Harlina Nurtjahjanti
Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro

Published : 70 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

HUBUNGAN ANTARA KEPEMIMPINAN RESONAN DENGAN JOB BURNOUT PADA ANGGOTA KEPOLISIAN DI POLRES TEGAL Amanda Intan Puspitasari; Harlina Nurtjahjanti
Jurnal EMPATI Jurnal Empati: Volume 4, Nomor 2, Tahun 2015 (April 2015)
Publisher : Faculty of Psychology, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (141.611 KB) | DOI: 10.14710/empati.2015.14915

Abstract

Pergantian pimpinan dalam kepolisian selalu berlangsung pada beberapa periode. Setiap pimpinan menunjukkan gaya kepemimpinan yang berbeda-beda, salah satunya kepemimpinan resonan, yaitu di mana pemimpin mampu menggerakkan orang-orang di kelompoknya dengan penuh kekuatan, gairah, ketegasan, dan empati. Penerapan kepemimpinan resonan di instansi yang dipersepsikan negatif oleh anggota dapat menjadikannya stresor di lingkungan kerja yang menjurus pada job burnout, yaitu kelelahan berlebihan baik fisik, mental, maupun emosional dalam jangka waktu tertentu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kepemimpinan resonan dengan job burnout pada anggota kepolisian di Polres Tegal, serta mengetahui besarnya sumbangan efektif yang didapatkan. Hipotesis penelitian ini adalah ada hubungan yang negatif antara kepemimpinan resonan dengan job burnout pada anggota kepolisian di Polres Tegal. Subyek penelitian adalah anggota polisi di Polres Tegal yang berjumlah 234 orang. Teknik pengambilan sampel adalah menggunakan cluster random sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan dua Skala Psikologi, yaitu Skala Job Burnout (27 aitem valid, Ą = 0,887) dan Skala Kepemimpinan Resonan (32 aitem valid, Ą = 0,941). Hasil penelitian menunjukkan koefisien korelasi kepemimpinan resonan dengan job burnout anggota sebesar -0,650 dengan p = 0,000 (p<0,05). Nilai tersebut menunjukkan bahwa hipotesis yang diajukan diterima, yaitu terdapat hubungan negatif antara kepemimpinan resonan dengan job burnout pada anggota kepolisian di Polres Tegal. Hal ini berarti bahwa semakin positif persepsi penerapan kepemimpinan resonan di instansi, maka semakin rendah job burnout yang akan dialami oleh anggota. Sumbangan efektif kepemimpinan resonan terhadap job burnout sebesar 42,3%, sedangkan 57,7% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diungkapkan dalam penelitian ini.
HUBUNGAN ANTARA WORK-FAMILY CONFLICT DENGAN SUBJECTIVE WELL-BEING PADA PERAWAT RUMAH SAKIT PANTI WILASA “DR. CIPTO” SEMARANG Valentina Karina Dwiayuningtyas Pratiwi; Harlina Nurtjahjanti
Jurnal EMPATI Jurnal Empati: Volume 3, Nomor 2, Tahun 2014 (April 2014)
Publisher : Faculty of Psychology, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (125.953 KB) | DOI: 10.14710/empati.2014.7529

Abstract

Perkembangan dan pertumbuhan ekonomi yang sangat pesat beberapa tahun terakhir ini mendorong wanita untuk bepartisipasi dalam dunia kerja. Salah satu profesi yang sebagian besar digeluti oleh wanita, memiliki tanggung jawab yang berat, dan memiliki jam kerja yang padat antara lain adalah perawat. Subjective well-being merupakan penilaian subjektif individu terhadap kehidupan secara keseluruhan yang ditunjukkan dengan tingginya afek positif dan kepuasan dalam hidup. Work-family conflict adalah pertentangan antara tuntutan peran pekerjaan dan keluarga yang menimbulkan tekanan pada individu.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara work-family conflict dengan subjective well-being pada perawat Rumah Sakit Panti Wilasa “Dr. Cipto” Semarang. Jumlah perawat yang menjadi sampel penelitian ialah 70 orang, yang diperoleh melalui teknik purposive sampling. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode skala psikologi berupa Skala Subjective Well-being (33 aitem valid,  α = 0.898) dan Skala Work-Family Conflict (20 aitem valid, α = 0.891).Hasil penelitian menunjukkan koefisien korelasi rxy = -0.407 dengan p=0,000 (p<0,05). Hasil tersebut menunjukkan bahwa hipotesis yang diajukan peneliti, yaitu terdapat hubungan negatif antara work-family conflict dengan subjective well-being. Semakin tinggi work-family conflict yang dialami maka semakin rendah subjective well-being, demikian pula sebaliknya. Work-family conflict memberikan sumbangan efektif sebesar 16,6% subjective well-being dan sebesar 83,4% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
HUBUNGAN ANTARA PENYESUAIAN DIRI DENGAN ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR PADA KARYAWANDEPARTEMEN PELAYANAN UMUM PT. PUPUK KALTIM Yuli Agustiani; Harlina Nurtjahjanti
Jurnal EMPATI Jurnal Empati: Volume 4, Nomor 3, Tahun 2015 (Agustus 2015)
Publisher : Faculty of Psychology, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/empati.2015.12995

