Claim Missing Document
Check
Articles

Found 28 Documents
Search

PENDAMPINGAN INOVASI JAMU INSTAN VARIAN RASA DALAM RANGKA MENCIPTAKAN PELUANG USAHA DI MASA PANDEMI COVID 19 Dzun Haryadi Ittiqo; Abdul Rahman Wahid; Melati Permata Hati; Irmatika Hendriyani; Yuli Fitriani
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 6, No 3 (2022): September
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v6i3.9997

Abstract

ABSTRAKKondisi pandemi berpengaruh ke semua sektor,tidak hanya sektor ekonomi tetapi juga sosial antar masyarakat, salah satu dampak yang paling terlihat adalah munculnya pengangguran baru yang disebabkan banyak faktor antara lain, pemutusan hubungan kerja (PHK) dan melemahnya pergerakan ekonomi di masyarakat . Dalam situasi ini diperlukan suatu program dengan biaya murah salah satunya adalah pendampingan pembuatan jamu isntan variasi rasa, karena bahan bakunya mudah didapat, murah atau terjangkau bahkan bisa dibudidayakan di pekarangan rumah, tetapi bernilai komersial setelah menjadi produk instan. Tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan ini Menumbuhkan semangat kewirausaahan dan ketrampilan dalam mengolah bahan alam menjadi sediaan jamu instan yang praktis. Mitra dalam kegiatan ini Masyarakat Dusun Mbung Duduk. Metode yang dilakukan dengan penyuluhan dan pendampingan . Hasil dari kegiatan ini  masyarakat mengerti potensi bahan-bahan alam disekitar mereka sebagai bahan alternatif pengobatan dan  terampil membuat  jamu instan dari Bahan alam yang ada di sekitar mereka untuk digunakan sendiri ataupun di komersialkan dalam skala mikro. Kesimpulan yang dapat diambil adalah tumbuhnya semangat kewiusahaan dari masyarakat serta terampil dalam pengolahan bahan baku sampai menjadi sediaan jamu instan varian rasa yang praktis. Kata Kunci : jamu; instan; inovasi; produk ABSTRACTThe pandemic condition affects all sectors, not only the economic sector but also the social sector among communities, one of the most visible impacts is the emergence of new unemployment caused by many factors, including layoffs and weakening economic movements in society. In this situation, a program with a low cost is needed, one of which is assistance in the manufacture of flavored instant herbal medicine, because the raw materials are easy to obtain, cheap or affordable and can even be cultivated in the yard of the house, but have commercial value after becoming an instant product. The goal to be achieved in this activity is to foster an entrepreneurial spirit and skills in processing natural ingredients into practical instant herbal preparations. Partners in this activity are the  Mbung Duduk Hamlet Community. The method used is counseling and mentoring. The result of this activity is that the community understands the potential of natural ingredients around them as alternative medicine and is skilled at making instant herbal medicine from natural ingredients around them for their own use or commercialized on a micro scale. The conclusion that can be drawn is the growth of the entrepreneurial spirit of the community as well as being skilled in processing raw materials to become instant herbal preparations of practical flavor variants. Keywords: jamu; instant; innovation; product.
Sosialisasi gerakan masyarakat cerdas menggunakan obat (Gema Cermat) pada masyarakat di Desa Gunungsari Alvi Kusuma Wardani; Abdul Rahman Wahid; Dzun Hariadi Ittiqo
INDRA: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 3 No. 2 (2022): September
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/indra.v3i2.172

