Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

Produksi Masal Pupuk Kompos Berbahan Sumber Daya Lokal pada Kelompok Tani Muda Raya dalam Rangka Pengembangan Desa Binaan di Garahan Kabupaten Jember Saifuddin Hasjim; Bakhroini Habriantono; Suhartiningsih Dwi Nurcahyanti; Fariz Kustiawan Alfarisy
Jurnal Abdidas Vol. 1 No. 6 (2020): Vol 1 No 6 December 2020
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/abdidas.v1i6.119

Abstract

Pengembangan desa binaan merupakan salah satu bentuk upaya dalam meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat. Pendekatan dalam pengembangan desa binaan melalui pengabdian kepada masyarakat dengan berbasis potensi wilayah. Desa Garahan termasuk kategori desa swakarya. Potensi yang dimiliki oleh Desa Garahan adalah jumlah kotoran hewan (kambing) belum optimal dalam pemanfaatanya. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah untuk mengembangkan potensi desa dalam menyediakan sediaan organik melalui produksi pupuk kompos dengan menggunakan kotoran kambing. Produksi pupuk kompos telah menjadi usaha tani pada Kelompok Tani Muda Raya. Metoda yang digunakan dalam pengabdian masyarakat ini terdiri dari beberapa tahapan yaitu melalui FGD (Focus Group Discussion) dan pendampingan dalam produksi pupuk kompos. Melalui FGD tim pelaksana dan anggota kelompok tani melakukan diskusi untuk merancang bersama kegiatan pengabdian masyarakat. Pembuatan pupuk kompos dibuat dengan berbahan dasar kotoran kambing yang diperkaya melalui inovasi dengan menambah bahan seperti limbah kulit kopi, limbah pertanian dan rumah tangga, daun-daun, dan bakteri pengurai. Pupuk kompos yang diproduksi oleh Kelompok Tani Muda Raya dapat menjadi bagian dari upaya implementasi pertanian berkelanjutan dan menjadi bagian dari usaha tani dalam mewujudukan lumbung ekonomi rakyat.
Ketahanan tiga klon jahe (Zingiber officinale Rosc.) terhadap penyakit layu bakteri (Ralstonia solanacearum) Yulia Fista Fauzia; Suhartiningsih Dwi Nurcahyanti
Jurnal Proteksi Tanaman Tropis Vol 1 No 2 (2020): July
Publisher : Department of Plant Protection, Faculty of Agriculture, Universitas Jember - Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/jptt.v1i2.18013

Abstract

Ginger (Zingiber officinale Rosc.) Is one type of rhizome plant commonly used as a medicinal plant or spice. The rhizome is aromatic and has a distinctive odor used by the community to be used as spices, cooking ingredients and medicinal sources. So far the results of ginger production have not been able to meet people's consumption needs due to a decrease in ginger production at the main ginger development center (West Java). One of the main constraints of ginger cultivation is the attack of bacterial wilt disease caused by the bacterium R. solanacearum. One effort that can be done in tackling bacterial wilt in ginger plants is by using clones that are resistant to bacterial wilt disease of R. solanacearum. The experimental design was carried out using factorial Completely Randomized Design, using ginger clones and the application of R. solanacearum bacteria. This design consists of 6 treatments and 4 replications. Each replication unit consists of 4 plants, so the total number of plants used is 96 plants. The experimental results were analyzed using regression correlation analysis on the parameters of disease progression, while on plant growth parameters using variance analysis and if there were significant differences then continued with Duncan Multiple Range Test (DMRT) with a confidence level of 95%. The results showed red ginger clones including rather resistant criteria with a severity value of 25% while ginger empirical clones and elephant ginger clones were critically vulnerable with 75% severity values and 85.42%. Red ginger clones are more responsive to the infection of R. solanacearum bacteria so that the highest phenol content increases compared to other clones of 0.297 mg/ml, the phenol compounds that play a role in increasing plant resistance. In the variable growth of ginger emprit clone plants have a higher plant height and number of leaves compared to other clones, namely 43.83 cm and 15.44.
Potensi Bakteri Filosfer Sebagai Agens Hayati Penyakit Pustul (Xanthomonas Axonopodis Pv.Glycines) Dan Pemacu Pertumbuhan Kedelai Suhartiningsih Dwi Nurcahyanti; Wiwiek Sri Wahyuni; Rachmi Masnilah
AGRITROP Vol 18, No 2 (2020): Agritrop: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/agritrop.v18i2.3804

