Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search
Journal : Jurnal Agrotek Tropika

PENGARUH INTENSITAS RADIASI MATAHARI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KUALITAS SELADA MERAH (Lactuca sativa L.) Paul Benyamin Timotiwu; Tumiar Katarina B. Manik; Yohannes Cahya Ginting
Jurnal Agrotek Tropika Vol 9, No 1 (2021): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 9, JANUARI 2021
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jat.v9i1.4770

Abstract

Selada merah semakin diminati oleh masyarakat karena memiliki tekstur yang renyah dan warna yang menarik.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas naungan plastik UV dalam mengurangi intensitas radiasi matahari, mengetahui pertumbuhan dan kualitas selada merah di bawah naungan plastik penyaring UV sebagai suatu alternatif pengembangan selada merah di dataran rendah. Penelitian dilaksanakan di Teluk Betung, Bandar Lampung dengan  perlakuan tanpa naungan dan perlakuan menggunakan naungan plastik penyaring UV 14% berbentuk terowongan, masing-masing perlakuan memiliki 30 sampel. Data yang diperoleh di uji menggunakan analisis Uji-t taraf α 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata plastik UV yang digunakan efektif menurunkan intensitas radiasi dari 641 watts.mˉ² menjadi 464 watts.mˉ² (38%), suhu pada siang hari di luar dan di dalam naunganyaitu  37˚C dan 36˚C, dan kelembaban udara di luar dan di dalam naungan hanya 49% dan 50%.  Perlakuan tanpa naungan menghasilkan jumlah daun yang lebih banyak daripada yang di dalam naungan, dan bobot segar tanaman lebih baik pada perlakuan tanpa naungan sebesar 35%.  Tampilan warna selada merah secara visual lebih baik pada perlakuan tanpa sungkup plastik penyaring UV 14% yang menghasilkan tanaman selada dengan warna merah yang dominan.
EVALUASI VIABILITAS BENIH, KETAHANAN DAN PEMULIHAN TANAMAN EMPAT PEDIGRI INBRED JAGUNG YANG DISIMPAN LEBIH DARI DUA BELAS BULAN Gusti Ayu Ningrum; Saiful Hikam; Paul Benyamin Timotiwu
Jurnal Agrotek Tropika Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (342.102 KB) | DOI: 10.23960/jat.v1i1.1880

Abstract

Salah satu upaya meningkatkan produktivitas jagung adalah mengembangkan varietas unggul yang berdaya hasil tinggi dan adaptif pada kondisi lingkungan tertentu. Perakitan varietas unggul dimulai dengan membentuk galur atau lini inbred sebagai calon tetua. Inbred adalah individu dengan derajat kehomozigotan yang tinggi yang dicapai melalui self (menyerbuk sendiri) secara berulang. Benih self yang telah disimpan 12-24 bulan mengalami penurunan viabilitas. Penurunan viabilitas dapat dicegah dengan teknik penyimpanan benih yang baik. Untuk memperoleh benih dengan mutu awal yang tinggi, lingkungan pertanaman termasuk kesuburan tanah diusahakan pada kondisi optimal. Salah satu caranya yaitu dengan pemupukan. Kelangkaan pupuk yang terjadi menyebabkan penundaan pupuk pada awal pertumbuhan tanaman. Dengan demikian, inbred perlu diseleksi agar dapat bertahan terhadap ketiadaan pupuk dasar pada fase bibit selama 25-30 hari setelah tanam (hst). Vigor bibit yang kuat akan mampu bertahan walaupun dalam keadaan tercekam. Pemulihan diperlukan untuk melihat vigor bibit dapat meningkat dan menghasilkan tanaman yang normal. Pemberian pupuk NPK diharapkan dapat merangsang pertumbuhan vegetatif tanaman sehingga membantu pemulihan tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengevaluasi viabilitas benih jagung yang telah disimpan lebih dari 12 bulan, (2) mengetahui ketahanan hidup tanaman tanpa tambahan pupuk sampai umur 28 hst, dan (3) mengevaluasi pemulihan tanaman setelah penambahan pupuk. Perlakuan disusun dalam Rancangan Kelompok Teracak Sempurna (RKTS) dengan tiga ulangan. Bahan tanaman yang digunakan adalah empat benih inbred yaitu UL4.01 (Srikandi), UL3.03 (BiSi 3), UL2.03 (Cargill 3), dan UL1.04 (Pioneer 4). Kehomogenan data dianalisis menggunakan uji Bartlett dan Levene. Jika hasil analisis ragam yang diperoleh nyata, maka dilakukan pemeringkatan nilai tengah dengan uji Beda Nyata Jujur (BNJ) pada á 5%. Tingkat Pertumbuhan dianalisis dengan trend line melalui Microsoft Excel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Empat pedigri inbred jagung memiliki persentase viabilitas benih >86% yaitu UL4.01 95%, UL3.03 100%, UL2.03 94%, dan UL1.04 100%; (2) Keempat pedigri inbred jagung mampu bertahan hidup tanpa adanya tambahan pupuk sampai umur 28 hst, (3) Setelah diberi pupuk keempat pedigri inbred jagung tidak menunjukkan terjadinya pemulihan.
EVALUASI SEGREGASI QUANTITATIVE TRAIT LOCI (QTL) PADA TANAMAN PADI SAWAH VARIETAS LOKAL YANG DIGOGOORGANIKKAN Zelwia Tiasmitha Astorhie; Saiful Hikam; Paul Benyamin Timotiwu
Jurnal Agrotek Tropika Vol 2, No 1 (2014)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (240.731 KB) | DOI: 10.23960/jat.v2i1.1911

