ratio sebesar 1,39 yang menunjukkan kelayakan finansial. Selain itu, teknologi Eco Enzyme yang dibuat dari limbah organik dan sistem irigasi otomatis berkontribusi terhadap efisiensi sumber daya dan pengurangan penggunaan bahan kimia, memperkuat aspek keberlanjutan lingkungan. Temuan ini mengindikasikan bahwa dengan pendekatan adaptif, pesantren dapat menjadi pusat edukasi sekaligus praktik pertanian berkelanjutan yang memberdayakan santri secara nyata dan aplikatif
Pelatihan dam implementasi eko enzim mendukung pertanian ramah lingkungan memitigasi ketahanan pangan di Pesantren Al Kautsar, Medan Siregar, Ameilia Zuliyanti; Nasution, Zulkifli; Nauly, Meutia; Tulus, Tulus; Siregar, Netti Herlina; Ramli, Ichwana; Mahidin, Mahidin; Nasrul, Nasrul; Nasution, Indera Sakti; Melinda, Melinda; Muhibuddin, Muhibuddin
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 9, No 5 (2025): September (In Progress)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v9i5.34006

Abstract

Abstrak Kegiatan Pengabdian masyarakat Kolaborasi Indonesia (PMKI) USU 2025 sebagai co-host dengan host Universitas Syiah Kuala (USK) ini dilaksanakan di Pondok Pesantren Al Kautsar Al Akbar, Medan, dengan tujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan santri dalam mengolah sampah organik menjadi ekoenzim sebagai produk ramah lingkungan yang bermanfaat. Metode yang digunakan adalah Asset Based Community Development (ABCD) melalui tahapan discovery, dream, design, define, dan destiny. Pelaksanaan meliputi Sosialisasi, Pelatihan pembuatan ekoenzim, pembuatan desinfektan berbahan ekoenzim, serta implementasinya pada kegiatan berkebun. Sebanyak 40 santri (15 putra dan 25 putri, rentang usia 14-17 Tahun, santri dari kelas 1, 2, 3 SMA) yang mengikuti kegiatan,  diawali dengan pre-test dan diakhiri dengan post-test. Hasil evaluasi menunjukkan peningkatan pemahaman signifikan, dengan rata-rata nilai pre-test 65,25 dan post-test 93,5. Sebanyak 95% peserta menyatakan kegiatan sangat menarik, 93% menyatakan bermanfaat, dan 89% menyatakan pemahamannya meningkat. Kegiatan ini berhasil membekali santri dengan keterampilan pengolahan sampah organik menjadi produk bernilai guna dalam bentuk eko enzim yang mendukung pertanian ramah lingkungan dan mitigasi masalah ketahanan pangan di lingkungan pesantren. Kata kunci: ekoenzim; pengolahan sampah organik; pertanian ramah lingkungan; pengabdian masyarakat. Abstract The Indonesian Collaboration Community Service (ICCS) of University Sumatera Utara Programme 2025 as co-hosy qith host was University Syiah Kuala (USK) was conducted at Pondok Pesantren Al Kautsar Al Akbar, Medan, aiming to enhance students’ knowledge and skills in processing organic waste into eco-enzyme, an environmentally friendly and beneficial product. The program adopted the Asset Based Community Development (ABCD) method through five stages: discovery, dream, design, define, and destiny. Activities included awareness sessions, eco-enzyme production training, eco-enzyme-based disinfectant preparation, and its application in gardening activities. A total of 40 students (15 males and 25 females, age rates was 14-17 years old, consit of 1, 2, 3 SMA students),  starting with a pre-test and ending with a post-test. Evaluation results indicated a significant improvement in understanding, with average pre-test and post-test scores of 65.25 and 93.5, respectively. Furthermore, 95% of participants stated the program was very interesting, 93% found it beneficial, and 89% reported increased comprehension. This program successfully equipped students with skills in organic waste processing into value-added products, while supporting environmentally friendly agriculture and contributing to food security resilience in the pesantren environment. Keywords: eco-enzyme; organic waste processing; community service; environmentally friendly agriculture.
Perbandingan Model Decision Tree dan Random Forest untuk Penentuan Kesesuaian Lahan Budidaya Cabai dan Terong Amir, Astiah; Fachruddin, Fachruddin; Idris, Fadli; Safriani, Meylis; Saefuddin, Reskiana; Nasution, Indera Sakti; Sanusi, Sanusi; Arisma Siregar, Mawaddah Putri
JURNAL RISET KOMPUTER (JURIKOM) Vol. 12 No. 5 (2025): Oktober 2025
Publisher : Universitas Budi Darma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30865/jurikom.v12i5.8672