Abstract

Penyakit pustul  bakteri yang disebabkan oleh Xanthomonas aonopodis pv. Glycines (Xag) merupakan penyakit penting pada kedelai. Kami menggunakan 11 isolat bakteri filosfer  JB 4, JB5, JB6, JB7, JB12, JB1, ST31, ST32, ST4, LB2 dan LB3 sebagai agen hayati karena mempunyai “niche” yang sama dengan pathogen, untuk mengetahui kemampuannya dalam mengendalikan Xag dan memacu pertumbuhan tanaman  kedelai. Hasil in vitro menunjukkan bahwa inokulasi  Xag pada benih kedelai akan menurunkan daya kecambah kedelai. Seed treatment dengan menggunakan bakteri filosfer mampu meningkatkan perkecambahan kedelai yang terinfeksi Xag. Isolat JB 5 dan JB 7 merupakan isolate terbaik dengan daya kecambah  yang  sama  95% dengan efektivitas ± 35.71% dibandingkan kontrol. Sedangkan isolat  JB13 terbaik dalam meningkatkan panjang radikula yaitu 3,13 cm dengan efektivitas 104,58%. Isolat JB7, JB12, JB13 dan ST32 mempunyai kemampuan yang sama dalam mengendalikan penyakit pustule kedelai di rumah kaca dengan keparahan penyakit berkisar ±21,37 dan efektivitas ± 66.41%. Isolat JB 12 dan JB13 menunjukkan kemampuan yang terbaik dalam meningkatkan tinggi tanaman  yaitu ± 95.58 cm,  jumlah cabang ± 5.53dan jumlah daun ± 29.89. Isolate  JB12, JB13 dan ST32, diikuti JB5 dan JB7 berpotensi sebagai agen hayati untuk mengendalikan penyakit pustul dan meningkatkan pertumbuhan kedelai.
RETRACTION: EKSPLORASI BACILLUS SEBAGAI AGENS ANTAGONIS TERHADAP XANTHOMONAS AXONOPODIS PV. GLYCINES DARI FILOSFER GULMA DI PERTANAMAN KEDELAI Dipta Linggar W. N Ayu; Suhartiningsih Dwi Nurcahyanti
AGRITROP Vol 18, No 1 (2020): Agritrop: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/agritrop.v18i1.2893

Abstract

Penyakit pustul bakteri yang disebabkan oleh Xanthomonas axonopodis pv. glycines  (Xag) merupakan salah satu penyakit penting pada tanaman kedelai. Bakteri Bacillus asal filosfer kedelai mempunyai potensi untuk menghambat patogen tersebut. Filosfer gulma di  pertanaman kedelai juga merupakan habitat yang baik bagi hidup Bacillus. Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan Bacillus dari filosfer gulma yang berpotensi sebagai agen antagonis terhadap Xag. Metode penelitian meliputi eksplorasi, screening dan identifikasi secara fisiologi biokimia. Hasil penelitian diperoleh sejumlah 31 isolat  dan 22 isolat diantaranya mampu menghambat Xag dengan daya hambat yang beragam. Lima strain Bacillus spp. memiliki daya hambat besar terhadap Xag  yaitu  strain Bp 2(2), Jg3(3), Bg d1(1), Jg 1(3) dan Jg 1(4)1 dengan masing-masing zona hambat sebesar  15 mm, 11 mm, 10 mm, 9,5 mm, dan 8.5 mm. Hasil identifikasi secara fisiologi biokimia menunjukkan bahwa Bacillus strain Jg 3(6), Bg d 1(1), Jg 1(3), Jg 1(4)1 memiliki karakteristik yang mirip dengan B. licheniformis dan strain Bp 2(2) memiliki karakteristik yang mirip dengan B. coagulans.
EKSPLORASI Bacillus spp., DARI PERAKARAN KUBIS SEBAGAI AGEN ANTAGONIS Xanthomonas campestris pv. campestris Fajar Dwi Agustina Wati; Suhartiningsih Dwi Nurcahyanti; Hardian Susilo Addy
AGRITROP Vol 15, No 2 (2017): Agritrop : Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/agr.v15i2.1178