Abstract

Penelitian bertujuan untuk (1) mendapatkan entri (varietas-QTL) yang dapat bertahan di lingkungan gogo sehingga dapat direkomendasi sebagai tetua dalam perakitan padi hibrida; (2) mendapatkan entri yang memiliki ragam genetik dan heritabilitas broad-sense pada padi varietas lokal yang digogoorganikkan; dan (3) mendapat peubah yang dapat dijadikan seleksi tidak langsung yang berpengaruh terhadap seleksi langsung (produksi). Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2012-April 2013 di Politeknik Negeri Lampung dan Laboratorium Benih, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung.Rancangan perlakuan disusun berdasarkan kuasi RTS (Rancangan Teracak Sempurna) karena dalam penelitian ini tidak memungkinkan untuk dilakukan pengulangan kelompok sehingga, ulangan berada di dalam kelompok.Masing-masing kelompok diambil 9 sampel tanaman yang dibagi menjadi 3 ulangan, dan setiap ulangan terdiri dari 3 tanaman.Sebelum dianalisis ragam, rerata pengamatn masingmasing variabel diuji Bartlett dan Levene untuk kehomogenan ragam. Bila hasil analisis ragam nyata pada P <0,01 atau 0,05 maka, dilakukan pemeringkatan nilai tengah dengan Beda Nyata Jujur (BNJ). Seluruh statistika data menggunakan software Statistic Analysis System (SAS) 9.1 for Windows.Besarnya ragam genetik dan heritabilitas broad-sense diduga berdasarkan kuadrat nilai tengah harapan pada hasil analisis ragam.Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) PB Bogor-tinggi tanaman (801,50g/m2) Kesit-tinggi tanaman (546,77 g/m2) dan Tewe-jumlah anakan (487,57 g/m) mampu bertahan di lingkungan gogoorganik sehingga, dapat direkomendasi sebagai tetua dalam perakitan padi hibrida; (2) semua peubah yang diamati mampu memberikan perbedaan ragam genetik dan heritabilitas broad-sense; dan (3) karakter jumlah anakan total dapat dijadikan seleksi tidak langsung yang dapat meningkatkan hasil produksi.
EVALUASI SEGREGASI FENOTIPE QUANTITATIVE TRAIT LOCI (QTL) PADA TANAMAN PADI VARIETAS LOKAL DAN NASIONAL DI LINGKUNGAN SAWAH BARU Rizki Amelia; Saiful Hikam; Paul Benyamin Timotiwu
Jurnal Agrotek Tropika Vol 2, No 1 (2014)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (80.341 KB) | DOI: 10.23960/jat.v2i1.1877

