Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

Evaluasi Biaya Struktur Gedung Beton Bertulang Tahan Gempa dengan Jenis Pemodelan SRPMB dan SRPMM Lila Anggraini
Teknika Vol 10, No 1 (2015): Maret
Publisher : Universitas Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1798.777 KB) | DOI: 10.26623/teknika.v10i1.752

Abstract

Evaluasi biaya struktur penting dilakukan dalam rangka memungkinkan perencanaan struktur yang optimal. Evaluasi biaya direncanakan berdasarkan Analisis Perhitungan Harga Satuan Tertinggi Bangunan Kota Semarang Semester I 2015 sebagaimana tertuang dalam Peraturan Walikota Semarang No 44 Tahun 2015. Penulisan ini bertujuan untuk melakukan studi perbandingan biaya konstruksi pada gedung beton bertulang yang direncanakan berdasarkan Sistem Rangka Pemikul Momen Biasa (SRPMB) dan Sistem Rangka Pemikul Momen Menengah (SRPMM), sesuai SNI 1726-2012. Evaluasi biaya menunjukkan bahwa perbedaan biaya antara model struktur yang direncanakan berdasarkan SRPMB dan SRPMM kurang dari 1%.
ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBANGUNAN BENDUNG GERAK KANAL BANJIR BARAT KOTA SEMARANG DAN DAMPAKNYA TERHADAP LINGKUNGAN Ana Fatchiyati; Diah Rahmawati; Lila Anggraini
Teknika Vol 14, No 1 (2019): Maret
Publisher : Universitas Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (308.987 KB) | DOI: 10.26623/teknika.v14i1.1518

Abstract

ABSTRAKDalam pelaksanaan pembangunan proyek konstruksi, sering mengalami berbagai hambatan yang timbul oleh risiko yang terjadi dimana hal tersebut mengakibatkan tidak tercapainya kinerja kualitas pencapaian hasil pekerjaan kontraktor seperti yang diharapkan. Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan faktor risiko terhadap biaya dan waktu yang berpengaruh pada tahap pelaksanaan konstruksi serta mengetahui dampak, dan respon risiko yang harus dilakukan untuk meningkatkan kualitas pencapaian hasil pekerjaan. Pada penelitian ini dilakukan identifikasi risiko, analisis risiko dan respon risiko pada proyek konstruksi Pembangunan Bendung Gerak Kanal Banjir Kanal Barat Kota Semarang. Metode penelitian yang dilakukan adalah dengan cara survei dan menyebarkan kuesioner kepada kontraktor dan para pihak yang terlibat (stake holder). Penilaian frekuensi/probabilitas risiko dan penilaian dampak risiko menggunakan Severity Index, sedangkan untuk analisis risiko menggunakan Probability Impact Matrix. Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan ditemukan 6 variabel faktor risiko yang dominan terhadap waktu dan biaya pada tahap pelaksanaan konstruksi yaitu kesulitan saat proses galian, kerusakan peralatan mesin dan perlengkapan proyek, perubahan desain menyesuaikan keadaan dilapangan, ketersediaan jumlah material, kondisi tanah yang tidak stabil, dan cuaca yang tidak menentu.
KESIAPAN INSTANSI PEMERINTAH KOTA SEMARANG DALAM MENGHADAPI PERATURAN SERTIFIKAT LAIK FUNGSI (SLF) BANGUNAN GEDUNG Nur Fithriani Fatma Cholida; Hani purwanti; bambang sudarmanto; Lila Anggraini
Teknika Vol 15, No 2 (2020): Oktober
Publisher : Universitas Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (896.251 KB) | DOI: 10.26623/teknika.v15i2.2668

Abstract

Dalam rangka mewujudkan bangunan gedung yang tertib secara administrasi atau teknis, maka setiap daerah diwajibkan untuk menyelenggarakan Sertifkat Laik Fungsi (SLF). Meskipun merupakan kebijakan baru namun wajib untuk dilaksanakan mengingat fungsi dari bangunan gedung adalah menjamin keselamatan, kesehatan, kenyamanan dan kemudahan bagi penghuninya sesuai dengan UU No. 28 tahun 2002 tentang bangunan gedung dan UU tersebut dipertegas lagi dalam PP No. 36 Tahun 2005 tentang Peraturan pelaksanaan UU diatas, namun sifatnya masih dalam standart peraturan gedung secara umum belum spesifik mengarah pada Sertifikasi Laik Fungsi (SLF) Bangunan Gedung. Kemudian pada tahun 2007 munculah peraturan yang dibuat oleh Menteri Pekerjaan Umum No. 25/PRT/M/2007 tentang Sertifikasi Laik Fungsi (SLF) Bangunan Gedung, secara spesifik. Kemudian dilanjutkan dengan peraturan yang lebih baru ialah Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 27 Tahun 2018 tentang Sertifikasi Laik Fungsi Bangunan Gedung. Yang disambut dengan Peraturan Daerah Kota Semarang No.5 tahun 2009 tentang Bangunan Gedung dan Peraturan Walikota No.38 tahun 2012 tentang Pengawasan dan Penerbitan Penyelenggaraan Bangunan Gedung, yang mendasari bahwa penerapan Sertifikasi Laik Fungsi (SLF) Bangunan Gedung harus dilaksanakan di Kota Semarang. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui keandalan suatu bangunan gedung sebagai bukti keandalan bangunan gedung maka akan diterbitkan Sertifikat Laik Fungsi (SLF) oleh pemerintah kota /kabupaten.
ANALISA PERILAKU PENGGUNA ANGKUTAN UMUM PENUMPANG ANTARMODA KERETA API KALIGUNG SEMARANG-TEGAL wardana galih pamungkas; diah rahmawati; lila anggraini
Teknika Vol 15, No 1 (2020): Maret
Publisher : Universitas Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (185.151 KB) | DOI: 10.26623/teknika.v15i1.2021

