Claim Missing Document
Check
Articles

Found 30 Documents
Search

GAMBARAN EMOSI DAN TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN HIPERTENSI DI PUSKESMAS BAHU Kati, Richard K.; Opod, Hendri; Pali, Cicilia
eBiomedik Vol 6, No 1 (2018): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.6.1.2018.18679

Abstract

Abstract: Anxiety and poor emotional management may trigger the occurence of hypertension. In reverse, hypertension is able to cause uncontrolled anxiety and emotion. This study was aimed to determine the emotional and anxiety level of patients with hypertension at Puskesmas Bahu (Primary Heath Center). This was a descriptive study with a cross-sectional design. Hamilton Anxiety Rating Scale was used to measure the anxiety level, and Positive Affect-Negative Affect Schedule was used to determine the emotion overview of hypertensive patients. Subjects of this study were all hypertensive patients who came to Pukesmas Bahu during the period of October to November 2017. There were 78 patients as respondents involved in this study; 49 (62.8%) females and 29 (37.2%) males. The results showed that 4 (5.1%) respondents had dominant negative affect, while the other 74 (94.9%) respondents had dominant positive affect. Dealing with the anxiety level, there were 23 (29.5%) respondents with mild anxiety level, 21 (26.9%) respondents with severe anxiety level, 20 (25.6%) respondents with moderate anxiety level, 10 (12.8%) respondents had no anxiety, and the other 4 (5.1%) respondents had very severe anxiety. Conclusion: Most hypertensive patients at Puskesmas Bahu had dominant positive affect frequently associated with mild anxiety.Keywords: emotion, anxiety, affect, hypertensionAbstrak: Kecemasan dan manajemen emosi yang buruk dapat mencetuskan terjadinya hipertensi. Hipertensi juga dapat menyebabkan kecemasan dan emosi menjadi tidak terkendali. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran emosi dan tingkat kecemasan pada pasien hipertensi di Puskesmas Bahu. Jenis penelitian ialah deskriptif dengan desain potong lintang. Hamilton Anxiety Rating Scale digunakan untuk mengukur tingkat kecemasan dan Positive Affect Negative Affect Schedule digunakan untuk mengetahui gambaran emosi pasien hipertensi. Subyek penelitian ialah seluruh pasien hipertensi yang datang berkunjung ke Puskesmas Bahu pada periode Oktober sampai November 2017. Terdapat 78 responden dalam penelitian ini terdiri dari 49 orang (62,8%) perempuan dan 29 orang (37,2%) laki-laki. Gambaran emosi yang didapatkan ialah sebanyak 4 responden (5,1%) memiliki afek negatif yang dominan sedangkan 74 responden (94,9%) memiliki afek positif yang dominan. Gambaran tingkat kecemasan yang didapatkan ialah kecemasan ringan sebanyak 23 orang (29,5%), kecemasan berat 21 orang (26,9%), kecemasan sedang 20 orang (25,6%), tidak ada kecemasan sebanyak 10 orang (12,8%), dan kecemasan berat sekali sebanyak 4 orang (5,1%). Simpulan: Sebagian besar pasien dengan hipertensi di Puskesmas Bahu memiliki afek positif yang dominan dan tersering disertai kecemasan ringan.Kata kunci: emosi, kecemasan, afek, hipertensi
Hubungan kepercayaan diri dengan obesitas pada siswa SMA Negeri 9 Binsus Manado Polii, Clinton N.; Pali, Cicilia; David, Lydia
e-Biomedik Vol 4, No 2 (2016): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.v4i2.14638