Abstract

Tanaman padi (Oryza sativa L.) merupakan salah satu tanaman pangan yang diusahakan di Indonesia. Salah satu usaha untuk meningkatkan produksi padi dengan metode quantitative trait loci (QTL). Tujuan penelitian adalah (1) mendapatkan kultivar QTL yang mengalami segregasi fenotipe pada tanaman padi yang ditanam pada lingkungan sawah baru; (2) mendapatkan kultivar QTL yang memiliki ragam genetik dan heritabilitas broad- sense dari tanaman padi yang diteliti di lingkungan sawah baru dan mendapatkan peubah yang dapat dijadikan parameter untuk seleksi langsung dan tidak langsung. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret - Mei 2012 di Politeknik Negeri Lampung dan Laboratorium Benih Fakultas Pertanian Universitas Lampung. Rancangan perlakuan disusun dalam kuasi Rancangan Kelompok Teracak Sempurna (RKTS) dengan 3 ulangan untuk setiap sampel. Data terlebih dahulu dicari rata-ratanya. Selanjutnya, data pengamatan diuji dengan uji Bartlett dan Levene untuk kehomogenan data. Bila homogen analisis data dilanjutkan dengan analisis ragam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) segregasi fenotipe muncul di lingkungan sawah baru pada tanaman padi varietas IR64 yang merupakan varietas nasional. Segregasi fenotipe terlihat dari parameter tinggi tanaman dan jumlah anakan yang tidak sama pada tanaman padi yang ditanam di lingkungan sawah baru; (2) Keragaman genetik dan heritabilitas yang tinggi terlihat pada semua varietas baik varietas lokal maupun varietas nasional yang ditanam di lingkungan sawah baru dan seleksi langsung ditunjukkan oleh parameter produksi, sedangkan seleksi tidak langsung ditujukkan oleh parameter bobot gabah isi, bobot gabah total, dan jumlah bulir isi pada varietas padi lokal dan nasional di lingkungan sawah baru.
PENGARUH CEKAMAN KEKERINGAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BENIH LIMA VARIETAS KEDELAI Dolly Saputra Saputra; Paul Benyamin Timotiwu; Ermawati Ermawati
Jurnal Agrotek Tropika Vol 3, No 1 (2015)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (52.517 KB) | DOI: 10.23960/jat.v3i1.1881

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pertumbuhan dan produksi yang dihasilkan berbagai varietas kedelai ditentukan oleh kondisi cekaman air tertentu.  Penelitian dilakukan di rumah kaca Fakultas Pertanian Universitas Lampung dari Agustus 2010 sampai Maret 2011.  Perlakuan disusun faktorial (3x5) dalam rancangan petak terbagi (split plot) dengan tiga kelompok.  Petak utama adalah cekaman kekeringan yaitu 1/3 KL,  2/3KL, dan tanpa cekaman kekeringan.  Anak petak adalah varietas Burangrang, Kaba, Agromulyo, Grobogan, dan Tanggamus.  Homogenitas ragam data diuji dengan uji Bartlett, aditivitas data diuji dengan uji Tukey.  Pengujian hipotesis diuji dengan uji perbandingan kelas pada taraf 1% dan 5%.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Varietas Tanggamus memiliki toleransi terhadap cekaman kekeringan yang ditunjukkan dengan menghasilkan bobot polong isi yang tinggi pada kondisi cekaman 2/3 KL daripada varietas lainnya; Varietas Agromulyo, dan Grobogan masih toleran terhadap cekaman kekeringan  1/3 KL dan  2/3 KL yang ditunjukkan oleh bobot polong isi dan tinggi tanaman lebih tinggi daripada varietas Kaba;  Varietas Agromulyo masih toleran tehadap cekaman 2/3 KL yang ditunjukkan oleh bobot polong isi dan jumlah benih lebih tinggi daripada varietas Grobogan.
EVALUASI DAYA HASIL MENTIMUN HIBRIDA PERSILANGAN DUA VARIETAS MENTIMUN Ardian Ardian; B. Suprayogi; Paul Benyamin Timotiwu
Jurnal Agrotek Tropika Vol 4, No 3 (2016)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (261.693 KB) | DOI: 10.23960/jat.v4i3.1850

