Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

Women’s Leadership in Southeast Asia: Examining the Authentic Leadership Implementation Potency Fajar Apriani; Dini Zulfiani
Policy & Governance Review Vol 4 No 2 (2020): May
Publisher : Indonesian Association for Public Administration

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (478.775 KB) | DOI: 10.30589/pgr.v4i2.275

Abstract

Rapid economic growth in Asia has helped reduce gender inequality in several countries, especially those in Southeast Asia. This has led, among many other things, to the fact that women have higher opportunities to become leaders. Yet, in Southeast Asia the biggest challenge that remains is the tendency of “untrained” women in public leadership. Then the birth of women needs to get strategic support from the current system of leadership culture, that good life for women is the main pillar of women’s leadership requirements. This paper discusses the opportunities present for preparing Southeast Asian women to become future leaders from a number of authentic leader characteristics that they have. By using the content analysis method, the preliminary findings of this study is the existence of better gender relations, accompanied by the resilience and pragmatism of today’s location communities, bringing Southeast Asian women to a promising future leadership role. A number of characteristics of authentic leaders that have become the basis of women’s identity are actually the main capital to be prepared further through a number of educational efforts, assistance and training in order to increase knowledge, insight, organizational skills and self- confidence. Next, women leaders must be made. Women’s willingness and ability to adapt and develop stronger skills in the areas of emotional intelligence, empowerment, and power of influence place them in a strong position to use these advantages to propel them forward in leadership roles. Southeast Asian countries, especially those with a low human development index, have to begin to open up the need for a state led by women leaders who have the potential to represent a number of authentic leadership criteria to respond to the crisis of public confidence in the country’s leadership.
PELATIHAN BERBASIS INTERNET DENGAN MEMANFAATKAN PERAN SOSIAL MEDIA DALAM MEMPROMOSIKAN POTENSI DESA-DESA WISATA DI KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA, PROPINSI KALIMANTAN TIMUR Muhammad Fauzan Noor; Dini Zulfiani
Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian Masyarakat 2018: 2. Penguatan Inovasi Teknologi (Pangan, Pertanian, Energi, Transportasi) Bagi Pemerintah Daera
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (360.279 KB)

Abstract

Kabupaten Kutai Kartanegara, telah membentuk 14 Kelompok Sadar Wisata (POKDARWIS), yangada pada desa-desa wisata dan tersebar di beberapa kecamatan. Desa-desa tersebut mempunyaikonsep pengembangan desa wisata alam, budaya, bahari (pantai) dan juga agro, sehingga sangatmenarik untuk melakukan beragam aktivitas wisata.Desa-desa tersebut sangat membutuhkan sumber daya manusia yang terlatih dalam memberikanpelayanan kepada para wisatawan. Namun kualitas sumber daya yang ada masih perluditingkatkan, mereka pun belum memahami dalam menjelaskan dan memberi petunjuk tentangpotensi kepariwisataan yang ada, apalagi dalam hal promosi. Warga masyarakatnya kurangmenyadari bahwa desa mereka mempunyai potensi kepariwisataan namun mereka belummemanfaatkannya untuk dapat memberikan dampak ekonomi secara optimal. Ada 8POKDARWIS terpilih yang patut mendapatkan pelatihan ini. Pelatihan ini melibatkan 2 peserta darisetiap anggota kelompok sadar wisata.Seiring dengan perkembangan teknologi, media sosial merupakan sarana yang paling banyakdiminati saat ini untuk menyempaikan ide, gagasan, data maupun informasi. Demikian jugahalnya dengan promosi. Diharapkan Sumber Daya Manusia yang ada di desa-desa wisatatersebut dapat menguasai tehnik dalam membuat media sosial dan menggunakannya sebagaisarana promosi daerahnya sehingga diharapkan dapat meningkatkan kunjungan wisatawan. Target/ luaran dari hasil yang diinginkan yakni agar dapat menjadi tenaga pemasaran yang handaldalam mempromosikan potensi obyek dan daya tarik wisata yang ada melalui media sosial,serta akan tersedianya paket wisata yang terpadu sehingga dapat dengan mudah menawarkan ataumemasarkan produk paket tersebut kepada calon pengunjung.Solusi yang ditawarkan adalah dengan memberikan pelatihan tehnik membuat akun beberapa jenismedia sosial sehingga mereka dapat menawarkan program paket wisata dan atraksi yang ada.Kemudian memberikan pelatihan teori – teori promosi beserta aspek-aspek yang mendukung prosespemasaran. Selanjutnya peserta mencoba mempraktekkan penggunaan media sosial yang telahdibuat dengan langsung memasarkannya ke khalayak umum. Pada pelatihan ini kamimengundangperwakilan dari akademisi dan praktisi IT untuk menjadi pemateri tamu dalammenjelaskan pembelajaran seputar teori dan tehnik promosi melalui media sosial.
Bound by debt: Nutmeg trees and changing relations between farmers and agents in a Moluccan agroforestry systems Messalina Lovenia Salampessy; Indra Gumay Febryano; Dini Zulfiani
Forest and Society Vol. 1 No. 2 (2017): NOVEMBER
Publisher : Forestry Faculty, Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (363.795 KB) | DOI: 10.24259/fs.v1i2.1718

