Perubahan iklim berpengaruh pada berbagai sektor, seoerti pertanian yang berpotensi mempengaruhi ketahanan pangan nasional. Perubahan iklim juga membawa dampak dalam kehidupan masyarakat seperti banjir, longsor dan kekeringan, berkurangnya ketersediaan air, ekonomi petani dan nelayan, tergenangnya daerah pesisir, dan penyebaran penyakit pernafasan. Kegagalan dalam memahami kerentanan suatu wilayah/komunitas terhadap bencana akibat perubahan iklim akan mempengaruhi perencanaan dan anggaran desa dalam menghadapi bencana. Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk menilai ketahanan atau kerentanan dua desa tersebut terhadap dampak perubahan iklim, Kegiatan dilakukan melalui pengumpulan data primer dan sekunder, kunjungan lapang, wawancara dan pengisian kuesioner. Kerentanan dan kapasitas masyarakat dianalisa melalui metode yang sederhana yaitu memberi indeks karena tidak cukup data yang didapatkan. Hasilnya menunjukkan kapasitas Desa Tulus Rejo dan Tegal Yoso adalah 1.964 berbanding 1.7 sedangkan kerentanan adalah 1.6 berbanding 2.04. Kedua desa ini berpotensi tahan dalam menghadapi dampak perubahan iklim, tetapi masih diperlukan pelatihan untuk peningkatan kapasitas pemerintahan setenpat. Hasil yang didapat dari kegiatan ini adalah diterbitkannya keputusan Bupati lampung Timur untuk pembentukan kelompok kerja pembangunan rendah karbon dan berketahanan iklim.