Hikmana, Entus
Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian Universitas Wiralodra

Published : 11 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

STRATEGI PEMASARAN KERUPUK MANGGA PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA LIBNA FOOD Iskandar , Dody; Hikmana, Entus; Mulyati, Neneng Sri
Agri Wiralodra Vol 12 No 1 (2020): Agri Wiralodra
Publisher : Agri Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui rumusan faktor internal dan faktor eksternal yang terdiri dari kekuatan, kelemahan, peluang, ancaman dan strategi pemasaran kerupuk mangga pada Industri Rumah Tangga Libna Food Desa Jatisura Kecamatan Cikedung Kabupaten Indramayu. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei dan desain penelitian menggunakan survei deskriptif. Penelitan ini tidak di lakukan pengambilan sampel dari populasi karena populasi Industri Rumah Tangga kerupuk dengan bahan baku mangga hanya satu orang, yaitu Industri Rumah Tangga Libna Food yang memproduksi kerupuk. Jenis data yang digunakan dalam penelitian yaitu data primer dan data skunder. Teknik pengumpulan data melalui studi pustaka , observasi, dan wawancara. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis menggunakan analisis SWOT dan QSPM. Hasil menunjukan bahwa usaha kerupuk mangga pada Industri Rumah Tangga Libna Food Desa Jatisura Kecamatan Cikedung Kabupaten Indramayu berdasarkan hasil perhitungan, nilai bobot dan rating (BxR) keseluruhan nilai pada faktor internal (IFAS) total sebesar 2,28. Sedangkan dari hasil perhitungan nilai bobot dan rating (BxR) dapat dihasilkan keseluruhan jumlah bobot total sebesar 2,14. untuk faktor eksternal (EFAS), yang artinya perusahaan berada pada posisi (hold and maintain) yang terletak pada kuadran V. Hal ini mennjukkan bahwa perusahaan membutuhkan strategi untuk bertahan dan dapat menjaga perusahaan menjadi lebih baik lagi. Maka dari itu analisis SWOT diperoleh beberapa strategi yang terdapat pada kuadran V yang nantinya akan menjadi prioritas strategi yang tepat untuk dilaksanakan terlebih dahulu dengan menggunakan analisis QSPM.
Performa Sapi Peranakan Ongole Betina yang Diberi Ransum Berbasis Jerami Padi Fermentasi yang Mengandung Indigofera zollingeriana Asep Suherman; Asep Suherman; Yudhi Mahmud; Entus Hikmana; Iman Hernaman; Wiwik Ambarsari; Hani Yuhani; Rukmantoro Salim
Sains Peternakan: Jurnal Penelitian Ilmu Peternakan Vol 16, No 2 (2018): Sains Peternakan
Publisher : Universitas Sebelas Maret (UNS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (764.138 KB) | DOI: 10.20961/sainspet.v16i2.19756

Abstract

This reaserch was aimed to study about performance offemale Peranakan Ongole cattle that fed diet based on fermented straw and contains Indigofera zollingeriana. Sixteen offemale PO cattles which were allocated in 4 treatment diets consisting of :R1 = Fermented rice straw A (ad libitum) + 3 kg rice bran, R2= Fermented rice straw A (ad libitum) + 3 kg concentrate, R3= Fermented rice straw A (ad libitum) + 2 kg rice bran + 1 kg Indigofera zollingeriana, R4= Fermented rice straw B (ad libitum) + 2 kg rice bran + 1 kg Indigofera zollingeriana. The experimental used completed randomized design. One-way ANOVA and Ducan’s Multiple Range Testwere performed to compare the significant difference.  The T3 and T4 diets containing Indigofera zollingeriana resulted in higher growth gain andaverage daily gain with a lower feed conversion (P <0.05) than the non-Indigofera zollingeriana (T1 and T2) diets. Fermentation of rice straw using rice bran, molasses, and EM-4 used in T4 diet resulted in the highest growth gain and  average daily gain (P<0.05) and the lowest feed conversion (P <0.05) i.e. 88.00 kg, 0.807 kg/head/day and 11.2 respectively. Conclusion, the female PO cattles fed diet containing fermented rice straw by rice bran, molasses, and EM-4 (fermented rice straw B)(ad libitum) and 2 kg of rice bran and Indigofera zollingeriana 1 kg (asfed) produces the best performance.
Hubungan Kinerja Kelompok Tani dengan Pendapatan Usahatani Padi Sawah (Oryza sativa, L.) dI Kecamatan Tukdana, Kabupaten Indramayu Mohammad Fahmariza; Entus Hikmana; Tohidin Tohidin
Agri Wiralodra Vol. 13 No. 1 (2021): Agri Wiralodra
Publisher : Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/agriwiralodra.v13i1.17

