Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PENGARUH ION KALSIUM (Ca2+) TERHADAP AKTIVITAS PEKTINASE HASIL ISOLASI DARI Bacillus firmus Satriana, Satriana; Roosdiana, Anna; Prasetyawan, Sasangka
Jurnal Ilmu Kimia Universitas Brawijaya Vol 2, No 1 (2014)
Publisher : Jurusan Kimia, FMIPA Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (322.938 KB)

Abstract

Pektinase merupakan enzim hidrolase yang mampu memecah ikatan α-1,4 glikosidik pada poligalakturonat menjadi asam galakturonat. Pektinase dapat diproduksi dari berbagai macam mikroorganisme seperti Aspergillus niger dan Bacillus firmus. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan ion Ca2+ terhadap aktivitas pektinase dari Bacillus firmus dan menentukan parameter kinetika. Pektinase yang digunakan berupa ekstrak kasar. Pengukuran kadar protein pektinase dilakukan menggunakan reagen Biuret dan asam galakturonat menggunakan reagen DNS secara spektrofotometer. Aktivitas pektinase diperoleh dari asam galakturonat yang terbentuk oleh pektinase setiap 1 mL per menit. Pengaruh ion Ca2+ ditentukan pada konsentrasi ion Ca2+ 0, 2, 4, 6, 8, dan 10 mM, sedangkan parameter kinetika ditentukan pada variasi konsentrasi substrat 0,5; 1,0; 1,5; 2,0; dan 2,5 % (b/v). Kadar protein pektinase bebas diperoleh sebesar 1,200 mg/mL. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ion Ca2+ bertindak sebagai aktivator. Konsentrasi ion Ca2+ 10 mM dapat meningkatkan aktivitas pektinase dari 0,636 µgmL-1menit-1 menjadi 7,608 µgmL-1menit-1. Parameter kinetika pektinase dengan penambahan Ca2+ 10 mM mempunyai Vmaks sebesar 29,41 U dan KM = 1,91 %. Kata Kunci : Bacillus firmus, Ca2+,  DNS, pektinase
Biodiesel Production from Waste Cooking Oil Using Hydrodinamic Cavitation Supardan, Muhammad Dani; Satriana, Satriana; Mahlinda, Mahlinda
Makara Journal of Technology Vol. 16, No. 2
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The aim of this research was to study biodiesel production from low cost feedstock of waste cooking oil (WCO) using hydrodynamic cavitation apparatus. A two-step processes esterification process and transesterification process using hydrodynamic cavitation for the production of biodiesel from WCO is presented. The first step is acid-catalyzed esterification process for reducing free fatty acid (FFA) content of WCO and followed by base-catalyzed transesterification process for converting WCO to biodiesel as the second step. The result of esterification process with methanol to oil molar ratio of 5 and temperature of 60 oC showed that the initial acid value of WCO of 3.9 mg KOH/g can be decreased to 1.81 mg KOH/g in 120 minutes. The highest yield of biodiesel in transesterification process of 89.4% obtained at reaction time of 150 minutes with methanol to oil molar ratio of 6. The biodiesel produced in the experiment was analyzed by gas chromatography-mass spectrometry (GC-MS), which showed that it mainly contained five fatty acid methyl esters. In addition, the properties of biodiesel showed that all of the fuel properties met the Indonesian National Standard (INS) No. 04-7182-2006 for biodiesel.
EKSISTENSI MAHASISWA HUKUM UNIVERSITAS BINA INSAN LUBUKLINGGAU MEMINIMALISASI PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA SH MH, ARDI MUTHAHIR; Satriana, Satriana
Law Journal (LAJOUR) Vol 4 No 2 (2023): Law Journal (LAJOUR) Oktober 2023
Publisher : LPPM Universitas Bina Insan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32767/lajour.v4i2.187

