Claim Missing Document
Check
Articles

Found 31 Documents
Search

IoT: Kelembaban Tanah dan Suhu Ruang sebagai Parameter Sistem Otomatis Penyiraman Air Bawah dan Atas Tanah firmansyah maualana sugiartana nursuwars; Rianto Rianto; Dani Gilang Sujana
TRANSISTOR Elektro dan Informatika Vol 3, No 3: 2018
Publisher : Universitas Islam Sultan Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/ei.3.3.162-170

Abstract

Proses penyiraman tanaman merupakan salah satu aspek yang memegang peranan penting dalam tumbuh kembang tanaman, sehingga perlu dilakukan monitoring dalam proses penyiraman untuk menjaga agar penyiraman berjalan dengan optimal. Beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam melakukan monitoring penyiraman tanaman, diantaranya adalah penyiraman berdasarkan kelembaban tanah dan suhu ruang. Kondisi ideal tumbuh kembang tanaman Cabai memiliki syarat suhu udara 180C-300C dan kelembaban tanah 60%-80%. Penanganan proses tanam cabai secara manual yang dilakukan petani supaya sesuai dengan kelembaban tanah dan suhu ruang ideal akan menghabiskan waktu, tenaga dan dana bagi petani, maka dibutuhkan sebuah alat bantu untuk mencapai kondisi ideal yang diharapkan. Sistem kontrol otomatis khususnya pada lingkungan tanam tertutup seperti green house memungkinkan kondisi suhu dan kelembaban bisa di jaga sesuai dengan kondisi ideal yang dibutuhkan tanaman. Kondisi suhu ruang dan kelembaban tanah menjadi parameter berbedanya penanganan proses penyiraman tanah terhadap tanaman supaya tumbuh kembang tanaman menjadi optimal. Nilai kelembaban yang dihasilkan sensor Soil Moisture YL-69 menjadi parameter kapan tanaman harus di siram, sedangkan kondisi suhu ruangan yang dihasilkan sensor suhu DS18B20 menjadi parameter bagaimana proses penyiraman yang dilakukan. Jika kelembaban tanah melebihi nilai 80% dan suhu di bawah 180C penyiraman dilakukan di bawah tanah sedangkan jika suhu di atas 300C penyiraman dilakukan dari atas tanaman sebagai simulasi hujan untuk menurunkan nilai suhu ruangan. Jika suhu ruangan menunjukan nilai dibawah 180C sedangkan kelembaban dibawah 80% untuk meningkatkan suhu ruangan dinyalakan lampu pijar sebagai pemanas ruangan. Untuk monitoring proses otomatis sesuai yang diharapkan data proses disimpan di server dengan konsep Internet of Things dengan pengirim pesan protocol MQTT.
Wireless Communication on PLC Using Access Point TP-Link TL-WN722N Rendi Priyatna; Asep Andang; Firmansyah Maulana Sugiartana Nursuwars
Journal of Electrical Technology UMY Vol 5, No 1 (2021): June
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/jet.v5i1.12260

Abstract

Technological developments are a requirement for more practical system operation. One example is in data transmission. Wireless data communication is currently very popular. In today's revolution 4.0, of course, the use of cables in data transmission media is rarely used, but not every device supports wireless data communication. One of them is the PLC (Programable Logic Controller). As for additional extensions for PLCs to communicate wirelessly, they are sold separately and, of course, the price is quite expensive. Therefore, a solution for PLCs to communicate wirelessly using the TL-WN722N access point is widely available on the market. Measurements are made with the concept of point to point by looking at the results of modbus scans using Modscan32 on a PC server. The results show that the optimal maximum distance is 80 meters, with an average data transmission time of 1 second.
Accelerometer sebagai Pendeteksi Dini Pergerakan Tanah firmansyah maulana sugiartana nursuwars; neng ika Kurniati; Muhamad Taufik Hidayat
Setrum : Sistem Kendali-Tenaga-elektronika-telekomunikasi-komputer Vol 8, No 1 (2019): Edisi Juni 2019
Publisher : Fakultas Teknik Elektro - Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/setrum.v8i1.4110