Abstract

Agroforestry is a land management system long practiced by communities in the Moluccas. The practice is commonly known as "Dusung", where one cash crop in particular, nutmeg, is interspersed throughout farmer groves. Farmers have faced a number of challenges in recent years, especially concerning a system of debt bondage inflicting undue losses upon them. This study aims to explain the involvement of farmers within the debt bondage system, otherwise known as the tree mortgage system. We utilize a case study methodology, whereby data were collected through interviews and participant observation and results analyzed using principal agent theory. Findings highlight that nutmeg farmers, what we call the Principal, incur high risks when debt bondage is applied by an Agent that has the increasing ability to deny and change the terms of an agreement. This occurs when Agents exploit information unavailable to farmers about nutmeg marketing prospects, which weakens farmer negotiating positions. Improving institutional support for contracts in the tree mortgage system could help to ensure a more equitable arrangement, improving the terms for nutmeg farmers, meanwhile also encouraging the continued preservation of the dusung system, which has long helped to manage forest resources sustainably.
PERSEPSI PENGUNJUNG TERHADAP FASILITAS KAMPUNG KETUPAT WARNA WARNI SAMARINDA Muhammad Fauzan Noor; I Wayan Lanang Nala; Firda Aisyiyah; Dini Zulfiani
Jurnal Riset Inossa Vol. 2 No. 1 (2020): Juni
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Kota Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (429.298 KB)

Abstract

Destinasi Kampung Ketupat Warna Warni yang berlokasi di Kecamatan Samarinda Seberang,merupakan destinasi wisata baru yang berbasis masyarakat. Hampir sebagian besar warganyamembuat ketupat untuk dijual dan yang lebih uniknya lagi di setiap depan rumah warga banyakketupat yang sudah selesai tergantung dengan rapi. Mereka tidak perlu menjualnya ke pasarmelainkan para pembeli yang datang langsung ke kampung ini. Beragam fasilitas baik utama,pendukung dan penunjang mewarnai keberadaan desa ini. Pengunjung memberikan persepsipenilaian yang beragam terhadap fasilitas kampung ini dengan harapan agar peningkatan danpengembangan fasilitas dapat terwujud. Metode yang digunakan adalah dengan melakukanwawancara terhadap pengurus kelompok sadar wisata (POKDARWIS) serta warga pembuatketupat, selain itu penulis juga menyebarkan angket kepada 100 orang pengunjung secara acak.Agar persepsi yang diperoleh nanti benar-benar mewakili pemikiran dari pengunjung. Hasil kajianmenunjukan bahwa akses jalan dan area berfoto merupakan fasilitas utama yang harus di benahi danditingkatkan lagi, selain fasilitas pendukung dan penunjang lainnya. Perlunya wadah untuk belajarmembuat olahan dari daun kelapa bagi pengunjung merupakan salah satu referensi sebagai bagiandari wisata edukasi, serta tata letak lokasi desain kuliner yang khas dari olahan ketupat agarmembuat wisatawan datang berkunjung dan bertahan lebih lama serta dapat membelanjakanuangnya lebih banyak lagi.
PENANGANAN KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN DAN ANAK DI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Dini Zulfiani; . Indrawati; Oktavianus Kondorura; Meuthia Sahda AF
Jurnal Administrative Reform Vol 6, No 3 (2018): JURNAL ADMINISTRATIVE REFORM
Publisher : Magister Administrasi Publik FISIP Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52239/jar.v6i3.1908