Abstract

Swamedikasi atau self-medication adalah penggunaan obat-obatan tanpa resep oleh seseorang atas inisiatifnya sendiri. Swamedikasi biasanya digunakan untuk mengatasi keluhan-keluhan penyakit ringan yang banyak dialami masayarakat, seperti demam, nyeri, pusing, batuk, influenza, sakit maag, diare, penyakit kulit. Swamedikasi dilakukan masyarakat untuk meningkatkan keterjangkauan pengobatan. Pengobatan yang tidak rasional kerap terjadi pada swamedikasi. Hasil survei pendahuluan pada masyarakat dusun Balekuwu tentang penggunaan obat, masyarakat pada umumnya mengatasi penyakitnya dengan mengobati sendiri karena pengaruh iklan atau meniru teman, keluarga atau tetangga. Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan telah mencanangkan Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat (Gema Cermat). Kegiatan pengabdian Gema Cermat dilakukan kepada masyarakat Dusun Balekuwu, Desa Gunungsari, Kecamatan Gunungsari, Lombok Barat. Kegiatan ini dilakukan dengan metode sosialisasi secara tatap muka (face-to-face) kepada masyarakat di Dusun Balekuwu. Melalui kegiatan sosialisasi ini, masyarakat dusun Balekuwu mendapatkan informasi tentang cara menggunakan obat dengan baik.
EDUKASI MENCEGAH PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) PADA MASYARAKAT LINGKUNGAN DASAN SARI AMPENAN Cyntiya Rahmawati; Baiq Leny Nopitasari; Alvi Kusuma Wardani; Baiq Nurbaety; Baiq Lenysia Puspita Anjani; Melati Permata Hati; Nur Furqani; Abdul Rahman Wahid; Safwan Safwan; Irmatika Hendriyani; Anna Pradiningsih; Yuli Fitriana; Dzun Haryadi Ittiqo
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 6, No 4 (2022): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v6i4.9688

Abstract

ABSTRAKDemam berdarah dengue (DBD) saat ini masih menjadi masalah kesehatan yang massif di Indonesia, termasuk di Nusa Tenggara Barat (NTB) dimana NTB termasuk dalam 10 provinsi dengan temuan incidence rate DBD tertinggi pada 2022. Kota Mataram menjadi  salah satu kota yang dengan jumlah kasus terbanyak mencapai 536 kasus dengan kasus kematian sebanyak 2 orang setiap tahun. Berdasarkan latar masalah dan tingginya kasus DBD tersebut, kegiatan ini bertujian untuk melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dalam memberikan edukasi kepada masyarakat di Lingkungan Dasan Sari RT.08 Ampenan untuk pencegahan terjadinya DBD dengan melakukan 3M Plus. Metode edukasi yang dilakukan adalah ceramah dengan presentasi yang dilanjutkan dengan sesi tanya jawab, serta pemberian poster edukasi. Sebelum dan sesudah edukasi, peserta diminta untuk mengisi kuesiner pengetahuan dan perilaku terkait DBD. Berdasarkan hasil pengolahan data didapatkan bahwa terdapat peningkatan pengetahuan masyarakat tentang penyakit DBD setelah dilakukan edukasi yaitu dengan nilai rata-rata postest yaitu 99,5% (sebelum edukasi = 96.8 %) yang masuk dalam kategori pengetahuan baik. Kemudian tingkat perilaku masyarakat mengenai pencegahan penyakit DBD memperoleh nilai rata-rata 91,1% yang termasuk dalam kategori perilaku baik. Kata kunci: edukasi; Demam Berdarah Dengue (DBD); Nusa Tenggara Barat (NTB); peningkatan pengetahuan   ABSTRACT Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is still a massive health problem in Indonesia, including in the province of West Nusa Tenggara, which of the top ten highest DHF incidence rates. Based on the DFT problem, this report aims to provide education about the prevention of dengue fever by 3M programs in the Dasan Sari Environment RT.08 Ampenan. The provided education was performed through a presentation and discussion panel followed by distributing educational posters to event participants. The level of knowledge and behavior about DHF was assessed before and after the education activity by giving participants an assessable questionnaire. Based on the questionnaire analysis, the level of knowledge and behavior were reported to be increased after education was carried out, with the level of knowledge post-test average value of 99.5% (base of 96.8 %) and the level of behavior average value of 91.1%. Keywords: education; dengue; Dengue Hemorrhagic Fever (DHF); West Nusa Tenggara; level of knowledge
SOSIALISASI APOTEKER CILIK SISWA SD IT TAHFIZUL QUR’AN AN-NAHL PAGUTAN MATARAM Nur Furqani; Cyntiya Rahmawati; Abdul Rahman Wahid; Melati Permata Hati; Baiq Nurbaety; Yuli Fitriana
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 6, No 4 (2022): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v6i4.9394

