I Wayan Letreng
Universitas PGRI Ronggolawe Tuban

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

REALITAS SOSIAL BUDAYA MASYARAKAT JAWA DALAM NOVEL GADIS PANTAI KARYA PRAMOEDYA ANANTA TOER Sri Yanuarsih; I Wayan Letreng; Andre Kurniawan
PIKTORIAL : Journal of Humanities Vol 4, No 1 (2022): Piktorial l Journal of Humanities
Publisher : PIKTORIAL : Journal of Humanities

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/piktorial.v4i1.20374

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan realitas sosial budaya pada aspek bahasa, sistem religi, mata pencaharian atau ekonomi, adat-istiadat dalam novel Gadis Pantai karya Pramoedya Ananta Toer, yang merupakan penelitian deskriptif bersifat kualitatif. Subjeknya adalah novel Gadis Pantai  karya  Pramoedya  Ananta  Toer.  Metode  yang  digunakan  adalah  deskriptif.  Data  yang diperoleh  yaitu  berupa  fakta-fakta  yang  ada  pada  subjek  penelitian  yang  kemudian  dianalisis. Pendekatan  yang  digunakan  ialah  pendekatan  Sosiologi  Sastra.  Teknik  pengumpulan  data  yaitu teknik  simak  catat  atau  membaca  cermat.  Teknik  analisis  data  meliputi  tahap:  persiapan, pengumpulan  teori,  pengumpulan  data,  penyeleksian  data,  analisis  data,  teknik  penarikan kesimpulan, dan penyusunan laporan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa realitas sosial budaya masyarakat Jawa dalam novel Gadis Pantai pada aspek (1) Bahasa cenderung menunjukan bahasa dalam fungsi sebagai simbol untuk menunjukan kelas atau kasta dalam hubungan sosial masyarakat. (2) Sistem Religi menunjukan sistem religi agama islam. (3) Sistem Ekonomi atau mata pencaharian hidup hanya menggambarkan mata pencaharian dari sisi masyarakat kampung nelayan yaitu  menangkap  ikan  atau  bisa  disebut  sebagai  nelayan,  dan  (4)  Adat  Istiadat  yang  lebih mengutamakan kehormatan golongan kasta tinggi atau kaum bangsawan.Kata kunci: Realitas Sosial Budaya, Masyarakat Jawa, Novel Gadis Pantai
ANALISIS KESANTUNAN IMPERATIF BERBAHASA DI KALANGANSANTRI PONDOK PESANTREN MANBAUL ULUM KECAMATAN PLUMPANG: KAJIAN PRAGMATIK I Wayan Letreng; Sri Yanuarsih
PIKTORIAL : Journal of Humanities Vol 4, No 1 (2022): Piktorial l Journal of Humanities
Publisher : PIKTORIAL : Journal of Humanities

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/piktorial.v4i1.20369

Abstract

Kesantunan adalah etika dalam berkomunikasi dengan menggunakan bahasa sebagai media tuturan, yang mengatur tata cara berbahasa secara santun. Sedangkan imperatif merupakan tuturan bermaksud memerintah lawan tutur melakukan apa yang diinginkan penutur. Penelitian ini dilakukan lingkup pondok pesantren, karena tuturan santri memiliki entitas berbeda, terdapat norma yang menjadi pedomannya. Tujuan penelitian ini yakni mendeskripsikan tuturan santri Pondok Pesantren Manbaul Ulum yang mengandung makna imperatif. Subjek penelitian adalah tuturan santri Pondok Pesantren berjumlah sebilan puluh satu orang. Objek penelitiannya yakni tuturan imperatif, meliputi kesantunan imperatif dan wujud imperatifnya. Teori yang  digunakan  untuk  menganalisis  kesantunan  imperatif  adalah  teori  dari  Geoffrey  Leech,  sedangkan  kesantunan  imperatif  digunakan  teori  Kunjana  Rahardi.  Penelitian  ini  dengan  metode dekriptif melalui pendekatan pragmatik. Teknik pengumpulan data, menggunakan metode dengar dengan teknik sadap, teknik catat, teknik transkripsi,  dan  teknik  terjemahan.  Data  dianalisis  dengan  teknik  analisis  padan  pragmatik.Kesantunan imperatif yang terdapat pada tuturan santri meliputi: kesantunan berdasarkan prinsip Leech  yang  paling  banyak  ditemukan  adalah  maksim  kemufakatan.  Kesantunan  imperatif berdasarkan konstruksi tuturan yang paling banyak ditemukan yaitu tuturan imperatif dengan bentuk konstruksi deklaratif. Kriteria kesantunan imperatif ditemukan lima kategori kesantun, yaitu sangat santun, santun, cukup santun, kurang santun, dan tidak santun. Kategori yang dominan terbanyak ditemukan adalah kategori cukup santun.Kata kunci: Kesantunan, Imperatif, Santri