Abstract

The cases of violence against women and children in East Kalimantan from year to year are increasing. efforts to protect victims of violence have been carried out through prevention and handling. If violence has occurred, appropriate handling must be carried out so that victims can feel safe and protected. The research aims to find out and analyze way of handling the victims of violence, especially women and children in East Kalimantan Province. The type of research used in this study includes descriptive qualitative. The research location chosen was East Kalimantan Province. Data collection techniques in this study are Library Research and Field Work Research. The results found that the handling of victims of violence was carried out in accordance with the Minimum Service Standards set by the government from the service of complaints to repatriation and empowerment in accordance with the results of assessments from officers, besides referral / coordination with related parties in accordance with the conditions of the victims.Keyword: handling violence, women, children
Food safety training for home industries in Sumber Sari Village, Kutai Kartanegara Regency Muhammad Fauzan Noor; Surahman Surahman; Karyo Budi Utomo; Ramadhan S. Pernyata; Dini Zulfiani
Community Empowerment Vol 7 No 12 (2022)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31603/ce.8487

Abstract

This community service's goal is to inform and enlighten the moms of the Family Welfare Empowerment Group (PKK) so they can uphold the quality of processed foods and assist applications for submitting Household Industry Production Numbers (PIRT). The implementation method is carried out with food safety training for home industry products. The program's outcome is an improvement in the partner's skill, which is demonstrated by their acquisition of post-training test points above 60.
ANALISA POTENSI WISATA PADA DESA WISATA SUMBER SARI, KECAMATAN LOA KULU, KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA Muhammad Fauzan Noor; Dini Zulfiani Zulfiani
Jurnal Darmawisata Vol. 1 No. 1 (2021): JURNAL DARMAWISATA (NOVEMBER)
Publisher : Program Vokasi Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (155.059 KB) | DOI: 10.56190/jdw.v1i1.1

Abstract

Desa Sumber Sari merupakan Desa Wisata yang telah dikukuhkan menjadi desa yang mandiri oleh Bupati Kutai Kartanegara pada tahun 2013. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa potensi-potensi wisata yang ada dan bisa dikembangkan di desa ini. Metode pengumpulan data yang dilaksanakan pada penelitian ini adalah dengan data sekunder dan juga primer, serta melaksanakan wawancara dengan Pengelola yakni Kelompok Sadar Wisata, Pemerintahan Desa serta organisasi kemasyarakatan lainnya. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Wisata Taman Arum, Desa Sumber Sari Kecamatan Loa Kulu, selama kurang lebih 3 bulan. Dari hasil identifikasi di lapangan bahwa terdapat potensi pertanian, perikanan, peternakan, sejarah, kesenian, serta kuliner dan beberapa pelaksanan event tetap yakni perayaan ulang tahun desa. aktivitas Wisata yang dapat dilakukan di Desa ini yaitu hiking di Gunung Bukit Biru. Terdapat faktor pendukung dan penghambat dalam Upaya pemberdayaan masyarakat desa. Selain itu permasalahan yang kerap ditemui adalah sumber daya manusia yang ada dapat mempengaruhi pengelolaan desa serta faktor alam yang menghambat dan mempengaruhi waktu dalam pelaksanaan panen. Kelompok Sadar Wisata sangat berperan dalam mengembangkan desa wisata Sumber sari ini untuk menjadi destinasi wisata andalan.
IDENTIFIKASI POTENSI WISATA PADA DESA BATUAH, KECAMATAN LOA JANAN, KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA Muhammad Fauzan Noor; Dini Zulfiani; Gratia Marchellina Sadung
Jurnal Darmawisata Vol. 1 No. 1 (2021): JURNAL DARMAWISATA (NOVEMBER)
Publisher : Program Vokasi Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1046.177 KB) | DOI: 10.56190/jdw.v1i1.5

Abstract

Batuah merupakan salah satu desa yang ada di Kecamatan Loa Janan, Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur tepatnya berada ditengah jalan poros Samarinda – Balikpapan. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengidentifikasikan potensi wisata yang ada pada 9 dusun di Desa Batuah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu deskriptif kualitatif, dengan teknik pengumpulan data, wawancara kepada kepala desa Batuah beserta jajarannya, Pengelola BUMDES serta pengurus kelompok Dasa Wisma, serta melakukan observasi, dan studi pustaka. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa potensi Desa Batuah mencakup alam, budaya, dan buatan. Untuk alam antara lain Tabuan Agro Techno Park (danau, hutan, sawah). Sedangkan Mappadendang dan Paduppa sebagai daya tarik budayanya. Dewi Belai, Taman Dasawisma, Taman Emastri, Kebun Buah Naga, serta olahan pangan oleh para ibu yang tergabung dalam kelompok dasa wisma yang ada pada sembilan dusun yang masing masing memiliki atraksi dan daya tarik tersendiri. Potensi yang diprioritaskan dan akan dikembangkan ada desa wisata Benua Elai yang dikenal dengan singkatan Dewi Belai. Semua daya tarik yang ada dituangkan dan dikemas kedalam bentuk brosur paket wisata yang siap untuk dipromosikan.
The Policy of Pro-Bebaya in Improving the Welfare of the Community in the Samarinda City Hariati Hariati; Dini Zulfiani; Annisa Saskia Saputri; Ahsari Janur Framitha
Jurnal Ilmiah Ilmu Administrasi Publik Vol 13, No 2 (2023)
Publisher : Program Pascasarjana Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/jiap.v13i2.52988