Abstract

Transportasi menjadi fasilitas pertumbuhan sangat penting dan vital dalam menjamin perputaran roda ekonomi, memperkokoh integritas suatu bangsa dan negara, dan mempengaruhi segi kehidupan masyarakatnya. Arti penting aktivitas transportasi dapat ditunjukkan dengan tingginya angka kebutuhan dan pemenuhan pelayanan angkutan umum bagi pergerakan manusia dan barang sebagai dampak tumbuh dan berkembangnya penduduk serta peningkatan pemukiman pada kota-kota besar. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi perilaku dari pengguna jasa transportasi angkutan umum penumpang antarmoda Kereta Api Kaligung Semarang-Tegal. Data yang dikumpulkan dilakukan dengan interview serta dengan penyebaran kuisioner. Responden yang dimaksud adalah pengguna jasa transportasi yang melakukan perpindahan/melanjutkan perjalanan dari moda transportasi awal dengan kereta api. Analisa yang dilakukan dengan model analisis PLS (Partial Least Squar e). Dari hasil analisa tersebut dapat diusulkan pengembangan sarana transportasi umum antarmoda akan kebutuhan penggunaan Kereta Api Kaligung saat ini harus menjadi perhatian utama. Serta suatu rekomendasi mengenai penelitian lanjutan yang berkaitan dengan frekwensi perjalanan Kereta Api Kaligung yang didasarkan pada penawaran dan permintaan dari perilaku pengguna jasa Kereta Api Kaligung. Dari penelitian ini diperoleh kesimpulan pengguna jasa transportasi umum penumpang antarmoda Kereta Api Kaligung merasa nyaman, aman, dan lebih menguntungkan yang didasarkan pada ketepatan jadwal perjalanan, jarang adanya gangguan dalam perjalanan, serta biaya yang dikeluarkan relatif lebih murah. 
Analisis Kapasitas Simpang Tiga Tak Bersinyal Jalan Durian Raya – Jalan Tirto Agung Semarang Seno Suharyo; Lila Anggraini; Desy Ratna Arthaningtyas
Jurnal Konstruksi Vol 21 No 1 (2023): Jurnal Konstruksi
Publisher : Institut Teknologi Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33364/konstruksi/v.21-1.1258

Abstract

Jalan Durian Raya dan Jalan Tirto Agung merupakan dua diantara ruas jalan di kecamatan Banyumanik yang banyak dilalui kendaraan bermotor. Pada kedua ruas jalan itu, selain terdapat rumah-rumah penduduk, juga ada ruko-ruko, tempat makan, sekolah, kantor, dan minimarket. Pada jam-jam tertentu, akfititas kendaraan bermotor yang melintas di kedua ruas jalan tersebut dapat menyebabkan kemacetan pada simpang Jalan Durian Raya – Tirto Agung. Tujuan dari penelitian ini adalah menghitung volume lalu lintas pada simpang tiga tak bersinyal Jalan Durian Raya – Tirto Agung, yang selanjutnya dilakukan analisis untuk memperoleh kapasitas, derajat kejenuhan, tundaan, dan peluang antrian pada simpang. Perhitungan analisis menggunakan data primer yang diperoleh selama waktu survei. Survei yang dilakukan yaitu menghitung lebar pendekat pada simpang, serta menghitung jumlah arus lalu-lintas yang melintas di simpang. Analisis data dengan menggunakan Manual Kapasitas jalan Indonesia 1997. Hasilnya adalah kapasitas simpang sebesar 2727 smp/jam. Derajat kejenuhan simpang sebesar 0,673. Tundaan simpang 11,88 detik/smp dan peluang antrian 19 – 38%.
Pendampingan Pendataan Uji Laik Fungsi Jalan Pada Dinas Perhubungan Kabupaten Pati Vera Mahardika; Iin Irawati; Diah Ariyati Puji Lestari; Lila Anggraini
Dedication : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 7 No 1 (2023)
Publisher : LPPM Universitas PGRI Argopuro Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31537/dedication.v7i1.1023

