Deli Nirmala
Department Of Linguistics, Faculty Of Humanities, Diponegoro University, Prof. Sudarto, SH, Tembalang, Semarang, Indonesia 50275

Published : 33 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 33 Documents
Search

SOSIALISASI UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG CAGAR BUDAYA DI KAWASAN CAGAR BUDAYA KAMPUNG MELAYU DAN KAMPUNG KAUMAN SEMARANG Eko Punto Hendro; Deli Nirmala
Harmoni: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5, No 2 (2021): HARMONI
Publisher : Departemen Linguistik, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/hm.5.2.90-103

Abstract

ABSTRAKKota Semarang sebagai ibukota Provinsi Jawa Tengah dan juga termasuk dalam kategori kota besar di Indonesia, dinominasikan ke dalam 10 Kota Pusaka Nasional untuk diusulkan sebagai World Heritage ke UNESCO. Kota Semarang memiliki beberapa kawasan yang strategis untuk di konservasi keberadaannya seperti Kota Lama, Pasar Johar, Kampung Sekayu, Kampung Pecinan, Kampung Melayu, Kampung Kauman dan lain-lain. Konservasi kawasan dilakukan untuk memberikan perlindungan kawasan bersejarah termasuk isi di dalamnya agar perkembangannya terkendali dan aspek-aspek bersejarah terselamatkan, khususnya untuk mendukung Kota Lama Semarang ditetapkan sebagai world heritage city, dengan OUV pertukaran budaya antar bangsa dan antar etnik yang terjadi di Kota Semarang di masa lampau. Adapun metode pelaksanaan pengabdian masyarakat adalah FGD untuk sosialisasi dan menjaring aspirasi. Hasil pengabdian masyarakat adalah sosialisasi Undang-undang nomor 11 tahun 2010 tentang Cagar Budaya di Kampung Melayu dan Kampung Kauman Kota Semarang. Kegiatan ini diperlukan karena kedua kampung di Kota Semarang ini telah ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 2020 masuk di dalam kawasan cagar budaya Kota Semarang Lama.Keywords: konservasi, kampung, world heritage, SemarangABSTRACTThe city of Semarang as the capital of Central Java Province and also included in the category of big cities in Indonesia, was nominated into 10 National Heritage Cities to be proposed as World Heritage to UNESCO. The city of Semarang has several strategic areas for conservation such as Kota Lama, Johar Market, Sekayu Village, Chinatown Village, Malay Village, Kauman Village and others. Area conservation is carried out to provide protection for historical areas including their contents so that their development is controlled and historical aspects are saved, especially to support Kota Lama of Semarang to be designated as a world heritage city, with the OUV of cultural exchanges between nations and between ethnicities that occurred in Semarang City in the past. past. The method for implementing community service is FGD for socialization and gathering aspirations. The result of community service is the socialization of Law No. 11 of 2010 concerning Cultural Conservation in Kampung Melayu and Kampung Kauman, Semarang City. This activity is necessary because the two villages in Semarang City have been determined by the Ministry of Education and Culture in 2020 to be included in the cultural heritage area of Kota Lama Semarang. Keywords: conservation, village, world heritage, Semarang 
PETUNJUK PRAKTIS PERUMUSAN MASALAH PENELITIAN KEBAHASAAN BAGI PEMULA Deli Nirmala; Eko Punto Hendro
Harmoni: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5, No 2 (2021): HARMONI
Publisher : Departemen Linguistik, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/hm.5.2.52-57

