Perubahan pada aspek perilaku, kognitif, peraasan dan emosi mengakibatkan pasien dengan gangguan jiwa membutuhkan orang lain untuk merawat dan membantu memenuhi kebutuhan, yang disebut dengan caregiver dan mayoritas berasal dari keluarga. Proses perawatan yang panjang yang dilakukan oleh caregiver menimbulkan suatu adanya beban dalam merawat, yang disebut dengan caregiver strain. Caregiver strain dapat berdampak pada psikologis caregiver sehingga berdampak dalam kualitas merawat pasien sampai dengan kegagalan dalam merawat pasien. Masalah yang dihadapi oleh caregiver membutuhkan intervensi, oleh sebab itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian psikoedukasi keluarga terhadap caregiver strain. Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimen dengan analisis paired t test. Instrument yang digunakan yaitu modified caregiver strain index (MCSI) dengan sampel 20 keluarga pasien rehabilitasi sosial Unit Informasi Layanan Sosial (UILS) Jakarta Pusat, pengambilan sampel dengan teknik total sampling. Hasil menunjukan adanya perbedaan signifikan pada caregiver strain sebelum dan sesudah intervensi. Rata-rata perbedaan skor sebelum intervensi adalah M = 14,45 (SD = 1,27), setelah intervensi adalah M = 10,95 (SD = 1,27), dengan perbedaan rerata M = 3,50 (SE = 0,29), dengan interval kepercayaan 95% berkisar antara 2,90 hingga 4,10. Nilai t sebesar 12,25, (df) 19. Nilai signifikansi (p) yang diperoleh adalah < 0,001, menunjukkan bahwa perbedaan ini sangat signifikan secara statistik. Temuan ini menunjukkan bahwa psikoedukasi keluarga efektif dalam menurunkan caregiver strain.