Abstract

Uji laik fungsi jalan di Kabupaten Pati belum dapat dilakukan secara maksimal oleh Dinas Perhubungan terkait dikarenakan terkendala tenaga pendamping, suryeyor serta sistem data base yang ada. Keterlibatan dari pihak akademisi sangat dibutuhkan sebagai mitra untuk pendampingan kegiatan uji laik fungsi jalan. Tujuan dari pengabdian ini yaitu melakukan pendampingan terkait uji laik fungsi jalan dengan Dinas Perhubungan Kabupaten Pati. Metode pelaksanaan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini terdiri dari 3 (tiga) metode, yaitu metode ceramah dan diskusi, pendampingan di lapangan serta pendampingan saat penyusunan data base uji laik fungsi jalan. Sedangkan evaluasi keberhasilan dari kegiatan yang dilakukan yaitu dari hasil pre-test dan post-test. Saat pre-test kategori tertinggi berada pada level baik dengan prosentase 40% dikarenakan background dari peserta yakni adalah pegawai Dinas Perhubungan Kabupaten Pati sehingga peserta sudah memiliki pengetahuan mengenai uji laik fungsi jalan, sedangkan saat post-test pada level sangat baik dengan prosentase 60%. Dengan demikian terdapat peningkatan pemahaman peserta.
STUDI ANALISIS TULANGAN SENGKANG ULIR PADA GEDUNG T UNIVERSITAS SEMARANG DENGAN MEMBANDINGKAN PERATURAN SNI GEMPA 2012 DENGAN SNI GEMPA 2019 Ngudi Hari Crista; Trias Widorini; Lila Anggraini
Bangun Rekaprima Vol 7, No 1 (2021): April 2021
Publisher : Politeknik Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (547.93 KB) | DOI: 10.32497/bangunrekaprima.v7i1.2585

Abstract

Karena adanya peraturan gempa yang mengalami revisi dan perilaku gempa setiap zona selalu mengalami perubahan hampir setiap tahun dikarenakan adanya pergeseran lempeng dan bebatuan serta akibat aktivitas vulkanik, maka suatu peraturan gempa terbaru muncul dan diberlakukan, dengan adanya peraturan terbaru menyebabkan perlunya revisi atau peninjauan ulang bangunan-bangunan yang sudah berdiri untuk dikaji ulang menggunakan peraturan tersebut. Dari adanya gempa menyebabkan banyak terjadi kerusakan pada struktur bangunan. Setelah dilakukan kajian yang mendalam tentang hal ini, bahwa gempa besar yang terjadi ternyata karena percepatan batuan dasar lebih besar daripada percepatan batuan dasar yang telah ditetapkan dalam peta gempa SNI 03-1726-2012. Berdasarkan penemuan tersebut menyebabkan peta gempa SNI 03-1726-2012 dinilai sudah tidak sesuai lagi di-aplikasikan sebagai pedoman perencanaan struktur tahan gempa. Dengan adanya peraturan terbaru (RSNI 03-1726-2019) maka semua bangunan yang direncanakan dengan peraturan lama (SNI 03-1726-2012) perlu adanya evaluasi perhitungan pengaruh gempa bangunan lama terhadap peraturan terbaru.Pada penelitian ini analisis dilakukan dengan menggunakan tulangan Ulir baik untuk tulangan Pokok maupun tulangan geser. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dengan menganalisa prilaku struktur antara kedua peraturan tersebut pada bangunan gedung perkuliahan gedung T Universitas Semarang didapat Jumlah tulangan longitudinal ulir mengalami kenaikan sebesar 7 % dan kebutuhan tulangan Sengkang ulir mengalami kenaikan 12% , Sedangkan jumlah kebutuhan tulangan longitudinal ulir mengalami kenaikan pada tulangan lapangan sebesar 33 % , serta tulangan Sengkang ulir mengalami kenaikan 40 % .sehingga berdasarkan hasil tersebut bahwa gaya geser mengalami peningkatan yang cukup tinggi, sehingga evaluasi terhadap bangunan gedung – gedung lama perlu adanya pengkajian ulang.
Pendampingan Teknis Perencanaan Renovasi Pembangunan Masjid As-Syuhada Rumpun Diponegoro Kota Semarang Sri Wanto; Hendra Masvika; Lila Anggraini; Trias Widorini; Annisa Zahrotun Na'imah
Jurnal Pengabdian KOLABORATIF Vol 1, No 1 (2023): January
Publisher : Universitas Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26623/jpk.v1i1.5969