Abstract

Isolasi Bacillus spp diambil dari tanah rhizosfer kubis sehat di oven dengan suhu 80○C selama 1 jam dan ditumbuhkan pada media YPGA.Sebanyak 24 isolat Bacillus spp merupakan gram positif dan hipersensitif bersifat negatif. Isolat tersebut dilakukan uji zona penghambatan terhadap Xanthomonas campestris pv. campestris, terdapat 12 isolat yang membentuk zona hambatan. Ke 12 isolat Bacillus spp tersebut memiliki perbedaan ukuran daam membentuk zona hambatan dan memiliki mekanisme penghambatan bakteriostatik, isolat tersebut masing-masing diambil 2 perwakilan untuk kategori zona hambatan besar, sedang dan kecil. Terdapat 6 isolat terpilih, kemudian dilakukan karakterisasi yang terdiri dari uji oksidase, katalase, dan hidrolisa pati dan memiliki kesamaan dalam hasil karakeristiknya.
PENGENDALIAN PENYAKIT LAYU BAKTERI (RALSTONIA SOLANACEARUM) PADA TANAMAN TOMAT DENGAN PENYAMBUNGAN BATANG BAWAH TAHAN Annisatul Choiriyah; Suhartiningsih Dwi Nurcahyanti
JURNAL BIOINDUSTRI (JOURNAL OF BIOINDUSTRY) Jurnal Bioindustri: VOL. 2 NO. 1 (2019)
Publisher : Universitas Trilogi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31326/jbio.v2i1.480

Abstract

Tomato plant is one of horticultural commodities that plays an important role in agricultural of Indonesia. The production of tomato is constrained by bacterial wilt (R. solanacearum). The development of the disease will increase rapidly in rainy season. This causes the production of tomato decreases for about 30-60%. The alternative effort to control the bacterial wilt (R. solanacearum) done by grafting the commercial tomato plants that are susceptible to noncommercial tomato that have natural resistance to the infection of this pathogen. Suseptible tomato Betavila F1 variety is used for scion. As resistant rootstocks are Rewako F1 and Mawar variety. The grafting done through splice grafting. The experimental design used was Complete Randomized Design with 5 treatments of 4 repetitions with each unit consisted of 5 plants. The observed parameters were incubation period, incidence of disease, severity of disease, infection rate and plant growt. The results of observation data were analyzed by using variance. The grafting treatment between Rewako F1 + Betavia F1 varieties became the best result to inhibit the bacterial wilt of R. solanacearum incubation period 14 Day After Inculation (DAI), incidence of disease 28,00%, infection rate 0,00500 unit/day and necrosis in stem 5,50%. The grafting treatment was not able to increase the component of plant growth. Keywords: Grafting, Tomato, Bacterial wilt disease
ENKAPSULASI BENIH KEDELAI MENGGUNAKAN Pseudomonas fluorescens DENGAN BAHAN PEMBAWA KOMPOS UNTUK MENGENDALIKAN PENYAKIT HAWAR DAUN Anggi Anwar Hendra Nurdika; Suhartiningsih Dwi Nurcahyanti
JURNAL BIOINDUSTRI (JOURNAL OF BIOINDUSTRY) Jurnal Bioindustri: VOL. 1 NO. 2 (2019)
Publisher : Universitas Trilogi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31326/jbio.v1i2.254