Abstract

Evaluasi daya hasil tanaman yang akan dikembangkan menjadi varietas hibrida merupakan tahapan yang penting untuk melihat keunggulan tanaman tersebut sebelum dilepas menjadi varietas hibrida. Penelitian ini bertujuan untuk melakukanevaluasi daya hasil pada kualitas kerenyahan dan tingkat kemanisan buah serta produksi buah (hasil buah/ha) dari mentimun persilangan dua varietas yaitu antara Mercy dan Toska secara resiprokal dibandingkan dengan tetuanya serta varietas sejenis lainnya sebagai pembanding. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapangan Terpadu Unila dengan ketinggian tempat ± 144 m dpl dan Laboratorium Benih dan Pemuliaan Tanaman, Fakultas Pertanian, Unila pada bulan Februari hingga April tahun 2016. Penelitian ini dilakukan dengan rancangan acak kelompok dengan tiga kali ulangan. Perlakuan penelitian ini yaitu mentimun tetua Mercy, tetua Toska, hibrida UL 14-256, hibrida UL 14-265, varietas pembanding Harmony dan Roman. Data dianalisis menggunakan analisis ragam dilanjutkan dengan uji BNT 5%. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hibrida UL 14- 265 memiliki kerenyahan buah dan tingkat kemanisan buah yang unggul dari tetua Mercy dan kedua varietas pembanding. Sementara hibrida UL 14-256 memiliki kerenyahan buah yang unggul dari tetua Mercy dan kedua varietas pembanding. Produksi buah (hasil buah/ha) hibrida UL 14-256 unggul dari tetua Toska.
PENGARUH EMPAT JENIS KOMPOS PADA PRODUKSI JAGUNG Anjani Pratiwi; Yafizham Yafizham; Paul Benyamin Timotiwu
Jurnal Agrotek Tropika Vol 3, No 1 (2015)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (33.527 KB) | DOI: 10.23960/jat.v3i1.1883

Abstract

Penelitian bertujuan untuk membandingkan pengaruh empat jenis pupuk kompos terhadap produksi jagung varietas SHS-4 dan BISI 2. Penelitian dilaksanakan di kebun percobaan Universitas Lampung, Bandar Lampung.  Perlakuan disusun Sempurna (RKTS).  Faktor pertama adalah jenis kompos yang digunakan yaitu K0 (kompos + alami), K1 (kompos + Golden Harvest), K2 (kompos + M-Dec), dan K3 (kompos + EM4).  Faktor kedua adalah varietas jagung yaitu V1 (SHS 4) dan V2 (Bisi 2).  Data yangdiperoleh dianalisis homogenitas ragam dengan uji Bartlett dan sifat kemenambahan dengan uji Tukey.  Bila asumsi terpenuhi, data dianalisis ragam dan dilanjutkan dengan uji Perbandingan Kelas pada taraf  5% dan 1 %.Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan produksi antara varietas SHS 4 dan BISI 2.  Varietas SHS 4 menghasilkan 3,217 kg/petak dan varietas BISI 2 menghasilkan 2,69 kg/petak, aplikasi kompos dengan jenis aktivator  yang berbeda belum mampu meningkatkan produksi 2 varietas jagung jika dibandingkan dengan kompos alami, produksi 2 varietas jagung tidak bergantung pada pemberian jenis kompos dengan aktivator yang berbeda.
LAJU PERTUMBUHAN, FASE FENOLOGIS DAN PRODUKSI TANAMAN STROBERI (Fragaria spp.) DI DATARAN RENDAH DENGAN PERLAKUAN PUPUK NPK: KAJIAN TENTANG ADAPTASI TANAMAN TERHADAP PERUBAHAN IKLIM Nelita Aryani; Tumiar Katarina Manik; Paul Benyamin Timotiwu; Agustiansyah Agustiansyah
Jurnal Agrotek Tropika Vol 11, No 3 (2023): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 11, Agustus 2023
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jat.v11i3.7520