Abstract

Abstract: Obesity is a condition where there isan accumulation of excess in body fat, so the weight of a person is far above the normal condition and it is dangerous for health. Obesity or also called as overweight is a problem that is troubling among adolescents. In the group of adolescents, obesity will affect the psychosocial development including self-confidence. Appearance or ideal body shape will foster self-confidence of a person. Self-confidence is a belief of a person that he or she is able to behave as needed to obtain the expected results. This study aims to look at the relationship level of confidence with obesity of the students at SMA Negeri 9 Binsus Manado. This study is using correlational method with cross sectional design. The results showed the level of self confidence for adolescent who has obesity in the highest category are 31 people (47.6%). Results on the result r = -0.224 and p = 0.080. Conclusion: This study shows the significant value 0.383, since the sig value is more than 0.05, then H0 is accepted. It means that there is no significant relationship between obesity and self confidence in SMAN 9 Binsus ManadoKeywords: obesity, confidence. Abstrak: Obesitas adalah suatu keadaan dimana terjadi penumpukan lemak tubuh yang berlebih, sehingga berat badan seseorang jauh di atas normal dan dapat membahayakan kesehatan. Obesitas atau disebut juga kegemukan, merupakan suatu masalah yang cukup merisaukan dikalangan remaja. Pada kelompok remaja, obesitas akan berpengaruh pada perkembangan psikososial termasuk kepercayaan diri. Penampilan atau bentuk tubuh yang ideal akan menumbuhkan rasa percaya diri seseorang. Kepercayaan diri merupakan suatu keyakinan yang dimiliki seseorang bahwa dirinya mampu berperilaku seperti yang dibutuhkan untuk memperoleh hasil seperti yang diharapkan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan tingkat kepercayaan diri dengan obesitas pada siswa di SMA Negeri 9 Binsus Manado. Penelitian ini bersifat korelasional dengan rancangan potong lintang. hasil penelitian menunjukkan tingkat kerpecayaan diri pada remaja yang obesitas berada pada kategori tinggi sebanyak 31 orang (47,6%). Hasil analisis data diperoleh hasil r= -0,224 dan p= 0,080. Simpulan: Penelitian ini menunjukkan nilai signifikasi 0,383, dimana nilai sig lebih dari 0,05 maka H0 diterima. Hal ini berarti tidak terdapat hubungan yang signifikan antara obesitas dan kepercayaan diri di SMAN 9 Binsus Manado. Kata kunci: obesitas, kepercayaan diri.
HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN MOTIVASI BERPRESTASI PADA MAHASISWA ANGKATAN 2013 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SAM RATULANGI Toding, Wastie R. B.; David, Lydia; Pali, Cicilia
e-Biomedik Vol 3, No 1 (2015): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.v3i1.6619

Abstract

Abstract: Decline in education quality is no longer a new issue, especially in Indonesia, there are some internal and external factors in low of education quality. An example of internal factor is motivation. Achievement motivation is important in education. Social environment can affect achievement motivation. The purpose of this research is to reveal the correlation between social support and achievement motivation. This research uses analytic-descriptive with cross sectional method. Subjects are chosen by simple random sampling technique. 157 subjects of this research are 2013 generation of Faculty of Medicine students. As the result, the value of p=0,005 < α=0,05 which means that there is a significant positive correlation between social support and achievement motivation. Correlation coefficient value is 0,223, which means that the result classification is low, higher social support leads to higher achievement motivation and lower social support leads to lower achievement motivation. Conclusion: There is a significant positive correlation between social support and achievement motivation on 2013 generation of Faculty of Medicine students, Sam Ratulangi University.Keywords: Social Support, Achievement MotivationAbstrak: Menurunnya kualitas pendidikan bukanlah hal yang baru lagi,khususnya bagimasyarakat Indonesia, rendahnya mutu pendidikan berasal dari faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi motivasi; motivasi yang penting dalam dunia pendidikan adalah motivasi berprestasi. Salah satu hal yang dapat mempengaruhi pembentukan motivasi berprestasi adalah lingkungan sosial. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan sosial dengan motivasi berprestasi. Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional, teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu simpel random sampling. Subyek penelitian adalah mahasiswa angkatan 2013 Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi dengan jumlah 157 subyek. Teknik analisa data dengan menggunakan uji korelasi Sperman Rank dengan tingkat kemaknaan α=0,05. Hasil penelitian didapatkan nilai p=0,005<α=0,05, menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara dukungan sosial dengan motivasi berprestasi. Nilai koefisien korelasi sebesar 0,223 termasuk kedalam kategori rendah, artinya semakin tinggi dukungan sosial maka semakin tinggi motivasi berprestasi, sebaliknya semakin rendah dukungan sosial maka semakin rendah motivasi berprestasi. Simpulan: Terdapat hubungan positif yang signifikan antara dukungan sosial dengan motivasi berprestasi pada mahasiswa angkatan 2013 Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi.Kata kunci: Dukungan sosial, Motivasi berprestasi
PERBEDAAN KEBAHAGIAN PADA KELUARGA PRASEJAHTERA DAN SEJAHTERA DI DESA MOPUYA UTARA KECAMATAN DUMOGA UTARA KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW Kusuma, I Wayan A.; Pali, Cicilia; David, Lydia
e-Biomedik Vol 3, No 2 (2015): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.v3i2.8773