Abstract

Organizational Citizenship Behavior (OCB) adalah perilaku pekerja yang dilakukan secara sukarela melebihi deskripsi kerja formal tetapi memiliki konstribusi manfaat untuk efektivitas organisasi. Penyesuaian diri adalah perilaku bereaksi individu dalam mengatasi tuntutan dalam diri dan luar untuk memperoleh suatu keselarasan dan keharmonisan antara kebutuhan diri dengan lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara penyesuaian diri dengan organizational citizenship behavior (OCB) pada karyawan departemen pelayanan umum PT. Pupuk Kaltim. Subjek penelitian ini adalah karyawan departemen pelayanan umum PT. Pupuk Kaltim. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Insidental Sampling. Pengambilan data penelitian menggunakan skala penyesuaian diri (17 aitem valid dengan α = 0,868) dan organizational citizenship behavior (OCB) (20 aitem valid dengan α = 0,806). Data yang didapat berdasarkan hasil analisis regresi sederhana menunjukkan nilai koefisien korelasi antara penyesuaian diri dengan organizational citizenship behavior (OCB) sebesar 0,803 dengan p= 0,000 (p<0,05). Artinya terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara penyesuaian diri dengan organizational citizenship behavior (OCB). Sumbangan efektif penyesuaian diri dengan organizational citizenship behavior (OCB) pada karyawan sebesar 64,5% dan sisanya 35,5% merupakan faktor-faktor lain.
HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KOMPENSASI FINANSIAL DENGAN JOB INVOLVEMENT PADA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH Rizky Meutia Ramadita; Harlina Nurtjahjanti
Jurnal EMPATI Jurnal Empati: Volume 3, Nomor 2, Tahun 2014 (April 2014)
Publisher : Faculty of Psychology, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (197.201 KB) | DOI: 10.14710/empati.2014.7524

Abstract

Kesadaran akan pentingnya peran sumber daya manusia pada era globalisasi ini memiliki kontribusi yang tak kalah penting dalam pembangunan nasional. Salah satu strategi dilakukan dengan memperbaiki dan meningkatkan kinerja birokrasi atau organisasi publik. Keberhasilan Pegawai Negeri Sipil (PNS) dalam menjalankan tugasnya di organisasi publik dapat ditinjau dari sikap pegawai pada pekerjaannya yang disebut dengan keterlibatan kerja. Faktor yang berpengaruh terhadap keterlibatan kerja atau job involvement di antaranya pemberian stimulasi berupa kompensasi finansial.      Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan antara kepuasan kompensasi finansial dengan job involvement pada PNS di Badan Kepegawaian Daerah, Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana serta Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Jawa Tengah. Populasi penelitian ini berjumlah 343 orang dengan sampel penelitian sebanyak 40 orang. Penentuan sampel menggunakan teknik  purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan skala job involvement terdiri dari 27 aitem (α = 0,875) dan skala kepuasan kompensasi finansial terdiri dari 33 aitem (α = 0, 910).      Hasil analisis regresi sederhana diperoleh rxy = 0, 395 dengan p = 0,006 (p<0,05), artinya ada hubungan positif yang signifikan antara kepuasan kompensasi finansial dengan job involvement. Hasil tersebut menunjukkan bahwa semakin tinggi kepuasan kompensasi finansial maka semakin tinggi tingkat job involvement dan sebaliknya. Kepuasan kompensasi finansial memberikan sumbangan efektif terhadap variabel job involvement sebesar 15,6 % sedangkan 84,4 % berasal dari faktor-faktor lain yang tidak diungkap dalam penelitian ini.
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KUALITAS SISTEM DENGAN INTENSI MEMBELI MELALUI SITUS WEB TOKOBAGUS.COM PADA PEGAWAI PEMERINTAH KOTA SEMARANG BAGIAN SEKRETARIAT DAERAH Candra Rakhma Alima; Harlina Nurtjahjanti
Jurnal EMPATI Jurnal Empati: Volume 3, Nomor 1, Tahun 2014 (Januari 2014)
Publisher : Faculty of Psychology, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (94.917 KB) | DOI: 10.14710/empati.2014.7476