Abstract

Soybean leaf blight (Pseudomonas syringae pv glycinea) is one of the important diseases that has the potential to cause production losses of around 11-20%. This study aims to determine the potential of Pseudomonas fluorescens bacteria that is applied through seed encapsulation methods to stimulate soybean plant growth and surpress the development of leaf blight disease. This research was conducted at the Agrotechnopark Jubung greenhouse, University of Jember using a Completely Randomized Design consisting of 5 treatments namely control (P0), encapsulation of P.fluorescens bacteria with compost (P1) formulation, compost + kaolin (P2), compost + talc (P3), and compost + zeolite (P4). The results showed that seed encapsulation with P.fluorescens bacteria made from compost and inorganic carriers was able to reduce the severity of soybean blight disease by up to 40 HSI. Seed encapsulation with P.fluorescens compost + zeolite formulation can increase seed germination, plant height, and number of leaves. The use of talc carrier materials is able to maintain a bacterial population of 6.0 x 103 cfu / ml for up to 28 days of storage. Keywords:  formulation, leaf blight, Pseudomonas fluorescens, Pseudomonas syringae, seed encapsulation
KETAHANAN BEBERAPA VARIETAS TEMBAKAU (Nicotiana tabacum L.) TERHADAP BUSUK BATANG BERLUBANG (Pectobacterium carotovorum) Rosyidatul Fitriani; Suhartiningsih Dwi Nurcahyanti
Berkala Ilmiah Pertanian Vol 5 No 3 (2022): Agustus
Publisher : Jember University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (841.283 KB) | DOI: 10.19184/bip.v5i3.16131

Abstract

Tembakau (Nicotiana tabacum L.) merupakan tanaman perkebunan yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Tembakau banyak dibudidayakan khususnya di Kabupaten Jember, tembakau akan diambil dari bagian daunnya, kemudian digunakan sebagai bahan baku rokok, kosmetik, dan obat-obatan. Kendala utama budidaya tanaman tembakau salah satunya adalah serangan penyakit busuk batang berlubang yang disebabkan bakteri P. carotovorum. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengendalikan penyakit busuk batang berlubang pada tanaman tembakau dengan menggunakan varietas tahan. Rancangan percobaan dilakukan menggunakan (RAL) Rancangan Acak Lengkap yang terdiri dari 4 perlakuan dan 5 kali ulangan. Perlakuan yang digunakan yakni A1 varietas Kasturi Mawar, A2 varietas Kasturi Jepun, A3 varietas Kasturi Lumajang dan A4 varietas H382. Hasil percobaan dianalisis menggunakan sidik ragam dan apabila diperoleh data yang berbeda nyata pada taraf 5% maka dilanjutkan dengan uji Duncan Multiple range Test (DMRT) pada taraf kepercayaan 5%. Hasil penelitian menunjukkan varietas Kasturi Lumajang dan Kasturi Jepun memiliki kemampuan yang lebih baik dibandingkan dengan varietas yang lain kemudian perkembangan penyakit dengan nilai keparahan 36,15% dan 49,05% termasuk kriteria rentan sedangkan varietas Kasturi Mawar dan H382 memiliki nilai keparahan 74,25% dan 92,65% sehingga termasuk kriteria sangat rentan. Varietas Kasturi Jepun memiliki sifat yang lebih responsif terhadap adanya infeksi bakteri P. carotovorum sehingga mengalami peningkatan kandungan fenol yang paling tinggi dibandingkan dengan klon lainnya yakni 0,57 mg/ml, sedangkan varietas Kasturi Lumajang, H382 dan Kasturi Mawar adalah 0,374 mg/ml, 0,211 mg/ml dan 0,017 mg/ml. Peningkatan kandungan fenol tersebut diduga adanya respon akibat infeksi P. carotovorum. Pada variabel pertumbuhan tanaman varietas H382 memiliki tinggi tanaman dan jumlah daun yang lebih baik dibandingkan dengan varietas yang lainnya yaitu 28,20 cm dan 16,20. Kata Kunci: Penyakit Busuk Batang Berlubang, Pectobacterium carotovorum, Senyawa Fenol.
Penanggulangan Anak Stunting Di Sumber Tengah, Binakal dengan Aneka Kue dari Singkong dan Ubi Jalar Suhartiningsih Dwi Nurcahyanti; Sih Yuanti; Wiwiek Sri Wahyuni
Dedication : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 7 No 2 (2023)
Publisher : LPPM Universitas PGRI Argopuro Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31537/dedication.v7i2.1398