Abstract

Abstract: Basically, everyone wants to be happy, however, happiness depends on many factors. A prosperous family can fulfil the needs of its members; the needs of food, clothing, housing, social, and religious. Meanwhile, the preprosperous family cannot fulfil its members’ minimal basic needs. This study aimed to determine the difference of happiness between prosperous and preprosperous families in North Mopuya village, Dumoga Utara, Bolaang Mongondouw. This was an observational analytical study using a cross-sectional design. Samples were 118 villagers consisted of 59 people of prosperous family group and 59 people of preprosperous group. The results showed a p value of 0.00 (<0.05). Conclusion: There was a difference in happiness between prosperous and preprosperous families in the North Mopuya village.Keywords: happiness, family, prosperous, preprosperousAbstrak: Pada dasarnya semua orang ingin bahagia namun kebahagiaan dipengaruhi oleh berbagai macam faktor. Keluarga sejahtera ialah keluarga yang dapat memenuhi kebutuhan anggota baik kebutuhan sandang, pangan, perumahan, sosial, dan agama. Keluarga prasejahtera yaitu keluarga-keluarga yang belum dapat memenuhi kebutuhan dasarnya secara minimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kebahagiaan antara keluarga prasejahtera dan sejahtera di Desa Mopuya Utara Kecamatan Dumoga Utara Kabupaten Bolaang Mongondouw. Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan desain potong lintang. Sampel penelitian sejumlah 118 orang di desa Mopuya Utara terdiri dari 59 orang dalam kelompok keluarga sejahtera dan 59 orang dalam kelompok keluarga prasejahtera. Hasil uji statistik memperlihatkan p = 0,00 (p<0,05). Simpulan: Terdapat perbedaan kebahagiaan antara keluarga sejahtera dan prasejahtera di desa Mopuya Utara.Kata kunci: kebahagiaan, keluarga, sejahtera, prasejahtera
HUBUNGAN KEBAHAGIAAN DAN STATUS SOSIAL EKONOMI KELUARGA DI KELURAHAN ARTEMBAGA II KOTA BITUNG Wenas, Gloria E.; Opod, Henry; Pali, Cicilia
e-Biomedik Vol 3, No 1 (2015): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.v3i1.7821

Abstract

Abstract: Happiness is the fulfillment of the necessities of life through a variety of ways. Happiness, virtue, success, and blessing are always sought by human. One of the factors that influence happiness is economic status. This study aimed to obtain the relationship of happiness and social economic status in people of Aertembaga II, Bitung. This was a qualitative study with samples of 90 people by using simple random sampling. Data were obtained by using questionnaire measured by modified Likert scale. Data were statistically analyzed by using the Chi Square correlation and SPSS 17 for Windows program. The result showed r = 0.269 which meant that there was a correlation between happiness and social economic status with a low level of correlation (significance level 0.05). Conclusion: Happpiness was related to social economic status among people in Aertembaga II, Bitung. Keywords: happiness, social economic statusAbstrak: Kebahagiaan dapat dicapai dengan terpenuhinya kebutuhan hidup melalui beraneka ragam cara yang ditempuh oleh masing-masing individu. Kebahagiaan sama halnya dengan kebaikan, kesuksesan dan keberkahan senantiasa dicari manusia. Salah satu faktor yang memengaruhi kebahagiaan ialah status ekonomi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan kebahagiaan dengan status sosial ekonomi pada warga Kelurahan Aertembaga II Kota Bitung. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif korelasional dengan jumlah sampel sebanyak 90 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara simple random sampling (sampling acak). Data diambil menggunakan kuesioner dan diukur dengan modifikasi skala Likert. Metode analisis data dilakukan dengan teknik korelasi Chi Square dengan bantuan program SPSS 17 for windows.Hasil penelitian memperlihatkan r= 0,269 yang menunjukkan terdapat hubungan antara kebahagiaan dan status sosial ekonomi dengan tingkat hubungan yang rendah pada taraf signifikansi 0,05. Kebahagiaan pada warga kelurahan Aertembaga II dalam kategori bahagia sebesar 61,1%, dengan status sosial ekonomi 60,0% pada kategori tinggi. Simpulan: Terdapat hubungan antara kebahagiaan dengan status sosial ekonomi dengan tingkat hubungan yang rendah.Kata kunci: kebahagiaan, status sosial ekonomi
HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN TINGKAT HOMOSEKSUAL PADA KOMUNITAS GAYX DI MANADO Pontoh, Maria M.; Opod, Hendri; Pali, Cicilia
eBiomedik Vol 3, No 3 (2015): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.3.3.2015.11260