Abstract

Kabupaten Aceh Barat memiliki potensi besar dalam budidaya tanaman hortikultura seperti cabai dan terong, meskipun karakteristik tanah gambut dengan tingkat keasaman tinggi dan variabilitas lingkungan menjadi tantangan utama. Penentuan kesesuaian lahan yang akurat memerlukan analisis berbagai variabel seperti pH tanah, kelembaban tanah dan udara, curah hujan, serta tekstur tanah. Penelitian ini bertujuan mengembangkan model klasifikasi kesesuaian lahan menggunakan algoritma Decision Tree dan Random Forest untuk tanaman cabai dan terong di wilayah tersebut. Data lingkungan dan karakteristik tanah dianalisis menggunakan kedua metode tersebut untuk mengevaluasi performa klasifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa algoritma Random Forest unggul dengan akurasi mencapai 99% pada klasifikasi lahan cabai, serta nilai precision dan recall yang lebih tinggi dibandingkan Decision Tree. Untuk klasifikasi lahan terong, kedua algoritma menunjukkan performa sempurna dengan akurasi dan metrik evaluasi mencapai 1.00 tanpa kesalahan klasifikasi. Keunggulan Random Forest terletak pada kemampuannya menangani variabel input yang kompleks dan mengurangi risiko overfitting melalui ensemble pohon keputusan, sehingga menghasilkan prediksi yang lebih stabil dan andal. Dengan demikian, Random Forest sangat cocok digunakan dalam sistem klasifikasi kesesuaian lahan berbasis data lingkungan di Aceh Barat, mendukung pengambilan keputusan budidaya yang lebih optimal dan berkelanjutan. Penelitian ini memberikan kontribusi penting dalam penerapan teknologi machine learning untuk meningkatkan efisiensi dan hasil produksi pertanian di wilayah dengan karakteristik tanah gambut yang menantang.Abstract. Kabupaten Aceh Barat has great potential for cultivating horticultural crops such as chili peppers and eggplants, despite the challenges posed by peat soil characteristics with high acidity levels and environmental variability. Accurate land suitability determination requires analysis of various variables such as soil pH, soil and air moisture, rainfall, and soil texture. This study aims to develop land suitability classification models using Decision Tree and Random Forest algorithms for chili and eggplant crops in the region. Environmental data and soil characteristics were analyzed using both methods to evaluate classification performance. The results show that the Random Forest algorithm outperforms with an accuracy of up to 99% in chili land classification, as well as higher precision and recall values compared to Decision Tree. For eggplant land classification, both algorithms demonstrated perfect performance with accuracy and evaluation metrics reaching 1.00 without any misclassification. The advantage of Random Forest lies in its ability to handle complex input variables and reduce the risk of overfitting through ensemble decision trees, resulting in more stable and reliable predictions. Therefore, Random Forest is highly suitable for use in land suitability classification systems based on environmental data in West Aceh, supporting more optimal and sustainable cultivation decision-making. This study makes an important contribution to the application of machine learning technology to improve agricultural efficiency and production outcomes in regions with challenging peat soil characteristics.
Design and Examination of Yogurt Maker Machine with Sensor Temperature DS18B20 Yunita, Dewi; Nurazis, Alfi Syahri; Juanda, Juanda; Nasution, Indera Sakti; Satriana, Satriana
Jurnal Teknik Pertanian Lampung (Journal of Agricultural Engineering) Vol. 13 No. 1 (2024): March 2024
Publisher : The University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jtep-l.v13i1.250-259

Abstract

Many commercial yogurt brands do not have a minimum total lactic acid bacteria count (107 CFU/g) due to long distribution with inappropriate storage condition. This leads local producers to produce yogurt. However, commercial yogurt maker machines commonly have a low capacity of 0.5 to 2 L. This study aims to design a yogurt maker machine with a capacity of 15 L with a temperature setting of 37 – 45 ℃. The design and flow system were conducted by arranging the electronic components consisting of 5V 4 channel relay, ESP32 module, DS18B20 temperature sensor, RTC, 12V fan (along with 12 VDC connecting components), 220V heater, 20×4 LCD and plugs (adapter) 220 VAC cable. The yogurt maker machine was evaluated for accuracy of temperature readings (DS18B20 sensor and thermometer), response to incubation time and plain yogurt making. The T-Test was used to compare the differences between the two types of sensors measuring instruments. The results showed that the accuracy of temperature readings using the DS18B20 sensor was better than a thermometer, with a distance scale of 0.35-0.75 ℃ (P-value ≤ 0.05). Temperature testing using milk can be carried out with a temperature range of 37-45 ℃ for 12 h. Keywords:  DS18B20, Temperature, Yogurt maker machine, Sensors   
PENGUATAN EKONOMI PETANI MELALUI PENERAPAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN PASCA PANEN UMBI JANENG DI DESA TAMPOK JEURAT RAYA, ACEH BESAR Lubis, Yanti Meldasari; Zaidiyah, Zaidiyah; Nasution, Indera Sakti; Yusmanizar, Yusmanizar; Satriana, Satriana; Rohaya, Syarifah
JURNAL PENGABDIAN MAHAKARYA MASYARAKAT INDONESIA Vol 2, No 2 (2024): JURNAL PENGABDIAN MAHAKARYA MASYARAKAT INDONESIA
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/pemasi.v2i2.42224

Abstract

Umbi janeng (Dioscorea hispida Dennst.) merupakan salah satu pangan lokal Aceh yang kaya karbohidrat, namun penggunaannya terbatas karena kandungan racun sianida (HCN) dan proses pengolahan tradisional yang memakan waktu lama. Pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi pengolahan umbi janeng dan nilai tambah produk melalui proses pengolahan yang lebih cepat dan efektif, bersama kelompok tani Dhapu Warisan di Desa Tampok Jeurat Raya, Aceh Besar. Kelompok ini mengolah umbi janeng menjadi janeng kering dan tepung janeng. Teknologi yang diterapkan meliputi penggunaan larutan air kapur dan garam untuk mempercepat penghilangan sianida, guna memperoleh janeng kering yang aman untuk di konsumsi. Hasil analisis sianida menunjukkan bahwa kombinasi larutan air kapur dan garam mampu menurunkan kadar sianida janeng secara signifikan, dari 67,50 ppm menjadi 16,20 ppm, sehingga aman dikonsumsi. Janeng kering yang diperoleh diberikan kemasan yang aman, menarik dan mudah untuk di promosikan oleh kelompok tani. Tim pengabdian melakukan pendampingan dalam kemasan dan pelabelan untuk meningkatkan daya tarik dan nilai jual produk. Hasil kegiatan ini menunjukkan bahwa penerapan teknologi pengolahan janeng mampu meningkatkan kualitas produk dan memberikan dampak ekonomi positif bagi kelompok tani, serta memperluas potensi pasar janeng sebagai bahan pangan alternatif.