Abstract

Perkembangan internet yang pesat membawa perubahan bagi konsumen di Indonesia dimana saat ini mereka mulai tertarik melakukan pembelian secara online, salah satunya ialah melalui media situs web. Intensi membeli melalui situs web adalah niat atau keinginan yang mengarahkan seseorang untuk melakukan pembelian di situs web yang ditunjukkan melalui proses pengambilan keputusan dan pemanfaatan sumber daya yang ada. Persepsi terhadap kualitas sistem adalah penilaian seseorang secara kognisi dan afeksi terhadap kemampuan situs web dalam memproses informasi berdasarkan spesifikasi sesuai lebih banyak berdasarkan spesifikasi yang telah ditentukan seperti harapannyaPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara persepsi terhadap kualitas sistem dengan intensi membeli melalui situs web Tokobagus.com pada pegawai Pemerintah Kota Semarang Bagian Sekretariat Daerah. Jumlah pegawai yang menjadi sampel penelitian ialah 93 orang, yang diperoleh melalui teknik simple random sampling. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode skala psikologi berupa skala intensi membeli (37 aitem valid, α = 0,949) dan skala persepsi terhadap kualitas sistem (33 aitem valid, α = 0,920).            Hasil penelitian menunjukkan angka koefisien korelasi (rxy) sebesar 0,669 dengan p = 0,000 (p<0,05) yang berarti terdapat hubungan positif yang signifikan antara persepsi terhadap kualitas sistem dengan intensi membeli. Semakin positif persepsi pegawai terhadap kualitas sistem situs web Tokobagus.com maka, akan semakin tinggi intensi untuk membeli di situs web tersebut, begitupun sebaliknya. Variabel persepsi terhadap kualitas sistem memberikan sumbangan efektif sebesar 44,8%, dan sisanya sebesar 55,2% ditentukan oleh faktor-faktor lain yang tidak diukur dalam penelitian ini.
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KOMPENSASI DENGAN PERILAKU INOVATIF PADA KARYAWAN PT TELKOM DIVISI REGIONAL IV JAWA TENGAH DAN DIY Yusi Fitri Novianti; Harlina Nurtjahjanti
Jurnal EMPATI Jurnal Empati: Volume 7, Nomor 1, Tahun 2018 (Januari 2018)
Publisher : Faculty of Psychology, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (432.444 KB) | DOI: 10.14710/empati.2018.20251

Abstract

Perilaku inovatif karyawan adalah tindakan yang dilakukan karyawan untuk memperkenalkan tentang ide – ide yang telah dikembangkn dari hal – hal yang sudah ada sehingga menjadi lebih baru dalam sebuah organisasi untuk memperoleh keuntungan organisasi.  Persepsi terhadap kompensasi merupakan penilaian karyawan secara kognisi dan afeksi karyawan secara individual terhadap kompensasi finansial dan kompensasi non finansial yang diberikan oleh organisasi sebagai balas jasa atas kerja keras yang telah dilakukan oleh karyawannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dukungan persepsi terhadap kompensasi dengan perilaku inovatif pada karyawan PT Telkom Divisi Regional IV Jawa Tengah dan DIY. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 153 karyawan PT Telkom Divisi Regional IV Jawa Tengah dan DIY. Teknik pengambilan sampel penelitian menggunakan simple random sampling dengan jumlah 75 subjek. Instrumen penelitian terdiri dari dua skala yaitu Skala Perilaku Inovatif (39 aitem α ; = 0,927) dan Skala Persepsi terhadap Kompensasi (36 aitem α ; = 0,906). Analisis data dengan menggunakan analisis regresi sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan positif antara dukungan persepsi terhadap kompensasi dengan perilaku inovatif pada karyawan PT Telkom Divisi Regional IV Jawa Tengah dan DIY(rxy= 0,589), persepsi terhadap kompensasi memberikan sumbangan efektif sebesar 34,7%. 
HUBUNGAN ANTARA JOB INSECURITY DENGAN MOTIVASI KERJA PADA KARYAWAN PT. NYONYA MENEER SEMARANG Richa Bonita; Harlina Nurtjahjanti
Jurnal EMPATI Jurnal Empati: Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016 (Agustus 2016)
Publisher : Faculty of Psychology, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (222.404 KB) | DOI: 10.14710/empati.2016.15400