Abstract

Abstract: Nowadays, we can easily find people around us who are attracted to their own gender (homosexual). Some experts believe that the main cause is multifactorial; one of them is parenting style. This study aimed to obtain the relationship between parenting style and homosexual level. This was an observational analytical retrospective study with a cross sectional design. Samples were 76 members of the gays of X community in Manado obtained by using total sampling method. The instruments used were parenting style questionnaire and homosexual level questionnaire. Data were analyzed by using Spearman correlation test. The Spearman correlation test showed a p value = 0.039 (<? = 0.05) which indicated that there was a relationship between parenting styles and the level of homosexual with a correlation of 0.237 that belonged to the low category. It means that parenting styles affect the level of the homosexual. The better the parenting style, the less the homosexual behavior. Conclusion: There was a positive relationship between parenting style and the homosexuality level of gays of X community in Manado.Keywords: parenting style, homosexual levelAbstrak: Dewasa ini, sering dijumpai orang yang menyukai sesama jenis (homoseksual). Para ahli berpendapat bahwa penyebabnya multifaktorial; salah satu diantaranya ialah pola asuh orang tua. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pola asuh orang tua dengan tingkat homoseksual seseorang. Jenis penelitian ini retrospektif observasional dengan rancangan potong lintang yang bersifat analitik. Sampel ialah anggota komunitas gay X dikota Manado yang berjumlah 76 orang, diperoleh dengan metode total sampling. Instrumen penelitian ialah kuesioner pola asuh dan kuesioner tingkat homoseksual. Data dianalisis menggunakan uji korelasi Spearman. Hasil uji korelasi Spearman mendapatkan nilai p = 0,039 (<? = 0,05) dengan nilai korelasi 0,237 yang termasuk dalam kategori rendah. penelitian mendapatkan adanya hubungan antara pola asuh orang tua dengan tingkat homoseksual pada gay dalam komunitas X di kota Manado. Semakin baik pola asuh yang diterapkan, semakin berkurang perilaku penyimpangan seksual seseorang. Simpulan: Terdapat hubungan positif antara pola asuh orang tua dengan tingkat homoseksual pada gay dalam komunitas X di Manado.Kata kunci: pola Asuh, tingkat homoseksual
Hubungan tingkat kepercayaan diri dengan obesitas pada siswa SMA Negeri 1 Manado Sitepu, Dianita L.; Opod, Hendri; Pali, Cicilia
e-Biomedik Vol 4, No 1 (2016): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.v4i1.12221