Abstract

ABSTRAKPemakaian obat kepada anak-anak harus mendapatkan perhatian khusus sebab tidak semua anak mampu meminum obat saat sedang sakit, selain itu di usia dini memang seharusnya mendapatkan banyak informasi mengenai profesi-profesi tenaga kesehatan agar dapat menambah pengetahuan dan memancing semangat menuntut ilmu, oleh karena itu dilakukanlah Sosialisasi apoteker cilik kepada siswa Sekolah Dasar di SD – IT. Tahfizul Qur’an An-Nahl Pagutan – Mataram, yang bertujuan untuk mengenalkan profesi apoteker sebagai bagian dari tenaga kesehatan dan sumber informasi obat serta memberikan edukasi tentang penggunaan obat yang benar. Sosialisasi ini di prioritaskan pada siswa SD kelas 1 sampai 3. Kegiatan ini dibimbing langsung oleh dosen berprofesi apoteker dan 4 mahasiswa D3. Farmasi, diawali dengan penjelasan materi sosialisasi, kemudian dilanjutkan pelaksanaan kegiatan menyaksikan video edukasi penggunaan obat yang baik dan benar, kemudian diperagakan oleh siswa/siswi dan Menyanyikan Mars Apoteker Cilik, serta mengajarkan siswa/i bahwa betapa pentingnya mencuci tangan yang benar dan menulis informasi dalam tabel yang disediakan mahasiswa, siswa/i menulis informasi mengenai obat-obatan yang telah dibagikan dengan membaca keterangan pada kemasan obat, meliputi nama obat, nama dagang, khasiat, aturan pakai, efek samping, waktu kadaluwarsa, aturan penyimpanan dan warna lingkaran obat. Evaluasi kegiatan yaitu dengan menilai penampilan dan peragaan oleh siswa tentang cara penggunaan obat dan penyimpanan obat yang baik dan benar. Diakhir acara mengumumkan penampilan peserta terbaik edukasi penggunaan obat dan pemilihan Apoteker Cilik (APOCIL) di Sekolah Dasar SD-IT Tahfizul Qur’an An-Nahl, dilanjutkan dengan penyerahan hadiah dan cendramata. Kata kunci: apoteker cilik; sosialisasi; siswa sd. ABSTRACTThe use of drugs for children must receive special attention because not all children are able to take medication when they are sick, besides that at an early age it is necessary to get a lot of information about the professions of health workers so that they can increase their knowledge and provoke enthusiasm for studying, therefore socialization of young pharmacists for elementary school students in SD – IT was carried out. Tahfizul Qur'an An-Nahl Pagutan - Mataram, which aims to introduce the pharmacist profession as part of the health workforce and source of drug information and provide education about the correct use of drugs. This socialization is prioritized for elementary school students in grades 1 to 3. This activity is directly supervised by a lecturer who is a pharmacist and 4 D3 students. Pharmacy, starting with an explanation of socialization material, then continued with the implementation of watching educational videos on good and correct drug use, then demonstrating by students and Singing the Little Pharmacist's Marshal, and teaching students how important it is to wash hands properly and write down information in tables provided by students, students write information about the drugs that have been distributed by reading the information on the drug packaging, including the drug name, trade name, properties, rules for use, side effects, expiration time, storage rules and the color of the drug circle. Evaluation of activities, namely by assessing the appearance and demonstration by students on how to use drugs and store drugs properly and correctly. At the end of the event, announcing the appearance of the best participant in education on drug use and the selection of a Little Pharmacist (APOCIL) at SD-IT Tahfizul Qur'an An-Nahl Elementary School, followed by giving gifts and souvenirs. Keywords: young pharmacists; socialization; elementary school students
Struktur dan Distribusi Senyawa yang Diisolasi dari Berbagai Bagian Tanama Kadara (Caesalpinia bonduc): Review safwan safwan; Sucilawaty Ridwan; Abdul Rahman Wahid
Lumbung Farmasi: Jurnal Ilmu Kefarmasian Vol 4, No 1 (2023): Januari
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/lf.v4i1.13245