Abstract

Desa Sumber Tengah, merupakan salah satu desa di kecamatan Binakal, Kabupaten Bondowoso. Kasus “stunting” yang tinggi yaitu mencapai 50 anak dari 200 balita yang terdata di Posyandu di desa ini terjadi karena rendahnya pengetahuan masyarakat tentang gizi dan rendahnya pendapatan masyarakat. Pemerintahan desa mempunyai komitmen yang kuat untuk dapat menyelesaikan kasus stunting agar menjadi desa “bebas stunting”. Terkait dengan potensi desa Sumber Tengah dimana singkong dan ubi jalar merupakan produk unggulan, maka produksi singkong dan ubi jalar perlu ditingkatkan untuk mendukung komitmen tersebut. Kue yang dibuat oleh ibu-ibu PKK adalah kue brownies, ladrang, es krem yang bahan dasarnya adalah ubi jalar, dan kue kering yang berbahan tape singkong. Pembuatan kue dan es krim ini tanpa bahan kimia termasuk bahan pengawet, semua murni dari bahan alami. Dengan kue berbahan dasar ubi jalar dan singkong dengan tambahan telur dan agar-agar yang bernilai gizi tinggi diharapkan dapat mengurangi jumlah anak yang stunting di desa Sumber Tengah.
Budidaya dan Pascapanen Jamur Tiram di Kelompok Bank Sampah “Sidoasri” Suhartiningsih Dwi Nurcahyanti; Rachmi Masnilah; Sri Subekti
Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Universitas Al Azhar Indonesia Vol 6, No 1 (2023): Desember 2023
Publisher : Universitas Al Azhar Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36722/jpm.v6i1.2226

Abstract

Kelompok bank sampah “Sidoasri” merupakan organisasi di desa Sidodadi Kecamatan Mejayan Kabupaten Madiun Jawa Timur yang didirikan pada tahun 2018. Kelompok Sidoasri menghendaki inisiatif untuk meningkatkan pendapatan keluarga. Budidaya jamur tiram mudah dilaksanakan dengan sumber daya waktu dan tenaga yang tersedia, sehingga pemasaran hasil budidaya cukup prospektif. Permasalahan yang dihadapi adalah kurangnya pengetahuan dan keterampilan untuk melakukan usaha budidaya jamur tersebut. Pengabdian ini dilaksanakan sebagai Program Dosen Mengabdi di Desa Asal (PROSENDI) dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan pendapatan kelompok bank sampah Sidoasri sehingga dapat menyumbang pendapatan keluarga. Kegiatan terdiri dari: 1) Sosialisasi tentang manfaat jamur tiram, nilai ekonomi, cara budidaya, penanganan pascapanen dan manajemen usahanya; 2) Studi tiru di tempat budidaya jamur tiram; 3) Pelatihan dan praktik budidaya jamur tiram; dan 4) Penanganan pascapanen. Hasil menunjukkan bahwa anggota bank sampah dan masyarakat secara luas sangat antusias dengan kegiatan ini sehingga warga dan perangkat desa berdatangan untuk melihat budidaya jamur tiram dan diangkat juga dalam rembuk dusun. Kelompok Sidoasri mendapatkan wawasan, pengetahuan dan keterampilan dalam budidaya dan penanganan pascapanen jamur tiram.Kata kunci: Budidaya, Jamur Tiram, Sidoasri