Abstract

Perubahan iklim ditandai dengan naiknya suhu udara, sehingga penelitian pengaruh perubahan iklim terhadap tanaman dapat dimulai dengan mempelajari bagaimana pengaruh kenaikan suhu udara terhadap laju pertumbuhan tanaman serta produksinya.  Penelitian ini yang dilakukan dengan menanam Stroberi di dataran rendah bertujuan untuk mengetahui apakah sebagai tanaman dataran tinggi Stroberi dapat beradaptasi di dataran rendah, dan untuk mengetahui apakah pupuk NPK dapat membantu tanaman Stroberi mencapai tahap pertumbuhan dan fenologis seperti habitat asalnya di dataran tinggi.  Penelitian dilaksanakan di laboratorium iklim mikro Sukarame, Bandar Lampung dengan ketinggian 150 m dpl dengan radiasi 180,57 Watt/ m2, rata-rata suhu udara 26,3ºC, dan kelembaban udaranya 66,4%, pada bulan November 2020 sampai dengan Januari 2021 .  Dalam penelitian ini diberikan dua perlakuan yaitu tanpa pemberian pupuk (P0) dan dengan pemberian pupuk(P1).  Hasil penelitian menunjukkan bahwa pupuk NPK memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan pada fase vegetatif, tetapi Stroberi tetap tidak mencapai fase generatif meskipun Growing Degree Days yang didapat sudah mencapai 972,35.
PENGARUH PENGURANGAN INTENSITAS RADIASI MATAHARI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KUALITAS SELADA ROMAINE(Lactuca sativa var. Longifolia) Hutagalung, Fransio; Timotiwu, Paul B; Ginting, Yohannes Cahya; Manik, Tumiar Katarina B
Jurnal Agrotek Tropika Vol 9, No 3 (2021): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 9, SEPTEMBER 2021
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jat.v9i3.5311

Abstract

Budidaya selada romaine di dataran rendah akan menghadapi kendala yaitu intensitas radiasi matahari dan suhu udara yang tinggi yang dapat menurunkan pertumbuhan dan kualitas tanaman.Salah satu usaha yang dapat dilakukan untuk mengatasi hal ini adalah dengan mengurangi intensitas radiasi matahari menggunakan naungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan naungan plastic penyaring UV dalam mengurangi intensitas radiasi matahari dan pengaruhnya terhadap suhu dan kelembaban udara juga untuk mengetahui pertumbuhan dan kualitas selada romaine di dalam naunganplastik UV 14% sebagai suatu alternative pengembangan selada di dataran rendah. Penelitian dilaksanakan di Desa Gulak Galik, Kecamatan Teluk Betung, Bandar Lampung dengan perlakuan tanpa naungan dan perlakuan penggunaan naungan plastik penyaring UV 14%, masing-masing perlakuan memiliki 30 sampel. Data intensitas radiasi matahari, suhu udara, dan kelembaban udara ditampilkan dalam bentuk grafik sedangkan data pertumbuhan dan hasil tanaman diuji menggunakan analisis Uji-t taraf α 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa plastik UV yang digunakan efektif menurunkan intensitas radiasi matahari, namun tidak secara signifikan merubah suhu udara dan kelembaban udara. Rata-rata naungan plastik penyaring UV yang digunakan menurunkan intensitas radiasi matahari dari 602 Watts.mˉ² menjadi 421 Watts.mˉ² (43%), rata-rata suhu udara siang hari di dalam dan di luar naungan yaitu sekitar 36˚C, dan kelembaban udara siang haridi dalam dan di luar naungan yaitu 58% dan 54%. Penggunaan naungan plastik menghasilkan menghasilkan panjang batang yang lebih tinggi, namun untuk bobot segar tanaman, jumlah daun, lebar daun dan bobot kering akar yang lebih rendah dari pada tanaman dengan perlakuan tanpa naungan, sedangkan untuk panjang daun anatara kedua perlakuan tidak menghasilkan pengaruh yang berbeda nyata. Berdasarkan pengamatan kualitas selada romaine yang berada di dalam naungan menghasilkan warna, rasa, serta kerenyahan daun yang lebih baik daripada tanaman yang berada di luar naungan, namun untuk tampilan kanopi kepadatan tanaman lebih baik pada tanaman yang berada di luar naungan.
PENGARUH NUTRIPRIMING PADA BENIH DENGAN ZINC (Zn) TERHADAP PERTUMBUHAN VEGETATIF TANAMAN JAGUNG UNGU HIBRIDA Rusdi Sion; Agustiansyah Agustiansyah; Paul Benyamin Timotiwu
Jurnal Agrotek Tropika Vol 12, No 1 (2024): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 12, Februari 2024
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jat.v12i1.8199