Abstract

ABSTRAKMerumuskan masalah dalam penelitian merupakan langkah yang mendasar dalam melakukan penelitian. Artikel ini dimaksudkan untuk menyajikan petunjuk praktis perumusan masalah penelitian kebahasaan bagi para pemula.  Untuk menyajikan petunjuk praktis, penulis menggunakan teknik introspektif dengan menggali pengalaman dalam melakukan penelitian atau membimbing mahasiswa dalam penelitian skripsi atau tesis. Selain itu, penulis mereview  sumber pustaka terkait perumusan masalah dalam penelitian kebahasaan yang dapat mendukung penyampaian ini. Perumusan masalah dapat dilakukan melalui beberapa langkah, yaitu: pemilihan fenomena kebahasaan yang dikaji, penentuan objek kajian, penentuan ancangan yang digunakan, penentuan lingkup kajian, dan perumusan masalah penelitian. Perumusan masalah merupakan kelanjutan dari pemilihan judul penelitian yang dapat menunjukkan tujuan serta arah penelitian. Tulisan ini diharapkan bermanfaat bagi para pemula dalam memulai langkah penelitian kebahasaan.Kata kunci: teknik; perumusan; masalah;  penelitian; kebahasaanABSTRACTFormulating research questions may be a basic step in research. This article aims at presenting some hints in formulating research questions of research in linguistics or applied linguistics. The methods used to present the tips are introspective technique and reviewing related sources. The introspective method is derived from the experiences in conducting research in linguistics and applied linguistics and supervising students in conducting research, while the review was conducted by observing and evaluating the existing guidelines for formulating research questions. The techniques of formulating research questions can be done in the following procedures namely choosing a research phenomenon, object of the study, approach to the study. Next, showing the scope of the research will follow the previous stage, and the last step is formulating the research questions. The techniques are the continuation of the previous step namely choosing a title that can lead to the purpose and target of the study. This article is intended to contribute to the beginners or students proposing a topic and its problem of the research.     Keywords : technique; formulating; problem; research; language  
STRATEGI MEMILIH JUDUL PENELITIAN KEBAHASAAN BAGI PEMULA Deli Nirmala; Eko Punto Hendro
Harmoni: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4, No 2 (2020)
Publisher : Departemen Linguistik, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/hm.4.2.37-41

Abstract

Meneliti merupakan kegiatan ilmiah yang dimaksudkan untuk mencari jawab atas suatu masalah yang dilakukan secara sistematis, sistemis, dan terarah untuk dapat berkontribusi dalam memberikan solusi atas permasalahan kebahasaan atau untuk pengembangan ilmu pengetahuan. Ada beberapa langkah dalam penelitian. Langkah pertama adalah memilih topik. Bagian ini tampaknya merupakan bagian yang paling sulit terutama bagi para pemula karena bagian ini menuntut kejelasan penelitian. Untuk itu, artikel ini bertujuan untuk menyajikan strategi pemilihan judul penelitian terutama dalam bidang kebahasaan bagi pemula. Dengan tujuan agar artikel ini bisa memberikan kemudahan bagi para pemula dalam penelitian. Untuk dapat menyajikan strategi pemilihan judul, metode observasi dan refleksif introspektif digunakan. Strategi memilih judul penelitian kebahasaan dibagi berdasarkan beberapa pentahapan, yaitu: tahap menemukan masalah, menentukan ruang lingkup masalah, menemukan cabang ilmu yang menaungi masalah, dan tahap merumuskan judul.Kata kunci: strateg; judul;  penelitian; kebahasaan ABSTRACT               Research is a scientific activity done systematically which may benefit for life or science development.  There are several steps in conducting research. The first one is choosing topic or title. This step seems to be the most difficult especially for beginners due its importance in determining the research. Therefore, this article aims at presenting some strategies in choosing the topic or title on linguistic areas. It is intended to help beginners find the topic or title easily. In order to present the strategies, observation and reflective-introspective methods were used. Strategies in choosing topic or title can be divided into several stages namely finding out a problem, defining the problem, finding the suitable branch of linguistics, and formulating the title. Keywords :  Strategy; title; research; language
PROBLEMA DALAM MEMILIH JUDUL PENELITIAN KEBAHASAAN BAGI PEMULA Deli Nirmala; Eko Punto Hendro
Harmoni: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5, No 1 (2021): HARMONI
Publisher : Departemen Linguistik, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/hm.5.1.15-19