Abstract

Motivasi kerja merupakan sesuatu yang menimbulkan semangat atau dorongan kerja, sehingga motivasi kerja yang timbul dalam diri seseorang atau pegawai untuk melakukan sesuatu karena adanya rangsangan dari luar baik itu dari atasan maupun lingkungan kerja. Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris hubungan antara job insecurity dengan motivasi kerja pada karyawan. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan negatif antara job insecurity dengan motivasi kerja pada karyawan PT. Nyonya Meneer Semarang. Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan PT. Nyonya Meneer Semarang, dengan menggunakan purposive sampling didapatkan jumlah sampel sebanyak 83 orang. Pengumpulan data dalam penelitian menggunakan skala psikologi yang terdiri dari skala Job Insecurity (23 aitem:α=0,929) dan Skala Motivasi kerja (20 aitem: α=0,884). Analisis data dengan menggunakan metode analisis regresi sederhana mengungkapkan bahwa ada hubungan negatif antara Job Insecurity dengan Motivasi Kerja (rxy=-0,223 ; p = 0,043), maka hipotesis dapat diterima. Artinya, semakin tinggi job insecurity maka motivasi kerja akan semakin menurun. Berlaku pula sebaliknya, semakin rendah job insecurity maka motivasi kerja akan semakin tinggi. Koefisien determasi menunjukkan secara simultan job insecurity dapat menjelaskan perubahan motivasi kerja sebesar 5% dan selebihnya 95% dipengaruhi oleh faktor lain.
HUBUNGAN ANTARA WORK-FAMILY CONFLICT DENGAN KETERLIBATAN KERJA PADA KARYAWAN WANITA Irfan Abdurrahman; Harlina Nurtjahjanti
Jurnal EMPATI Jurnal Empati: Volume 6, Nomor 3, Tahun 2017 (Juli 2017)
Publisher : Faculty of Psychology, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (104.029 KB) | DOI: 10.14710/empati.2017.19763

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara work-family conflict dengan keterlibatan kerja pada karyawan wanita di Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN). Sampel berjumlah 123 orang karyawan wanita dengan karakteristik subjek penelitian yaitu telah menikah dan memiliki anak. Metode sampling yang digunakan adalah teknik convenience sampling. Pengumpulan data menggunakan Skala Work-FamilyConflict (N = 20 aitem, α = .86) dan Skala Keterlibatan Kerja (N = 22 aitem, α = .84). Hasil analisis regresi sederhana menunjukkan adanya hubungan negatif dan signifikan antara work-family conflict dengan keterlibatan kerja (rxy = -.32 dengan p< .001) yang berarti bahwa semakin positif work-family conflict maka semakin rendah keterlibatan kerja. Work-family conflict memberikan sumbangan efektif sebesar 10% terhadap keterlibatan kerja. 
HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN SOSIAL DENGAN ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR PADA KARYAWAN PT. TELKOM INDONESIA REGIONAL IV JAWA TENGAH DAN DI YOGYAKARTA EKI DWI PUTRA; Harlina Nurtjahjanti
Jurnal EMPATI Jurnal Empati: Volume 6, Nomor 4, Tahun 2017 (Oktober 2017)
Publisher : Faculty of Psychology, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (476.66 KB) | DOI: 10.14710/empati.2017.20034