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja kelembagaan kelompok tani di Kecamatan Tukdana Kabupaten Indramayu dan mengetahui tingkat hubungan kinerja kelembagaan kelompok tani terhadap pendapatan usahatani padi sawah (Oryza sativa, L.) di Kecamatan Tukdana Kabupaten Indramayu. Objek penelitian ini adalah kelompok tani di Kecamatan Tukdana Kabupaten Indramayu sebanyak 10 kelompok tani. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei. Desain penelitian yang digunakan yaitu metode Survei Explanatori. Terdapat 50 populasi (kelompok tani) penentuan sampel dilakukan secara sengaja (Purposive) mengakibatkan penelitian ini memiliki 40 responden terdiri dari 10 kelompok tani masing-masing ketua, sekertaris, bendahara dan anggota kelompok tani tersebut untuk mengetahui kinerja dan pendapatannya. Teknik pengambilan data dilakukan observasi dan wawancara. Analisi yang digunakan dalam penelitian ini untuk menguji hubungan keeratan antara variabel kinerja kelompok tani dengan pendapatan usahatani, menggunakan analisis korelasi Product moment dengan menggunakan alat bantu aplikasi SPSS 20. Kinerja kelompok di Kecamatan Tukdana Kabupaten Indramayu sudah cukup baik, sebagian besar kinerja kelompok tani adalah tergolong klasifikasi cukup dengan skor 246 – 455, yaitu 8 kelompok tani sudah tergolong klasifikasi cukup dan 2 kelompok tani tergolong klasifikasi kurang ( 245). Hasil dari analisis diperoleh angka koefisien korelasi sebesar 0,678 artinya tingkat kekuatan hubungan (korelasi) antara variabel kinerja kelompok tani dengan pendapatan adalah kuat (0,600 – 0,799). Dengan nilai sebesar 0,678 dapat menggambarkan sejauhmana keeratan hubungan antara variabel kinerja kelompok tani dengan pendapatan usahatani padi sawah dengan nilai 67,8%. Jadi hubungan antara kinerja kelompok tani dengan pendapatan padi sawah di Kecamatan Tukdana Kabupaten Indramayu dapat dinyatakan positif maka hubunganya searah.
Strategi Pengembangan Usaha Keripik Tike (Eleocharis Dulcis) Pada Industri Rumah Tangga Di Kecamatan Losarang Kabupaten Indramayu Kerin Alfebry; Entus Hikmana; Karto Karto
Agri Wiralodra Vol. 13 No. 2 (2021): Agri Wiralodra
Publisher : Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/agriwiralodra.v13i2.43

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah 1) untuk mengetahui dan menganalisis kekuatan, kelemahan,peluang, dan ancaman yang dihadapi dalam usaha keripik tike di Kecamatan Losarang KabupatenIndramayu, 2) menetapkan strategi alternatif untuk pengembangan usaha keripik tike di KecamatanLosarang Kabupaten Indramayu.Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Losarang Kabupaten Indramayu. Pengambilan sampeldengan menggunakan cara sensus dengan jumlah responden sebanyak empat pengusaha. Metodepenelitian yang digunakan survei, dengan desain penelitian menggunakan survei deskriptif. Jenis datayang digunakan yaitu data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data dengan menggunakanwawancara dan kuesioner, serta data yang diperoleh, dianalisis dengan menggunakan analisis SWOT,matriks QSPM, sehingga diperoleh strategi prioritas yang tepat bagi pengusaha keripik tike diKecamatan Losarang Kabupaten Indramayu.Hasil penelitian yang diperoleh adalah bahwa kekuatan home industry keripik tike di KecamatanLosarang: 1) Memiliki kemauan dan keuletan yang tinggi dari pemilik dalam mengelola usaha, 2)Produknya banyak diminati. 3) Memanfaatkan warga sekitar sebagai karyawan. 4) Produk berkualitasdan memiliki izin. Adapun kelemahan home industry keripik tike di Kecamatan Losarang: 1) Kurangadanya promosi produk. 2) Masih menggunakan cara tradisional. 3) Bahan baku relatif sulit diperoleh.4) Tata kelola keuangan masih sederhana. Sedangkan peluang home industry keripik tike diKecamatan Losarang:1) Dukungan dari pemerintah daerah setempat. 2) Tersedianya fasilitas informasiuntuk memperluas areal promosi dan pemasaran yang lebih luas 3) Permintaan tinggi pada saat harihari perayaan. 4) Peluang Pasar Masih Terbuka. Serta ancaman home industry keripik tike diKecamatan Losarang: 1) Duplikasi produk oleh usaha lain. 2) Kurang terjamin ketersediaan bahanbaku. 3) Penurunan daya beli pelanggan. 4) Fluktuasi harga bahan baku.Adapun prioritas strategi diperoleh adalah strategi pasar dan pengembangan produk atau strategiintegratif (integrasi ke depan, integrasi ke belakang, integrasi horizontal). Dengan strategi yang tepatperusahan dapat menjalin kerjasama dengan pemerintah setempat untuk memperoleh bahan baku daninformasi guna meningkatkan peminat dan memperluas areal promosi usaha keripik tike.
Usaha Pembesaran Pedet Sapi Hasil Inseminasi Buatan di Kabupaten Indramayu Hikmana, Entus
Agri Wiralodra Vol. 16 No. 1 (2024): Usaha tani, pemasaran, nilai tambah
Publisher : Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/agriwiralodra.v16i1.79