Abstract

Kabupaten Tasikmalaya yang secara geografis merupakan daerah pegunungan dan memiliki lereng - lereng menjadikan tanah tidak stabil. Menurut data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada tahun 2017, Kabupaten Tasikmalaya merupakan daerah dengan kategori 3 terbesar kabupaten/ kota se Jawa Barat yang memiliki lokasi rawan longsor. Bencana tanah longsor tersebut menimbulkan kerusakan secara langsung seperti rusaknya fasilitas umum, lahan pertanian, ataupun aktivitas masyarakat menajdi terhambat. Besarnya kerugian yang diakibatkan oleh tanah longsor karena hilangnya harta benda bahkan nyawa dikarenakan kurangnya bahkan tidak adanya pendeteksi dini pergerakan tanah yang dapat dugunakan untuk mendeteksi awal terjadinya tanah longsor. Permasalahan utama dari sistem pendeteksi bencana, selain dari bagaimana memberikan peringatan terhadap warga akan potensi terjadi bencana yaitu bagaimana mendeteksi gejala alam yang terjadi merupakan tanda valid sebagai tanda terjadinya bencana alam. Pada umumnya pendeteksi pergerakan tanah menggunaan GPS untuk mendeteksi pergerakan dengan cara mendeteksi perubahan posisi alat terhadap posisi satelit. Pemanfaatan GPS akan terpengaru cuaca yang menghalangi sinyal dari satelit sehingga hilangnya sinyal bisa dianggap sebagai pergerakan tanah. Pemanfaatan accelerometer mengurangi resiko salahnya pendeteksian pergerakan tanah karena hanya mengukur percepatan pergerakan alat terhadap grafitasi bumi.
RANCANG BANGUN PROTOTYPE ROBOT PEMIJAT BERBASIS ARDUINO Fajar Nurohman; Aji Fauzi Pangestu; Siti Ratnasari; Rohmat Gunawan; Firmansyah Maulna Sugiartana Nursuwars
Jurnal Kajian Teknik Elektro Vol 5, No 2 (2020): JKTE VOL 5 NO 2 (SEPTEMBER 2020)
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kelelahan akibat terlalu lama duduk, bekerja, ataupun terlalu banyak beraktifitas dapat menyebabkan pegal-pegal pada tubuh, sehingga diperlukan relaksasi agar otot-otot tubuh tidak tegang.  Pemijatan merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk membantu relaksasi tubuh dan pemulihan kelelahan otot. Pemijatan dapat dilakukan oleh manusia, alat bantu atau mesin pemijatan khusus. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan prototype robot pemijat berbasis mikrokontroler Arduino Mega 2650 berbentuk humanoid. Motor servo sebagai motorik penggerak sendi robot dan jari dipilih didgunakan dalam membangung prototype, mekanisme gerak dan bentuk robot hampir menyerupai manusia. Prototype yang dibuat telah mampu menggerakan setiap sendi robot, dan mampu menggunakan sistem kendali sederhana. Tiga fitur pemijatan utama yang dapat dilakukan yakni: pemijatan tekan dengan jari, pemijatan dengan pukulan dan pemijatan dengan sistem getar refleksi.
IMPLEMENTASI IOT PADA BIDANG PERIKANAN DI DUSUN CITENGAH DESA SUKAMULYA KECAMATAN CIHAURBEUTI KABUPATEN CIAMIS Imam Taufiqurrahman; Ahmad Hamdan; Firmansyah Maulana Sugiartana Nursuwars; Abdul Chobir
Abdimas Siliwangi Vol 5, No 2 (2022): Juni 2022
Publisher : IKIP SILIWANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/as.v5i2.9855