Abstract

Kebiul atau Kadara (Caesalpinia bonduc) merupakan tanaman yang tumbuh di daerah yang lebih panas dan telah dimanfaatkan sebagai obat tradisional. Beberapa daerah di Indonesia seperti Bima dan Dompu, tanaman kadara sangat banyak digunakan dalam formulasi obat tradisional seperti obat tradisional penambah nafsu makan. Beberapa laporan menunjukan, tanaman kadara mengandung berbagai senyawa yang memiliki aktivitas biologis. Ulasan penelitian ini melaporkan struktur dan distribusi senyawa yang telah diisolasi dari berbagai bagian dari tanaman kadara. Semua data ulasan diambil dari database Reaxys yang diseleksi berdasarkan kriteria inklusi-eksklusi dengan kata kunci Caesalpinia bonduc, new compound, tanpa batasan waktu. Hasil pengumpulan data diperoleh sebanyak 18 artikel yang sesuai kriteria. Hasil pengolahan data dari 18 artikel yang diperolah, sebanyak 98 struktur senyawa dari 5 bagian tanaman, terdistribusi sebanyak 53 dari daging buah, 13 dari akar, 12 dari barang, 10 dari daun, dan 10 dari kulit biji. Semua senyawa dari bagian daging buah dan akar teridentifikasi sebagai golongan diterpenoid sementara bagian laiinya dari golongan flavonoid, fenilpropanoid, polifenol, dan kuinon. Umumnya senyawa-senyawa tersebut diekstraksi menggunakan metode maserasi dengan melarut metanol atau etanol dan difraksinasi menggunakan pelarut etil asetat, serta diisolasi menggunakan KLT dan HPLC semi-preparatif.
Struktur dan Distribusi Senyawa yang Diisolasi dari Berbagai Bagian Tanama Kadara (Caesalpinia bonduc): Review safwan safwan; Sucilawaty Ridwan; Abdul Rahman Wahid
Lumbung Farmasi: Jurnal Ilmu Kefarmasian Vol 4, No 1 (2023): Januari
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/lf.v4i1.13245

Abstract

Kebiul atau Kadara (Caesalpinia bonduc) merupakan tanaman yang tumbuh di daerah yang lebih panas dan telah dimanfaatkan sebagai obat tradisional. Beberapa daerah di Indonesia seperti Bima dan Dompu, tanaman kadara sangat banyak digunakan dalam formulasi obat tradisional seperti obat tradisional penambah nafsu makan. Beberapa laporan menunjukan, tanaman kadara mengandung berbagai senyawa yang memiliki aktivitas biologis. Ulasan penelitian ini melaporkan struktur dan distribusi senyawa yang telah diisolasi dari berbagai bagian dari tanaman kadara. Semua data ulasan diambil dari database Reaxys yang diseleksi berdasarkan kriteria inklusi-eksklusi dengan kata kunci Caesalpinia bonduc, new compound, tanpa batasan waktu. Hasil pengumpulan data diperoleh sebanyak 18 artikel yang sesuai kriteria. Hasil pengolahan data dari 18 artikel yang diperolah, sebanyak 98 struktur senyawa dari 5 bagian tanaman, terdistribusi sebanyak 53 dari daging buah, 13 dari akar, 12 dari barang, 10 dari daun, dan 10 dari kulit biji. Semua senyawa dari bagian daging buah dan akar teridentifikasi sebagai golongan diterpenoid sementara bagian laiinya dari golongan flavonoid, fenilpropanoid, polifenol, dan kuinon. Umumnya senyawa-senyawa tersebut diekstraksi menggunakan metode maserasi dengan melarut metanol atau etanol dan difraksinasi menggunakan pelarut etil asetat, serta diisolasi menggunakan KLT dan HPLC semi-preparatif.
EDUKASI KEJADIAN EFEK SAMPING OBAT PADA MASYARAKAT DI DUSUN MAPONG DESA JURANG JALER, LOMBOK TENGAH Baiq Lenysia Puspita Anjani; Cyntiya Rahmawati; Nur Furqoni; Baiq Nurbaety; Abdul Rahman Wahid; Melati Permata Hati; Putu Gede Suriya Gunawan; Anna Pradiningsih
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 7, No 2 (2023): June
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v7i2.15511