Abstract

Priming benih adalah perlakuan awal pada benih untuk meningkatkan perkecambahan dan vigor tanaman. Zinc (Zn) memiliki peran penting dalam pertumbuhan tanaman, dan kekurangan Zn dapat menyebabkan gejala seperti klorosis dan pertumbuhan abnormal. Nutripriming adalah salah satu teknik yang melibatkan perendaman benih dalam larutan nutrisi untuk meningkatkan kualitas benih. Beberapa penelitian belakangan ini menunjukkan bahwa priming benih dengan Zn sulfat dapat meningkatkan pertumbuhan dan kandungan Zn dalam tanaman seperti padi dan jagung. hal ini tentunya memiliki potensi untuk meningkatkan produksi tanaman, kualitas benih, dan hasil panen. Penelitian ini memiliki 3 perlakuan yang diberikan meliputi kontrol, nutripriming Zn 0,5%, dan nutripriming Zn 1%. Percobaan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan masing-masing perlakuan diulang sebanyak 6 kali. Total satuan percobaan yang terdapat pada penelitian ini yang terdiri dari 3 perlakuan dan 6 ulangan adalah sebanyak 18 petak. Masing masing petak terdiri dari 14 tanaman jagung ungu. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa perlakuan nutripriming 0,5% meningkatkan metabolisme tanaman yang dilihat dari tren peningkatan persentase daya kecambah benih pada minggu pertama, tren peningkatan tinggi tanaman, tren jumlah daun tanaman, tren tingkat kehijauan daun dan laju asimilasi daun per unit luas daun.
Co-Authors , Agustiansyah Adhinugraha, Qudus Sabha Agus Karyanto Agustiansyah Agustiansyah Agustiansyah Agustiansyah Agustiansyah Agustiansyah Agustiansyah Agustiansyah Ali Rahmat Andrestu Kesuma Anjani Pratiwi Ardian Ardian B. Suprayogi Basoeki, Tjipto R. Cahya Adi Pranata Desis Kurniyati DIDIK PURWANTO Dolly Saputra Saputra Dwi Rahayu E. Pramono Eko Pramono Eko Pramono Eko Pramono Eko Pramono Eko Pramono Eliza Fitria erlinda citra dewi Ermawati Ermawati Franciscus Xaverius Susilo, Franciscus Xaverius Ginting, Yohannes Cahya Gusti Ayu Ningrum Hadi, M Syamsoel Herawati Hamim Herawati Hamim Herawati Hamim Hutagalung, Fransio julia, alika nera giriyana julia Krisnarini, Krisnarini Kukuh Setiawan Kusuma, Yosep Riando Kuswanta Futas Hidayat M. Maryeta Maharani, Devi Manik, Tumiar Katarina B Margaretha S. Gadmor Margaretha S. Gadmor, Margaretha S. Maria Viva Rini Maya Maeistia Dewi Maya Maeistia Dewi Maysaroh, Siti Muhammad Kamal Nabila Lutfiah Nelita Aryani Niar Nurmauli Niar Nurmauli Niar Nurmauli, Niar Noly Agustin Nurmiaty, Yayuk Pramono, Eko Pramudya, Galuh M Purnomo Purnomo Ria Putri Ridwansyah, Budi Rizki Amelia Rusdi Sion Saiful Hikam Saiful Hikam Saiful Hikam Saiful Hikam Saiful Hikam, Saiful Setyo Dwi Utomo Shinta Anisya Siti Maysaroh Sri Wahyuni Tumiar K. Manik Tumiar Katarina Manik Wawan Abdullah Setiawan Yafizham Yafizham Yayuk Nurmiaty Yayuk Nurmiaty Yayuk Nurmiaty Yohanes Cahya Ginting, Yohanes Cahya Yohannes Cahya Ginting Yosep Riando Kusuma Zelwia Tiasmitha Astorhie