Abstract

Ikan merupakan sumber protein hewani yang memiliki kandungan gizi yang tinggi diantaranya mengandung mineral, vitamin dan lemak tak jenuh.  Salah satu jenis ikan yang sangat banyak dibudidayakan adalah jenis ikan nila (Oreochromis niloticus).  Potensi budidaya ikan nila sangat tinggi karena mudah dipelihara, laju pertumbuhan baik, perkembangbiakannya cepat, daya tahan yang kuat, lokasi budidaya yang beragam, serta tahan terhadap gangguan hama dan penyakit.  Meskipun ikan nila merupakan komoditas yang mudah dibudidayakan terdapat beberapa faktor yang dapat menghambat keberhasilan produksi ikan nila yaitu faktor pakan dan kualitas air kolam. Pakan merupakan biaya terbesar dalam pemeliharaan ikan, biasanya berkisar 60- 70% dari total biaya produksi. Manajemen pakan ikan menjadi faktor menentukan keberhasilan usaha budidaya ikan.  Selain dari manajemen pakan, kualitas air menjadi salah satu faktor penentu dalam keberhasilan budidaya ikan. Salah satu faktor penyebab kualitas air yang tidak baik adalah pemberian pakan yang berlebihan (over feeding). Sisa makanan yang menumpuk akan menyebabkan tingginya kandungan amoniak pada kolam ikan. Kondisi seperti ini tentunya tidak baik untuk pertumbuhan ikan. Oleh karena itu perlu dilakukan pengaturan manajemen pemberian pakan ikan secara baik dan terjadwal. Salah satu solusi yang bisa dilakukan adalah dengan membuat suatu alat yang dapat mengontrol dalam pemberian pakan sesuai kebutuhan ikan dengan cara otomatisasi pemberian pakan. Otomatisasi pemberian pakan dengan sistem IoT memungkinkan para peternak ikan nila untuk mengontrol dari jauh pemberian pakan dan kondisi air dalam kolam sehingga dapat membantu memperbaiki tingkat kelangsungan hidup ikan yang tinggi dan hasil panen yang melimpah.
Komunikasi Data pada Penyewaan Sepeda Motor berbasis Internet of Things Firmansyah Maulana Sugiartana Nursuwars; Muhammad Arif Ramdani; Aripin Aripin
E-JOINT (Electronica and Electrical Journal Of Innovation Technology) Vol 3, No 1: E-JOINT, Juni 2022
Publisher : Politeknik Negeri Cilacap

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35970/e-joint.v3i1.1324

Abstract

Penyedia jasa penyewaan sepeda motor harus melakukan pendataan , mengingatkan waktu dan mengetahui kondisi sepeda motor, tetapi pendataan masih menggunakan cara manual, pengembalian sepeda motor sering terlambat dan tidak mengetahui kondisi sepeda motor yang disewakan. Komunikasi data menggunakan internet of things serta protokol mqtt pada sistem elektronik registrasi penyewaan dan sistem elektronik pada sepeda motor memudahkan penyedia jasa dalam pendataan, memberi peringatan waktu dan mengetahui kondisi sepeda motor yang disewakan. Sistem elektronik registrasi penyewaan terdiri dari nodemcu, keypad, mfrc522, dan lcd. Sistem elektronik pada sepeda motor terdiri dari arduino mega 2560 pro mini, nodemcu, sensor tegangan, mq7, speed, max6675, pelampung bensin, mfrc522, rtc ds3231, GPS neo m8n, dan buzzer. Sistem elektronik registrasi penyewaan mencatat identitas penyewa dan menampilkan data kondisi sepeda motor, ketika sistem elektronik pada sepeda motor hidup, sistem menampilkan data kondisi sepeda motor terbaru. Ketika sistem elektronik pada sepeda motor mati, sistem menampilkan data kondisi sepeda motor terakhir. Sistem elektronik pada sepeda motor hanya dapat menghidupkan sepeda motor ketika sistem membaca e-ktp yang telah didata/diregistrasi, dan ketika waktu penyewaan habis sistem akan memberikan peringatan suara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mulai dari kondisi sepeda sepeda motor off sampai sepeda motor berjalan dengan kecepatan 60 km/h, data yang terukur disistem elektronik pada sepeda motor mengalami perubahan, suhu lingkungan mesin sebesar 20 oC, tegangan baterai sebesar 1,52 V, gas emisi sebesar 843 ppm, kecepatan sebesar 63 km/h, dan bbm sebesar 11%. Rata – rata waktu pengiriman data dengan jarak 10 meter dari sistem elektronik registrasi penyewaan ke sistem elektronik pada sepeda motor selama 3,3 detik.
Sistem identifikasi kendaraan dengan teknologi RFID UHF berbasis Internet of Things: Vehicle identification system with UHF RFID technology based on Internet of Things Muhammad Faiz Dzaki Chanafi; Nurul Hiron; Firmansyah Maulana Sugiartana Nursuwars; Andri Ulus Rahayu
JITEL (Jurnal Ilmiah Telekomunikasi, Elektronika, dan Listrik Tenaga) Vol. 2 No. 2: September 2022
Publisher : Jurusan Teknik Elektro, Politeknik Negeri Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35313/jitel.v2.i2.2022.111-118