Abstract

Setiap daerah memiliki potensi yang berbeda-beda baik sumberdaya alam, sumberdaya manusia,budaya, maupun teknologinya. Kemampuan daerah untuk mengembangkan sektor-sektor unggulan harusmampu mempercepat pertumbuhan ekonomi di daerah tersebut. Subsektor peternakan mempunyai kontribusiyang penting terhadap Pendapatan Domestik Bruto (PDB) nasional maupun Pendapatan Asli Daerah (PAD)Kabupaten Indramayu. Peranan subsektor peternakan dalam pembangunan daerah sangat diperhitungkan,oleh karena itu kebijakan-kebijakan untuk mengembangkan perekonomian daerah tidak terlepas darisubsektor ini. Penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk menganalisis pembesaran pedet sapi potonghasil inseminasi buatan, yang meliputi modal, biaya, penerimaan, keuntungan dan Break Even Point (BEP).Adapun tujuannya dalah untuk tujuannya adalah untuk: 1. Mengetahui berapa besar biaya dan penerimaanusahaternak pembesaran pedet sapi potong hasil inseminasi buatan; 2. Mengetahui keuntungan dan breakeven point usahaternak pembesaran pedet sapi potong hasil inseminasi buatan.Metode penelitian yang digunakan adalah survei untuk mengumpulkan data primer dari responden dandata sekunder dari dinas terkait. Responden diambil secara purposive sampling. Analisis ekonomimenggunakan analisis modal atau investasi, biaya, penerimaan, pendapatan dan BEP untuk usahatanipenggemukan sapi potong. Hasil analisis menunjukkan bahwa usahatani sapi potong merupakan usaha rumahtangga yang dikelola secara tradisional dengan jumlah modal atau investasi sebesar Rp. 946.363,06 per ekor,total biaya Rp. 21.174.324 per periode, dengan penerimaan sebesar Rp. 31.375.000 dan pendapatan Rp.10.200.676 per periode. Nilai BEP harga jual sapi per ekor sebesar Rp.11.580.356 hal ini berarti lebih rendahdari harga jual oleh petani yaitu sebesar Rp. 15.895.833, petani masih mendapatkan keuntungan. SedangkanBEP unit adalah 1,33 hal ini berarti bahwa peternak akan memperoleh keuntungan apabila memelihara lebihdari 1 ekor sapi, dimana rata-rata peternak memelihara 2 ekor sapi potong.
Potensi Ekonomi Limbah Pertanian Sebagai Hijauan PakanTernak Ruminansia di Kabupaten Indramayu Hikmana, Entus; Supriyadi, Supriyadi
Agri Wiralodra Vol. 17 No. 1 (2025): Potensi Pengembangan Usaha Tani dan Pemasaran
Publisher : Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/agriwiralodra.v17i1.112