Abstract

Narkotika adalah zat berbahaya yang dapat disalahgunakan. Dampak peredaran dan penyalanggunaan narkotika sangat berdampak buruk bagi peradaban bangsa terkhusus golongan anak-anak muda sebagai generasi penerus dan pengemban tanggungjawab bangsa di masa depan. Seseorang yang masuk dalam lingkar penyalanggunaan narkotika akan membuat psikologisnya terganggu, sehingga selalu ada keinginan untuk kembali mengkonsumsinya atau dalam hal ini dapat juga dikatakan memiliki rasa candu. Selain itu seseorang yang telah menjadi pengguna atau pecandu narkotika akan sulit melepaskan diri dari keinginannya untuk mengkonsumsi narkotika, sehingga dalam hal ini perlu peran serta yang aktiv oleh negara dalam menindak dan menanggulangi pengedaran dan penyalanggunaan narkotika. Akan tetapi selain peran aktiv negara dibutuhkan juga peran serta masyarakat dalam menghindari narkotika baik secara individual serta turut mensosialisasikan bahaya narkotika dalam lingkup pergaulan sosial.
Carbohydrate Over Nutrition Harmfull to both Obese Pregnant Mice and Fetus Idris, Irfan; Paharu, Kabah; Satriana, Satriana; Tadjuddin Chalid, Maisuri; Wardihan Sinrang, Andi
Nusantara Medical Science Journal Volume 8 Issue 2, July - December 2023
Publisher : Faculty of Medicine, Hasanuddin University.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/nmsj.vi.25339

Abstract

Background : Obesity in pregnancy due to carbohydrate over nutrition is still rarely reported and the incidence of obesity in pregnancy in the developing countries begin to increase. The aims of this study is to observe the detrimental effect of obesity in both mother and developing fetus of mice which fed by high carbohydrate diet. Methods : Female mice were divided to four groups. Group 1 (obese group) were fed with high carbohydrate (HC) diet and group 2 (control group) with standard diet for 12 weeks. All mice will be mated until pregnant and terminated for collecting blood with cardiac puncture every trimester. Another mice (7 mice from obese group and 7 mice from control group) will follow until 3rd trimester than terminated to collecting lipid profile of blood and examined the fetal’s anthrophometric. Lipid and blood glucose were examined by chemichal photometric and glucometer kit, while anthrophometric’s variables measured by weight scale and meter scale. Results : Blood glucose, total cholesterol, HDL and LDL are similar between obesity group and normal weight group every trimester, while only blood TG increased in obesity group particularly in first and second trimester of pregnancy. The detrimental effect also found in the developing fetus of obesity group which have significance higher of bodyweight, body lengths, head circumference, and waist circumference. Conclusions: Obesity in pregnancy due to carbohydrate over nutrition could have detrimental effect to both mother and developing fetus.
Optimalisasi Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) dalam Pendidikan Agama Islam untuk Membentuk Karakter Islami Dan Sifat Tanggung Jawab Siswa Satriana, Satriana
Jurnal Kualitas pendidikan (JKP) Vol 2 No 1 (2024)
Publisher : CV Edu Tech Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis optimalisasi model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) dalam Pendidikan Agama Islam (PAI) untuk membentuk karakter Islami dan sifat tanggung jawab siswa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus pada siswa tingkat menengah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan CTL secara efektif dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap nilai-nilai Islami serta memupuk tanggung jawab melalui kegiatan pembelajaran yang relevan dengan kehidupan sehari-hari. Penerapan strategi seperti pembelajaran berbasis masalah, diskusi kelompok, dan refleksi pribadi terbukti mampu meningkatkan keterlibatan siswa dan mendorong pembentukan karakter Islami. Penelitian ini merekomendasikan penggunaan CTL sebagai pendekatan utama dalam PAI untuk menghasilkan siswa yang berkarakter dan bertanggung jawab.
Pengaruh Penggunaan Multimedia “Edukasi Anemia “ Terhadap Pengetahuan dan Sikap Pencegahan Anemia Pada Ibu Hamil Satriana, Satriana; Shofa Ilmiah, Widia
JIDAN: Jurnal Ilmiah Kebidanan Vol. 5 No. 2 (2025): Edisi Juli 2025
Publisher : UNIVERSITAS HAJI SUMATERA UTARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51771/jidan.v5i2.1708