Abstract

Penggunaan radio frequency identification (RFID) dalam berbagai kebutuhan dapat memberikan kemudahan akses dalam proses identifikasi. Salah satu implementasi yang dapat dilakukan adalah dalam proses identifikasi kendaraan saat memasuki suatu area. Penelitian ini bertujuan untuk menerapkan teknologi RFID pada proses identifikasi kendaraan yang akan masuk maupun keluar kampus berbasis Internet of Things (IoT). Sistem yang digunakan yaitu RFID ultra high frequency (UHF) dengan interface RS232 untuk komunikasi serial di Arduino Uno, serta NodeMCU ESP8266 sebagai media penghubung ke server website secara online. Sistem akan memberikan akses terhadap kartu tag yang memiliki ID unik, kemudian data akan dikirim oleh NodeMCU ESP8266 melalui jaringan internet, lalu ditampilkan di website dan disimpan ke database. Berdasarkan hasil pengujian, diperoleh jarak baca dengan RFID reader membentuk sudut 90° dan tiang diarahkan membentuk sudut 25° adalah sekitar 8 meter. Kemudian sistem juga diuji dengan skenario dua jalur untuk tidak terjadinya respon ganda pada kartu tag. Hasilnya didapat dengan penempatan RFID reader membentuk sudut 25° dan arah tiang digeser sejauh 25°, jarak baca ke kartu sejauh sekitar 5 meter sehingga lebih efektif dan tidak terjadinya respon ganda.
Sistem Mitigasi Terintegrasi Tanggap Darurat Kebakaran Berbasis Internet of Things Mochammad Fadillah Putra; Sutisna; Firmansyah M S Nursuwars; Andri Ulus Rahayu
EPSILON: Journal of Electrical Engineering and Information Technology Vol 20 No 1 (2022): EPSILON: Journal of Electrical Engineering and Information Technology
Publisher : Department of Electrical Engineering, UNJANI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55893/epsilon.v20i1.80

Abstract

Fire is an event that most often effects both urban and rurals areas. This incident is very dangerous beacause it can cause loss and loss life. Ingeneral, these fire cannot be predicted when and where they will occur. The bigger the fire, the bigger the impact, to minimize the risk of fire, a tool is needed that can provide early fire information that can be monitored so that fires can be handled quickly. With the application of internet of things technology using an ESP32 board via internet network and assisted by fire sensors, gas sensors, and temperature sensors, they are able to detect potential fires early. The data displayed is in the form of fire status, gas leaks, and temperature monitoring So in this study, a tool is made that is able to make it easier to provide fire information with the average time needed for 15.81 seconds and the system is able to provide accurate location because the location set is the identity or address of each of the sensor devices. and gateways.
Narative Review: Electromyography sebagai Pengendali Lengan Prostetik Firmansyah M S Nursuwars; Fahmi Fathurrohman; Fajar Awaludin; Ade Sarah
E-JOINT (Electronica and Electrical Journal Of Innovation Technology) Vol. 1 No. 2: E-JOINT, Desember 2020
Publisher : Politeknik Negeri Cilacap