Abstract

This research aims to describe the policy of the Community Development and Empowerment Program (Program Permbangunan dan Pemberdayaan / Pro-bebaya) in Enhancing the Welfare of the Community in the City of Samarinda. This research method employs descriptive qualitative research to provide an impartial explanation of specific conditions. Primary data for this research was obtained through observation, in-depth interviews, and documentation, while secondary data, obtained through literature reviews and relevant written records related to the subject, was used to support the primary data. The research results indicate that the implementation of the Community Development and Empowerment Program (Probebaya) in Enhancing the Welfare of the Community in the City of Samarinda, as observed in the field research process, including infrastructure development, economic development, social and cultural activities, health-related activities, education-related activities, and youth-related activities, has been carried out effectively. This is evidenced by the fact that the residents in the Air Hitam Subdistrict have experienced the benefits of the Probebaya program, although there are some inhibiting and supporting factors in the program's implementation.
Pelatihan Mencanting Dan Mewarnai Pada Kegiatan Membatik Bagi Pokdarwis di Kampung Ketupat Warna Warni, Kec. Samarinda Seberang Noor, Muhammad Fauzan; Winarti, Winarti; Zulfiani, Dini
Plakat : Jurnal Pelayanan Kepada Masyarakat Vol 5, No 1 (2023): Volume 5, Nomor 1 Juni Tahun 2023
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/plakat.v5i1.10414

Abstract

Kampung ketupat is an educational-based tourist spot, namely education on making ketupat shells which is very familiar in this tourist spot because most of the people rely on the expertise to make diamond shells where later the results of the manufacture will be sold to collectors and appreciated by those who buy it. from that in this ketupat village it became an educational tour that taught how to make ketupat shells. The tourist attraction in this ketupat village needs creation and innovation so that it becomes an attraction for visitors, the lecturers of the Samarinda State Polytechnic (POLNES) are trying to help carry out development in this ketupat village by teaching how to print and color on cloth in the form of a diamond motif where later it will be used as a product for souvenirs or souvenirs for visitors. The purpose of this development is to help the Tourism Awareness Group (Pokdarwis) in this ketupat village to make it more attractive to tourists. The implementation of this service involves the community in Ketupat village to help more in the development of tourist villages, but the problem that must be faced is that the participants must still be monitored in cutting and coloring in making batik cloth because this requires carefulness and neatness in preparing it. so, it takes training really to proficient.Kampung ketupat merupakan tempat wisata yang berbasis edukasi,yakni edukasi pembuatan tempurung ketupat yang sangat familiar di tempat wisata ini karna kebanyakan masyarakatnya mengandalkan keahlian membuat tempurung ketupat yang di mana nanti hasil dari pembuatannya itu akan di jual kepada pengepul dan di hargai oleh orang yang membeli maka dari itu di kampung ketupat ini menjadi wisata edukasi yang mengajarkan bagaimana cara membuat tempurung ketupat. Daya tarik wisata di kampung ketupat ini perlu kreasi dan inovasi agar menjadi daya tarik bagi pengunjung, para dosen Politeknik Negeri Samarinda (POLNES)mencoba membantu melakukan pengembangan di kampung ketupat ini dengan mengajarkan bagaimana cara mencanting dan mewarnai di kain dengan bentuk motif ketupat yang di mana nantinya akan di jadikan produk bagi souvenir atau cinderamata bagi pengunjung. Tujuan dari pengembangan ini adalah untuk membantu Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) di kampung ketupat ini agar lebih menarik wisatawan. Pelaksanaan pengabdian ini dengan melibatkan masyarakat yang ada di kampung ketupat agar lebih membantu dalam perkembangan kampung wisata,tetapi permasalahan yang harus di hadapi yaitu peserta yang masih harus terus di awasi dalam mencanting dan mewarnai dalam pembuatan kain batik karna hal ini membutuhkan kejelian dan kerapian dalam menyusunnya sehingga butuh pelatihan yang betul-betul hingga mahir.