Abstract

ABSTRAK Kabupaten Indramayu merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Jawa Barat yang memiliki potensi cukup besar dalam pengembangan hijauan pakan dan ternak Ruminansia. Kabupaten Indramayu memilki luas lahan yang cukup luas untuk digunakan sebagai tempat pengembangan ternak potong terdiri dari sawah seluas 14.757 hektar dan sisanya 102.620 hektar berupa lahan kering. Untuk mendukung kebijakan nasional dan daerah berupa pemenuhan kebutuhan gizi protein hewani yang berkelanjutan guna terciptanya kemandirian terhadap sumber daya protein dari daging, dipandang perlu memprioritaskan riset untuk mendukung tata kelola penyediaan daging ruminansia dan pemanfaatan limbah pertanian sebagai hijauan pakan ternak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi pakan asal limbah tanaman pangan dan daya dukungnya terhadap pengembangan ternak ruminansia di wilayah Kabupaten Indramayu. Penelitian dilakukan dengan cara survey dengan ditunjang oleh data sekunder. Adapun tujuan khusus dari riset ini adalah menghasilkan peta potensi dan daya dukung limbah pertanian, sebagai solusi alternatif dalam penyediaan pakan untuk pengembangan usaha ternak potong sebagai sumber pasokan daging di Kabupaten Indramayu. Hasil penelitian ini adalah: (1).Potensi pakan asal rumput dan limbah tanaman pangan dalam menopang kebutuhan pakan ternak ruminansia di seluruh wilayah kabupaten Indramayu diperoleh sebesar 578.289,94 ton BK/tahun, yang terdiri atas 71.032,79 ton BK/tahun berasal dari rumput dan 507.256,65 ton BK/tahun berasal dari limbah tanaman pangan. Hal tersebut cukup untuk menghidupi ternak ruminansia besar dengan pakan jerami sebanyak 222.261, 65 ST dan ruminansia kecil dengan rumput sebanyak 31.124,02 ST; dan (2).Daya dukung wilayah kabupaten Indramayu untuk pengembangan populasi ternak sapi dan kerbau sangat prospektif dimana terdapat peluang untuk meningkatkan pemeliharaan ternak sapi dan kerbau sebesar sebanyak 217.937,90 ST. Sebaliknya untuk pengembangan populasi ternak ruminansia kecil bila hanya mengandalkan pakan rumput saja tidak bisa mencukupi (overloadead) sebesar (-26.470,58 ST). Wilayah kecamatan yang overloadead terutama Kandanghaur(-7.027,10 ST), Cikedung(-4.210,84 ST), jatibarang(-2.425,90 ST) dan Tukdana (-2.169,71 ST). Sedangkan wilayah kecamatan yang masih potensial untuk meningkatkan pengembangan ternak domba dan kambing adalah Terisi (+1.269,94 ST), Sindang (+1.255,03 ST), Haurgeulis (+733,98 ST), dan Indramayu (+713,77 ST). Berdasarkan hasil penelitian, dapat direkomendasikan saran-saran dalam rangka pemanfaatan potensi pakan dan daya dukung wilayah secara optimal, diantaranya: (1).Untuk memaksimumkan pemanfaatan pakan asal rumput dan limbah tanaman pangan yang tersedia di wilayah Kabupaten Indramayu, maka jenis ternak yang dikembangkan di setiap wilayah harus disesuaikan dengan sosiokultur masyarakat setempat, Iklim, topografi, agroekosistem dan infrastuktur pendukungnya; (2).Perlunya penyuluhan dan pemanfaatan limbah tanaman pangan secara intensif, karena sangat besarnya potensi pakan asal rumput dan limbah tanaman pangan di wilayah kabupaten Indramayu, untuk menghidupi ternak ruminansia 253.385,67 ST (terdiri atas 222.261,65 ST ruminansia besar dan 31.124,02 ST ruminansia kecil). Sedangkan keadaan exsisting total ternak ruminansia di Indramayu hanya tersedia 64.469,40 ST (29,0%); dan (3).Diperlukan pilot project percontonhan Desa Pusat Pengembangan Ternak Ruminansia dan Pengolahan Limbah Pertanian dalam menunjang penyuluhan dan pemanfaatan limbah tanaman pangan serta dalam memperkuat motivasi dan keyakinan berusaha ternak, dalam menunjang kesjahteraan keluarga peternak dan pemberdayaan ekonomi desa. Kata kunci: Kapasitas tampung, Daya dukung limbah pertanian,Satuan ternak
Efisiensi Dan Kelayakan Usahatani Padi Sawah Menggunakan Poc Di Kecamatan Sukagumiwang Dan Tukdana Kabupaten Indramayu Supriyadi, Supriyadi; Hikmana, Entus; Karto; Ferdinan Kristiadi, Tio; Trio; Wahidin, Ibnu
Paradigma Agribisnis Vol 8 No 1 (2025): Paradigma Agribisnis
Publisher : lembaga penelitian universitas swadaya gunung jati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33603/jpa.v8i1.10463