Abstract

Mosques are one the public facilities that have a role as houses of worship for muslims. In addition, the mosque also functions as a center for community activities such as a place for celebrating big days, discussions, studies, seminars, lectures, and training as a center for religious learning for the community. To increase the role and function of the mosque as well as an effort to increase the capacity or capacity of worshippers, the mosque prosperity council (DKM) plans to renovate the construction of mosque. The existing condition of the mosque currently has supporting facilities, but it is considered inadequate with a limited capacity of worshippers. In addition, physically the existing mosque building is quite simple, so carrying out renovations requires careful planning. The purpose of this community service (PkM) of Faculty of Engineering of Universitas Semarang is to assist DKM in making a renovation plan design for the construction of the As-Syuhada Mosque. The output of this mentoring activity is in the form of submitting design drawings of the 2 floors mosque building including detailed structural drawings, as well as 3D drawings and calculation of the cost budget plan (RAB). The drawings and RAB of the renovation work for the construction of the As-Shahada Mosque that had been approved were then used as guidelines for carrying out work in the field.
Analysis of Column and Beam Minimum Reinforcement Requirements on the Building Structure of the Faculty of Psychology, University of Semarang Trias Widorini; Ngudi Hari Crista; Lila Anggraini
International Journal of Sustainable Building, Infrastructure and Environment (IJOSBIE) Vol 2, No 1 (2021)
Publisher : Science and Technology Research Centre, Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

In formulating the seismic design criteria for a building at ground level or determining the amplification of the peak earthquake acceleration from the bedrock to the ground for a site, the site must be classified first. Site class assignment must be carried out through field and laboratory soil investigations. Site Class consists of SA (hard rock), SB (rock), SC (medium soil), SE (soft soil) and SF (special soil). SNI 1726: 2019 with various classes of SB, SC, SD and SE sites. From the analysis results, it is found that the variation of soil site classes has an effect on the area of minimum reinforcement requirements, except for the logitudinal reinforcement requirements of the lower support beam for site class variations, the value is fixed. The variation of soil site classes has a significant effect on the area requirements of the longitudinal reinforcement in the column. The largest requirement for column longitudinal reinforcement is Soft Soil Site Class (E) and the smallest requirement is Rock Site Class (B).
Analisis Tingkat Layanan Kinerja Simpang Bersinyal pada Kawasan Komersial Iin Irawati; Lila Anggraini; Sri Wanto
JOURNAL OF CIVIL ENGINEERING BUILDING AND TRANSPORTATION Vol. 8 No. 1 (2024): JCEBT MARET
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/jcebt.v8i1.11564

Abstract

Tantangan serius dalam pengelolaan transportasi kota melibatkan konflik arus lalulintas dan kemacetan, khususnya di simpang, tempat kendaraan dari berbagai arah berpotongan. Konflik di simpang disebabkan oleh pertemuan antar kendaraan, sementara kemacetan di daerah simpang berkaitan erat dengan antrian atau tundaan di sepanjang pendekat simpang. Pengendalian simpang melalui sistem kendali lampu lalulintas merupakan metode umum yang digunakan untuk mengatasi masalah ini. Meskipun sudah banyak sistem lampu lalulintas yang terpasang, simpang bersinyal masih menghadapi masalah seperti tundaan atau antrian panjang, terutama pada jam sibuk, yang menjadi indikator kinerja simpang. Penelitian ini fokus pada analisis kinerja simpang bersinyal Fatmawati di kota Semarang menggunakan metode Manual Kapasitas Jalan Indonesia 1997. Geometrik simpang, volume lalu lintas, sinyalisasi, dan faktor-faktor lainnya menjadi pertimbangan dalam analisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa arus lalu lintas puncak pada setiap pendekat simpang memiliki nilai mencapai 589,7 smp/jam, 576,0 smp/jam, dan 354,4 smp/jam. Derajat kejenuhan (DS) untuk masing-masing pendekat simpang adalah 0,58, 0,48, dan 0,57, sedangkan panjang antrian berkisar antara 68 hingga 93 meter. Dengan menggunakan nilai DS dan panjang antrian, simpang Fatmawati diklasifikasikan pada tingkat Layanan (Level of Service - LOS) C. Penelitian ini memberikan pemahaman mendalam tentang kinerja simpang bersinyal dan memberikan rekomendasi untuk perbaikan dan peningkatan kapasitas simpang tersebut. Metode MKJI 1997 dan analisis matriks menjadi landasan untuk mengevaluasi geometrik, arus lalu lintas, dan sinyal simpang, yang akhirnya dapat berkontribusi pada perencanaan dan pengelolaan lalu lintas yang lebih efektif di simpang bersinyal Fatmawati dan area sekitarnya.