Abstract

ABSTRAKEfek samping obat atau Adverse Drug Reactions (ADRs) adalah efek obat yang tidak diinginkan yang terjadi selama penggunaan klinis pada dosis normal atau dosis terapi. Efek samping obat dapat berpengaruh pada kualitas hidup pasien, bahkan dapat menyebabkan morbiditas dan mortalitas. Rendahnya pemahaman dan kesadaran masyarakat mengenai obat yang aman, ditambah dengan banyaknya informasi kurang tepat yang beredar melalui media sosial merupakan tantangan baru bagi tenaga kefarmasian untuk melakukan edukasi kejadian efek samping obat yang diberikan kepada masyarakat. Tujuan kegiatan ini untuk memberikan edukasi kepada masyarakat tentang kejadian efek samping obat. Pelaksanaan pra kegiatan meliputi survei lokasi kegiatan di Dusun Mapong Desa Jurang Jaler, Lombok Tengah, proses pembuatan leaflet dan pencetakan leaflet. Pelaksanaan kegiatan dilakukan pada hari Rabu tanggal 29 Juni 2022 bertempat di Rumah Kepala Dusun. Leaflet yang telah disiapkan didistribusikan kepada peserta kegiatan. Pada tahap pasca kegiatan dilakukan evaluasi dilakukan dengan wawancara dan observasi secara lansung menunjukkan adannya peningkatan pengetahuan masyarakat tentang efek samping obat. Edukasi efek samping obat membuka wawasan masyarakat untuk lebih berhati-hati terhadap kemungkinan terjadinya efek samping obat, dan segera melaporkan kejadian efek samping obat kepada Tenaga Kesehatan atau fasilitas pelayanan Kesehatan terdekat untuk meminimalisir kejadian efek samping yang lebih berbahaya. Kata kunci: efek samping obat; edukasi; dusun mapong ABSTRACTAdverse drug reactions (ADRs) are unwanted drug effects that occur during clinical use at normal or therapeutic doses. Drug side effects can affect the patient's quality of life, and can even cause morbidity and mortality. The low level of public understanding and awareness about safe drugs, coupled with a lot of inaccurate information circulating through social media, is a new challenge for pharmacy staff to educate the public on the incidence of adverse drug reactions. The purpose of this activity is to educate the public about the incidence of adverse drug reactions. The pre-activity implementation includes a survey of activity locations in Mapong Hamlet, Jurang Jaler Village, Central Lombok, the process of making leaflets and printing leaflets. The activity was carried out on Wednesday, June 29, 2022 at the Dusun Head's House. Leaflets that have been prepared are distributed to activity participants. At the post-activity stage,. The evaluation was conducted by interviews and direct observations showing an increase in public knowledge about drug side effects education.Education on adverse drug reactions opens the public's insight to be more careful about the possibility of adverse drug reactions, and immediately reports the occurrence of adverse drug reactions to Health Workers or the nearest health service facility to minimize the incidence of more dangerous adverse drug reactions. Keywords: adverse drug reactions; education; mapong hamlet
SOSIALISASI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA GRIYA DALAM PEMANFAATAN DAUN KELOR MENJADI OLAHAN SEDIAAN GUMMY CANDIES (YUPPI) YANG BERNILAI EKONOMIS Yuli Fitriana; Irmatika Hendriyani; Dzun Haryadi Ittiqo; Nur Furqani; Baiq Nurbaety; Abdul Rahman Wahid; Melati Permata Hati; Taufan Hari Sugara
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 7, No 2 (2023): June
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v7i2.15322

Abstract

ABSTRAKNutrceutical dapat didefinisikan sebagai makanan (bagian dari makanan) yang memberikan manfaat medis atau kesehatan, termasuk pencegahan dan atau pengobatan penyakit.  Salah satu bentuk sediaan nutrceutical ialah Soft candy. Tanaman yang sering dijumpai dan cukup tinggi untuk menangkal radikal bebas adalah tanaman daun kelor. Metode yang digunakan dalam pembuatan soft candy dari daun kelor adalah mengekstraksi dengan menggunakan metode maserasi yang akan diambil ekstraknya untuk dijadikan soft candy. Perlakuan uji terhadap soft candy antara lain uji flavonoid, organoleptis, dan fisika. Dalam uji flavanoid potif mengandung flavonoid pada sediaan soft candy. Kata kunci: soft candy; kelor; flavonoid ABSTRACTNutrceutical can be defined as food (part of food) that provides medical or health benefits, including the prevention and or treatment of disease. One of the nutrceutical dosage forms is soft candy. Plants that are often found and are tall enough to ward off free radicals are Moringa leaves. The method used in making soft candy from Moringa leaves is extraction using the maceration method which will be extracted to make soft candy. The test treatment for soft candy includes flavonoid, organoleptic, and physical tests. In the positive flavanoid test it contains flavonoids in soft candy preparations. Keywords: soft candy; moringa; flavonoid