Abstract

Memilih dan menentukan judul penelitian merupakan bagian penelitian yang menarik karena dalam memilih dan menentukan judul ada pertimbangan-pertimbangan akan masalah penelitian, tujuan penelitian, teori yang digunakan, dan desain penelitian yang dipilih.  Akan tetapi, bagi peneliti pemula, kadang memilih judul merupakan bagian yang sulit. Memilih judul sering menjadi masalah tersendiri dalam memulai penelitian. Artikel ini bertujuan untuk menguak problema dalam pemilihan judul penelitian kebahasaan bagi pemula serta mengajukan kiat-kiat untuk mengatasinya yang diajukan berdasarkan pengalaman dalam perkuliahan maupun membimbing karya tulis mahasiswa. Berdasarkan pengalaman empiris penulis, problema yang biasa muncul dapat diklasifikasikan menurut isi dan bahasa. Menurut isinya, judul yang dipilih merupakan judul yang sudah banyak yang membahas (jenuh), judul terlalu luas jangkauannya, judul terlalu berat untuk dikaji seorang pemula. Secara kebahasaan, judul yang mengandung problema adalah judul yang ambigu, tidak jelas fokus kajiannya, serta tidak padat. Kiat-kiat untuk mengatasi problema itu adalah dengan memperhatikan data yang ditengarai mengandung permasalahan penelitian serta menggunakan kata kunci sebagai bahasan utama atau topik, variable, atau ancangan yang digunakan. Problema pemilihan judul bersifat kontinum, karena suatu problema dimungkinkan tumpeng tindih dengan problema yang lain.Kata kunci: problema; judul;  penelitian; kebahasaan ABSTRACT               Choosing a topic in conducting research is very interesting due to many things to consider namely research questions, purpose of the study, and theory used. However, for young researchers, it is not easy to construct a good title. This sometimes becomes a problem in their research. This article aims to uncover the problems in choosing a title and propose some tips to solve them. This is done based on the experiences in lecturing and supervising the students to write scientific papers. The problems may rise can be classified in terms of its content and its language. From the content side, the title may be too broad, or has been investigated by many writers, or are too good to do. From the linguistic point of view, the titles are sometimes  ambiguous, not clear, and not concise. The tips used to cater the problems are using key words to present the topic, variable, or approach to the analysis used.   Keywords :  problem; title; research; language
MODEL PEMBELAJARAN INFORMAL PERCAKAPAN DASAR BAHASA INGGRIS BAGI KAUM MUDA Deli Nirmala
Harmoni: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 3, No 2 (2019)
Publisher : Departemen Linguistik, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (295.211 KB) | DOI: 10.14710/hm.3.2.25-29