Abstract

Masalah terkait pupuk bersubsidi, antara lain mark-up luas lahan, data RDKK tidak valid, pengecer menjual pupuk di atas HET, kurangnya laporan realisasi penyaluran, kesalahan persepsi tentang RDKK, petani dengan lahan lebih dari 2 Ha masih menerima pupuk bersubsidi, penyaluran pupuk tidak sesuai ketentuan, pengecer tidak memasang papan nama dan papan HET, serta kurangnya penyuluhan dari distributor (Abdullah, dkk. 2021). Kondisi di tengah tantangan ini, petani di Indramayu, khususnya di Kecamatan Sukagumiwang dan Kecamatan Tukdana memanfaatkan pupuk organik cair Biocas. Produk pupuk organik cair Biocas ini merupakan produk inovatif yang menawarkan solusi ganda sebagai pupuk dan pestisida, dengan potensi meningkatkan pertumbuhan dan produksi padi sawah. Fokus utama penelitian ini adalah menganalisis aspek ekonomi usahatani padi sawah menggunakan pupuk organic Biocas (POC) di Kecamatan Sukagumiwang dan kecamatan Tukdana Kabupaten Indramayu. Penelitian ini penting karena dapat memberikan informasi komprehensif mengenai efisiensi dan kelayakan dari penggunaan POC Biocas pada usahatani padi sawah. Metode penelitian menggunakan pendekatan survey deskriptif. Pengambilan responden melalui Teknik Snow ball sampling. Analisis data penelitian menggunakan analisis usahatani. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata total biaya produksi usahatani padi sawah menggunakan POC Biocas Rp. 35.975.107,39. 2) Rata-rata penerimaan adalah Rp. 92.353.666,67. 3) Rata-rata keuntungan adalah Rp. 56.378.592,61. Nilai efisiensi 1,64 menunjukkan bahwa usahatani padi sawah yang dilakukan responden dianggap efisien (nilai R/C > 1). Nilai kelayakan sebesar 15,40%, menunjukkan bahwa usahatani tersebut layak (karena nilai rentabilitas > suku bunga bank).
Efisiensi Dan Kelayakan Usahatani Padi Sawah Menggunakan Poc Di Kecamatan Sukagumiwang Dan Tukdana Kabupaten Indramayu Supriyadi, Supriyadi; Hikmana, Entus; Karto; Ferdinan Kristiadi, Tio; Trio; Wahidin, Ibnu
Paradigma Agribisnis Vol 8 No 1 (2025): Paradigma Agribisnis
Publisher : lembaga penelitian universitas swadaya gunung jati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33603/jpa.v8i1.10463

Abstract

Masalah terkait pupuk bersubsidi, antara lain mark-up luas lahan, data RDKK tidak valid, pengecer menjual pupuk di atas HET, kurangnya laporan realisasi penyaluran, kesalahan persepsi tentang RDKK, petani dengan lahan lebih dari 2 Ha masih menerima pupuk bersubsidi, penyaluran pupuk tidak sesuai ketentuan, pengecer tidak memasang papan nama dan papan HET, serta kurangnya penyuluhan dari distributor (Abdullah, dkk. 2021). Kondisi di tengah tantangan ini, petani di Indramayu, khususnya di Kecamatan Sukagumiwang dan Kecamatan Tukdana memanfaatkan pupuk organik cair Biocas. Produk pupuk organik cair Biocas ini merupakan produk inovatif yang menawarkan solusi ganda sebagai pupuk dan pestisida, dengan potensi meningkatkan pertumbuhan dan produksi padi sawah. Fokus utama penelitian ini adalah menganalisis aspek ekonomi usahatani padi sawah menggunakan pupuk organic Biocas (POC) di Kecamatan Sukagumiwang dan kecamatan Tukdana Kabupaten Indramayu. Penelitian ini penting karena dapat memberikan informasi komprehensif mengenai efisiensi dan kelayakan dari penggunaan POC Biocas pada usahatani padi sawah. Metode penelitian menggunakan pendekatan survey deskriptif. Pengambilan responden melalui Teknik Snow ball sampling. Analisis data penelitian menggunakan analisis usahatani. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata total biaya produksi usahatani padi sawah menggunakan POC Biocas Rp. 35.975.107,39. 2) Rata-rata penerimaan adalah Rp. 92.353.666,67. 3) Rata-rata keuntungan adalah Rp. 56.378.592,61. Nilai efisiensi 1,64 menunjukkan bahwa usahatani padi sawah yang dilakukan responden dianggap efisien (nilai R/C > 1). Nilai kelayakan sebesar 15,40%, menunjukkan bahwa usahatani tersebut layak (karena nilai rentabilitas > suku bunga bank).
Inovasi pengolahan eceng gondok menjadi makanan bergizi dan kerajinan bernilai tinggi Dartiwen; Widyastuti, Setyo Dwi; Hikmana, Entus
Jurnal Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (JP2M) Vol. 6 No. 4 (2025)
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33474/jp2m.v6i4.24269