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35970/e-joint.v1i2.389

Abstract

Kehilangan anggota gerak (tuna daksa) pada manusia baik yang disebabkan secara lahiriah ataupun kecelakaan merupakan kasus yang bisa dibilang tidak sedikit di Indonesia, bahkan dunia. Oleh karena itu, diperlukan sebuah alternatif agar dapat membantu bagi seorang tuna daksa dalam melakukan kegiatan sehari-hari, misalnya artificial limb (prostetik). lengan prostetik digunakan sebagai alat bantu bagi seorang yang kehilangan upper limb. salah satu dari jenis lengan prsotetik adalah yang dikendalikan secara elektrik. Untuk membuat lengan prostetik tersebut, diperlukan sensor EMG (Electromyogram) dalam mengendalikan gerakan pada lengan dan jari. Hal tersebut merupakan bahan utama dalam penelitian ini. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu dengan melakukan kajian literatur yang sudah ada dan data yang disajikan berupa data sekunder dengan tahapan flowchart. Hasil yang diharapkan dari penelitian ini adalah ada beberapa tahapan dalam kendali tangan prostetik.
Komunikasi Data pada Penyewaan Sepeda Motor berbasis Internet of Things Muhammad Arif Ramdani; Firmansyah M S Nursuwars; Aripin
E-JOINT (Electronica and Electrical Journal Of Innovation Technology) Vol. 3 No. 1 (2022): E-JOINT, Juni 2022
Publisher : Politeknik Negeri Cilacap

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35970/e-joint.v3i1.1626

Abstract

Penyedia jasa penyewaan sepeda motor harus melakukan pendataan , mengingatkan waktu dan mengetahui kondisi sepeda motor, tetapi pendataan masih menggunakan cara manual, pengembalian sepeda motor sering terlambat dan tidak mengetahui kondisi sepeda motor yang disewakan. Komunikasi data menggunakan Internet of Things serta protokol mqtt pada sistem elektronik registrasi penyewaan dan sistem elektronik pada sepeda motor memudahkan penyedia jasa dalam pendataan, memberi peringatan waktu dan mengetahui kondisi sepeda motor yang disewakan. Sistem elektronik registrasi penyewaan terdiri dari nodemcu, keypad, mfrc522, dan lcd. Sistem elektronik pada sepeda motor terdiri dari arduino mega 2560 pro mini, nodemcu, sensor tegangan, mq7, speed, max6675, pelampung bensin, mfrc522, rtc ds3231, GPS neo m8n, dan buzzer. Sistem elektronik registrasi penyewaan mencatat identitas penyewa dan menampilkan data kondisi sepeda motor, ketika sistem elektronik pada sepeda motor hidup, sistem menampilkan data kondisi sepeda motor terbaru. Ketika sistem elektronik pada sepeda motor mati, sistem menampilkan data kondisi sepeda motor terakhir. Sistem elektronik pada sepeda motor hanya dapat menghidupkan sepeda motor ketika sistem membaca e-ktp yang telah didata/diregistrasi, dan ketika waktu penyewaan habis sistem akan memberikan peringatan suara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mulai dari kondisi sepeda sepeda motor off sampai sepeda motor berjalan dengan kecepatan 60 km/h, data yang terukur disistem elektronik pada sepeda motor mengalami perubahan, suhu lingkungan mesin sebesar 20 o C, tegangan baterai sebesar 1,52 V, gas emisi sebesar 843 ppm, kecepatan sebesar 63 km/h, dan bbm sebesar 11%. Rata – rata waktu pengiriman data dengan jarak 10 meter dari sistem elektronik registrasi penyewaan ke sistem elektronik pada sepeda motor selama 3,3 detik.