Abstract

Anemia pada kehamilan masih menjadi persoalan kesehatan maternal yang meresahkan karena berdampak langsung terhadap ibu dan janin. Salah satu penyebab tingginya prevalensi anemia ialah rendahnya pengetahuan dan kesadaran ibu terhadap risiko serta langkah-langkah pencegahan yang dapat dilakukan secara mandiri. Edukasi yang disampaikan melalui pendekatan multimedia interaktif dinilai memiliki potensi lebih tinggi dalam membentuk pemahaman dan perubahan perilaku dibandingkan metode konvensional. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh penggunaan media edukatif berbasis video terhadap peningkatan kadar hemoglobin serta perubahan pengetahuan dan sikap pencegahan anemia pada ibu hamil. Desain penelitian menggunakan pra-eksperimen dengan one group pretest-posttest yang melibatkan 15 ibu hamil anemia di wilayah kerja UPT Puskesmas Bongo II, Kabupaten Boalemo. Intervensi berupa pemutaran video edukasi tentang anemia diberikan selama tiga minggu. Hasil analisis menggunakan uji Wilcoxon menunjukkan adanya peningkatan rerata kadar hemoglobin dari 9,93 g/dL menjadi 11,49 g/dL setelah intervensi (p = 0,001). Selain itu, terjadi peningkatan pemahaman ibu terhadap pentingnya zat besi dan cara pencegahan anemia. Hasil ini membuktikan bahwa multimedia edukatif berperan efektif dalam membentuk pengetahuan, persepsi risiko, dan perilaku preventif ibu hamil terhadap anemia.
When Love Leaves Scars: A Portrait of Toxic Relationships in a Phenomenological Study Fanny Fadesti, Pralayar; Graciela Pirade, Agatha; Satriana, Satriana; Sasmita Trisofika, Risma
Psikostudia : Jurnal Psikologi Vol 14, No 4 (2025): Volume 14, Issue 4, Desember 2025
Publisher : Program Studi Psikologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/psikostudia.v14i4.22427

Abstract

Toxic relationship is a phenomenon of unhealthy relationships commonly experienced by Generation Z, characterized by excessive control, manipulation, verbal and physical abuse, and emotional dependency that undermines individual autonomy and mental health. This study aims to describe the emergence of toxic relationships, the dynamics of emotional dependency, relational patterns, exit barriers, as well as the impacts and post-traumatic growth. The method used is qualitative research with a phenomenological approach. Three participants aged 20 were selected through snowball sampling. Data was collected through non-participant observation and structured interviews, then analyzed using thematic analysis according to Braun & Clarke (2006) with triangulation to ensure credibility. The results indicate that toxic relationships arise due to changes in partner behavior, the loss of a supportive figure, and inconsistent commitment. Exit barriers emerge due to feelings of love, sacrifice, and manipulation. After breaking up, individuals experience trauma but also grow in the form of increased self-awareness and the ability to establish boundaries. This study emphasizes the importance of psychoeducation and institutional support.Hubungan toksik merupakan fenomena hubungan yang tidak sehat yang sering dialami oleh Generasi Z, ditandai dengan kontrol berlebihan, manipulasi, kekerasan verbal dan fisik, serta ketergantungan emosional yang merusak otonomi dan kesehatan mental individu. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan munculnya hubungan toksik, dinamika ketergantungan emosional, pola hubungan, hambatan untuk keluar, serta dampak dan pertumbuhan pasca-trauma. Metode yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologis. Tiga peserta berusia 20 tahun dipilih melalui teknik sampling bola salju. Data dikumpulkan melalui observasi non-partisipan dan wawancara terstruktur, kemudian dianalisis menggunakan analisis tematik sesuai dengan Braun & Clarke (2006) dengan triangulasi untuk menjamin kredibilitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan toksik muncul akibat perubahan perilaku pasangan, hilangnya figur pendukung, dan ketidakkonsistenan dalam komitmen. Hambatan untuk keluar muncul akibat perasaan kasih sayang, pengorbanan, dan manipulasi. Setelah perpisahan, individu mengalami trauma tetapi juga tumbuh dalam bentuk peningkatan kesadaran diri dan kemampuan untuk membangun batas. Penelitian ini menekankan pentingnya pendidikan psikologis dan dukungan institusional.