Abstract

Keberhasilan suatu perusahaan memerlukan dukungan penuh sumber daya manusia yang ditandai dengan Organizational Citizenship Behavior (OCB). Karyawan perusahaan dapat menciptakan lingkungan pekerjaan yang kondusif dengan kecerdasan sosial sehingga dapat berperilaku OCB. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik simple random sampling, dengan jumlah sampel 107 karyawan. Alat ukur yang digunakan pada penelitian ini adalah Skala Organizational Citizenship Behavior (30 aitem, α = 0,886) dan Skala Kecerdasan Sosial (35 aitem, α =0,928). Metode analisis data yang digunakan pada penelitian ini dengan analisis regresi linier sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan positif signifikan antara kecerdasan sosial dengan Organizational Citizenship Behavior pada karyawan PT. Telkom Indonesia Regional IV (r= 0,681; p< 0,00). Hal tersebut menunjukan bahwa hipotesis yang diajukan peneliti, yaitu hubungan antara Kecerdasan Sosial dengan Organizational Citizenship Behavior pada Karyawan PT. Telkom Indonesia Regional IV dapat diterima. Semakin tinggi kecerdasan sosial maka semakin tinggi Organizational Citizenship Behavior pada karyawan PT. Telkom Indonesia Regional IV, sebaliknya semakin rendah kecerdasan sosial maka semakin rendah Organizational Citizenship Behavior pada karyawan PT. Telkom Indonesia Regional IV. Variabel kecerdasan sosial memberikan sumbangan efektif sebesar 46,4% terhadap Organizational Citizenship Behavior, 53,6% sisanya ditentukan oleh faktor lain yangtidak diteliti dalam penelitian ini.
HUBUNGAN ANTARA SIKAP TERHADAP KESELAMATAN KERJA DENGAN KOMITMEN ORGANISASI PADA PEGAWAI PT. PLN (PERSERO) AREA PELAKSANA PEMELIHARAAN SEMARANG Indri Murti Astuti; Harlina Nurtjahjanti
Jurnal EMPATI Jurnal Empati: Volume 6, Nomor 4, Tahun 2017 (Oktober 2017)
Publisher : Faculty of Psychology, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (331.971 KB) | DOI: 10.14710/empati.2017.20117

Abstract

This study aims to determine the correlation between attitudes towards work safety and organizational commitment to employees of PT. PLN (Persero) Area Pelaksana Pemeliharaan Semarang. The population in this study amounted to 156 employees of PT. PLN (Persero) Area Pelaksana Pemeliharaan Semarang. The sample of the research was 70 employees obtained with incidental sampling. Measuring tool used is Attitude to Work Safety Scale (33 aitem, α = 0,958) and Organizational Commitment Scale (32 items, α = 0,934). The method of analysis used in this research is simple regression analysis. The result of this study showed a positive and significant relationship between attitudes toward work safety with organizational commitment (rxy = 0,775, p <0,001), meaning that the more positive attitude toward work safety, the higher the organization's commitment to the employees. Attitudes towards work safety contributed effectively to 60.1% of organizational commitment, while 39.9% influenced by other factors not examined in this study.  
Co-Authors Amanda Intan Puspitasari Anggun Resdasari Prasetyo Anindya Dewi Hapsari Anjasmara Adiel Saputra Annisa Aulia Rahmah Annisa Irti Annisaa Tiara Dewi Arini Izzati Fatimah Arviana Fitri Kusumastuti Athiyyah Nanda Gumai Atina Kamila Pratiwi Avy Tiasa Febrina Azkia Fadhilah Bagas Ramadhiansyah Briananta Winda Kurniawan Candra Rakhma Alima Catur Wahyu Wijayanti Chanya Paripurastu Sasongko, Chanya Paripurastu Costrie Ganes Widayanti Danastri Cintantya Diah Ratna Sari Diana Rusmawati Dinda Karin Shaina Dwi Cheppy Dharmawan, Dwi Cheppy Dyra Sri Amini Egy Yolanda Putra EKI DWI PUTRA Erin Ratna Kustanti Erna Dyah Krisnaningrum Fardia Astiarini Ilyas Febrie Sani Ferina Nissa Fauzia Francisca Aully Adestyani Gadhia Aufari Hafidz Ibnu Ramadhan, Hafidz Ibnu Hasna Pratiwi Kuswardani Hilmun Zahrina I Gusti Ayu Agung Yesika Yuniar Ika Zenita Ratnaningsih Indri Murti Astuti Inggan Dwi Putri Desyani Intan Nurliawati Irfan Abdurrahman Jati Ariati Kafhaya Maryama Suraya Lusi Nur Ardhiani Mia Novitaloka Mohamad Rizal Rifai Mollinda Aginza Hawa Mukhammad Rangga Perdana Nailul Fauziah Nofiar Aldriandy Putra Nora Rizky Maulidina Pratidya Cantika Maharani Negara Putri Zahrah Adelia Rahadyan Sekar Gupita Negara Ratna Intifada Richa Bonita Rini Sulistyawati Rizka Augusta Rizky Meutia Ramadita Satri Purwito SEPTIANI, NURALINA Setianingrum, Anindhita Setyowati Wulandari Siti Maesaroh Suci Permatasari Syahrina Nurul Hidayah SYAIFULLAH, AKRAM SHIDDIQ Syarifuddin Syarifuddin Unika Prihatsanti Valentina Karina Dwiayuningtyas Pratiwi Yuli Agustiani Yusi Fitri Novianti