Abstract

Abstract: Obesity is excessive accumulation of fat in adipose tissue that can cause health problems. In teenagers, obesity will also affect the psychosocial development including self confidence. Obese teenagers shunned by his/her friends have a tendency to experience a sense of great despair or lack of confidence. Self confidence is to believe in the capacity and ability of self and is seen as a positive personality. This study aimed to obtain the correlation level of self-confidence with obesity in students at SMA Negeri 1 Manado. This was a correlational srudy with a cross sectional design. Samples were 62 students gathered at the same time. Sampling was done by using purposive sampling technique. The results showed that confidence levels in obese students were high category in 40 students (65%). The correlation test of Pearson Product Moment showed a coefficient of rxy = -0.224 and a significance value of p = 0.080. Conclusion: There was no significant relationship between self confidence and obesity.Keywords: obesity, self confidence Abstrak: Obesitas adalah suatu akumulasi lemak berlebihan dalam jaringan adiposa yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan. Pada kelompok remaja, obesitas akan berpengaruh pula pada perkembangan psikososial termasuk kepercayaan diri. Remaja dengan obesitas yang dijauhi oleh teman-temannya memiliki kecenderungan untuk mengalami rasa putus asa yang besar atau kurang percaya diri. Kepercayaan diri adalah percaya pada kapasitas kemampuan diri dan terlihat sebagai kepribadian yang positif. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan tingkat kepercayaan diri dan obesitas pada siswa di SMA Negeri 1 Manado. Jenis penelitian ini korelasional dengan desain potong lintang. Sampel berjumlah 62 siswa/i yang dikumpulkan pada waktu yang bersamaan. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan tingkat kerpecayaan diri pada remaja yang obesitas berada pada kategori tinggi sebanyak 40 orang (65%). Hasil uji korelasi Pearson Product Moment menunjukkan nilai koefisien korelasi sebesar rxy= -0,224 dan nilai signifikansi p= 0,080. Simpulan: Tidak terdapat hubungan bermakna antara kepercayaan diri dan obesitas. Kata kunci: obesitas, kepercayaan diri
Pengaruh Expressive Writing Therapy terhadap Tingkat Kecemasan pada Mahasiswa Tahun Pertama Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Sallo, Asdi; Opod, Hendri; Pali, Cicilia; Munayang, Herdy
JURNAL BIOMEDIK : JBM Vol 12, No 1 (2020): JURNAL BIOMEDIK : JBM
Publisher : UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/jbm.12.1.2020.27004

Abstract

Abstract: Novice students can experience anxiety due to their difficulty in adjusting the new environment. There are several ways to overcome the anxiety, one of them by writing (expressive writing therapy). Expressive writing therapy is a way to write traumatic experiences about hidden emotions. This study was aimed to determine the effect of expressive writing therapy on anxiety levels of first-year students of the Medical Education Study Program at the Faculty of Medicine, Sam Ratulangi University. This was a quantitative study using the true experimental method and randomized pretest-posttest control group design. There were 40 students as respondents, divided into two groups (control and experimental groups). The results showed that in the control group there was no difference in knowledge between pretest and posttest (p=0.878) (α>0.05), meanwhile in the experimental group, there were significant differences between the pretest and posttest p=0.000 (α<0.05). In conclusion, expressive writing therapy could reduce the anxiety level of first year students of the Medical Education Study Program, Faculty of Medicine, Sam Ratulangi University.Keywords: expressive writing therapy, anxiety level, first year students Abstrak: Mahasiswa baru dapat mengalami derajat kecemasan karena sulit untuk menye-suaikan diri dengan lingkungan baru. Terdapat beberapa cara untuk mengatasi kecemasan, salah satunya dengan menulis (expressive writing therapy). Expressive writing therapy meru-pakan cara untuk menuliskan pengalaman traumatik mengenai emosi yang tersembunyi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh expressive writing therapy terhadap tingkat kecemasan mahasiswa tahun pertama Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi. Jenis penelitian ialah kuantitatif dengan metode true experimental, dan randomized pretest-posttest control group design. Responden penelitian ialah 40 mahasiswa tahun pertama, dibagi atas 2 kelompok (kontrol dan eksperimen). Hasil penelitian memperlihatkan pada kelompok kontrol tidak terdapat perbedaan pengetahuan pretest dan posttest (p=0,878; α>0,05). Hasil pretest dan posttest kelompok eksperimen memperlihatkan perbedaan (p=0,000; α<0,05). Simpulan penelitian ini ialah expressive writing therapy berpengaruh terhadap penurunan tingkat kecemasan mahasiswa tahun pertama Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi.Kata kunci: expressive writing therapy, tingkat kecemasan, mahasiswa tahun pertama
Perbedaan kebahagiaan pada keluarga pra sejahtera dan sejahtera di Desa Modayag Kecamatan Bolaang Mongondow Timur Anwar, Rozaliyanti; David, Lydia; Pali, Cicilia
e-Biomedik Vol 4, No 2 (2016): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.v4i2.13901