Abstract

Program pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga dan kesehatan lingkungan. Kegiatan ini memperkenalkan konsep dan praktik pembuatan makanan bergizi berbahan dasar eceng gondok, pembuatan kerajinan berbahan dasar eceng gondok, dan budidaya eceng gondok melalui penyuluhan dan pelatihan intensif. Melalui inovasi yang diterapkan, dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan tim PKK dalam membuat variasi makanan berbahan dasar eceng gondok, Meningkatnya keterampilan membuat kerajinan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat, dan budidaya eceng gondok dapat menjaga keseimbangan ekosistem. Namun, selama pelaksanaan program terdapat beberapa kendala yaitu keterbatasan sarana dan prasarana, waktu yang digunakan dalam proses pembuatan relatif lama, terbatasnya sumber daya manusia sebagai tenaga ahli, dan kendala dalam pemasaran. Untuk mengatasinya, upaya yang dilakukan yaitu melibatkan lebih banyak komunitas melalui kerja sama dengan pemerintah daerah untuk askes ke pasar yang lebih luas. Selain itu, pengembangan jejaring komunitas berbasis digital dapat menjadi langkah strategis untuk memperluas dampak program ini. Rekomendasi untuk keberlanjutan program yaitu kegiatan ini dapat direplikasikan di wilayah lain yang memiliki potensi serupa, terutama di daerah perairan yang ditumbuhi eceng gondok. Mitra dapat mengembangkan variasi makanan berbahan dasar eceng gondok, mengembangkan produk kerajinan serta melakukan pemasaran yang massif untuk memasarkan makanan berbahan eceng gondok dan kerajinan berbahan eceng gondok.
Nilai Tambah Tempurung Kelapa Menjadi Asap Cair Pada Home Industri Asap Cair di Desa Tenajar Kecamatan Kertasemaya Kabupaten Indramayu Tahun 2024 Maulana, Ahmad Reza; Hikmana, Entus; Supriyadi, Supriyadi
Agri Wiralodra Vol. 17 No. 2 (2025): pemasaran dan potensi usaha
Publisher : Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/agriwiralodra.v17i2.161

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis nilai tambah dari produksi asap cair yang berasal dari tempurung kelapa di Desa Tenajar, Kecamatan Kertasemaya, Kabupaten Indramayu pada tahun 2024. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus dengan pendekatan deskriptif. Populasi penelitian mencakup seluruh pelaku usaha produksi asap cair di desa tersebut, dengan sampel dipilih secara purposive sampling, yaitu usaha milik Aruzy yang telah beroperasi selama empat tahun. Data primer diperoleh melalui wawancara langsung dan observasi lapangan. Analisis data dilakukan menggunakan metode Hayami, yang bertujuan untuk menghitung nilai tambah dari proses produksi. Metode ini memberikan informasi rinci tentang kontribusi ekonomi dari setiap tahap pengolahan tempurung kelapa menjadi asap cair. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produksi asap cair memberikan nilai tambah yang signifikan. Produk asap cair murni menghasilkan nilai tambah sebesar Rp 2.013,34 dengan rasio 49,34%, sedangkan asap cair grade 1 menghasilkan nilai tambah sebesar Rp 41.644,45 dengan rasio 69,40%. Berdasarkan hasil tersebut, pengolahan tempurung kelapa menjadi asap cair terbukti memberikan keuntungan yang cukup tinggi