Abstract

Artikel ini menyajikan suatu model dalam pembelajaran percakapan dasar bahasa Inggris bagi kaum muda.  Artikel ini didasarkan pada kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan di daerah Tambak Lorok Semarang pada bulan Oktober 2019 dengan sasaran kaum muda. Tujuan pelatihan untuk membekali para kaum muda dalam mempersiapkan Tambak Lorok sebagai destinasi wisata Kampung Bahari.  Hasil pelatihan menunjukkan bahwa peserta pelatihan menunjukkan sikap yang positif yang ditunjukkan dalam berpartisipasi dalam proses pembelajaran. Akan tetapi, motivasi kurang begitu tinggi karena adanya rasa keengganan dan keraguan mereka bisa mampu berbahasa Inggris. Materi yang disampaikan antara lain  how to approach someone, how to ask for information about prices, places of interests, how to thank or close conversations, how to greet. Materi yang diberikan dimaksudkan untuk merangsang kaum muda Tambak Lorok (Mulyo) menggunakan bahasa Inggris. Strategi pembelajaran yang dapat digunakan adalah strategi metakognitif, kognitif, dan afektif atau sosial. Strategi-strategi itu dapat dilakukan secara bertahap atau bersifat berkesinambungan tergantung pembelajar. Pembelajaran dilakukan secara informal di luar kelas dengan suasana yang cair dan fleksibel. Setiap hari direncanakan untuk praktek bicara bahasa Inggris.  Pelatihan ini sekaligus untuk memotivasi kaum muda untuk giat belajar bahasa Inggris karena kebutuhan global yang tidak mungkin dihindari.Kata kunci:  kiat-kiat; percakapan; bahasa Inggris; realia ABSTRACT               This article presents some tips in improving basic conversations in English for young people. This article was based on the community service conducted in Tambak Lorok (Tambak Mulyo) Semarang especially for young people. The end goal of the activity is to stimulate them to improve their English in order that they can prepare for Tambak Lorok as Kampung Bahari tourism destination. From the activity, it can be inferred that the participants have positive attitudes in learning English in joining the learning process.  However, their motivation is not quite high due to reluctance and doubt regarding to success in English. The topics presented among other things how to approach someone, how to ask for information about prices, places of interests, how to thank or close conversations, how to greet. This is to stimulate the participants to use English. The learning strategies used are metacognitive, cognitive, and affective/social learning strategies. The learning process can be conducted in informal situation, using realia or environment, and being flexible in terms of time, place, and material. Practice daily is necessary. The program is to motivate young people to learn English due to challenges in global era.Keywords :  Basic conversation, learning strategy, English, realia
Semantics Structure of Javanese Proverbs: A Natural Semantic Metalanguage Analysis Puguh Dwi Siswoyo; Deli Nirmala
Anuva: Jurnal Kajian Budaya, Perpustakaan, dan Informasi Vol 5, No 2 (2021): Juni
Publisher : Program Studi Ilmu Perpustakaan, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (376.372 KB) | DOI: 10.14710/anuva.5.2.275-281

Abstract

This study is aimed to investigate the explication of Javanese proverbs, and also to find the NSM semantic template pattern in Javanese language proverbs. This study integrates natural semantic metalanguage (NSM) into the semantic analysis to explain how the meaning of Javanese proverbs can be explained. In this study, the researcher uses a five-semantic template for English proverbs proposed by Goddard and Wierzbicka. The findings of the study indicate that not all of the semantic template is fulfilled in Javanese Proverbs. It means that there is not any pattern of NSM semantic template in Javanese language. However, the application of NSM sematic templates in explaining proverbs meaning is not only worthwhile but also practical in explicating the Javanese proverbs.
Self-Reflective Project in the EFL Online Class for Increasing Student Talk Time Using Cooperative Learning Method Ade Irma Mentari; Deli Nirmala
Anuva: Jurnal Kajian Budaya, Perpustakaan, dan Informasi Vol 4, No 4 (2020): Desember
Publisher : Program Studi Ilmu Perpustakaan, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (407.098 KB) | DOI: 10.14710/anuva.4.4.561-567

Abstract

The pandemic of Covid19 causes teaching learning activities to be carried out online. This makes the teacher and students’ interactions limited on the screen. Through self-reflection project, it has been found that students’ engagement in class needs to be improved. Cooperative learning method was used to increase student talk time during the class. The data were four videos of the online class and the form of self-reflective project. Each video contained one lesson with its aim. The results showed that there was an increase in student talk time. Students became more active and engaged when participating in online classroom discussion. The teacher also produced less language production since the students played a role as the leader of the discussion who could make up particular rules during the discussion to create fun atmosphere. Students also became more creative and confident when sharing their ideas.
Proses Fonologis Satuan Hitung Dalam Bahasa Jepang: Kajian Transformasi Generatif Satyanto Satyanto; Deli Nirmala
Anuva: Jurnal Kajian Budaya, Perpustakaan, dan Informasi Vol 4, No 4 (2020): Desember
Publisher : Program Studi Ilmu Perpustakaan, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (461.686 KB) | DOI: 10.14710/anuva.4.4.531-542