Abstract

Abstract: Happiness is the situation of positive emotion, defined subjectively by everyone. Preprosperous families can not achieve their basic needs meanwhile prosperouos families are based on legal marriage, have achieved basic spiritual life, and material, honor to god, have intense relationship and sustainable with family members and the community. This study was aimed to obtain the difference in happiness between the preprosperous and prosperouos families by using the Seligman questionnaire of happiness with 130 respondents. The results showed that there were 13 (50%) happy preprosperous families and 13 (50%) unhappy prosperouos families. The Shapiro-Wilk test showed that the data were normally distributed. The t test showed a degree of freedom 25 as many as 2.60 (t calculated 8.518 > t table 1.62, p = 0.000). Conclusion :There was a difference in happiness between the preprosperous and prosperous families. Keywords: happiness, family, unstable family, bounding family Abstrak: Kebahagiaan adalah keadaan emosi positif didefinisikan secara subjektif oleh setiap orang. Keluarga prasejahtera yaitu keluarga yang belum dapat memenuhi kebutuhan dasarnya (basic needs) secara minimal. Keluarga sejahtera adalah keluarga yang dibentuk berdasarkan atas perkawinan sah, mampu memenuhi kebutuhan hidup spiritual, dan materil yang layak, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, memiliki hubungan serasi, selaras dan seimbang antar anggota dan antar keluarga dengan masyarakat lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan perbedaan kebahagiaan antara keluarga pra sejahtera dan keluarga sejahtera menggunakan kuesioner kebahagiaan Seligman. Jumlah responden sebanyak 130 kepala keluarga. Hasil penelitian mendapatkan 13 (50%) keluarga prasejahtera yang bahagia dan 13 (50%) keluarga sejahtera yang tidak bahagia (50%). Uji Shapiro-Wilk memperlihatkan data terdistribusi normal dan dilanjutkan dengan uji t dengan derajat kebebasan 25 sebesar 2,60 (t hitung 8,518 > t 1lter 1,62, p = 0,000). Simpulan :Terdapat perbedaan kebahagiaan pada keluarga prasejahtera dan keluarga sejahtera.Kata kunci : kebahagiaan, keluarga pra sejahtera, keluarga sejahtera
Hubungan Harga Diri dan Narsisme pada Siswa dan Mahasiswa Pengguna Media Sosial di Indonesia Thiro, Frisbile T.; Sinolungan, Jehosua S. V.; Pali, Cicilia
Jurnal Biomedik : JBM Vol 13, No 3 (2021): JURNAL BIOMEDIK : JBM
Publisher : UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/jbm.13.3.2021.31901

Abstract

Abstract: The purpose of this study is to there was a correlation between self-esteem and Narcissism in Junior Highschool Students, Senior Highschool Students and College Students that use social media actively by collecting some of the literature that will be used for research literature review. Search data using two databases, Pubmed and Google Scholar. At the stage of selection of literature it was found that the ten literature that meets the inclusion and exclusion criteria. The number of samples research on the ten literature is 1.082 which consists of Junior Highschool Students, Senior Highschool Students and College Students who are actively using social media. The results of studies from ten literature review shows that there is a significant relationship between self-esteem and narcissism in junior highschool student, senior highschool student and college student that use social media. Of the ten journals, there were five journals that had a positive relationship between self-esteem and narcissism, with a total 737 samples while the other five journals had a negative relationship between self-esteem and narcissism with 345 samples.Keywords: The relationship between self esteem and narcissism, junior highschool students, senior highschool students and college students  Abstrak: Tujuan dari studi ini adalah untuk mengetahui mengetahui apakah memang ada hubungan antara Harga diri dan Narsisme pada siswa SMP, siswa SMA dan Mahasiswa yang menggunakan media sosial secara aktif dengan cara mengumpulkan beberapa literature-literature yang nantinya akan digunakan untuk penelitian literature review. Pencarian data menggunakan dua database yaitu Pubmed dan Google Scholar. Pada tahap seleksi literature maka ditemukan sepuluh literature yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Jumlah sampel penelitian pada sepuluh literature tersebut adalah 1.082 yang terdiri dari Siswa dan Mahasiswa yang aktif menggunakan media sosial. Hasil penelitian dari sepuluh literature review menunjukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara harga diri dan narsisme. Dari kesepuluh jurnal didapatkan lima jurnal yang memiliki hasil hubungan yang positif antara harga diri dan narsisme dengan jumlah sampel dari kelima jurnal tersebut adalah 737 sampel, sedangkan kelima jurnal yang lain didapatkan hasil hubungan yang negatif antara harga diri dan narsisme dengan jumlah 345 sampel.Kata kunci: hubungan harga diri dan narsisme, Siswa SMP, Siswa SMA, Mahasiswa