Abstract

Pembelajar asing bahasa Jepang sering mengalami kesulitan dalam memperlajari satuan hitung bahasa Jepang adalah adanya variasi satuan hitung yang banyak. Selain penyebab itu ternyata dalam satuan hitung bahasa Jepang terjadi perubahan bunyi pada angka maupun pemarkah satuannya dalam suatu kondisi tertentu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan membuat suatu kaidah tentang asimilasi konsonan dengan konsonan yang ada dalam satuan hitung bahasa Jepang. Kaidah yang dibuat dalam penelitian ini dapat membantu dan mempermudah para pembelajar asing bahasa Jepang untuk memahami perubahan bunyi yang terjadi dalam satuan hitung bahasa Jepang. Data yang diambil dan digunakan dalam penelitian ini adalah data yang berupa transkripsi fonetis dari satuan hitung bahasa Jepang yang ada didalam bahan ajar buku Minna no Nihongo I. Teori yang digunakan pada penelitian ini adalah teori fonologi generatif dengan melihat fitur distingtif dari setiap segmen. Metode yang digunakan adalah metode padan teknik dasar pilah unsur penentu. Hasil dari penelitian ini adalah adanya penambahan [+voiced] pada pemarkah satuan hitungnya yang menyebabkan [ҫ] / [h] --> [b] dan [s] --> [z] jika pemarkahnya tidak berawalan bunyi konsonan [d], [k], [m], [s] yang diikuti bunyi vokal [a], atau [h]/[ҫ] yang didahului vokal [o]. Selain itu tidak ditemukan perubahan dari [+voiced] menjadi [-voiced].
Identifying the Characters of Lion and Fox in the Aesop’s Fables using Transitivity System Nabilla Alifiany Kusuma Putri; Deli Nirmala
Culturalistics: Journal of Cultural, Literary, and Linguistic Studies Vol 5, No 2 (2021): Culturalistics: Journal of Cultural, Literary, and Lingustics Studies (Agustus 2
Publisher : Department of Linguistics, Faculty of Humanities, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (129.234 KB) | DOI: 10.14710/culturalistics.v5i2.12479

Abstract

This research investigates the Aesop Fables characters, the Lion and Fox, characterization analysis using transitivity system. This research aims to identify the characterization of Lion and Fox based on transitivity system using types of processes. This research using descriptive qualitative methods to describe the prominent clause that represents the Lion and Fox characterization. The non-participant observation methods were used to collect data and referential identity methods to analyze the data. The results show that material and verbal processes are discovered as the prominent process to represent the Lion and Fox's characterization. Through material and verbal processes, the Lion and Fox appeared in different characterizations. The Lion is discovered in manipulative, wise, powerful, and foolish characterizations. Meanwhile, the Fox found in cunning and talkative characterization. The finding also shows that the author constructed material and verbal processes because they are suitable for the children's limited knowledge. After all, material and verbal clause can be understood by the children easily.Keywords: transitivity system, characterization, narrative-stylistics, Aesop’s fables
The Use of Digital Media as a Strategy for Lowering Anxiety in Learning English as a Foreign Language Septiarini Makodamayanti; Deli Nirmala; Catur Kepirianto
Culturalistics: Journal of Cultural, Literary, and Linguistic Studies Vol 4, No 1 (2020): December 2020
Publisher : Culturalistics: Journal of Cultural, Literary, and Linguistic Studies

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (339.909 KB)

Abstract

In the modern era, the use of English now being spreading and penetrated to many fields, including educational field. Thus, learning a foreign language, particularly English is needed by students or learners. However, there are personality factors such as anxiety, that may give either good or bad influences. Therefore, strategy in learning is needed to help the learners encountering their learning process. Various strategies can be used in learning a foreign language. This study discusses about the role of digital media in helping lowering learners’ anxiety in learning foreign language especially English. Several studies are found and have conducted their analysis concerning the use of digital media such as social media, video games, video and audio, in foreign language learning. The results of the review show that digital media which offers low pressure to its users is advantageous and can be effectively used to help the learners in comprehending English so that they feel less anxiety and be more confident in learning and using English as a foreign language.